Sulit Hamil? Bisa Jadi Karena Anti Mulerian Hormon (AMH) Yang Rendah? Terus Ada Hubungan apa sih antara Anti Mulerian Hormon (AMH) dengan tingkat Kesuburan Perempuan?
Banyak hal yang mempengaruhi tingkat kesuburan seorang perempuan, baik secara internal maupun external. Konon, faktor genetika juga memiliki peranan terhadap tingkat kesuburan seorang perempuan. Dari sekian banyak faktor yang memiliki kaitan erat terhadap kesuburan, salah satunya adalah bahwasanya kesuburan bisa dipengaruhi oleh kadar hormon AMH.
Bismillahirrahmaanirrahiim terkait dengan hormon AMH tersebut, melalui guest post kali ini secara special DrZuhdy.com, membagikan pencerahan tentang apa, mengapa dan bagaimana AMH ini kok bisa-bisanya disebut-sebut sebagai salah satu faktor yang memiliki peran penting terhadap tingkat kesuburan perempuan. Yuk, kita simak penjelasannya ada artikel ini yaa...
AMH adalah singkatan dari anti mulerian hormon. Ini adalah hormon yang dilepaskan dengan proses perkembangan folikel. Folikel adalah kantung telur yang berisi sel telur yang belum matang.
Kadar hormon AMH ini bisa diketahui dengan pemeriksaan darah. Dengan mengukur kadarnya, maka akan tergambar tentang keadaan cadangan ovarium dan berapa banyak sel telur yang tersisa di ovarium. Manfaat mengetahui kadar hormon AMH salah satunya adalah dapat membantu menentukan apakah dan seberapa mendesak pengobatan diperlukan, dan juga bagaimana seorang wanita memberikan respon terhadap pengobatan yang diterimanya.
Berapa Kadar Normal AMH?
Anti-Müllerian Hormone (AMH) secara alami menurun seiring bertambahnya usia karena cadangan ovarium menipis. Pengukuran pada wanita yang berusia 40-an seringkali menunjukkan hasil AMH yang rendah.
Kadar AMH dianggap bagus bilamana di atas 21,98 pmol/l.
Apa Yang Menyebabkan Kadar Hormon AMH rendah?
Tingkat AMH ditentukan oleh jumlah folikel yang berkembang di ovarium Anda. Faktor penentu terpenting dalam jumlah folikel adalah usia, karena cadangan ovarium berkurang seiring waktu bertambahnya umur. Cadangan ovarium mulai menurun pada pertengahan hingga akhir 30-an, sehingga kadar AMH akan cenderung rendah pada wanita berusia 40-an.
Namun umur tidak selalu menjadi faktor penyebab AMH rendah. Beberapa wanita terus memiliki kadar hormon AMH yang tinggi hingga usia 40-an, sementara yang lain mengalami penurunan level AMH di usia 20-an atau 30-an. Mengapa? Hal ini bisa disebabkan oleh faktor lingkungan seperti pengobatan kanker atau pun penyebab genetik yang diturunkan.
Penting sekali untuk mengetahui dan memahami usia menopause dalam keluarga Anda karena ini sering menjadi panduan yang baik untuk menentukan tingkat kesuburan Anda.
Apa Gejala Yang Muncul Bila Kadar AMH Rendah?
Gejala kekurangan hormon AMH ini tidaklah jelas. Beberapa hal yang sering dikaitkan adalah berkurangnya frekuensi atau bahkan tidak terjadinya siklus menstruasi. Oleh sebab itu, cara terbaik untuk mengetahui apakah seseorang kekurangan hormon ini adalah dengan cara mengukurnya secara langsung di laboratorium.
Bagaimana Korelasi Hormon AMH Rendah Bisa Mempengaruhi Kesuburan Perempuan ?
Nilai hormon AMH ini seringkali dianggap berkaitan dengan tingkat kesuburan seorang wanita. Apakah benar begitu adanya?
Kadar hormon AMH rendah bukanlah penyebab kemandulan, tetapi merupakan indikasi penurunan cadangan sel telur. Bila cuma ada sedikit telur yang berkembang di ovarium, maka kemungkinan telur yang matang dan sehat untuk dilepaskan dan dibuahi akan menurun.
Pada kadar AMH rendah karena faktor usia, kualitas telur juga dapat terpengaruh. Hal ini dikarenakan mutasi telur menumpuk dari waktu ke waktu sehingga risiko kemungkinan pembuahan dan keguguran abnormal meningkat.
Bagaimana Jika Saya Memiliki Nilai AMH Yang Rendah?
Jika Anda memiliki tingkat AMH yang sangat rendah, kemungkinan besar Anda akan memberikan respons yang buruk terhadap dosis obat yang terlibat dalam metode fertilisasi invitro (IVF konvensional) atau bayi tabung. Namun, IVF Alami dan IVF Modifikasi Alami dapat menjadi pengobatan yang lebih cocok untuk mereka yang memiliki cadangan ovarium rendah.
Nilai Hormon FSH Tinggi dan Hubungannya Dengan Cadangan Ovarium
Hasil AMH yang rendah biasanya bertepatan dengan hasil FSH yang tinggi, dan keduanya bersama-sama merupakan indikator cadangan ovarium yang rendah.
FSH adalah singkatan dari 'follicle stimulating hormone', dan merupakan hormon yang dilepaskan oleh otak yang merangsang pertumbuhan dan perkembangan folikel di dalam ovarium. Folikel yang berkembang melepaskan estrogen yang menghambat FSH, yang menunjukkan bahwa ada cukup folikel yang layak untuk 'direkrut'.
Ketika cadangan ovarium rendah, tidak akan banyak folikel yang direkrut, dan kadar estrogen yang dilepaskan akan rendah. Ini memberi sinyal pada otak bahwa folikel yang berkembang tidak cukup, dan selanjutnya akan melepaskan lebih banyak FSH. Inilah sebabnya mengapa wanita dengan cadangan ovarium yang berkurang akan memiliki kadar FSH yang tinggi saat diuji pada hari ke-3 siklus.
FSH dulunya adalah tes darah yang paling umum digunakan untuk menilai cadangan ovarium. Namun, karena fakta bahwa kadarnya dapat bervariasi dari bulan ke bulan, maka saat ini banyak dokter memilih untuk menguji hasil AMH untuk mendapatkan wawasan yang lebih akurat tentang cadangan ovarium.
Nah, itu tadi penjelasan singkat tentang hubungan anti mulerian hormon dan tingkat kesuburan wanita. Semoga bermanfaat dan membawa pembaharuan semnagat bagi semua pasangan yang masih berikhtiar untuk mendapatkan momongan.