Home sweet home, tapi home sweet home tidak datang begitu saja kan ya? Sweet home isn’t gift. Untuk membuat rumah menjadi nyaman dan bikin really feel home, salah satu yang harus dilakukan adalah menjaga kebersihannya (selain aspek psikologis, hubungan yang harmonis dan guyub diantara anggota keluarga/seisi rumah).
Desain rumah yang baik tentu harus dijaga juga kebersihannya. Karena jika tidak, percuma saja memiliki interior yang cantik namun tidak nyaman dihuni.
Maka Bismillahirrahmaanirrahiim untuk memiliki rumah yang bersih, tidak cukup hanya sekedar menyapu dan mengepelnya saja. Menjaga Kebersihan rumah sebenarnya tidak sulit kan? Tapiiiihhh, karena ini dan itu, tak jarang nuansa kapal pecah adalah hal yang tak terelakkan (ini mah sayah *tunjuk diri sendiri*).
Meski demikian, boleh ya saya nge-share beberapa hal ini yang harus dilakukan agar bersihnya maksimal. Yuk, simak beberapa cara berikut ini.
1. Membuang sampah secara berkala
Kadang kita membuang sampah hanya ketika tempat sampahnya sudah penuh. Terutama untuk tempat sampah kamar mandi atau kamar tidur. Kini, cobalah ganti kebiasaan tersebut dengan rajin membuang sampah walau belum penuh.
Tiap pagi, buang sampah sisa makanan semalam agar tidak ada bau busuk menyeruak di rumah karena adanya makanan basi. Kalau versi saya, semua sampah dibuang di satu tempat sampah, biar irit dan cukup sekali angkut untu membuangnya ke tempat sampah di luar rumah. Membuang sampah minimal sehari sekali (tiap hari) atau lebih manakala temat sampahnya sudah penuh.
2. Rajin membersihkan furniture
Bersihkan segala jenis furniture yang kita miliki di rumah. Mulai dari lemari baju, meja, kursi, ranjang tempat tidur, hingga cabinet di dapur. Untuk beberapa furniture seperti kayu jati, perlu pembersih khusus yaitu minyak jati. Sedangkan untuk furniture dengan material lain juga perlu pembersih yang pas. Kita dapat membeli aneka pembersih perabot pada beberapa toko furniture Jakarta yang terpercaya. Idealnya semua furniture ini dibersihkan tiap hari, at least dibersihkan menggunakan kemucing. Pada paham kan kemucing itu kayak apa? I hope so, karena saya gagap mendefinisikan kemucing, yang jelas untuk bebersih debu yang nempel di permukaan furniture. Ada yang terbuat dari helai bulu-bulu ayam atau tali rafia.
3. Jangan lupa membersihkan Peralatan elektronik
Jangan lupa untuk rajin membersihkan peralatan elektronik yang Kita gunakan sehari-hari. Seperti remote TV, remote AC, tablet, smartphone, laptop, dan lainnya. Benda yang sering Kita sentuh ini memungkinkan adanya sumber bakteri. Sebaiknya, bersihkan alat elektronik setiap malam sebelum tidur dengan menggunakan tisu basah. Ya kalau tidak bisa tiap malam atau setiap hari, setidaknya rajin dibersihkan, terutama jika sudah terlihat ada debu atau kotoran yang nempel, jangan nunggu sampai tebal lho ya? Ntar bisa dipakai tanam jagung tuh. Hehehe…
4. Membersihkan ruangan yang sering digunakan
Bersihkanlah teras, ruang tamu, ruang TV, dapur, hingga kamar tidur. Tidak hanya lantai saja, karpet dan keset juga harus bersih dari debu. Gunakan vacuum cleaner atau berikan pada jasa laundry untuk membersihkannya. Karpet wajib dibersihkan karena berfungsi untuk menyaring dan menangkap kotoran pemicu alergi. Supaya tetap bisa menyaring dengan baik, bersihkanlah secara berkala. Jangan lupa untuk membersihkan kasur, bantal, dan guling dengan menggunakan jasa vacuum tungau.
5. Membersihkan wastafel setelah digunakan
Bagian ini seringkali kotor dan berkarat karena adanya sisa odol, sabun, hingga sisa makeup yang jatuh. Sebaiknya jagalah kebersihan wastafel agar tidak mudah bernoda dan berkarat. Menyikat wastafe setiap hari atau lebih sering jika ada noda/kotoran yang menempel agar tidak membekas (sulit dibersihkan).
Ingin rumah Kita tetap bersih? Mulai dengan bersihkan alasan tar-sok dan segambreng alasan a-i-e-o-u dalam menunda-nunda untuk beberes rumah *self remider again and again ini* dan mulai beraksi membersihkan rumah dan seisinya ya?
Atau, bisa dibuat penjadwalan berdasarkan skala potensi terkena atau menjadi kotor yang paling sering. Setidaknya ini bisa jadi kompromi buat emak semacam saya yang tiap pagi rajin keluar rumah dan baru pulang sore hari. *Ups, another excuses neh*