Jika Candi Borobudur merupakan salah satu dari 7 (bangunan cagar budaya) keajaiban dunia (sebelum dirilis New 7 Wonders of the world), maka Masjid Istiqlal yang berlokasi di Jalan Taman Wijaya Kusuma - Jakarta Pusat adalah salah satu dari 7 Masjid terbesar di Asia Tenggara, dengan daya tampung yang mencapai hingga 200 ribu orang dan menempati luas lahan 95 ribu meter persegi,
“ Wouw, super cool Masjid Istiqlal ini ya Bund,?” celethuk anak ketiga kami begitu memasuki area Masjid Istiqlal. Bismillahirrahmaanirrahiim tak hanya dia yang takjub, kami semua takjub. Termasuk saya tentunya, setelah sekian puluh tahun hanya bisa melihat keagungan Masjid Istiqlal ini dari media elektronik dan media online. Kesepakatan untuk berkunjung ke Masjid Istiqlal ini menjadi salah satu cerita famtrip kami di akhir 2019.
Demi mempertimbangkan keinginan anak-anak dan istrinya yang pengen singgah sana-sini, demi fleksibilitas dan mobilitas, Kang Abi pun siap menempuh perjalanan dari Yogya menuju Tangerang dengan kendaraan pribadi saja. Start dari rumah sekitar jam 8 malam, berharap bisa sampai di Istiqlal di waktu Sholat Shubuh. Karena tidak ada stuntman yang ngedriver, Alhamdulillah sampai di Masjid Istiqlal jelang jam delapan pagi dan menikmati suasana Masjid yang mulai banyak pengujung yang mayoritas dari luar Jakarta.
Dari sekilas cakap-cakap dengan beberapa orang (saat antri menunggu kamar mandi), rata-rata pengunjung memiliki keingintauan dan keinginan, at least even just once, bisa berkunjung dan merasakan nikmatnya ibadah sholat di Masjid Istiqlal ini. Selain, tentu saja ingin melihat keindahan Masjid Nasional yang dibangun sebagai perwujudan rasa syukur atas nikmat kemerdekaan yang dianugerahkan bagi Bangsa Indonesia, senada dengan pemilihan nama Istiqlal yang berarti Merdeka.
Dari sejarah yang saya baca, proses pembangunan Masjid Istiqlal ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar dikarenakan kondisi politik di masa itu. Istiqlal mulai di bangun tanggal 24 Agustus 1951, bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan dinyatakan resmi selesai pada tanggal 22 Februari 1978.
Masjid Istiqlal tak hanya sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara, juga merupakan simbol kerukunan antar umat beragama karena arsiteknya adalah seorang non muslim bernama Frederich Silaban dan letaknya pun berhadapan dengan Gereja Kategral Indonesia. Selain itu, ada banyak keunikan dari Masjid Istiqlal ini. Setiap detail desainnya memiliki makna khusus, beberapa diantaranya adalah:
- Masjid Istiqlal Memiliki Hanya Satu Menara, melambangkan keESan Allah Ta’ala.
- Puncak menara dibuat dari kerangka baja setinggi 30 meter yang melambangkan jumlah 30 juz dalam Al Qur’an
- Untuk tinggi menara yang berukuran 6.666 sentimeter dimaksudkan sebagai lambang jumlah ayat suci Al Qur’an.
- Jumlah lantai masjid Istiqlal sebanyak lima lantai, sebagai lambang rukun Islam.
- Kubah Utama yang berukuran sangat besar dengan diameter 45 meter. Angka 45 ini dimaksudkan untuk melambangkan tahun 1945 yang nerupakan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
- 12 pilar besar yang melingkar untuk menopang Kubah utama. Pemilihan jumlah pilar sebanyak 12 ini untuk melambangkan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW yaitu 12 Rabiul Awwal.
- Ada 7 pintu gerbang untuk masuk ke dalam Masjid Istiqlal, yang diberi nama Asmaul Husna yaitu: Al-Fattah (Gerbang Pembuka), Al-Quddus (Gerbang Kesucian), As-Salam (Gerbang Kedamaian), Al-Malik (Gerbang Raja), Al-Ghaffar (Gerbang Ampunan), Ar-Rozzaq (Gerbang Rezeki), dan Ar-Rahman (Gerbang Pengasih). Dari ketujuh pintu ini, pintu yang diberi nama Al-Fattah yang terletak sisi timur laut (berhadapan dengan Gereja Katedral) yang selalu terbuka setiap hari dan menjadi pintu masuk bagi masyarakat umum.
(Sebagian) KUbah dan Pilar Kubah |
7 desain Masjid Istiqlal Jakarta yang memiliki makna istimewa tersebut baru sebagian kecil dari sekian banyak hal yang menarik dari Masjid Istiqlal. Tak akan cukup waktu sehari untuk mengulik keseluruhan Masjid yang dibangun dengan perpaduan gaya arsitektur Indonesia, Timur Tengah, dan Eropa. Tak hanya detail Masjid Istiqlal yang memiliki banyak keunikan. Tak jauh dari sekitar Masjid Istiqlal juga banyak destinasi wisata yang menarik, antara lain kawasan Monas, Kota Tua, Gereja Katedral juga tentunya, Museum Bank Indonesia, dan lain-lain.
“ Kalau mau all out menikmati semua destinasi wisata di sekitar Istiqlal ini, kita harusnya nginep beberapa hari ya di sini….” Ujar si sulung saat dia melihat kerumunan orang-orang yang antri naik bis kota, tak jauh dari tempat kami memesan sarapan di depan Masjid Istiqlal. Dari informasi yang kami peroleh, memang disediakan armada bis kota yang digratiskan untuk tujuan wisata ke Monas dan Kota Tua.
“ Kapan-kapan kita ke sini lagi ya, direncanakan berapa hari getuu agar puas jelajah wisata ibu kota Jakarta…”.
Celetukan yang menarik untuk diagendakan selanjutnya, untuk urusan penginapan kan bisa cari hotel murah di Jakarta dengan klik di sini. Kenapa pilih Pegipegi? Iya kan fitur pencarian Hotel dari Pegipegi bisa menjadi solusi traveling karena tersedia pilihan untuk booking hotel secara online dengan diskon yang sangat menarik sampai dengan 20% (kupon diskon) + 20% (potongan langsung).
Tak hanya itu, tarif hotel yang tersedia di aplikasi Pegipegi ini bahkan mulai dari 60k lho. Dengan tawaran harga yang semenarik ini, artinya jika hendak berliburan paket komplit sekeluarga ke Jakarta, untuk urusan penginapan bisa mengandalkan pilihan yang ditawarkan oleh Pegipegi karena terdapat bejibun tipe hotel yang telah di filtering berdasarkan mulai harga hotel,lokasi, promo, kota populer dan sebagainya. So far, Pegipegi ini user friendly bahkan bagi pengguna pemula tidak akan kesulitan karena tampilannya sudah dikelompokkan dengan tema berdasarkan judul yang ada yang mudah dimengerti.
Jadi semisal mau cari hotel di jakarta, caranya ya buka aplikasi Pegipegi kemudian tinggal pilih kota Jakarta, kemudian pilih hotel yang sesuai kebutuhan atau yang diinginkan, mau pilih hotel murah di jakarta hingga hotel bintang 5 di Jakarta, tinggal klak-klik saja kok, selanjutnya cukup dengan menunjukkan hotel yang sudah kita booking di aplikasi kepada resepsionis hotel untuk check-in di hotel deh. Secara ringkas, bagi yang baru pertama kali menggunakan Pegipegi Hotel, caranya sangat mudah kok:
- Yang pertama tentu saja download dulu aplikasi Pegipegi dari IOS atau Playstore.
- Registrasi atau membuat akun, bisa menggunakan akun Gmail atau Facebook
- Setelah itu, cekidot deh menu-menu (fitur) yang terpampang di aplikasi Pegipegi: booking hotel atau cari promo hotel
- Pilih lokasi kota dimana dimana kita akan menginap, kemudian pilih tanggal check in and check out, untuk memudahkan pengguna, tersedia juga fitur untuk memilih hotel syariah, familiy, pasangan, mewah, hemat. Setelah itu, pilih deh kamar dengan melengkapi permintaan khusus (Non smooking room, kasur extra, check in lebih cepat, dll).
- Kemudian langsung dilanjutkan hingga di menu pembayaran. Caranya pembayarannya juga mudah karena tersedia banyak pilihan antara lain bisa menggunakan mobile banking, ebanking atau melalui Alfamart.
Tuh kan, cek hotel di Pegipegi itu gampil hingga proses booking hotel juga gak ribet. Yang lebih menarik lagi, menjadi member PegiPegi kita bisa mendapatkan reward berupa PepePoin setiap kali kita bertransaski, dimana reward tersebut bisa kita ditukarkan dengan diskon atau uang tunai.
Jadi kapan berencana Piknik lagi? Jangan lupa pesen hotelnya menggunakan Pepegi ya.