Keberhasilan finansial tidak diukur dari seberapa besar gaji atau penghasilan yang diterima oleh seseorang, melainkan bagaimana menata dan mengelola keuangannya sehingga pemanfaatannya bisa efektif dan cukup untuk memenuhi kebutuhan untuk satu bulan, bahkan bisa lebih dari sebulan berjalan tersebut atau bisa menabung (saving).
Dalam kalimat lain, jika tidak ada komitmen untuk mengelola keuangan dengan baik dan bijaksana, maka seberapa pun uang yang dimiliki ya tetap akan habis juga. Maka dari itu, sangat penting untuk mendisiplinkan diri dalam urusan pengeluaran belanja berdasarkan skala prioritas kebutuhan dan BUKAN karena keinginan.
Bahkan orang yang tajir melintir, termasuk dalam 100 orang terkaya di dunia pun memiliki manajemen keuangan yang ketat kan ya? Meski terlihatnya di sosmed (public) mereka asyik-asyik saja liburan sana-sini, shoping ini dan itu tanpa lihat bandrol harga lagi. Di sebalik apa yang kita lihat, saya pribadi yakin jika mereka memiliki pola manajemen financial yang excellent dan top markotop deh.
Lha kalau yang milyarder saja punya perencanaan keuangan, apalagi yang semacam saya ini ya? Gaji bulanan dengan nominal tertentu, jika tidak bijaksana dan bijaksini, ya bisa kejadian tuh besar pasak daripada tiang.
HARAPAN Bismillahirrahmaanirrahiim setiap orang, baik yang kerja kantoran maupun wirausaha, tak ada tanggal tua atau fase-fase tertentu dengan langganan krisis keuangan. Harapannya ya saat beli dan belanja-belanja, kondisi keuangan ya selalu baik-baik saja.
KENYATAAN Bagi kebanyakan para pekerja atau siapa saja saat menerima gaji.penghasilan, merupakan waktu favorit paling dinantikan dengan segenap gairah. Hari dimana biasanya orang jadi lebih sibuk untuk mempersiapkan berbagai rencana dan salah satunya adalah rencana berbelanja a,I,u,e o dan bla..bla…. Rasanya ada saja kebutuhan atau barang yang ingin dibeli saat sudah gajian atau terima uang penghasilan. Hayooo, siapa yang tidak demikian ? Salut untuk para pejuang kedisiplinan belanja sesuai kebutuhan dan kemampuan keuangan.
Menurut Financial Planning Standard Board (FPSB), perencanaan keuangan didefinisikan sebagai proses untuk mencapai tujuan keuangan yang ingin dicapai oleh seseorang dengan menerapkan manajemen keuangan secara terintegrasi dan terencana.
Persoalannya adalah seringkali orang sulit menahan diri untuk berbelanja setelah gajian. Uang terasa cepat sekali habis, padahal barang kebutuhan dan keinginan belum terbeli semuanya. Siklus semacam ini hampir dialami semua orang dan terus berulang setiap bulan. Bismillahirrahmaanirrahiim Jika Anda menyalahkan gaji yang kecil, itu salah besar. Ini karena besarnya gaji sama akan diikuti dengan besarnya keinginan dan gaya hidup.
Lantas apa dong solusinya?
Sebenarnya banyak cara yang bisa dicoba untuk mengatur keuangan keluarga dan salah satunya adalah mengatur budget belanja. Berikut ini 5 tips mudah untuk mengatur budget belanja rumah tangga yang bisa diterapkan:
Sebenarnya banyak cara yang bisa dicoba untuk mengatur keuangan keluarga dan salah satunya adalah mengatur budget belanja. Berikut ini 5 tips mudah untuk mengatur budget belanja rumah tangga yang bisa diterapkan:
1. Coba Sistem 31 Amplop untuk Bantu Kelola Uang Anda
Metode dari Syukri Muhammad Syukri ini merupakan metode klasik, namun cukup efektif untuk diterapkan. Caranya, Anda cukup menyediakan 31 lembar amplop kosong. Kemudian, Anda harus mengambil semua uang gaji Anda dan memasukkan ke masing-masing amplop. Besar nominal uang yang dimasukkan sesuaikan dengan kebutuhan.
Contohnya seperti bayar cicilan rumah atau kontrakan, sembako dan kebutuhan lain, tagihan listrik, internet, uang transport, uang makan hingga dana darurat. Pada amplop, tulis tanggal belanja mulai dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 31 setiap bulannya.
Jika semua amplop sudah terisi dan masih ada uang sisa, itu bisa ditabung atau digunakan investasi. Jika ini dilakukan secara rutin dan tertib, Anda pasti akan dapat berpikir kreatif dalam mengatur budget belanja setiap bulannya.
2. Berhemat untuk Makanan
Ini bukan berarti kita jadi jarang makan lho ya. Secara sekarang ini, godaan kekulineran bertebaran dimana-mana, paket pesan makanan pun melambai-lambai dengan serangkaian promo-promo. Apalagi bagi yang tinggal di kota besar pasti semakin banyak godaan untuk mencoba menu baru, atau ketika ada restoran atau rumah makan yang hapenning. Belum lagi jika ada ajakan teman, sahabat, komunitas yang umunya bikin pakewuh untuk menolaknya. Kelihatannya sih hanya nongkrong di coffee dan Cuma minum secangkir kopi tapi budget yang harus dicerabut dari dompet terasa juga tuh.
Nah, agar tidak over budget, mulailah mengontrol diri dalam membeli makanan yang dimakan, lebih oke lagi jika membuat sendiri makanan atau snack camilan yang biasanya dibeli, selain bisa lebih hemat juga lebih sehat tentunya.. Hal yang harus Anda perhatikan adalah mengatur intensitas pertemuan atau intensitas makan di restoran, jika Anda merasa harus menggunakan uang untuk hal-hal yang penting di masa depan.
3. Memanfaatkan Diskon atau Promo
Ini adalah hal yang paling sering dilakukan orang untuk membantu menghemat budget uang belanja. Beberapa toko online atau e-commerce sering mengadakan promo potongan harga hingga tambahan cashback untuk menarik pelanggan.
Nah, sebagai konsumen Anda harus pintar dan bijak dalam memanfaatkan promo yang diberikan. Cek dan hitung lagi apakah promo tersebut benar-benar menguntungkan atau justru memicu pemborosan. Bila ingin menemukan promo yang dijamin untung, salah satu tempat terbaik ada di ShopBack Indonesia.
Aplikasi yang menyediakan berbagai informasi promo dari ratusan e-commerce terbaik ini rajin bagi-bagi cashback hingga jutaan rupiah. Caranya mudah, yakni dengan membuat akun dan melakukan transaksi belanja online di e-commerce pilihan melalui ShopBack. Keuntungan lebih yang Anda dapatkan adalah bebas menggunakan cashback yang didapat untuk berbagai keperluan, karena uang tersebut bisa dicairkan ke rekening pribadi.
4. Membuat daftar belanjaan barang-barang kebutuhan di rumah dan mematuhinya.
Jika benar-benar ingin berhemat dan mengatur pengeluaran, buatlah prioritas apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan. Jika Anda membeli barang hanya karena ingin, maka sebaiknya dihindari atau dikurangi. Hal ini disebut hanya ‘lapar mata’ dan biasanya paling berbahaya karena berakhir pemborosan dan sia-sia belaka.
Bila tidak ingin berlebihan biasakan mencatat barang-barang yang dibutuhkan sebelum berbelanja. Ini akan membantu Anda fokus pada kebutuhan, dan sedikit menahan diri pada keinginan.
5. Kurangi Penggunaan Kartu Kredit dan buat SOPnya.
Satu lagi tips anti pusing mengatur budget belanja bulanan adalah mengurangi penggunaan kartu kredit dengan membuat aturan main: syarat dan ketentuan kapan dan bagaimana CC baru akan digunakan. Seringkali, tagihan cicilan kartu kredit melebihi jumlah gaji, ini mah bisa bikin runyam jika berkelanjutan. Hal ini biasanya kurang disadari karena berbagai kemudahan yang ditawarkan kartu kredit. Ketika sadar, banyak yang mengeluhkan hal ini.
Kemudahan berbelanja dengan membayar di belakang, tanpa sadar membuat cicilan Anda menumpuk pada akhir bulan. Alhasil, gaji Anda hanya habis untuk membayar cicilan. Itulah sebaiknya Anda tidak menggunakan kartu kredit atau mengurangi penggunaannya hanya untuk keperluan yang sifatnya urgent saja.
Anda bisa menerapkan salah satu dari tips di atas, melakukan beberapa cara secara bersamaan atau punya tips yang berbeda yang sudah efektif hasilnya. Apapun dan bagaimanapun tips, strategi, siasat yang kita jalankan dalam sangka mengatur budget belanja keluarga, yang terpenting dalam melakukan penghematan adalah AKSI, KOMITMEN dan KONSISTEN.
Dan pastinya, jangan lupa untuk mengalokasikan sebagian dana untuk berbagi (sedekah). Tak perlu menunggu akhir bulan (kalau ada dana sisa) untuk menyedekahkan sebagian penghasilan yang kita peroleh kan ya? Tak perlu menunggu jadi hartawan untuk bersikap dermawan.