Kidung Kinanthi

Life is flowing in its story leaving history

  • Home
  • About
  • Article
    • Opini
    • Me
      • My Diary
      • My Poem
      • True Story
      • Love Story
    • Contact
    • Disclosure
  • UMKN Visit
  • News
facebook twitter youtube linkedin Instagram

Banyak yang beranggapan kalau rumah untuk millenials adalah hal yang mustahil. Namun, dengan cara tepat, millenial juga bisa memiliki tempat tinggal layak, lho!

Generasi millenials yang hidup di perkotaan, saat ini mengalami krisis yang serius. Menurut data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), ada sebanyak 81 juta generasi millenials kesulitan memiliki tempat tinggal layak. Alasan kenapa rumah untuk millenials sulit diwujudkan karena biaya hidup di perkotaan yang sangat tinggi. Ditambah lagi, harga unit rumah di kota besar sangat mahal. 

Namun, situasi yang sangat sulit tersebut tak harus membuat millenials putus asa. Bismillahirrahmaanirrahiim, impian memiliki rumah untuk millenials bisa diwujudkan kalau mengetahui cara yang tepat dan punya komitmen yang sungguh-sungguh untuk mewujudkannya. Setidaknya, dengan 4 tips ini bisa dilakukan oleh generasi millenials sebagai bagian ikhtiar untuk bisa mewujudkan mimpi tersebut, yaitu:

1. Tabung 10% gaji secara rutin
Tips pertama yang dapat dilakukan millenials adalah dengan membiasakan gaya hidup hemat. Caranya adalah dengan menyisihkan 10% gaji setiap bulan. Uang tersebut dapat dikumpulkan dan kemudian digunakan untuk melakukan pembayaran uang muka (DP) rumah.

Hanya saja, jangan sekadar mengumpulkan sebagian gaji dalam bentuk tabungan ya gaesss. Ada cara cerdas agar uang untuk DP rumah bisa terkumpul dengan lebih cepat dan tidak terditraksi oleh hal-hal lain yang muncul karena pengaruh sosialita. Caranya adalah dengan memanfaatkan uang tersebut untuk sarana investasi. Pilihan investasi yang bisa dilakukan beragam, mulai dari P2P lending, membeli emas, hingga reksadana.
Image Pinterest
2. Manfaatkan fasilitas cicilan DP
Pada kasus tertentu, kesempatan mendapatkan rumah untuk millenials juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas cicilan DP. Program seperti ini biasanya merupakan inisiatif dari developer perumahan. Setiap calon pembeli, dapat memperoleh keringanan melunasi DP dalam durasi waktu tertentu.

Partisipasi pada program cicilan DP ini tidak akan terlalu mengganggu kondisi finansial seorang millenials. Apalagi, cicilan DP ini tak mengubah harga jual rumah yang telah disepakati. Ketika DP sudah lunas, millenials kemudian bisa melakukan pengajuan kredit kepada bank. 

3. Pilih layanan KPR dengan tenor panjang
Setelah berhasil mengumpulkan uang untuk DP, langkah berikutnya adalah mengajukan kredit kepemilikan rumah (KPR) yang memiliki tenor panjang. Pemilihan KPR dengan tenor panjang dilakukan agar nominal cicilan yang perlu dibayarkan tidak terlalu besar. Dengan begitu, kondisi keuangan millenials tidak akan mengalami gangguan serius. Dan bilamana ada rejeki tiban atau tak terduga, bisa tuh dilunasi kredit kepemilikan rumahnya.

4. Gunakan sarana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)
Terakhir, keinginan memiliki rumah untuk millenials dapat diwujudkan dengan berpartisipasi dalam program FLPP yang diselenggarakan pemerintah. Program ini ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau para millenials yang baru bekerja agar bisa memperoleh tempat tinggal layak. 
Syarat untuk ikut serta dalam program ini terbilang tidak ribet, yaitu memiliki gaji pokok 4 juta rupiah, belum memiliki rumah, serta melengkapi syarat administratif. Dengan ikut serta pada program ini, millenials dapat membeli rumah secara kredit dengan bunga rendah, hanya 5 persen dan tenor panjang mencapai 20 tahun. 
Dengan mempraktikkan tips di atas, kepemilikan rumah bagi millenials bukan impian belaka. Apalagi, kalau mau memanfaatkan layanan investasi menguntungkan dan tepercaya seperti yang ditawarkan oleh Qazwa.id. Aman dan telah terdaftar di OJK, lho! Nah, tunggu apalagi cobak ? Buruan bikin planning dan tetapkan target untuk mewujudkan rumha impian bersama keluarga tercinta.

10
Share
Peran transportasi dalam mendukung perekonomian sangatlah besar, pemerintah menyadari itu. Oleh karena itu pemerintah berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur transportasi baik darat, laut dan udara di berbagai daerah. Pembukaan jalan baru, pembangunan pelabuhan dan bandara dilakukan hampir diseluruh wilayah Indonesia. 

Dengan pembangunan sarana transportasi tersebut diharapkan distribusi barang dan jasa menjadi lancar. Dukungan transportasi diharapkan dapat memotong biaya distribusi sehingga tingkat harga barang dan jasa dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat yang ada yang pada akhirnya tingkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat menjadi meningkat.
Credit: Dephub
Transportasi, ekonomi dan pariwisata merupakan tiga hal yang saling terkait dan saling mempengaruhi. Singkatnya, satu sama lain memiliki peran yang tak bisa dipisahkan dan tidak bisa diperdebatkan sektor mana yang lebih besar kontribusinya. 

Globec atau Era globalisasi ekonomi telah mendorong persaingan yang makin ketat, dan lingkungan ekonomi pun semakin kompleks, tidak hanya dituntut reaksi yang lebih cepat, tetapi lebih dari itu dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan instrumen barang produksi, mulai dari skala mikro, manufacture hingga dunia pariwisata.

Transportasi yang memiliki definisi sebagai aktifitas yang bisa membuat orang, barang atau sesuatu berpindah dari  suatu tempat ke tempat lain yang berbeda  dengan menggunakan alat atau pun tanpa menggunakan sarana.

Perkembangan sektor ekonomi sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi, berbagai jenis barang konsumtif, industri garmen, pertanian, dunia perikanan dan jasa bermunculan sebagai respon volatilitas harga dan nilai tukar yang tinggi.  Bismillahirrahmaanirrahiim, Seperti halnya perkembangan teknologi informasi yang belakangan ini telah mengungkit banyak sumber daya kreatifitas bermunculan. Dunia semakin menyatu, dalam perdagangan internasional tidak lagi dikenal batas negara dan pasar modal juga semakin terintegrasi, dan muncul blok-blok baru ekonomi sebagai usaha untuk  mempertahankan dan melindungi industri dalam negeri. Kondisi demikian merupakan pemantik yang efekif dalam menciptakan peluang dan tantangan bagi semua stakeholder untuk mempertajam daya saing. 
Pemerintah sangat menyadari bahwa peran transportasi dalam mendukung perekonomian sangatlah penting dan harus ditingkatkan dari waktu ke waktu, serta harus menyesuaikan dengan dinamika kehidupan sosial masyarakat yang banyak dipengaruhi oleh trend teknologi digital. 
Dan seiring dengan trend perubahan dan dinamika sektor-sektor yang menunjang pertumbuhan ekonomi yang dituntut serba cepat, maka eksistensi transportasi juga memiliki tantangan  untuk meningkatkan kualitas dan keandalannya karena tidak ada sektor penunjang pertumbuhan ekonomi yang bisa lepas dari kebutuhan akan adanya transportasi yang handal.  

Kesempatan menjelajah dunia semakin terbuka lebar, usaha yang dikendalikan dari sebuah desa kecil (yang dulunya terpencil) sekarang poduknya dapat dipasarkan ke seluruh dunia melalui internet (e-commerce). Sistem pembayaran juga semakin cepat, efesien melalui ATM, atau pun mobile banking. 

Oleh karena itu, pemerintah berupaya meningkatkan pembangunan infrastruktur transportasi baik darat, laut dan udara di berbagai daerah.  Hal ini tentu senada dengan kondisi geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan, untuk mewujudkan pemerataan ekonomi, tentu sektor transportasi harus mendapatkan perhatian yang serius. Pembukaan jalan baru, pembangunan pelabuhan dan bandara dilakukan hampir diseluruh wilayah Indonesia. Dengan pembangunan sarana transportasi tersebut diharapkan distribusi barang dan jasa menjadi lancar. Diharpkan dukungan transportasi bisa mengurangi biaya distribusi barang dan jasa agar harga barang dan jasa bisa lebih terjangkau  dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat yang ada yang pada akhirnya tingkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat menjadi meningkat.

Bertitik tolak dari hal tersebut, Menhub menyatakan dalam kurun waktu lima tahun 2014 s.d 2019 sudah  dilakukan pembangunan infrastruktur transportasi dengan pendekatan Indonesia Sentris untuk membuka keterisolasian, yaitu dengan memberikan dukungan aksesibilitas terhadap Daerah 3TP (Terluar, Terdepan, Tertinggal dan Perbatasan).
Demikian pula dengan sektor pariwisata yang semakin penting sejalan dengan perkembangan dan kontribusi dalam ekonomi.  Menurut Buku Saku Kementerian Pariwisata (2016), kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional tahun 2014 adalah sebesar Rp 946,09 triliun (9 %). Melihat kontribusi industri pariwisata yang sangat significant ini, tentu tidak bisa dilepaskan dari ketersediaan system transportasi yang handal, baik transportasi darat, laut, udara dan jalur kereta Api. 


Referensi:
  1. http://dephub.go.id/
  2. Wikipedia
  3. Sosial media: Kemenhub: Twitter ; Facebook; Instagram


0
Share
Newer Posts Older Posts Home
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib
Intellifluence Trusted Blogger
My photo
Ririe Khayan
Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan (Blogger, Buzzer, Coffee Lover) and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Thanks for visiting my blog and hopefully will visit again with pleasure.
View my complete profile
  • 2 Cara Mudah Membuat Batik Ecoprint Yang Unik Dan Exclusive
    Jenis kain bermotif yang dikenal dengan nama batik ecoprint tentu sudah mulai familiar kan? Jenis kain batik kontemporer yang memberi warna ...
  • Contact Me
    Memuat... Jika tertarik untuk menempatkan advertorial, review product atau bentuk kerja sama lainnya di Blog saya, silahkan kontak mela...
  • Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele
    Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti k...
  • 7 Hal Ini Penting Untuk Diperhatikan Saat Mengajukan Pertanyaan atau Pendapat
    Kalau mengajukan pertanyaan seharusnya secara singkat, padat, dan jelas. Jangan bertele-tele, apalagi berputar-putar seperti kincir angin ...
  • Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil
    Jika Anda sedang berusaha punya anak, menunggu kapan Anda resmi “terlambat datang bulan” bisa membuat Anda geregetan. Bagian yang paling m...
  • Lintah [yang] BUKAN Lintah Darat
    Dua jenis hewan yang Bismillahirrahmaanirrahiim sudah akrab bagi saya sejak kecil, apalagi Lintah di masa-masa dulu [semoga sekarang suda...
  • Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster
    Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu paket dalam TORCH: Toxoplasma, Cytomegalovir...
  • Khasiat [pahitnya] Empedu Kambing
    Setiap orang tentu menginginkan hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Dan empedu kambing merupakan salah satu dari sekian buaaannnyakk al...
  • Review Pemakaian Scarlet Acne Serum dan Scarlet Brightly Ever After Serum
    Pandemi yang mengharuskan kita menjalani kehidupan dengan kebiasaan new normal dengan fokus menjaga Iman, Imun dan Aman.  Khusus untuk aspe...
  • [Cara Mengetahui] Apa sih Hobiku ?
    Melakukan suatu aktifitas pada hal-hal atau bidang yang disukai, didukung dengan talenta yang sesuai, akan memberikan semangat dan antusia...

Blog Archive

  • ►  2021 (6)
    • ►  February (2)
    • ►  January (4)
  • ►  2020 (43)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ▼  2019 (37)
    • ►  December (2)
    • ▼  November (2)
      • Inilah 4 Cara Millenials Agar Punya Rumah, Nggak C...
      • Peran Strategis Keandalan Transportasi Dalam Pertu...
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
  • ►  2018 (51)
    • ►  December (5)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (6)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (52)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (8)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (73)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (118)
    • ►  December (12)
    • ►  November (12)
    • ►  October (11)
    • ►  September (11)
    • ►  August (12)
    • ►  July (8)
    • ►  June (8)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2014 (60)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (11)
    • ►  February (10)
    • ►  January (8)
  • ►  2013 (90)
    • ►  December (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ►  March (13)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2012 (126)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (14)
    • ►  September (10)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (11)
    • ►  May (12)
    • ►  April (12)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (10)
  • ►  2011 (70)
    • ►  December (11)
    • ►  November (11)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (9)
    • ►  July (7)
    • ►  June (19)
    • ►  May (5)

Juara LBI 2016

Juara LBI 2016
Blogger Perempuan



Copyright © 2019 Kidung Kinanthi

installed by StuMon