Dalam postingan Captcha dan Banned, selain bercerita pengalaman kena banned dalam sebuah forum, tepatnya Tanya Pepsodent. Saya juga menuliskan tentang reward yang akhirnya saya dapatkan yaitu berupa voucher check gigi, jika tidak kena banned saya memang berpeluang mendapatkan 3 voucher karena saat terkena banned posisi saya ada di big four member sedangkan setiap periodenya adalah catur wulan diambil big twenty member. Asli saya tetap bersyukur karena saat kena banned saya sudah yakin tidak mungkin bisa dapetin rewardnya. At least saya sudah mendapatkan pengetahuan baru [lagi] tentang kesehatan gigi dan mulut. Dan Bismillahirrahmaanirrahiim kali saya ingin cerita tentang Saia bertemu dokter gigi dalam rangka menggunakan voucher check gigi tersebut.
Awalnya pihak forum memberitahukan jika tidak bisa mendapatkan channel dokter gigi di wilayah Banyuwangi yang bisa diajak kerja sama dan akan merekomendasikan saya ke dokter gigi di Surabaya. Spontan saya jawab keberatan, lha masak saya jauh-jauh ke Surabaya untuk ‘kencan’ dengan dokter gigi? Mending kopdar atau santai menikmati hiruk- pikuknya Surabaya kan? Sehingga saya diminta untuk mencari dokter gigi yang bersedia untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan gigi dengan cara si dokternya harus mau mengirimkan copy kwitansi plus data-data yang diperlukan, setelah itu dana voucher akan ditransfer ke rekening dokter gigi tersebut.
Maka saya pun bertanya pada teman-teman yang paham peta demografi kota Banyuwangi, dokter gigi yang alat-alat prakteknya bersih dan orangnya friendly. Tak ada maksud SARA atau antipati, alasan saya dengan kriteria tersebut sederhana saja: hal yang ironi jika perlengkapan dokter gigi tidak terjaga kebersihannya bahkan parah banget andai sampai ada yang berkarat [tujuan ke dokter untuk sehat masak alat dentistnya berpotensi menjadi sumber kontaminasi penyakit?]. Atau sikap dokternya yang gak friendly kan bikin suasana gak nyaman banget pokoknya, lha biaya ke dokter gigi masih tidak murah kok dijutekin? [tidak murahnya biaya ke dokter merupakan salah sebab tingkat kesehatan gigi di Indonesia masih buruk]. Dari rekomendasi yang saya peroleh, akhirnya saya datang klinik gigi terdekat dulu dan kebetulan dari kesan luarnya kelihatan bersahabat [gak serem]. Kalau ternyata dokternya gak friendly dan atau perlengkapan prakteknya tidak terawat, saya akan segera cari alternatif dokter lainnya!
Setelah menunggu antrian dan saya masuk ke ruangan dokternya, Alhamdulillah dokternya cantik...ehmm maksud saya wanita usia parobaya yang humble, ramah dan perlengkapan medisnya eligible. Dua perawat yang menemani menangani pasien juga enak diajak ngobrol. Hanya saja perlu sedikit negosiasi dan trik karena dokternya meragukan surat otentik yang saya tunjukkan. Saya sih maklum, memberikan kwitansi bertanda tangan dilengkapi dengan materai ada resiko yuridisnya. Jadi saya harus mengeluark`n Jurus sakti: ID card saya tinggal sebagai jaminan agar beliau yakin bahwa voucher yang hendak diberikan pada saya bukan skenario penipuan dan sejenisnya.
Seminggu kemudian, tepatnya 2 hari lalu, saya pun membuat janji ‘kencan’ dengan sang dokter gigi tersebut. Sengaja saya milih setelah tarawih karena gak asyik banget jika saat masih puasa mulut diobrak-abrik kan?
“ Karies dan karang giginya sedikit Mbak...” ujar dokter dari balik masker yang dikenakannya. Dan tentu saja saya gembira dunk, berarti saya gak perlu berlama-lama ‘menikmati’ rasa ngilu saat alat-alat dentistnya menyisir permukaan gigi saya. Syukur-syukur lagi jika sejumlah dana sisanya dalam voucher bisa saya terima dalam bentuk cash...kan bisa buat tambahan angpao lebaran tuh #azaz matre mode ON.
“ Tapi gigi geraham bawah yang kanan ini harus diamputasi Mbak...” sebaris kalimat renyah kembali mengalir merdu tapi bikin saya merah merona spontan. Ampuuun deh, sesi berdarah-darah akan kembali saya hadapi.
“ Giginya bisa membusuk jika tidak segera dicabut...”jelasnya lebih lanjut, sambil menunjukkan penampakan gigi tersebut di layar monitor yang terpampang didepan saya. Dan saya tak bisa berdebat lagi, karena dari forum Tanya Pepsodent pernah ada pembahasan tentang resiko gigi yang mengalami pembusukan y`itu:
" Gigi yang mengalami pembusukan paling banyak menyebabkan osteomyelitis [infeksi pada tulang], dimana infeksi ini bisa menyebar dari stomatitis, tonsillitis, infeksi sinus, furukolosis hingga infeksi yang hematogen (menyebar melalui aliran darah). Dan Inflamasi yang disebabkan bakteri ini bisa meliputi seluruh struktur yang membentuk tulang, mulai dari medulla, kortex dan periosteum dan akan semakin parah bahkan menyebabkan kematian pada penderita yang daya tahan tubuhnya rendah."
Tuh gigi yang harus saya ikhlaskan awalnya memang seperti kebanyakan orang-orang kalau sakit gigi, diobati dengan obat-obat tradisional kemudian sembuh alias gak ada keluhan sakit gigi, jadi merasa oke-oke saja. Padahal secara SOP harusnya tetap dibawa ke dokter gigi untuk dilakukan tindakan lebih lanjut: dibersihkan dan ditambal agar sedikit ‘cacat’ tersebut tidak menyebabkan figi berlubang lebih lebar dan luas. Selanjutnya rajin dan rutin ‘bersilaturahim’ ke dokter gigi untuk tindakan perawatan dan pemerikasaan secara menyeluruh. Tapi dasar saya yang masih ber-mind set ke dokter gigi ya kalau sakit gigi yang tidak bisa disembuhkan dengan obat-obatan alami yang sudah umum dikenal masyarakat: Bawang putih, bawang merah, Es Batu, Air garam, Cengkeh, belimbing wuluh dan masih banyak lainnya. Saya biasanya menggunakan air garam untuk berkumur jika mengalami gangguan sakit gigi....#nah lho rasain akibatnya... Makanya jangan abaikan sakit gigi ya [ini nasehatin diri sendiri lho.....]
Y` sudahlah, akhirnya saya harus legowo sekaligus macak wani alias memberanikan diri untuk menghadapi cabut gigi. Ini kali pertama saya datang seorang diri ke dokter gigi dan harus cabut gigi tanpa ada yang menemani/mengantar. Rontgen pun dilakukan terhadap gigi yang akan dicabut, untuk melihat seberapa aman ‘medan’ keberadaan gigi tersebut. Setelah melihat hasil rontgen yang statusnya oke, meski dua perawat dan dokternya friendly dengan mengajak saya tetap ngobrol, tetap saja saya harus men’setting TIDAK MAU TAHU alat dentist yang berlintasan di depan mata saya. Pada edisi-edisi sebelumnya, saya ke klinik dokter gigi di Gresik yang dilengkapi dengan audio visual sehingga pasien bisa mengalihkan perhatiannya dengan menikmati tayangan yang sedang ditampilkan pada layar audio. Lha klinik gigi yang saya datangi sekarang hanya memajang monitor yang menayangkan hasil rekam pemandangan dalam mulut saya lho? Ya sudahlah, Man Jadda wa Jadda...Lhoh? Kok jadi nglantur yaa....
Ya demikianlah ceritanya Saia bertemu Dokter Gigi dengan hasil gigi saya sukses diamputasi dan masih ada beberapa rangkaian perawatan gigi berikutnya. Saya sangat tidak setuju jika ada yang bilang lebih baik sakit gigi daripada sakit hati, tentu saja tetap lebih baik TIDAK sakit hati dan gigi juga sehat tho?
NOTE: Dan saya menolak tegas jika ada promo cabut gigi satu gratis satu!
hahahah mbak rie baca dari atas sampek bawah langsung ketawa, ada promo gitu cabut satu gratis satu, niar mah ogah :d
ReplyDeleteHuaah cek up ke dokter gigi, mau dong ini rasanya pingin di behel tapi kok yaa eman gingsul e :D
Cepet sembuh aja
Delete@ NIar: Hahahaha..kan lg musim di mall tuh promo beli satu gratis satu..
DeleteIya neh, dokternya gigi juga nyaranin aku pasang behel...aku sih gak eman gingsunl kan gak gingsul gigiku. Tapi nunggu ada sponsor yg mau nanggung smua biaya pasang behel sampai perawatan rutinnya...#Gbrakkk
@ BP: AMiinn...Alhadulillah sdh sembuh kok. Minggu depan kencan lagi neh sama dokter giginya..mau ikutan?
asyik nomer satu, pteramax e masih banyak :D #lho....
ReplyDeleteweee....saluut deh yg sdh biasa pake pertamax...
Deletesaia tiap sabtu juga harus kencan dgn dokter gigi
ReplyDeleteTiap sabtu kencan dengan dokter gigi..? Hemmm...brarti calonnya berprofesi dokter gigi dunk
DeleteAlhamdulillah gigi gue sehat wal affiat. Gak ada yang busuk. :D
ReplyDeleteAlamdulillah ya giginya sehat wal afiat:)
Deletejadi teringat pas ke dokter gigi untuk membersihkan plak, heu heu @@
ReplyDeleteWeeeeeiii..ngilu banget kalau mbersihin plak, huaaa
Deletepromo cabut satu gratis satu? alamak.. hahaha satu aja dicabut udah rasa mau tepar aku :D
ReplyDeleteHahahaa...sampai tepar ya? Pertama kali ke dokter gigi juga ngeriii...tapi ya harus nekad beraninya
Deletesaya ngga mau berurusan dengan dokter gigi apapun alasannya meskipun dokter gigi itu keponakan...hehee
ReplyDeletesalam sehat dan selamat puasa.
Padahal saya gak punya keluarga yg berprofesi sebagai dokter gigi tapi berurusan dengan dentist deh...
DeleteSalam sehat dan selamat menunaikan ibadah di bulan Ramadhan juga
hadew... kalo soal cabut mencabut saya no koment dah... miris bayanginnya....
ReplyDeleteapalagi sampe harus diamputasi.. hhiii. bingung cari tongkat yang panjangnya sama kaya gigi.. biar jalannya gak pincang.... *prakkk...
Hahaha..cari tongkat pramuka ya? BUat naik ke gunung dunk
Deletelebih baik sehat ya mbak dibanding sakit gigi maupun sakit hati
ReplyDeletesepakat Mbak, lebih baik sehat jasmani dan rokhani bangetsssssss
Deletewaduhhh kalau saya.. musti mikir ulang.. geraham bawah.. ckckck.. berat tuh kalau saya :( hiks
ReplyDeletedemi pertimbangan kesehatan yang lbh besar serta juga agar tidak menulari gigi sehat lainnya, seharusnya gigi yang sudah tak bisa di rescue, memang dicabut.
Deletepastinya tetep bersyukur dapat layanan gratis, secara berobat gigi memang mahal sekarang.
ReplyDeletesaya ngeri baca di atas, ada yang bahkan menyebabkan kematian pada penderita yang daya tahan tubuhnya rendah. wah, serius banget ya soal gigi ini.
Dari yg pernah saya baca mmg demikian resiko gigi yang membusuk dan dibiarkan. Efek terdekatnya ya bisa menulari gigi yang sehat disekitarnya pak:)
Deletepasang behel ... hehe
ReplyDeletehohohoho..kok sepikiran sama dokter gigo neh idenya?
Deletealatnya dokter gigi kan segitu2nya aja lho...cuma kecil2 kok
ReplyDeleteya gini ini Mbak kalau orang phobia dengan segala macam yg berbau alat medis...
Deletehehehehehe semoga saia bukan termasuk yang ke dokter gigi karena sakit..katanya sakitnya minta ampun..ampun
ReplyDeleteHahahhaa...sakitnya gak minta mapun kok Pak, minta bayar mahal kalau ke dokter gigi..
Deletekalau di dokter gigi emang ujung ujungnya suruh cabut. males juga si sebenarnya, ane ud di cabut empat akhirnya. etah buat praktek atau apa sebenarnya. lagi juga males aja aku sebenarnya ke dokter gigi, karena malah di samping itu ya itu tadi, ujung ujungnya cabut. lagi pula pernah punya pengalaman buruk di poliklinik kampus waktu di surabaya :D
ReplyDeleteehm, lagi sibuk sepertinya. ane bales sendiei aja ah :D
Deletemembalas komentar lagi ah :D
Deletesatu chanel GA ud di pasang lagi nie. ehm, hati hati mba, jangan kebanyakan. bikin berat dan juga di larang ma google kan. kan bukannya di perbolehkan hanya memasang 3?
# Poliklinik kampus itu ya? Aku gak pernah gunakan fasilitas itu karena gak ada alasan sakit untuk kesana. Tapi pernah diajakin teman, dia suka 'iseng' ke poliklinik untuk minta borwater tuh, buat persediaan katanya...
Delete# Iya neh, masih belum paham detailnya GA. Kemarin asal klik2 step yang ada dan begini neh jadinya.
Saya pernah ke dokter gigi mbak tapi ndak tahu ada istilah amputasi ha ha, tapi waktu ke dokter gigi dokternya baik ngasih permen tapi setelahnya bawa bor langsung lariiii
ReplyDeleteyaaa...itu istilah saya yg bikin sendiri kok. Hehehee...
Deletetau gitu buat saya aja mbak, di SBY kan?
ReplyDeletehehehe.
kasihan banget dicabut, punya q aja masih belum komplit.
maklum masih unyu unyu.
kurang 2 biji..
Lho..kamu kan penakut kalau ke dokter gigi, hayooo
Deletewaduh..ngeri juga ya kalo gigi kita mengalami pembusukan!.
ReplyDeleteiya, negri banget jika gigi mengalami pembusukan dibiarkan saja
DeleteAduh ...
ReplyDeleteDokter Gigi ???
Tidaaaakkkk ... !!!
(om-om cemen ... takut dokter gigi ...)(hahahaha)
salam saya Ririe
saya berani lho Om ke dokter gigi, sendirian lagi...#Terpaksa karena gak ada yg nganterin!
DeleteAseline saya juga takut kalau ke dokter gigi
promo cabut gigi 1 gratis 1 saya juga nggak mau mbak....hehe...apalagi semenjak gigi geraham bungsu saya di operasi saya juga jadi agak trauma kalo harus ke dokter gigi....hehe
ReplyDeleteIya, pernah ada teman yg ngalami gigi bungsunya bermsalah dan harus dioperasi. Katanya sih tempat tumbuhnya gak tepat sehingga menimbulkan gangguan kesehatan..
Deletesaya 2 kali setahun kencan ke dokter gigi buat dibersihin giginya :)
ReplyDeleteSaluut Mbak, bisa disipli setahun 2 kali kencan sama dentist...
DeletePerawatan gigi mahal bgt ya mba... Mumpung gratis..yuk..monggo hehe :)
ReplyDeleteHahahhaa...meskipun dapat pemerikaan gigi secara gratis saya tetap berharap gigi saya sehat wal afiat lho?
Deletewah... paling males berhubungan dgn dokter, udah badan sakit suruh bayar lagi... hehehehe..
ReplyDeletejika di suruh memilih mendingan sehat ketimbang berurusan dgn dokter... Ups..!! salah ya... biarin
BUkannya di negeri mmg orang sakit malah sakit tuh MAs? Lha bayarnya mahal jika kita berobat..
Deleteuntung saja gigi saya masih sehat semua jadi ngga perlu berurusan dengan dokter gigi
ReplyDeleteAlhamdulillah giginya sehat semua ya Pak...lura biasa banget tuh:)
Deletesaya sering berurusan dengan dokter gigi ...
ReplyDeleteandai saya yang dapat voucher itu .. :D
Kalau sering 'kencan' dengan dentis, lumayan juga tuh mbak setorannya..
Deletewaduh ke dokter gigi ya... males ah.... serem... jarang ke sana.. mudah mudahan ga pernah... hehhehehe
ReplyDeleteAmiin, semoga deh giginya sehat selalu ya sob:)
Deleteaku musuhan sama dokter gigi
ReplyDeleteabisnya gigiku bolong bolong
hehe
Piss....jangan musuhan dunk, nanti kalau akur susah tuh..
Deletedengar ke dokter gigi aja takut,,lah ini mo diamputasi owaaaaaaaa
ReplyDelete#lututgealgeol
Gak kebayang deh jika Mimi sampai lututgealgeol...???
Deletekalau promonya cabut satu dapet dua mau gak? Hehe
ReplyDeleteBoleeehh, tapi saya wakilkan padamu ya...dengan senang hati ta wakilkan deh gratiannya yaaa
DeleteDenger Dokter Gigi malah jadi inget Bang Radit :D
ReplyDeleteKenal sama Dokter gigi sih mau-mau ajah, tapi enggak jika harus berurusan sama beliau deh hehe...
Bang Radit sapa ya...kok aku gak kenal neh? #dasargakgaul!
Deletesaya malah dua kali cabut gigi dan sekali tambal mbak, sekarang geraham akhirnya yang bermasalah, jika sedang sakit gigi lagu sakit gigi lebih baik dari sakit hati tidak berlaku ya mbak
ReplyDeleteGerahamnya bermasalah ? Kalau geraham memang jangkauannya pas sikat gigi perlu extra ya pak. Jd rentan lbh cepat rusak geraham
Deletenice post :)
ReplyDeleteNIce to meet you:)
Deleteemang kita harus rawat gigi kita ya mba biar senyum makin lebar dan gigi ga gampang bolong :D
ReplyDeleteYOYOYOYO...biar bia tersenyum lepas dan cheerss...
DeleteAku termasuk orang yang males banget ke dokter gigi, makanya sekalinya ke dokter gigi ternyata ada satu gigi bungsu yang masih nyangkut di gusi dan satu gigi busuk jadi harus dicabut. Oh my..
ReplyDeleteMakanya saya bertekad insya Alloh Nadya akan dirutinin ke dokter gigi. Biar jangan kayak emaknya :D
Saya dukung Mbak, Nadya harus terbiasa dengan check up gigi secara rutin biar gak freaky sama dentist kayak saya neh
DeleteHahahaha, jangankan cabut satu gratis satu, lha cabut dgn gratis aja aku msh mikir eehmmm gak deh :-D
ReplyDeleteSbnrnya aku termasuk pasien langganannya dokter gigi, cuma gak tau kenapa setiap mau ke dokter gigi tetap aja dag dig dhuer :-D
Sama, saya juga masih saja merasa 'ngeri' tiap kali ke dokter gigi meski sdh lumyan juga 'kencan' sama dentist
Deletehahahahah tawaran yang "menggoda" juga. Promo cabut satu gratis satu?. Hayoo ada yang tertarik. Mumpung ada diskon hehehehehe. Kalaw ke dokter gigi untuk cabut gigi biasanya dibius kan ya. Saya cabut gigi terakhir waktu SMP atau SMA gitu deh. Brasa sampei sekarang. Atut ah............
ReplyDeleteHahahaha...diskon cabut gigi gak pernah laku tuh pak...
DeleteIh sama, kemarin juga aku antar Yunda ke drg sekalian gigiku diperiksa, dan hasilnya ada rencana perawatan berlanjut, syukurnya bisa pake ASKES, ngirit, heheee...
ReplyDeleteAku juga ogah cabut satu gratis satu buat cabut gigi, sorry la yauuu...
TEman saya ada yg pernh pake ASKES utk mbersihin karang gigi..masih kena cepek katanya Mbak
DeleteNgeri deh mbayangin ke dokter gigi. Dulu pernah cabut gigi, rasanya lemes sebelum masuk ruangan.
ReplyDeleteLemes tapi gak sampai pingsan kan?
Delete<< umur 19 tahun masih takut ama dokter gigi
ReplyDeleteHahahaha...ya gpp kan takut sama dokter gigi. Ketimbang takut ketemu Tom Cruise hayoo
Deletehaduh untung dan muda2han ane ggak berurusan sama dokter gigi,padahal bayak yang bilang cabut gigi itu ggak terasa karna di suntik dulu barudi cabut,tapi aku masih takut aja hehe.
ReplyDeletekalau sakit gigi sih pingin nya mau cabut,begitu gigi uda gak sakit saya gak mau cabut lagi.
pas dicabut mmg gak kerasa, tp saat hilang biusnya kerasa deh sakitnya :(
DeleteAku cabut dua gigi geraham atas belakang yang tinggal akar tanpa di rontgen, dokternya udah pengalaman. oh ya, maaf terpaksa bilang gini, aku pilih pasta gigi tanpa deterjen dan itu bukan Pepsodent
ReplyDeleteSaya juga pernah nyobain pasta gigi yang S*W*K itu, tapi gak bisa dilanjutin karena gigi sensitif jd pindah yg varian sensitive deh
Deletetakut cabut gigi yach..
ReplyDeletesalam kenal non
Takut sih gak..hanya sedikit ngrei saja kok.
DeleteSalam kenal juga
saya juga nolak promonya mbak,hehe.. Dah baikan sekarang gigi yang diamputasi itu mbak?
ReplyDeleteAmiiinn,tentunya semuanya nolak ya klo gratis cabut gigi satu dpt satu yaaa...
Deletealhamdulillah, akhirnya ada juga solusi untuk graham yang bermasalah...btw-bagaimana kalau promo cabut gigi satu gratis dua gigi lagi :)
ReplyDeleteHUaaa...gak mau promonya, buat Bang Hariyanto saja deh
DeleteSerem jika ketemu dokter gigi, malu dengan gigi saya yang udah tidak sehat alias pada hitam dan kuning. Apalagi sekatang gigi saya sudah pada renggang, jika makan pasti ada yang selilit.
ReplyDeleteKlo gigi renggang saya sarankan pakai behel saja Mas...#sok jd dokter gigi deh
DeleteAlhamdulillah saya tidak ada masalah dengan gigi. Tetap bersyukur.
ReplyDeleteAlhamdulillah ya giginya sehat:)
DeleteHahahahaha...... mbak Khayan lucu ada joke 'lebih baik sehat gigi dan gak sakit hati' :D
ReplyDeleteSayapun masih ragu pengen checkup ke dokter gigi, karena gak tahu biayanya berapa. Plus, takut dicabut :D
Btw, selamat ya atas pemenangannya ^ ^
Jokenya keren kan...tapi beneran deh saya suka lebih baik sehat gigi dan gak sakit hati'
DeleteKalau milih jangan dua-duanya Mbak Rie, Sakit hati dan Sakit gigi. Kalau Laurencius mendingan milih 'Tidak' nya aja deh. haaaa....haaaa..
ReplyDeleteBoleh-boleh...silahkan dipilih ya
DeleteMampir mbak. :D
ReplyDeletemonggooooo............
DeleteSaya juga ingin cvabjut gigi nich biar gak menggangu
ReplyDeletetapim kadang males juga sih
Salam hangat dari Surabaya
hehehehe...saya juga pengennya males Pakdhe klo ke dokter gigi..
Deletesy masih suka takut ke dokter gigi, padahal kl anak2 sy yg ke dokter selalu sy tenang2in "gak usah takut, gak sakit kok". Hehhe..
ReplyDeletemantabs deh, tampil di depan anak-anak harus bisa selalu tenang2in
DeleteKira2 ada nggak ya, yang mau menerima promo cabut 1 gratis 1...
ReplyDeleteSaya juga termasuk yang nggak mauuuuuuu
Alhamdulillah Pak Mars juga nggak mau menerima promo cabut 1 gratis 1...
Deletewaduh saya takut suntik mbak :'(
ReplyDeletesamaaaaa...saya juga takut suntik
Deleteaaa.. tidakkk...
ReplyDelete*geleng geleng kepala*
*sembunyi dibalik bantal... * :D
Hayooo...masih keliatan tuh, kan bantalnya kecil tuh
Deleteaku paling takut di cabut gigi sahabatku..
ReplyDeletejadi aku jarang ketemu dokter gigi.. :)
tpi selamat yah sahabatku, krn giginya jdi sehat kembali.. :)
Saya juga lebih suka jarang ketemu dokter gigi.. :)
Deletewow ada dana sisanya mbak Rie. mbok saya ini dikasih 2,5 % nya.. saya kan lelaki dhuafa hehehe
ReplyDeleteKok 2,5%? 10 % saja gimana?
Deletepaling malas ke dokter gigi....
ReplyDeleteapalagi cabut gigi...
Hahahaha..saya juga asli males lho ke dokter gigi:(
DeleteJangan malas ke dokter gigi Rie, biar cring terus senyumnya :) jadwal cleaningku hari jumat.
Deletehahaha .. ada ada aja ni..
ReplyDeletecukup menghibur dari Copast Master Web Indonesia
Hahaha itu gak SARA kok mbak...
ReplyDeleteSARA tuh kalo maunya sama dokter gigi yang ganteng sajah :P
Miiwww gak enak berurusan dengan sakit gigi...
tapi kalo promonya cabut satu gigi pasien gratis satu gigi dokternya boleh kali ya Rie? hahaha... #ngawur!
ReplyDeleteaku juga paling males berurusan sama dokter gigi Rie.. tapi dalam tahun ini udah lima kali deh berurusan dengannya.... ga dicabut sih, hanya perawatan aja... tapi tetap aja ga convenient rasanya duduk berlama2 di ruang prakteknya, walau didesain comfortable sekalipun sih... :)
Yup, setuju denganmu Rie... mending ga usah sakit hati dan gigi tetap sehat deh... hehe
berarti gigi saya yang satu ini harus segera dicabut, berbahaya ya kalau dibiarkan dalam keadaan rusak?
ReplyDelete