Harmoni Kebersamaan untuk sinergis. Menghargai perbedaan diri karena ia justru menambah pengetahuan dan pengertian tentang realitas mengasah kematangan emosi. Hidup secara alamiah sangatlah saling tergantung, berusaha mengerti terlebih dahulu akan mewujudkan sinergis yang mutualisme.
Prolog: I found this entry dari hasil clean up email, dengan satu maksud sederhana saja ketika terbersit untuk menaruhnya di blog “ biar tidak freeze jadi penghuni outbox email”. Terima kasih bagi yang berkenan membacanya
Everyone is created equal but definitely different
Bahkan ketika sudah ikrar pernikahan untuk merangkai tasbih cinta, tetap merupakan 2 makhluk yang berbeda. Bukan saja dalam cara berkomunikasi, melainkan juga dalam cara berpikir, merasa, memahami, bereaksi, menanggapi, mencintai, membutuhkan dan memberi penghargaan. Hubungan dan kebersamaan dua orang yang serba berbeda akan tetap kondusif dan sinergis, maka dibutuhkan pemahaman terhadap karateristik masing-masing personal sehingga meningkatkan integritas, kepercayaan, tanggung jawab pribadi, kerja sama yang makin erat dan cinta yang lebih besar.
Dengan memahami bahwa teman kita sama berbedanya dengan diri kita sendiri, maka kita akan bisa mensinergiskan perbedaan-perbedaan tersebut dan menjadikannya sebagai elemen untuk saling melengkapi kekurangan/keterbatasan yang ada pada diri masing-masing, dan bukannya sibuk untuk mengoreksi/melawan/bahkan mencoba mengubahnya.
TANPA kesadaran bahwa kita memang berbeda, secara keliru kita akan menganggap bahwa apabila pasangan kita mencintai kita, dia akan bereaksi dan bertingkah laku dengan cara-cara tertentu sebagaimana reaksi dan tingkah laku kita apabila mencintainya.
TANPA kesadaran yang jelas tentang perbedaan-perbedaan yang ada, kita takkan mau memahami dan saling menghargai. Kita menjadi penuntut, mudah menghakimi dan tidak sabaran.
Melalui pemahaman akan perbedaan-perbedaan lawan jenis, kita dapat lebih berhasil Untuk memberi dan menerima cinta yang ada dalam hati kita. Dengan meneguhkan dan menerima perbedaan-perbedaan, maka pemecahan-pemecahan kreatif dapat ditemukan sehingga mendapatkan apa yang menjadi goal kita. Dan yang lebih penting kita dapat mempelajari bagamana mencintai dan mendukung orang yang kita cintai dengan cara yang lebih bijaksana.
Cinta itu ajaib, dan dapat berlangsung lama kalau kita memahami dan menerima perbedaan-perbedaan karakter masing-masing.
Menghargai perbedaan diri karena ia justru menambah pengetahuan dan pengertian tentang realitas mengasah kematangan emosi. Hidup secara alamiah sangatlah saling tergantung, berusaha mengerti terlebih dahulu akan mewujudkan sinergis yang mutualisme: Harmoni Kebersamaan untuk sinergis
Setiap pribadi adalah individu-individu yang unik dan khas yang memiliki ciri dan karakerisitiknya masing-masing. Mencintai seseorang berarti sudah mengukur batas kemampuan diri sendiri untuk bisa menerima/memahami apa dan bagaimana dia sebagaimana adanya, sehingga segala perbedaan yang ada menjadi kekayaan bersama untuk saling menambah, mendukung dan saling menutupi kekurangan.
Dua orang yang menjadi satu dan bersama mengepakkan sayap-sayap cinta adalah suatu proses penyempurnaan, melengkapi dan enrichment kualitas diri melalui kekhasan dan keunikan masing-masing dalam rangka mewujudkan tujuan bersama.
Notes:
- Tulisan ini saya buat beberapa tahun silam saat sharing dengan seorang teman (by email) yang sedang gundah dengan pernikahannya (tepatnya akan pasangannya).
- Tulisan ini bisa dikatakan sebentuk uraian teori yang saya peroleh dari hasil 'baca' membaca beberapa dinamika kehidupan pernikahan yang terlihat saja, karena saya sendiri belum menikah dan bukan bermaksud untuk menggurui atau memberikan konsultasi, melainkan sebatas opini (seadanya) yang masih sebagai outsider dan “penonton” dunia pernikahan.
- Nah daripada tersimpan dalam outbox email, jadi saya posting di Blog (at least) buat wacana saya pribadi (yang heran juga waktu membacanya lagi, kok saat itu saya menulis sok bijaksana gini ya?)