Cara Mengetahui dan Mengenali Apa sih Hobi sang buah hati. Melakukan suatu aktifitas pada hal-hal atau bidang yang disukai, didukung dengan talenta yang sesuai, akan memberikan semangat dan antusiasme luar biasa.
Ibarat kata, jika orang lain butuh 1000 kalori untuk berpikir/mengerjakan sesuatu tapi hanya perlu waktu relatif singkat dengan kebutuhan energi, kalori [apapun istilahnya] yang jauh lebih kecil, bisa jadi tak ada separohnya atau bahkan lebih sedikit lagi bagi orang yang menyukai apa yang dilakukannya. Terlebih-lebih, jika pekerjaan yang dilakukan merupakan hobi yang sudah mendarah daging, WOW… itulah indahnya bekerja dan mengerjakan pekerjaan.
Being a mommy offers many opportunities to learn everyday and endless. Every day is new day and there is new thing have to learn.
Pokoknya, Bismillahirrahmaanirrahiim melakoni peran sebagai orang tua memberikan kesempatan untuk belajar sepanjang hayat. Setahu saya, tak ada sekolah yang secara khusus membuka kelas untuk menjadi orang tua kan? Setelah mendapat wangsit untuk mengenalkan Barang Pribadi Yang Tidak Boleh Dipakai Orang Lain dan sekuel berikutnya memposting curhatan ala-ala sok parenting.
Pernah kan mendapati pertanyaan dari sang buah hati atau anak-anak yang ada di sekitar kita tentang: hobby: bagaimana caranya mengetahui dan menemukan hobi yang pas, maksudnya tidak sekedar ikut-ikutan teman atau trend aktifitas “hobi” yang lagi booming di sekitar kita. Meski kita tak bisa memungkiri jika hobi memang dipengaruhi oleh lingkungan dimana anak-anak (kita) tinggal dan bersosialisasi sehari-hari. Maka penting untuk diketahui juga bahwa tidak semua hobi yang booming dan ngetrend akan menjadi hobi yang sesuai dengan anak-anak (kita).
“ Hobiku itu apa ya Bund ?” atau pertanyaan lain “ Bagaimana caranya agar aku tahu hobiku?”. Terus terang, menghadapi pertanyaan tersebut, membuat saya freeze beberapa saat ,mendadak gagap untuk memberikan penjelasan secara spontan. Take deep breath, “Okay, I gonna try to explain it as well”, beginilah kalau jadi orang yang tidak begitu cakap dalam menggunakan bahasa verbal yang komunikatif. Some how, saya juga tak mungkin untuk menjawab pertanyaan anak-anak dengan berkata “cari di mbah gugel saja”.
Ada pertanyaan-pertanyaan tertentu yang diajukan oleh anak-anak yang menurut saya TIDAK PATUT bila dijawab “ browsing di google saja ”.
Walaupun kemampuan saya untuk memberikan penjelasan masih kacau alurnya, crowded tata kalimatnya, amburadul diksinya dan lain sebagainya, tapi saya berusaha menjelaskannya sebaik saya bisanya gimana.
“ Disebut hobi adalah manakala kita bisa enjoy, suka dan tidak mudah bosan untuk melakukan suatu jenis kegiatan. Dan biasanya, aktifitas yang di sebut hobi tersebut dilakukan di waktu senggang atau di sela-sela rutinitas dan jenisnya hobinya tetap. Kalau toh hobi itu berubah, setidaknya tidak dalam jangka waktu yang singkat ”. Demikian prolog penjelasan saya ke Aida yang sedang galau karena merasa “belum tahu” hobinya apa.
Eng ing enggg…tuh kan narasi penjelasan saya tentang hobi masih kental pollll alias belum luwes alias masih text book kan?.
“ Berarti bunda suka menulis di blog adalah salah satu contoh hobi ya?” sahut Azka yang hampir tiap hari melihat saya duduk santai sambil menemani dia belajar atau nonton Ipin Upin.“ Terus gimana caranya agar tahu hobi yang pas buatku? “ lanjut Aida masih galau“Suatu aktifitas akan bisa menjadi hobi manakala ada minat yang kuat. Jika Bunda boleh tahu, kamu tertarik atau menyukai kegiatan apa? Membaca, menulis, memasak, melukis, jalan-jalan…atau apa?”“ Ah itu, jalan-jalan saja. Keren tuh kalau nanti bisa jalan-jalan gratis sampai ke luar negeri dan dibayari pula? “ keseringan nonton program traveling di TV neh Azka.“ Nggak tahu. Lha kadang aku tuh sukanya masih berubah-ubah. Hari ini suka apa gettu, minggu depan sudah berubah lagi deh..”“ Itu artinya kamu masih belum menemukan jenis aktifitas yang bisa klik dengan hatimu. Mungkin kamu masih cenderung untuk pengen punya hobi yang sama dengan teman-teman di dekatmu ya?”“ Bisa jadi iya kali ya Bund?”“Idealnya hobi itu membawa pengaruh positif , bisa jadi pelampiasan saat kita stress, sedih atau kondisi tak nyaman lainnya. Dengan melakukan kegiatan yang menjadi hobi, kita akan merasa enjoy and feel getting much better-lah”.
Taken: Aida [masih] Kelas 6 SD |
Kalau dalam pengamatan saya kalau lagi di rumah, Aida suka baca buku dan suka beli-beli buku meskipun tak semaunya dibaca “Aku tuh pengen beli-beli BUKU MOTIVASI, ben rada keren dikit, masak baca cerita remaja mulu…” Dia juga suka semacam telling story, karena tiap kali saya mintai tolong untuk mengajari Azka, dia menggunakan metode “bercerita” dengan ekspresi wajah yang ekspresif. Ketika saya sebutkan kemungkinan kalau dia hobi membaca atau bercerita, Aida bilang kurang masih suka diserang rasa bosan kalau membaca buku.
Sebenarnya ada banyak cara untuk menggali hobi yang bisa diminati. Kalau diuraikan secara detail, maka Aida bisa ketiduran karena mendengarkan penjelasan yang monoton dan membosankan. Jadi saya sesuaikan dengan kesehariannya yang tinggal di asrama sekolah dan peluang yang kegiatan yang memungkinkan dia menemukan hobi yang dicari-carinya selama ini. Saran yang bisa saya sampaikan adalah:
“ Cobalah semua kegiatan ekstrakurikuler ataupun kegiatan lainnya yang ada di sekolah. Dan jangan takut untuk mencoba hal-hal baru, selama itu baik dan benar, jadwalnya bisa selaras, kondisi fisikmu juga mendukung. Jadi jangan terburu-buru memutuskan tidak suka atau tidak bisa pada suatu jenis kegiatan yang ada di sekitarmu loh?”
Sebulan kemudian,
Dengan antusias, Aida cerita kalau sudah ikut Tapak suci, ikut mading, ikut-ikutan si ibu-ibu yang biasanya masakin untuk anak-anak di asrama dan beberapa kegiatan lainnya.
Salah satu sifatnya hobi memang lebih dipengaruhi lingkungan, sehiangga sangat mungkin seseorang bisa memiliki hobi yang berganti-ganti. Saya sendiri sewaktu masih SD suka banget menanam tetumbuhan, tak hanya bunga, lombok, tomat, kacang tanah, suka banget nyoba-nyoba bercocok tanam. Asal ketemu biji apa saja yang bisa dikeringkan, saya tanamlah biji tersebut. No matter what happen, meskipun akhirnya banyak yang dipatuk ayam saat bertunas. Saya melihat adik saya juga memiliki trend hobi yang berbeda saat masih SD, kemudian menginjak remaja dan sekarang hobinya sekolah teruss. *piss, nglantur*
Alhamdulillah ya, interaktif dengan anak-anak menjadi ladang ilmu yang selalu menumbuhkan tunas pengetahuan yang baru. Tentang hobi, yang sebenarnya bukan hal baru. Tapi menjadi hal baru, terutama bagi saya karena menerima pertanyaan “Hobiku itu apa sih?”, mau tidak mau saya pun belajar untuk menjelaskan tentang hobi dengan bahasa yang mudah dicerna bagi anak-anak.
Kita semua sepakat kan, jika Hobi adalah isu umum yang memiliki daya tarik untuk diketahui dan bisa ditemukan melalui berbagai uji coba kegiatan yang siapa tahu salah satu aktifitas tersebut merupakan si HOBI yang kita cari-cari mulai dari musim kemarau hingga musim hujan, sejak musim durian sampai musim buah kelengkeng tiba.
Sangat penting untuk menggali potensi yang kita namakan sebagai hobi, apalagi semakin ke sini, semakin banyak hobi yang bisa di explore untuk mendatangkan rupiah. Pernah dengar pernyataan bahwa pekerjaan yang paling menyenangkan adalah melakukan hobi yang dibayar atau dengan istilah lain Hobi Jadi Bisnis? Atau bahkan mungkin Anda sudah merasakan betapa nikmatnya jika memiliki pekerjaan atau sumber penghasilan yang berasal dari hobby?
Btw, Bagaimana (akhirnya) Anda bisa mengenali hobi yang dijalanin hingga sekarang? Dan, bilakah hobi anda akan berubah haluan?
baru baca judulnya doang, cara mengetahui apa sih hobiku
ReplyDeletekomentarnya lanjutin nanti malem aja ya
oke pak, terima kasiih:)
DeleteMEMENUHI JANJI.
ReplyDeletejadi kesimpulannyamah bahwa hobi bisa berubah tergantung padakondisi dan lingkungan juga ya kak?
menepati jnji termasuk hobi yg sangat baik utk dilestarikan sepanjang masa ya pak
DeleteEkskul memang sangat membantu menggiring potensi anak yo mb
ReplyDeletebener banget mbak, ikut ekskul manfaat banget utk memunculkan hobi, minat dan bakat anak-anak
Deletehobiku apa yaa??
ReplyDeletehmm.. nyanyi apa tidur? hehhee
mBAK, kalau tidur mah hobiku juga tuh
DeleteHobi bisa bertahan lama jikalau ada temen yg punya kesamaan hobi, jadi bisa sharing . Ah teori
ReplyDeleteBiasanya, teman dekat bisa menularkan hobi yg sama kan ya? *bukan teori saja*
DeletePengen hobi jd profesi tp belum kesampaian :D
ReplyDeletebtw mba Rie ikut GA saya yuk mba. Insya Allah tema dan hadiah menarik hehe ;)
http://www.monilando.com/2015/11/giveaway-spread-good-story.html
Sama dunk, saya juga pengen hobi jd profesi. Aamiin:)
DeleteSukses utk GAnya ya Mbak
Beruntung ya mbak Aida punya bunda kamu, dapat penjelasan bagaimana cara mengetahui hobi. Saya juga dapat masukan nih bagaimana menghadapi pertanyaan anak-anak yang menananyakan hal itu, terima kasih :)
ReplyDeleteSalah satu hobi yang kujalani sampai sekarang itu bersepeda mbak, beruntung suami juga suka, jadinya sekarang ada teman buat bersepeda hampir tiap hari jika cuaca memungkinkan.
Atau justru saya yg beruntung kali ya Mbak? Bisa belajar banya hal dr anak-anak, dan bahwa banyak hal yg belum kuketahui untuk menjadi sosok seorang ibu.
DeleteKalau hobiku apa ya Mbak? Sebenarnya pengen rajin sepedaan kayak Mbak ELy juga, tapi entah kapan bisa mulai ajeg lagi kayak dulu
Saya sepakat, bahwa hobi juga dipengaruhi oleh lingkungan. Soalnya saya sendiri sudah mengalami..
ReplyDeleteDari dulu sampai sekarang, hobi sering berubah-ubah sesuai lingkungan.
Salam hangat dari Bondowoso..
sama dong
DeleteHobiku asline nyanyi. Tapi buat refreshing aje sih, tau diri kemamouannya pas2an..wkwkwk
ReplyDeleteKalau aku, suka mendengarkan lagu saja ahh, sadar diri kalau nyanyi merusak nada lagu soale
DeleteAnakku yang baru 4 tahun sukanya dibacain dongeng plus ke mana-mana baca buku. Pinter bercerita imajinasinya juga. Kayae mirip ibunya. Hahaha
ReplyDeleteNonton TV sama Tidur termasuk hobby juga kan?..
ReplyDeleteHobiku?
ReplyDeleteKalo menurut pengamatan Sidqi (anakku) adalah: FB-an, twitteran, makan dan tidur :-P