Prolog: Beberapa waktu lalu sempat melihat tayangan berita di salah satu stasiun TV [lebih dari sekali] yang menampilkan tentang orang di pasung [oleh keluarganya] karena kondisi stress yang dialaminya sehingga kehilangan akal sehatnya.
Bismillahirrahmaanirrahiim, beberapa kali saya pernah berpapasan di jalan dengan orang yang kondisi kejiwaannya tidak stabil [belum lama ini], hingga sempat terjadi percakapan dengan teman kerja: apakah RSJ sudah over load sehingga banyak pasiennya yang lepas [atau dilepas]?.
Flash back sekilas ketika saya masih kuliah, saat tidak jadwal di kampus dan ‘bebas’ dari freelance job, sesekali saya ‘nongkrong’ di RSJ Menur bersama teman. Berada di sana dan melihat dari dekat keadaan di dalam RS tersebut. Ada rasa miris, prihatin, sedih dan entah apalagi yang mengaduk hati dan pikiran kami saat melihat bagaimana kondisi mereka yang mayoritas masih usia produktif!
Dan sempat terlintas bayangan betapa hari-hari mereka yang hampa, serta bagaimana keluarganya yang tentunya juga berada pada situasi yang complicated. Saat di RS tersebut kami juga sempat ngobrol-ngobrol dengan mahasiswa yang sedang praktek [kebetulan saat itu yang sedang magang dari AKPER]. Dari hasil obrolan dengan para Mahasiswa tersebut, kami diberitahu bahwa sebagian besar penyebabnya adalah stress akibat suatu kegagalan [karir,cita-cita, cinta, dll] dan kehilangan orang yang dikasihi [karena kecelakaan, bencana alam, pengkhianatan, dll].
Dalam postingan Bersimbiosis dengan stress saya mencoba menampilkan tentang stress yang [bisa] membawa energi positive dimana aliran adrenalin dalam diri justru akan melahirkan the power of kepepet alias menimbulkan kreatifitas untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan dengan optimal dan maksimal. Secara umum, kondisi yang justru [sangat mungkin] membuat kita bergairah untuk mengatasi stress tersebut bilamana the main cause’nya terkait dengan proses [pencapaian]: prestasi, kinerja, cita, cinta, dll.
Maka dalam postingan ini, saya mencoba ‘melihat’ stress dari sisi yang berbeda, yaitu ketika suatu hasil/kenyataan memaparkan hal yang tidak terduga [kegagalan dan kehilangan] dengan intensitas pressure yang sedemikian hebatnya [menurut batas kemampuan seseorang] sehingga menyebabkan ketidakstabilan psikis kemudian bermuara pada kondisi yang saya uraikan dalam prolog di atas [menyebabkan seseorang mengalami depresi berat, emosinya labil atau akal sehatnya jadi terganggu].
Tidak ada yang bisa lepas dari rasa sakit/sedih ketika mengalami kegagalan ataupun kehilangan. Sehebat apapun orang tersebut, ketika hal dan peristiwa terjadi di luar dugaan kita dan sifatnya tidak menyenangkan, maka reaksi kita adalah sedih, kecewa atau shock! Tapi bagaimana menghadapi serta menerima kala rasa (tidak enak) tersebut menghampiri kita? Dalam hal rasa sakit secara emosi, kita bisa lari . . . tapi tidak bisa menghindar.
How far we run, how deep we hide…we’ll never can reject it. Sebelum kita bisa “sembuh” kembali, kita harus menghadapi rasa sakit tersebut (suka atau tidak, tidak bisa di tolak !). Ingin sembuh dengan cepat? Siapkan toleransi yang besar terhadap rasa sakit: jalani proses untuk ikhlas. Kalau kita belajar untuk menghadapi, merasakan, dan menerima rasa sakit, maka rasa tersebut akan menjadi semakin kecil, sampai akhirnya menghilang [netral kembali deep impactnya].
Merasakan rasa sakit sama dengan menghadapinya dan artinya kita sedang dalam proses penyembuhan. Semakin kita acuhkan, justru semakin menumpuk. Then suddenly, seperti tsunami yang akan menghempaskan gelombang rasa sakit yang sangat besar. Kalau sedang menghadapi hal berat, penting sekali untuk tahu ada pilihan duduk dan menghadapi rasa sakit dengan segera. Berusaha menghindari malah akan merasakan sakit yang lebih besar lagi nantinya dan justru menunda tahap penyembuhan. Dengan menerima rasa sakit, kecewa, dan sedih, maka intensitasnya akan berkurang.
Penolakan akan rasa sakit malah membuat kita lebih gelisah dan bisa berakibat pada rasa takut. Kalau kita menghindari rasa sakit dan sedih, ingatkan diri kalau takut akan rasa sakit lebih buruk dibanding rasa sakit itu sendiri. Percayalah pengalihan rasa sakit hanya akan memperparah rasa sakit itu sendiri. Jika kita berada pada situasi yang sulit, mengalami kondisi yang biasa kita sebut “kegagalan atau kehilangan” sebenarnya adalah jalan bagi pendewasaan diri kita, tempaan yang akan membuat kita lebih kuat.
Beberapa point yang bisa di jadikan review renungan dan motivasi antara lain:
- Saat rasa sakit mulai memasuki pikiran, let it flowing. Jangan lawan airmata untuk menetes, jangan takut disebut cengeng jika kita menangis untuk sesuatu hal yang memang normal kalau menangis. Menangis karena sebuah peristiwa yang menyesakkan dada sangat jauh berbeda dengan tangisan yang cengeng. Kalau perlu, berikan waktu pada diri untuk bersedih.
- Sugesti diri bahwa Hidup belum berakhir, seperti berbagai tantangan hidup, mengalami dan mengatasi rasa sakit bisa menghadiahkan kedalaman emosi dan perspektif yang tanpa kita sadari sudah tersimpan selama ini dalam diri. Menerima rasa sakit memang menakutkan. Kemungkinan untuk tergoda dengan pengalihan lewat alkohol, pil tidur, atau bahan adiksi lainnya sangat besar. Think it deeply, Selalu ada satu alasan terbaik mengapa peristiwa kehilangan/kegagalan itu harus terjadi. Merenung juga akan menghindarkan kita dari mengulangi kesalahan yang sama. Jangan membawa angan terbang pada setumpuk “andai/seumpama’ karena akan memekatkan rasa dihati semakin kusut masai karena yang dibutuhkan adalah menerima situasi dan berusaha untuk melangkah ke arah masa depan.
- Menulis perasaan sejujur mungkin bisa membantu melalui semuanya dan tak perlu mencoba mengedit tulisan tersebut ( kan bukan mau di posting di blog tho…). Apapun yang ditulis adalah perasaan kita yang sebenarnya. Kita akan belajar menghadapi kesedihan dan menemukan pelajaran hidup. Ingatlah bahwa situasi yang tidak kita harapkan juga bagian penting yang harus dilalui dalam hidup dan akan menentukan siapa diri kita selanjutnya.
- Temukan kesenangan pada hal lain dalam hidup, spending time bersama orang-orang yang kita sayangi, baca buku yang bagus dan teruslah ingat bahwa peristiwa kegagalan/kehilangan hanyalah satu bagian dari hidup. Bisa juga dengan Terapi mewarnai sebagai salah satu kegiatan menyenangkan dan mudahkan dilakukan untuk mengatasi stress ini juga bisa dilakukan dengan terapi mewarnai seperti yang ditulis oleh Mbak Arina dalam artikelnya yang berjudul terapi mewarnai sebagai cara self healing. Atau bisa juga dengan olahraga atau ragam kegiatan ringan lainnya yang dapat meningkatkan mood dan mengalihkan depresi, juga merupakan cara yang hebat untuk menyibukkan diri dan berhenti memikirkan rasa gundah gulana: jogging, nge-gym atau bersepeda bersama teman-teman dan bayangkan setiap langkah adalah selangkah maju dalam menghilangkan kesedihan dan kemarahan.
- Relakan semuanya, let it belong to the past. Tak ada gunanya bertahan dalam kemarahan, sakit hati atau penyesalan. Di lain hal, kita dapat memberi selamat pada diri sendiri telah mengambil resiko untuk gagal, sakit, terluka ataupun sedih dan bahwa selalu akan ada lain kali (yang lebih baik tentunya).
So, keep in optimistic, apa yang saya tulis sebatas wacana [rangkaian kata-kata]. Seberapa powerfullnya Re-Engineering Stress membawa diri pada kebangkitan dari stress atas kegagalan dan atau peristiwa kehilangan yang terjadi, kembali pada pilihan pribadi masing-masing untuk mengejawantahkannya dalam mind set dan action sehari-hari sehingga ketika kenyataan mempertemukan pada kegagalan/kehilangan kita tak perlu berlama-lama berada dalam pandora stress.
Just remember this shock will pass, nothing last forever, even pain. And happiness is around the corner! Sometimes GOD doesn't change your current situation, because GOD is trying to change your heart and mind.
Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan
Indonesia Bangkit di BlogCamp.
spending time adalah hal yang paling sering aq lakuin... utamanya sama teman2... it makes me always feel so good... :D
ReplyDeleteyups...banyak cara untuk mengurangi konsentrasi stress...
DeleteSaya telah membaca dengan seksama artikel diatas.
ReplyDeleteAkan segera saya daftar
Terima kasih atas partisipasi sahabat
Salam hangat dari Surabaya
Ngaturaken agunging panuwun Pakdhe,amugi saged adhamel piwaosan ingkang sae kagem sedhanten....utamipun kagem dalem piyambak:)
DeleteBetul mbak: "menerima kenyataan" adalah pintu untuk berusaha menjadi lebih baik. Penting untuk selalu menjaga iman yang kita miliki krn akan membuat kita bisa berpikir lurus.
ReplyDeleteMoga sukses yah
Btw, mbak coba cek deh postingannya, di paragraf terakhir, ada: Just remember this pain will pass, nothing last forever, even pain. ;/span>And happiness is around the corner! ...
Ada juga yg semacam itu di atas2nya ... coba dicek sekali lagi :)
Ikut menyemarakkan Mbak...hehehehe, sebatas pahamnya neh ngambil tema kebangkitannya.
DeleteOia, terima kasih utk koreksinya. Akibat menggunakan simbol-simbol jd berdampak jd html ikutan muncul. Sudah saya betulin lagi...sukses juga buat Mbak Niar ya:)
Nah .. sudah lebih keren :)
Deletehehehehe..ma kasih ya Mbak, udah diingetin:)
Deletesemangaaat!
ReplyDeleteyupss...semanagat !!! #bawa bambu runcing.
Deletesetuju mbak!
ReplyDeleteaku tipekal orang yang cenggeng. sebenarnya itu bukan perasaan yg manja si tapi ini cara aku lepasin beban. dan juga menulis sejujur2nya apa yg terjadi itu sangat2 membantu mbak karena aku udah mencobanya :)
menulis bisa jadi ajang curhat*tanpa komplain, mengalirkan sesak di dada dalam rangkaian kata demi kata, menyusupkan kesegaran dalam rongga sukma...tentu saja 'curhat' terindah adalah kepadaNYA
Deletesetuju banget sama kutipan paling bawah.
ReplyDeletepostingannya bermanfaat banget mbak.
kadang motivasi untuk meringankan beban dari stress itu banyak dari luar, cuma yang sulit itu adalah merubah mindset diri sendiri sama niat dalam hati untuk terus bergerak, bangkit dari keterpurukan jiwa.
Saran, nasehat, kalimat-kalimat motivasi mnegalir deras dari sekitar..namun tetap dari dalam diri sendiri yg harus memilih utk move on..
Deleteberatnya tulisannya... -_-
ReplyDeletemoga menang yah kontesnya... :D
wah...beratnya? padahal saya nulisnya gak berat loh...#Plakkk
Deletewaauuu...
ReplyDeletepostingannya inspiratif banget...
suka sangat, auranya sampai surabaya...
sukses deh kontesnya....
hohohohoo...aura kasih konser di surabaya ya mas?
DeleteMa kasiiiihhh.
Motivatif banget mba tulisannya.
ReplyDeleteSetuju, kita harus selalu menerima apa yang terjadi ke diri kita walopun itu sulit.
Dengan menrima kenyataan...sepahit apapun akan jd start utk lebih cepat healing
Deletedan aku tambahin ya mba, berguna untuk sesama selagi hidup karena itulah bekal pertama & terakhir ketika kita menutup mata nanti :)
ReplyDeleteAmiinn, ya Robbal Alamin. Semoga kita bisa berguna untuk sesama selagi hidup karena itulah bekal pertama & terakhir ketika kita menutup mata nanti :)
DeleteMenangislah bila harus menangis karena airmata ngga akan menenggelamkanmu #eaaa...
ReplyDeleteStress yang di bawa positif..
makasih motivasinya..
menangis menangislah..secukupnya. Menangis tidak selalu identik dengan sikap cengeng selama gak asal menangis tanpa sebab
Deletesya sering stress mba, tapi dari beberapa point diatas sangat membantu menghilangkan rasa ini, patut dicoba, trims...
ReplyDeleteKelima point yang saya coba terapkan agar bisa move on karena saya sadar tak ada jalan mundur ataupun menyerah
Deletesemoga sukses ya mbbaakk... lombanya .... maaf belum bisa berkomentar macam2 mbak . hehhe
ReplyDeleteAmiiinn, sukses juga buatmu. Selamat menyambut musim UAS..
Deletesukses dan semangat yah mba :)
ReplyDeleteamiinnn:)
Deletesetuju banget dgn point-pointnya...
ReplyDeletesukses ya Rie....
kalau ada point lain yang bisa di tambahkan Mbak? Udah nge'poll tuh hasil semedinya saya dapetin 5 point..bira kayak jumlah sholat fardhlu #dipas-pasi'in deh
Deletepoint2nya di baca ulang untuk direnungkan :)
ReplyDeletemonggo..semoga ada point yg bisa diresapi:)
Deletedenger musik favorit, maknyus tuh
ReplyDeletehemmmmmm...good idea...
DeleteKontesnya Pakde ya?
ReplyDeleteGudlak ya Mbak Rie...
*aku belum kelar ;(
Iya Mbak, ikutan GAnya pakdhe. yukkk..diselesaikan masih cukup kok waktunya. Mbak Keke pasti bisa dan oke punya tulisannya..
DeleteItu point ke 3 sepertinya saya sudah melakukannya..
ReplyDeleteapa lagi yang pertama. sudah kok, beberapa bulan yang lalu :)
Sangat memotivasi :))
Thanks sharingnya mbak.
Nah kalau yg point 2, 4 dan 5? selamat mencoba..
Deletethe power of kepepet boleh nih mba, kok naek gunung gak disebutin seeehhh, hihihihiy :p
ReplyDeleteOiya ya, ya sdh ta sebutin di sini saja..naik ke gunung bisa bikin enjoy saja...
Deletehuuuu, rese :P
Deletehohohhoo...maksudnya aku mirip Rese whiterspoon gitu ta?kayaknya enggak deh, Rese whiterspoon tuh yang mirip diriku.
Deletehmm. sy ikut aja deh biar gk stress (tegangan) hehe.. :D
ReplyDeletewhahahaha..tegangan kayak di litrik itu..
Deletekadang kala airmata memang bisa meringankan beban ya mbak...sukses kontesnya ya mbak...
ReplyDeleteKalau saya hampir selalu bisa Mbak...meski tidak menyelesaikan masalah tapi menangis sedikit/banyak mengalirkan kelegaan di hati..
Deletesy setuju sama point 1, karena saya sering mengeluarkan air mata ketika rasa sakit memasuki pikiran dan hati saya. Tidak peduli orang lain mengatakan saya cengeng. Yang penting hati ini lega.. hehe ^^
ReplyDeleteyayayaaa....sama kok, menangis bs mengurangi pepatnya rasa, tp saya gk bs menangis di depan orang lain
Deletehehehe,, kalo gitu nangisnya d rumah aja mbak,.. dlam kamar :)
DeleteGa akan ada yg liat,, kecuali Allah..
tapi kadang2 teori tak pernah sama dengan prakteknya, tetapi melalui pelajaran, pengalaman orang lain kita bisa melihat hasilnya. nice article, I Like It
ReplyDeleteYup..dr teori yg ada di praktekkan dan tentunya akan ada beberapa penyesuaian karena dimana suatu teori diterapkan terdapat variable-variable yang berbeda-beda. Kadang teori juga baru di rumuskan dari hasil praktek/kenyataan..
Deleteseperti balapan f1 yang mensyaratkan kecepatan, ketepatan dan teknologi tinggi
ReplyDeletetetap saja butuh satu masa masuk pitstop kalo mau menang...
wouuww, yang penggemar f1...sampai paham filosofi pitstop ya mas.
DeleteMbak Rie..
ReplyDeleteStres sih boleh saja, asal ingat rambu-rambu P coret nya itu..
SERSAN lah.. SERius dan SANtai..
Mbak Yunie...
Deletedipikir serius tapi jangan serius-serius mulu ya Mbak
Hadapi dan iklaskan...
ReplyDeleteMakasih mbak sharingnya, sangat bermanfaat..
Semoga menang ya mbak :)
kunjungan gan .,.
DeleteBelajarlah untuk bisa menerima sesuatu yang baru.,.
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.
@ Anak Rantau: Amiin:)
Delete@ Out bond: Menerima sesuatu yang baru dan lebih baik:)
artikel yang bagus... biarkan jadi masa lalu saja ya... tidak perlu dipikirkan lama lama ya..... thanks for the tips...
ReplyDeleteYg terjadi biarlah menjadi bagian masa lalu, yang gagal adalah peristiwanya...kita masih bisa move on kan?
DeleteTaraaaa, hayo jadi apa lagi mbak Rie skarang? Hmmm... Biar ku tebak! Ahli kejiwaan, kan? Szophrenialist! Pasung kalo di daerahku itu nama makanan lho, mbak! Btw, sukses buat kontesnya! ;-)
ReplyDeleteTararaaaa....pasung itu bikinnya gimana? boleh dunk dikirimi makanan tersebut? hehehhee
DeleteSama kayak apem, cuma dibuat kerucut kayak eskrim, trus dibungkus pake daun nangka! Hehehe, pengiriman makanan biasanya gagal, mbak! #ngeles
DeleteHemmmm, yayaya..jd inget. Wes lama banget kue pasung tersebut gak muncul dalam dalam acara kondangan.
DeleteTumben Rie ..
ReplyDeletePostingannya pendek nih..hiih
Postingan panjang tuh, ciri khas dirimu say..
Setujuu sama ke 5 point diatas..
sukses ya ngontesnya..
Kalau posting puisi juga pendek Mbak, belum bisa bikin puisi panjang.
DeleteBtw, postingan ini bikinnya mulai minggu lalu gak kelar-kelar lho Mbak. hehehee
Nah kalau stres karena patah hati, saya punya obatnya tuh.
ReplyDeleteLUKA YANG INDAH
sukses kontesnya mbak Rie
Karena hati saya hanya satu...maka saya memilih tak ingin patah hati saja deh...hehheheee
Deletekalo aku lagi stress biasanya aku buat sholat lalu tidur
ReplyDeletebagun2 biasanya udah lega ^_^
sippp....triknya makjlebss neh:)
Deleteane stuju bgt ne "Siapkan toleransi yang besar terhadap rasa sakit: jalani proses untuk ikhlas",,
ReplyDeleteya org normal pasti tdak akan lpas dr stress n tekanan tp bisa dijadikan titik balik seatu hal yg lebih baik kan mba Ririe,,,
nice info nice blog nice lady,,,
hohohohooo...so tengkyu banget utk : nice info nice blog nice lady,,...
Deleteyang point 4 (temukan kesenangan pada hal lain) itu masuk banget, saya. bener banget Mbak. begitu kita stress lalu main musik atau melukis, atau olahraga, stress bisa langsung ilang.
ReplyDeletebtw tulisannya ilmiah banget tapi ringan dibaca. saya ambil ilmunya ya..makasih.
yayaya..I see, main musik tentu asyik banget, main gitar....so cool.
DeleteMaafkan diri sendiri. Jangan menyesali kesalahan. Maaf itu mengobati hati dan mendamaikan diri.
ReplyDeletememaafkan diri sendiri dan memperbaiki kesalahan tentunya:)
Deletengomong soal stress.., siapa sh yg gk prnah stress cuma yg jd permasalahan gmn cara menghingkan stress trsebut.., tulisan mbk berbobot banget.., smg sukses ya kontesx... :)
ReplyDeleteSetiap hal memiliki stress'nya sendiri-sendiri...dan stress yg terjadi karena sebuha peritiwa kehilangan/kegagalan cenderung ke arah depresi jika tdk dipersiapkan hati dan mind set yang seluas samudera
Deleteartikel yang bagus mbak ada keihklasan dan alternatif-alternatif untuk mengelola stress agar tidak berlanjut menjadi depresi yang menjadi pintu awal ketingkat kronisitas penyakit jiwa ketingkat yang lebih parah
ReplyDeleteSEmoga kita bisa mengelola stress sehingga bisa menjalani hari-hari dengan lebih lapang hati
Deletegood idea..semoga sukses
ReplyDeleteSemog ada good value'nya juga:)
Deleteiya mbak...biasanya orang yg stress karena ngga bisa menerima kenyataan yang terjadi.....mudah2an kita bisa terhindar dari sifat itu yach.....harus ikhlas dgn apapun yang terjadi karena itu sudah suratan takdir dari Yang Maha Kuasa...sukses untuk kontesnya
ReplyDeleteStress menghadapi sebuah proses pencapaian akan membawa [biasanya] semanagat utk menyelesaikannya. Namun ketika kenyataannya [hasil usaha] tdk sesuai dgn harapan, itulah yg srg 'khilaf' kita persiapkan sehingga stress menjadi shock yang tak tertahankan lagi.
DeleteStres terkadang membuat hati galau..
ReplyDeleteStress bikin galau itu sering...
DeleteDuuuhhh.. kalau saja aku masih ngajar, pasti aku ud minta izin Ririe untuk nge-print tulisan ini dan dijadiin bahan diskusi di kelas. Moga kelak ada dari mereka yang mampir ke blog ini dan baca tulisan kamu ya, Rie. Berguna banget bagi anak-anak sekarang yang kayaknya gampang banget putus asa, juga buat orang tua dan pendidik supaya tau cara menghadapi anak-anak itu :)
ReplyDeleteaku sendiri termasuk orang yang cengeng huhu :'( tapi hanya itu yang bisa aku lakukan saat mempunyai rasa beban dan kesal hemmm dari pada marah marah !! ya toh :D
ReplyDeleteIya Mbak, kalau marah-marah malah ngabisin energi dan memperluas zona stress [bikin org sekitar ikut stress]
DeleteSELALU BERUSAHA DAN BERUSAHA DAN MENCOBA....
ReplyDeletebukan karena lelah tertekan tp harus selalu mencoba...
:)
Amiinn, tetap berusaha. Gagal hanya warna lain dr sukses ya kan sob:)
Deletesemangat !!!
ReplyDeleteSemangat pantang mundur...maju terussss
Deletewie,.. apa aja yang penting semangat juga niat yang baik ya kak :D
ReplyDeleteYg penting siap menerima hasilnya...selama sdh ikhtiar maksimal..apapun hasilnya InsyaAllah it will be the best result
DeleteMantap Postingannya Mbak Ririe. Pendalaman yang sangat menarik.
ReplyDelete'Jalani proses untuk ikhlas' kami beri tanda kutip karena menurut kami itu kunci utama dari permasalahan Stress.
Dari kesimpulan Prolog diatas membuktikan bahwa Stress diakibatkan beban pikiran yang Overload, dengan kata lain mengharapkan sesuatu yang sangat berlebihan dari suatu peristiwa atau kehidupan.
Kami jadi ingat petuah dari seseorang 'Kerjakanlah sesuatu dengan semaksimal mungkin kemudian lihat hasilnya' Udah ah, koq comment kepanjangan. Makasih ya Mbak Ririe
Yups, karena utk ikhlas itu perlu proses, kemauan dan waktu.
DeleteIkhlas bukan suatu keadaan yg simsalabim !
aku rela mbak dengan keadaan begini,menikmati hidup yang ada :) *lho malah curcol :)
ReplyDeleteYoii,nikmati hidup yang ada dan tetap berusaha demi impian
Deleteberkunjung dan ikut berbagi ^____^-(senyum lebuaar)
ReplyDeleteKita hidup dengan sejumlah stres (berbagai masalah yang dapat mengarah pada tekanan dengan beragam tingkatan: ringan, sedang dan berat) tertentu pada kehidupan sehari-hari, dan sepanjang stres tersebut tidak berubah tingkatannya menjadi "racun", stres dapat membantu menjaga kita agar senantiasa fokus dan termotivasi. Stres menjadi masalah jika menguasai kehidupan seseorang (pencuri energi).
Misalnya: Saat tenggelam dalam rutinitas sekolah, selalu menangani perilaku bermasalah yang berulang dari beragam siswa, kemudian antara teman sejawat, tanpa tahu masalah, kita dicemooh atau gara-gara beda pendapatan..teman sekantor jadi berubah..dan lain sebagainya....dari semua itu dapat membuat kita stres dan kelelahan yang terakumulasi kemudian menjadi berat...
Sebenarnya tidak seorang pun dapat mencuri energi dari kita, kecuali jika diberi kesempatan. Sebagian besar orang sukses dapat melindungi energi mereka dari kelelahan mental. Ada perasaan keseimbangan yaitu kekuatan dalam diri yang dirasakan ketika konsentrasi. Sekolah memberikan nilai yang sangat tinggi pada perkembangan proses kognisi, rasional dan intelektual. Agar dapat aktif dan sukses terlibat pada kegiatan yang meningkatkan aspek pendidikan, kita juga perlu merasa mampu mengendalikan emosi terdalam (dapat berwujud pada menghilangkan rasa iri dengki, selalu ingin mengetahui kesalahan orang lain), perilaku dan pikiran kita (merasa berkonsentrasi). Pencuri energi dapat menarik diri menjadi tidak dapat berkonsentrasi. Dengan mengenali lingkungan pergaulan dan memahami sifat-sifat orang yang mencuri energi, kedepan kita dapat meminimalkan energi yang terserap pada kegiatan yang tidak penting.
hemm...demikian detail dan lebih terinci neh tambahan penjelasannya tentang stress dalam berbagai tingkatannya.
DeleteTerima kasih Pak, melengkapi banget neh. Jadi tahu ada juga ya pencuri energi. Semoga kedepan kita dapat meminimalkan energi yang terserap pada kegiatan yang tidak penting.
wehhh,mantab nich artikelnya.:)
ReplyDeleteSemoga bermanfaat ya sob:)
DeleteKalo Ririe apa yang biasa dilakukan kalo lagi suntuk?
ReplyDeleteSaya gak pernah suntuk Mbak....#mbujugg.
DeleteKalau saya tergtg cuaca alam deh Mbak, kalau sdh di rumah ya lht pilem [koleksi yg ada], browsing, atau tidurr.
Kalau lg mau utk keluar rumah ya main ke toko buku...lht2 rak-rak buku buanyaaakk rasanya wouuuww.
Dan masih banyak lagi lainnya yg saya lakukan,
kunjungan perdana
ReplyDeleteselamat berkunjung..terima kasiih. I'll visit back sooner sob:)
DeleteKatanya sih jumlah RSJ kurang mbak, ndiriin yukkk...
ReplyDeleteEhem.
Aku pun sering stres, bahkan karena hal nggak mutu.
Kadang kalau mikir, masih banyak yang lebih menderita daripada aku, jadi lumayan berkurang stresnya.
Yah, bersyukur ngunu lah...
Woiii..gimana jika sebelum mendirikan RSJ kamu magang dulu di sono, biar lbh membumi nanti desain RSJnya.
DeleteIyahhh, kadang kita terlalu sibuk mengasihani diri sendiri dan merasa paling menderita sedunia, padahal diluar sana masih banyak yg complicated suasana hidupnya ya.
Sabar, syukur, ikhlas, insya Allah jauh dari depresi dan stress ya :)
ReplyDeleteGoodluck, semoga menang kontesnya :D
Amiinn, smoga bisa istiqomah utk Sabar, syukur, ikhlas,
Deletengeblog bisa menghindari stres, gangguan jiwa dan tersenyum-senyum sendiri #loh gak nyambung ya mbak :D
ReplyDeletewhahahhaa...so right, ngeblog bisa jadi 'pelampiasan' efektif jika stress..
Deletememang kayaknya sulit neh lari dari stress, apalagi kalo jam kerja banyak. yang penting ikhlas dulu lah ya. sukses buat kompetisinya
ReplyDeleteStress karena target pekerjaan atau mau ujian biasanya lebh membuat kita bergairah utk bisa mneyelesaikannya kan Pak?
DeletePengen komentar banyak, tapi malah bingung, hehe..
ReplyDeletePokoknya sip dah..!
hahahaha...bisa saja neh pak HAkim:)
DeleteWuah saya komentator ke99 nich rupanya....
ReplyDeleteYg penting tetep punya semangat dan harapan ya Mbak Ririe kalo keserang stres. Btw sepertinya postingan ini lumayan nyambung nich ma postingan saya ^__^
Whahahaha...ya belum 99 lah Mbak. Kan yg separo comment reply saya tuh.
DeleteTetep semangattt mbak..jangan bosan mampir ke sini ya..
waaah semoga sukses ya mbak...
ReplyDeletehohohoh..saling mendoakan semoga kita sukses dunia akherat
Deletehihi... seperti biasa tulisan Mbak Rie tegas dan jelas. suka dibikin speechless buat komen nih :p
ReplyDeleteSaya mungkin tipikal org yg mudah setress, tapi mudah untuk normal kembali. Hanya hitungan menit, paling lama yah jam. takut kalo lama2 kemudian susah hilang, hehe...
well, sukses GAnya yoo mbak :)
Seperti biasa..saya juga tidak ingin menjadi orang berlama-lama dalam alur stress, bikin hari-hari jutek soale..hehhehe
Deletewah emang masalah pelik klo urusan stres.
ReplyDeletesaya baru tau klo yang banyak stres adalah usia produktif, saya sendiri ga tau dalam pikiran mereka apa yang mereka harapkan dan bayangkan sampai sampai ko merka jadi sperti itu ya.
tapi saya setuju dengan point penyelesainan emba, emang harus seperti itu, kita harus membiarkan nya mengalir. dan tentunya kita harus tau dan mengerti adannya keberadaan TUhan, itu yang utama. ada kekuatan lain di alam ni yang bisa menentukan hidup kita, sehingga kita tidak terlalu berhap banyak dari otak dan perencaan yang telah kita buat. begitu, makasih mba telah berbagi. mengurangi sedikit stres ku nie. :D
Dari hasil pengamatan saya waktu dulu 'nongkrong' di Menur memang mayoritas usia pasiennya usia 20an - 40an tahun. Juga orang-orang yang jiwanya tdk stabil yang kebetulan saya lihat di jalan-jalan, usianya rata-rata masih muda [belum 50 tahun].
DeleteMungkin karena terlalu tinggi membuat expectation tapi 'khilaf' mempersiapkan daya toleransi jika hal yang tak diharapkan terjadi. Sehingga kenyataan yang terjadi, shock yang dialami menjadi akut...#kira-kira lho?
wah masih muda ya, semoga saya ga ketularan begitu ah. selalu berserah diri setelah berusaha. :D
Deletekalo sedih biasenye point atu ame lime nyang aye pake mba.. Nay emang cengeng biarin :p hehehe
ReplyDeletesuksess mba GA nye ^^
Kalau orang lagi sedih mmg biasanya identik dengan cengeng kok...#pengakuan
DeleteDapat pengetahuan baru lagi nih di sini sahabat...
ReplyDeleteIngat dulu waktu kuliah dan praktek di RSJ, memprihatinkan
Whahhha, jangan2 kita pernah ketemu di Menur saat Anda praktek ya? # ngawur
DeleteDulu prakteknya di RSJ Banyumas sama RSJ Solo
Deletejadi speechless,,,mksudnya terlalu banyak yang mau diomongin ,,,
ReplyDeletemasak sih terlalu banyak yg mau di omongin?
Deletebukan karena RSJ overload..tapi karena memang keluarganya yang tak mau tahu jadi dibiarkan saja berkelana....btw-intinya adalah kembali kepada ajaran agama, yang pahit janganlah langsung dimuntahkan dan yang manis janganlah langsung ditelan...demikianlah kita selayaknya menyikapi hidup..agar terhindar dari beban kehidupan dunia yang begitu berat :)
ReplyDeleteiya mas, semoga kita bisa menyikapi hidup dengan berusaha kalau pahit tidak langsung dimuntahkan dan yang manis tidak langsung ditelan:)
Deletesaya jadi termotivasi membaca ini....
ReplyDeletemakasih artikelnya, ijin share yah..
Hemm..okey, monggo di share:)
Deletesemoga menang ya kontesnya
ReplyDeleteamiin, semoga bermanfaat tulisannya:)
DeleteNice share sob..... ^_^
ReplyDeleteNIce to meet you here:)
DeleteOya Sob Link nya sudah Duduk manis di blog saya..
ReplyDeletedi tungg pasang balik yah.. ^_^
Okey terima kasiih, sooner I'll pick your link..
DeleteAkhirnya selesai juga bacanya :D fyuh.... apa yang saya dapat?? *pikir pikir agak lama... aha... gambarnya keren kak :D ijin comot yak :D
ReplyDeletesilahkan dicomot jika suka..gambar itu hasil nyomot juga di saat ke Jo*er beberapa waktu lalu kok.
Deletesukses eeaa kontesnya. aku lulusan RSj juga lho mbak, kumlot... :3
ReplyDeleteOOT: itu komen sampean dobel tuh di postingan saya hahahaha
weiii...salut tuh bs kumlot lulus rSJnya, soale kasian juga dirimu kalau gak lulus dr RSJ bisa di DO lho?
DeleteOOT, ya maap kalau double. Di delete saja yg double comment tersebut
ikut kontes sekaligus sahring opini..semoga bermanfaat:)
ReplyDeleteBoleh juga nih masukannya. DAn untuk masalah sebelumnya. Saya rasa kebanyakan di karenakan cinta baru kemudian cita-cita
ReplyDeletehohohohoo...cinta harusnya bisa jadi anugerah ya sob:)
DeleteSemoga allah menguatkan iman saya sehingga tidak terjadi hal-hal seperti ini, yang paling saya kasian stress karena cinta yang disebutkan pada artikel diatas waduh mereka seperti tidak pernah belajar dalam hidup
ReplyDeleteYa namanya manusia, kan beda-beda tingkat pemahaman daya resapannya, semoga aja kita semua bisa memetik hikmah dr semua peristiwa yg terjadi..
DeleteMasyaAllah.. aku suka judulnya mb. Re-engineering XD hohoho seakan-akan setiap insan adalah anak teknik =P oh yaa mb, kalau sering stress *aku kadang jeda sejenak~ setelah itu tancap gas! hahaha
ReplyDeletebuaknnya sebenarnya semua orang punya sisi dan skill utk Re-Engineering dalam setiap aspek kehidupan kan? Hanya sebagian tidak bisa merumuskan dalam definisi verbalnya
Deletesukses juga buatmu ya sob:)
ReplyDelete