Melanjutkan
edisi postingan [Reportase]
Trip on Rajegwesi-Teluk Hijau dan sengaja memilih judul “One Night Stand @Sukamade” karena memang demikian
adanya: saya menginap semalam di Sukamade bersama teman-teman yang baru saja
saya kenal dalam acara mbolang ini. Di
postingan sebelumnya sudah saya resume mulai keberangkatan hingga perjalanan
off road menuju Pantai Sukamade yang menyeberangi beberapa sungai plus adegan salah satu navigator ada yang kecebur sungai.
Maka Bismillahirrahmaanirrahiim, menjelang jam 3 sore sampailah kami di guest house area konservasi penyu [Taman Nasional Meru Betiri]. Sebagai ‘tamu’ yang sopan, kami segera menemui penanggungjawab lokasi konservasi penyu: Pak Didin dan Mas Avian [boleh dunk dipanggil ‘Mas’ karena orangnya BeTi gitu usianya dengan kami dan sudah adat baik kami yang biasa menggunakan panggilan ‘Mas’ untuk konteks informal pada makhluk berkromosom XY]. Alhamdulillah masih ada satu kamar kosong yang bisa kami tempati dengan harga sewa seratus ribu semalam yang fasilitasnya: 4 kasur busa saja tanpa dipan/ranjang.
Maka Bismillahirrahmaanirrahiim, menjelang jam 3 sore sampailah kami di guest house area konservasi penyu [Taman Nasional Meru Betiri]. Sebagai ‘tamu’ yang sopan, kami segera menemui penanggungjawab lokasi konservasi penyu: Pak Didin dan Mas Avian [boleh dunk dipanggil ‘Mas’ karena orangnya BeTi gitu usianya dengan kami dan sudah adat baik kami yang biasa menggunakan panggilan ‘Mas’ untuk konteks informal pada makhluk berkromosom XY]. Alhamdulillah masih ada satu kamar kosong yang bisa kami tempati dengan harga sewa seratus ribu semalam yang fasilitasnya: 4 kasur busa saja tanpa dipan/ranjang.
Kamar yang lebih comfort sudah full
booked oleh rombongan Club TAFT Surabaya [dari info yang kami dapat, ada 60
orang dalam rombongan tersebut]. Tetap bersyukur setidaknya yang 7 cewek [cantik]
tak perlu tidur di hall terbuka [semacam balai desa]. Cukup 4 bapak dari tim’nya
Land Rover dan satu teman cowok saja yang tidur di mobil.
Setelah merapikan ala kadarnya kamar, menumpuk semua barang bawaan jadi satu, mandi bergantian [ada 2 kamar mandi di guest house yang kami tempati] dan lainnya menyerbu kantin. Rasa lapar yang lumayan menyangat membuat menu serba ‘instant’ yang available di kantin terasa sangat nikmat.
Setelah merapikan ala kadarnya kamar, menumpuk semua barang bawaan jadi satu, mandi bergantian [ada 2 kamar mandi di guest house yang kami tempati] dan lainnya menyerbu kantin. Rasa lapar yang lumayan menyangat membuat menu serba ‘instant’ yang available di kantin terasa sangat nikmat.
Tempat Penetasan telur-telur penyu secara semi alami |
Pak Didin Sedang Menjelaskan mengenai sifat Tukik |
Bersama Mas Avian, saalah satu petugas penjaga gawang penetasan telur penyu |
Rumah untuk melakukan proses penetasan telur penyu (Tak jauh dari Guest House) |
Tukik yang baru keluar dari dalam cangkang telur penyu |
Jalur menuju Pantai Sukamade [setelah puas bermain-main dengan tukik] |
Jadi mereka naik motor CB dari Surabaya ala backpacker, truely backpacker menurut saya. Mereka juga bawa tenda, jadi all out deh persiapan mbolangnya. “Kalau gak dapat tempat untuk menginap, ya kami mendirikan tenda deh”, demikian penjelasannya dan mereka memang sudah sering melakukan touring ke banyak lokasi adveture ala backpacker jika long week end.
Setelah sunset tenggelam dengan sempurna, kami
pun kembali ke base camp dan balik lagi ke pantai sekitar jam 8 malam untuk ‘nge-date’
dengan Ibunya penyu yang bertelur [hanya penyu betina yang naik ke darat untuk
bertelur dan hanya terjadi jika tidak bulan purnama].
Kalau saat sunset kami bisa bebas bertingkah dan berteriak, maka moment untuk ‘bertemu’ dengan bundanya tukik, kami harus siap dengan syarat dan ketentuan: tidak boleh berisik dan tidak boleh menyalakan cahaya!
Padahal cuaca lagi mendung dan tanpa penampakan bulan. Sesampai di pantai, kami diminta menunggu dulu. Mas Avian [as tour guide] dan Pak Didin melakukan trace keberadaan penyu yang [akan] bertelur. Kalau sudah menemukan lokasi penyu yang bertelur, maka akan diberikan ‘tanda’ dengan kilatan cahaya sekilas agar kami segera menuju ke arah tersebut. Hampir sejam menikmati hembusan angin pantai dan gigitan nyamuk serta sesekali ‘berisik’ dengan volume rendah akibat ada yang iseng/usil bikin kejutan ‘menakuti’, maklum pantainya berbatasan dengan hutan. Dan tanda kilatan cahaya pun akhirnya muncul, kami bergegas menuju arah datangnya cahaya tersebut.
Begitu bergegasnya sampai gerak langkah kami mirip
orang yang bergegas menyusul dukun bayi! Oia, dalam rombongan yang hendak
melihat penyu bertelur ini bertambah dengan satu keluarga tapi kami tidak
berinteraksi dengan mereka karena sikapnya agak kurang friendly. Setelah acara
jalan cepat hampir 2 KM, kami bertemu dengan Mas Avian dan diminta menunggu
aba-aba dari Pak Didin yang berada dekat dengan seekor induk penyu. Jadi kami
baru bisa mendekat saat penyu tersebut sudah mulai bertelur. Saat menunggu
tersebut, kami isi dengan ngobrol santai dengan Mas Avian.
Banyak pertanyaan
kami ajukan padanya, dan pertanyaan-pertanyaan dari Zha [miss hygiene] yang
paling sering membuat kami tertawa. Inilah beberapa pertanyaannya yang berciri
khas pengulangan kata awal:
Mas..mas..mas..siapa yang pertama kali menemukan penyu?; Mas..mas..mas..penyu cowok dan cewek apa bedanya?; Mas..mas..mas..kenapa penyu cowok gak mau naik ke darat?; Mas..mas..mas..tau umurnya penyu dari mana?; Mas..mas..mas..apa penyu gak tersesat di laut untuk balik ke daratnya?; Mas...mas..mas..kalau penyu sakit sapa yang merawat?; Mas..mas..mas..kok ibunya penyu tega sih ninggalin telurnya begitu saja?; ....”Dan mungkin Mas Avian jadi gemes dengan pertanyaannya Zha, kemudian dengan becanda dia bilang “ Kalau mau nanya nama pak dukuh juga boleh lho?”. Dan dilanjutkan juga oleh Ning dengan pertanyaan becanda pula“ Mas..mas..mas...kok penyu gak ikutan KB sih?”. Hahahhaaa...
Al hasil ternyata si penyu tersebut tidak jadi bertelur dan menurut penjelasan Mas Avian, secara alami penyu memiliki sensor untuk mengetahui kelembapan udara dan temperatur yang tepat untuk bertelur. Karena penyunya tidak jadi bertelur, kami pun segera mendekat sebelum dia balik nyemplung ke laut. Moment langka itu pun membuat kami antusias untuk mengabadikannya.
Yang bikin kami kurang respect pada 1 keluarga [yang kurang friendly] adalah anaknya tuh dengan berat badannya sekitar 20-25Kg lha kok di suruh naik ke punggung penyu yang 'pending' mau bertelur?! Daripada bikin emosi melihat tingkah ‘mereka’ yang tidak berperikehewanan, kami pun segera beranjak dari lokasi dan balik ke base camp.
Tiba di base camp, suasana makin ramai karena
rombongan club TAFT sudah datang ditambah 1 truck siswa SMK [nginepnya di hall].
Sekitar jam 11an kami sampai, ngobrol-ngobrol dan transfer foto ke netbook [meski
tidak terjangkau sinyal seluler dan internet tetap ada teman yang bawa netbook]
karena kapasitas simcard camera sudah hampir full. Sempat
mau bikin mie tapi heaternya rusak, lupa gak dicheck waktu mau dibawa. Akhirnya
pesan kopi dan teh dari kantin untuk melengkapi suasana begadang bareng teman-teman
[baru] club CB sehingga tidur hanya beberapa jam [dengan style tidur 7 orang yang beragam dan
posisi ala pemindangan dalam kamar ukuran 3x3 meter plus diisi barang bawaan yang
bejibun], jadi sinkron jika
postingan reportase kali ini saya beri judul Serunya Menikmati Petualangan di Pulau Penyu Sukamade.
Saat paginya kami mendapat berita bahwa sekitar jam 2 dini hari Mas
Avian dan Pak Didin akhirnya berhasil menemukan telur penyu untuk ditetaskan.
Salut dengan mereka yang tiap malam ronda di pantai untuk mengumpulkan
telur-telur penyu!
Tapi dengan terpaksa kami memilih melewatkan moment pelepasan tukik ke laut
karena memutuskan untuk berangkat lebih dulu
mengingat target/ tujuan kami masih banyak. Namun crowded masalah stock
BBM ternyata masih
berlanjut sehingga membuat kami ‘parkir’
tak jauh dari lokasi penyeberangan yang menggunakan rakit.
Yups, mobil kami kehabisan BBM dan terpaksa menunggu orang yang membelikan BBM datang. Mantap deh, kami jadi penunggu dan pengamat lalu lintas penyeberangan via rakit tersebut sampai jam 10!
Padahal kami menyegerakan berangkat dari base camp tanpa sarapan demi kejar tayang menuju: Pulau Merah (tergantung situasi dan kondisi),TN Alas Purwo--> sadengan (savannah), Pancur--> pantai plengkung (sewa mobil lokal),Trianggulasri dan Kawasan konservasi hutan mangrove Bedul.
Ya sudahlah, mau nggrundhel toh tak akan memperbaiki keadaan. Pilihan terbaik adalah menikmati apa yang ada di dekat kami: ikutan menyeberang bolak-balik jika ada penumpang yang hendak di angkut. Kami pun bertemu kembali dengan Club CB yang akan melanjutkan touringnya ke TN alas Purwo. Dengan riangnya mereka bilang : 7 bidadari turun dari Land Rover yang kehabisan bensin!
Asemprit, padahal kami dengan PeDe meninggalkan mereka, ternyata malah kami yang terlantar di tepian sungai dan menyantap mie instant hingga ludes dengan sukses [snack gak mempan untuk mendiamkan demonstrasi perut].
“ Habis makan mie instant keringan terus minum air putih nanti diproses pemasakannya di perut” demikian seloroh kami. Hohoho...scene adventure yang ‘arsenik’ tapi tetap amazing Sob!
Yups, mobil kami kehabisan BBM dan terpaksa menunggu orang yang membelikan BBM datang. Mantap deh, kami jadi penunggu dan pengamat lalu lintas penyeberangan via rakit tersebut sampai jam 10!
Padahal kami menyegerakan berangkat dari base camp tanpa sarapan demi kejar tayang menuju: Pulau Merah (tergantung situasi dan kondisi),TN Alas Purwo--> sadengan (savannah), Pancur--> pantai plengkung (sewa mobil lokal),Trianggulasri dan Kawasan konservasi hutan mangrove Bedul.
Ya sudahlah, mau nggrundhel toh tak akan memperbaiki keadaan. Pilihan terbaik adalah menikmati apa yang ada di dekat kami: ikutan menyeberang bolak-balik jika ada penumpang yang hendak di angkut. Kami pun bertemu kembali dengan Club CB yang akan melanjutkan touringnya ke TN alas Purwo. Dengan riangnya mereka bilang : 7 bidadari turun dari Land Rover yang kehabisan bensin!
Asemprit, padahal kami dengan PeDe meninggalkan mereka, ternyata malah kami yang terlantar di tepian sungai dan menyantap mie instant hingga ludes dengan sukses [snack gak mempan untuk mendiamkan demonstrasi perut].
“ Habis makan mie instant keringan terus minum air putih nanti diproses pemasakannya di perut” demikian seloroh kami. Hohoho...scene adventure yang ‘arsenik’ tapi tetap amazing Sob!
Sampai
di sini dulu reportase [naratif] saat di Sukamade: bertemu dengan Bapaknya Tukik, nge’date
sama Ibunya Tukik, begadang di area pesisir namun ramai banget karena suasana
long week end ternyata justru menjadi daya tarik orang-orang metropolitan
Surabaya untuk menempuh off road. So, don’t worry and please have enjoy to read next
story regarding this adventure....keep smile:)
Terima Kasih sudah berkenan berkunjung ke website saya dan berkenan untuk bertukar link..
ReplyDeleteKidung Kinanthi juga sudah terpasang di blog roll saya silahkan dicek apabila ada kesalahan.
Asyik ya mbak. Inilah enaknya blogger, setelah trip bisa berbagi dengan orang banyak sekaligus menyimpan dokumentasi dalam blog :)
ReplyDeleteIya Mbak, seruu...pengen lagi adventure jadinya #candu
DeleteWaah bikin ketagihan toh ... :D
Deletefufufuufu...iya Mbak, pengen lagi adventure. Ketagihan yang emnyehatkan, kan aktifitas out door jadinya...#alasan
DeleteSeru ya Mbak, bareng kawan2 liburan :)
ReplyDeleteHmmm, dah lama aku nggak naik rakit :)
Wah kalau saya, itu kali pertama naik rakit Mbak...hehehe
DeleteHave a nice trip, sista...Barakallah ^^
ReplyDeleteAmiin, Barakallahu juga buatmu Sist:)
Deletedi bawa pulang ga kura-kura kecilnya! aku minta atau buat aku ajah :)) #maunya
ReplyDeleteWadouuw, jangan dunk, kan kasian. Habitatnya di laut. Dari 1000 tukik [setelah di lepas ke laut] yg berpeluang bisa hidup hanya 1 ekor yg bisa mencapai usia 20-50 tahun. Makanya ada konservasi penyu..
Deletembolang....emang mengasyikkan...... :D
ReplyDeleteSelalu ada makhluq ganteng bersembunyi di dalam rimbunnya Taman Nasional, mas Avian, dan Mas Ikbal. hahahaha, benar2 pemandangan yang menyegarkan.....
ReplyDeletewah, ada yg ketularan sensornya si penyu neh...
DeleteLha gimana gak jd makhluk yang ganteng jika berada di rimbunnya hutan? Kan saingannya flora-fauna...xixixiiii
jadi ngiri deh mbak...ngiri jeng2nya..ngiri ngeblog nya....
ReplyDeleteasyik yah...:D
salam kenal...
ayuukk MBak jalan-jalan, wisata alam seru banget deh meski berada di lokasi yg serba minimalis {minim sinyal HP, interet, listrik, tempat makan, dll] seruu banget lhoh...
Deleteseru ya mbak acara ketemu dengan keluarga tukik......hehe.....ngomong2, itu tukik nya boleh di bawa pulang nggak mbak...hihi...aku mau donk dibawain satu....
ReplyDeleteseru di adventure'nya Mbak. Bawa pulang Tukik boleh jika gak ketahuan...tapi saya gak tega deh, kasihan kan rumahnya di laut lepas Mbak.
Delete=========================================
ReplyDeleteberbagi Kata Kata Motivasi cuy
Hidup ini penuh pilihan. Semakin baik keputusan yang kamu pilih semakin baik juga kamu dalam mengendalikan kehidupanmu.
=========================================
semoga dapat di terima :D
Dengan sennag hati diterima kata-kata motivasinya. Thx ya sob sudah berbagi motivasi:)
Deletewuih seru banget Rieee..... kapan-kapan mau donk ikutan... serius lho!
ReplyDeletetukiknya gemesin banget ya Rie.... apalagi kalo banyaaaak... duh gimana rasanyaaa memandang tukik2 mungil yang banyak ya? pasti bikin gemes deh.
Kasian deh terlantar, but I believed, lots of enjoyable time even though in a 'waiting time'. Pasti banyak pemandangan yang bikin rasa jenuh karena penantian jadi memudar, apalagi dengan teman2 (baru) yang menyenangkan....
tq for reportasenya Rie... jadi ikutan ngerasa mbolang deh... :)
ditunggu liputan berikutnya yaaa....
Serius neh Mbak AL mau ikutan adventure? Berarti Mbak AL ke Banyuwangi dunk? asyiiikkk, Mbak Al ke banyuwnagi? InsyaAllah akhir mei mau touring ke Bali naik motor dan backpacker neh...
DeleteRenc selanjutnya mau ke Taman Nasional Baluran, keren banget katanya di sana, serasa ke Afrika katanya....hahhahaa..
Utk liputan part 3nya nanti yg alas purwo dan pantai PAncor Mbak, karena target lainnya terpaksa skip akibat kehabisan BBm itu.
mbak2 tuh si mbak zaa di sumpel ajah deh mbak tanya nya banyak bener :p
ReplyDeleteeeh sukamade pernah tapi pas kesana cuaca ndak bagus :(, bedeway tuh kayu pinggir pantai masih ada toh di sukamade :D
jangan dunk, nnati kena pelanggaran HAM lho. Zha emang lucu orangnya. Hygiene tingkat dewa deh, bahkan meski kelaperan jika tangannya belum cuci pakai air gak bakalan mau makan dia..
DeleteOh ya? jd dah lama dunk tuh dahan pohon jd penunggu pantai sukamade. Ajib deh tuh kayu..bertahan sekian lama oleh deraan ombak..
lautnya bagus... disini juga bagus tapi gak di lestarikan.
ReplyDeletepenyunya jomblo gak ya
Penyunya yg naik darat di jamin jomblo dunk..kan penyu jantan [sdh sifat alaminya] gak bakal naik daratan. Lha emnag naksir ya penyu? hihihiiiii
Deleteweleh2, mbak Rie ngebolang mulu! pengen akuuutttt, eh, ikuuuuttt! pengen ngendong piyu, eh.. penyu. dsab...
ReplyDeleteKebaliik tuh, aku yg nunggu undangannya utk mbolang ke wilayah barat. Ayoo kapan mau ngajakin mbolang?
Deletehahaha jadi ketawa pas bagian : “ Habis makan mie instant keringan terus minum air putih nanti diproses pemasakannya di perut” betul betul betul mba setuju, kalau minum kopi begitu juga yaa.. pertama kopinya di telen, baru gulanya, abis itu airnya, tinggal si perut deh yg ngolah :))
ReplyDeletehayyyaahh, emang pernah juga kok minum kopi ala begitu. Jd kopi ma gula di campur tanpa air...xixixii
Deleteasyiik lanjut yang kemaren. cuma yang goa jepang tu yang saya masih penasaran.
ReplyDeleteasyik bener ya bisa berhandai-handai begitu sama teman2. Ngiri....
yang goa Jepang memang sengaja skip pak, selain waktu yang gak cukup..goanya juga semacam bungker perlindungan di tanah getuu [kata teman yg sudah pernah lihat]. Jadi ya langsung menuju ke Sukamade setalh dari rajegwesi..
Deletegrrr!
ReplyDeletemakin mupeng pingin travelling nih... huhuhu :'(
Brrrr...hayukkk travelingg...hohohoho
Deleteliburannya seruh,foto2nya juga keren deh...
ReplyDeletebtw,penyu nya sama besar denganmu mbak rie hihii
wheee, masak saya sebesar penyu? Kayaknya masih 'gemuk' si penyu kok...#sok langsing
Deletebaca postingan ini jadi semakin pengen liburan nih
ReplyDeletehiks....
yukkk..bentar lagi liburan panjang anak sekolah tuh MBak.
Deletebagus tempatnya ... sederhana tapi seru banget kayaknya... jadi mau kesana juga nih...
ReplyDeletedi jamin gak bakal nyesel dan pengen balik lagi deh kalau udah dr sana..
DeleteFoto-fotonya seruuuuu! Saya suka yang foto terbang itu deh 123 horeeeeee :D
ReplyDeleteKarena tuh foto dapatnya dari tiga kali TAKE..makanya ta kasih caption 1,2,3...hehhehe
DeleteSeru banget acaranya Rie, kapan-kapan ngajak-ngajak dong Rie :)
ReplyDeleteMbak Hany kapan pulkamp'nya? bisa tuh mbolang di Baluran Mbak. Atau Mbak HAny yg ngajak-ngajak saya ke Alaska pasti seru banget tuh...hehhehe
DeleteOne Night Stand jadi pengen nyanyiin Cinta Satu Malam~
ReplyDeleteWaw aku malah heran kalau manggil mbak ke makhluk berkromosom XY.
*lanjut baca*
Yeee, maksdku kalau manggil orang laki-laki yang baru aku kenal dan usianya masih belum terlalu tua biasa pakai sebutan ' MAs' gettooo..
Deletewahh, rame banget perjalanannya. tiap baitnya lengkap dgn tampian foto! kereen!!
ReplyDeleteIya..kalau mbolang serunya rame-rame jadi heboh deh..
DeleteTak kira itu gambar kijing... huhuhu eh ternyata tempat penyu.
ReplyDeleteEh itu unyu yaaa... yang pink pink,
maksudku yang dibawa :p
Yups, itu tempat penetasan penyu. Karena penyu setelah bertelur langsung di tinggal sehingga rawan di ambil manusia [dijualbelikan] jika ttp dibiarkan di pasir pantai.
DeleteAku masih gak paham sama kondisi harus gak boleh nyalain lampu mbak @_@
ReplyDeleteAdanya cahaya akan membuat penyu tak jadi bertelur ...tunggu episode tentang penyu secara ekslusive pada postingan mendatang. Hehehe..1 adventure bisa bikin berapa postingan neh? #kemaruk
Deletewuuiih... assiiiiiiikkkk bnagetnih... kaya rev konsultan ajja.. :D
ReplyDeletehehehe...
fufufufufu...rev konsultan? Kayak gini ta bisa masuk kriteria tersebut? masih jauuuh deh kayaknya
Deletesaya baru mendengar istilah " tukik " bisa nambah kosa kata :D
ReplyDeleteHebat itu bapaknya tukik dengan sabar merawat dan menjaga tukik. Ancung jempol !
Seperti saya dulu waktu camping makannya mie mentah, tapi rasanya gurih dan nikmat jika perut kosong..:P
wowowowooo...sama neh, saya kenal istilah tukik juga dari hasil ke sukamade itu. Kalau dulu waktu masih jd anak kost kuliahan juga getu, mie instant mentah jd snack deh ....
Deleteanjrittt ... bikin ngiler aja nih poatingan :p
ReplyDeleteweiii...kuk anjrittt? Emprit saja mantap, bisa terbang tuh jadi ka bisa mbolang kemana- mana suka lho?
Deletehuaaaa,,.. penyunaa besaarr banget...
ReplyDeletehmmm.. jadi waktu di Bali....
cyut cyut gitu penyunya...
mbak.. itu jembatan runtuhnya nakutin yaa..??
hmmmmm hiks aku mbok diajak mbakkkk
wah asyik banget wisatanya..jadi bisa ketemua bapaknya tukik, ramai dan seru...jadi jealous nich :), btw-foto-fotonya apik banget..salut :)
ReplyDeleteHoreee bisa bikin jealous...#Lho?
DeleteIya sayangnya utk di up load di blog kudu compress jd super kecil shg penampakannya jd kurang jelas.
*iiihh kog ada ya, keluarga yg tega banget sama hewan. Bener2 tak berperikehewanan deh!!
ReplyDelete*Istilahnya gimanaa gitu: kencan dg tukik? ngedate dg ibunya penyu? hehe...
*makan mie kering, ditambah minum air = mie nya ngembang di dalem perut ya? wkkwkkwkk, lucu mbak.
XD
sengaja pilih istilah yang 'menggoda' biar penasaran kan?
Deletehoho belum pernah ya makan mie instant dengan cara unik tersebut, cobain deh pasti seru tapi nunggu saat darurat sih biar nikmat abiss..
jadi pengen liburan sama teman2 juga nih... #ngiri
ReplyDeleteheeiiii, ajak-ajak dunk? #mupeng ikutan
DeleteAlangkah indahx pantaix...jd pengen juga megang penyu yg kecil tuh.. :)
ReplyDeleteaSLINYA AGAk geli gimana gettu megang tukik, tp diberaniin...sempat jatuh jg untungnya jatuh ke pasirr...
Deleteaku ampe mlongo liat foto2nya...
ReplyDeletegak ada kata yg bisa aku ucapkan selain:
"seruuuuuuuuuu...."
^_^)b
itu tukik kecilnya unyu2 bgt .. hehe
Yoi, emang seruuuu banget kok.
DeleteTukiknya bikin geli pas megangnya.
wew, posting yang sangat panjang :))
ReplyDeleteReportasenya seru, jadi pengen ikutan :p
Reporase versi naratif ya begini jadinya super panjang. Kalu di singkat nanti malah kayak prosedur pembiakan penyu namanya: siapkan ini, lakukan itu, lanjutkan...dst
Deleteapa kabar mbak? maaf baru bisa berkunjung. seru ya lihat penangkaran penyu
ReplyDeleteAlhamdulillah kabar sehat dan baik Mbak. Semoga Mbak Fitri juga sellau sehat dan dalam lindunganNYA, amiin:)
DeleteKonservasi penyu cocok juga utk wisata edukasi anak-anak sekolah agar perduli pada perlindungan penyu [sebagai salah satu binatang yang harus di lindungi]
wah semakin seru saja jalan-jalannya ya mbak
ReplyDeletetiap moment jalan-jalan selalu ada sisi-sisi ke'seru'anya sendiri-sendiri..
Deletesungguh menyenangkan sekali ya..
ReplyDeleteyups, harus menyenangkan kalau jalan-jalan. Gak boleh BeTe deh...nti jd gak asyik suasananya
Deletewah asik bener ... mau touring kesitu ah kapan-kapan ... :D
ReplyDeletesip, gak akan nyesel lho klo touring ke Sukamade. jungle trackingnya mantabs..
Deletekira2 umur penyu yang paling gede itu berapa puluh tahun ya mba ?
ReplyDeleteuntung ada penakaran telur penyu,soalnya kalau telur penyu dibiarkan menetas dialam terbuka akan beresiko dicuri oleh oknum yg tidak bertanggung jawab
Hahahha..silahkan di tunggu pada edisi postingan special oleh-oleh dr mbolang di Sukamade nanti ya?
DeleteKalau telur penyu tdk di 'openi' yg ada habis di embat orang-orang utk di jual lho
Saya blm pernah denger untuk objek wisata ini, kayaknya menyenangkan sekali...
ReplyDeleteNah, sekarang sudah kenal dunk dengan obyek wisata ini, sdh pernah ditayangkan dalam salah satu program acara Trans TV kok...
Deletewuiiiihh... seru buanget tuh kyakny :-O
ReplyDeleteyoaa....seru abiiisss
Deletehahaaaa...jauh nian nenangin pikirannya sampai ke ujung timur Pulau Jawa ya?
ReplyDeletembolangnya seru banged.....hehe ternyata si tukik tuh namae penyu to?
ReplyDeleteBtw pict nya bagus2 tuh, kereeeennnnn...
Hepi wiken sist.... ^_^
Happy wiken juga Mbak Iffa..:)
Deletewah seru dan mntabsss tripnya mba, jadi kepengen kaya gitu hehe..
ReplyDeletehehehhee...memang seru dan mantabsss...
Deletejiahhhh c i penyuuuu mau dung satu ajeee unik amett tuh penyu
ReplyDeletepoto potuuunya cakep cakeeppp ngikut dung hehehe
YUKKK...BOLEHHH kalau mau ngkiuutt:)
Deletewah saya jadi ngiri dengan segala petualanganya, jadi ngiri dgn kebersamaanya, jadi ngiri dgn semua kehebohanya hehe ya jelas heboh kalau beberapa cewe harus di pertemukan dgn beberapa cowok utk sebuah kegiatan di alam bebas :D
ReplyDeleteSetiap adventure dan kegiatan put door memang memiliki nuansa yg khas serunya.
DeleteOia,konfirmasi: BUKAN "beberapa cewe harus di pertemukan dgn beberapa cowok utk sebuah kegiatan di alam bebas" tapi konteks bertemuanya seperti kebanyakan kalau kita berada di suatu tempat kemudian tentu bertemu orang-orang baru untuk saling berinteraksi sebagai sesama yang kebetulan berada di tempat yang sama.
wihh... seru sekali ya, saya malah belum pernah lihat penyyuuu secara langsung apalagi megang. hehehee
ReplyDeletemegang kura-kura doang, sepupu satukali pennyuuu... :D
Nah itu dia, kura dan penyu tuh sodaraan bukan ya? whahhahaa
Deletepenyunya cute ya
ReplyDeletehihihihiii...iya cute Mbak, apalagi yg megang pake kaos pink itu...#narsis!
Deletekenapa penyu malah diduduki -_____-
ReplyDeleteberbagi Kata Kata Motivasi gan
ReplyDeleteTak peduli seperti apa penampi lan kamu, percayalah, ada seseorang di luar sana yg akan mencintai kamu, JustTheWayYouAre!
=========================================
semoga bermanfaat dah , dan salam kenal
salam gan ...
ReplyDeletemenghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
di tunggu kunjungan balik.nya gan !
Induk penyunya besar banget yah...tukiknya juga lucu-lucu
ReplyDelete