Bahaya E.Coli yang ‘Special’

Kalau kita mendengar sebutan atau kata “bakteri”, maka secara spontan yang langsung melintas dalam pikiran dan benak kita adalah makhluk mikro yang berbahaya dan sebagai penyebab berbagai macam penyakit. Judul tulisan yang nyleneh dan memang isi tulisannya juga tidak umum, tentang makhluk mikro[organisme] yang pada kondisi umum lebih dikenal merupakan ‘enemy’ bagi kesehatan manusia. Beberapa jenis makhluk mikro yang sebenarnya sudah ‘akrab’ sebagai part of my job.  Bismilllahirrahmaanirrahiim kali ini menjadi ide untuk meuliskannya di blog. Tidak detail dan specific, karena aselinya merupakan ‘a little scene’ yang beberapa hari lalu memunculkan lagi guyonan lama saya dan teman-teman kerja.

kalau dipikir-pikir kerjaan kita memang rada aneh sedikiiiit......Kita dengan sengaja menumbuhkan jenis bakteri [patogen]..mengamatinya...menghitungnya...dan memastikannya jenis bakteri tersebut dalam jenis apa. Padahal bagi kebanyakan orang akan langsung histeria hanya dengan mendengar namanya kan?”

Kurang lebih, isi kalimat tersebut adalah salah hal yang yang kami kerjakan. Dan kemarin kami kembali bercanda tentang betapa specialnya makhluk Mikro[ba] yang sedang jadi obyek riset. Bgaimana tidak istimewa jika species patogen tersebut diajak ‘jalan-jalan’ dari Banyuwangi hingga Jakarta. Singkat cerita, karena lokasi risetnya di Banyuwangi dan waktunya yang tidak banyak sehingga dibuat skenario tahap awal riset yaitu tahap enrichment [menaruh matrik sample pada media yang significant bagi pertumbuhan jenis bakteri tertentu] kemudian media tanam tersebut pun diangkut ke Surabaya. Selama masa jeda menunggu jadwal flight ke Jakarta, media bertabur bakteri dititipkan sementara di Laboratorium yang ada di Surabaya, untuk kemudian diajaklah naik pesawat ke Jakarta demi penyelesaian tahapan identifikasi jenis bakteri yang dijadikan target riset.

Bawa properti media laboratorium apa gak kena hadang pas boarding, Bu...”
Ya pastinya Mbak, waktu berangkat kemarin kita sudah hampir kena cekal lho. Akhirnya kita minta petugas untuk mengundang orang Karantina biar mereka yang menjelaskan pada pihak maskapai...”
Udah kebayang deh njlimetnya pertanyaan yang diajukan tuh..tentu dikiranya mau bikin senjata biologi ya...”
Hehehehe.....iya Mbak. Apalagi untuk bawaan trip back ke Jakarta yang sekarang...”
Kalau ada yang mau nyobain lihat besok, dikasih ijin saja Bu...”
“ Iya semoga saja mereka gak tertarik untuk uji rasanya saja ya....bisa gawat darurat banget”
Cemaran Bakteri E.Coli dari Sanitasi dan Higiene yang tidak konsisten
Dan masih terkait dengan si Mikro[ba] Special yang terbang gratis dan mendapat perlakuan istimewa tersebut, jadi ingin memamerkan beberapa hasil kreatifitas [baca: usil + iseng] yang saya buat dengan Mikro[ba] special tersebut.

Nama Escherichia coli atau lebih friendly dengan panggilan nama bekennya E. Coli namun hanya sebatas tahu jika bakteri ini adalah penyebab infeksi saluran pencernaan. E.Coli ini termasuk jenis bakteri gram negatif dan jika dilihat dengan mikroskop yang memiliki pembesaran properly maka akan bisa dilihat bentuknya yaitu menyerupai batang dengan panjang sekitar 2 micrometer dan diamater 0.5 micrometer. Dimana volume sel E. coli berkisar 0.6-0.7 micrometer kubik. Bakteri ini termasuk umumnya hidup pada rentang 20-40oC, optimum pada 37o C.

Secara umum habitat bakteri ini bisa dapat ditemui dalam usus besar manusia dan binatang berdarah panas. Sebagian besar  E. Coli tidak berbahaya dan justru menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, membusukkan sisa-sisa makanan dan atau berperan mencegah bakteri berbahaya di dalam usus. E. coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika. Biasa digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E. coli dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya. merupakan jenis bakteri yang menjadi salah satu tulang punggung dunia bioteknologi. Hampir semua rekayasa genetika di dunia bioteknologi selalu melibatkan E. coli karena genetikanya yang sederhana dan mudah direkayasa dimana E. coli sebagai model untuk aplikasi ke bakteri jenis lainnya.

Bakteri ini juga merupakan media cloning yang paling sering dipakai. Teknik recombinant DNA tidak akan ada tanpa bantuan bakteri ini. Dan Tidak bisa dipungkiri pula jika banyak industri kimia mengaplikasikan teknologi fermentasi yang memanfaatkan E. Coli, seerti dalam produksi obat-obatan [insulin, antiobiotik], high value chemicals [1-3 propanediol, lactate]. Secara teoritis, ribuan jenis produk kimia bisa dihasilkan oleh bakteri ini asal genetikanya sudah direkayasa sedemikian rupa guna menghasilkan jenis produk tertentu yang diinginkan. Melihat keterlibatan E.Coli dalam kemajuan ilmu bioteknologi dalam aspek-aspek kehidupan manusia, maka tidak bisa dipungkiri juga betapa besar manfaat E. coli bagi kita.

Dari sejumlah strain E.Coli yang telah teridentifikasi, ada beberapa [sedikit] jenis yang bisa menimbulkan penyakit yang serius, sebut saja salah satu contohnya E.Coli tipe O157:H7. Tipe ini dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan bernama verotoksin dimana racun ini bekerja dengan cara menghilangkan satu basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga menghentikan sintesis protein. Gejala yang muncul jika seseorang terkontaminasi bakteri ini berupa sakit perut seperti kram dan diare dan pada sebagian kasus, dapat mengeluarkan diare berdarah (haemorrhagic colitis), demam dan muntah. Masa inkubasi E.Coli antara tiga sampai delapan hari, rata-rata empat hari. Sebagian besar pasien dapat sembuh dalam 10 hari. Tapi pada keadaan khusus, penyakit dapat berlanjut menjadi parah dalam kondisi yang disebut dengan haemolytic uraemic syndrome (HUS).

Maka jika ada yang terpapar penyakit dengan penyebab bakteri E.Coli, maka bisa langsung ditebak jika makanan/minuman/sayuran yang dikonsumsi diolah dengan kondisi sanitasinya yang tidak hygine dan atau yang mengolah [manusia] yang menjadi sumber kontaminasi [ingat: habitat aseli E.Coli adalah di usus besar!]. Untuk analisa E.coli secara manual jika memang positif E.Coli [tidak menggunakan jalur rapid test], membutuhkan waktu 10 hari sejak tahap awal penanaman matrik sample yang disuspect tercemar E.Coli sampai tahap akhir . Langkah preventive terhadap ‘kadatangan’ E.coli ini sebenarnya tidak sulit, yaitu jaga kebersihan, pisahkan bahan mentah dengan makanan matang, masak makanan sampai matang, jaga makanan pada suhu aman dan gunakan air bersih untuk mencuci bahan pangan. Oia, jangan lupa cuci tangan yang bersih selesai BAB tentunya, sebelum makan juga deh.
Aseptis, Bakteri E.Coli
Kok jadi makin serius ya nulisnya, padahal awalnya HANYA karena saya punya koleksi foto bakteri E.Coli ketika ditumbuhkan pada media yang memang spesifik bisa membuat bakteri ini tumbuh. Singkat cerita, foto-foto bakteri yang saya publish dalam postingan ini merupakan hasil ‘keisengan’ saya ketika ‘menemukan’ sample yang positif mengandung E.Coli. Matrik yang saya ‘goreskan’ dalam huruf-huruf dalam di petridish berisi agar media tersebut sengaja diambil dari tahap awal analisa E.Coli sehingga bisa diperoleh species E.Coli dan Coliform agar mendapatkan dua warna penampakan Bakteri. 

Untuk Coliform akan memberikan penampakan warna biru sedangkan E.Coli tampil dengan warna merahnya. Tapi sepertinya hasil ‘kreatifitas’ saya kurang maksimal sehingga bentuk hurufnya mblabar deh..... #maaf, bagi yang gak ‘tegaan’ melihat tampilan Mikro[ba] yaaaa....

Noted: Foto bakteri E.Coli ketika ditumbuhkan pada media yang memang spesifik unavailable (kemungkinan karena pergantian template dan stock foto asli raib entah dimana)



Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

128 comments:

  1. Anak saya barusan mencret2 kayaknya krn e coli ini ya... habis si bungsu itu sukanya merayap di lantai sih ... alhamdulillah sudah baikan :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah anaknya sdh baikan ya Mbak. Anak-anak kebanyakan suka bermain-main, dan seringkali sambil makan.

      Delete
  2. tapi sekarang kasusunya cukup banyak penjualan makanan yang belum (cukup) memadai dengan relevansi lingkungan sekitar tempat mereka berjualan.

    Apa mungkin dengan 'imun' tubuh adalah salah satu antisipasinya yaa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau tingkat kebersihan [food safety] makanan yg dikonsumsi org kita [termasuk saya] sih mmg 'luara bisa' menunjukkan betapa tingkat imun kita tinggi. KAlau orang Eropa, diajak makan ikan bakar lgs say "NO WAY"

      Delete
  3. ehm. ... agak bingung kalau sudah ke penjelasan ilmiah, tapi aku menikmati cerita yang terbang ke jakarta dan di cekal, ou ternyata bisa juga lolos dengan bantuan pihak karantina ya. dan yang lain yang bisa di nikmati, asal muasal echoli, hidupnya dan pengaruhnya pd manusia. sisanya, ehm.. binung ane... hehehe, ud lama ga belajar biologi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Klau org KArantina kan yg berkompetensi utk memverifikasi suatu jenis barang bisa tetap berangkat atau harus di 'hold'. Dan memberikan penjelasan pd pihak bandara juga susah mudengnya klo disebutin satu per satu...bisa-bisa malah ketinggalan pesawat deh

      Delete
    2. ehm.. gitu ya. oh ya, tentang tulisan nama itu. orang kimia bisa romantis juga ya nulas nulis gitu walau pun make objek yang tergolong berbahaya. hehehe

      Delete
    3. weeee..kayak getu romantis ya? #romantis versi baru

      Delete
  4. Kok kayak seru mbak di laboratoriummu itu...?
    Satu koloni, setitik gitu ada berapa bakteri mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penentuan bakteri ada dua cara: secara kualitatif dan kuantitatif.

      Dan tiap jenis bakteri sdh tertentu cara penentuannya, secara kualitatif atau kuantitati. Secara Kuantitatif pun msh ada beberapa cara lg.

      Untuk E.coli ini cara menghitungnya secara kuantitatif APN, jd koloni tersebut di hitung berapa jumlahnya, ada di pengenceran berapa saja dan menggunakan pengujian berapa seri..nanti ada tabel hasilnya jumlah koloni e.colinya ad berapa banyak.

      Delete
    2. wew, aq kok ngrasa begoan ya kalo baca postingan disini :D

      Delete
    3. Sama-lah, kalau aku mbaca postinganmu sing njlimet ttg engine atau mesin, bor, mur, baut..opo kui liyane...aku yo begok kuk

      Delete
    4. padahal aq mbahasnya naik gunung tuh :p
      boong nggak tau..
      katanya di ajarin HE juga :D

      Delete
    5. Iya cara kerja dan penggunaannya HE, tp klo di pretheli dijamin gak bakal bisa ngembalikin tuh

      Delete
    6. HE kok di pretelin sih mbak, kan udah paten, pasti beda tuh HE nya sama anak mesin :p

      Delete
  5. Ternyata gk smua bakteri ntu berbahaya krn ada yg justru diperlukan tubuh.. Eh, itu ngeliat gbrnya jd ingat penelitian tmn, membiakkan bakteri di media agar hehehe yg laen usil pd blg kurang kerjaan :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, pada intinya bidang mikrobiologi memang sengaja menumbuhkan bakteri yg jd obyek penelitian. Pdhl org lain hebih membinasakan, ini malah dikembangbiakan dan dikasih makanan bergizi bakterinya...hehehee

      Delete
  6. oh jadi gitu ya???
    musti sering2 cuci tangan nih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. cuci tangan, cuci kaki..bobok siang ahhh...

      Delete
  7. wah udah lama saya nggak belajar Bioteknologi, padahal bidang inilah yang saya cita-citakan sejak SMA, ternyata ujung-ujungnya jadi pedagang hhh. Nggak apa, yang penting saya sudah pernah bersinggungan di lab dengan E. Coli ini walo nggak sampai tahap cloning dan sejenisnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gpp Pak, jd pedagang trs suatu saat nanti mendirikan pusat riset bioteknologi ya Pak Ies. Saya pengennya kinetika nuklir dulu pak...#kemelipen

      Delete
  8. nggilani ya mbak... tapi tetep ae aku penasaran tak liatin terus...

    bayangkan ada makhluk itu di perut saya... hrrr

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hhahaha..nggilani ya....pdhl keren lhoh kalau diliatin langsung. Apalgi kalau buat ngancam orang tuh....cm dibilangin mau di colekin sakdulit saja lgs kabuurrr...#preman pasar!

      Delete
  9. hmm... banyak istilah istilah yang ilmiah banget.. :D :nggamudengmodeon

    ReplyDelete
    Replies
    1. gak mudeng tap gak bingung kaaaann...hehee

      Delete
  10. kl liat warna2nya apalagi yg di FB itu menarik ya.. kayaknya jelly padaal sebetulnya bakteri :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. menariik banget warna-warninya Mbka, tiap jenis bakteri dan pd inokulasi medium ygbeda akan memberikan penampakan yg beda-beda...#pelangi deh

      Delete
  11. Saya agak gelik dan merinding membacanya apalagi liat gambar ecolinya tambah gelik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. gelik? gelii atau merinding getu ya maksdnya...wajar kok kalau gelik lht mikroba...apalgi jika lht di miroskop..keren..eh, gelik ding

      Delete
  12. ecoli ada gak ya di keyboard, soalnya kalo di warnat banyak di pakai banyak orang dan punya potensi menghadirkan banyak kuman tuuh hehee...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Secara hipotesa sih bisa dimasukkan dalam presumtif..tingagl pembuktian dengan sampling randomnya...Kalau utk total bakterinya, dijamiin pastinya buayakk tuh klo di keyboard apalagi di warnet

      Delete
  13. sempat senyum sendiri aq mba,baca judulnya E.Coli yang ‘Special’ aq pikir es campur hehe.ternyata jenis bakteri toh
    itu gambar yg terakhir es ya mba...kok ada namaya mba distu

    oh ya mba...dapat award tu

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha..yg terakhir itu jenis bakteri E.Coli dan coliform ta ukir [sengaja] emmbentuk konfigurasi nama saya. #niat banget usilnya

      Oke, terngkiyu utk awardnya..segera diambil dan dipasang

      Delete
  14. Setuju dengan mas Reo Adam, pertama kali liat judul saya kira juga ini posting ngebahas es campur atau es coktil gitu. Haha
    Asal muasal bakteri itu dari apa sih mba? Dan cara mereka berkembang biak gmn sih sampe banyak gitu??

    ReplyDelete
    Replies
    1. #Semaput dulu..

      Pertanyaannya sama dengan saya kudu harus buka buku besar biologi, belajar lagi teori Abiogenesis, biogenesis, reproduksi mikroba...jd kapan2 sj ya dibuat postingan tersendiri [kalau kebetulan ada ide yg nyrempet kesana sih..#gak janji!]

      Delete
  15. wah berarti aku paling kacaw ya..?
    kalo orang lain mikir es campur, aku malah mikir ngeres... :hammer

    aku rada katrok soal kayak gini. kalo di lapangan jarang banget mikirin cuci tangan. tapi emang jarang sakit perut sih. apa aku dah kebal ya, karena punya kebiasaan jorok dari kecil..?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kacaw dan sakaw getu yaaa...hayyooo mikirnya apa kok ngeres? PAsir tuh yg ngeres biasae lho Mas.

      Ya iyah Mas, kalau dilapangan mikirin cuci tangan nanti kemana-mana bisa bawa ember tuh. Lebih kebal aku kayaknya..lha malah cawan berisi bakterinya ta pegang getu kok...#sok sakti!

      Delete
  16. Haha om rawins sama bgt kaya waktu aku masih sering di lapangan, tapi abis baca posting ini jadi takut kaya gitu lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha...gak perlu segitu phobianya kuk, tetap santai saja. Optimis saat kita kalau ada bakterinya pd suapan pertama maka pd suapan berikutnya terdapat obatnya...#nasehat sufi sableng

      Delete
  17. jujur saja mba,,kalau kaya gini q nda tau apa2 mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jujur jugak,saya hanya tau sedkiiiiiii...............ttt kok

      Delete
  18. Yang bikin oyang jadi mencret mencret ya

    ReplyDelete
  19. wah..ngelihat koloni bakteri ini, jadi kangen lagi sama masa-masa praktikum mikrobiologi jaman dulu, Mbak.. he he..

    ReplyDelete
    Replies
    1. asyik ya saat praktikum mikroiologinya dulu...#pastinya session praktikum selalu mengesankan meski penuh dengan stress laporannya

      Delete
  20. tambah pengetahuan nih..
    makasih ya sob..
    :D

    ReplyDelete
  21. Mbak biakin bakteri yåΩg nyusun namaku dong :D keren kayaknya... Selain e.coli mbak Rie temenan sama mikroba apa lagi? Salam ya ;D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehek hehe..jd maluuu. gk bny kok Mbak, coliform, salmo, staphylo, vibrio, vibrio para, shigella....salam juga buat org madagaskar yaa...#piss

      Delete
  22. Komentar kami hanya 'WOW' keren.
    Makasih Mbak Rie pengetahuan tentang E. coli nya.

    ReplyDelete
  23. wah2... konten ilmiah nih! mesti sabar banget membacanya nih. lumayan banyak jalan ceritanya walaupun fokus pada satu subjek yang kecil ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kebiasaan 'buruk' si Ririe tuh kalau bikin tulisan pakai acara keliling lapangan sepak bola yaa....

      Delete
  24. ya ampun, dari SMA sampe kuliah baru ngerti sekarang yang namnya bakteri e coli itu seperti apa, dulu mah waktu pelajaran gak perhatiin hahaha

    salam kenal ya mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masa SMA saya malah gak kenal itu bakteri karena gak pny mikroskop, jd hny lht gambarnya di buku duang. Nah kalau kuliah, malah blass gak 'ketemu' krn background saya di chemistry

      Delete
  25. itu yang diisengin jadi tulisan nama Mbak Ririe bakterinya to? caranya gimana, pinter banget sih..

    sering denger soal bakteri ini, cuma nggak kepikir bisa bakalan dalem banget dibahas begini, bisa direkayasa jadi tulisan pula, hehe.. keren Mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bakterinya Nurut sama perintahnya Mba Ririe

      Delete
    2. kalo sama kita, kayaknya bakterinya malah bakalan ngelawan ya Kang.. hehe

      Delete
    3. @ Pak Zach: Bikin tulisannya biasa saja kuk Pak, gak prlu skill wong hanya ambil koloni trs digoreskan pada medium agar-agar dengan formasi tulisan yg kita inginkan.

      @ Kang Asep: Kalau bakterinya nglawan, tinggal di semprot alkohol dan dimasukin ke autoclave utk di sterilkan deh...#kejammm!

      Delete
  26. :O takjub
    bakteri bisa begitu juga yaaa
    eh apakabar mbakk

    ReplyDelete
  27. ahli mikroba kayak nya ya, pinter ngutak ngatik bakteri seperti itu,

    #salam terhangat dari Mr.DHI

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihiiii...jd malu deh, pdhl aseline gak ahliii bngetttssss...

      Delete
  28. weleh mbak, kok narsis aja bisa lewat bakteri :(

    aq kok ngrasa gimana ya ngliat yang ijo2 titik2 ntu.
    mbayangin kalo ntu nempel di dalem mulut q trus makan daging dari mulut q, trus kroak gitu, trus nggak ada obatnya.
    jadi kayak yg di tipi tipi ntu, hhahahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. weleh....weleh.....weleh,kreatip tho narsis dgn bakteri. langka dan kerennn.....

      jgn salah, E.coli itu ada lho di usus besarmu. Jd gk bisa nolak deh klo aseline kamyu itu wes knl lama dgn mbak E.coli..

      Delete
    2. wehehehe, emang sih, dulu pas SD kayaknya udah di kasih tau pak gulu. tapi lupa :D

      jijk ah, hiiiiiiiii

      Delete
    3. wiiii...pak gulu-nya sama kayak pak gulunya culo dan boyo ta?

      Delete
    4. sama sih, cuman agak halusan n cakep2 :p

      Delete
  29. jadi ingat dulu waktu sma, kalo ada pelajaran biologi suka kabuurrrr..hehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. kuk kaburr? justru klo olah raga saya kabur...balapan lari estafet mksdnya

      Delete
  30. gak tega kenapa mbak? aku lihatnya baisa2 saja kok :) mbak Ririe sudah terbiasa ya menggunakan mikroskop, pascal minta beliin mikroskop tuh :-D beliin yang mainan saja mungkin ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kali saja Ada yg geliik liat tampilan bakteri tuh Mbak.

      WWhaa..permintaan pascal keren deh, mikroskop. hehhehehe...#ta dukung!

      Delete
  31. kalau Teh Lidya, liatnya biasa, aku malah agak meringis liatnya. terutama foto bakteri yang hitam putih itu. Maklum, rada fobia ama gitu-gituan. E coli oh e coli, semoga ga betah dalam tubuhku ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. klo e.coli hrs betah di usus besar lho, kan bersimbiosis mtualisme dgn pencernaan kita mbak:)

      Delete
  32. ehm.. si mba tiap hari bergelut dengan ini, apa ga takut ketularan dengan bakteri ini ni?

    ReplyDelete
    Replies
    1. InsyaAllah, dengan tetap memperhatikan rambu-rambu bahayanya...maka kami bisa mengamankan diri sebaik mungkin:)

      Delete
  33. hiyaak lo.. aku sering denger mbak bakteri kayak gini, banyak kejadian karena "es batu" yang ga higienis dan mengandung Ecoli jadi bikin sakit perut ..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di kejadian umum, memang es batu [balok] yang banyak digunakan di warung-warung itu berpotensi tercemar Coliform dan E.coli

      Delete
  34. justru karena cara pencegahannya yang relative mudah inilah makanya kebanyakan kita jadi banyak yang gag nyadar, loss gitu ajja, apalagi sampe denger 'kemudahannya' tersebut :(

    hmm.. jadi nambah ilmu nii siang2.. makasii iia mbak :) jaga kebersihan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di akui atau tdk, tingkat kesadaran akan kebersihan dikalangan kita masih kurang memang....

      Delete
  35. Wah keren dan pastinya bangga sekali si bakteri EColi ini yang bisa terbang gratis dari Banyuwangi ke Jakarta. Wah pak Jokowi kedatangan virus dan bakteri nih hiehiehiheiee.

    Tapi aseli serem juga kalaw bawa Bakteri kemana mana harus steril dan tingkat keamanannya maksimum ya. Kalaw sampai jatuh dan berceceran kemana mana apalagi sampai masuk ke selokan air, atau kena angin kipas wah benar benar seperti Senjata Biologi. Tentu menyeramkan hiheiheiheiieiee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahaa..ya gak segitunya lah, Pak Jokowi mah santai saja kayaknya karena msh lebih ruwet ngurusi lalu lintas dan banjir di Jakarta.

      Mmg bagi orang yg gak biasa ber'temna' dengan para mikroba tersebut akan spontan breaksi :langkah seribu. Tapi kalau sdh biasa ber'main' dengan makhluk 'halus' tersebut...ya biasa-biasa saja. SOP utk safetynya ada kok..

      Delete
  36. bakteri yang satu ini sering kita dengar namnya ya mba, ternyata tidak selamnya merugikan yah, bisa ada untungnya juga dalam dunia bioteknologi

    ReplyDelete
    Replies
    1. sifat awal E.coli memang bermanfaat bagi metabolisme tubuh manusia, dan pny peran penting dalam dunia bioteknologi. Menajdi sumber bahaya pun karena 'keteledoran' manusia sebenarnya yg kurang memperhatikan kebersihan

      Delete
  37. bagaimanapun keberadaan bahteri tetap dibutuhkan dalam tubuh ya mbak apalagi ecoli kecuali keberadaannya memang berlebihan dan yang patogen-patogen

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Pak Arif, bahwa tdk ada yg sia-sia dalam setiap penciptaan semua makhluk memang demikian sangat benar adanya:)

      Delete
  38. itu yang bintik2 di media warna merah itu koloni E.coli-nya? jadi, tiap satu bintik ada berapa bakteri?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yg warna merah E.Coli...dan cara menghitung bakteri E.coli tergtg dr banyaknya pengenceran dan seri enrichment step [awal] yg digunakan karena ada yg 3 seri pengenceran dan ada yg 5 seri pengenceran.

      Delete
  39. E Coli tak akan kulupa, kata seorang Prof dulu, E Coli adalah indikator pertama yang harus diperiksa saat kita mau memastikan sumber air itu tercemar atau tidak.
    Bila E Coli sudah positif maka pastilah air itu sdh tidak bersih lagi :0 Why? Karena E. Coli, kata kunci dari beliau Bakteri yang berasal dari Colon/usus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yups Mbak, kalau Standar depkes untuk air yg dijadikan parameter ukur adalah Coliformnya. Kalau positif E.Coli pasti mengandung coliform. Tp ketika positif Coliform, maka E.coli masih belum tentu positif juga

      Delete
  40. e coli'nya ririe khayan,...sedap dipandang mata....hhhh :)

    pengen nyobain.... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yukkss Mbak, ikutan nyobain bikin nama juga dengan bakteri atau senyawa kimia sekalian?

      Delete
  41. kok ya punya ide aja buat nama dari E coli di cawan petri....

    jadi inget praktikum Mikro deh..., hi..hi..aku suka ngak sinkron gambarnya..lain di mikroskop..lain di gambarku..
    akhirnya ngulang gambar dari awal lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waktu kuliah saya hanya dpt 1 mata kuliah ttg mikrob ini, jd gak begitu paham jugak kala itu..

      Delete
  42. duuhh aku mo komen apa yah mbak ? aku bingung... maklum nilai biologiku dulu pas--pasan banget... hahahaha

    ReplyDelete
  43. waw...............senang baca postinganmu
    salam persahabatan
    menarik

    ReplyDelete
  44. Yaa.. sebenernya ngga ngedong sih.. ya ngedong lah tp dikit banget.. yang penting komen dan salam kenal mbak :D

    ReplyDelete
  45. bakteri E Coli atau Escherichia Coli ini sebenarnya sangatlah rawan, kalau dipandang enteng bisa menyebabkan bencana...seperti yang pernah terjadi di Eropa (lupa waktu kejadiannya), bakteri E Coli ini mampu menyebabkan belasan orang meninggal , dan ribuan lagi menjadi sakit karenanya,
    dan memang benar yang disarankan oleh Mbak Ririe..apapun makanan anda..wajib mencuci tangan sebelum makan untuk mencegah terkena efek negatif dari E Coli ini :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah wah wah bahaya bgt ya bisa bikin meninggal, harus rajin cuci tangan nih.

      Mau punya bisnis sampingan? Kerja jadi kendala? Ini solusinya

      http://www.polman-tab.co.cc/2012/10/bisnis-sampingan-bagi-karyawan.html?m=1

      Delete
    2. @ Bang Hariyanto:Kalau kasus di Eropa memang sudah beberapa kali kali BAng karena memang system food safety disana ketat banget [gak kayak disini]

      @ TAB: yukkk rajin cucui tangann

      Delete
  46. wah, mbak Ririe mengerjakan hal yang menarik :D

    omong-omong soal nama bakteri dan bagaimana pencegahannya (yaitu cuci tangan) mengingatkan saya pada istilah lain yang bikin saya ketawa :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. SPtnya ad hal yg lucu dengan cuci tangan neh:)

      Delete
  47. kalau seseorang menyebut kata bakteri, hal pertama yang terlintas di benak saya adalah tempe

    #makananmuludehdiotakku xD

    ReplyDelete
    Replies
    1. KUk Tempe? kan tempe pakai peragian menggunakan jamur [bukan bakteri]

      Delete
  48. Ternyata makhluk kecil kalau diceritakan bisa panjang lebar...
    Apalagi kalau cerita tentang makhluk yg namanya manusia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau ttg maklhuk manusia...buanyakkkkk ceritanya tuh pak Mars

      Delete
  49. aku takut lihat bakterinya Rie.... :D
    terus nanti dirimu kah yang akan membawanya kembali ke Jakarta?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Enggak Mbak Al, yg bawa ke Jakarta kan org balai riset Jakarta. Itu foto-foto koleksi pribadiku kok jd bukan sampel mereka

      Delete
  50. wah nice post mbak, saya jadi tau lebih detail tentang bakteri e.coli ini, karena saperti yang sampeyan bilang, saya taunya bakteri ini yang menyebabkan diare. Thanks udah berbagi ilmu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Secara masyarakat luas, E.Colie lebih dikenal sebagai penyebab diare. PAdahal cause primernya ya manusianya sendiri yg menyebabkan diare

      Delete
  51. haha :D iya mba kalo saya sih dengr namanya aja udah ogah hikhik p-adalkan bakteri tidak semuanya jahat ,, ada juga bakteri baik ^_^ ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyap, ada bakteri baik dan ada g tdk baik..sama kayak manusia jugak kan

      Delete
  52. kok kayak cendol mbak? Bahaya gak tuh? #mikir

    ReplyDelete
  53. ngeri deh mbayangin e-coli karena itu yang bikin orang diare sampai lemes

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya udah, gak usah dibayangin wong E.choli-nya hidup tenang di usus besar kok

      Delete
  54. kayak agar2 yah, hehe... mbak rie anak fisika ato biologi sih?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hemmmm...aku anak kandung kedua prang tuaku, pas SMA ambil jurusan Fisika [yg masih ada pelajaran biologinya] dan pas kuliah di Teknik Kimia [tak ada mata kuliah Mikrobiologi] namun saat kerja mendpatkan kesempatan utk mempelajari/uji mikrobiologi [selain fokus di Kimia].

      Delete
  55. sepertinya iseng2 membahayakan
    wajar saja di anggap senjata pemusnah masal

    mungkin dulu pas aku sakit perut
    ada yang berhasil menyisipkan bakteri ini
    untuk menjatuhkanku

    *curiga*

    ReplyDelete
  56. Saya langsung histeris membaca judulnya " E.Coli yang 'Special' "
    Apalagi 'Special' nya dikasih tanda petik. Malaham sekelebat terlintas da kata [organisme] yang semakin membuat saya histeria...

    Maaf mbak saya ngelantur,nyasar nich pulang dari rumah mas Abed....


    *Coli nya itu bikin ngeres,
    *organisme, jng dihapus 'ni' nya
    *Koment hapus saja mbak bila kurang berkenan.

    Salam kenal mbak...

    ReplyDelete
  57. ni salah satu bakteri yang cukup berbahaya menurut saya, kira2 mau anda apakan ni mbak ??

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.