Kalau
kita mendengar sebutan atau kata “bakteri”, maka secara spontan yang langsung melintas
dalam pikiran dan benak kita adalah makhluk mikro yang berbahaya dan sebagai penyebab
berbagai macam penyakit. Judul tulisan yang nyleneh
dan memang isi tulisannya juga tidak umum, tentang makhluk mikro[organisme]
yang pada kondisi umum lebih dikenal merupakan ‘enemy’ bagi kesehatan manusia. Beberapa jenis makhluk mikro yang
sebenarnya sudah ‘akrab’ sebagai part of my job. Bismilllahirrahmaanirrahiim kali
ini menjadi ide untuk meuliskannya di blog. Tidak detail dan specific, karena
aselinya merupakan ‘a little scene’
yang beberapa hari lalu memunculkan lagi guyonan lama saya dan teman-teman kerja.
“kalau
dipikir-pikir kerjaan kita memang rada aneh sedikiiiit......Kita dengan sengaja
menumbuhkan jenis bakteri [patogen]..mengamatinya...menghitungnya...dan
memastikannya jenis bakteri tersebut dalam jenis apa. Padahal bagi kebanyakan
orang akan langsung histeria hanya dengan mendengar namanya kan?”
Kurang
lebih, isi kalimat tersebut adalah salah hal yang yang kami kerjakan. Dan
kemarin kami kembali bercanda tentang betapa specialnya makhluk Mikro[ba] yang
sedang jadi obyek riset. Bgaimana tidak istimewa jika species patogen tersebut
diajak ‘jalan-jalan’ dari Banyuwangi hingga Jakarta. Singkat cerita, karena
lokasi risetnya di Banyuwangi dan waktunya yang tidak banyak sehingga dibuat
skenario tahap awal riset yaitu tahap enrichment [menaruh matrik sample pada
media yang significant bagi pertumbuhan jenis bakteri tertentu] kemudian media
tanam tersebut pun diangkut ke Surabaya. Selama masa jeda menunggu jadwal
flight ke Jakarta, media bertabur bakteri dititipkan sementara di Laboratorium
yang ada di Surabaya, untuk kemudian diajaklah naik pesawat ke Jakarta demi penyelesaian
tahapan identifikasi jenis bakteri yang dijadikan target riset.
“ Bawa properti media laboratorium apa gak kena hadang pas boarding, Bu...”
“ Ya pastinya Mbak, waktu berangkat kemarin
kita sudah hampir kena cekal lho. Akhirnya kita minta petugas untuk mengundang
orang Karantina biar mereka yang menjelaskan pada pihak maskapai...”
“ Udah kebayang deh njlimetnya pertanyaan
yang diajukan tuh..tentu dikiranya mau bikin senjata biologi ya...”
“ Hehehehe.....iya Mbak. Apalagi untuk bawaan trip back ke Jakarta yang sekarang...”
“ Kalau ada yang mau nyobain lihat besok,
dikasih ijin saja Bu...”
“ Iya semoga saja mereka gak tertarik untuk
uji rasanya saja ya....bisa gawat darurat banget”
Dan
masih terkait dengan si Mikro[ba] Special yang terbang gratis dan mendapat
perlakuan istimewa tersebut, jadi ingin memamerkan beberapa hasil kreatifitas
[baca: usil + iseng] yang saya buat dengan Mikro[ba] special tersebut.
Nama Escherichia
coli atau lebih friendly dengan panggilan nama bekennya E. Coli namun hanya sebatas tahu jika bakteri ini adalah penyebab
infeksi saluran pencernaan. E.Coli ini termasuk jenis bakteri gram negatif
dan jika dilihat dengan mikroskop yang memiliki pembesaran properly maka akan
bisa dilihat bentuknya yaitu menyerupai batang dengan panjang sekitar 2
micrometer dan diamater 0.5 micrometer. Dimana volume sel E. coli berkisar
0.6-0.7 micrometer kubik. Bakteri ini termasuk umumnya hidup pada rentang 20-40oC,
optimum pada 37o C.
Secara umum
habitat bakteri ini bisa dapat ditemui dalam usus besar manusia dan
binatang berdarah panas. Sebagian besar E. Coli tidak berbahaya dan
justru menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, membusukkan
sisa-sisa makanan dan atau berperan mencegah bakteri berbahaya di dalam usus. E.
coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika. Biasa
digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang
diinginkan untuk dikembangkan. E. coli dipilih karena pertumbuhannya
sangat cepat dan mudah dalam penanganannya. merupakan jenis bakteri yang
menjadi salah satu tulang punggung dunia bioteknologi. Hampir semua rekayasa
genetika di dunia bioteknologi selalu melibatkan E. coli karena
genetikanya yang sederhana dan mudah direkayasa dimana E. coli sebagai
model untuk aplikasi ke bakteri jenis lainnya.
Bakteri ini
juga merupakan media cloning yang paling sering dipakai. Teknik recombinant DNA
tidak akan ada tanpa bantuan bakteri ini. Dan Tidak bisa dipungkiri pula jika banyak
industri kimia mengaplikasikan teknologi fermentasi yang memanfaatkan E. Coli,
seerti dalam produksi obat-obatan [insulin, antiobiotik], high value
chemicals [1-3 propanediol, lactate].
Secara teoritis, ribuan jenis produk kimia bisa dihasilkan oleh bakteri ini
asal genetikanya sudah direkayasa sedemikian rupa guna menghasilkan jenis
produk tertentu yang diinginkan. Melihat keterlibatan E.Coli dalam kemajuan ilmu
bioteknologi dalam aspek-aspek kehidupan manusia, maka tidak bisa dipungkiri
juga betapa besar manfaat E. coli bagi kita.
Dari sejumlah strain E.Coli yang telah teridentifikasi, ada beberapa [sedikit] jenis yang bisa menimbulkan penyakit yang serius, sebut saja salah satu contohnya E.Coli tipe O157:H7. Tipe ini dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan bernama verotoksin dimana racun ini bekerja dengan cara menghilangkan satu basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga menghentikan sintesis protein. Gejala yang muncul jika seseorang terkontaminasi bakteri ini berupa sakit perut seperti kram dan diare dan pada sebagian kasus, dapat mengeluarkan diare berdarah (haemorrhagic colitis), demam dan muntah. Masa inkubasi E.Coli antara tiga sampai delapan hari, rata-rata empat hari. Sebagian besar pasien dapat sembuh dalam 10 hari. Tapi pada keadaan khusus, penyakit dapat berlanjut menjadi parah dalam kondisi yang disebut dengan haemolytic uraemic syndrome (HUS).
Maka jika ada yang terpapar penyakit dengan
penyebab bakteri E.Coli, maka bisa langsung ditebak jika makanan/minuman/sayuran
yang dikonsumsi diolah dengan kondisi sanitasinya yang tidak hygine dan atau
yang mengolah [manusia] yang menjadi sumber kontaminasi [ingat: habitat aseli
E.Coli adalah di usus besar!]. Untuk analisa E.coli secara manual jika
memang positif E.Coli [tidak menggunakan jalur rapid test], membutuhkan waktu
10 hari sejak tahap awal penanaman matrik sample yang disuspect tercemar E.Coli
sampai tahap akhir . Langkah preventive
terhadap ‘kadatangan’ E.coli ini sebenarnya tidak sulit, yaitu jaga kebersihan,
pisahkan bahan mentah dengan makanan matang, masak makanan sampai matang, jaga
makanan pada suhu aman dan gunakan air bersih untuk mencuci bahan pangan. Oia,
jangan lupa cuci tangan yang bersih selesai BAB tentunya, sebelum makan juga
deh.
Kok
jadi makin serius ya nulisnya, padahal awalnya HANYA karena saya punya koleksi
foto bakteri E.Coli ketika ditumbuhkan pada media yang memang spesifik bisa
membuat bakteri ini tumbuh. Singkat cerita, foto-foto bakteri yang saya publish
dalam postingan ini merupakan hasil ‘keisengan’ saya ketika ‘menemukan’ sample
yang positif mengandung E.Coli. Matrik yang saya ‘goreskan’ dalam huruf-huruf
dalam di petridish berisi agar media
tersebut sengaja diambil dari tahap awal analisa E.Coli sehingga bisa diperoleh
species E.Coli dan Coliform agar mendapatkan dua warna penampakan Bakteri.
Untuk Coliform akan memberikan penampakan warna biru sedangkan E.Coli tampil dengan warna merahnya. Tapi sepertinya hasil ‘kreatifitas’ saya kurang maksimal sehingga bentuk hurufnya mblabar deh..... #maaf, bagi yang gak ‘tegaan’ melihat tampilan Mikro[ba] yaaaa....
Noted: Foto bakteri E.Coli ketika ditumbuhkan pada media yang memang spesifik unavailable (kemungkinan karena pergantian template dan stock foto asli raib entah dimana)
Untuk Coliform akan memberikan penampakan warna biru sedangkan E.Coli tampil dengan warna merahnya. Tapi sepertinya hasil ‘kreatifitas’ saya kurang maksimal sehingga bentuk hurufnya mblabar deh..... #maaf, bagi yang gak ‘tegaan’ melihat tampilan Mikro[ba] yaaaa....
Noted: Foto bakteri E.Coli ketika ditumbuhkan pada media yang memang spesifik unavailable (kemungkinan karena pergantian template dan stock foto asli raib entah dimana)
Anak saya barusan mencret2 kayaknya krn e coli ini ya... habis si bungsu itu sukanya merayap di lantai sih ... alhamdulillah sudah baikan :D
ReplyDeleteAlhamdulillah anaknya sdh baikan ya Mbak. Anak-anak kebanyakan suka bermain-main, dan seringkali sambil makan.
Deletetapi sekarang kasusunya cukup banyak penjualan makanan yang belum (cukup) memadai dengan relevansi lingkungan sekitar tempat mereka berjualan.
ReplyDeleteApa mungkin dengan 'imun' tubuh adalah salah satu antisipasinya yaa?
Kalau tingkat kebersihan [food safety] makanan yg dikonsumsi org kita [termasuk saya] sih mmg 'luara bisa' menunjukkan betapa tingkat imun kita tinggi. KAlau orang Eropa, diajak makan ikan bakar lgs say "NO WAY"
Deleteehm. ... agak bingung kalau sudah ke penjelasan ilmiah, tapi aku menikmati cerita yang terbang ke jakarta dan di cekal, ou ternyata bisa juga lolos dengan bantuan pihak karantina ya. dan yang lain yang bisa di nikmati, asal muasal echoli, hidupnya dan pengaruhnya pd manusia. sisanya, ehm.. binung ane... hehehe, ud lama ga belajar biologi
ReplyDeleteKlau org KArantina kan yg berkompetensi utk memverifikasi suatu jenis barang bisa tetap berangkat atau harus di 'hold'. Dan memberikan penjelasan pd pihak bandara juga susah mudengnya klo disebutin satu per satu...bisa-bisa malah ketinggalan pesawat deh
Deleteehm.. gitu ya. oh ya, tentang tulisan nama itu. orang kimia bisa romantis juga ya nulas nulis gitu walau pun make objek yang tergolong berbahaya. hehehe
Deleteweeee..kayak getu romantis ya? #romantis versi baru
DeleteKok kayak seru mbak di laboratoriummu itu...?
ReplyDeleteSatu koloni, setitik gitu ada berapa bakteri mbak?
Penentuan bakteri ada dua cara: secara kualitatif dan kuantitatif.
DeleteDan tiap jenis bakteri sdh tertentu cara penentuannya, secara kualitatif atau kuantitati. Secara Kuantitatif pun msh ada beberapa cara lg.
Untuk E.coli ini cara menghitungnya secara kuantitatif APN, jd koloni tersebut di hitung berapa jumlahnya, ada di pengenceran berapa saja dan menggunakan pengujian berapa seri..nanti ada tabel hasilnya jumlah koloni e.colinya ad berapa banyak.
wew, aq kok ngrasa begoan ya kalo baca postingan disini :D
DeleteSama-lah, kalau aku mbaca postinganmu sing njlimet ttg engine atau mesin, bor, mur, baut..opo kui liyane...aku yo begok kuk
Deletepadahal aq mbahasnya naik gunung tuh :p
Deleteboong nggak tau..
katanya di ajarin HE juga :D
Iya cara kerja dan penggunaannya HE, tp klo di pretheli dijamin gak bakal bisa ngembalikin tuh
DeleteHE kok di pretelin sih mbak, kan udah paten, pasti beda tuh HE nya sama anak mesin :p
DeleteTernyata gk smua bakteri ntu berbahaya krn ada yg justru diperlukan tubuh.. Eh, itu ngeliat gbrnya jd ingat penelitian tmn, membiakkan bakteri di media agar hehehe yg laen usil pd blg kurang kerjaan :-D
ReplyDeleteIya, pada intinya bidang mikrobiologi memang sengaja menumbuhkan bakteri yg jd obyek penelitian. Pdhl org lain hebih membinasakan, ini malah dikembangbiakan dan dikasih makanan bergizi bakterinya...hehehee
Deleteoh jadi gitu ya???
ReplyDeletemusti sering2 cuci tangan nih...
cuci tangan, cuci kaki..bobok siang ahhh...
Deletenggilani ya mbak... tapi tetep ae aku penasaran tak liatin terus...
ReplyDeletebayangkan ada makhluk itu di perut saya... hrrr
Hhahaha..nggilani ya....pdhl keren lhoh kalau diliatin langsung. Apalgi kalau buat ngancam orang tuh....cm dibilangin mau di colekin sakdulit saja lgs kabuurrr...#preman pasar!
Deletehmm... banyak istilah istilah yang ilmiah banget.. :D :nggamudengmodeon
ReplyDeletegak mudeng tap gak bingung kaaaann...hehee
Deletekl liat warna2nya apalagi yg di FB itu menarik ya.. kayaknya jelly padaal sebetulnya bakteri :D
ReplyDeletemenariik banget warna-warninya Mbka, tiap jenis bakteri dan pd inokulasi medium ygbeda akan memberikan penampakan yg beda-beda...#pelangi deh
DeleteSaya agak gelik dan merinding membacanya apalagi liat gambar ecolinya tambah gelik.
ReplyDeletegelik? gelii atau merinding getu ya maksdnya...wajar kok kalau gelik lht mikroba...apalgi jika lht di miroskop..keren..eh, gelik ding
DeleteGpp Pak, jd pedagang trs suatu saat nanti mendirikan pusat riset bioteknologi ya Pak Ies. Saya pengennya kinetika nuklir dulu pak...#kemelipen
ReplyDeleteecoli ada gak ya di keyboard, soalnya kalo di warnat banyak di pakai banyak orang dan punya potensi menghadirkan banyak kuman tuuh hehee...
ReplyDeleteSecara hipotesa sih bisa dimasukkan dalam presumtif..tingagl pembuktian dengan sampling randomnya...Kalau utk total bakterinya, dijamiin pastinya buayakk tuh klo di keyboard apalagi di warnet
Deletesempat senyum sendiri aq mba,baca judulnya E.Coli yang ‘Special’ aq pikir es campur hehe.ternyata jenis bakteri toh
ReplyDeleteitu gambar yg terakhir es ya mba...kok ada namaya mba distu
oh ya mba...dapat award tu
hahaha..yg terakhir itu jenis bakteri E.Coli dan coliform ta ukir [sengaja] emmbentuk konfigurasi nama saya. #niat banget usilnya
DeleteOke, terngkiyu utk awardnya..segera diambil dan dipasang
Setuju dengan mas Reo Adam, pertama kali liat judul saya kira juga ini posting ngebahas es campur atau es coktil gitu. Haha
ReplyDeleteAsal muasal bakteri itu dari apa sih mba? Dan cara mereka berkembang biak gmn sih sampe banyak gitu??
#Semaput dulu..
DeletePertanyaannya sama dengan saya kudu harus buka buku besar biologi, belajar lagi teori Abiogenesis, biogenesis, reproduksi mikroba...jd kapan2 sj ya dibuat postingan tersendiri [kalau kebetulan ada ide yg nyrempet kesana sih..#gak janji!]
wah berarti aku paling kacaw ya..?
ReplyDeletekalo orang lain mikir es campur, aku malah mikir ngeres... :hammer
aku rada katrok soal kayak gini. kalo di lapangan jarang banget mikirin cuci tangan. tapi emang jarang sakit perut sih. apa aku dah kebal ya, karena punya kebiasaan jorok dari kecil..?
kacaw dan sakaw getu yaaa...hayyooo mikirnya apa kok ngeres? PAsir tuh yg ngeres biasae lho Mas.
DeleteYa iyah Mas, kalau dilapangan mikirin cuci tangan nanti kemana-mana bisa bawa ember tuh. Lebih kebal aku kayaknya..lha malah cawan berisi bakterinya ta pegang getu kok...#sok sakti!
Haha om rawins sama bgt kaya waktu aku masih sering di lapangan, tapi abis baca posting ini jadi takut kaya gitu lagi.
ReplyDeleteHahahaha...gak perlu segitu phobianya kuk, tetap santai saja. Optimis saat kita kalau ada bakterinya pd suapan pertama maka pd suapan berikutnya terdapat obatnya...#nasehat sufi sableng
Deletejujur saja mba,,kalau kaya gini q nda tau apa2 mba
ReplyDeleteJujur jugak,saya hanya tau sedkiiiiiii...............ttt kok
DeleteYang bikin oyang jadi mencret mencret ya
ReplyDeleteyoyoyoyooo
Deletewah..ngelihat koloni bakteri ini, jadi kangen lagi sama masa-masa praktikum mikrobiologi jaman dulu, Mbak.. he he..
ReplyDeleteasyik ya saat praktikum mikroiologinya dulu...#pastinya session praktikum selalu mengesankan meski penuh dengan stress laporannya
Deletetambah pengetahuan nih..
ReplyDeletemakasih ya sob..
:D
sip bro:)
DeleteMbak biakin bakteri yåΩg nyusun namaku dong :D keren kayaknya... Selain e.coli mbak Rie temenan sama mikroba apa lagi? Salam ya ;D
ReplyDeletehehek hehe..jd maluuu. gk bny kok Mbak, coliform, salmo, staphylo, vibrio, vibrio para, shigella....salam juga buat org madagaskar yaa...#piss
DeleteKomentar kami hanya 'WOW' keren.
ReplyDeleteMakasih Mbak Rie pengetahuan tentang E. coli nya.
hahahaha..ikutan ah "WOW"!
Deletewah2... konten ilmiah nih! mesti sabar banget membacanya nih. lumayan banyak jalan ceritanya walaupun fokus pada satu subjek yang kecil ini.
ReplyDeletekebiasaan 'buruk' si Ririe tuh kalau bikin tulisan pakai acara keliling lapangan sepak bola yaa....
Deleteya ampun, dari SMA sampe kuliah baru ngerti sekarang yang namnya bakteri e coli itu seperti apa, dulu mah waktu pelajaran gak perhatiin hahaha
ReplyDeletesalam kenal ya mbak :)
Masa SMA saya malah gak kenal itu bakteri karena gak pny mikroskop, jd hny lht gambarnya di buku duang. Nah kalau kuliah, malah blass gak 'ketemu' krn background saya di chemistry
Deleteitu yang diisengin jadi tulisan nama Mbak Ririe bakterinya to? caranya gimana, pinter banget sih..
ReplyDeletesering denger soal bakteri ini, cuma nggak kepikir bisa bakalan dalem banget dibahas begini, bisa direkayasa jadi tulisan pula, hehe.. keren Mbak
Bakterinya Nurut sama perintahnya Mba Ririe
Deletekalo sama kita, kayaknya bakterinya malah bakalan ngelawan ya Kang.. hehe
Delete@ Pak Zach: Bikin tulisannya biasa saja kuk Pak, gak prlu skill wong hanya ambil koloni trs digoreskan pada medium agar-agar dengan formasi tulisan yg kita inginkan.
Delete@ Kang Asep: Kalau bakterinya nglawan, tinggal di semprot alkohol dan dimasukin ke autoclave utk di sterilkan deh...#kejammm!
:O takjub
ReplyDeletebakteri bisa begitu juga yaaa
eh apakabar mbakk
Apa kabar juga yaaa...
Deletewaw...... @.@
ReplyDeletewew...... @.@
Deleteahli mikroba kayak nya ya, pinter ngutak ngatik bakteri seperti itu,
ReplyDelete#salam terhangat dari Mr.DHI
hihiiii...jd malu deh, pdhl aseline gak ahliii bngetttssss...
Deleteweleh mbak, kok narsis aja bisa lewat bakteri :(
ReplyDeleteaq kok ngrasa gimana ya ngliat yang ijo2 titik2 ntu.
mbayangin kalo ntu nempel di dalem mulut q trus makan daging dari mulut q, trus kroak gitu, trus nggak ada obatnya.
jadi kayak yg di tipi tipi ntu, hhahahah
weleh....weleh.....weleh,kreatip tho narsis dgn bakteri. langka dan kerennn.....
Deletejgn salah, E.coli itu ada lho di usus besarmu. Jd gk bisa nolak deh klo aseline kamyu itu wes knl lama dgn mbak E.coli..
wehehehe, emang sih, dulu pas SD kayaknya udah di kasih tau pak gulu. tapi lupa :D
Deletejijk ah, hiiiiiiiii
wiiii...pak gulu-nya sama kayak pak gulunya culo dan boyo ta?
Deletesama sih, cuman agak halusan n cakep2 :p
Deletejadi ingat dulu waktu sma, kalo ada pelajaran biologi suka kabuurrrr..hehe...
ReplyDeletekuk kaburr? justru klo olah raga saya kabur...balapan lari estafet mksdnya
Deletegak tega kenapa mbak? aku lihatnya baisa2 saja kok :) mbak Ririe sudah terbiasa ya menggunakan mikroskop, pascal minta beliin mikroskop tuh :-D beliin yang mainan saja mungkin ya
ReplyDeleteKali saja Ada yg geliik liat tampilan bakteri tuh Mbak.
DeleteWWhaa..permintaan pascal keren deh, mikroskop. hehhehehe...#ta dukung!
kalau Teh Lidya, liatnya biasa, aku malah agak meringis liatnya. terutama foto bakteri yang hitam putih itu. Maklum, rada fobia ama gitu-gituan. E coli oh e coli, semoga ga betah dalam tubuhku ya
ReplyDeleteklo e.coli hrs betah di usus besar lho, kan bersimbiosis mtualisme dgn pencernaan kita mbak:)
Deleteehm.. si mba tiap hari bergelut dengan ini, apa ga takut ketularan dengan bakteri ini ni?
ReplyDeleteInsyaAllah, dengan tetap memperhatikan rambu-rambu bahayanya...maka kami bisa mengamankan diri sebaik mungkin:)
Deletehiyaak lo.. aku sering denger mbak bakteri kayak gini, banyak kejadian karena "es batu" yang ga higienis dan mengandung Ecoli jadi bikin sakit perut ..
ReplyDeleteDi kejadian umum, memang es batu [balok] yang banyak digunakan di warung-warung itu berpotensi tercemar Coliform dan E.coli
Deletejustru karena cara pencegahannya yang relative mudah inilah makanya kebanyakan kita jadi banyak yang gag nyadar, loss gitu ajja, apalagi sampe denger 'kemudahannya' tersebut :(
ReplyDeletehmm.. jadi nambah ilmu nii siang2.. makasii iia mbak :) jaga kebersihan..
Di akui atau tdk, tingkat kesadaran akan kebersihan dikalangan kita masih kurang memang....
DeleteWah keren dan pastinya bangga sekali si bakteri EColi ini yang bisa terbang gratis dari Banyuwangi ke Jakarta. Wah pak Jokowi kedatangan virus dan bakteri nih hiehiehiheiee.
ReplyDeleteTapi aseli serem juga kalaw bawa Bakteri kemana mana harus steril dan tingkat keamanannya maksimum ya. Kalaw sampai jatuh dan berceceran kemana mana apalagi sampai masuk ke selokan air, atau kena angin kipas wah benar benar seperti Senjata Biologi. Tentu menyeramkan hiheiheiheiieiee
Hahahahaa..ya gak segitunya lah, Pak Jokowi mah santai saja kayaknya karena msh lebih ruwet ngurusi lalu lintas dan banjir di Jakarta.
DeleteMmg bagi orang yg gak biasa ber'temna' dengan para mikroba tersebut akan spontan breaksi :langkah seribu. Tapi kalau sdh biasa ber'main' dengan makhluk 'halus' tersebut...ya biasa-biasa saja. SOP utk safetynya ada kok..
bakteri yang satu ini sering kita dengar namnya ya mba, ternyata tidak selamnya merugikan yah, bisa ada untungnya juga dalam dunia bioteknologi
ReplyDeletesifat awal E.coli memang bermanfaat bagi metabolisme tubuh manusia, dan pny peran penting dalam dunia bioteknologi. Menajdi sumber bahaya pun karena 'keteledoran' manusia sebenarnya yg kurang memperhatikan kebersihan
Deletebagaimanapun keberadaan bahteri tetap dibutuhkan dalam tubuh ya mbak apalagi ecoli kecuali keberadaannya memang berlebihan dan yang patogen-patogen
ReplyDeleteIya Pak Arif, bahwa tdk ada yg sia-sia dalam setiap penciptaan semua makhluk memang demikian sangat benar adanya:)
Deleteitu yang bintik2 di media warna merah itu koloni E.coli-nya? jadi, tiap satu bintik ada berapa bakteri?
ReplyDeleteYg warna merah E.Coli...dan cara menghitung bakteri E.coli tergtg dr banyaknya pengenceran dan seri enrichment step [awal] yg digunakan karena ada yg 3 seri pengenceran dan ada yg 5 seri pengenceran.
DeleteE Coli tak akan kulupa, kata seorang Prof dulu, E Coli adalah indikator pertama yang harus diperiksa saat kita mau memastikan sumber air itu tercemar atau tidak.
ReplyDeleteBila E Coli sudah positif maka pastilah air itu sdh tidak bersih lagi :0 Why? Karena E. Coli, kata kunci dari beliau Bakteri yang berasal dari Colon/usus.
Yups Mbak, kalau Standar depkes untuk air yg dijadikan parameter ukur adalah Coliformnya. Kalau positif E.Coli pasti mengandung coliform. Tp ketika positif Coliform, maka E.coli masih belum tentu positif juga
Deletee coli'nya ririe khayan,...sedap dipandang mata....hhhh :)
ReplyDeletepengen nyobain.... :)
Yukkss Mbak, ikutan nyobain bikin nama juga dengan bakteri atau senyawa kimia sekalian?
Deletekok ya punya ide aja buat nama dari E coli di cawan petri....
ReplyDeletejadi inget praktikum Mikro deh..., hi..hi..aku suka ngak sinkron gambarnya..lain di mikroskop..lain di gambarku..
akhirnya ngulang gambar dari awal lagi
Waktu kuliah saya hanya dpt 1 mata kuliah ttg mikrob ini, jd gak begitu paham jugak kala itu..
Deleteduuhh aku mo komen apa yah mbak ? aku bingung... maklum nilai biologiku dulu pas--pasan banget... hahahaha
ReplyDeleteHehehee...tuh udah comment juga kan
Deletewaw...............senang baca postinganmu
ReplyDeletesalam persahabatan
menarik
samal persahabatan jugaa
DeleteYaa.. sebenernya ngga ngedong sih.. ya ngedong lah tp dikit banget.. yang penting komen dan salam kenal mbak :D
ReplyDeleteoke..salam kenal juga
Deletebakteri E Coli atau Escherichia Coli ini sebenarnya sangatlah rawan, kalau dipandang enteng bisa menyebabkan bencana...seperti yang pernah terjadi di Eropa (lupa waktu kejadiannya), bakteri E Coli ini mampu menyebabkan belasan orang meninggal , dan ribuan lagi menjadi sakit karenanya,
ReplyDeletedan memang benar yang disarankan oleh Mbak Ririe..apapun makanan anda..wajib mencuci tangan sebelum makan untuk mencegah terkena efek negatif dari E Coli ini :-)
Wah wah wah bahaya bgt ya bisa bikin meninggal, harus rajin cuci tangan nih.
DeleteMau punya bisnis sampingan? Kerja jadi kendala? Ini solusinya
http://www.polman-tab.co.cc/2012/10/bisnis-sampingan-bagi-karyawan.html?m=1
@ Bang Hariyanto:Kalau kasus di Eropa memang sudah beberapa kali kali BAng karena memang system food safety disana ketat banget [gak kayak disini]
Delete@ TAB: yukkk rajin cucui tangann
Kunjungan sahabat... :)
ReplyDeletetengkiyuuu........
Deletewah, mbak Ririe mengerjakan hal yang menarik :D
ReplyDeleteomong-omong soal nama bakteri dan bagaimana pencegahannya (yaitu cuci tangan) mengingatkan saya pada istilah lain yang bikin saya ketawa :))
SPtnya ad hal yg lucu dengan cuci tangan neh:)
Deletekalau seseorang menyebut kata bakteri, hal pertama yang terlintas di benak saya adalah tempe
ReplyDelete#makananmuludehdiotakku xD
KUk Tempe? kan tempe pakai peragian menggunakan jamur [bukan bakteri]
DeleteTernyata makhluk kecil kalau diceritakan bisa panjang lebar...
ReplyDeleteApalagi kalau cerita tentang makhluk yg namanya manusia
Kalau ttg maklhuk manusia...buanyakkkkk ceritanya tuh pak Mars
Deleteaku takut lihat bakterinya Rie.... :D
ReplyDeleteterus nanti dirimu kah yang akan membawanya kembali ke Jakarta?
Enggak Mbak Al, yg bawa ke Jakarta kan org balai riset Jakarta. Itu foto-foto koleksi pribadiku kok jd bukan sampel mereka
Deletewah nice post mbak, saya jadi tau lebih detail tentang bakteri e.coli ini, karena saperti yang sampeyan bilang, saya taunya bakteri ini yang menyebabkan diare. Thanks udah berbagi ilmu :)
ReplyDeleteSecara masyarakat luas, E.Colie lebih dikenal sebagai penyebab diare. PAdahal cause primernya ya manusianya sendiri yg menyebabkan diare
Deletehaha :D iya mba kalo saya sih dengr namanya aja udah ogah hikhik p-adalkan bakteri tidak semuanya jahat ,, ada juga bakteri baik ^_^ ...
ReplyDeleteIyap, ada bakteri baik dan ada g tdk baik..sama kayak manusia jugak kan
Deletekok kayak cendol mbak? Bahaya gak tuh? #mikir
ReplyDeleteHahhh, kayak cendhol? #baru tau neh
Deletengeri deh mbayangin e-coli karena itu yang bikin orang diare sampai lemes
ReplyDeleteYa udah, gak usah dibayangin wong E.choli-nya hidup tenang di usus besar kok
Deletekayak agar2 yah, hehe... mbak rie anak fisika ato biologi sih?
ReplyDeleteHemmmm...aku anak kandung kedua prang tuaku, pas SMA ambil jurusan Fisika [yg masih ada pelajaran biologinya] dan pas kuliah di Teknik Kimia [tak ada mata kuliah Mikrobiologi] namun saat kerja mendpatkan kesempatan utk mempelajari/uji mikrobiologi [selain fokus di Kimia].
Deletesepertinya iseng2 membahayakan
ReplyDeletewajar saja di anggap senjata pemusnah masal
mungkin dulu pas aku sakit perut
ada yang berhasil menyisipkan bakteri ini
untuk menjatuhkanku
*curiga*
Saya langsung histeris membaca judulnya " E.Coli yang 'Special' "
ReplyDeleteApalagi 'Special' nya dikasih tanda petik. Malaham sekelebat terlintas da kata [organisme] yang semakin membuat saya histeria...
Maaf mbak saya ngelantur,nyasar nich pulang dari rumah mas Abed....
*Coli nya itu bikin ngeres,
*organisme, jng dihapus 'ni' nya
*Koment hapus saja mbak bila kurang berkenan.
Salam kenal mbak...
ni salah satu bakteri yang cukup berbahaya menurut saya, kira2 mau anda apakan ni mbak ??
ReplyDelete