Banyak hal
yang membuat rasa ingin tahu dan menimbulkan ketertarikan tersendiri manakala
kita berada di daerah baru atau belum pernah kita singgahi sebelumnya. Tak
terkecuali dengan saya yang menjadi warga pendatang di Banyuwangi. Geografi
wilayah Banyuwangi yang dikenal juga dengan nama Bumi Blambangan ini menawarkan
banyak pesona alam yang membangkitkan gairah adventure seperti Kawah Ijen,
Sukamade, Alas Purwo, Pulau Merah,
Gunung Raung, TN Baluran, G-Land [Pantai Plengkung], Pantai Bama, dan masih banyak tujuan wisata alam
lainnya. Dan Bismillahirrahmaanirrahiim aneka
wisata kuliner di Banyuwangi juga tidak
kalah menggoda karena memiliki cita rasa yang khas dan bisa digolongkan dalam
hot list menu kuliner Nusantara. Beberapa makanan khas Banyuwangi yang berada pada
urutan papan atas atau most wanted
antara lain sego cawuk, sego tempong, rujak soto, dan pecel rawon.
Dari sekian banyak
ragam wisata kuliner yang bertebaran di seantero wilayah Banyuwangi, saya pribadi menilai jika sego
tempong ~ Nasi Tempong yang paling recomended
dari segi keunikan dan nilai kandungan gizinya. Awal mula saya mencoba makan
sego tempong hanya sekedar mencari variasi menu makanan saja, ketika itu diajak
oleh teman.
“Sudah
pernah nyobain sego tempong?” tanya seorang teman, kala itu belum lama saya
tinggal di Banyuwangi.
“Dengar namanya sih sudah beberapa kali, tapi
belum pernah nyobain Mbak. Menu kombinasi seperti Rujak soto atau rawon pecel
juga ya?”
“Kalau Sego tempong lebih ajib deh, mau makan
tiap hari justru bikin sehat lho? Kalau Rujak soto atau Rawon Pecel kan
berbasis daging/jeroan yang rentan bikin kolesterol” jelas teman saya ala
seorang marketing saja layaknya.
“Lha memang tempong itu apa artinya? Nasi tempong....masakan
nasi terus diapain kira-kira?”
“Tempong itu kan bahasa Osing...artinya tamparan, Non!”
“ Hah? Jadi beli makan bonus nampar orang gitu
ya...”
“ Dasar pikiran preman, ya enggak gitu. Maksudnya
adalah sensasi jika makan sego tempong itu berasa kena tamparan karena tingkat
pedesnya yang amat sangat..”
“Oh ya?!”
“Biar lebih jelas, kita buktikan saja
langsung ke Sukowidi ya... ”ajaknya dengan antusias.
![]() |
Menu sego tempong by request |
Saya tidak
meragukan wawasan kuliner teman saya tersebut, oia..namanya Mbak Patmi [tapi
sekarang dia sudah pindah kerja di Jakarta] karena dia pecinta wisata kuliner. Sebenarnya tempat/warung yang menjual sego tempong yang
sudah jadi legenda bagi para penikmat kuliner ini cukup banyak di Banyuwangi
dan tidak sulit untuk menemukannya. Dan yang menjadi favorite teman saya
tersebut adalah yang berada tidak jauh dari perempatan Sukowidi yang terkenal
dengan nama Warung sego Tempong Sukowidi,
lokasinya cukup strategis yaitu tidak jauh dari lampu merah Sukowidi.
“Nasinya di masak pakai kukusan..jadi taste
nasinya lebih khas” kata Mbak Patmi menjelaskan salah satu nilai plus sego
tempong sukowidi.
Kukusan
adalah alat yang di gunakan menanak nasi yang terbuat dari anyaman bambu. Bagi
orang yang tinggal di desa atau pernah tinggal di pedesaan, tentu sangat
familiar dengan kukusan, saat ini pun masih banyak yang menggunakan alat
kukusan terutama kalau ada hajatan karena harus masak nasi dalam jumlah yang
banyak sehingga lebih cepat kalau pakai kukusan tentunya. Kenapa saya bisa tahu?
Karena di rumah Lamongan masih menggunakan dandang dan kukusan untuk memasak
nasi...Keren kan? Nah lho, kok jadi bahas kukusan ya..
Kembali pada
nasi tempong sukowidi yang biasanya buka sore selepas ashar dan sekitar jam
delapan malam sudah ludes jualannya. Selain ciri khas nasinya di masak dengan
kukusan, ada lagi yang berbeda yaitu terasi yang digunakan juga spesial
menggunakan terasi berbahan dasar teri nasi karena pada umumnya terasi berbahan
udang kering. Terasi tersebut bisa dipesan melalui pedagang di Pasar
Banyuwangi.
![]() |
Sego tempong buatan sendiri |
Pada umumnya para penjual sego tempong buka pada sore sampai malam hari, tapi ada juga yang buka mulai pagi salah satunya yang cukup terkenal adalah Mbok Wah di daerah Bakungan (Glagah). Jika anda datang, jangan heran kalau harus antri tempat duduk karena yang datang menyantap menu sego tempong siang hari juga banyak yang terdiri dari anak sekolah [penghuni kost] dan para karyawan/pekerja.
![]() |
Warung Mbok WAh, salah satu penjual Sego Tempong yang laris |
Lantas apakah yang unik, menarik dan nilai plus dari kuliner Sego Tempong ini?
Cita rasa yang yang khas dari jenis kuliner ini adalah dari sajian sambal mentahnya yang aroma dan cita rasanya khas rasa pedasnya yang memberikan sensasi ‘menampar’, diracik dari bahan yang serba mentah: Cabai rawit, tomat ranti (Solanum lycopersicum) yaitu jenis tomat yang permukaannya bergelombang, kemudian gula pasir, terasi, garam dan tidak lupa air jeruk limau (orang-orang disini menyebutnya jeruk sambel) yang bikin menggugah selera. Semua bahan tersebut di ulek kemudian disajikan bersama kulupan (bahasa jawa) yaitu sayur-mayur yang direbus. Ada banyak alternatif saxur yang digunakan, antara lain: genjer, kacang panjang, terong telunjuk [umumnya yang dipilih yag wrana ungu dan masih muda], bayam, sawi, selada, daun singkong bahkan juga ada yang daun pepaya, tidak lupa agar lebih mantap lagi ditambahkan daun kemangi segar dan irisan timun....hemm bikin ngiler kan?. Biasanya para penjual sego tempong menggunakan kulupan minimal 3 jenis sayur [selain daun kemangi]
Paket standar sajian sego tempong adalah : nasi putih, kulupan, lauk gorengan: tahu, tempe, ikan asin dan dadar jagung dan pastinya sambel khasnya sego tempong yang maknyusss dengan harga berkisar empat sampai lima ribu Rupiah. Tapi jangan kuatir, biasanya ada banyak menu pilihan lauk yang bisa ditambahkan sesuai selera: daging ayam, telur asin, telur ceplok, telur dadar, aneka sea food, pepes dll. Untuk paket Advanced tersebut harganya juga masih ramah di kantong yaitu delapan sampai sepuluh ribu Rupiah, namun tentu saja harga akan semakin mahal jika anda semakin banyak mengambil lauk tambahannya...Kalau beli nasi tempong di bawa pulang, biasanya dibagian dalam bungkusnya dikasih daun pisang sehingga aroma nasinya jadi lebih unik deh.
Pada dasarnya sensasi ”tamparan” pada sajian nasi tempong memang pada sambalnya yang super pedas, dimana rasa pedas tersebut baru akan sampai puncaknya saat kita benar-benar berhenti menyantap sego tempong. Untuk warung-warung sego tempong yang jumlah pengunjungnya banyak alias ramai seperti di warungnya Mbok Nah dan Mbok Wah, pembuatan sambalnya langsung dalam skala besar jadi pedas semua. Tapi penjual nasi tempong yang tidak begitu banyak pembeli, kita masih bisa ‘negosiasi’ pada saat memesan sego tempong, tinggal request mau yang pedasnya lunak, sedang, atau superpedas.. karena mereka biasanya baru membuat sambelnya saat pembeli memesan. Keuntungannya kalau sambel yang fresh from the cowek (alat untuk menghaluskan sambel) adalah kita bisa memesan mau pakai cabai berapa buah, pakai gula atau tidak.
Pada dasarnya sensasi ”tamparan” pada sajian nasi tempong memang pada sambalnya yang super pedas, dimana rasa pedas tersebut baru akan sampai puncaknya saat kita benar-benar berhenti menyantap sego tempong. Untuk warung-warung sego tempong yang jumlah pengunjungnya banyak alias ramai seperti di warungnya Mbok Nah dan Mbok Wah, pembuatan sambalnya langsung dalam skala besar jadi pedas semua. Tapi penjual nasi tempong yang tidak begitu banyak pembeli, kita masih bisa ‘negosiasi’ pada saat memesan sego tempong, tinggal request mau yang pedasnya lunak, sedang, atau superpedas.. karena mereka biasanya baru membuat sambelnya saat pembeli memesan. Keuntungannya kalau sambel yang fresh from the cowek (alat untuk menghaluskan sambel) adalah kita bisa memesan mau pakai cabai berapa buah, pakai gula atau tidak.
Kuliner sego tempong akan lebih "nampar" kalau ramai-ramai |
Bagi yang
ingin merasakan sensasi tamparan yang romantis, silahkan datang di warung
lesehan sego tempong yang biasa buka sore hari bersama pasangan anda, dijamin akan
puas oleh ‘tamparan’ romantis setelah menyantap sego tempong. Sekedar tips jika
ingin segera menetralkan tamparan pedasnya sego tempong, pesanlah minuman yang
panas: teh panas, jeruk panas atau air putih panas!
Selamat
mencoba kuliner sego tempong ini
wahh kaga kuat liat poto makanannya ,, jadi laper ,,hhmmm ^_^
ReplyDeleteitu makann kesukaan aku mbah ,,, maakknnyyooosss ,, hehehe
Pengemar pedes ya? Yukk deh dicobain di rumahnya yaa
Deletebeuh.. bikin penasaran aja sama pedasnya.. soale aku kalo beli nasi tuh mintanya sambel mentah. tapi ya rasanya mungkin lebih nampar nasi tempong ya
ReplyDeleteYg khas dr sambel tempong adalah adanya rasa jeruk limau...maknyuuss menggugah selera deh
Deleteulasanmu tentang sambelnya yang khas bikin aku ingin ke Banyuwangi deh Rie... ingin mencoba langsung si nasi tempong. Ngiler deh ini...
ReplyDeletesenyum2 deh aku baca 'fresh from the cowek', wkwkwkwk....
Bener deh Rie, jadi ingin banget mencobanya setelah baca ulasanmu ini... sukses untuk kontesnya yaaa... good luck sist!
Iya neh Mbak AL, sambelnya bikin laper. Kalau mudik lama-lama kayak lebaran gettu aku sengaja bawa jeruk limaunya dan bikin deh sambel terasinya di rumah. Kalau sayuran kan opsional...yg penting hijau daun dan sayuran yg kita sukak ooke aza dipake menu tempong kok..
DeleteFresh from the cowek msh sering aku jumpai Mbak, apalagi dirumah LA...
Wah Banyuwangi taa? Wah tanggal 12 s/d 14 July 2009 lalu saya dan rombongan dari Kang Guru Indonesia mengadakan tour dan studi banding di SMP Bustanul Makmur di Genteng. Kan masih daerah Banyuwangi kan ya?
ReplyDeleteArtikelnya sudah saya posting dalam Bahasa Inggris :
http://simplyasep.blogspot.com/2012/03/kang-guru-indonesia-to-smp-bustanul.html
Untu wisata kulinernya selama saya dan kawan kawan di Banyuwangi? Belum sempat icip icip. CUma Nasi Rawon aja waktu itu kita dapt jatah dari panitia hiheiheiheiheiheiehiee
KAng Guru...ternyata KAng Asep aktif juga dengan KGE yaa...#TOS
DeleteKalau di BAnyuwangi mau pesan nasi tempong tanya saja sama orang dimana warung yg nyedian menu tersebut pasti ditunjukin kok KAng. Kalau Genteng itu kira-kira masih 1 Jam ke Banyuwanginya
@Ririe Khayan : Bukan cuma aktif di KGE (sekarang namanya sudah menjadi KGI artinya Kang Guru Indonesia). Dahulu namanya KGRE (Kang Guru Radio English) lalu berubah menjadi KGI.
DeleteBukan sekedar aktif saja di KGI, tapi saya termasuk salah satu perwakilan resmi Kang Guru yang bertugas di Indonesia. Artikelnya bisa di baca lengkap di sini---> http://simplyasep.blogspot.com/2012/09/senangnya-menjadi-sukarelawan-kang-guru.html
hehehe..iya Typo, KGI [KGRE], majalahnya yg versi hard copy saya lumayan lngkap Kang. Ngiri deh bisa aktif jd relawan KGI d Indonesia...
Deletepedas banget yah ...
ReplyDeletesesekali waktu boleh ahh ... aku suka pedas mbak ... :D
santai bro, kalau beli di warung yg gak ramai sambelnya bisa rikues kok
DeleteSego Tempong, akan pas dimakan tengah hari yang lagi panas Non
ReplyDeleteSalam hangat dari Tasikmalaya
Dimakan siang hari makin hot..disantap malam hari makin makjlebss...seru abis kepedan deh pokoknya, hahahhaa
Deletesaya kira nasi tumpeng mbak, rasanya pingin nyoba, tapi takutnya nanti kena tampar,,,wadeuh
ReplyDeleteSaran: jangan takut sebelum mencoba!
Deleteya iyalah rempong, kalo pengen nyubain gue kudu ke blambangan gitu??? setdahhh!!! rempong bgt deh ah... Bhahaha, sambele sak porsi dewe...
ReplyDeletelomba?? met menang, Rie..!!!! :)
Yeee...kan itu sdh ta tulis bisa dibikin sendiri di rumah. Racikannya sdh ta kasih contekan tuh...Brani cobain kan?
Deletewannnni piroooo???
Deletenjaluk'e piroooow?
Deleterongewu! bhahaha
Deletepenawaran D I T O L A K!
Deleteihaaaa....enak bgd ituh, tempong dulu ahhhh,,PONG!! :P
ReplyDeletemoga menang ya cayaaankkk
hohohohoo, kalau menang jd kesampaian deh impian main ke gunung kidul ya Mbak
DeleteYummii...
ReplyDeleteAbis baca n liat gambarnya jadi laper neh. :D
Yumyyyy, bisa dibikin sendiri kok.
Deletebaru tahu ttg sego tempong di sini mbak :)
ReplyDeletesemoga menang ya :)
Saya juga baru tahu ketika saya di Banyuwangi ini Mbak...
Deletewaduh belum pernah nih coba yang tempong... kok bisa ya kelewatan.. catat...
ReplyDeletesampai ngiler bacanya nih....
whahahahaa...#sodorin tisyu ahhh
Deletedari gambarnya sudah mengundang selera..
ReplyDeletesemoga sukses artikelnya
baru dr gambarnya sdh mengundang selera ya? apalagi jk melihatnya langsung..hemmm yummy
Deletewah enak kayaknya. sayangnya sy kurang suka pedas. pernah liat nih makanan di tipi mbak
ReplyDeleteIya pernah masuk acara kuliner di TV, tepatnya acara Pak Bondan yg pernah ke warungnya Mbok NAh kala itu, kata teman sih, saya sendiri gak lihat pas di TV
Deletekalo banyuwangi deket mbak sama tempat saya sekarang, saya sekarang ada di jember
ReplyDeletekalo boleh bilang, nasi pecel garahan juga enak kok mbak
trus kalo nasi tempong, saya juga pingin ngincip'i mbak, maklum saya doyan makanan yang pedas pedas ^^
sukses ngontesnya ya mbak
Nasi pecel Garahan termasuk mahal ya...nasi sama sayur plus di siram pecel dan kerupuk. DAh pernah nyobain waktu naik kereta Wisata dr Gentg sampai Garahan tuh.
DeleteIyap, kapan2 kalau ke Bwi sekalian cobain rujak soto, pecel rawong..#duta wisata Banyuwangi neh
Wahh.. sambelnya udh sepiring juga bunda.. hehe. Harus siap2 obat sakit perut nggak.. hehe :D
ReplyDeleteSalam Cinta :D
sepiring itu utk ber-3 kok dan gak habis. sengaja kita minta sambel dipiring biar bs minimalisasi kepedesannya. BIasae ya langsung ditaruh diatasnya sayuran
Deletemirip nasi rames gak ya?
ReplyDeleteBeda dunk dengan nasi rames
Deletewah jadi ngiler nih. Nasi kukusan memang gue sukai, karena aroma dan rasanya beda banget ama nasi yg dimasak biasa
ReplyDeletekalau sekarang nasi dimasak biasa artinya dimasak pakai magic com, jd rasa khas nasinya udah memudar.
Deleteweeeek mending dicium asmirandah ketimbang makan sambel kek gitu
ReplyDeleteharusnya jangan sego tampong kalo pedesnya banget, tapi sego dupak
kan pedesnya nendang..?
hehe
Walaahhhhh, pastinya Asmirandah tuh yg ogah kalau nyium MAs Eko. Lha mending Asmirandah poto-poto bareng aku wae tho..
Deletehohohoho..sepertinya ada yg experienced neh jd yang 'ketiganya'
Delete#piss
waah... untung masih ada menu ayamnya ya mbak.. kalau gak mah aku gak bisa makan.. apalagi klo pedes.. gak tahan deh.. >.<
ReplyDeleteYa udah minta tanpa sambel saja MBak...hehehe
DeletePuh sambelnya gag bikin sakit perut tuh,,,enak sego oyek
ReplyDeletesukses dengan amal agama
Sego oyek? baru tahu neh...
Deletebegitu liat sambalnya...udah tak ada kata lain...pasti maknyuss.
ReplyDeletemaknyuss pedesnyaaa
DeleteKawah Ijen, Sukamade, alas purwo, pulau merah, Gunung Raung, TN Baluran, Pantai Bama..
ReplyDeleteaq pengen kesana :((
aq nginep tempat mu seminggu ya mbak? :D
iyap, silahkan nginep di teras kosong kok..
DeleteEh, kalau Kawah Ijen, Sukamade, alas purwo, pulau merah, Gunung Raung, TN Baluran, Pantai Bama, gak boleh mabok kalau naik bis lho..
hmmmm,
Deleteyang penting terasnya ada gentengnya, kalo pagi n malem ada nasi angetnya :p
hehehe, nggak lah mbak
gentengnya sih ada..hanya gak njamin kalau pagi dan malam ada nasi angetnya...hehhee
Deletewaduh
Deletewelehhhh....
DeleteBaru pertama kali mendengar akan istilah sego tempong ini...
ReplyDeleteKalau melihat fotonya membuat perut ini sarasa lapar lagi
menggoda selera makan ya
Deletewah sedep sekali kayaknya nih..hehe
ReplyDeleteaku jadi kepengin nyicipi juga nih
lezatttt...
yuk..di cicipi sego tempongnya dengan ikan bakar...yummy
DeleteWaahh... sambalnya sebanyak ituuu..
ReplyDeleteNyerah deh. Saya pesan yang pedasnya sedang aja deh. Hehe...
boleh-boleh, utk sambelnya masih bisa di nego kok...
Deletenggak harus jadi damarwulan buat nyobain sego tempong yo Mbak?
ReplyDeletekulupan kuwi apa Mbak? aku koq dadi pengin mangan maneh jam setengah siji bengi iki, mergane maca posting ini. pak juri... ini postingan tolong dimenangin ya, karena telah berhasil membuat saya pengin makan lagi pada dini hari begini.
ada yang jual di Jakarta atau Bogor nggak Mbak? saya pengin nyoba kali ini.
ada lagi yang unik tu Mbak: rujak soto, dan pecel rawon. ini menarik. beda to sama rujak biasa, soto biasa, pecel biasa, dan rawon biasa?
Kulupan itu sayur-sayuran yg direbus aja Pak. Jd aneka sayuran hijau, biasanya minimal 3 jenis sayuran yg digunakan oleh penjual nasi tempong dan yg paling umum: bayam, selada, sawi, terong telunjuk [ungu] , kubis, manisah.
DeleteSemoga setelah ini, banyak yg jual sego tempong di luar Banyuwangi Pak.
Kalau rujak soto: ya makanan rujak itu dikasih kuah soto
Pecel Rawon: nasi pecel trs ditambah sama rawon.
Rujak soto dan pecel Rawon, sdh ada yg jual di luar Banyuwangi..kalau sego tempong...saya mmg blm prnh tahu sndiri diluar BWi ada yg jual apa gak.
Pantesan khas ya, kukusannya pake anyaman bambu ...
ReplyDeleteMoga menang ya mbak Rie :)
IYa Mbak, kalau di rumah juga masih sering pakai kukkusan kalau masak nasi
DeleteLAPERRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
ReplyDeleteMakaannnnnnnnnnnnnnnnn
Deletemantap tu http://efomedia.blogspot.com/2012/07/es-nata-de-coco-nangka-kuah-santan.html
ReplyDeleteIyahhh
DeleteKalau pake yang pedes2 cabe rawit itu, ah pikir2 dulu. Tapi kalau pedesnya pake terasi bisa mikir lagi nih, kan enak...
ReplyDeletehahahaa..artinya mau dunk
Deleteaku ga suka makan pakai cabai.. ga rekomen nih nasi sego tempong untukku
ReplyDeleteya pesannya gak pakai sambel saja deh #mekso
DeleteMakanan Sampe juga di dunia Blogging..ohh
ReplyDeleteHehehhee...iya neh
DeletePedes yaaa..
ReplyDeleteNyerah deh kalo pedes, gak berani nyoba...
Hahahaa...pedesnya bisa dikurangin kok
Deletealamak,sambelnya menggoda grrrr
ReplyDeleteBrrrrr..pedes
DeleteMba Ririe tegaaaaaaaa bikin aku lapar aza..hikkk.hikkk
ReplyDeleteteganya..teganya...tegaaaalah
DeleteNusantara yang kaya variasi kuliner lezat bergizi, sega tempong yang pantas diburu ke ujung Timur pulau Jawa. Banyuwangi dengan budaya khasnya selalu menarik dikunjungi, trim ya mbak telah berbagi. Salam
ReplyDeleteAyuukkk..berburu nasi tempong ke ujung timur pulau Jawa, sekalian mampir ke Bali deh
Deletewah jadi laper nih
ReplyDeletenegeri ini memang kaya kuliner enak dan bergizi :)
yoyoyoyo..bnyk kuliner bergizi ketimbang makan junk food ya
Deletepasti rasanya enak ... di Magetan dan sekitarnya aada gak ya ?
ReplyDeletenanti kalau ada, kasih tahu yaaa
Deletekok kayak sego penyet mbak?
ReplyDeleteKalau tempe penyet saya tau Kang
Deleteyang suka pedes pedes pasti cocok makan nasi tempong
ReplyDeletehiyyaaa..pastinya cucok buat penggemar pedas
Deletesemua makanan pedas saya suka mbak...jadi pastinya saya juga doyan nih sama sego tempong.....
ReplyDeletesayang tempatnya jauh....susah kalo mo nyicipin...hehe
sip sip...se-selera kita Mbak.
DeleteBisa banget kalau mau bikin sego tempong sendiri kok mbak
Lho Pak Ies sering ke BWI ya? kapan2 kalau ke BWI mampir Pak...saya traktir nasi tempong deh. #jk saya masih di Bwi
ReplyDeleteHahahaa habis makan sego tempong pasti pipinya langsung lebam. :)
ReplyDeleteyaaa..gak segetunya dunk
Deletedaun ubi dan pepaya plus ikan asin dan dadar jagung..ini salah satu kombinasi kuliner yang saya suka..maknyus membayangkannya apalagi ada sambal yang bisa menghadirkan sensasi tamparan yang aduhai..jadi pingin ikutan tampar-tamparan..hmmm jadi lapar beneran nich...
ReplyDeletebtw-semoga menang ya dalam lombanya :)
kuliner ndeso yg menggugah selera dan mantab bergizi ya Bang.
Deleteduh jadi laper nih :D
ReplyDeletehohohohohho
DeleteSeger-seger pedeeeeessssss.Mang jawa timuran terkenal sambel yang menggelegar. Sedap lagi, kalau telinganya ikut "mbengung" (apa ya bahasa indonesia-nya? hehehehe). Sampai perut mulas. Berarti sukses makan pedasnya. hehehehe. Sumpah, kalau saya suka yang seperti itu. hehehehe. Thanks, sudah mampir di blog saya mbak. :-)
ReplyDelete'mbengung' ya...hemm..mendengung itu kali ya? asli jawa timuran mang identik dengan makanan yg pedes..
Deletesambel nasi tempong itu mirip sambel pecel lele ya mbak
ReplyDeletesambel Pecel lele...iyap, mirip, beda di jeruknya dan trasi kayaknya ya
DeleteHaha... tak kirain yo ngono.
ReplyDeleteBeli Nasi dapat bonus tempongan/ tamparan. wkwkwk..
Ternyata sambalnya yang nampar :D
Eh tapi kalo kurang pedas bisa juga loh, Mbak. bisa ditambah tampar pake sendal. :D
huuuu...semanagt ya kalau mau 'nempong=nampar'?
DeleteGak ikutan deh kalau nampar pake sandal
huah huah huah...pedesnya sampe nampar saya sob...?
ReplyDeletepostingan sobat kali ini membuat saya ngiler... cez...cez...cez... wkwkwkwkwkwkwk
NGILER YA...ini ada kain pel lho?
Deletekok gak dinamai sego tunjek aja mbak Rie, biar lebih mantab :P
ReplyDeletekapan-kapan aja deh ngrasain nasi temmpong, kan saya belum punya pasangan hahaha
Wew..kalau sego tunjek mah bukan punyae orang osing Mas. Gmn jk Mas LOzz saja yg meluncurkan sego tunjek hayyooo
Deletekeliatannya enak tuh....
ReplyDeleteaseli enak tenann
DeleteCuma dua kata "Ngiler aku" hehe...
ReplyDeleteSukses ya Mbak lombanya. :)
Dan hanya bilang satu kata "AMIIN"
DeleteHehe..malah lebih ngirit :D
Deletehahahaha..ngirit the way of hemat...#halah
Deleteehm. sensasinya seperti tamparan. wah... kalau aku bisa moncor kali makan beginiaan. heheheh. tapi enak sepertinya nie, syang dulu ga sempat main main ke banyuwagi, kalau itu bisa liat nasi yang di kukus lagi dah. ehhehe. enak sepertinya. BTW sukses untuk lombanya.
ReplyDeletekalau nasi dimasak pakai kukusan mah di desaku masih banyak kok. Nah kalau mau nyobain sego tempongnya juga gak prlu jauh2 sampai di Banyuwngi krn bs juga dibikin sendiri lho
DeleteHahaha.. kemarin mau nyubit anak, sekarang mau nampar orang. Ganas banget sih lu Riiii..Riii.. :D
ReplyDeleteKalo liat gambarnya sih, sego tempong itu enyak ya? Apakah aku harus ke Banyuwangi untuk mencobanya? :D
hahaha..Mbak dewei inget saja kalau saya mau nyubit anak. Ganas sih engak Mbak..hanya gemes saja.
DeleteKalau Mbak dewi mau ke sini..ta traktir deh.Hayyo kapan?
sakit gak mbak ditempong hehehe namanya ada aja ya. yang penting rasanya enak kan ya mbak
ReplyDeletehehehee...sakit sih enggak banget, tapi seru kalau kepedesan sampai kuping rasanya
DeleteJadi ngiler ngelihat gambarnya mbak hheee...
ReplyDeleteati2 lho, nanti anaknya ikutan ngiler!
Deletewah bikin ngeler aja nih :D
ReplyDeletejangan ngiler teyuuuss...ntar banjir lokal lho
Deleteha inyong baru tahu ada sego tempong kelihatannya enak tu yang inyong tahu ya paling sego kuning, sego liwet, sego kucing terus sego goreng kalau yang ini belum ngerti kapan ya inyong bisa makan sego tempong
ReplyDeleteNasi uduk, nasi merah, nasi mawut...hehehee..lha kuk jd ngabsen makanan neh.
DeleteBisa dengan cepat nyobain nasi tempong kalau mau bikin sendiri kok pak
hmm... :D
ReplyDeletebelum pernah nyoba.. baru denger...
sambelnya kayak sambel korek yak.. :D extra pedaass :D
sambel korek...kalau versi sambel korek jaman saya kuecill terdiri dari dari cabai dan garam duang tuh
Deletemakanan Indonesia emang selalu bikin ngiler.. Enak2.. ^^
ReplyDeleteyayaya...emang kuliner nusantara delicious ya Mbak.
Deletemampir lagi mbak Rhirie, trims
ReplyDeletehurrayyyy....
Deleteleg ning kene i sego sambel yoo mbak, sama no di ulek sambel e leg orang e pesen :D
ReplyDeleteTapi nasi e rasa ne kayak e beda deh, wong pake kukusan :D
iyoe, masak nasi pakai kukusan sudah mulai jarang digunakan ya saiki..
Deletewaah.. klo tamparan yg model begini aku mau bgts.. hihihi..
ReplyDeleteBest Offer: Mbak Cova yg bikin dan saya yang ngabisin, mantabss
DeleteKalau urusan makanan yang pedas-pedas, saya melambaikan tangan ( menyerah ) deh, Mbak Ririe. Perut saya nih kayak bayi, nda boleh kena pedes dikit langsung mules. Semoga tulisan ini sukses di kontes, Mbak. Amin, insya Allah.
ReplyDeleteIy deh, gpp melambaikan tangan sama si pedes yg penting sehat wal afiat ya Mas
Deletewah..., kapan2 kalau ke Banyuwangi layak dicoba neh sego tempong, pedasnya nendang bo..., eh... nampar.... Mantaps banget kayaknya, Mbak, jadi laperrrr neh....
ReplyDeleteokey...silahkan dicobain sego tempongnya jika nanti sempat melintas di kawasan Banyuwangi ya
DeleteSego "Tempong"?! Hmmm.. jadi pingin deh.. tapi lokasinya kok jauh yaaa.. Banyuwangi... Nice share, mBak. Salam rindu dari Abah. Kata Abah, andika adalah seorang penulis yang muslimat.. God bless you.
ReplyDeleteSalam hormat buat Abanhnya ya Mbak, rasa bahagia tersendiri karena Abah Mbak Lina menyempatkan utk mengpresiasi tulisan saya dan semoga saya bisa menulis sebaik harapan Abah, amiin:)
DeleteSambalnya bikin menggugah selera
ReplyDeletepenggemar sambel jugak neh rupanya
Deletesambelnya itu loh yang bikin ngiler... apapun lauknya asal ada sambal pasti lebih lahap maknnya :D
ReplyDeletesip sip..apapun lauknya yg penting sambelnya H A R U S ada!
DeleteWah manstabb mba.. Saya malah jadi penasaransaa rujak soto. Bentuknya gimana itu mba?
ReplyDeletepenasaran ya...rujak soto itu dua jenis makanan: rujak uleg plus dikasih kuah soto
DeleteNek pedes gak tertarik aku, fufufu... gak suka pedesss...
ReplyDeleteetapi pesona alam yang kamu sebutin aku tertarik tuh!
Kapan kamu ajak aku ke sana mbak???
Ini ta undang, kapan mau ke Banyuwnaginya sist?
Deletewaduh enak banget itu mbak........mau donk.....salam kenal yah mbak
ReplyDeletesalam knl jugakkkk....
Deletewah mbak riri ikutan juga tho..di NUB..:) semoga sukses kontesnya..
ReplyDeletewah mbak aku baru tahu blog ini, aku malah berkunjung yang di blogspot itu....selalu..hueheuehue...nggak gaul nieh..baru tadi dari NUB langsung linnk kesini baru tahu..
hmm sego tempong..banyuwangi..nampak menggiurkan...sukses kontesnya mbak :)
eh btw mbak riri asli mana?? malang kah atau?? kok tahu punten pecel dari tulungagung kemarin :)
Oke Mbak, sbnrnya justru Blog serat pelangi memang bog prdana saya dan justru blog in yg lbh dulu menemukan 'iramanya'.
DeleteSaya asli LA ~ LAmongan Aseli, kalau soal punten kebetulan dulu pny teman kost yg aslinya Tulungagung deh
assiek,, ah jadi laper nih ane,,
ReplyDeletewah alhamdulillah aq ngak suka sambal
ReplyDelete