Kidung Kinanthi

Life is flowing in its story leaving history

  • Home
  • About
  • Sitemaps
  • Article
    • Opini
    • Story of Me
      • My Diary
      • My Poem
      • True Story
      • Love Story
    • Contact
    • Disclosure
  • UMKN Visit
  • News
Liga Blogger Indonesia, kompetisi menulis di blog yang dikemas seperti liga sepak bola dengan penilaian dari perolehan poin, tahun ini menginjak musim ke-4. Tapi Bismillahirrahmaanirrahiim merupakan putaran ketiga bagi saya ikut LBI.  Hup….Hup…Huraiiii, Ikut LBI lagi….siap-siap sembako, camilan dan aneka makanan ringan ah. *byuhhhh, iki arep melu LBI opo arep lomba penggemukan yaaa?*  Yang jelas, Alhamdulillah gak perlu ikut babak seleksi/kualifikasi untuk berkecimpung di putaran LBI 2016 karena ada kuota 10 blogger yang diambil dari peserta LBI musim sebelumnya. Jadi total peserta yang disahkan dalam event LBI 2016 ini sebanyak 40 blogger, 30 blogger merupakan hasil seleksi pada babak  kualifikasi yang berlangsung bulan Nopember – Desember. 

Sesi seleksi ini merupakan salah sistem yang terbilang baru jika dibandingkan di tahun pertama dan kedua perhelatan LBI digulirkan. Iyaaaaa, kala itu kan siapa saja yang daftar di eprup lhoh? Mekanisme yang terbilang baru di tahun ke-4 penyelenggaraan LBI ini adalah jumlah postingan per minggu cukup dua saja tapi masa perlombaan dipanjangkan hingga bulan April. So sweet….tralalalaaa…trililili….
Lomba; blog; kompetisi; relationship; friendship
Pict by: Lyly Nur ( Blog LBI: www.ligabloggerindonesia.blogspot.co.id)
Pada perjalanan kompetisi LBI ini juga berlaku seleksi alam yang berlangsung secara alamiah. Pekan demi pekan, ada peserta yang akhirnya tidak bisa ajeg memenuhi kuota 3 postingan  terdiri dari 2 postingan bebas dan 1 psotingan dengan tema yang ditentukan. Artinya, selama musim kompetisi berlangsung (Januari – Maret) harus membuat 36 tulisan. 

Saya yakin *positive thinking*, teman-teman yang akhirnya tidak bisa menyelesaikan tantangan hingga akhir musim kompetisi punya alasan yang cukup mendasar. Setidaknya saya melihat ke diri sendiri, dua kali mengikuti LBI tapi ada beberapa kesempatan dimana saya tak bisa memenuhi target postingan. Tak hanya postingan yang bertema bebas, bahkan yang ditentukan temanya  sempat beberapa kali “absen”. Tentunya, keabsenan posting (apalagi yang tematik) akan mempengaruhi perolehan poin. 

POIN dan POIN…siapa yang memperoleh poin tertinggi, dialah yang akan jadi juara. Dan dua kali saya ikut LBI, Alhamdulillah juara juga lhoh? Juara karena bisa bertahan hingga musim kompetisi usai. Juara karena bisa mengungkit dan membangkitkan kembali greget saya dalam menulis. Walaupun, irama blogwalking saya masih belum prima dan masih pada pola random. Parahnya lagi, saya yang berkomitmen untuk merespon setiap comment yang masuk tapi nyatanya beberapa postingan tidak terjamah respon dari saya. Mau tahu gimana rasanya? Kalau rasa gado-gado sih enak. Nano-nano juga masih yahutt. Rasanya pedes-pedes pahit dan pahitnya lebih pahit dari jamu pahitan yang pernah saya pesan dari Embak jamu yang biasa jualan ke kentor. Ehemmmm, pahit dan pedes diaduk-aduk dengan gaya sentrifugal kayaknya tuh. *duuhh, kok malah nglantur curcol sih??*
Wajah-Wajah Sumringah Kontestan LBI 2016
(Pict By: www.ligabloggerindonesia.blogspot.co.id)
At least, it’s not about how to be winner. 
Apalagi item hadiahnya juga belum dipublikasikan (pola yang masih sama pada penyelenggaraan sebelumnya). Diluar perwujudan hadiah *halah, ngomongin hadiah maneh*, secara genarally tentu keikutsertaan ke LBI ini memiliki golden efect terkait aktifitas menulis pada umumnya. Dan khususon ikut LBI ini akan memberi manfaat tambahan lagi seperti : 
  1. Trigger untuk menulis dengan lebih baik, mengasah “pena” agar lebih luwes merangkai kata-kata yang santun tapi tetap renyah dan gurih untuk dibaca. Wishfull sih bisa bermanfaat dan memeliki spectrum kebaikan yang evergreen.
  2. Jadi “Mak comblang” yang mempertemukan dengan teman-teman baru, komunitas baru juga informasi baru lainnya. Sepintas yangs aya lihat, 30 peserta baru LBI kali ini banyak yang belum saya kenal sebelumnya di ranah perbloggeran. So, tidak menutup kemungkinan dong event LBI ini bisa menjelma jadi MAK COMBALNG beneran bagi yang masih single and available. 
  3. Manfaat Sekunder yang tak kalah ciamiknya….pengaruh positif terhadap statistik blog, terutama ada traffic source untuk PV blog dari para kontestan LBI lainnya. Iya sih, PV memang mmeiliki hubungan linear dengan keaktifan dalam meng-up date blog. Ada new entry, ada peluang menambah PV. Nah, apalagi ikut LBI ini yang ada duel poin yang didasarkan dari perolehan comment terhadap postingan tema. 
Sebelumnya dan dengan segala kerendahan hati saya mengakui duluan kalau (kemungkinan) adu poin terhadap postingan tematik, saya tak bisa bersaing secara maksimal. Sekaligus menyampaikan permintaan maaf bagi siapa saja yang sudah berkenan singgah di blog saya ini tapi saya belum bisa berkunjung balik. Dan tentunya, ucapan terima kasih bagi semuanya yang berkenan meluangkan waktu beranjang sana kesini. 
Everything need (serious and hard) efforts, fight, and prays!

Karena [menurut saya], tak ada yang benar-benar mengalir tanpa hambatan seperti air dari lereng pegunungan. Lha wong air  yang mengalir  dari tempat yang lebih tinggi pun butuh adanya gaya gravitasi agar bisa mengalir (turun) kan? Kalau dalam  rute perjalanannya terdapat bongkahan batu, nah si air pun berusaha membelokkan alirannya menghindari batu agar tetap lancar mengalir hingga ke muara kan? So, let’s GO TO THE BETTER LIFE….termasuk better dalam ngeblog.


23
Share

Menjelang akhir tahun dan menyambut lembaran tahun baru, cukup banyak yang mencanangkan resolusi untuk setahun ke depan. Membaca sekian postingan yang mengusung tema tentang resolusi, membuat saya pun bertanya pada diri sendiri (seperti tahun-tahun sebelumnya): Apakah Resolusiku? lagi-lagi saya wordless, mau menyusun rangkaian resolusi apa? Bukannya anti mainstream, tapi saya pancen bisanya ya: kerjakan apa yang bisa dikerjakan (sekarang). Jika A,B,C bisa dilakukan secara multitasking atau seperti alur network planning, dimana membuat pondasi rumah bisa dikerjakan barengan dengan membuat kusen jendela dan rangka pintu, why not? Walahhh, kok nglantur ke pondasi dan kusen.

Intinya, Bismillahirrahmaanirrahiim saya pun sebenarnya punya resolusi. Dan mengawali postingan di tahun 2016, maka inilah kisah tutur tinular tentang resolusi yang akan selalu jadi trending topic antara akhir tahun dan awal tahun.  

Tarararaaaa…..
Resolusi UTAMA saya sangat-sangat simple saja, yaitu melanjutkan Resolusi (lebih tepatnya HARAPAN) tahun sebelumnya: berusaha menjadi diri yang lebih baik sebagai pribadi (anak, adik, kakak, menantu, adik ipar, kakak ipar dan hubungan lain yang terpaket dari pernikahan), seorang istri yang baru bisa masak asal-asalan (asal bisa dimakan dan tidak meracuni) dan Ibu yang full time bekerja (tanpa ART) dengan 3 anak (semoga diberikan kepercayaan untuk memiliki keturunan lagi). *sekompi atributnya*

Dalam hal ini, poros resolusi saya adalah beruasaha bermetamorfosa setiap hari karena setiap hari pula menjalani peran baru. Terlebih hubugan ibu dan anak yang saya miliki baru dimulai sekitar 3 tahun lalu. Begitu menikah, saya langsung menjadi sosok ibu sehingga banyak hal yang harus saya lakukan secara doing by learning ataupun sebaliknya. Menjadi Ibu sebulan lalu, tidak lagi sama dengan bulan berikutnya. Usia anak yang bertambah diperlukan derajat pemahaman dan penyikapan yang meningkat dengan komunikasi dua arah. Terlebih di era digital dengan keragaman tantangannya terhadap tumbuh kembang anak-anak yang menginjak remaja. Nah, salah satu skill yang harus bisa saya tingkatkan adalah KOMUNIKASI terutama dengan anak-anak. Bukan berarti komunikasi yang lancar, akrab, akur dan asyik dengan pasangan itu gak penting lhoh ya?
Better Life; love; story; truelove; life; family; parenting; adventure

Sadar-sesadarnya dan saya tak hendak mengelak  terhadap “tuduhan” teman-teman dekat kalau saya itu gaya bicaranya ceplas-ceplos, ngasal, kadang terlalu jujur sehingga membuat teman bicara speechless. Hopefully, saya berharap melalui komunikasi yang efektif dan friendly agar anak-anak bisa merasa nyaman, kami bisa saling sharing apa saja, curhat layaknya bersama teman. Dan apa yang perlu saya lakukan? Just flowing, lihat interestnya anak-anak dan angkat topik bicara dari hal-hal sederhana yang disukai tersebut. Hasilnya? Yaaaaah…masih ada sesekali moment saya jadi gagap bicara, “ mau dilanjut ngomongin apa lagi yachhh?” *plakkk*. 

Selain resolusi Utama di atas, tiba-tiba kok saya dapat wangsit untuk mencantumkan harapan spesifik terkait hobi menulis di blog alias ngeblogging.  Seperti sudah sekian kali saya tulis bahwa di awal saya menulis di blog masih asal-asalan menulis demi menyalurkan hobi dan tidak paham dunia blogging selain posting. 

Time goes by dan semakin ke kini, semakin banyak pembelajaran saya dapatkan sejak aktif menulis di blog: jejaring persahabatan yang konstruktif, pengkayaan wawasan, mengasah olah rasa, “menghidupkan” pikiran serta berkah ngeblog yang sama sekali tidak terbersit sebelumnya: menghasilkan penghasilan dari aktifitas blogging ini (baik  review maupun dalam bentuk materi lainnya). Bahwa menulis tidak akan pernah berhenti pada satu tulisan, akan muncul wawasan baru dengan pemahaman kekinian untuk ditulis dan dibagikan. Makanya saya ingin  lebih jauh lagi dalam ngeBLOG dengan meningkatkan dan mengembangkan kemampuan menulis, syukur Alhamdulillah jika bisa menjejak ke media lainnya dan belajar mempermak blog. Pengen banget permak sendiri blog ini biar lebih feminin seperti pemiliknya *dilarang protes karena saya merasa feminin meskipun masih sering tampak dominan style tomboy*

Untuk tahun ini dan masa-masa yang akan datang, Semoga saya bisa melakukan sesuatu yang lebih baik lagi bagi diri saya, keluarga dan orang lain. Maka, demikianlah  muara resolusi sederhana saya yaitu  GO TO THE BETTER LIFE 


13
Share
Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster. Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu paket dalam TORCH: Toxoplasma, Cytomegalovirus, Rubelle dan HERPES Simpleks. Tidak sepenuhnya keliru, karena memang ada dua jenis HERPES yaitu Herpes Simplex dan Herpes.

Awalnya saya hanya tahu HERPES, “hanya” sejenis penyakit pada kulit yang menyerupai penyakit cacar air tapi tidak separah cacar air *persepsi saya saat masih unyu-unyu*. Pertama kali terkena si Herpes ini di bagian pundak. Saat itu, usai sesi Pra Jabatan selama dua minggu yang dipusatkan di Bumi Moro, Surabaya. 

Nah, Bismillahirrahmaanirrahiim setiba dirumah saya baru nyadar jika di pundak kiri saya ada semacam ruam-ruam merah. Awalnya saya kira keringet buntet, tapi keesokan harinya kok lebih eksis menyerupai cacar air yang disertai timbulanya gejala-gejala lain: rasa panas seperti luka bakar, ada rasa gatal, nyeri-nyeri di seluruh tubuh dan badan mulai demam.  Panic attack deh, “ jangan-jangan kena cacar air beneran neh?”. Secara, saya kan belum pernah kena cacar air.
Baru merasa cukup tentram dan damai saat ke dokter dan dibilangi “ini bisa disebabkan karena airnya yang tidak bersih, kondisi daya tahan tubuh yang menurun atau juga oleh stress”. Kala itu kan saya masih lebih beraliran, cuek dan gak suka banyak komentar, jadi gak tanya ba-bi-bu lagi. 
Dengerin dokternya ngomong, terima obat (salep dan pil) dan pulang deh. “Ehmm, it’s make sense. Kan selama masa PraJab yang berlansung dua minggu, saya berbaur dengan ratusan orang di asrama AAL tersebut, mandi pun berbagi air alias rebutan, sudah harus bangun sebelum shubuh dan baru bisa istirahat paling cepat jam 10 malam “, demikian pikir saya menyetujui pernyataan sang dokter.

Beberapa hari kemudian, penyakit yang mirip cacar air itu pun kering dan lama-lama hilang tanpa bekas lagi. Saya pun lama-lama lupa dan melupakan jika pernah ketiban penyakit kulit tersebut. 

Antivirus-Acyclovir-obat-untuk-HerpesZoster
Acyclovir merupakan salah satu Antivirus
yang sering digunakan untuk mengobati Herpes Zoster


Dan sekian tahun kemudian (setelah berlalu hampir 7 tahun), sama sekali gak pernah kepikiran bakalan terkena penyakit kulit itu lagi. Tapi nyatanya, di bagian kaki muncul penampakan yang serupa tempo dulu itu. Saat saya tunjukkan ke Tita yang paham soal medis karena suaminya berkecimpung di dunia kesehatan dan Tita sendiri knew well soal biologi (yang akrab dengan bakteri, virus, dan sebangsanya), 
“ Iki Herpes Mbak. Sampean pernah kena herpes ta?” diagnosa dari Tita tanpa menunggu jeda satu menit setelah melihat rona-rona kemerahan dengan beberapa bintik-bintik kecil yang ada semacam cairan. Olalalala……akhirnya jadi tahu kalau namanya HERPES.
“ Pernah dulu, pas selesai Prajab. Seperti ini di pundak tapi aku gak tau namanya apa”.
“Oooo…nek jarena wong tuwo biyen, ngene iki jenenge cacar ulo (kata orang jaman dulu,  seperti ini disebut cacar ular)..” komentar Mbak Yah, teman yang ikut nimbrung memperhatikan ruam-ruam merah di kaki saya.
“ Kalau sudah pernah kena Herpes, memang ada kemungkinan memang bisa terkena lagi Mbak. Gak perlu panik, di kasih salep Acyclovir dan minum pil-nya juga. Itu Obat Generik kok, bisa dibeli di apotik-apotik. Kalau mau nunggu, besok ta bawain dari rumah saja gimana?” hemmm...sedikit lega mendengar kata obat generik, berarti kan herpes tidak termasuk penyakit yang mematikan. *tapi tetap bisa merenggut nyawa (menyebabkan kematian) jika tidak diobati ! *
Dan saya pun bertanya lebih untuk memperjelas apakah herpes ini sama seperti pada paket test TORCH yang dianjurkan pada persiapan kehamilan itu? 

Saya gugling dan mendapakan pencerahan jika jenis Herpes yang nyamperin saya adalah Herpes Zoster yang disebabkan virus Varicella zoster, yaitu jenis virus yang sama pada kasus cacar air. Karena penyebabnya virus, seperti kita ketahui sejak mengenal pelajaran bilogi bahwa yang namanya virus itu SULIT dimatikan. Sehingga Virus penyebab Herpes dan cacar air ini akan tetap ada di dalam sel saraf dan bisa berubah aktif lagi ketika ada pemicunya antara lain:
  • Karena usia (sebagian besar kasus terjadi di atas usia 50 tahun ke atas)----> padahal saya belum 50 tahun lhoh?
  • Pernah terkena cacar air ----> Alhamdulillah saya tidak pernah terkena cacar air.  
  • Stamina drop, imunitas tubuh sedang labil, baik akibat kecapekan maupun efek tidak sehat lainnya, apalagi jika disertai dengan stres. So, be carefull guys, yang namanya stamina tidak prima kan gak hanya Herpes, aneka penyakit lainnya siaga satu untuk menyerbu tubuh kita kan? -----> Sepertinya ini pemicu aktifnya virus herpes yang sekian tahun hiatus setelah menyerang saya pasca prajabatan dulu.
Sedangkan Herpes pada TORCH adalah HERPES SIMPLEX yang disebabkan Virus HSV 1 dan HSV 2. 
Noted: 
perlu ada pelurusan terhadap penyakit Herpes Simplex karena sebagian orang memiliki stigma kalau penyakit ini disebabkan (biasanya) dari hubungan seksual yang tidak sehat, padahal penyebab utama penyakit herpes adalah infeksi virus.

Untuk detailnya Herpes Simplex, saya potoin saja dari leaflet tentang TORCH yang saya peroleh dari RSIA tempat yang rutin saya sambangi dalam rangka program kehamilan selama dua tahun ini.

Herpes-Simplex
Herpes Simplex disebabkan oleh Virus HSV1 dan HSV2

Years gone by dan bulan lalu saat apel pagi, saya melihat di bagian leher teman kantor terlihat jelas penampakan menyerupai herpes. Karena sudah dua kali ngalamin serangan Herpes, saya pun nylethuk “ kadosipun njenengan kena Herpes, Pak?” dan sekedar forward info saya pun menyampaikan jika herpes tersebut bisa diobati dengan salep Acyclovir atau untuk pastinya ke dokter saja. Keesokan harinya, si bapak cerita kalau sudah ke dokter dan di kasih salep Acyclovir.

Rupanya drama queen Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster belum usai, ya berasa kayak mirip-mirip dejavu pengalaman mengatasi jerawat bandel saja.  tiga hari kemudian saya mendapati seorang teman lagi yang terjangkiti herpes di pergelangan tangan bagian siku, lebih luas area kulit yang kena. 

Dan taraaaa….kok ya dua sebelum perhelatan #Arisan Ilmu Asyiknya Belajar Food Photography di Maple Tree Resto, saya pun dapat jatah Herpes muncul di pelipis kiri saya. Awalnya saya kira kena gores kuku secara tak sengaja. Eaaaa….penampakan esoknya mulai ke arah rupawan Herpes karena mulai terasa lagi “sensasi” panas seperti terbakar dan gatel-gatel di sekitar penampakan herpes tersebut. 

Ya sudah, segera saya olesi salep Acyclovir. Alhamdulillah, pas acara Arisan Ilmu lalu Herpes di pelipis saya sudah mulai kering dan sekarang tinggal menunggu bekasnya menghilang secara tuntas.


Noted:
Selain Acyclovir (salep, tablet dan tetes mata), ada famciclovir dan obat antivirus lainnya. Biasanya, jika diminum dalam tiga hari setelah ruam muncul sudah efektif meredakan kemunculan Herpes. 
Untuk kasus Herpes yang saya alami: Alhamdulillah dengan treatment 3 -5 kali olesan pakai salep Acyclovir sudah mengering kok.
Meskipun orang yang terkena Herpes Zoster tidak bisa menularkan penyakit ini pada orang lain, , akan tetapi tetap ada resiko dapat menularkan cacar air terhadap orang lain. Jadi, yang harus saya lakukan selain mengobatinya saat herpes mbejudul lagi seperti edisi 3 minggu lalu adalah:
  1. Menghindari kontak langsung kulit dengan suami dan anggota keluarga lainnya, terutama pada bagian yang terkena herpes. Berusaha agar bintik-bintik yang bergelembung (sudah ada cairan) jangan sampai pecah karena cairan tersebut akan menyebarkan virus ke bagian kulit tubuh lainnya. 
  2. Atau kalau terjadi perpecahan, maksimalkan untuk segera membersihkannya dengan desinfektan dan cuci tangan sesegera mungkin. 
  3. Penggunaan sabun mandi secara terpisah, dalam hal ini saya sudah biasa memakai sabun mandi cair kok.
  4. Bagian yang terdapat Herpes, tidak saya lap dengan handuk dan saya biarkan kering alami tiap kali habis kena air (mandi/wudhlu/cuci muka dll).
  5. Cuci handuk lebih sering, dan  secara terpisah. Demikian pula pencucian pakaian, untuk sementara waktu di cuci terpisah dari baju anggota keluarga lainnya. 
  6. Saya tambahkan cairan antiseptik pada air mandi di bak terpisah, untuk sekali mandi (saya gunakan ember dengan jumlah air secukupnya untuk mandi diri saya sendiri)
Karena sudah ketiga kalinya Herpes menampakkan diri di permukaan kulit, artinya saya harus lebih perduli terhadap kesehatan diri dengan langkah preventif, yaitu:
  • Tetap konsumsi vitamin C, vitamin E, vitamin B12, ya di sesuaikan dosisnya karena sudah ada paket multivitamin untuk program kehamilan yang harus saya konsumsi secara rutin setiap hari. 
  • Bila over load pekerjaan (sydrome akhir tahun, banyak pekerjaan yang kejar tayang) mulai menyita waktu, tenaga, pikiran dan kudu pinter-pinter piye carane mengelola stress agar tidak mencapai garis over the limit. Bila diperlukan, segera menambah dosis multivitamin, serta tidak boleh kehilangan selera makan sehat dong *demikian saran dokter*. 
  • Jaga kesehatan kulit selalu tentunya. Menjaga kesehatan tubuh dan kulit merupakan langkah utama yang harus dilakukan untuk menghindari penyakit herpes. As always we heard: Preventive Better than Curative.  
Bahwa sebuah Fakta yang tak ingin saya akui sebagai mantan orang yang terkena Herpes, seseorang yang pernah terpapar virus herpes termasuk orang yang carier virus herpes Zoster, sehingga (masih) bisa sewaktu-waktu virus tersebut pengen narsis lagi di kulit. 
Maka, bilamana serangkaian preventive action sudah di keep in daily tapi karena sesuatu sebab yang kita tidak tahu, ternyata Herpes menyerang (lagi), next step yang harus saya lakukan adalah: minimalkan terjadinya penularan pada orang lain, terutama pada keluarga karena merekalah orang-orang yang memiliki resiko terbesar kena paparan virus Herpes Zoster ini.

Overall, lagi dan lagi dan seharusnya: budayakan gaya hidup sehat selalu selamanya. *sssttt, jangan bilang-bilang ya? Untuk aktifitas fisik/olah raga, saat ini saya butuh mood booster banget*


Refference: http://www.alodokter.com/ dan leaflet tentang TORCH



24
Share
Cara Asyik Belajar Belajar Food Photography with Smartphone Bagi Pemula. Nilai artistik sebuah foto memang relatif, tergantung selera dan sudut pandang masing-masing orang. Meskipun menggunakan kamera HP yang berkualitas, tak jarang juga mampun menghasilkan foto yang memiliki nilai artistik tinggi
Akan tetapi, base line sebuah foto bisa dikatakan memiliki nilai artistik manakala out put dari obyek yang difoto memiliki kedekatan yang sedekat-dekatnya dengan rupa asli obyeknya. Apa yang ditangkap oleh lensa mata kita (yang sehat/normal) terhadap penampakan suatu benda, begitulah seharusnya foto yang kita hasilkan dari jepretan kamera.
Bismillahirrahmaanirrahiim, pemahaman tersebut semoga tidak menyimpang dari pelajaran yang dipaparkan saat hajatan #arisanilmu yang mengangkat tema Food Photography with smartphone yang digelar di Maple Tree Resto.  Walaupun tanpa kamera canggih DSLR impian *berdoa: semoga semangat untuk belajar Photography membawa berkah pembuka jalan agar bisa memiliki si kamera impian*. 

Walaupun tanpa kamera DSLR impian, kan ada peralatan potret-memotret yang saya miliki untuk dipakai praktek moto-moto, setidaknya masih ada si camdig untuk dipakai praktek moto-moto. Sejujurnya, ada nada keder juga mengingat camdig sudah mengalami penurunan nilai lensa-nya. Sedangkan hape yang saya beli 3 tahun lalu sedang bermasalah dengan penyimpanan. 

Quote Kece sebagai booster belajar FOOD Photography

Okelah, yang penting dapet ilmunya. Bismillahirrahmaanirrahiim, saya pun memantapkan diri ikut arisan ilmu setelah (seperti biasa) ada lampu hijau dari Kang Suami sekaligus kesiapannya untuk memfasilitasi antar jemput. Hujan deras mengguyur dengan intim diselingi gelegar petir dan gludug pada hari Sabtu tanggal 12 Desember lalu, sehingga beberapa emak tidak bisa melanjutkan perjalanannya bertemu saya tapi Alhamdulillah setidaknya 13 orang bisa sampai di Maple Tree dengan beragam kondisi. Pas tiba di tekapeh, sudah tampak duduk manis Mak Diba, Mak Kachan, Mak Ratri. Sedangkan Mak Ika dan Mak Lies asyik ngibasin long dress-nya demi mengurangi jumlah air hujan yang terikat.
“ Di anter suami ya Rie…? Neh, gue basah kuyup. Pokoknya, resolusi tahun 2016 gue harus bisa nyetir !”  Sapa Mak Injul yang juga mengalami kebasahan pada long dress yang dikenakannya.
“si Mak Ririe ini kalau gak di anterin, dijamin bisa sampai sini setalah acara kelar Mak Injul. Dan gak bisa pulang alias lost in this Jogya City with successfully” sahut Mak Lies yang bikin saya tersipu-sipu pengen malu.
 “ Nah itu dia, makanya suamiku lebih milih berkorban untuk antar jemput ketimbang istrinya yang limited edition ini gak pulang-pulang kan?” dalil gaya, padahal aslinya dasar sayanya yang gagap arah dan buta peta meskipun sudah 2 tahun lebih tinggal di Yogya ini. *kalimat percakapannya sudah mengalami modifikasi*
Antusiasme Menyimak pelajaran Food Photography

Obrolan renyah diselingi ketawa-ketiwi manis pun berlangsung gayeng, sekira 15an menit kemudian mencungul Mak Lusi yang diikuti dua guide imut-imut berseragam abu-abu putih, kemudian Mak Carra dan disusul oleh emak-emak lainnya.

Sambil menunggu menu pesanan dihabiskan, Acara #arisanilmu di awali dengan demo bagaimana plating Beef Burger dan Menu Bebe andalan Maple Resto. Sayangnya saya gak bisa ngerekam, padahal keren lhoh demo plating-nya. 30an menit kemudian, sesi peragaan menghias menu ala resto pun usai dan dilanjutkan dengan acara inti yaitu sharing ilmu Food photography with smartphone for beginner, tepatnya yang beginner itu saya. 

Secara emak-emak lainnya terlihat manthuk-manthuk, kecuali saya yang ndomblong sekaligus gak mudeng. Apalagi Emak Irul, dengan tentengan kamera canggihnya yang beraksi cekrek-cekrek sana-sini, sampai ambil posisi naik kursi resto juga dijabanin tuh.

Duo Narasuber #ArisanIlmu Jogya: Belajar Food Photography with smartphone

Walaupun saya masih separuh bingung dan separuhnya lagi gak mudheng, tapi materi yang disampaikan secara duet oleh Mak Ika dan Mak Lies lumayan bisa saya tangkap benang merahnya. Secara beliau berdua juga ngasih unjuk prakteknya bagaimana mengggunakan ISO yang tepat, seperti apa mengatur White Balance dan Exsposure ituh.

Mulai ada setitik cahaya bahwa meskipun saya belum memiliki kamera yang sekelas SLR, tapi dengan memakai samrtphone pun sangat-sangat bisa menghasilkan jepretan yang gak malu-maluin bila disandingkan dengan kamera-kamera yang biasa di tenteng para Photographer *Optimis*.

Secara ringkas, point-point yang disampaikan pada acara Arisan Ilmu di Maple Resto sebenarnya pengetahuan dasar fotografi yang seharusnya dipahami luar kepala dan bisa diaplikasikan saat action moto, jadi gak asal jepret-jepret doang dengan mode auto *lagi-lagi ini mah saya banget kalau moto dengan mode Auto*. 

Okelah, berikut ini point-point dasar yang saya contek dari materinya Mak Ika:

* Setting ISO 

Hal yang sangat penting yang perlu dilakukan sebelum mulai aksi meotret adalah melakukan SETTING ISO kamera. 

Kenapa demikian? Yesss, karena sensor kamera memiliki kepekaan terhadap cahaya. Saat menentukan besaran ISO yang akan digunakan, hal yang penting untuk  dipertimbangkan  yaitu berapa banyak cahaya yang ada disekitar kita dan berapa banyak yang dibutuhkan. 

Pengambilan foto sebelum jam 12 siang, menjelang sore dan saat malam, akan memberikan hasil yang berbeda-beda meskipun si HERO yang kita tembak sama persis tata letak dan sudut pengambilan gambarnya.


* Exposure  
Tak bisa dipungkiri kalau Exposure juga memegan peran penting untuk menghasilkan karya fotografi yang ciamiik. 

Exposure adalah jumlah paparan cahaya yang diterima oleh sensor kamera dalam suatu pemotretan. Ketika pengaturan ISO sudah dianggap menthok, maka yang perlu disetting selanjutnya adalah exposure-nya. Untuk lebih jelasnya, monggo dicermati contoh gambar dibawah ini:


* White Balance (WB) 

Poin white balance atau biasa disebut dengan WB, memiliki fungsi untuk meningkatkan keakuratan warna dimana kamera menentukan warna putih sebagai patokan. Kamera perlu di set up WB karena saat memotret kondisi pencahayaan di sekitar itu berubah-rubah. Kamera tidaklah secanggih mata, karena itu kertas putih belum tentu terlihat putih bagi kamera dalam warna pencahayaan yang berbeda.

Selain menjelaskan dasar-dasar fotography di atas, duo emak yang ilmu  food photography-nya cukup mumpuni juga memeragakan penggunaan  Light Tools yang terdiri dari : White Foam Board, Reflector, Diffuser: White Sheet to the diffuse the light. Cekidot skrinsut yang saya ambil dari materi #ArisanIlmu Belajar Food Photography With Smartphone di bawah ini:

“ Intinya kita harus sregep coba-coba ini – itu. Practise will make us perfect, kira-kira seperti itulah yang kami lakukan. “ 
Setuju banget, kita tak akan tahu seperti lika-liku memotret yang keren tanpa keberanian untuk mencoba-coba. Dalam dunia Photography, kita juga dituntut untuk kreatif membuat setting yang pas untuk hasil jepretan yang optimal. 

Light Tools di atas juga tak harus serba beli loh? Bisa dimodifikasi sendiri seperti contoh Reflector yang dibawa oleh sang narasumber ini neh:

Reflector Kreasi sang Narasumber

Bagaimana, makin tertarik belajar Food Photography kan? Atau pengen pula menjajal kebolehan motret makanan secara langsung ke Maple Tree Resto ini ya? Monggo diagendakan untuk memuaskan diri wisata kuliner sekaligus mengasah kepekaan untuk memotret di resto yang mengusung tema dining casual yang pas banget untuk mencicipi aneka menu kuliner yang menggoda untuk dicicipi semuanya. Harganya pun masih ramah kok, apalagi pas acara Arisan Ilmu kemarin kan dapat diskon 20% dari management Maple Tree, Alhamdulillah ya....

Food-Photography-with-Smartphone-Bagi-Pemula
Hasil belajar Food Photography with Smartphone Bagi Pemula

Sebagian menu-menu yang ada di Maple Tree Resto

Lokasi Maple Tree ini cukup mudah dijangkau dan tidak sulit untuk ditemukan, yakni di Jalan Pakuningratan. Buktinya, begitu saya ngasih tahu alamat Maple Tree, Kang Suami paham tempatnya. Tak hanya lokasinya yang mudah ditemukan untuk resto yang tergolong baru di wilayah Yogyakarta, tata letak resto juga keren banget. 

Halaman parkirnya memadai, kece badai kalau mau selpi-selpian. Baik di bagian dalam resto maupun luar, juga sangat cocok untuk acara kumpul-kumpul semacam #arisanIlmu atau gathering keluarga (pas acara masih berlangsung ada serombongan keluarga, sepertinya habis ada acara mantenan gettu deh), mini reuni juga cuocok kok.


Doc. By Mak Injul (semoga gak salah sebut owner Foto ini)

Jadi, silahkan bawa selalu kamera Anda karena kita tidak pernah tahu kapan akan bertemu obyek atau moment yang berharga untuk diabadikan melalui tangkapan lensa kamera.

Epilognya adalah, sebuah hasil karya Fotografi butuh waktu dan perjuangan. Adalah perform dari kesabaran, kegigihan, ketelitian dan uji kreatifitas. 






24
Share
Pentingnya Menggunakan Pelembab Kulit secara Rutin. Sudah biasa menggunakan pelembab kan? Baik untuk pelembab bibir, pelembab untuk tangan dan badan (hand and body lotion) maupun pelembab wajah.  Ada yang rutin menggunakan setiap habis mandi, atau hanya ketika pagi hari saja saat akan mulai beraktifitas. Masing-masing orang punya ritme yang berbeda dalam menggunakan pelembab, pastinya ya? 

Bahkan saya baru rutin menggunakan pelembab setelah bekerja karena sudah ada pendapatan rutin untuk menganggarkan belanja pelembab. Ceiilaaa…istilahnya menganggarkan, berasa seperti anggaran belanja negara saja. 

Tapi memang demikian sih, slot untuk beli pelembab kulit perlu mendapatkan perhatian. Setidaknya ini semakin saya sadari Bismillahirrahmaanirrahiim setelah semakin sering baca ulasan ataupun sharing artikel mengenai Pentingnya Menggunakan Pelembab Kulit secara Rutin. 

It’s not just untuk tampak cantik kulit yang keminclong, tapi demi alasan kebutuhan agar terjaga kesehatan kulit. Saya berusaha untuk re-engineering pola pikir bahwa Sehat itu cantik karena jika berorientasi pada ‘cantik’ lebih dulu hasilnya belum tentu akan satu package dengan pola makan seimbang dan pola hidup sehat.

no drug; no alcohol; no smoking; pola makan seimbang; rajin olah raga; fitness
Hidup Sehat dengan Rajin Olah Raga 

Untuk mendapatkan kulit yang sehat tubuh kita setidaknya akan memerlukan 30 hingga 40 persen air yang digunakan untuk melembabkan kulit, selain itu juga beberapa ahli kesehatan kulit mengatakan bahwa pelembab sangat berfungsi baik untuk kesehatan kulit dan juga mampu mencegah timbulnya jerawat serta dapat mencegah penuaan dini. Maka tak heran kan jika semakin banyak pilihan jenis moisturizer cream yang beredar di pasaran. 

Sekedar reminder bagi saya bahwa Ternyata Ini loh Manfaat Pelembab Untuk Kesehatan Kulit, berikut ini beberapa manfaat  Menggunakan Pelembab Kulit secara Rutin:

 1. Mengembalikan dan menjaga Kelembaban Kulit  

Saat kita menjalani aktivitas sehari-hari maka kulit akan kehilangan kelembaban dan kadar air di dalam tubuh akan menurun drastis, maka langkah tepat dalam mengembalikan kelembaban kulit yang hilang sepanjang hari ialah dengan menggunakan moisturizer cream wajah yang tepat atau pelembab kulit, menggunakan krim pelembab kulit  akan segera mengembalikan kelembaban kulit Anda dan mencegah kulit terlalu kering serta terhindarkan dari penuaan dini.

 2. Untuk Mencegah Iritasi Kulit  

Tahukah anda penggunaan sabun ketika mandi akan dapat membuat kulit mengiritasi kulit anda, hal ini dikarenakan bahan kimia yang terkandung di dalam sabun dapat mengikis lapisan epidermis di dalam kulit, nah manfaat penggunuaan pelembab ialah dapat menyeimbangkan lapisan epidermis di dalam kulit serta dapat membantu mencegah terjadinya  iritasi di kulit anda.

 3. Melindungi kulit Anda Terhadap Kerusakan akibat polusi dan radikal bebas 

Beraktivitas di luar ruangan umumnya dapat membuat kulit kita jadi rusak, hal ini dikarenakan polusi udara dan polutan dapat membuat kulit anda kotor dan juga membuat kulit anda hilang kelembabannya, oleh sebab itu untuk mencegah kulit dari kerusakaan penggunaan produk skincare yang khusus seperti serum wajah, selain menggunakan pelembab sangatlah dianjurkan pelembab ini juga berfungsi menahan agen eksternal yang dapat mengiritasi kulit anda. 

4. Memperkuat Kulit 

Ketika kulit anda kering dan hilang kelembabanya maka hal tersebut akan membuat kulit anda rentan terhadap alergi dan infeksi, adapun manfaat pelembab ini ialah membantu meningkat sel-sel epidermis di dalam kulit sehingga mereka dapat membentuk penghalang yang kuat untuk mencegah polutan eksternal berbahaya yang dapat membuat kulit anda terinfeksi selain itu juga Pelembab Dapat Memperkuat Kulit anda  tahan terhadap sinar UVA dan UVB. 

Sebagian manfaat jangka panjang dari pemakaian pelembab kulit secara ajeg, juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan Bonusnya yaitu  Mempercantik Kulit karena salah satu manfaat yang paling fenomenal dari penggunaan pelembab ialah dapat mempercantik kulit. 
Beberapa penelitian di Universitas Harvard menyatakan bahwa orang yang sering menggunakan pelembab kulit jauh lebih muda dibandingkan dengan orang yang sering kekurangan pelembab, hal ini dikarenakan orang yang sering terdihidrasi akan membuat kulit mereka kering dan pecah-pecah. 
So, jika ingin memiliki kulit cantik dan terlihat awet muda jangan lupa gunakanlah pelembab kulit secara rutin yaaa…*koyo pesan sponsor* dan TETAP jalani pola hidup (NO drug, No Alcohol, No Smoking) dan istiqomah terhadap pola makan yang seimbang. 

7
Share
5 Cara ini Agar Anak-anak Tidak Addict Pada pada Gadget. Di era modern atau digital atau apalah sebutan yang lebih gagah lainnya, fenomena umum dan semakin diminati dimana anak-anak lebih suka menonton TV dan bermain dengan gadget ketimbang bermain out door/fisik. Dan dengan alasanya masing-masing,  semakin banyak orang tua yang cenderung memilih gadget sebagai sarana bermain bagi anak-anaknya.

Ikut-ikutan film yang box office kan biasanya (sengaja) dibuat sekuel lanjutan. Curcolania ini Bismillahirrahmaanirrahiim merupakan babak lanjutan Ayo [Tetap] Happy Di Musim Liburan Sekolah, bahwa sebenarnya galau yang lebih serius dihadapi oleh para orang tua di musim liburan sekolah tidak hanya karena tak bisa senada dan seirama libur aktifitas dengan anak-anak sekolah. 

Terlebih jika sang buah hati masih kategori anak-anak (untuk hal ini saya ambil batasan anak-anak dalam interval usia 12 tahun ke bawah) dengan variabel-variabel pelengkap antara lain:
  1. Belum ada kegiatan organisasi atau kegiatan sejenisnya yang sifatnya non formal (diluar kegiatan beorganisasi di sekolah)
  2. Tak ada tugas sekolah selama liburan berlangsung. Tugas atau PR yang diberikan untuk mengisi rentang liburan memang sifatnya tidak wajib dan tidak semua sekolah/guru memberikan tugas untuk dikerjakan saat liburan.
  3. Jadwal les libur. Setidaknya, ada beberapa jenis les yang menyesuaikan jadwal les dengan liburan sekolah.
  4. Apalagi kegiatan ekstra kurikuler juga off , bahlan ada yang  sudah vacuum ekskul mulai 2 – 3 minggu sebelum pelaksanaan ujian sekolah. Maksud dan tujuannya memang mulia kok: agar tersedia waktu yang cukup dan fisik yang bugar untuk mempersiapkan diri belajar dalam rangka menghadapi ujian sekolah/UAS. Kenyataannya, tidak semua siswa selaras dengan tujuan tersebut dan bukannya belajar tapi malah asyik bermain dengan ritme yang lebih lama.
Ke-4 point yang saya sebutkan di atas, tidak bermaksud menggeneralisir lhoh? Fenomena di atas hanya sebagian potret yang kebetulan saya lihat pada musim-musim liburan sekolah anak-anak di sekitar tempat tinggal kami. 

Hal yang dominan dan merupakan domain dalam dunia anak-anak adalah bermain dan tiada hari tanpa mainan. Dan dunia industri dengan cermat telah lama menempatkan anak sebagai target pasar berbagai barang-barang/ produk manufactur, salah satunya adalah industri mainan. Komunitas anak merupakan pangsa pasar yang cukup besar dan potensial karena memang anak sangat dekat dengan mainan. 
5-Cara-Agar-Anak-Tidak-Addict-Pada-gadget

Dalam rangka mengikuti perkembangan tekonologi, setiap hari [bahkan bisa jadi dalam hitungan jam?], aneka jenis mainan pun beradaptasi ke dunia digital yang lebih atraktif, lebih memikat, lebih berwarna dan lebih  mempesona dengan unsur “challenge” yang membuat anak-anak semakin penasaran untuk bermain dan bermain lagi. 
Berbagai aplikasi game online favorit maupun offine di desain sedemikian rupa agar kekinian. Game yang sudah existing pun secara kontinyu di up grade atau di modifikasi dengan model yang lebih baru dan terlihat exactly different. Apapun bentuknya, kehadiran setiap mainan selalu digandrungi oleh anak-anak. 
Variabel-variabel di atas (dan masih banyak variable lainnya yang tidak bisa saya sebutkan semuanya) seakan menjadi atom-atom yang memiliki koefisien reaksi kimia yang seimbang sehingga membentuk reaksi fusi yang memperkuat landasan let’s play all the day. 

Yes, it’s not big wrong karena bermain identik dengan dunia anak. mainan seolah memiliki daya magic tersendiri dimata anak-anak. Sepanjang hari anak bisa melupakan hal lain saat bermain dengan mainannya, apalagi di saat musim liburan sekolah dengan critical point di atas, maka musim liburan menghadirkan kekuatiran yang tak kalah bikin galaunya bagi para orang tua semacam kami yang di rumah tak ada ART. 

Kebetulan pula musim liburannya Ifa dan Aida lebih lambat seminggu dari libur sekolahnya Azka. Wajar dong jika kami wondering saat kami tak ada di rumah Azka akan asyik dengan aplikasi produk-produk digital.
Kekuatiran harus di follow up dengan strategi pragmatis yang efektif, efisien dan tidak menimbulkan impresi yang otoriter pada anak-anak. 
Berangkat dari teori tersebut, kami belajar mempraktekkannya sebaik yang kami bisa lakukan, tidak hanya sebagai jurus menghadapi musim liburan sekolah tapi sebenarnya untuk langkah preventif . Berikut beberapa kegiatan Agar Anak-anak Tidak Addict Pada pada gadget dan berbagai turunan media digital (TV, HP, game online dsb) :

Mengajak Anak Berinteraksi dengan beraktivitas fisik di luar ruangan  

Dengan mengajak anak-anak beraktivitas di luar ruangan seperti bermain badminton, mancing ikan, olah raga bersepeda, mencuci sepeda favorit  bersama, mengenalkan aneka permainan non digital seperti layang-layang, kelereng, petak umpet dan aktifitas out door lainnya secara praktis akan membiasakan anak-anak untuk tidak sepanjang waktu membawa dan atau intim dengan gadget. Anak-anak juga akan memiliki pemahaman dan ketertarikan bahwa bermain yang asyik juga bisa dilakukan diluar gadget. 

Hasilnya, tiap pulang kerja kami tanya ngapain saja seharian, akan meluncurlah sederet cerita aktifitas apa saja yang dia lakukan dan dominasinya adalah: badminton, sepedaan rame-rame, main air, main COC, nonton Bhalveer (Azka sudah tidak begitu tertarik main PS, hanya sesekali main PS ada lawan main yang dianggapnya punya skill main Psnya setara). 

*Noted: Azka tipe anak yang suka bercerita, jadi satu pertanyaan akan memberikan semua informasi yang kami butuhkan*

Menjalin hubungan baik dengan tetangga 

Banyak manfaat baik dan produktif yang bisa kita peroleh dengan menjalin hubungan baik dengan tetangga, terlebih tetangga yang punya anak-anak berusia sebaya. Alhamdulillah, kebetulan kami tinggal tidak di komplek perumahan dan tetangga pun memiliki beberapa tipe profesi. Ada tetangga depan rumah (suami istri) yang berprofesi sebagai guru dan bukan urban. 

Jadi, musim liburan sekolah sudah tersedia volunter yang “ngaruh-ngaruhi” Azka untuk bermain secara variatif (tidak melulu hanya aplikasi digital) selama kami berada di luar rumah (bekerja). Ada juga yang berprofesi kerja di sawah, saat tak ada kegiatan di lahan pertanian sesekali suka mengajak azka dan teman-temannya untuk bermain bareng dengan cucu beliau. 

Membekali pemahaman Bagaimana Bahaya Gadget terhadap kesehatan 

Membekali pemahaman Bagaimana Bahaya Gadget terhadap kesehatanSecara berkala (saat anak lagi good mood) perlu disampaikan mengenai bahaya terhadap kesehatan bila terlalu lama menggunakan gadget. 
Juga perlu disampaikan (memang harus berulang-ulang) bagaimana sebaiknya agar tetap aman saat menggunakan gadget, yakni setiap 15 – 20 menit memindahkan pandangan mata dari screen gadget atau mainan digital lainnya. 

Jika momentnya pas, kami juga mengajaknya bicara mengenai size sebuah aplikasi, bahwa semakin besar aplikasi akan membutuhkan kuota data yang besar pula untuk download dan artinya paket internet akan cepat habis. Dalam hal ini, kami memang menggunakan paket data pra bayar dengan kuota tertentu. So far, ada efek pemahaman untuk berhemat paket data tersebut. #trikiritkuotainternet. Atau sesekali, orang tua juga perlu ikut terlibat bermain game online bersama anak. 

 Status gadget secara de jure bukan atas nama anak 

Status gadget secara de jure bukan atas nama anak. Trik ini sengaja saya uji coba lakukan saat Azka minta tablet. Awalnya dia bersikeras mau beli dengan menggunakan tabungannya sendiri. Saya hanya bilang “ ya boleh saja, malah bunda bersyukur bisa pakai tablet secara gratis. Kan Azka baru pakai tab saat pulang sekolah, artinya tab mulai pagi sampai sore hari dipakai bunda kan?”. 

Hasilnya, tanpa perlu berdebat panjang lebar, Azka lebih memilih sparing tab sama saya, tepatnya Kang Suami yang beli tab dan diatas namakan saya serta secara di jure Azka yang menggunakan untuk ngegame. Dengan cara ini, secara otomatis durasi azka mengakses gadget bisa di manage kan? 

 Control aplikasi/file  yang di download secara berkala dan rutin 

Control aplikasi/file  yang di download secara berkala dan rutin. Mungkin bagi sebagian orang tua memberlakukan password pada gadgetnya sebagai langkah preventif untuk memanage anak dalam menggunakan gadget. Tapi kami memilih no password untuk gadget yang kami gunakan. Artinya saya dan kang suami harus lebih rajin mendelete atau tidak mendownload bila ada yang share file di grup yang sekiranya tidak tepat untuk usia anak-anak.  

Dengan tanpa password, otomatis memberikan contoh bahwa tak perlu ada yang dirahasiakan dari isi gadget kami.  Hasilnya, tiap tiap azka akan download aplikasi baru, dia selalu minta ijin dulu dan siap mengirim aplikasi yang lainnya ke recycle bin. Sedangkan Ifa dan Aida, keduanya juga hanya mengakses gadget saat libur sekolah (jadwal perpulangan dari asrama), artinya gadget yang biasa mereka gunakan berada di rumah pun tanpa password.
Selain lima hal di atas, sebelum pamit untuk berangkat kerja, biasanya kami tak lupa meninggalkan sederet pesan sponsor: tidak boleh lupa sholat, nge-gamenya gak boleh lama-lama, harus tidur siang, dan beberapa pesan sponsor lainnya. 

Dan siapa yang kerjaan lagi selow, saya atau kang suami, menyempatkan pulang tanpa aba-aba terlebih dahulu untuk cross check (insidental). Alhamdulillah, meski belum 100% tapi ada hasilnya ketika anak-anak bilang “iya”, mereka akan menepati ucapan IYA tersebut. Sekaligus mereka juga bilang alasannya dan niatan untuk memperbaiki di kesempatan berikutnya jika ada "janji" yang belum dikerjakan atau yang dilakukan tidak sesuai dengan pesan sponsor dari kami. 
Saya yakin tiap orang tua memilik cara-cara smooth (tidak mendikte) tersendiri yang sesuai dengan situasi keluarga masing-masing agar anak-anak tidak addict pada game ataupun produk aplikasi digital lainnya.  
Tentunya juga Anda punya trik jitu sendiri yang lebih cespleng, boleh dong di share juga bagaimana Mengelola penggunaan gadget pada anak-anak sehingga mereka bisa tetap secure and save bermain di era digital ini.

15
Share
Musim ujian sudah lewat, keseruan sesi pendampingan belajar menghadapi gelombang UAS pun jeda dan liburan tlah tiba… liburan tlah…tralala-trilili yeahhhh.  Serunya musim liburan sekolah yang identik dengan penjadwalan ini dan itu atau akan bepergian kemana selayaknya happy family and happy holiday.  Semarak liburan sekolah tapi Bismillahirrahmaanirrahiim tidak semua orang tua bisa kompakan libur bareng anak-anaknya. Akan tetapi sepintas pengamatan saya tanpa survey menunjukkan bahwa ada sebagian orang tua yang dilanda galau dan atau baper ketika musim liburan sekolah tiba. 

Populasi orang tua yang dilanda galau ketika musim liburan sekolah yang saya maksudkan disini diluar konteks kondisi finansial dan dampak bangkitan akibat fluktuasi ekonomi sehingga belum memungkinkan spending time bersama keluarga untuk menikmati peak sesion liburan sekolah. Ternyata tidak semua orang tua bisa senada seirama dengan musim liburan sekolah. Setidaknya ada dua golongan orang tua yang dilanda resah dan gelisah dengan musim liburan ini, yaitu:

Yang pertama, bagi kebanyakan pasangan orang tua yang bekerja tentu perlu pengaturan ritme kerja bila ingin satu frame liburan dengan anak sekolah atau minimal sekian hari bisa ambil cuti di saat musim liburan sekolah berlangsung. Selain kuota cuti yang terbatas, biasanya ada instansi yang menerapkan kebijakan batas limit jumlah karyawan yang ambil cuti dalam satu periode yang sama. Moment hari raya dan musim liburan biasanya yang paling diminati untuk ambil jatah cuti. 

Langkah antisipasinya: Rencanakan pengambilan jatah cuti sedemikian rupa agar bisa dipakai untuk libur saat lebaran dan ketika liburan sekolah. Terkait dengan pemberlakuan jumlah maksimal karyawan yang ambil cuti, artinya kudu jauh-jauh hari mengajukan permohonan cutinya (seperti yang saya lakukan saat ambil cuti di periode lebaran beberapa waktu lalu, yakni sebulan sebelumnya sudah saya ajukan). Secara sudah pengalaman berada di perantauan, makanya saya kudu sigap mensiasati kuota cuti agar optimal, efektif da efisien. Dan, don’t worry kalau musim liburan periode semester gasal ini kan bertepatan dengan adanya libur Hari Natal yang strategis banget, bisa 4 hari full libur resmi. Jika cuti sudah habis, ditambah saja dengan ijin dua hari. Nah kan, sudah cukup recommended kan kalau mau liburan  ke luar kota?

Yang Kedua, bagi orang tua yang memiliki anak sudah menginjak remaja dan termasuk golongan anak sekolahan yang aktif berkegiatan ini, inu dan itu, bahkan di saat musim liburan tiba pun masih kejar tayang dengan kegiatan di sekolah maupun organisasi kepemudaan lainnya, justru orang tua yang dibikin baper karena susahnya nungguin sang buah hati bisa klik and macth untuk happy holiday bareng orang tua. Orang tua sudah sedemikian rupa  meng-arrangement agar bisa available saat musim liburan, eh anaknya yang belum bisa “cuti” dari aktifitasnya yang segabrek-abrek *nguping curhatannya Mbak Lusi di FB*. 

Opsi yang mungkin bisa dikompromikan ya harap sabar menunggu sang buah hati jeda dulu dari serentetan jadwal aktifitasnya, itung-itung mendukung anak untuk mengoptimalkan masa mudanya dengan hal-hal yang positif dan produktif kan ya? Jika toh sampai jelang musim liburan sekolah usai tapi jadwal kegiatan ananda tercinta masih belum bisa dikompromikan untuk berlibur, semoga bisa ditebus pada periode liburan berikutnya. 
Belajar memasak; food; blogger; kuliner; chef; foodphotography
Belajar Memasak: Salah satu "pelarian" cantik bila gagal liburan
Bagaimana jika sudah terlanjur ambil cuti (bagi yang bekerja full time), lantas ngapain ya kalau tidak jadi liburan kemana-mana? 
Hahaha….saya yakin deh, gak bakalan sampai galau sudah terlanjur cuti terus mau ngapain.  Kalau toh tidak jadi liburan ke luar kota atau bahkan gak kesampaian jalan-jalan meskipun di dalam kota, yang namanya liburan kan bisa di'amal'kan dalam berbagi rupa karya. Anggap saja jika saatnya menikmati hobi dengan full passion tanpa terganggu pernak-pernik urusan kerjaan di kantor. 
Bagi yang suka berkebun, siapkan alat-alat berkebun dan singsingkan lengan baju untuk berani kotor di pekarangan rumah. 
Yang hobi masak-memasak, it’s time to trial and eror dengan aneka resep makanan atau kue. 
Bagi yang punya piaraan, kesempatan untuk take over segala tetek – bengek perawatan si  binatang kesayangan. 
Yang hobi nulis dan ngeBLOG, tuh makin banyak competiblog lho? 
Yang addict membaca buku, saatnya hunting koleksi buku-buku bacaan yang baru.
Pokoknya, there’s always great things to do. 

Kalau saya di musim liburan sekolah kali ini (dan kebanyakan musim liburan sekolah lainnya) termasuk yang tidak ambil cuti karena seringnya jatah cuti saya plot di moment Idhul Fitri. Dan kali ini pun tidak ambil ijin pula karena minggu pertama Januari sudah booking ijin tidak masuk kerja ada acara pernikahan keponakan di Surabaya. Selain itu, titik klimak perkerjaan justru berada di akhir dan awal tahun *curhat* 

So, happy holiday for all….happy life ever after.
Ayo [Tetap] Happy Di Musim Liburan Sekolah walaupun tak punya uang bisa kemana-manaa....

12
Share

Cuci gudang ditambah dengan diskon besar-besaran hingga 90%? Ehmmmm….siapa yang rela ketinggalan moment istimewa untuk aksi belanja hemat ala emak cermat?

Begitu pula saya, begitu tahu akan ada event spektakuler yang diadakan MatahariMall.com: e-commerce No.#1 dan terbesar di Indonesia, langsung capcus membuat wish list. Tepatnya, melengkapi daftar barang yang akan dibeli yang sebenarnya sudah nangkring manis di notes. KLOPlah, bisa belanja barang yang dibutuhkan dengan harga super miring kan basic instinc-nya emak-emak tuh. Sebagai emak new comer, saya tentu harus pinter pilah-pilih jadwal belanja yang tepat secara cermat selain belajar mengatur keuangan agar tidak terkena syndrom tanggal tua.

Langkah-langkah yang Bismillahirrahmaanirrahiim saya lakukan  agar bisa Memanfaatkan Diskonan Cuci Gudang Gaya Emak Cermat untuk Belanja Hemat pada event SALE akhir tahun adalah:
  1. Tetapkan budget atau tepatnya slot dana untuk membeli. Ini penting untuk membuat skala prioritas daftar belanjaan. First (important) thing  first buy.
  2. Buat daftar belanjaan dimulai dari jenis barang yang sifatnya urgent (primer) dan komplementer. Dengen demikian saya bisa meminimalkan mana barang yang berdasarkan keinginan semata dan mana yang benar-benar dibutuhkan.
  3. Survey harga barang baik harga di store off  line maupun shop online lainnya. Hal ini untuk mengantisipasi dan tameng agar tidak silau ketika melihat-lihat daftar barang yang terpajang di situs e-commerce membandrol dengan harga awal selangit dan menjadi selimit mungkin setelah diskon. Karena bisa jadi, harga awal yang selangit itu bombastis yang memikat calon pembeli agar terpana dan suka cita memasukan barang tersebut ke dalam keranjang belanja. Padahal, nyatanya harga terdiskon tersebut masih sama atau bahkan lebih mahal dari harga barang tersebut pada umumnya. 
  4. Sempatkan untuk membaca ulasan produk yang tersedia. Adanya ulasan review yang tercantum terkait suatu produk bisa menjadi bahan pertimbangan mengenai kualitas barang tersebut. Sehingga kita tidak terkecoh oleh besarnya nilai % diskonan.
  5. Untuk produk IT, sangat-sangat penting untuk mempertimbangkan capability and quality of service after sale dari brand produk tersebut. 
Setelah menerapkan ke-5 langah tersebut, selanjutnya tentu saja membuka laman e-commerce matahrimall yang sudah sounding bakalan menggelar diskon heboh banget di akhir tahun. Belanja online kan memberikan kita pilihan tak perlu antri bejubel, tak perlu kena macet di jalan sehingga bisa hemat: emosi, waktu, tenaga, BBM.

Dengan membuat wish list, maka waktu belanja tentu akan lebih singkat lagi. Tinggal klik – klik, masuk deh ke dalam keranjang belanjaan. Apalagi di mataharimall.com juga tersedia pilihan O2O Online to Off line yang memberikan kesempatan (calon) pembeli untuk memastikan kualitas barang yang akan di beli secara langsung saat pengambilan barang. Karena metode O2O ini memberikan keleluasaan calon pembeli dapat membayar, mengambil, dan mengembalikan produk di ratusan lokasi di seluruh Indonesia.Cuocok kan?
(Sebagian) My Wish List
Nah karena diskonan akhir tahun di matahari.com besar-besaran dan biasanya penyerbunya juga melimpah ruah, saran saya:
Jangan tunggu last day untuk memindahkan wish list ke dalam keranjang belanjaan. Pengalaman di HarBolNas kemarin, saat akan meng-eksekusi barang yang ingin saya beli, eealah pas kena server down. 

Makanya saya pun bersiap diri jauh-jauh hari sebelumnya untuk mindahin isi wish list, tinggal DEAL saat event Cuci Gudang di MatahariMall.com yang akan berlangsung tanggal 29 – 31 Desember 2015.


12
Share
Newer Posts Older Posts Home
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib

My photo
Ririe Khayan
Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com
View my complete profile
  • Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele
    Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti k...
  • Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ?
    Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ? Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan atau lokasinya masih berdampingan al...
  • Brand Susu Untuk Kesehatan
    Jika ada pertanyaan: Sehat ataukah sakit yang mahal harganya? Bismillahirrahmaanirrahiim , kalau menurut saya, secara ‘value’ kondisi se...
  • Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online
    Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online . Sebenarnya persyaratan dan alur pembuatan proses secara langsung ( walk i...
  • Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil
    Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil . Jika Anda sedang berusaha punya anak, menunggu kapan Anda resmi ...
  • Lima Cara Mengaktifkan (Kembali) Google Adsense yang Diblokir
    Sebaiknya dikesampingkan dulu bila ada yang beranggapan Akun GA di Banned, tak bisa diaktifkan.  (Ternyata) Google Adsence Bisa Aktif  Kem...
  • Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster
    P anic attack Ketika Terkena HERPES Zoster . Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu ...
  • Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin
    Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin   .Mungkin kita pernah mendengar peristiwa keracunan sete...
  • Contact Me
    Memuat... Jika tertarik untuk menempatkan advertorial, review product atau bentuk kerja sama lainnya di Blog saya, silahkan kontak mela...
  • Suplemen Madu Untuk Membantu Atasi Anak Yang Susah Makan
    Punya pengalaman menghadapi anak yang susah makan? Ada yang baper karena selera makan putraatau putrinya belum variatif yang berputar seki...

Blog Archive

  • ▼  2024 (3)
    • ▼  December (1)
      • Manfaat Penting Bermain Untuk Anak-Anak Usia Pra S...
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2023 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (45)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (7)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (6)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2020 (43)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (35)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December (5)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (51)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (7)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (73)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (118)
    • ►  December (12)
    • ►  November (12)
    • ►  October (11)
    • ►  September (11)
    • ►  August (12)
    • ►  July (8)
    • ►  June (8)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2014 (60)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (11)
    • ►  February (10)
    • ►  January (8)
  • ►  2013 (90)
    • ►  December (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ►  March (13)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2012 (126)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (14)
    • ►  September (10)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (11)
    • ►  May (12)
    • ►  April (12)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (10)
  • ►  2011 (69)
    • ►  December (11)
    • ►  November (11)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (9)
    • ►  July (7)
    • ►  June (18)
    • ►  May (5)
Ririe Khayan is an Intellifluence Trusted Blogger

Juara LBI 2016

Juara LBI 2016
facebook twitter youtube linkedin Instagram Tiktok

Labels

Advertorial Aneka Kuliner Article Blog Award Book Review Contact Me Disclosure English Version Fashion Fiksi Financial Gadget Give Away Guest Post Info Sehat Informasi Inspiring Lifestyle Lomba Love Story My Diary My Poems Opini PR PerSahabatan Pernik-Pernik Renungan Review Skincare Technology Traveling True Story UMKM Visit Who Am I? Writing For Us banner parenting




Copyright © 2019 Kidung Kinanthi

installed by StuMon