Musim ujian sudah lewat, keseruan sesi pendampingan belajar menghadapi gelombang UAS pun jeda dan liburan tlah tiba… liburan tlah…tralala-trilili yeahhhh. Serunya musim liburan sekolah yang identik dengan penjadwalan ini dan itu atau akan bepergian kemana selayaknya happy family and happy holiday. Semarak liburan sekolah tapi Bismillahirrahmaanirrahiim tidak semua orang tua bisa kompakan libur bareng anak-anaknya. Akan tetapi sepintas pengamatan saya tanpa survey menunjukkan bahwa ada sebagian orang tua yang dilanda galau dan atau baper ketika musim liburan sekolah tiba.
Populasi orang tua yang dilanda galau ketika musim liburan sekolah yang saya maksudkan disini diluar konteks kondisi finansial dan dampak bangkitan akibat fluktuasi ekonomi sehingga belum memungkinkan spending time bersama keluarga untuk menikmati peak sesion liburan sekolah. Ternyata tidak semua orang tua bisa senada seirama dengan musim liburan sekolah. Setidaknya ada dua golongan orang tua yang dilanda resah dan gelisah dengan musim liburan ini, yaitu:
Yang pertama, bagi kebanyakan pasangan orang tua yang bekerja tentu perlu pengaturan ritme kerja bila ingin satu frame liburan dengan anak sekolah atau minimal sekian hari bisa ambil cuti di saat musim liburan sekolah berlangsung. Selain kuota cuti yang terbatas, biasanya ada instansi yang menerapkan kebijakan batas limit jumlah karyawan yang ambil cuti dalam satu periode yang sama. Moment hari raya dan musim liburan biasanya yang paling diminati untuk ambil jatah cuti.
Langkah antisipasinya: Rencanakan pengambilan jatah cuti sedemikian rupa agar bisa dipakai untuk libur saat lebaran dan ketika liburan sekolah. Terkait dengan pemberlakuan jumlah maksimal karyawan yang ambil cuti, artinya kudu jauh-jauh hari mengajukan permohonan cutinya (seperti yang saya lakukan saat ambil cuti di periode lebaran beberapa waktu lalu, yakni sebulan sebelumnya sudah saya ajukan). Secara sudah pengalaman berada di perantauan, makanya saya kudu sigap mensiasati kuota cuti agar optimal, efektif da efisien. Dan, don’t worry kalau musim liburan periode semester gasal ini kan bertepatan dengan adanya libur Hari Natal yang strategis banget, bisa 4 hari full libur resmi. Jika cuti sudah habis, ditambah saja dengan ijin dua hari. Nah kan, sudah cukup recommended kan kalau mau liburan ke luar kota?
Yang Kedua, bagi orang tua yang memiliki anak sudah menginjak remaja dan termasuk golongan anak sekolahan yang aktif berkegiatan ini, inu dan itu, bahkan di saat musim liburan tiba pun masih kejar tayang dengan kegiatan di sekolah maupun organisasi kepemudaan lainnya, justru orang tua yang dibikin baper karena susahnya nungguin sang buah hati bisa klik and macth untuk happy holiday bareng orang tua. Orang tua sudah sedemikian rupa meng-arrangement agar bisa available saat musim liburan, eh anaknya yang belum bisa “cuti” dari aktifitasnya yang segabrek-abrek *nguping curhatannya Mbak Lusi di FB*.
Opsi yang mungkin bisa dikompromikan ya harap sabar menunggu sang buah hati jeda dulu dari serentetan jadwal aktifitasnya, itung-itung mendukung anak untuk mengoptimalkan masa mudanya dengan hal-hal yang positif dan produktif kan ya? Jika toh sampai jelang musim liburan sekolah usai tapi jadwal kegiatan ananda tercinta masih belum bisa dikompromikan untuk berlibur, semoga bisa ditebus pada periode liburan berikutnya.
Belajar Memasak: Salah satu "pelarian" cantik bila gagal liburan |
Hahaha….saya yakin deh, gak bakalan sampai galau sudah terlanjur cuti terus mau ngapain. Kalau toh tidak jadi liburan ke luar kota atau bahkan gak kesampaian jalan-jalan meskipun di dalam kota, yang namanya liburan kan bisa di'amal'kan dalam berbagi rupa karya. Anggap saja jika saatnya menikmati hobi dengan full passion tanpa terganggu pernak-pernik urusan kerjaan di kantor.
Bagi yang suka berkebun, siapkan alat-alat berkebun dan singsingkan lengan baju untuk berani kotor di pekarangan rumah.
Yang hobi masak-memasak, it’s time to trial and eror dengan aneka resep makanan atau kue.
Bagi yang punya piaraan, kesempatan untuk take over segala tetek – bengek perawatan si binatang kesayangan.
Yang hobi nulis dan ngeBLOG, tuh makin banyak competiblog lho?
Yang addict membaca buku, saatnya hunting koleksi buku-buku bacaan yang baru.
Pokoknya, there’s always great things to do.
Kalau saya di musim liburan sekolah kali ini (dan kebanyakan musim liburan sekolah lainnya) termasuk yang tidak ambil cuti karena seringnya jatah cuti saya plot di moment Idhul Fitri. Dan kali ini pun tidak ambil ijin pula karena minggu pertama Januari sudah booking ijin tidak masuk kerja ada acara pernikahan keponakan di Surabaya. Selain itu, titik klimak perkerjaan justru berada di akhir dan awal tahun *curhat*
yang penting bisa melakukan kegiatan positif ya mba, biarpun liburan gak kemana-mana
ReplyDeleteliburan gak kemana-mana yg penting tetap hepii ya mbak *TOS*
Deletesepertinya meluangkan waktu berkebun rame2 dengan keluarga tercinta bisa jadi ajang menghabiskan liburan mengasyikkan di rumah ya mbakk... aseek2
ReplyDeleteYoii mbak, berkebun rame-rame, kemudian sarapan bareng dengan nasi bungkus daun pisang. mantap
DeleteAku hampir cuti besar, dong. 3 bulan. *pamer*
ReplyDeleteCieeee, makin rajin maak nih, ya. kangen masakan Mbak Rie. :D sopnyaaa. . .
cieeee...yg akan cuti besar. ngiriiii..
DeleteSelamat ya jeng, semoga lancar dan sehat semuanya
iyaaa libur tlah tiba, yang hobi ngecraft mbak hehehe mesti hunting-hunting tutorial baru lagi
ReplyDeletehei Mbak, long time no see ya?
Deletemakin cemerlang saja neh craftnya
Masak-masaakk..!!
ReplyDelete(y)
"memasak menjadi pelarian cantik tiap liburan" suka suka sukaaa hihihi :D
Aku pengen pelarian cantik saat liburan dgn coba cobi memasaka, tapi msh gagal mulu. hiks
DeleteTeup semangat Kak Ririe!
ReplyDeleteSama lah saya gak liburan jugaaa hikz
yuuuuuuaaaa, Dhek Una ayo ke yOgya dong
Delete