Mengenal Simbol pada Kemasan Plastik. Hal-hal yang kita perhatikan saat berbelanja selain harga adalah expired date pada produk hasil olahan industri. Tak jarang juga saya [kita] membandingkan untuk jenis barang yang sama secara antar brand, baik dari segi harga maupun ingredientnya. Bila perlu bawa kalkulator tuh ke supermarketnya ya...jika gak percaya, silahkan mengamati orang-orang yang sedang belanja parcel lebaran dalam skala besar.
Bismilllahirrahmaanirrahiim, beberapa diantaranya ada yang bawa kalkulator lho? Demikian antusiasnya saat memilih dan memilah barang belanjaan, apakah sudah menjadi bagian dari kebiasaan kita untuk memperhatikan terhadap simbol-simbol tertentu yang ada dalam kemasan makanan/produk yang berbahan plastik?
Bahwa simbol-simbol yang sengaja dipasang pada kemasan makanan/produk tersebut tak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan estetika atau pun pelengkap desain kemasan produk. Ketika mengamati minuman air minum dalam kemasan ~ AMDK yang saat ini sudah menjadi trend untuk menyuguhi minuman bagi tamu, termasuk juga salah satu kebiasaan baik di tempat saya bekerja untuk menyediakan AMDK kini di ruang tunggu, yaa...demi memenuhi IKM ~ indek kepuasan pelanggan dunk tentunya. Apalgi menjelang lebaran, tentu selain berbagai makanan ringan, snack dan aneka kue, maka AMDK [termasuk jenis soft drink dalam kemasan siap minum] juga mengalami lonjakan angka penjualan yang drastis.
Menyuguhkan minuman siap saji dalam porsi yang sekali dibuka kemasannya langsung habis memang baik agar tidak ada yang mubadzir. Dan karena pertimbangan menghindari tindakan mubadzir ini, maka tak jarang sebagian kita memanfaatkan bekas kemasan tersebut untuk digunakan sebagai wadah makanan/minuman lagi.
Sering kita jumpai adalah untuk kemasan yang volume besar, sebut saja misalnya AMDK volume 500 ml ke atas atau yang kemasan kecil banyak dikumpulkan oleh pemulung kembali. Point of viewnya bukan pada air/minumannya, melainkan pada plastik yang digunakan untuk mengemas.
Senyawa phthalates ~ bahan baku pembuat plastik ~ berbahaya bagi tubuh manusia karena dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker. Karena itulah kita sangat perlu untuk mengetahui masing-masing logo/simbol yang tertera pada kemasan plastik.
Misalnya plastik jenis PETE pada AMDK, jika sudah terbuka maka hrus habis hari itu juga, tidak boleh sampai besoknya. Dan kemasan tersebut HANYA SEKALI pakai. Sebab senyawa phthalates dapat larut dalam air.Dan berikut ini beberapa simbol yang sering terdapat dalam kemasan berbahan plastik [sumber: http://en.wikipedia.org], semoga bisa jadi wacana bagi kita semua untuk lebih aware saat hendak re-use kemasan plastik di rumah:
PETE= polyethylene Terephthalate digunakan untuk botol air mineral, jus dan botol-botol wrana transparan: satu kali pakai dan dapat menyebabkan kanker
HDPE=high density polyethylene, digunakan untuk botol-botol warna putih susu, tupperware, gelas air minum, kursi lipat: Aman karena mampu mencegah reaksi kimia kemasan plastik denagan makanan/minuman.
PVC atau V = Polyvinyl Chloride digunakan sebagai pembungkus makanan/minuman dan botol-botol PVC : berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
LDPE = Low density polyethylene digunakan untuk tempat makanan, plastik kemasan dan botol-botol yang lembek: Aman karena mampu mencegah reaksi kimia kemsan plastik dengan makanan, tapi sulit dihancurkan [saat sudah tidak terpakai]
PP = Polyprepelene digunakan untuk susu bayi: jenis plastik terbaik untuk makanan dan minuman, kuat, ringan dan stabil terhadap suhu tinggi
PS= Polystyrene digunakan untuk tempat makan styrofoam, tempat minuman sekali pakai: berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu reproduksi wanita, pertumbuhan tubuh dan sistem saraf. Jenis plastik ini sulit untk di daur ulang
OTHER = Polycarbonate untuk botol minum olah raga, suku cadang mobil, alat elektronik dan komputer: memiliki resistensi tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu udara.
Efek bahaya kemasan tersebut baru dari sudut manakala bahan/senyawa phthalates pada kemasan berbahan plastik yang peruntukannya harus habis/sekali pakai TAPI ternyata karena suatu alasan tertentu bekas kemasan yang harusnya dipossible kemudian dilakukan re-using sehingga berbahaya bagi kesehatan [menyebabkan kanker].
Dan secara konteks akumulatif pemakaian, manakala habit kita semakin cenderung meningkat mengkonsumsi AMDK atau makanan dalam kemasan plastik, maka jumlah sampah plastik pun akan meningkat secara ‘mengagumkan’ dan imbasnya ancaman terhadap lingkungan pun meningkat secara linear karena plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa dihancurkan di recycle dalam tanah.
Good habit will bring healthy and happiness life.....
Also will safe the earth