Perpustakaan Keliling. Apa dan bagaimana perpustakaan keliling, tentu bagi para lalu lintas di blogsphere sudah pada tahu dan sangat paham. Saya sendiri baru sekali mengunjungi perpustakaan keliling tersebut, itupun terjadi secara kebetulan.
Seperti Bismilllahirrahmaanirrahiim biasa kalau day off dan tidak punya acara tertentu [tidak mudik], artinya seharian saya akan ‘libur’ juga dari aktifitas di luar rumah. Kalau ada keperluan saja baru keluar rumah, apalagi kalau sang mentari bersinar dengan cerah ceria maka artinya bakal makin betah saya diam di rumah. Biasanya selepas Ashar saya akan keluar untuk beli something to eat...beli sego tempong atau makanan apalah pokoknya. Dan minggu lalu saya sengaja gak langsung menuju lokasi makanan, sengaja mengambil jalur memutar untuk melihat-lihat keramaian suasana jelang malam minggu.
Saat melintas di taman bermain yang berlokasi di depan Mesjid Baiturahman dan gak jauh dari lokasi pasar besar-nya Banyuwangi serta sebuah mall yang sudah ganti nama lagi jadi Borobudur, saya tertarik dengan adanya dua unit mobil bertuliskan Perpustakaan Keliling parkir di pinggir taman bermain yang sudah mulai ramai oleh beragam usia pengunjung, mulai anak-anak, remaja dan para orang tua. Maka saya pun menepikan motor dan menghampiri unit mobil yang memajangkan rak-rak buku dan ikut menuliskan nama pada buku pengunjung sambil SKSD ~ sok kenal sok dekat dengan Bapak petugas perpustakaan.
“ Kalau pinjam bukunya gak bisa dibawa pulang ya pak?”
“ Iya Mbak, hanya untuk dibaca-baca di sini. Kalau tertarik mau pinjam dibawa pulang, Mbak-nya silahkan daftar saja ke kantor perpustkaan daerah. Jadi nanti akan diberikan kartu untuk pinjam buku dalam jangka waktu tertentu..” jawab si bapak sambil menyebutkan alamat kantor perpustakaan daerah tersebut dan Alhamdulillah saya pernah lewat di depannya. #Plakkkk..
“ Kalau IDnya bukan orang sini apa bisa Pak?”
“ Kalau Mbak kerja di sini, bisa menggunakan surat keterangan dari kantornya kok untuk mendapatkan kartu keanggotaan perpusda....”
“ Kayaknya perpustakaan keliling ini masih baru ya Pak?”
“ Enggak kok Mbak, sudah mulai sekitar triwulan terakhir 2011.....” dan menurut penjelasan si Bapak petugas ternyata setiap hari perpustakan keliling stand by di taman bermain mulai jam 3 sore sampai jam 9 malam. Kalau hari minggu pagi [sejak adanya program car freeday] perpustakaan keliling juga disediakan di depan kantor Pemkab Banyuwangi.
Hemmm....sepertinya memang saya yang jarang berkeliling menjelajah ‘peradaban’ di kota Banyuwangi ini deh. Sambil berbincang-bincang, saya pun sesekali mengambil buku dari tempatnya, membuka-bukanya sekilas dan mengembalikannnya lagi. Beberapa anak kecil dengan antusias mengambil buku-buku bacaan yang bergambar, gak ada lima menit sudah dikembalikan dan ditukar dengan buku lainnya.
Dari pengamatan sebentar tersebut, rasanya kok ada yang kurang pas antara tujuan diadakannya perpustakaan keliling tersebut dengan komunitas yang diharapkan akan berminat meminjam dan membaca-baca buku yang disediakan dalam 2 unit mobil perpustakaan keliling tersebut. Hemm yang kurang pas adalah, koleksi buku yang di sediakan [yang menurut saya] didominasi buku-buku yang ‘berat/serius’ semacam buku referensi ilmiah.
Ada juga hand book yang biasanya di tersedia di perpustakaan kampus, ada juga novel fiksinya yang berbahasa Inggris. Padahal kalau dilihat dari lokasi dan keberagaman pengunjung di taman bermain tersebut, tentunya mereka sedang spending time dan enjoy menikmati kebersamaan dengan keluarganya [ada yang sama pacarnya]. Jadi besar kemungkinan jenis bacaan yang akan diminati tentu yang ringan, menghibur dan gak bikin mikir.
Toh, salah satu maksud/tujuan perpustakaan keliling adalah untuk menarik minat baca, jadi akan lebih tepat sasaran JIKA disediakan buku-buku yang membuat peminjamnya interest membaca secara berkelanjutan sehingga akhirnya bisa terbentuk good habbit membaca buku dari jenis lainnya.
Apalagi yang namanya taman bermain, tentu banyak fasilitas permainan yang menggoda untuk dinikmati, bersaing dengan keberadaan perpustakaan keliling tersebut. Belum lagi wisata kulinernya yang beragam dengan harga yang bersahabat. Setelah durasi sekitar 30 menit, kumandang tarhim pun nyaring terdengar dari speaker mesjid di seberang, artinya saya harus segera check out dari situ dan segera menuju target: beli makan dan langsung pulang menikmati malam minggu ditemani radio dan netbook kesayangan....oia, ada oleh-oleh yang saya dapatkan yaitu brosur dimana tertera kalimat yang sangat impressif dan provokatif tentunya [menurut saya]:
Siapa gemar membaca, dia akan mendapat INFORMASISiapa yang punya INFORMASI, dia akan memiliki PENGETAHUANSiapa yany punya INFORMASI, dia akan menguasai TEKNOLOGIDan...Siapa yang menguasai INFORMASI, PENGETAHUAN dan TEKNOLOGI, bersiaplah untuk menjadi RAJA DUNIA
Nah, sudah berapa kali-kah Anda mengunjungi perpustakaan keliling ? Ataukah lebih memilih berlama-lama di toko buku saja?