Momen Spesial diawal Ramadhan. Setiap Ramadhan selalu spesial, setiap detik, menit, jam, hari, minggu dan sebulan penuh Ramadhan adalah spesial.
Bismillahirrahmaanirrahiim Momen spesial diawal Ramadhan ini adalah sebuah pertanyaan yang untuk kesekian kalinya menghampiri: SEANDAINYA ini Ramadhan terakhir? Karena kita tak akan pernah tahu kapan (kesempatan) terakhir kita diberi kesempatan bertemu momentum Ramadhan.
Maka, sebisa dan sebaik mungkin diawal Ramadhan ini, selain kebersyukuran karena masih diberi kesempatan untuk menikmati segala “jamuan” yang dihadirkan. Dan hal penting selanjutnya, bagaimana agar bisa menikmati, meraih dan mendapatkan segala bentuk kebaikan yang bertebaran.
Terlepas bagaimana kesehariannya, pada Bulan Ramadhan semua orang punya alasan yang tepat untuk bertaubat, meningkatkan ritme ibadah, perbuatan baik lainnya dan berusaha jadi pribadi lebih baik: untuk menjaga ibadahnya, lidahnya, matanya, hatinya serta berusaha lebih baik dari pada hari-hari lainnya atau bulan-bulan sebelumnya.
Sering saya bertanya pada diri sendiri, berbagai perbuatan baik tersebut apakah saya lakukan karena ingin mendapatkan “hadiah” yang dijanjikan bagi yang menjalankan ibadah di Bulan Ramadhan atau KARENA INGIN, SUKA, dan BAHAGIA dengan hadirnya Bulan Ramadhan. Dan tetap seantusias di Bulan Ramadhan ketika Bulan Ramadhan berlalu dan tetap sama segala perbuatan baik tersebut di bulan-bulan lainnya?
Jika Ramadhan berlangsung 12 bulan, akankah saya masih setia, suka rela, bersuka cita dan gembira ria berperilaku seistimewa seperti pada Ramadhan?. Atau, jangan-jangan karena Ramadhan hanya 30 hari dan dipenuhi berbagai fasilitas pahala yang dilipatgandakan, sehingga saya semangat menjalankan segala rupa kebaiakan dan ibadah?
Sebagai seseorang yang cethek ilmu dan amalan yang masih kerap naik turun keistiqomahannya, dan selagi masih diawal Bulan Ramadhan, penting sekali bagi saya untuk memperbaharui tekad sepenuh hati menjadi pribadi yang lebih baik lagi, berusaha “meringankan” diri sendiri dan memfasilitasi agar orang-orang yang kita sayangi bisa jadi pribadi yang lebih baik. Semoga masih diizinkan Allah Ta’ala untuk jadi lebih baik tanpa julid dan tanpa menjadi hipokrit. Serta semoga jejak langkah dan perbuatan yang baik bisa diterjemahkan di bulan-bulan setelah Ramadhan.
Mereminder diri setiap saat, MOMENT BULAN RAMADHAN yang sarat dengan nilai-nilai spiritual ini adalah saat yang stratgeis untuk menjadi media renungan "lebih dari seandainya ini Bulan Ramadhan terakhir" agar tak akan kita sia-siakan segenap kesempatan hidup, walau sedetik waktu berlalu tanpa makna, dibiarkan berlalu begitu saja.
“Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku, kuserahkan hanya kepada Allah Ta’ala, Tuhan seru sekalian alam”.
Laporan Tahunan, laporan kegiatan dan atau apapun jenis laporan lainnya, merupakan salah satu tool untuk mengetahui kinerja dan hasil yang dicapai terhadap pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu tertentu. Dari laporan tersebut, bisa dijadikan dasar untuk mengukur tingkat keberhasilan dan acuan membuat evaluasi terhadap kinerja yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Dengan kalimat lain, laporan tahunan atau laporan (hasil) kegiatan merupakan bahan penting untuk menyusun rencana kegiatan untuk periode berikutnya.
Bismillahirrahmaanirrahiim secara ringkas, sedikit yang saya pahami, setiap unit organisasi, instansi maupun perusahaan (mulai dari skala terkecil), pada dasarnya sudah menerapkan sistem management terpadu, yaitu menerapkan pola kegiatan yang dimulai dengan Planning ==> Realisasi ==> Laporan (hasil) ==> Evaluasi (terhadap pelaksanaan kegiatan). Mungkin pada awal-awanya, semua kegiatan berjalan begitu saja, akan tetapi jika ditelaah secara mendalam, umumnya mereka secara nature menerapkan mata rantai kegiatan yang diawali dengan perencanaan dan dilakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai.
Untuk melihat, mengetahui seberapa sukses pelaksanaan suatu kegiatan, maka dibutuhkan laporan (hasil) pelaksanaan kegiatan. Dari laporan ini, bisa diketahui kinerja teamwork (organisasi/perusahaan), apakah kegiatan sudah dilaksanakan sesuai perencanaan, berapa % capaian out put, bagaimana out come dan akan seperti apa impact ke depannya, serta hal-hal lainnya, semua itu bisa dibaca dari laporan tahunan.
Mengingat sedemikian pentingnya fungsi laporan tahunan, terlebih bagi perusahaan, adalah sangat-sangat penting untuk menyajikan laporan tahunan yang informatif, yang bisa dijadikan bahan evaluasi sebagai upaya perbaikan untuk kegiatan selanjutnya dan penyusunan rencana di tahun berikutnya.
Laporan Tahunan (annual report ) merupakan laporan yang dikeluarkan oleh perusahaan, organisasi, atau instansi untuk umum, investor, regulator, dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan.
Untuk membuat, menyusun dan menyajian laporan (hasil) pelaksanaan kegiatan/operasional, hukumnya wajib dibuat secara comprehensive dan informatif, sebenarnya adalah bagaimana kita mengolah data sedemikian rupa sehingga bisa di pahami oleh semua pihak tanpa menimbulkan efek bias. Artinya, informasi (data dan angka) yang dicantumkan dalam laporan tahunan harus disusun secara sistematik. Dari sekian kali pernah menyusun laporan tahunan, out line yang saya buat secara berurutan sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN yang berisikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan.
II. RENCANA (AWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN. Pada Bab ini berisikan mengenai hal-hal yang menjelaskan apa saja kegiatan, program, target yang akan dicapai untuk kurun waktu 1 tahun. Di dalam bab ini juga diuraikan kondisi SDM, anggaran (keuangan), Fasilitas dan sarana - prasarana pendukung lainnya opersional perusahaan.
III. PELAKSANAAN KEGIATAN (Hasil akhir). Secara sekilas, pada bagian ini mirip sama dengan bab II, perbedannya terletak pada point of view realiasasi dari perencanaan yang diuraikan pada bab II (lebih fokus ke arah rencana yang telah terlaksana).
IV. HASIL PELAKSANAAN DAN EVALUASI. Pada bagian ini memaparkan (kinerja) hasil pelaksanaan kegiatan. Di dalam bab ini juga membahas tingkat capaian (prestasi), kendala dan permasalahan yang dihadapi serta apa saja yang perlu di evaluasi untuk dasar penyusunan perencanaan dan program tahun berikutnya.
V. PENUTUP, merupakan bagian terakhir dari laporan yang biasanya berisi kesimpulan singkat dari laporan tahunan dan saran.
LAMPIRAN. Setelah bab penutup adalah lampiran dokumen, data dan gambar atau foto-foto yang mendukung kelengkapan laporan tahunan.
Tuh kan, betapa akan sangat super tebal isi laporan tahunan. Jadinya gak mungkin, audien yang membaca laporan tahunan bisa dengan cepat kalau pemaparan laporan dalam bentuk full 1 bendel mulai dari pembukaan, kata pengantar, daftar isi, uraian laporan (beberapa bab), pembahasan, kesimpulan, saran dan kritik. Jika pemaparan laporan tahunan seperti itu, dijamin audiennya bakal ketiduran dan mimpi sedang sidang skripsi dong.
Some how, muara dari laporan tahunan adalah disampaikan ke para pihak yang berpentingan dengan isi laporan tersebut. Untuk itu, bentuk laporan tahunan juga penting untuk disajikan secara simple, tidak membosankan, menarik dan membuat siapa saja yang membacanya bisa dengan cepat menangkap “content” yang tersaji dalam laporan tersebut.
That’s why, untuk paparan laporan tahunan dibutuhkan format yang bisa menyajikan secara ringkas dan merepresentasikan keseluruhan isi laporan tahunan. Outline untuk menyampaikan isi laporan tahunan yang familiar dan relatif bisa digunakan untuk menyajikan poin-poin pokok dan utama umumnya dalam bentuk power point.
Nah kan, untuk mengonversi laporan tahunan dalam bentuk power point kita membutuhkan ilustrasi, gambar atau infografis untuk menampilkan isi laporan secara lebih akurat sekaligus menarik untuk disimak setiap detail data dan angka-angka yang tersaji. Memang bisa saja sih menyajikan data/angka-angka dalam bentuk diagram batang, pie, grafik atau kurva.
Mengingat, memperhatikan dan mempertimbangkan betapa data dan informasi yang disajikan dalam laporan tahunan sangatlah kompleks untuk skala sebuah perusahaan, tentunya kita membutuhkan ilustrasi atau gambar yang dibuat sedemikian sehingga data dan angka-angka laporan tahun terangkum dengan lengkap dalam bentuk infografis yang informatif. Ya memang sih, kebutuhan akan ilustrasi, gambar atau infografis tak hanya kita butuhkan ketika menyajikan laporan dalam bentuk power point.
Dalam laporan versi dokumen yang berisi uraian naratif, data dan angka juga akan lebih bagus penyajiannya jika dilengkapi dengan ilustrasi, gambar dan desain infografis yang relevan. Terutama pada bagian HASIL PELAKSANAAN DAN EVALUASI, adanya gambar, ilustrasi atau infografis akan memperkuat isi laporan agar mudah dicerna dan dipahami.
Faktanya, gambar-gambar ilustrasi dan atau desain infografis tersebut kan tidak mungkin asal comot daru google. Beberapa situs seperti Shutterstock, 123RF, dan iStock memang menyediakan berbagai model, jenis, bentuk gambar, ilustrasi dan infografis yang sangat beragam.
Dan faktanya pula kalau menggunakan image, gambar ataupun ilustrasi seperti diatas itu bisa kita dapatkan dari Shutterstock, 123RF, dan iStock ternyata harus pakai kartu kredit. Bikin ribet kan ya kalau seperti ini?
Tapi don’t worry dan jangan panik dulu ya, ada alternatif yang bisa dipertimbangkan sebagai salah satu solusi untuk mendapatkan ilustrasi, gambar, infografis yang kita butuhkan yaitu AnekaPics.com. AnekaPics.com ini menyediakan juga akun premium download gambar premium dari Shutterstock, 123RF, iStock, Adobe Stock, dan sebagainya dengan harga cukup bersahabat dan ramah kok.
Masih galau untuk menyajikan laporan tahunan dengan ilustrasi yang representatif dan informatif? Cuss saja dulu ke AnekaPics.com dan temukan desain infografis yang sesuai dengan kebutuhan laporan Anda?
Jadi, adakah yang punya pengalaman seru dan tak terlupakan saat menyusun laporan tahunan ?
Siapa yang tidak kenal Yogyakarta? Branding sebagai destinasi ekowisata sudah kental dan identik dengan Yogyakarta, bahkan disebut-sebut menajdi destinasi wisata kedua terbesar di Indonesia setelah Bali.
Bismillahirrahmaanirrahiim, geliat dan pertumbuhan wisata di Yogyakarta menjadi salah satu pengungkit dan stimulator untuk tumbuh dan berkembangnya ragam produk kuliner makanan dan minuman, baik yang siap saji/makan maupun sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta. Setidaknya terdapat peluang pasar yang cukup besar terhadap produk kuliner yang bisa dikembangkan oleh kelompok UMKM.
Artinya sektor kuliner yang diproduksi oleh para UMKM di Yogyakarta memiliki peluang besar untuk menjadi pilar kemandirian dalam pemberdayaan masyarakat, perekonomian, penyerapan tenaga kerja yang dipicu dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan manca negara dan domestik dari tahun ke tahun.
Sejalan dengan fenomena tersebut, Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta bersama dengan PLUT-KUMKM DI Yogyakarta menggelar pameran Pesta Kuliner Rakyat di Halaman PYRAMIDE jl. Parangtritis Bantul pukul 09.00 WIB - 15.00 WIB. Pameran iniyang dimaksudkan sebagai sarana Pemasaran dan Pengembangan Produk Kuliner dari UMKM. Pesta Kuliner Rakyat ini diselenggarakan tanggal 22 – 23 Maret 2019, diikuti oleh kurang lebih 20 UMKM yang memasarkan beragam produk makanan basah, aneka camilan, minuman, dan produk makanan yang pas untuk jadi oleh-oleh khas Yogya.
Memasuki area pameran pesta kuliner untuk rakyat ini, yang langsung mengundang rasa penasaran adalah angkringan Miedes Sriloka, satu-satunya stand yang memajang komoditas pamerannya dengan menggunakan gerobak. Daya tarik utama tersebut membuat saya semakin terkesan manakala produk unggulan yang ditawarkan adalah sejenis mie instan buatan sendiri yang menggunakan bahan utama tapioka, mie instan dengan cita rasa pedas.
Stand Miedes Bu Darmi
Stand Miedes milik Ibu Darmi ini selain menyajikan miedes yang bisa disantap ditempat, juga menjawab rasa penasaran pengunjung untuk membawa pulang produk miedes tersebut yang sudah dikemas rapi dengan berat 200 gram seharga Rp. 10.000,-. Miedes Kering Sriloka ini menurut saya memiliki peluang besar untuk menjadi oleh-oleh yang khas Yogya, khususnya Bantul.
“ Cara penyajiannya mudah kok Mbak, seperti menyajikan mie instan pada umumnya. Nanti tinggal dikasih bumbu sesuai selera, dijamin rasanya lebih unik (baca: enak yang beda dari mie instan pabrikan) “demikian jelas salah satu penjaga stand dengan wajah sumringah dan ramahnya.
Miedes Kering
Menurut Bu Darmi, miedes ini dibuat secara manual sehingga skala produksinya belum maksimal. Beliau optimis, di masa-masa mendatang akan bisa meningkatkan jumlah produksi karena tahun 2020 nanti akan mendapatkan bantuan alat produksi dari instansi terkait.
Bu Darmi juga yakin, dengan keikutsertaannya di pesta kuliner rakyat ini merupakan kesempatan emas sebagai uji pasar untuk memperkenalkan produk miedes secara lebih luas, tidak hanya di wilayah Bantul tapi juga bisa meraih minat pecinta kuliner di Indonesia.
Melanjutkan jelajah pesta kuliner rakyat ini, selanjutnya saya dibuat terpesona oleh sajian minuman dawet yang menggunakan bahan utama daun pisang.
Dawet Daun Pisang oleh Mekar Sari
“ Ngapunten Mbak, dawetnya dibuat dari daun pisang ?”, spontan tanya saya dengan ekspresi tidak percaya dan kuatir salah dengar.
“ Iya Mbak, saya membuatnya dari daun pisang kepok. Caranya mudah kok, daun pisangnya cukup diblender dan dilanjutkan dengan langkah seperti umumnya membuat dawet,” mendengar penjelasan dari Mbak Muryanti, ekspresi saya pun serentak berubah jadi kagum karena baru pertama kalinya saya tahu kalau daun pisang ternyata bisa dibuat bahan dawet.
Apalagi setelah setelah mencicipi segelas es dawet daun pisang yang dijual cukup dengan harga Rp. 5.000,- itu, rasanya memang beda dari dawet lainnya, ada rasa daun pisang yang segar dan enak banget.
Bisa jadi, produk minuman dawet daun pisang ini merupakan salah satu contoh produk kreatifitas yang memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar kita, berbasis sumber alam yang bersifat RENEWABLE RESOURCES, yang mampu menyerap tenaga kerja secara padat karya karena bisa dilakukan oleh-oleh ibu-ibu di rumah, dan tidak menutup kemungkinan, varian komoditas berbahan baku daun pisang ini akan memiliki ragam diversifikasi produk yang lebih banyak dan kreatif lagi.
Beranjak dari stand dawet daun pisang, saya menuju ke stand yang menjual aneka makanan ringan dan makanan basah yang siap dimakan, antara lain: gudangan, trancam, nasi bungkus daun jati, ada ketan dengan ikan teri dan beberapa makanan lainnya.
Komoditas kuliner Bu Samiyati yang layak jadi oleh-oleh khas Bantul
Stand milik Ibu Samiyati ini sengaja menjual makanan khas ndeso, dengan harapan pecinta kuliner dapat mengenal dan bisa mencintai kuliner tradisonal diantara kuliner kekinian. Selain itu, dari segi harga saya yakin kuliner tradisional memiliki daya saing yang tinggi karena harganya sangat terjangkau. Contohnya, menu-menu yang dijual Bu Samiyati ini. Untuk satu bungkus gudangan itu hanya dua ribuan, menu trancam juga kisaran harga segitu. Jadi saya sependapat dengan Ibu Samiyati, kuliner tradisional pun memiliki kesempatan yang sama untuk bertahan secara lintas generasi karena memiliki citarasa yang kaya akan bumbu rempah-rempah asli Indonesia.
Saya berharap bisa mencicipi semua kuliner yang ikut dalam ajang pesta kuliner rakyat ini, masih banyak stand lainnya yang tak kalah menarik dan menggoda lidah. Ada aneka peyek tampak kriuk-kriuk, beragam jenis keripik, bakpia, ada juga wedang uwuh yang melegenda, teh gurah, dan masih banyak lagi jenis kuliner yang siap berkembang dan bersaing dengan produk kuliner kekinian.
Dari semua rasa heran tersebut, ada satu pertanyaan yang mengusik hati saya, “ kenapa mayoritas peserta pameran adalah UMKM dari Bantul ya?”.
Alhamdulillah, pertanyaan saya segera mendapatkan jawaban ketika saya sempat bincang-bincang sejenak dengan Ibu Veronica Setionongtyas Pratiwi dari Seksi Pemasaran, Dinas Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta. Menurut beliau, kegiatan ini memang sifatnya untuk memberikan fasilitasi terhadap UMKM untuk mengenalkan dan memasarkan produk-produk mereka, dimana pelaksanaannya secara bertahap pada masing-masing kabupaten/kota di Proipinsi DI Yogyakarta.
“ Bisa dibilang, kegiatan ini semacam jemput bola, dimana lokasi dan peserta pameran kami serahkan pada instansi terkait pada masing-masing kabupaten/kota. Harapannya, mereka yang lebih tahu potensi UMKM di daerahnya, kapan waktu yang tepat untuk pelaksanaan dan tempat yang dianggap strategis untuk lokasi pameran “. demikian penjelasan dari Ibu Veronica dengan penuh antusiasnya.
Bersama Ibu Veronica, Seksi Pemasaran Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta
Ada rasa adem mengaliri rongga dada mendengar penjelasan dari Ibu Veronica tersebut, artinya kegiatan Pasar Kuliner Rakyat ini memang dimaksudkan untuk memberikan dukungan berupa fasilitas pameran gratis bagi UMKM agar produknya lebih dikenal masyarakat luas dan bisa meningkatkan pemasaran produknya.
Dampak positif lanjutan (impact) dari kegiatan pesta kuliner rakyat ini tentu saja diharapkan bisa memotivasi UMKM untuk lebih produktif, kreatif dan memiliki jejaring pemasaran yang lebih luas.
Dengan menyimak penjelasan dari Ibu Veronica ini dan melihat potensi dari para peserta pameran, saya ingin ikut memberikan saran, semoga bisa mendukung pemercepatan tercapainya tujuan mulia penyelenggaraan pesta kuliner rakyat ini antara lain:
Kemasan produk sebaiknya dilengkapi dengan nomer PIRT dan Logo Halal. Mengingat tingkat kesadaran konsumen makanan dan minuman yang semakin cerdas terhadap keamanan pangan. Dengan dilengkapinya ijin PIRT dan Halal, secara cepat pembeli akan bisa mengenali kalau produk makanan atau minuman yang akan dibelinya menggunakan bahan-bahan yang berkualitas, diolah dengan sanitasi yang terjaga kebersihannya, dikemas dengan benar, sehingga secara significant akan bisa meningkatkan kepercayaan dan kesetiaan konsumen untuk membeli produk suatu jenis produk kuliner.
Informasi kemasan dibuat dengan ukuran huruf yang bisa dibaca, sebaiknya tidak menggunakan huruf yang terlalu kecil karena akan menyulitkan pembeli ketika ingin mengetahui informasi tentang produk tersebut, antara lain komposisi bahan, masa kadaluarsa, berat bersih, dan lain sebagainya.
Sebaiknya dihindari menggunakan bahan tambahan kemasan yang berbahaya, karena saya masih melihat ada kemasan makanan kering yang menggunakan stapler. Selain berbahaya, cara pengemasan makanan dengan distrapler ini bisa memperpendek masa ekonomis produk untuk bisa dikonsumsi.
Secara keseluruhan, kehadiran pesta kuliner rakyat ini tentu sangat diharapkan oleh masyarakat luas, tak hanya bagi pelaku UMKM tapi juga gabi para pecinta kuliner. Dengan pameran seperti ini juga bisa meningkatkan peran pelaku UMKM terhadap perekonomian daerah, karena bisa menjadi penyegaran dan wacana kreatif terciptanya nilai tambah ekonomis manakalan suatu komoditas yang awalnya biasa-biasa saja ternyata mampu diolah menjadi produk unggulan daerah.
Terimakasih untuk semua peserta pesta kuliner rakyat, terutama yang saya temui dan bersedia berbagi kisah hebatnya dalam menjalankan usahanya. Tak lupa, selamat untuk Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta dan PLUT-KUMKM DI Yogyakarta atas penyelenggaraan pesta kuliner rakyat ini dan semoga semakin sukses dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang pro UMKM selanjutnya.
Pada dasarnya air yang murni diserap oleh molekul hidrogen, yang artinya air tersebut kaya akan antioksidan dan faktor lain. Banyaknya molekul hidrogen dalam air hidrogen memiliki potensi therapeutic, dimanalebih dari 170 jenis penyakit manusia.
Tidak ada orang yang tidak ingin hidup lebih lama dan bahagia dalam keadaan sehat wal afiat. Konteks kesehatan yang paripurna hingga usia tua yang sebenarnya bisa dilakukan dengan cara menangani pilar-pilar kesehatan sehingga terbebas dari berbagai jenis penyakit fisik maupun non fisik.
Pertanyaannya, apakah bisa seseorang hidup dengan sangat sehat tanpa repot-repot, tak perlu susah payah, dan praktis?
Walaupun kita ekstra disiplin kesehatan tersebut, seiring bertambahnya usia, “kemurnian” tersebut mengalami penurunan kualitas karena cemaran toxic. Bismillahirrahmaanirrahiim kalau versi saya, ilmu, teori, tips dan program-program untuk memiliki dan atau meningkatkan derajat kesehatan bisa dikelompokkan hanya dalam 3 pilar utama, yaitu:
Pilar Pertama adalah Management Pikiran atau positif thinking.You’re what you think, ungkapan yang saya peroleh dari sebuah buku, kalimat yang tidak bisa saya debat lagi. Sangat bisa saya terima karena di dalam otak manusia, dilepaskan senyawa-senyawa yang mirip dengan morfin, yang dapat meningkatkan suasana hati, kerja farmaseutikalnya juga luar biasa tak hanya membantu memperlambat proses penuaan dini tapi juga memperkuat penyembuhan diri sendiri. Jika hormon kebahagaiaan dilepaskan dalam jumlah cukup, selain efeknya pada otak yang amazing sampai ke seluruh tubuh.
Hormon kebahagiaan yang akrab disebut beta-endorfin, memiliki banyak sifat baik yang luar biasa. Berkhasiat memperkuat daya tahan tubuh, meskipun bakteri atau virus penyebab suatu jenis penyakit tidak bisa dilawan oleh pikiran positif secara langsung, akan tetapi pikiran posistif akan memicu diproduksinya hormon-hormon kebahagiaan yang memperkuat sel-sel pertahanan tubuh, menumbuhkan kekuatan melawan penyakit, bahkan penyakit HIV/AIDS sekalipun (dengan ijin Allah Ta’ala).
Pilar Kedua adalah Pola Makan dengan gizi seimbang antara karbohidrat, protein nabati dan hewani, buah, sayur, susu dan tentu saja cukup konsumsi air minum, lebih baik lagi jika bisa minum air hidrogen setiap hari. Aksi menjaga pola makan yang sehat dan seimbang ini termasuk di dalamnya berusaha menggunakan bahan makanan yang fresh, organik, meminimalkan makanan yang mengandung bahan tambahan kimia, dan lain-lain.
Euforia aktifitas dengan gadget yang membuat kurang aktifitas fisik /olah raga (Image: Pengelolaan konten Digital, Arif Rahman Hakim)
Pilar ketiga adalah Gaya Hidup Sehat antara lain cukup istirahat, rajin olah raga, menghindari alkohol, narkoba, asap rokok, asap-asap berbahaya lainnya dan kebiasaan pergaulan tidak sehat lainnya. Termasuk penting juga untuk mengantisipasi efek dari intensitas bergadget, layanan delivery order, online shop dan kenyamanan fasilitas lainnya yang berbasis digital/internet, menjadi alasan tersendiri bagi sebagian besar orang sehingga kurang aktifitas fisik. Hal ini tentu akan menjadi toxic jahat seperti lemak yang menumpuk, gula darah tinggi, asam urat melampui ambang batas, dll, yang membuat rentan terjangkiti penyakit-penyakit serius.
Kalau ditarik simpulan, kita bisa menjalani hidup dengan sehat tanpa harus mengonsumsi obat-obatan atau produk buatan lainnya jika kita berkomitmen untuk berpikir positif, menjaga pola makan, dan bergaya hidup sehat.
Tapi, adalah fakta bahwa tidak ada tindakan pencegahan yang benar-benar bisa zero risk. Stress pikiran, residu-residu berbahaya atau radikal bebas yang berasal dari makanan, minuman dan pencemaran ada di lingkungan sekitar kita yang terkandung dalam udara yang kita hirup 24 jam setiap hari, tentu tidak benar-benar bisa kita pastikan sampai pada titik NOL. Artinya residu-residu berbahaya atau kontaminan apapun namanya, adalah bentuk -bentuk radikal bebas yang sebenarnya ada di sekitar kita setiap saat.
Apa iya kita bisa benar-benar total bebas dari stress? Sama sekali tidak pernah merasa kecewa, sedih, galau, baper dan other bad feeling meski untuk beberapa saat? Positive thinking berkorelasi dengan positif feeling, maka jika sedikit saja ada friksi dalam pikiran (marah, stress, sedih, kecewa) maka otak akan mengeluarkan noradrenalin, hormon yang sangat beracun (tingkat bisa mematikan setelah bisa ular). Belum lagi tuntutan ekonomi yang meningkat, harga barang yang melonjak dramatis, tumpukan pekerjaan dan target pencapaian prestasi dalam pekerjaan dan karir, kemacetan lalu lintas di kota-kota besar yang tak terelakkan, dan persoalan masyarakat modern lainnya yang memicu racun stress ketika kita tidak bisa mengelolanya dengan baik. Jadi jika seseorang mengalami marah, stress dan kondisi pikiran tidak baik lainnya, walaupun jumlah noradreanalin tidak banyak akan tetapi keberadaan hormon ini juga akan muncul hormon beracun atau radikal bebas lainnya yang dapat mempersempit aliran darah ke jantung maupun ke otak sekaligus akan memicu berbagi jenis penyakit, penuaan dini, dan tentu saja meninggal lebih cepat.
Masyarakat sekarang bisa dibilang tidak perlu kuatir kehabisan makanan tetapi harus khawatir terlalu banyak makan. Perkembangan dan kemajuan teknologi secara berkelanjutan membuat inovasi, sehingga makin banyak variasi jenis pangan olahan yang mencakup makanan dan minuman. Dan yang namanya pangan olahan tentu mengandung zat tambahan antara lain: pemanis buatan, pewarna, pengawet, perasa (MSG atau jenis lainnya), penambah aroma, pengemulsi, dan tambahan lain. Pemilihan bahan tambahan makanan tersebut meskipun sesuai ketentuan yaitu harus food grade, tapi jika dikonsumsi secara terus-menerus, sangat mungkin akan muncul efek samping bagi kesehatan (toxic) bagi tubuh di kemudian hari. Apalagi jika pola konsusmi melewati batas Acceptable Daily Intake kan? Kenyatannya, semakin banyak bermunculan kasus gagal ginjal, penyakit jantung, tumor, dan jenis-jenis penyakit degeneratif lainnya kan? Dan salah satu penyebabnya adalah pola makanan yang tidak seimbang sehingga memicu toxic yang membahayakan kesehatan. Belum lagi budidaya tanaman yang akrab dengan penggunaan pestisida dan antibiotik akan meninggalkan residu yang bisa menjadi racun atau radikal bebas yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Sebagai makhluk sosial, kita butuh bersosialisasi kan ya? Artinya, kita tak mungkin berdiam diri sepanjang hari di rumah dengan alasan menghindari polusi udara. Lha bahkan saat beraktifitas kita kan tidak bisa meng-NOL-kan cemaran yang terhirup masuk ketika kita bernafas. Apalagi jikaaktifitas kita akrab dengan hal-hal yang mengadung paparan bahan berbahaya, cemaran kimia, dan jenis polutan lainnya. Walaupun kita sudah menggunakan SOP, yang namanya resiko terpapar polutan ketika bekerja masih ada dan mungkin saja ada. Contoh terdekatnya ya diri saya sendiri. Salah pekerjaan saya adalah melakukan tera dan tera ulang ke SPBU atau instansi lainnya yang mengelola BBM dan fluida yang bersifat volatile lainnya. Walaupun saya sudah menggunakan masker, sarung tangan dan perlengkapan safety lainnya, tidak ada yang bisa menjamin saat melakukan perkerjaan saya terbebaskan dari partikel-partikel radikal bebas yang tersebar dalam udara.
Itu versi penalaran sederhana ala saya lho ya? Memang pada hakekatnya umur sudah ditentukan. Bila ajal tiba, ia tak dapat diundur ataupun dimajukan. Namun sebelum itu terjadi, manusia diberikan ruang untuk berikhtiar antara lain dengan menjaga kesehatan, berobat ketika sakit dan menjauhi hal-hal yang secara akal dapat membahayakan nyawa (kesehatan).
Dari uraian panjang kali lebar di atas, bisa disimpulkan kalau radikal bebas yang mengancam kesehatan manusia ternyata berada di mana-mana, bisa berasal di luar dan bahkan dari di dalam tubuh kita sendiri.
Radikal bebas yang bentuknya secara visual mungkin tidak bisa kita kenali dengan mudah akan tetapi berkontribusi munculnya berbagai jenis penyakit kronis dan penyakit degeratif antara lain: serangan jantung, alzeimer, stroke, Penuaan dini, hipertensi, parkinson, radang sendi, perubahan struktur DNA hingga terjadi mutasi DNA dan bisa menyebabkan penyakit kanker, dan masih banyak lagi penyakit lainnya.
Lantas apalagi yang bisa kita lakukan untuk melengkapi ketiga pilar kesehatan agar semakin kokoh melindungi kita dari racun-racun jahat yang siap menyerang setiap saat itu?
“ Minum air yang cukup”, saran ini yang selalu saya terima, baik saat ke dokter ataupun ketika sharing-sharing santai dengan teman-teman tentang isu kesehatan.
Apalagi kita tahu ranking Indonesia yang menduduki di peringkat ke-4 dunia (setelah China, Amerika dan India) dalam hal Emisi Gas Rumah Kaca. Kebiasaan minum air putih yang paling mudah, murah, cepat dan praktis ini akan semakin sering di soundingkan agar radikal bebas yang berasal dari udara bisa kita minimalisir dari dalam tubuh.
Radikal Bebas yang dihasilkan dari Efek Gas Rumah Kaca (Kompas, 2 Des 2018)
Bahwa, salah satu hal penting dan mudah untuk dilakukan dalam menjaga kesehatan adalah dengan mengonsumsi air putih yang cukup. Padahal isu kualitas air yang kian mengkhawatirkan seiring menurunnya kondisi linkungan, pencemaran akibat pembuangan sampah, limbah industri dan rumah tangga, serta isu lingkungan lainnya.
Tidak mengherankan jika kemudian muncul tren minum air minum dalam kemasan (AMDK) yang meningkat significant dalam 5 tahun belakangan ini. Tren tersebut terjadi tentu saja karena meyakini AMDK lebih bersih, aman, sehat, dan praktis serta mudah ditemui di pasaran.
Padahal TIDAK ADA jaminan kalau AMDK itu: benar-benar terjaga kualitasnya, cukup kandungan mineral dan memiliki fungsi sebagai Air Super Antioksidan untuk membantu kesehatan tubuh kita kan. Hal ini mengingat kemasan AMDK terindikasi rentan terhadap paparan matahari secara langsung, proses penyimpanan yang kurang tepat, rantai distribusi yang panjang hingga sampai ke konsumen.
Belum lagi jika dihitung sisi ekonomisnya, berapa jumlah pengeluaran hanya untuk memenuhi kebutuhan air minum kalau setiap kali minum harus beli AMDK. Dan lagi-lagi neh, kalau konsumsi AMDK tidak dikendalikan, bukankah bekas kemasan AMDK menyumbang terbesar terhadap jumlah limbah plastik, akibatnya akan semakin memperparah kualitas tanah dan air di bumi ini.
Oleh karena itu, terobosan teknologi K-Link Hydrogen Generator Miniyang diluncurkan oleh K-Link Indonesia bisa menjadi salah satu solusi praktis, ekonomis, dan ergonomis untuk memenuhi kebutuhan air minum yang berkualitas sehingga pilar-pilar kesehatan tubuh kita. karena alat dengan BENTUK YANG KECIL MEMBAWA PERUBAHAN YANG BESAR ini bisa menghasilkan molekul hydrogen terlarut yang mampu menyulap kandungan air menjadi kaya hidrogen (air hidrogen) yang memiliki fungsi sebagai Air Super Antioksidan yang baik bagi kesehatan tubuh.
Terlebih, hasil penelitian terhadap kandungan AIR HIDROGEN menunjukkan banyaknya manfaat baik bagi kesehatan tubuh ketika kita mengonsumsi AIR SUPER ANTIOKSIDAN ini secara teratur. Seperti kita ketahui bahwa air merupakan senyawa kimia yang sangat substansial bagi tubuh manusia dan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.
Air hidrogen ini diisi dengan molekul hidrogen yang dapat menetralkan radikal bebas, membilas penghalang darah ke otak, membran sel, mitokondria bahkan nukleus. Dengan meminum air hidrogen, secara aman akan mengurangi radikal bebas yang berbahaya dengan mudah, sederhana dan ekonomis.
InsyaAllah, dengan minum 2 liter air hidrogen ini memiliki daya antioksidan setara dengan mengonsumsi: 1.032 buah Apel, 1.512 pisang, 76 wortel, 90 brokoli, dan 7,4 labu. Makanya air hidrogen ini disebut juga Air Super Antioksidan.
Dan berikut ini beberapa manfaat Air Hidrogen dengan manfaat sebagai Air super antioksidan yang bisa kita peroleh ketika mengonsumsi 2 liter air hidrogen tiap hari secara berkelanjutan:
1.Memperlambat Proses Penuaan
2.Menekan Terjadinya Peradangan
3.Mencegah Kerusakan Otak
4.Meningkatkan Kesehatan Kulit
5.Membantu Proses Penyembuhan Beberapa Penyakit
6.Membersihkan Racun dalam Tubuh
Itu baru sebagian efek kesehatan dari Air hidrogen dan masih banyak manfaat air hidrogen lainnya. Dengan memiliki Hydrogen Generator Mini yang dapat mengubah air mineral menjadi air hidrogen aktif kita bisa memenuhi kebutuhan akan air minum sehari-hari secara lebih hemat karena:
Tidak perlu lagi belanja air dalam kemasan, dengan demikian akan mengurangi pos pengeluaran dan irit uang belanja karena alat ini memang di desain untuk pemakaian sehari-hari, baik untuk di rumah maupun ketika beraktifitas di luar rumah. Secara Hydrogen Generator Mini ini praktis, mudah dibawa kemana-mana dan dimasukkan dalam tas dengan ukuran diameternya hanya 50 mm dengan 38 mm.
Bisa memanfaatkan air minum dari sumur dan air tanah di rumah untuk di proses dengan generator mini ini menjadi air super oksidan, alhasil ajdi hemat waktu dan tenaga juga tho.
Sebagai Info tambahan, untuk memperoleh manfaat Hidrogen Water Generator mini secara maksimal, disarankan untuk digunakan maksimal 10 x dalam sehari untuk mencegah overuse. Untuk perawatanya juga sangat mudah kok, Hidrogen Water Generator mini dibersihkan seminggu cukup 1 kali, dengan asam sitrat yang dicampur air, kemudian dicolok ke daya sekitar 1-2 menit. Atau, campur air 1/3 botol. Lalu teteskan cuka 3 tetes, dan dikocok-kocok selama kurang lebih 1 menit. Jika tidak digunakan lebih dari 3 hari, sebelum digunakan dibersihkan dengan cuka atau asam sitrat.
Gimana, makin penasaran dengan air hidrogen yang memiliki manfaat sebagai Air super antioksidan ini kan?
Ini neh info harganya harga konsumen untuk wilayah Indonesia bagian barat Rp. 4.900.000 (harga distributor : Rp. 3.800.000). Sedangkan harga konsumen untuk Indonesia bagian timur Rp. 4.900.000 (harga distributor : Rp. 5.000.000 (harga Distributor : Rp. 3.900.000).
Jika dibandingkan dengan manfaat yang kita peroleh dari Air Hidrogen sebagai Air Super Antioksidan , bisa dibilang harga tersebut relatif murah kan?
3 Pertimbangan Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Nama Blog. Konon, sebaiknya nama blog disesuaikan dengan tujuan ngeblog kita sedari awal. Sebagaimana tujuan awal kita ngeblog, maka sangat direkomendasikan agar nama yang kita pilih bisa memberikan pengaruh positif “flowing” ke arah mana blog yang kita bangun selanjutnya.
Bismillahirrahmaanirrahiim tak ubahnya memilih nama untuk anak kita yang didalamnya terkandung doa dan harapan-harapan baik, begitu pun dengan pemilihan nama blog. Dari buku Blogging: Have Fun and Get The money, pada chapter yang membahas mengenai penentuan Nama dan Judul Blog, saya mendapatkan pencerahan bahwasanya ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan judul dan URL atau alamat blog yaitu:
Pertama: Nama blog harus mudah diingat
Nama sebuah blog harus mudah diingat, maksudnya adalah sebaiknya memilih nama blog yang singkat, kata-katanya wajar, dan tidak menimbulkan bias. Semakin singkat semakin baik, dan tentunya memberikan first impression yang ngenak atau langsung bisa diingat tanpa susah payah.
Tampilan Header Blog sampai dengan akhir Nopember 2016
Kedua: Menyamakan antara alamat blog dengan isi blog atau judul blog.
Jika tujuan ngeblognya demi menyalurkan hobi menulis atau semacam diary digital, kategori yang seperti ini pada umunya disebut dengan lifestyle personal blog. Pilihan nama yang disarankan untuk blog personal ini maka nama dan alamat blog bisa menggunakan nama beken kita. Meski personal blog, juga memiliki kesempatan untuk menjadi blog yang profesional kan?
Banyak bloger yang mendulang sukses dengan branding blog personalnya karena lifestyle blog memiliki kekuatan yang universal, yakni bisa menampung segala tema tulisan, sehingga banyak brand dan social media agency yang membidik kerjasama dengan personal bloger ini. Akan tetapi jika kita memang sudah yakin super mantap hendak membangun blog yang spesifik dengan tema tertentu, maka disarankan untuk memilih satu niche yang diminati tersebut.
Semisal konten blognya tentang traveling, pilihan nama dan alamat blognya sebaiknya yang ada bau-bau tentang traveling. Tantangannya adalah kita harus kreatif memilih nama karena sangat mungkin nama blog yang kita sangat inginkan untuk menjadi nama beken blog kita ternyata sudah digunakan oleh orang lain.
Ketiga: Pemilihan alamat atau URL blog
Saat memilih alamat atau URL blog, seyogyanya di dalam URL tersebut terdapat keyword utama dari blog kita dan tetap menggunakan asas yang singkat dan mudah diingat. Alasannya sudah bisa ditebak kan, bahwa URL yang memiliki keyword bisa membantu blog kita lebih mudah di detect by Google Search Engine (SEO frendly). Sedangkan untuk judul blog, ya tentunya harus harmonis dengan alamat blog (URL) dan menggunakan keyword utama yang mewakili keseluruhan isi blog.
Pertanyaanya, apakah 3 Pertimbangan Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Nama Blog tersebut sudah saya terapkan saat memilih nama blog dan URL blog saya ini?
Baiklah, inilah saatnya saya membuat pengakuan bahwa ketika saya memilih nama blog ini sama sekali belum menggunakan ketiga pertimbangan tersebut. Saat itu, saya belum tahu tentang tips dan trik membuat nama blog yang bisa disebut memenuhi aspek SEO friendly. Yang saya pahami hanya sebatas bahwa alasan ngeblog saya sekedar ingin menuliskan hal-hal seputar pendapat pribadi, tulisan tentang sekitar diri saya dan atau tentang pengalaman pribadi yang layak untuk dishare. It’s mean: blog pribadi.
Dan seperti yang tersemat pada header blog, bahwa judul blog ini sejak awal ya Kidung Kinanthi. Bisa dibilang, saya jatuh cinta dan memberi judul blog ini dengan nama Kidung Kinanthi sekaligus memilih alamat blog www.kidungkinanthi.blogspot.com.
Why Kidung Kinanthi? Ada apa dengan Kidung Kinanthi sehingga membuat saya terpesona pada pandangan pertama, eh memilihnya secara spontan dan gak pakai mikir dua kali? Versi pemaknaan ala kadarnya versi saya adalah sebagai berikut:
Kidung: lagu, nyanyian, curcolan, curhatan dan semua hal yang sepadanan dengan konsep tersebut. Kinanthi: sesuatu yang dinantikan, asa, harapan, and something similar.
Jadi kalau saya gabungkan, makna Kidung Kinanthi adalah media dimana saya akan dan ingin mencurahkan uneg-uneg, mendokumentasikan rekam jejak yang baik-baik dari peristiwa di sekitar saya dan hidup saya, serta siratan asa-asa yang semoga bisa terwujudkan.
Header Blog ini (sekitar) tahun 2014
Dari semua itu saya membuatnya menjadi judul blog KIDUNG KINANTHI dan sub judul: Life is flowing in its story and leaving history for better now and tomorrow (hidup mengalir dalam ceritanya masing-masing, meninggalkan sejarah untuk dijadikan pelajaran dan diambil hikmahnya agar har ini dan esok yang lebih baik).
Dan ketika saya iseng-iseng bikin TLD pun menggunakan alamat URL dengan nama pena saya : Ririe Khayan. Alasannya, sederhana saja: sepertinya sound so great jika alamat blog saya menggunakan nama pena saya itu. Apalagi pas saya rikues URL www.ririekhayan.com langsung available (belum ada yang menggunakan), ya saya menganggapnya “ Wouw keren, Ririe Khayan semacam bisa saya patenkan deh”.
Sampai dengan saat ini, sebelum tampilan blog yang saat tampak di blog ini, sebelumnya header blog ini sudah mengalami pergantian penampakan cukup banyak (karena saya tidak bisa mengingat semuanya, jadi ya boleh lah kalau saya sebut banyak kan?), mengikuti pergantian template yang saya gunakan.
Demikianlah, sejarah singkat kenapa memilih nama blog yang sekarang saya gunakan. Bagaimana dengan anda, tentu punya alasan yang juga memorable kenapa memilih nama blog yang digunakan sekarang kan?
Tulisan yang mudah dibaca lebih sulit membuatnya. Jika bisa, buatlah kata-kata (tulisan) yang bisa bernyanyi dan menari. Jika tidak bisa, cukup membuatnya jadi jelas.
Mengutip nasehat bijak dari Goenawan Mohammad dan Bismillahirrahmaanirrahiim sehubungan dengan Tema Blog yang di Sukai ini, ada dua sudut pandang yaitu:
Tema pada blog orang lain yang saya sukai sehingga membuat saya berlangganan rajin mengunjungi blog tersebut.
Tema yang saya sukai untuk ditulis untuk publish di blog saya sendiri.
Nah oleh sebab saya galau jika menyebutkan tema tulisan blog yang saya sukai, jadi ya saya memilih untuk berbagi the true story behind my blog saja. Tepatnya, tema yang paling banyak saya tulis di blog ini tidak akan jauh dari pedoman : Tema Blog Yang Mudah Di Explore Dan Menarik untuk di Expose.
Write what you do, Then Do what you write. Prinsip dasar yang pertama kali saya kenal saat kenalan dengan ilmu yang mempelajari teknik dan tata cara melakukan audit. Tapi kalimat tersebut saya modifikasi menjadi : write what I like to post (maklumi saja kesan pemaksaannya ya?)
Singkat cerita, bertahun-tahun ngeblog, sampai hari ini tema tulisan yang saya akrabi masih lifesyle atau dengan istilah femesnya tema gado-gado. Apa sekiranya menarik dan timingnya memungkinkan untuk menulis, ya di tulislah menjadi postingan.
Tak jarang hal-hal yang sangat-sangat sederhana, seperti ketika saya mendapat “kunjungan” ular masuk rumah. Dan berbagai hal yang saya alami merupakan tema yang bisa lebih mudah dan cepat rilis dalam postingan blog dan biasanya saya memberinya label “diary” atau “pernik-pernik”.
Tak terkecuali ketika mencicipi makanan di luar rumah (warteg, kafe, dan sejenis kuliner), saat saya merasa suka dan tertarik, ya saya menuliskannya sebagai cerita kuliner di Blog. Atau, ketika sedang bisa menikmati ala-ala wisata atau ngetrip tipis-tipis, ya jadilah postingan traveling. Gambaran lebih jelasnya, bisa dilihat dari rupa-rupa label yang saya sematkan pada postingan di blog kidung kinanthi ini, antara lain: Article, Book Review, Fiksi, Financial, Galery, Give Away, Guest Post, Info Sehat, Informasi, Inspiring, Lomba, Love Story, My Diary, Opini, Pernik-Pernik, Renungan, Traveling, dan seterusnya.
Yang tak kalah bersaingnya, 3 tahun belakangan berseliweran deh postingan yang terbit karena ada unsur deal-deal dengan pihak luar ( paid post).
Jika ditanya, apakah saya tidak ingin atau tidak tertarik untuk menulis secara istiqomah pada tema tertentu? Sejujurnya sejak 2 tahun lalu saya sangat-sangat ingin konsisten menulis dengan tema spesifik dan untuk niat tersebut saya pun sudah mempersiapkan satu blog di www.memommyland.com. Tapi ya begitu deh, hingga menginjak usia 2 tahun blog tersebut masih berstatus mangkrak, termasuk juga belum sempat saya bongkar-pasaang lay out nya. Jangankan menyediakan waktu khusus untuk mempermak blog tersebut, menjaga konsistensi update blog yang ini saja saya masih amburadul dalam 2 tahun belakangan ini.
Daripada postingan ini berpanjang kali lebar dengan narasi yang dominan curcol gak jelas, sebaiknya saya segera move on untuk next tema ODOP dari challenge BPN saja.
Dari lubuk yang paling dalam, saya sangat-sangat ingin ngeblog (posting dan BW) minimal se-aktif seperti orde 3 atau 4 tahun lalu. Tapi, pada kenyataannya saya harus sumeleh pada dinamika hukum alam: tidak semua hal bisa saya lakukan secara bersamaan, or at least secara multi tasking.
Setiap orang yang ahli di bidangnya, pada awalnya juga seseorang yang tidak tahu apa-apa. Setiap orang yang ahli di bidangnya, pada awalnya juga menghadapi ketidakmudahan untuk MEMULAI langkah - langkah (usaha) untuk meraih impiannya.
Setipe dengan kutipan kalimat tersebut, awal ngeblog saya juga tidak tahu apa-apa bagaimana menulis di blog yang baik, bagaimana belajar menuliskonten yang SEO Friendly, bagaimana tata letak (lay out) blog yang ringan, harus bagaimana mengedit kode-kode html (untuk yang satu ini, sampai sekarang pun saya masih blank total) dan sebagainya.
Maka Bismillahirrahmaanirrahiim kalau ditanya alasan kenapa menulis blog, (sebenarnya sudah beberapa kali tayang di blog ini). Untuk kesekian kalinya saya cerita lagi, kalau hal baik diceritakan berulang-ulang kebaikannya akan bertambah banyak kan? Setidaknya, mengingatkan saya niat awal menulis di blog kala itu yang masih demikian pure (pokoknya menulis dan menulis meski isinya hanya curcolan yang tidak jelas dan tata kalimatnya juga amburadul).
Boleh kan saya mengaku niat awal saya menulis blog itu masih pure (belum kenal content placement, sponsored post, dst), menulis di blog hanya sekedar pengen menulis dan asal menulis. Dengan menulis di blog saya berharap bisa memotivasi untuk aktif menulis dan menulis dengan lebih baik dan terdokumentasi secara lifetime (selama blognya tidak dihapus).
" Kenapa saya berasumsi kalau menulis di blog akan bisa membuat saya termotivasi untuk aktif menulis ?"
Begini ceritanya (dari alam bawah sadar), saat tulisan yang tampil di blog ada yang mau membaca dan atau kemudian ada yang mau memberi komentar, bagi saya hal itu mirip gegap-gempita sorak-sorai penonton sepak bola yang memberikan dukungan untuk tim sepak bola favoritnya.
Kok bisa-bisanya saya memiliki imajinasi seperti itu? Ini pun ada kisah yang melatarbelakanginya, yaitu kesukaan saya membaca buku sejak SD yang secara pelan dan pasti telah memantik hasrat ingin menulis. Saat SMP, saya mulai suka menulis puisi-puisi alay gettu deh.
Sekedar asal tulis di sobekan kertas atau di lembaran buku tulis dan belum begitu intensif sih. Kesukaan menulis tersebut jadi lebih kuat pas sudah SMA karena saya kok merasa pengen mengirimkan tulisan di media cetak. Dengan perjuangan menulis manual di kertas HVS dan mengalami banyak penolakan dengan berbagai catatan dari dewan redaksi, hingga tetiba tulisan cerpen berjudul “Pak Sopir” ternyata lulus seleksi tim editor sebuah koran lokal dan an beberapa tulisan selanjutnya menyusul ditayangkan di koran tersebut.
Bisa ditebak kan, selanjutnya saya uji nyali deh kirim hasil tulisan tangan ke media yang lebih keren seperti koran Surya, Surabaya Post dan Jawa Pos. Hasilnya, tulisan saya tak ada kabar dan beberapa ada yang dikembalikan dengan bonus sederet kritikan dan saran-saran positif. Situasi seperti ini berlangsung hingga saya kuliah.
Hingga sampailah saya pada titik pasrah alias mandeg bikin tulisan untuk waktu yang sangat luama, tepatnya hingga saya punya setatus baru sebagai pekerja. Di antara rutinitas pekerjaan, entah dari mana datangnya tanya “bagaimana jika menulis lagi ?”.
Bersamaan dengan tanya yang menyeruak, saya juga sadar kalau tulisan dikirim ke media hasilnya malah hanya meredupkan semangat menulis yang belum lama menyala (lagi). Tapi kalau menulis hanya disimpan dalam komputer atau buku, rasanya gak ada greget apa-apa, tidak ada keistimewaannya lah pokoknya.
Dalam pusaran galau dan gulana tersebut, saya mulai mendengar istilah ngeblog dan berbagai fenomenanya yang kedengaran kok keren getu jika bisa menulis di blog. Sekitar 2007-2008, dengung tentang ngeblog rajin meriuhkan pikiran saya, sementara di sisi lainnya banyak friksi berkecamuk kalau membuat dan memiliki blog itu harus pinter IT, bahasa coding dan sejenisnya.
Tapi Alhamdulillah semua gelombang friksi yang silih berganti justru menghebatkan keinginan saya untuk membuat blog. Terlebih jika mengingat bahwa dengan menulis di blog, saya tak perlu ribet berhadapan birokrasi redaksional untuk menerbitkan tulisan.
Singkat cerita, alasan awal saya menulis di blog "hanya" karena ingin tulisan acak – kadut saya bisa eksis di media (walaupun blog pribadi yang sebenarnya tidak ada hambatan apa-apa untuk memposting kapan saja dan semau saya, asal tidak SARA dan tidak SARU). Dari situ, saya yang tidak punya basic apa-apa soal blog ( hanya paham kalau bikin blog berarti mengisinya dengan tulisan), maka mulailah saya mengumpulkan referensi bagaimana membuat blog, bahkan saya rela membeli tutorial tentang tata cara membuat blog, yang belakangan saya ketahui tutorial – tutorial membuat blog tersebut bisa sdiperoleh secara gratisan,
Dengan berjalannya waktu, proses dan tanya sana-sini, alasan awal menulis di blog saya pun mengalami perbaikan yaitu saya ingin menulis sebaik-baiknya karena tulisan yang baik setelah dibaca masih akan membuat orang yang membacanya ingin membacanya lagi dan lagi. Walaupun pada kenyataannya aktifitas menulis di blog harus diharmoniskan dengan dinamika pekerjaan di kantor dan drama house keeping, InsyaAllah saya tetap akan ngeblog kok. Aamiin.
Osteoarthritis atau penyakit sendi degeneratif merupakan jenis penyakit yang bisa menyebabkan persendian menjadi nyeri dan kaku. Osteoarthritis (OA) pada umunya terjadi pada bagian persendian: lutut, panggul, tulang belakang, juga ada yang terjadi pada bahu dan pergelangan tangan atau lengan.
Sepintas, Osteoarthritis (OA) ini terlihat serupa dengan gejala osteoporosis tapi sebenarnya berbeda. Osteoporosis adalah suatu kondisi yang dialami seseorang ketika kepadatan tulang yang bisa menyebabkan patah tulang.
Kesamaan antara Osteoarthritis (OA) dan Osteoporosis ada pada sasarannya yaitu sama-sama pada tulang yang bisa menyebabkan fungsi gerak tubuh menurun. Bismillahirrahmaanirrahiim, sebelum membaca leaflet yang diterbitkan oleh RSUD Sleman tentang Osteoarthritis Lutut ini, saya tahunya osteoporosis-lah yang kerap dialami oleh para orang tua yang mengalami penurunan kualiats pada tulang sehingga tidak bisa berjalan atau aktifitas gerak lainnya.
Seperti yang dialami oleh ibu saya sejak tahun lalu ketika dokter menyampaikan hasil pemeriksaan medisnya bahwa pada bagian tulang panggul mengalami keretakan. Opsi operasi bisa saja ditempuh tapi harus bisa mengkondisikan pasien (Ibuk) bed rest total selama tiga bulan. Padahal Ibuk juga mengalami demensia terutama pada memori-memori yang terbaru, 2-3 tahun belakangan ini, banyak peristiwa yang perlu di refresh saat kami ngobrol-ngobrol bareng. Dengan kondisi demensia ini, membuat Ibuk bed rest total pasca operasi juga tak bisa dilakukan karena dalam ingatan Ibuk kami beliau merasa so far fine-fine saja sehingga inginnya tetap bergera kesana-sini. Sekali, dua kali masih bisa diberi alasan atau dialihkan perhatiannya, tapi tidak mungkin untuk sepanjang waktu bisa membuat Ibuk manut untuk stay cool selalu di tempat tidur kan?
” Kalau ingin Ibuknya bisa berjalan seperti sebelumnya, ya berarti sekarang saatnya putra-putranya bisa bergantian menggendong beliau “. Kalimat dari salah satu dokter yang merawat Ibuk yang diucapkan dengan tujuan mengurangi ketegangan namun tetap saja terdengar seperti petir menyambar di siang bolong. Tapi ya, kami belajar menerima kondisi Ibuk dan tak ingin berlarut dalam keterkejutan dengan mempertanyakan kenapa-kenapanya tapi lebih pada what should we do next (sekip dulu edisi curcolanya ya…)
Hingga kemudian saya mendapati leaflet yang berisikan mengenai Osteoarthritis (OA). Pas baca isinya kok ya pas banget bisa melengkapi wawasan saya tentang apa saja yang bisa mnejadi penyebab seseorang mengalami masalah pada tulang, termasuk nyeri sendi. Semoga dengan ngeshare ini bisa menjadi pencerahan dan agar membuat kita lebih perduli untuk hidup sehat jasmani dan ruhani meski usia tak lagi muda. Ibu saya yang terbilang sangat aktif, saat ini untuk mobilitasnya harus menggunakan kursi roda. Dan kasus serupa saya lihat tak hanya dialami oleh ibu saya tapi beberapa lansia yang saya temui mengalami hal yang semiripan dengan kondisi ibu saya.
Bagaimana seseorang bisa terkena Osteoarthritis ?
Pertanyaan ini yang pastinya sangat menggoda hati, terlebih jika melihat track record ketika masih usia produktif sangat aktif bergerak tapi kok bisa terkena OA? Osteoarthritis (OA) ini bisa disebabkan antara lain karena proses penuaan, trauma, pasca infeksi dan faktor-faktor lainnya. Usia dan genetik juga menjadi faktor resiko terjadinya OA karena pada umumnya Osteoarthritis terjadi pada usia 70 tahun ke atas. Tapi jangan merasa aman dulu karena belum lansia jadi merasa masih jauh dari resiko OA karena Osteoarthritis juga bisa dialami oleh mereka yang berusia masih relatif muda, terutama yang mempunyai berat badan berlebih atau obesitas.
Pada Osteoarthritis, lapisan permukaan tulang rawan mengalami kerusakan sehingga menipis.Tulang rawan sendi yang menipis seiring pertambahan usia, menyebabkan gesekan antar tulang dan hal ini menimbulkan rasa nyeri, bengkak dan membuat gerak sendi menjadi terbatas. Untuk jangka waktu panjang, bisa saja sendi mengalami kehilangan bentuk normalnya.
Selain sebab-sebab di atas, beberapa faktor yang bisa menjadi resiko terjadinya Osteoarthritis dan perlu untuk menjadi perhatian adalah jenis kelamin (bahwa perempuan memiliki resiko lebih tinggi mengalami Osteoarthritis dibandingkan dengan laki-laki), kelemahan otot, juga kondisi sendi yang tidak stabil.
Lantas, apa saja sih gejala dan tanda-tanda sendi yang terkena Osteoarthritis?
Umumnya orang yang terkena Osteoarthritis (OA), prosesnya berlangsung secara bertahap dan tidak tiba-tiba (kata orang Jawa: ora ujug-ujug) begitu saja terjadi. Beberapa gejala awal yang biasanya sering dianggap sepele atau bahkan dianggap lumrah seeprti rasa nyeri yang akan semakin terasa nyeri saat beraktifitas dan rasa nyeri tersebut mereda ketika istirahat. Beberapa gejala-gejala berikut ini bisa dikenali sebagai tanda-tanda Osteoarthritis (OA) antara lain:
Jika pagi hari sendi menjadi kaku selama 30 menit atau kurang.
Terjadinya rasa nyeri yang berlangsung cukup lama, bisa sampai beberapa bulan.
Waspadai jika mendengar suara seperti “klik” atau krepitasi pada saat sendi lutut atau persendian lainnya digerakkan.
Dan jika dilakukan pemeriksaan radiologis, hasil foto terhadap tulang akan terdapat pengapuran tepi sendi.
Tentu saja Dokter akan melakukan mendiagnosa Osteoarthritis (OA) ini tidak hanya berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik, serangkain pemeriksaan akan dilanjutkan antara lain rontgen pada bagian yang bermasalah, pemeriksaan darah dan pengambilan sampel cairan sendi.
Bagaimana dengan pengobatan dan pencegahan terhadap penderita Osteoarthritis? Biasanya tujuan pengobatan pada penderita Osteoarthritis adalah untuk mengurangi nyeri dan meminimalkan perusakan pada sendi lebih lanjut. Untuk odel dan tipe pengobatan OA ini tergantung pada gaya hidup dan tingkat keparahan Osteoarthritis itu sendiri.
Berikut ini adalah sebagian hal yang perlu diperhatikan dan dipatuhi bagi orang yang di diagnosa terkena Osteoarthritis, antara lain:
Menghindari olahraga berat yang bisa menyebabkan sendi terluka.
Rajin mengontrol berat badan agar beban yang ditopang oleh sendi bisa lebih ringan, hal ini sangat penting karena manakala berat badan melebihi kemampuan sendi untuk menopang bisa menimbulkan cidera (terjatuh tanpa sebab yang significant).
Minum air putih yang cukup untuk membantu melumasi sendi, tentu saja tidak serta merta minum air dalam jumlah yang banyak, melainkan secara bertahap dalam sehari bisa minum air putih sekitar 2L.
Kurangi makan yang terbuat dari tepung olahan beras, pasta dan prefer untuk konsumsi lebih banyak makanan yang berasal dari biji-bijian atau kacang-kacangan, tapi jangan yang menjadi sumber lemak jenuh, khususnya lemak trans lho.
Menambah jumlah konsumsi ikan teruatama yang banyak mengandung Omega-3 asam lemak esensial. Juga makan banyak buah dan sayuran terutama yang organik karena buah dan sayur mengandung anto oksidan yang tinggi yang bisa membantu mengurangi peradangan sendi dan rasa sakit.
Kalau diringkas ya seperti halnya penyakit lainnya bahwa tidak ada cara yang mutlak untuk mencegah Osteoarthritis (OA), namun dengan memperbaiki gaya hidup (pola makan dan kebiasaan hidup lainnya) menjadi lebih sehat akan memberikan kemungkinan menurunkan resiko terkena Osteoarthritis.
Lantas bagaimana JIKA mengalami gejala – gejala Osteoarthritis? Apa saja yang bisa dilakukan agar kondisi sendi yang mengalami OA ini tidak semakin parah?
At least hal-hal ini yang wajib diingat PRITE yaitu:
P(roptection); P(revention), dengan tujuan untuk mengurangi beban pada lutut pada saat berdiri dan berjalan.
Relatove R(est), yaitu istirahat yang cukup untuk lutut, hindari berdiri lama dan naik tangga, berlutut, menekuk lutut yang dalam.
I(ce), berikan es bila lutut teraba terasa hangat, alasi es dengan kain.
T(aping) pada Osteoarthritis ditujukan untuk mengurangi rasa nyeri, memperbaiki pola gerak, mengembalikan fungsi system saraf otot melalui perbaikan respon otot dalam mempertahankan stabilitas sendi dan mencegah cidera.
Exercise atau latihan; Latihan atau olah raga (pada orang yang mengalami Osteoarthritis) yang teratur, terarah dan tidak membebani sendi akan meningkatkan kelenturan sendi. Dengan demikian bisa diharapkan tidak terjadi keterbatasan gerakan sendi dan memberikan peluang untuk menurunkan tingkat kekakuan pada sendi. Contoh latihan yang direkomendasikan antara lain: berenang, bersepeda, menggunakan alat stairmaster, dan gerakan aerobik ringan lainnya. Karena gerakan seperti jalan-jalan meskipun termasuk jenis olah fisik yang universal tapi tidak terhitung sebagai olah raga. Hasil studi menunjukkan bahwa dengan gerakan aerobik secara teratur selama sekitar 3 bulan, bisa mengurangi rasa sakit dan ketidaknyaman yang dialami oleh orang yang terkena Osteoarthritis.
Pada intinya, kita semua perlu lebih aware untuk membangun dan menjaga tulang yang kuat dan sehat sehingga otot dan sendi tulang belakang akan menjadi lebih sehat pula dan bisa meminimalkan terjadinya sakit punggung dan resiko terkena Osteoarthritis tentunya, aamiin.
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib
Sabun Wajah KAHF
Rekomendasi sabun wajah untuk Cowok, tapi juga oke digunakan oleh perempuan kok
ROG Phone 8
Kuy CO: HANDUK DEWASA MURAH
5 Pcs Ukuran 170 cm X 40 Cm===> harga 80an Ribu lho ( masih bisa dapat diskon tambahan lainnya)
Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story.
Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com