When I broke Up

“ Pernah jatuh cinta? Pernah patah hati dong?” frase yang tertulis pada sebuah cover Antologi Write True Story: When I broke up. Patah hati bukan akhir dari segalanya. Masih banyak hal laing yang lebih berarti ketimbang bunuh diri. Setragis apapun ksah cinta, tetap masih banyak yang menyikapinya dengan positif, bahkan mampu bangkit dengan visioner yang lebih baik. Dan...tentu saja jangan mengira saya akan menulis tentang review buku tersebut atau sejenisnya. 

Yups, secara tak terduga tadi siang datang 1 paket tertera untuk nama saya di kantor. Sempat bertanya-tanya, kok ada paket dari penerbit Leutikaprio? Ahaaa....langsung deh ingat jika akhir tahun kemarin saya termasuk dalam daftar pemenang di event “When I broke up” di sini.  Dan Bismillahirrahmaanirrahiim  ketika saya buka, so surprised karena ternyata isinya tak hanya buku Antologi tersebut. Ada piagam Penghargaan [tertanggal 12 Juni 2012],  4 buku masing-masing dengan judul: When I broke Up, 8 Hari di negeri Paman HO, DD Elegi seorang penyanyi dangdut, Mengejar Anggun dan 1 eksemplar majalah e-magz about writting serta 1 voucher [nominal 200 ribu untuk paket penerbitan]

Nah, dari semua buku dan majalah tersebut belum ada yang saya baca tapi sedikit informasi yang bisa saya share [ tepatnya promosi! ] tentunya tentang Antologi yang di dalamnya ada satu tulisan saya dengan judul My Re-engineering When I broke Up yaitu:
Judul                     : When I Broke Up
Penulis                 : Ririe Khayan, Jacob Julian, Langit Senja, Arinana, Antie Wijaya, dkk
Penerbit              : Leuti Kaprio
ISBN                      : ISBN: 978-602-225-409-6
Tebal                    : 232, BW : 232, Warna : 0          
Cetakan I             : Mei 2012
Harga                    : 47.000 [ Belum Ongkir ]

Untuk informasi lebih detail bisa langsung kunjungi LeutiKaprio di sini.  Berikut ini sebagian tulisan saya  dan sengaja saya tampilkan sebagian paragrafnya secara tidak beraturan dan untuk [semoga] membuat penasaran. Then here we go.....

”…. kenapa harus berduka berlarut-larut sedangkan si dia tentunya sudah berbahagia. Kenapa masih menyelimuti hati dengan rasa sakit sementara si dia sudah menyulam tawa ceria? Sepenting itukah orang yang sudah dengan sengaja mencampakkanmu sementara masih kau genggam segala kenangannya seolah tak akan ada lagi yang lebih berharga…..” Beberapa kalimat yang sesekali aku selipkan di antara obrolan kami, hingga kemudian dia bisa bangkit lagi.

By the time, banyak hal dalam dirinya yang membuatku bisa merasa comfort, secure, safe, dibutuhkan, diinginkan  dan dihargai serta kami bisa klik dalam pola pikir. Maka tak sulit buatku untuk mulai membuka hati menerima dirinya . Di saat aku sudah sedemikian yakin untuk bisa bersamanya, di saat itulah dia menyatakan mundur dengan alasan yang tak terjelaskan. Karena apapun alasannya, bagiku itu hanyalah alasan yang menunjukkan jika dia tak seserius yang aku perkirakan. Karena jika dia seserius sangkaanku, mestinya apapun halangan, masalah, rintangan tak akan menjadikannya untuk mundur.

Manakala hubungan (asmara)  berakhir, betapapun di kemas dengan penuh nuansa romantis ataupun merupakan hasil kesepakatan bersama untuk memilih jalan hidup sendiri-sendiri, tetap hal yang menyakitkan. Apalagi yang tiba-tiba gone just like dust in the wind?. Maka aku termasuk salah satu orang yang tetap merasakan bagaimana jejak luka, gores kecewa, gurat sedih, feeling blue menghantam telak relung hati dan mengubah suasana hari-hari jadi berselimut kabut.

Rasa kecewa, sakit dan ‘merasa’ dipermainkan, campur jadi satu dalam hatiku. Aku merasa jadi orang yang bodoh sedunia karena percaya dia seserius dan gentle yang aku kira.... “ dia berhasil membuatmu patah hati deh”, demikian ucap sahabat karibku. “ Mau sampai kapan kamu berkabung seperti itu ?”. Berkabung mungkin istilah yang berlebihan, tapi kenyataannya aku memang merasa terjatuh dari tebing yang sangat tinggi, sakiiit rasanya. Makanku jadi kacau dan hampir tiap hari aku menangis, menangisi akan sikap dia juga atas kenyataan bahwa aku sudah menyukainya sehingga merasa kehilangan sedemikian rupa.

Waktu adalah obat yang mujarab untuk menyembuhkan hati yang terluka, selebihnya adalah keinginan kita untuk bangkit dari keterpurukan. Setelah beberapa hari bermuram durja, menangisi kegagalan ta’arufku, aku paham satu hal ‘Kecewa dan sedih HANYA sebagian awal dari kegagalan karena selebihnya adalah pendewasaan diri dan tempaan hatiBenar pula, menasehati orang lain memang lebih mudah daripada menerapkannya sendiri. 

Aku belajar untuk menghadapi, merasakan, dan menerima rasa sakit tersebut, karena menghindarinya akan membutuhan jauh lebih banyak energy. Menangis memang bisa melepaskan sesak di dada namun tak akan bisa membuatnya kembali seberapapun banyak airmataku yang keluar. Karena itu aku di setiap menangis sekaligus aku mengatakan pada diri sendiri bahwa aku tak boleh larut dalam rasa kehilangan, patah hati atau apapun istilahnya.

Tak ada gunanya bertahan dalam kemarahan, kecewa, sakit hati atau penyesalan. Aku sudah berani mengambil resiko untuk jatuh cinta, maka saat mengalami kegagalan aku pun menempuh jalur re-engineering dalam cara berpikir dan sikap untuk mendapatkan kehidupanku kembali.....[the completely story available on the Antologi true story: When I Broke Up]

Buku yang berisi 30 karya penulis Pemenang event “ When I broke Up” LeutiKario ini menunjukkan bahwa patah hati BUKAN alasan untuk menenggelamkan diri dalam jurang kegalauan atau mematahkan asa kehidupan. Setidaknya 30 kisah dalam Antologi ini menjadi pembuktian bahwa sesungguhnya setiap orang bisa bangkit dari keterpurukannya, tak hanya soal waktu will help to heal tapi yang terpenting adalah KEMAUAN untuk segera bangkit, move on and Life must go on, guys!

Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

98 comments:

  1. wah kelihatannya bukunya bagus ya... betul hidup harus tetap dijalani walau sesedih apapun... ciyeee... emang enak ngomongnya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe..ternyata ngasih advise itu memang enak lho? ketimbang menerapkannya sendiri...

      Delete
  2. Kalo aku rng jatuh bangun bangun daripada jatuh cinta :))

    Selamat ya mbak? ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah bisa jauh bangun bangunn..jd kan gak jatuh lagi tuh namanya...

      Delete
  3. Ehem....
    Hihihi cuma mau bilang ehem aja :p

    ReplyDelete
  4. selamat yah mbak paketnya uda ketrima....
    pasti senag rasanya klo artikel kita bisa dipublish... #pengen :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hohohooo...surprise dan excited...seru deh pokoknya.

      Delete
  5. wew.... mantap banget ya dapet hadiah banyak banget....

    selamat ya Bu

    ReplyDelete
  6. laing
    ksah

    "Waktu adalah obat yang mujarab untuk menyembuhkan hati yang terluka"
    jangan merunduk dalam kesedihan ya ka =)

    Selamat sudah jadi pemenang dan lagi-lagi miliki antologi =)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yayayaa....gak merunduk melulu dlm kesedihan kuk. Tp kalau uang jatuh pasti merunduk utk ngambilnya...ehhehehe

      Delete
    2. jiahahaha nyerempet kesitu =D

      Delete
    3. whahaha..itu spontanitas lhoh...#ngarang!

      Delete
  7. penasaran sama bukunya nih mbak, nanti deh aku masih banyak buku dalam antrian baca :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama neh Mbak...antrian buku yang belum ta baca juga banyakkk...hiks:(

      Delete
  8. Selamat ya Mbak atas semuanya. Senang banget tentunya ya Mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasiiihhh, semoga nnti bisa nulis buku single writter..#mimpi dulu

      Delete
  9. Selamat atas kemenangan dan paketnya...
    Semoga jadi pembuka jalan buat nulis dan nulis, lalu kemudian diterbitkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin...semoga bisa lebih semangat nulis dan bisa lebih baik lagi PAk:)

      Delete
  10. waaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.............. mbak rirrii . bikin aku iriii.... waaaaaaahhhhhhhhhhhh .... hehehe.. mbak kalo ada campaign aku di kasih tau dong,atau ada GA

    ReplyDelete
    Replies
    1. waaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh..............[juga], aku ikutannya ya ikut-ikutan teman-teman blogger tuh yg udah berpartisipasi duluan.

      Betewe, sudah ta kasih tuh beberapa link lombanya di YM.

      Delete
  11. patah hati itu sebenarnya datang cuma sebentar, yang lama itu cinta sejati..
    banyak banget mbak bukunya? Bagi satu dong...

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul betul betul [pakai logat ipin - upin]...patah hati hanya sebentar karena GAK ada patah hati sejati. hehehehe

      Delete
  12. Waw, buku lagi nih mbak... asiiik :)
    pengen jg punya antologi, cuman tulisannya gak memenuhi standar :))

    Selamat yah mbak Rie^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Whaaa..tulsannya Mbak syam mah keren dan mantabs-mantabs lho...

      Delete
  13. Yang paling menarik perhatiankyu dari review diatas "menasehati orang lain memang lebih mudah daripada menerapkannya sendiri" dan sangat setuju sekali saya mbak. Saat kita yang berhadapan dengan masalah, sehebat apapun nasehat sangat sulit untuk kita terima. Dan biasanya waktulah yang paling ampuh untuk melewati masalah.

    Hebat nih mbak Ririe, dah punya banyak buku hehehee...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe..baru sampai pada Antologi, belum buku yg single writter by my name.

      Delete
  14. wah, dapet paketan ya! selamat uyy.
    btw, sakit hati aza (kena liver) banyak yg mati, gimana kalo patah hati ya..? hehehehe..piss just kidding sobat!

    ReplyDelete
  15. woww,,, hebat neh ukthy,,,, berbakat jadi penulis,,, heheheh :)
    selamat ya,,, aq juga pengen tapi ampek sekarang belum kelar ,,baru bisa bikin ebook doank,, hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. kereeen juga tuh..bisa bikin ebook. Justru saya belum bisa bikin ebook, baru bisa bikin cerpen itupun belum produktif lho

      Delete
  16. bagus speritinya, wah si mba menang lagi nie. hebat, ehm, saya mulai mengikuti jejak si emba apa ya, klo ada kegiatan apa ja ikut, entah menang entah kalah. tapi si mba menang terus kayanya, atau mba juga bayak kalahnya, ini menangnya ga seberapa dari usaha mba yang super banyak? heheheh, aku mau ikut ah. kabari ya, atau, liat kesini ah, klo ada yang ber bau lomba. ikut langsung dah. heheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau mau di hitung..ya masih banyak kalahnya, lha yg di publish kan pas menangnya duang. Anggap saja buat latihan menulis, toh gak bayar kok kalau kalah...gratiss.hehehhee

      Delete
    2. heheh, iya ya, saya hanya melihat yang nyatanya aja.padalah usahanya saya tidak melihat, ehm, saya harus banyak mencoba seperti mba nya nie. tenkyu, jadi pengen ikut sana sini nie.

      Delete
    3. Hohohohoo...ayo ikutan rame-rame di sana-sini..hehehee

      Delete
  17. wan dapat rezeki nomplok nih, kayanya bagus bagus bukunya, sukses yah

    ReplyDelete
  18. jaman saya dulu nda pake (maaf) pacaran, Kenal dari rekan se profesi, ta aruf sama keluarganya, 1 tahun kemudian menikah. Sekarang sudah dikaruniai sepasang buah hati, putra dan putri.

    Salam :)))

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama dong kayak saya kang Asep, pacarannya setelah menikah *toss* hehe

      Delete
    2. @ Asep Haryono:
      Saya juga lebih suka model ta'aruf kok Pak. Kalau di buku tersebut, memang tematiknya dari penerbit menggunakan istilah 'pacaran' sebagai definisi umum. Dalam penceritaannya, bahwa rasa 'patah hati' itu kan bisa juga terjadi saat konteks ta'aruf gagal.

      @ diniehz:
      Lebih enak ta'aruf tentunya..apalagi dengan adanya mediator jd kita terantukan untuk mengenali sosok yang akan berta'aruf secara lebih obyektif dalam waktu yang singkat

      Delete
  19. jadi kepengen ikutan baca bukunya :D

    ReplyDelete
  20. Terima kasih atas artikelnya.
    o iya selama saya jelajah mencari ilmu dengan blogwalking, menurut saya anda memiliki kelebihan tersendiri dari situs-situs lain dan jujur potensi anda juga sangat bagus, banyak juga ilmu yang saya pelajari disini jika ada waktu saya akan berkunjung lagi.

    ditunggu kunjungan baliknya ya :D


    #Semoga sehat selalu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahaa..beneran neh blog saya memiliki kelebihan tersendiri dari situs-situs lain? # Tersanjung MODE ON

      tengkyuu atas kunjungannya...I'll visit back as soon as possible:)

      Delete
  21. ada yang lebih parah dari patah hati yakni patah tulang :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. NAH YANG LEbih kacau lagi jika 'patah as' roda motor pas lagi negebut tuh...bisa banyak yg patah lho? whahahha

      Delete
  22. memang sangat sakit bila dikhianati..tp hidup hrs tetap berjalan maka jng lama2x ya bersedihnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. merasakn sakit saat di 'tinggalkan' setidaknya masih merupakan tanda bahwa kita masih manusia yg norma kan ...

      Delete
  23. weiszz, piagamnya tu Mbak, disimpen, pasti berguna di kemudian hari..

    ReplyDelete
  24. waow-waow,,,
    multi talenta, keren,, saya bangga dan juga iri dgn prestasi mba,,,
    smoga sya bisa nyusul prestasi mba dech,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Whahahahaa..multi talenta? Saya bidang olah raga dapatnya nilai pas-pasan tuh? Terus menggambar/kesenian...ludes deh...BUt tengkyuu. Semoga bisa menularkan semanagat yg positif deh

      Delete
  25. Selamat atas terbitnya cetakan pertama "When I Broke Up", sebagai langkah awal untuk menjalani kehidupan sebagai seorang penulis handal. Semoga jalan menuju ke sana senantiasa diridhoi Allah SWT, sehingga apapun hambatannya justru akan mengantarkan sukses lebih cepat datang! Salam sahabat...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin, semoga apapun hambatannya justru akan mengantarkan sukses lebih cepat datang!

      Delete
  26. nampaknya bukunya bagus tuh,,
    teringat waktu ane broken soul,,,

    ada senang ada sedih,,,
    ada gelap ada terang,,,
    kadang senang kadang sedih,,,
    juga dipercaya juga ada dikhianati,,,
    sabar ya klw broken time,, ada hikmah dbalik semua koks,,,

    mba bagi dunk bukunya,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Broken soul? Wah setingkat di atas broken heart dunk?...

      It's okey kuk broken apa saja yang penting bisa healing dan stand up again..

      MAu bukunya ya? Boleh deh di ambil ke LeutiKaprio...whahhaa

      Delete
  27. selamat lah yah.. bagi bisa tuh

    ReplyDelete
  28. Mbak Rie skarang jadi penulis, nih! Nopelis apa cerpenis, ya? Lhoh, kok mbak rie yg dpt paketan, mbak kan penulisnya? Kok gak gueh? Hah? Ckckck

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengennya ya nopelis, cerpenis, puisitis, roamntis, humanioris, feminis, pragmatis, nasinalisme...hemmm...apa lagi yak?

      Delete
  29. manusiawi klo patah hati asalkan jgn patah langkah...thx infox ya mbk *smile

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yayaya..patah hati itu manusia banget kok...yg gak manusiawi jika berlarut-larut dalam patah hatinya:)

      Delete
  30. Barokalluhu fiik ya mbak Riri. Kereeen deh. Semoga makin semangat menulisnya. This motivates me much :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin semoga Barokalluhu fiik...semoga semakin semangt menulis biar bisa punya buku single writter ya...heheh

      Delete
  31. wah.. semoga lebih sukses lagi dengan buku2nya mbak.. saya jadi pengen jadi penulis.. tapi ga bisa mikir maklum otaknya lemot..hehe.. baca bukunya aja deh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. So tengkyuuu, orang kalau sering membaca pada akhirnya tertarik untuk menulis lho? Gak percaya...silahkan di buktikan..#EH

      Delete
  32. sepertinya nulisnya dari hati banget nih :D setiap orang pasti pernah patah hati tetapi cara penyembuhannya beda2, dan orang yang lebih wise lah yang lebih cepat sembuh, kenapa harus lama2 berduka sedangkan mungkin saat ini ia sudah bahagia dengan yang lain, begitukan mba? hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asli saya nulisnya gak pakai hati lho? Tapi pakai tangan..hehehe

      Ya kalau berduka cita gak perlu lama-lama, ada diri sendiri yang lebih berhak utk diperhatikan daripada meratapi orang yg jelas0jelas gak perduli sama kita kan?

      Delete
  33. Weisss... keren banget sohib yang satu ini... selamat yaaaa.... btw, is that a true story of yours Rie? :)

    patah hati bukanlah akhir dari sebuah kehidupan, justru permulaan dari tatanan kehidupan dari seorang manusia, agar bisa menata dan menentukan kembali arah perjalanan kehidupannya. Ibarat tahap monitoring evaluasi, kala menemukan sesuatu yang tak lagi sesuai rencana. maka itulah saatnya kita mulai merubah dan memperbaiki langkah yang hrs ditempuh dalam menggapai tujuan.

    Bukan hanya gampang bicara, tapi this is based on my true story as well, so I knew exactly how it was. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. mantep, Mbak Alaika ^^
      salam kenal dari An

      Delete
    2. @ Mbak Alaika:

      Yups, this is one of my true story....Meski @the moment feel terrible but I still enjoy the feeling. RAsa sakit, kecewa juga bisa 'dinikmati' kan?

      Patah hati memang bukan akhir, justru awal utk babak baru berikutnya..demikian hukum alam sejatinya akhir sesuatu merupakan awal baru utk hal berikutnya yang smoga lebih baik..

      @ An Maharani Bluepen:
      Hemmm:)

      Delete
  34. sy sering denger di salah satu radio kalimat "ketika kita mulai belajar jatuh cinta, pada saat itu juga kita harus belajar ttg arti kehilangan". Sy masih 50:50 sih sm kalimat tsb, krn maunya kan gak tersakiti.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. @ ke2nai:
      Justru ketika saya sudah mengalaminya...saya jd belajar bahwa saat kita mendapatkan sesuatu harus juga bersiap ketika suatu saat masanya tiba untuk 'melepaskan'..no one wanna be hurting..

      @ Mugniar:
      Ihikkss...maunya saya juga happy ending never ending...hehhee

      Delete
  35. Selamat mbak Ririe. Keren2 kan buku2 Leutika Prio? Sayang ya buku LAKON FRAGMENTARIS saya nggak ikut dipaketin juga ...

    Alhamdulillah saya nggak pernah merasakan patah hati. Mudah2an tidak ... untuk selamanya ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya Mbak, kok gak dikasih sekalian yang LAkon Fragmentaris-nya?

      Alhamdulillah pernah merasakan 'patah hati' Alhamdulillah just for while:)

      Delete
  36. semangat...semangat...no woman no cry...no man jangan galau..

    ReplyDelete
    Replies
    1. No man no cry..no money cari lagi kerja keras ...hehehe

      Delete
  37. suit suiit..
    keren keren bukunya
    :D
    salut euy!
    lanjutkan sob..

    ReplyDelete
    Replies
    1. ehemm...ehemm..yukk ikutan rilis bukunya ya..

      Delete
  38. iya, An sampai terharu, mbak Ririe
    ^____^
    Barakallah..
    bukunya amat bermanfaat..

    An juga pernah patah hati,
    dan Alhamdulillah,
    masih bisa berpikiran positif,
    bahwa cinta Alloh itu Maha Luas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya yakin hampir semua orang pernah ngalami yg namanya patah hati karena patah hati itu tdk melulu karena 'gagalnya' hubungan asmara...

      Tp seberapapun patah hatinya..teuteup life must go on

      Delete
  39. assik bikin buku, semoga sukses dan laku, aminn

    ReplyDelete
    Replies
    1. asiikkk lagi kalau dikau ikutan ngeborong tuh..hehehe

      Delete
  40. Wah . . . Selamat yah mbak Ririe . . .
    Penasar deh pengen baca bukunya mbak Rie...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hohohoo...ayuukk di borong deh bukunya ya....#promosi!

      Delete
  41. kenapa harus mikir sementara dia mungkin sudah ngga mikir, selamat atas kemenangannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. yoaa...wong dia sudah enjoy dan bahagia bersama yg lain kok masih dipikirin ya...

      Delete
  42. Telat gpp lah.

    patah hati sangat menyenangkan.
    sensasinya lebih mantap dari pada permen nano nano ataupun sego sambel.
    saat semua itu terjadi, dunia seakan enggan memperhatikan kita.
    tapi saat itu juga kita berharap ada sesuatu yg menunggu di depan kita.

    lebih menyakitkan dari pada bunuh diri.
    tapi lebih menyenangkan jika dibandingkan maem roti isi (nggak nyambung).

    patah hati susah untuk di mengerti, hanya bisa disyukuri dan yakin di depan ada yang lebih baek menanti.
    asyik.....

    *tepuk tangan

    ReplyDelete
    Replies
    1. whahahahhhaa....kalau ptah hati mbaca tulisan ini di jamin lho langsung "LUpA' tuh rasa sakitnya..#asyiiikk

      #jabat tangan

      Delete
  43. Saya memang lagi jatuh cinta kepada seseorang.... selain cantik dia juga manis..hehee
    sekarang lagi menunggu seseorang yg kucintai
    kunjungi aku yah ....hehee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat jatyuh cinta dan menunggu moment bahagianya bersama sang bidadarinya yaa...

      Delete
  44. Re-engineering ... ?
    hhmm ... saya tersenyum ...
    ini istilah yang pas beneeerrr ...

    Semoga sukses untuk buku Antologinya

    salam saya Rie

    ReplyDelete
  45. waw, mba ririe ini ternyata penulis yang hebat. aku pengen bisa menulis seperti mba ririe

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.