Setelah dengan edisi naratif dalam Reportase Trip on Rajegwesi–Teluk Hijau, One Night Stand @Sukamade dan [Pesona] Alas Purwo – Pantai Pancur. Maka Bismillahirrahmaanirrahiim, lasting posting terkait dengan 3 entry tersebut adalah oleh-oleh yang saya dapat saat di Sukamade yaitu tentang Konservasi penyu di Meru Betiri. Jadi postingan ini merupaka re-type dari pocket book yang diberiakn oleh bapak petugas di pos pintu masuk area Konservasi di Sukamade, karena saat saya mampir di situsnya ternyata isi buku kecil tersebut tidak ada dalam dalam laman web’nya. Maka saya tertarik untuk sharing isi buku tersebut dalam postingan ini, semoga ada manfaatnya bagi semua yang singgah di sini dan khususnya bagi yang sedang membutuhkan referensi [tambahan] tentang satwa langka Penyu. So, here we go to the “Konservasi Penyu di Meru Betiri”
Penyu merupakan binatang laut yang sudah ada sejak 150 juta tahun lalu, bahkan sebelum dinosarus ada. Termasuk ke dalam kelas reptilia laut. Archelon adalah fosil laut sepanjang 4 meter. Adapun ciri-ciri umum biologis penyu adalah:
- Penyu bernafas dengan paru-paru
- Bertelur namun tidak tidak menjaga telur-telurnya hingga menetas [ no parental care ]
- Penyu dapat merespon getaran suara yang lemah
- Jika naik ke darat penyu akan mengeluarkan cairan garam dari matanya untuk menyeimbangkan kadar garam dalam tubuhnya, ini yang terlihat seperti air mata.
Dahulu ada 5 famili penyu laut, sekarang tinggal 2 famili yang terdiri 7 species:
1. Penyu Belimbing [ Dermochelys coriacea ]
2. Penyu Lekang [ Lepidochelys olivacea ]
3. Penyu Sisik [ Eretmochelys imbricate ]
4. Penyu Hijau [ Chelonia mydas ]
5. Penyu Tempayan [ Caretta caretta ]
6. Penyu pipih [ Natator Depressus ]
7. Penyu Ridley [ Lepidochelys kempii ] yang endemik di Atlantik/Mexico
Dari 7 species tersebut, hanya penyu Ridley yang tidak ditemukan di kawasan Indonesia. Dan yang pernah bertelur di Pantai Sukamade yaitu: Penyu Belimbing, Penyu Lekang, Penyu Sisik, Penyu Hijau. Dari 4 jenis tersebut yang naik ke pantai untuk bertelur 2-3 ekor tiap hari adalah Penyu Hijau.
Penyu dewasa akan memijah tapi tiap tahun. Ketika terjadi perkawinan penyu jantan dan betina, sperma disimpan di oviduk dimana diperlukan waktu 2 minggu untuk pembuahan telur yang mengeraskan cangkang telur. Sekitar 2-4 minggu kemudian penyu betina naik ke pantai untuk bertelur. Induk penyu akan kembali ke pantai yang sama untuk bertelur setelah 2-3 tahun, biasanya waktu yang dipilih adalah malam hari karena suhu dingin dan sedikit predator. Penyu dapat bertelur sebanyak 50-150 butir, tergantung jenisnya, dengan kedalaman sarang 50-80 cm. Cangkang telur penyu sangat lunak. Setelah bertelur Induk penyu akan menutup sarang dengan pasir menggunakan sirip pendayung bagian belakang, kemudian kembali ke laut dimana proses ini terjadi kurang lebih selama 3 jam. Maka saat melihat penyu sedang bertelur, yang harus diperhatikan adalah:
- DILARANG menyinari penyu yang akan sedang bertelur
- DILARANG membuat gerakan mendadak di depan penyu yang akan bertelur [penyu akan kembali ke laut]
- DILARANG mengagetkan penyu sedang menyentuh air kembali ke laut karena saat tersebut sangat kritis, penyu bisa pergi dari perairan sekitar dan menuju pulau lain untuk bertelur.
- JIKA pemotretan dengan blitz MAKA dapat dilakukan setelah penyu mulai bertelur [20 butir] dan harus dari arah belakang!
- JIKA ada pengambilan gambar dengan kamera atau video kamera, MAKA dapat dilakukan saat penyu mulai bertelur dan dengan pencahayaan yang soft.
Suhu rendah akan menghasilkan lebih banyak penyu cowok dan sebaliknya. Tukik yang baru menetas akan mencari jalan menuju permukaan sarang selama 3-7 hari, kemudian tukik akan keluar dari sarang pada malam hari karena suhu lebih dingin dan ancaman pemangsa lebih sedikit. Dari 1000 ekor tukik hanya 1 yang akan bertahan sampai dewasa yaitu 20-50 tahun. Perjalanan tukik-tukik menuju laut sangat berbahaya karena mereka akan berhadapan berbagai pemangsa seperti kepiting, biawak, burung laut dan pencemaran laut/pantai. Aktitifitas-aktifitas yang mengancam penyu antara :
Karena berbagai alasan/hal-hal yang mengancam kelestarian penyu tersebut, maka perlu dilakukan program pelestarian satwa tersebut. Program terpadu konservasi penyu khususnya spesies penyu hijau di Sukamade, didasarkan pada beberapa pertimbangan sebagai berikut:
- Telurnya diambil untuk dijual
- Adanya pembangunan di pantai-pantai pendaratan
- Abrasi dan kerusakan habitat
- Cahaya lampu dari pantai, kapal dan penangkap ikan
- Kematian karena tertangkap tidak sengaja akibat alat penangkap ikan atau terkena baling-baling kapal.
Karena berbagai alasan/hal-hal yang mengancam kelestarian penyu tersebut, maka perlu dilakukan program pelestarian satwa tersebut. Program terpadu konservasi penyu khususnya spesies penyu hijau di Sukamade, didasarkan pada beberapa pertimbangan sebagai berikut:
ü Salah satu fauna yang menjadi ciri khas Taman Nasiona Meru Betiri
ü Satwa lindung berdasarkan PP no.77 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa
ü Pantai Sukamade merupakan satu-satunya habitat penyu hijau, khususnya daerah Lautan Hindia yang bisa dijadikan sebagai tempat pemulihan populasinya
ü Di daerah Lautan Hindia lainnya seperti: pesisir bagian selatan di Pulau Sumatera [tidak ada manajeman pengelolaan yang jelas], pantai Pangumbahan di Jawa Barat [dikonsesi oleh pengusaha penyu], Pulau Nusa Barong di Jawa Timur [aksesilibitas dan pemantauan populasi tidak ada], sehingga sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan pemulihan populasi penyu hijau di area-area tersebut.
ü Satu-satunya rookery penyu hijau di lautan hindia dengan populasi viable [significant]
ü Panjang pantai [Sukamade] penelusuran yang relatif managable.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka pelestarian penyu di Pantai Sukamade adalah : Patroli malam, Pemindahan telur penyu, penanaman telur penyu, penetasan telur penyu, perawatan terhadap tukik dan pelepasan tukik ke laut. Sedangkan jenis-jenis penyu yang terdapat di Taman Nasional Meru Betiri adalah:
1. Penyu Belimbing [ Dermochelys coriacea ]
Penyu belimbing merupakan penyu terbesar saat ini, ukurannya saat dewasa mencapai 160 cm bahkan ada yang sampai 220 cm, biasanya menyelam sampai kedalaman 100 meter lebih untuk mencari ubur-ubur, dapat berenang dengan kecepatan 1,5 – 9,3 km/jam.
Jenis penyu ini sangat mudah dikenali:
Ø Ada 5/7 alur pada karapas
Ø Warnanya [biasanya] hitam dengan beberapa bintik putih, kadang-kadang ada berkas putih pada kepala karena benturan.
Ø Terdapat lekukan pada rahang atas
Ø Kulit licin, sulit ditangging, punya 2 mata, telinga, kuping [tidak telinga luar]
Ø Tukik’nya punya sisik kecil yang hilang setelah 1-2 bulan
2. Penyu Lekang [ Lepidochelys olivacea ]
Penyu Lekang adalah penyu terkecil, paling besar beratnya <30 kg dan lebih cepat begerak di pasir karena ringan
Dengan beberapa ciri-cirinya antara lain:
Dengan beberapa ciri-cirinya antara lain:
Ø Sisik dada >5
Ø Jika dibalik – plastron ada pori-pori inframarginal, lebar 1 cm
Ø Tukik berwarna hitam
Ø Kadang ada inframarginal abnormality, kadang 7 sisik
Ø 3-6 sarang permusim dengan kedalaman sarangnya sekitar 40 cm.
3. Penyu sisik [ Eretmochelys imbricate ]
Penyu sisik kecil sering salah dikenali sebagi penyu hijau karena identifikasi berdasarkan warna, bukan menghitung sisiknya. Penyu sisik omnivora, makan sayur dan daging dengan menu utamanya adalah sponge dan kerang keras. Bahkan ada yang beracun sehingga menyebabkan keracunan/kematian [kasus di India]. Untuk penyu sisik warna pasir tidak mempengaruhi spesies, hanya saja jika hitam berarti banyak betinanya dan jika putih cenderung banyak jantanya. Pertumbuhan penyu sisik di alam cukup lambat yaitu 1 cm per tahun. Saat jadi lebih besar menjadi 2-3 cm per tahun dan saat lebih dewasa keceptan pertumbuhan jadi nol. Sebaran penyu sisik ini cukup luas, terutama di daerah tropis. Biasanya di terumbu karang, berlindung di relung karang. Ditemukan bahw penyu sisik kecil di daerah dangkal sedangkan penyu yang remaja dan dewasa ada di perariran yang lebih dalam. Cukup bervariasi warnanya, penyu dewasa beratnya sekitar 50 kg dengan panjang karapas 80 cm.
Beberapa ciri-ciri yang bisa dikenali dari jenis penyu sisik antara lain:
Ø Tempurung keras dengan 4 pasang sisik dada
Ø Kepala: sisik prefrontral, bisa 1 atau 2 dengan 4 sisik
Ø 1 sisik prefrontral dengan 4 pasang sisik dada, sisik saling bersusun tumpang tindih. Karena overlap sulit dihitung, maka yang dihitung tetap sisik dada
Ø 2 pasang sisik prefrontral, dengan 4 sisik dada dan paruh runcing untuk mencapai relung karang dalam rangka memakan sponge dan rumput laut
Ø Tukik bervariasi pada warna, tetap sisik dada 4 pasang
Ø Hanya sisik pada penyu sisik yang sisiknya makin tebal, sedangkan pada penyu jenis lain sisikya akan mengelupas.
Ø 3-6 sarang per musim dengan kedalaman sekitar 50 cm dan jenis penyu ini hanya dapat menyelam selama 35-45 menit
4. Penyu Hijau [ chelonia mydas ]
Kunci utama jenis penyu ini: karapas keras, 4 pasang sisik dada, satu pasang sisik prefrontal, tidak ada preocular. Jika mulut dibuka, ada gerigi pada rahang, khusus untuk memotong rumput laut dan lamunPenyu hijau disebut sebagai “penyu hijau’ hanya istilah bahasa Inggris saja karena lemaknya berwarna hijau, di Mexico penyu ini di sebut penyu putih karena perutnya berwarna putih. Penyu hijau herbivora makanannya adalah algae, seagrass dan buah mangrove. Internesting/jarak antara musim peneluran adalah 3-8 tahun.
Beberapa ciri-ciri lainnya adalah:
Ø Warna tukiknya bervariasi antar daerah, namun semua punya tepian putih pada sisiknya.
Ø Ketika dewasa: perubahan warna menjadi kecoklatan dan punya pola sunray [berkas cahaya] coklat. Tetap ada variasi warna penyu hijau dewasa.
Ø Mencapai dewasa sampai usia 40 tahun, dengan 5-6 sarang per musim [ kedalamannya sekitar 60 cm]
Ø Dapat berenang dengan kecepatan 1,5 – 2,5 km/per jam dan mampu menyelam selama 5 jam,
Bila menemukan penyu yang tertangkap/kena pancing atau sebab-sebab lainnya, saat melintas di perairan Pantai Sukamade maka langkah-langkah yang harus dilakukan untuk penyelamatan penyu adalah:
1. Ukur besar penyu, kemudian lepaskan kembali atau bawa naik ke kapal
Bila penyu terlalu besar untuk diangkat ke kapal, usahakan membawa kapal sedekat mungkin ke arah penyu, hindari tali berada dalam keadaan tegang, kemudian potong tali sedekat mungkin dengan penyu. Bila ukuran penyu kecil, gunakan jaring serok untuk mengangkatnya ke kapal.
2. Letakkan sepotong kayu pada mulut penyu supaya tidak menggigit, kemudian potong kail atau tali.
Bila penyu tersangkut pada bagian mulut, potomg kawat terlebih dulu sebelummelepas tali. Jika kail tidak terlihat, potong tali sedekat mungkin dengan penyu tanpa menariknya terlalu keras.
3. Teliti kondisi penyu sebelum dilepaskan kembali: biarkan penyu berada di kapal selama 4-24 jam, tergantung apakah kesehatannya sudah pulih.
Jika penyu kelihatan tidak berdaya atau tidak berontak saat diangkat, mungkin paru-parunya terisi air. Angkat sirip belakang setinggi kirakira 20 cm saat pemulihan di atas kapal. Pada saat kejadian, letakkan penyu pada tempat yang teduh di atas kapal. Selimuti penyu dengan handuk basah, jangan sampai menutup lubang hidung dan jangan menyemprotkan air ke waajh penyu.
4. Kembalikan penyu ke air dengan hati-hati
Perlahan-lahan lepaskan penyu ke air, dengan posisi kepala lebih dulu. Kapal harus dalam kondisi diam dan mesin dimatikan. Pastikan penyu sudah menjauh dari kapal sebelum menyalakan mesin.
5. Catat kejadian ini dalam logbook dan laporkan pada Balai TN Meru betiri atau isntansi terkait lainnya. Bila memungkinkan, identifikasi jenis penyu tersebut dan catat TAG’nya bila ada.
Demikian oleh-oleh dari Konservasi Penyu di Meru betiri, mohon maklum jika masih ada kesalahan ketik/kelebihan huruf dll. Jika ingin tahu tentang penyu lebih banyak lagi, bisa di kunjungi ke www.merubetiri.com atau email : merubetiri@telkomnet.net. Dan jika ada yang berkenan untuk berkunjung ke kantornya di Jalan Sriwijaya 53 Jember – Jaw timur, Telp/fax: 0333-335535
NOte: Saat posting ini publish, status web TN meru betiri statusnya "Under suspend"
aseeek pertamax......
ReplyDeleteHuuuu...senengnya, gimana jika petroleum saja?
Deleteaku baca postingnya yaaa, ga cuman pertamax doang.......
ReplyDeleteHohoho...di baca-baca ya..
Deletetapi kebanyakan penyu yang banyak berkembang biak itu terletak dikepulauan terpencil yang penduduk'a masih kurang sadar akan kelestarian hal tsb
ReplyDeleteKLo dlihat dr sifat2 dasar penyu, ya tentunya dia akan memilih tempat yg sept dong. Selain itu, penyu jk bertelur pasti akan kmbali dimana dia lahir/menetas, seberapa pun jauh dia menjelajah samudera raya, saat bertelur dia akan kembali ke tanah kelahirannya sob.
DeleteYups..keserakahan manusia merupakan musuh trebesar bagi kelestarian alam, termasuk flora dan fauna...
DeleteDi Sukamade, setiap malam ada petugas dari kehutanan yang patroli untuk mengumpulkan telur-telur penyu kemudian ditetaskan. Sebagian induk penyu sudah di TAGGINg sehingga bisa di pantau dari satelit keberadaannya, termasuk saat kapan penyu tersebut naik ke darat untuk bertelur.
wah, gak terlalu jauh dari rumahku...
ReplyDeletesalam kenal dari arek Purwoharjo... ^_^
Iya sering dengar ttg daerah Purwoharjo..bakao purwoharjo kan?
DeleteBtw, dekat banget tuh ke Sukamade bisa sering ke sana deh
Pelestarian Alam, buku ini baiknya di publikasikan ulang biar banyak tahu lokasi dan tempatnya.
ReplyDeleteMakasih Mbak Ririe
BUku tersebut di bagikan pada pengunjung sukamade, sepertinya persediaan ada..setiap yang masuk ke area konservasi penyu diberi buku tersebut kok...
Deletedulu di tempat lahir saya juga banyak penyu. makanya pantainya bernama teluk penyu. sayangnya sekarang tidak lagi terlihat. kalo masih, pastilah saingan Meru Betiri.
ReplyDeleteTeluk penyu? hemm..mungkin tdk ada program konservasi di daerah tersebut sehingga telur-telurnya di ambil dan diperjual belikan dan pada akhirnya penyu yg lahir di teluk penyu pun mengalami kepunahan [gak ada generasi barunya lagi]
DeleteTernyata penyu ada beberapa jenis, aku baru tahu sekarang. terus bedanya sama kura - kura dimana ya ??
ReplyDeletePenyu termasuk hewan langka juga ternyata.
Penyu merupakan satwa laut dengan habitatnya di laut dan hanya waktu bertelur dia naik ke daratan yaitu tempat dimana dia dahulu menetas.
DeleteAdapun kura-kura habitatnya air tawar atau daratan.
detail sangat mbak Rie :)
ReplyDeletesaya pernah ke penangkaran penyu juga, satu kolam bayak banget isinya. kasian juga sih hidup gak bebas, tapi disisi lain terpelihara
eh iyya, bedagak sih Penyu sama Kura2 itu *hmmm...
Selain jawaban utk mas Djangkar,ta tambah lagi bedanya penyu dan kura-kura ya..
DeleteKura-kura punya kuku untk membantunya berjalan dan makan di darat. Tangan dan kaki penyu merupakan sisik yang digunakan utk berenang di laut
Penyu tidak dapat memasukan kepalanya kedalam tempurungya. Sedangkan kura-kura dapat memasukan kepalanya ke dalam tempurung yang berguna untuk melindunginya dari predator.
oh, itu betulan gak bisamasuk yah? wkwkw... baru tau
Deletekirain penyu juga bakalan masukin kepala kaki ma tangannyaketempurung kl lg terancam :p
thanks infonya mbak :)
Iyapp...memang morfologinya demikiann.
Deletemasukk 20 besarrr gk ya...????
ReplyDeletehohoho...masuk big 20 kok sob:)
Deletepertama kali lihat penyu dan pegang secara langsung waktu ke pulau penyu yg ada di Bali...
ReplyDeleteYups...demikian juga saya Mbak, kali pertama lihat dan penyu langsung ya di Bali
Deletesaya belum pernah pegang penyu dengan tangan saya sendiri... kapan kapan harus dikunjungi tempat seperti ini. kelihatannya menarik...
ReplyDeletesemoga nanti bisa mengunjungi konservasi penyu terdekat ya..seru dan excited banget lho bisa megang penyu, apalgi Tukik...lucu-lucu gimanaaa gituu
Deletepenyunya unyu.. unyu..
ReplyDeleteiya tuh, penyunya unyu-unyuuu
Deletebudidaya penyu ya.. mantap tuh biar ga punah..
ReplyDeleteSemoga bisa terjaga kelestarian penyu..
Deletepenyunya cakep cakepp ya
ReplyDeletethanks info lengkapnya ttg penyu mbak
okey Mba, sama-sama...
Deleteyaaaa. adik-adik saya malah pernah ke Sukamade.. saya malah sebagai tetua blum nyampai sana haha. Yupz.. lestarikan penyu dan satwa Indonesia..
ReplyDeletesalam Lestari mbka Ririe
Kata teman, katanya ada ekspedisi trans meru betiri..jd menyisir kawasan pantai dengan jalan kaki salah satunya melintasi kawasan sukamade.
DeleteWow keren, dengan cara dibudidayakan, popularitas penyu akan terjaga dari kepunahan.
ReplyDeleteKunjungan perdana, salam kenal dari Bengkel Bangun
Amin, semoga populasi penyu bisa terjaga lestari selamanya...
DeleteTerima kasih atas kunjungannya sob:)
waktu di jayapura saya sering lihat penyu/ telur penyu di tempat penjualan ikan :(
ReplyDeleteSaya juga pernah melihat Di sini [pasar] telur penyu diperjual belikan Mbak seperti telur-telur ayam begitu deh:(
DeletePenyu sama bulus itu sama nggak sih mbak? saya pernah pelihara di aquarium dan masih kecil2 beli dari pasar ikan. Semoga kelestarian penyu bisa terjaga :)
ReplyDeleteKalau secara klasifikasi [kingdom], maka Penyu dan labi-labi sama di Class: Reptilia
DeleteTapi beda pada family'nya.
Labi-labi termasuk dalam Family Carettochelyidae (Australasian Pig-nose Turtle)dengan satu-satunya jenis yaitu labi-labi moncong babi (Carettochelys insculpta).
Kalau penyu berada dalam Family: Cheloniidae (Sea Turtle / Penyu) dimana saat ini hanya ada 7 jenis penyu ini di dunia [seperti saya tulis di atas].
saya ethanol mbak.
ReplyDeletelebih tinggi oktannya :p
wah kok nggak ajak2 kalo maen kesana?
Kalu dengan avtur gimana? Sekalian dunk pilih oktannya yg tinggi tuh si avtur kan?
DeleteBtw, mau ikutan mbolang? InsyaAllah mau ke Baluran neh...
waah..penyuu..jadi pengen main kesana mba,hehe..
ReplyDeletesalam kenal yaa..:D
mampir ke blog saya mba,
http://blog.umy.ac.id/arsasih
kita tukar link mba,hehe..
Hemm...silahkan main ke sini Mbak. Di jogya kan? Salam kenal juga, I'll visit back sooner:)
DeleteHAppy blogging:)
iyaa..nanti ya kapan2 maen liat penyu,haha..
Deleteoia,link blog mba udah saya pasang,silakan di cek..
pasang balik punya saya dong..hehe..
makasiih.. :)
sippp....Link'nya sudah ta pasang ya...
DeleteMbolang Truss...! Mbak Ririe jadi Si Bolang! Hehehe, multikarakter bgt! Kapan ke barat?
ReplyDeleteWeee...multi karakter? habis ini multi talenta dunk? terus multiply ya? whahahhaa..
DeleteBetewe, akhir Juni ke Barat [=jakarta]. Gimana, mau kopdar di 'barat' po?
Kasian para penyunya @.@
ReplyDeleteHihihi sedih amat websitenya suspended gitu...
Iya, web'nya kasihan. Padahal waktu aku pulang dari sukamade masih bisa ta kunjungi untuk melihat-lihat isinya. TApi pas mau publish tulisan ini, aku coba klik lagi web tersebut menemukan status : Under SUspended
Deletehmmmm, mirip di pulau pramuka ya, penyu nya jg mirip lho, apa jangan2 mereka sodaraan :D
ReplyDeleteTentunya sodaraan Mas, kan mereka satu FAmily tuh...
DeleteWah ini pengalaman dari sahabat kita yang luar biasa, ternyata konservasi penyu itu bukan hanya di Daerah saya saja, ... malah di blog ini ada juga konservasi penyu...hehehe....di sukamade makasudnya, saya sangat tertarik sobat, wah kalau di ijinkan besuk saya copas di blog saya biar keren...hehehe....soalnya saya suka sama itu yang namanya penyu...hehehe..
ReplyDeleteOkey terima kasih sobat....sukses selalu untuk anda
dan maju terus...
Silahkan jika mau di repost/re-publish di Blognya Bapak. Semoga bisa memperluas informasi tentang pentingnya konservasi penyu sehingga penjualan telur-telur penyyu semakin menurun..
DeleteSalam sukses juga utk bapak:)
penyu yaa mbak rie, unyu-unyu gitu :D hahaha. Tapi kalau gede aneh deh rasanya *lebih suka penyu kecil ups!
ReplyDeleteHohoho...asline saya 'geli' sama penyu. Tapi demi moment langka bertemu penyu dan tukik, ya di beraniin utk megang saat di Sukamade kala itu..
DeletePadahal diatas baru aja ketik "mohon maklum jika masih ada kesalahan ketik/kekurangan huruf" ... eeeh ternyata penulisan alamat bener2 kurang 1 huruf "Jaw Timur" ... wkwkwkwkwk
ReplyDeletekunjungan gan .,.
DeleteMenjaga kepercayaan orang lain lebih penting daripada membangunnya.,.
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.
@ Madhek: Hemm....jadi maluuu, masih banyak yg salah/double huru/kurang hurup sob:(
Delete@ Outbond: Terima kasih kunjungan dan motivasinya ya sob:)
penyu ma kura-kura msh satu family ya mbk..?? *smile
ReplyDeletePenyu dan Kura menempati 'Class' yang sama: Reptilia
DeleteTp BEDA family'nya....#smile
ayo lestarikan penyu agar tidak punah :)
ReplyDeleteayoo...mari lestarikan penyu:)
Deleteterimakasih atas review-nya..sangat menarik dan bermanfaat, jadi bisa lebih tahu tentang dunia penyu :)
ReplyDeleteSama-sama mas, semoga bermanfaat:)
Deletewah saya pernah nie mba, saya malah dulu nyinarin penyunya lagi. hehe. tapi pas uda bertelur, jadi jangan di sinarin pas lagi dateng, bisa ngempet' telur dia. heheh, jadinya ga bisa bertelur lagi dah, kembali ke laut.
ReplyDeleteehm, seru loh ya belajar penyu ternyata.
NAh, foto penyu yang pertama di atas itu yg gak jadi bertelur. Mungkin sensornya menangkap kehadiran kami sehingga pending bertelurnya. Padahal saat itu kami menuggu dalam radius hampr 1 KM dr lokasi si penyu lho..
DeleteDi tempat ku tidak ada penyu yg ada kura2
ReplyDeletenah, kalau di kampung asal-usul saya malah gak ada penyu dan kura-kura. YG ada kambing, sapi, kerbau, kucing, bebek, ayam...hehehe
DeleteJadi sedikit bertambah wawasan ane tentang penyu mbak ririe. Ternyata proses perkembangbiakan penyu sangat sensitive ya. Nggak boleh diganggu oleh cahaya. Oh ya suhu rendah menyebabkan banyak telur jantan yang dihasilkan itu berdasarkan penelitian atau opini semata. Kok bisa begitu??
ReplyDeleteKarena kecenderungan suhu yang berpengaruh pada jenis keamin penyu ini sudah di tuangkan dalam pocket book, maka tentunya sudah berasa dari sumbel yang ilmiah [bukan asumsi tanpa pembuktian]..
DeleteSo, smeoga bermanfaat bagi semuanya:)
penyunya lucu2 :)
ReplyDeletefufufufuuu...imut0imut juga lhoh?
DeleteSenangnya bisa lihat banyak penyu di sini
ReplyDeletehemmmm...#smile
DeleteDi cilacap tempat kelahiran ada yang namanya teluk penyu mba..dijadikan objek wisata tuh
Deletewowowoow...dr Cilacap tho? Termasuk daerah pesisir kalau gak salah ya...
Deletepenyunya cantik cantik
ReplyDeletedengan bermacam macam corak warna
menarik :)
yups, menarik dan menggemaskan juga Mbak:)
DeleteAmpyun Mbak, geli aku lihat penyu2 segede kapal :)
ReplyDelete*kapan ya bisa lihat langsung ...
berharap.com
ke Bali bak..ke tanjung benoa. Nyebrang sbntr udah bisa ketemu sama si penyu yang unyu..ada penangkaran penyu di sana..
DeleteWah, ternyata penyu juga bermacam2 ya Rie... ? ada penyu belimbing pula? hehe... aku lebih gemes lihat tukiknya deh... unyu! ingin menjejerkannya di atas telapak tangan... :)
ReplyDeleteTrims atas reportasenya yang lengkap sempurna Rie...! :)
yups...jejerin tukit di telapak tangan? Aku naruh satu tukik di telapak tangan sepat terjatuh lho Tukiknya Mbak. Gelii mbak..
Deleteanakan penyu lucu juga ya mbak,
ReplyDeleteenak nya blusukan ke meruu bettiri dan alas purwo sampai ketemu pantai plengkung ya mbak.
Namanya anak penyu juga lucu lho: Tukik...hehehe
DeleteSayangnya waktu itu belum sampai ke Plengkung karena sdh kesorean masuk alas purwonya...next time semoga bisa ke plengkung...#ngarep.com
katanya alas purwo angker y mbak, kok berani sampek sore
DeleteKan rame-rame Mas. Hehehe
DeleteKonservasi juga banyak dilakukan di Kalimantan Barat, khusus untuk Penyu ada di daerah Selimpai. Artikel yang mencerahkan. Salam kenal dari Blogger Kalimantan Barat
ReplyDeletemau penelitian tentang penyu tpi ngak ada bukunya/refernsi.. :(,,
ReplyDeletehelp donk....
makasih ya gan untuk infonya
ReplyDelete