Perlombaan atau kompetisi lebih dari sekedar mencari pemenang atau juara. Perlombaan adalah salah satu media untuk mengembangkan potensi, sarana aktualisasi diri, bakat dan pencapaian prestasinya.
Senada dengan hal tersebut, tema O2SN atau Olimpiade Olahraga Siswa Nasional tahun 2018 ini yang mengangkat tema: Aktualisasi Potensi, Bakat dan Prestasi Siswa. O2SN yang diperuntukkan sebagai ajang untuk berkompteisi di bidang olahraga bagi para siswa mulai dari jenjang SD sampai dengan SMA, baik sekolah swasta maupun negeri dan termasuk di dalamnya Sekolah Luar Biasa (SLB). Adapun Bismillahirrahmaanirrahiim atlet-atlet yang bertanding adalah perwakilan dari tingkat propinsi, artinya seleksi atlet yang dikirimkan untuk mengikuti kompetisi O2SN sudah melalui tahap penjaringan yang dimulai dari perwakilan semua sekolah yang ada di setiap propinsi.
Sudah familiar kan dengan event akbar yang lebih hits dengan sebutan O2SN? Atau, ada yang menganggap kalau O2SN itu ya OSN? FYI saja, jika kedua event tersebut sebenarnya memiliki nafas yang serupa yaitu sebagai media bagi para pelajar dan siswa untuk berkompetisi sesuai bakat, minat dan kemampuan yang lebih menonjol yang dimilikinya. Hanya saja, bedanya pada jenis yang diperlombakan. Kalau OSN sebagai ajang berkompetisi bagi para siswa di bidang sains (ilmu-ilmu IPA atau eksak), maka O2SN adalah event olah raga terbesar bagi para pelajar se-Indonesia.
Jangan salah, saya pun awalnya gagap membedakan antara OSN dan O2SN tapi sekarang sudah semakin gamblang mendapatkan pencerahan mengenai apa dan bagaimana O2SN yang sudah mulai diselenggarakan sejak tahun 2008. Artinya, O2SN yang diselenggarakan tahun 2018 ini merupakan pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional yang yang ke-11 kalinya dan dilaksanakan di Yogyakarta tanggal 16 - 21 September 2018.
Pembukaan Olimpiade Olahraga Siswa terbesar tahun ini bertemat di GOR Sportafitas Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin, 17 September 2018. O2SN 2018 secara resmi dibuka oleh Bapak Muhadjir Effendy selaku Mendikbud, dengan dihadiri Wagub DIY secara resmi ditandai dengan pelepasan anak panah secara simbolis. Prosesi tersebut terinspirasi dari Maskot O2SN 2018, yaitu Elang Jawa yang bergaya sedang memanah dengan pose memegang panah Jemparingan dengan mengenakan kostum Surjan yang merupakan baju adat khas Yogyakarta.
Dalam acara pembukaan juga diserahkan piala bergilir dari Propinsi Jawa Timur sebagai juara umum pada O2SN tahun 2017 kepada tuan rumah DIY selaku penyelenggara O2SN 2018. Serangkaian acara pembukaan O2SN yang mulai berlangsung sekira pukul 09.30 WIB, semakin meriah, hidup dan bergelora dengan perform dari siswa-siswi dari SMKN 2 Bantul. Tim orkestranya ciamik maksimal, apalagi saat mengiringi kumandang lagu Indonesia Raya, so touching dan menghipnotis suasana hingga terasa euforia nasionalisme memenuhi seantero GOR Sportafitas UMY.
Di O2SN 2018 ini dipertandingkan 9 cabang olahraga yaitu karate, pencak silat, renang, senam, bulutangkis, catur, bocce, balap kursi roda, dan atletik. Dengan jumlah atletnya 1.938 siswa yang berlaga sebagai atlet dan jumlah secara keseluruhan partisipan O2SN tahun 2018 sebanyak 4.423 orang, yang terdiri dari wasit, pelatih dan pendamping.
Hebatnya lagi, laga kompetisi olahraga pelajar dan siswa-siswi ini juga diikuti oleh pelajar dari ABK (anak Berkebutuhan khusus) yang memperebutkan medali pada cabang-cabang olahraga Bulu tangkis, Bocce, Atletik, Balap Kursi Roda, dan Catur. Dan untuk setiap juara dari semua cabang olahraga yang dipertandingkan akan mendapatkan medali dan beasiswa. Salah satu atlet tuna netra yang sempat saya temui, Anton dari NTT yang siap berlaga di cabang olahraga catur. Bukti bahwa siswa ABK juga memiliki potensi, bakat an kompetensi untuk meraih prestasi terbaiknya.
Bisa dikatakan kalau event olah raga untuk para siswa ini adalah salah satu media yang strategis untuk aktualisasi dan unjuk kompetensi diri bagi para siswa di seluruh Indonesia Mengutip pesan dari Mendikbud, Bapak Muhadjir Effendy untuk para peserta O2SN agar meraih prestasi yang terbaik, karena sangat mungkin pencapaian prestasi olahraga di O2SN akan diinventarisir oleh pencari bakat untuk mengikuti pertandingan olahraga tingkat nasional maupun internasional selanjutnya.
Untuk lokasi pertandingan masing-masing cabanag olahraga di O2SN 2018 antara lain di GOR indoor tenis UMY, Stadion sultan Agung Bantul, Lembah UGM, GOR Pangukan, AAU Sleman, UNY, Hotel sheraton dan beberapa tempat lainnya di wilayah DIY. Penasaran dengan hasil perolehan medali masing-masing cabang olahraga di O2SN? Pantengin saja di IG @dikdasmen_kemendibud atau Twitternya @DikdasmenDikbud.
Dan saya seperti biasa yang gagap arah dan daripada-daripada nyasar-nyasar untuk menemukan lokasi acara, minta antara Pak Suami. Pengalaman yang menghebohkan bisa hadir dan mengikuti pembukaan di event bertaraf nasional unuk kalangan pelajar ini. Melihat semangat-semangat yang memancar dan menghias di wajah-wajah para atlet.
Serunya lagi, baru di event pembukaan O2Sn ini saya sok PeDe mewawancari atlet (wawancara bukan atlet juga belum pernah sih, hehehe). Alhamdulillahnya, sesi wawancara ada temannya Mbak Ika Puspitasari, blogger asal Semarang yang sebelumnya memang belum pernah kopdar.
Asli, saya yang super gak pede untuk nanyak-nanyak ala reporter terbantu banget oleh Mbak Ika dan Mbak Nyi Penengah Dewanti. Oia, kesempatan ini juga pertama kalinya saya bertemu secara off air dengan Mbak Nyi Penengah. Terima kasih a lot buat kalian berdua yaaa, pertemuan pertama yang incredible pokok’e. Pertemuan pertama lainnya adalah dengan Mbak Sulistiyowat, yang ternyata kami tuh tinggalnya bisa dibilang tidak jauh-jauh banget. Ada juga Mbak Erina yang datang dari Semarang bareng Mbak Ika. Terimakasih buat Mas Salman Faris untuk kesabanran dan kehumbleannya, Mas Aji dari Boyolali, tentunya juga yang sudah kerap bertemu offline: Mas Jarwadi, Mas Priyo, Mak Prima Hapsari, dan yang lainnya yang belum disebutkan (maaf lupa namanya).
Epilognya, bisa hadir di event O2SN (dan event lainnya) dan bonus prestisius bisa kopdar dengan teman-teman blogger adalah wujud lain indahnya persahabatan, sekaligus menambah rona – rona September ceria (karena masih Bulan September).