Kidung Kinanthi

Life is flowing in its story leaving history

  • Home
  • About
  • Sitemaps
  • Article
    • Opini
    • Story of Me
      • My Diary
      • My Poem
      • True Story
      • Love Story
    • Contact
    • Disclosure
  • UMKN Visit
  • News
Kali pertama menyantap bebek goreng, ketika jadi urban di Surabaya tapi tidak begitu ingat detailnya dan terakhir kali makan Bebek Goreng saat masih di Banyuwangi sekira 2 tahun lampau. Maka Untuk menjawab Seperti apakah sensasi Makan bebek Pedas, Bismillahirrahmanirahim saya perlu menyegarkan ingatan kembali dan inginnya langsung ke salah satu Resto Bebek Judes yang sudah ada di Kota Bekasi, Depok, Tangerang, Bandung, Cirebon, Bogor, Depok, dan Semarang.


Karena lokasi terdekat adalah Semarang yang  masih relatif jauh dari Sleman, Saya pun rikues ke suami untuk membeli Bebek goreng. Sengaja untuk sambelnya saya ganti dengan selera pedas versi saya: Cabe rawit mentah+bawang putih bakar+bawang merah bakar+ garam secukupnya dan sedikit gula. Bebek goreng racikan tersebut ternyata dagingnya agak liat, masih ada bau amis dan sepertinya minyak yang digunakan sudah waktunya diganti.
Bebek Goreng dan Nasi Pecel
Seporsi Bebek Goreng Racikan sendiri
Meski demikian Alhamdulillah saya masih bisa menikmati sensasi makan bebek pedas yaitu:  
Ketika potongan daging bebek yang empuk berpadu dengan ulekan sambel judes menyentuh permukaan lidah, seketika memendarkan paduan rasa gurih daging bebek dengan rasa pedas ke segenap sensor saraf perasa, memicu nafas menderu oleh setiap cerecap senyawa cabe yang telah berkombinasi dengan bahan sambel lainnya, butir-butir keringat yang bermunculan diiringi pipi dan bibir merona kemerahan, bukankah itu Sensasi yang menggelegar bagai gelombang cinta pada pandangan pertama??? Karena tiap mencecap potongan daging bebek, mencolekkannya ke sambel maka selera makan pun meningkat yang disebabkan adanya capsaicin yang mampu merangsang produksi hormon endophrin. 

Sensasi makan bebek pedas tersebut makin lengkap  jika dikaitkan dengan hasil napak tilas Sekilas nutrisi daging bebek dan sambel pedas berikut ini:

Daging Bebek
Tidak bisa dipungkiri kalau daging ayam masih menjadi salah satu icon kuliner dengan hegemoni lintas usia, sosial dan gender. Padahal secara telaah kandungan Gizi, unggas jenis bebek memiliki point plus dibandingkan dengan olahan ayam. Berikut ini perbandingan nilai gizi antara daging bebek dan ayam:

Fakta dibalik pedasnya Cabe
Cabe sering dikonotasikan sebagai salah satu penyebab sakit maag karena meningkatkan refluks asam dan berdampak kurang baik pada hati. Bagi yang tidak sanggup dengan rasa pedas, secukupnya kalau mengkonsumsi cabe agar tetap bisa mengakses kemanfaatan cabe untuk kesehatan, yaitu:
  1. Kandungan capsaicin dan Lasparaginase yang menimbulkan rasa pedas mampu membunuh sel kanker tanpa merusak sel normal apabila dikonsumsi secara rutin. 
  2. Vitamin C dan betakaroten bisa membantu mengatasi masalah fertilitas, afrodiask dan anti oksidan. Sedangkan kalsiumnya baik untuk kesehatan tulang 
  3. Sekitar 25% kalori dalam tubuh bisa terbakar dengan mengkonsumsi cabe sehingga cabe efektif untuk membantu penurunan kadar kolesterol dan trigliserida, mengurangi agregasi platelet yang sering menyebabkan pembekuan darah sehingga bisa mencegah terkena penyakit jantung. 
  4. Rasa pedas yang berasal dari cabe bisa meningkatkan sirkulasi darah dan memompa detak jantung dengan baik, mengencerkan darah yang membuatnya efektif mencegah stroke.
Makin penasaran dengan gelombang cinta makan bebek pedas?   Tapiiii…. bikin bebek goreng sendiri hasilnya masih alot dan beli daging bebek mentah tidak mudah ditemukan di pasar. Maka, Resto Bebek Judes adalah alternatif cerdas  untuk menikmati sensasi makan bebek pedas. Resto yang berkonsep modern minimalis dengan tampilan dan suasana yang segar, ceria serta penuh warna. Desain yang ergonomis ini, semakin comfort dengan adanya fasilitas Free WiFi. Jadi tak heran jika segmen konsumennya dari anak muda sampai tua pada betah berkunjung ke Bebek Judes. 


Dari hasil jelajah Web dan FB Bebek Judes, saya pun menemukan banyak keunggulan yang dimiliki Resto Bebek Judes untuk berkompetisi di dunia kuliner antara lain:
  1. Telah bersertifikat HALAL sebagai bukti bahwa semua menu yang disajikan menggunakan bahan baku dan diproses sesuai kriteria yang aman, higienis, bergizi, dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat. Bisa dikatakan kalau menu di Resto Bebek Judes Form Farm To Fork memiliki jaminan HALAL dan THAYYIB.
  2. Komposisi bumbu yang pas, meresap ke setiap serat daging sehingga menghasilkan tekstur daging Bebek jadi empuk dan tidak amis.
  3. Menu masakan bebek yang disajikan beragam antara lain bebek goreng, bebek bakar, bebek gejrot, bebek sambal ijo dan bebek balado. menyediakan menu lain seperti Ayam Bakar, Goreng, Nasi Merah Goreng dan bermacam menu lain yang tak kalah menggelegar kelezatanya 
  4. Aneka sambal yang dihidangkan juga menggugah selera dengan orientasi rasa pedas yang fresh: sambal judes, sambal mangga, dan sambal terasi 
  5. Range harga untuk setiap ragam menu di Resto ini pun sangat bersahabat dengan uang 20 Ribu sudah bisa kuliner dengan cita rasa masakan ala master chef lho?
Yang Ngaku PedasHOLIC pasti bisa ngabisin sambelnya
Masih pikir-pikir kenapa memilih Resto Bebek Judes? Inilah Pertimbangan lainnya: 
  1. Sertifikat HALAL yang telah diperoleh Resto Bebek Judes merupakan bukti bahwa semua menu yang disajikan menggunakan bahan baku dan diproses sesuai kaidah-kaidah yang aman, higienis, bermutu, bergizi, dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat sehingga. Secara ringkas bisa dikatakan kalau menu di Resto Bebek Judes: Form Farm To Fork memiliki jaminan Halal dan Thayyib.  
  2. Tekstur daging Bebek yang disajikan relatif Empuk, Tidak Amis dan Tidak Berbulu dengan komposisi bumbunya yang pas serta meresap ke setiap serat daging.
  3. Ragam Menu masakan bebek yang disajikan bermacam-macam mulai dari bebek goreng, bebek bakar, bebek gejrot, bebek sambal ijo dan bebek balado. 
  4. Aneka sambal yang dihidangkan juga menggugah selera yaitu sambal judes, sambal mangga, dan sambal terasi dengan orientasi rasa pedas yang fresh karena bahan sambelnya masih segar-segar.
  5. Resto bebek Judes juga menyediakan menu lain seperti Ayam Bakar , Goreng , Nasi Merah Goreng dan bermacam menu lain yang tak kalah menggelegar kelezatanya.

Yang ngaku pecinta makanan pedas, buktikan PedasHOLICmu bersama Bebek Judes : Gelegar wisata kuliner Ketika Icon Menu Bebek berkolaborasi dengan Sambel Pedas




Gelombang Cinta Makan Bebek Pedas ini Diikutsertakan 
Pada Giveaway Sensasi Makan Bebek Pedas



References:
  1. Bebek Judes Dot Kom
  2. Facebook Bebek Judes
  3. http://manfaattumbuhanbuah.blogspot.com
  4. http://arcava.blogspot.com/


22
Share
Ini bukan moment kopdar, juga bukan tentang nama blogger atau daerah. Mungkin ada atau bahkan banyak yang sudah mengenal dengan Pegagan. Bagi yang berasal dari desa atau sudah akrab dengan alam liar…eh maksudnya sering bermain atau menyambangi perkebunan, ladang, atau pematang sawah Bismillahirrahmaanirrahiim tentunya sudah tidak asing lagi dengan perwujudan si Pegagan ini hanya saja beda penamaannya. Sepertinya saya sendiri yang sempat dibuat  “gak kenal” ketika di suguhi Kripik Pegagan [=jenis olahan semacam keripik bayam] ketika berkunjung ke daerah Cangkringan namanya Pegagan. Spontan saya pun berkomentar dengan pertanyaan “ Daun Pegagan itu yang seperti apa sih Pak?”. Sang tuan rumah pun menjelaskan ciri-ciri visual tentang Pegagan, tapi saya teuteup blank mlongo gak nyambung seperti apakah rupa Pegagan tersebut.
Visit UMKM
Suguhan Kripik Pegagan
Kripik Pegagan; Makanan Sehat
Karena tetap merasa “asing” dengan nama Pegagan ini, maka saya pengen lihat penampakan aslinya daun pegagagan. Ternyata si Bapak gak punya stock mentahan Pegagan. Tapi teman saya memberikan angin segar, katanya dia pernah lihat di belakang kantor  ada banyak pegagan yang tumbuh berdampingan dengan tumbuhan liar lainnya. Begitu sampai di kantor, saya pun menagih janji minta dipertunjukkan tumbuhan Pegagan yang seperti apa. Namanya belum rejeki, ya ternyata tumbuhan menjalar yang disebut Pegagan oleh warga Sleman ini pun tak saya temukan di belakang kantor. 
“Kayaknya Pegagan di sini tidak bisa survive deh bersaing dengan tumbuhan liar lainnya sebagaimana hukum sebab akibat dalam proses evolusi Tho?” 

Demi menjawab rasa penasaran, mampirlah saya ke rumah Mbah Gugel  agar rasa penasaran saya tidak jadi akut. Setelah beberapa saat mengamati penampakan wajah dan gambar si Pegagan di rumah Mbah Gugel, sepertinya saya memang sudah familiar dengan tanaman yang di sebut ini, tapi memang belum pernah tahu apa namanya.

Pegagan yang memiliki nama ilmiah Centella asiatica  ini berasal dari daerah Asia tropik, tersebar di Asia Tenggara [ Indonesia, India, Cina, Jepang] dan Australia yang kemudian menyebar ke berbagai negara-negara lain. Nama tanaman ini selain pegagan adalah daun kaki kuda dan antanan. Pegagan ini Sejak zaman dahulu telah digunakan untuk obat kulit, gangguan saraf dan memperbaiki peredaran darah. 

Sedangkan di Jawa Barat akrab dengan tanaman ini sebagai salah satu jenis untuk lalapan. Adapun ciri-ciri umumnya adalah sebagai berikut:
  1. Model batangnya horizontal yang menjalar di permukaan tanah dengan setiap ruas muncul akarnya. 
  2. Pegagan Merupakan tumbuhan tahunan dengan rimpang pendek, lembaran daunnya tunggal, bertangkai panjang antara 5 – 15 cm berbentuk ginjal yang pangkalnya berbentuk pelepah.
  3. Tepian daun bergerigi dengan penampang 1 – 7 cm yang tersusun dalam roset yang terdiri atas 2 – 10 helai daun, kadang-kadang agak berambut.
  4. Memiliki Bunga yang berwarna putih atau merah muda, tersusun 3 sampai 5 yang sama-sama keluar dari ketiak daun dengan panjang tangkai bunga 0,5 cm – 5 cm. 
  5. Buahnya kecil bergantung berbentuk lonjong/pipih dengan panjang sekitar 2 – 2,5 mm, yang lebarnya kurang lebih 7 mm dan tingginya + 3 mm, berlekuk 2, berwarna kuning kecoklatan dan berdinding agak tebal, baunya wangi dan rasanya pahit.. 
Kredit dari Wikipedia
Kelebihan yang dimiliki Pegagan ini selain enak sebagai lalapan karena berasa manis, juga memiliki manfaat untuk kesehatan antara lain bisa digunakan untuk membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan. Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki, bisa untuk mencegah varises dan salah urat, meningkatkan daya ingat, mental, dan stamina tubuh, serta menurunkan gejala stres dan depresi. 

Dengan perkembangan informasi dan teknologi, saat ini Pegagan tidak hanya dikonsumsi sebagai lalapan segar, tetapi ada yang dikeringkan untuk dijadikan teh, diambil ekstraknya untuk dibuat kapsul, diolah menjadi krem, salep, obat jerawat, maupun body lotion. Dari Info teman, katanya ada salah satu kenalannya yang mengolah Pegagan untuk dijadikan kembang Gula. 

Kalau di daerah Anda, apa penyebutan untuk tumbuhan Pegagagn ini? Sudahkah dimanfaatkan sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dari sekedar hanya sebagai tanaman liar di tepian jalan dan pematang sawah?






Reference: http://id.wikipedia.org/wiki/Pegagan 






13
Share
Setelah Hujan Abu dari Gunung Kelud memandikan wilayah Jogyakarta dan beberapa hari Bismillahirrahmaanirrahiim berdamai dengan deru debu dimana-mana, hujan yang dirindukan akhirnya mengguyur dengan ritmenya yang sedikit deras. Walau hujan yang turun semalam [ 16 Pebruari sekira pukul 21.00-an] berlangsung dalam durasi kurang dari satu jam, Alhamdulillah sudah bisa meluruhkan debu-debu yang menempel di dedaunan dan atap rumah, luruh di permukaan tanah berubah jadi seperti lumpur adengan warna agak keputihan. Nah, dalam rangka aksi Tanggap Darurat terhadap kiriman abu vulkanik dari Gunung Kelud, maka di awal pekan minggu ketiga ini dilakukan gerakan Bebersih Gotong Royong semua Instansi  di Lingkungan Pemkab Sleman.


Sebenarnya, sejak dikeluarkan status Tanggap Darurat pada 14 Pebruari, serangkaian aksi tanggap darurat bencana memang sudah mulai dilaksanakan sejak Hari Jumat lalu dengan membagikan masker dan melakukan penyiraman jalan-jalan raya/protokol. Adapun ikhtiar penyiraman jalan protokol menggunakan jet pump tersebut tidak mampu menyapu bersih Abu kelud, ya maklum meski jalan raya sudah di guyur air tapi area di luar jalan raya yang ditutupi debu kan masih utuh debunya. Oleh karena itu dan mumpung semalam sudah turun hujan, Dalam rangka Tanggap Darurat bencana Gunung Kelud meletus, segenap instansi di lingkungan PemKab Sleman melakukan gerakan bersih-bersih abu vulkanik secara gotong royong mulai pagi sampai siang sekira jam 14.00 WIB.
Tanggal 17 Pebruari yang sedianya merupakan jadwal untuk upacara pun dialihkan untuk take action Tanggap darurat dengan kerja bakti dan bergotong-royong melakukan pembersihan tumpukan debu di lingkungan kantornya masing-masing. Mulai dari membersihkan dalam ruangan kantor beserta properti di dalamnya dan di luar kantor, dimana lapisan abu vulkaniknya mencap 1-5 centi meter. Penyemprotan dengan jet pump yang memanfaatkan aliran air di depan kantor dan pengerukan lapisan abu dengan sekrop, pembersihan tumpukan abu dilakukan secara beramai-ramai. Semua antusias dan menganggap It’s time to enjoy moment like childhood again: main air, hehehee..

Euforia kerja bakti Tanggap Darurat  makin tambah manis manakala berkunjung di http://eviindrawanto.com/2014/02/pengumuman-pemenang-lomba-blog-peduli-pemanis-sehat tersebutkan jika postingan Palm Sugar: Pemanisnya Hidup Sehat Alhamdulillah dinyatakan layak untuk memenangkan hadiah ketiga. Sungguh surprise banget, saya yang sedari awal memang berencana ikut GA tersebut, tapi justru baru bisa kejar setor tulisan di menit-menit terakhir. Bagaimana tidak merasa surprise, saat setor pendaftaran kala itu tulisan saya belum selesai dan baru saya lanjutkan lagi setelah berhasil submit URL-nya. #buka rahasia.  Terima kasih untuk Mbak Evi sang Sohibul hajat GA dan sang Juri Kang Lozz, semoga Palm Sugar semakin eksis dalam rangka menuju Food safety for healthy life. 


Eh, aksi bersih-bersih massa; dalam rangka Tanggap Darurat yang saya ceritakan di atas itu termasuk event atau moment ya? Apasajalah, Event atau moment Tanggap Darurat Bencana: Bebersih bergotong Royong tersebut, yang jelas merupakan pengalaman baru bagi saya. Jadi seru banget pokoknya deh…


45
Share
Tak hanya KuPdet ~ Kurang [jarang] Up date status akun SocMed yang saya miliki, ternyata saya juga baru tahu tentang fenomena SelebGram. Saya pun termasuk orang yang baru dengar/tahu istilah Selebgram dari tema LBI minggu ke-6! Spontan yang terlintas di imaji saya Bismillahirrahmaanirrahiim adalah suku kata “Gram”nya, terpikir adakah kaitannya dengan si Instagram itu? Jika disambungkan dengan istilah Seleb---> Selebgram: artis yang aktif menggunakan instagram, Inilah pemahaman awal saya. Tuh kan, jauh banget dari target point yang semestinya mengenai SelebGram? Daripada totally blind, ngintip-ngintip dulu deh postingan peserta LBI yang sudah setor postingan tematik Selebgram ini. Yang saya intip adalah uraian Mbak  @yuninukti  DISINI. Ma kasih ya Mbak Yuni, sudah ngasih saya contekan. Hehehe…

Dari hasil ngintip postingan Mbak Yuni, mulai sedikit nyambung deh jika sebenarnya SelebGram similar dengan SelebBlog, istilah yang awalnya saya tahu untuk dianugerahkan pada Una karena sering KopDar dan banyak di kenal oleh para blogger. Berdasarkan pengertian selebgram, maka semua user Instagram punya peluang untuk menjadi selebgram dunk. Termasuk saya tentunya, tappiii….sepertinya harus lebih narsis lagi memunculkan hasil jepretan camdig pinky saya.
Pamer Kue via Instagram by Dian
Walaupun saya  sudah punya akun Instagram hampir setahun ini, tapi ya sampai sekarang pun belum pernah publish foto, gambar dan sejenisnya yang berbau fotografi. Tak hanya itu, menu instagram dan apa efeknya terhadap foto pun saya belum ngerti. Pas lihat Dian klik menu-menu untuk mengedit foto via instagram, yang saya tangkap kok ya sepertinya semiripan kala saya set up MODE foto di Camera Digital tho? #dasar tumpul seni fotografi saia! Serius poll, saya masih prefer jika foto diri gak pakai di edit-edit sajah.
Waktu ganti pakai Android, Jeng Dian Setyarini, teman kantor [waktu saya masih di Banyuwangi] yang dengan antusias men-setting isi HP tersebut. Saya pun dengan ikhlas plus senang hati ngasih data-data yang diperlukan, jadi Dian yang heboh menginstall ini dan itu, kemudian saya yang menikmati hasil kerajinannya.  Beberapa foto yang tayang di Instagram masih hasil otak-atik Dian. Termasuk foto terbaru [di bawah] yang publish di Instagram edisi Bulan Januari lalu. Foto kami berdua ini yang kemudian di rekayasa oleh Dian dan sekaligus ijin untuk dipajang di Instagram.
Sepertinya kok tampang Saia cantiq tanpa edit instagram ya?
Nah, kalau user-user Instagram yang sudah menyandang predikat Selebgram itu sudah mendulang pundi-pundi dollar, ….terus kapan ya saya yang masih tumpul soal seni fotografi bisa kecipratan jadi selebgram?



30
Share
Mumpung PR kantor sudah setor semua jadi Bismillahirrahmaanirrahiim pengen kejar tayang bikin postingan tematik LBI minggu ke-6, jelang jam setengah satu baru beranjak mau tidur dini hari.  Jadi sempat ikut mendengar bunyi seperti gluduhuk [petir]. Ssaya bilang ke Suami: "sepertinya akan turun hujan ya Bi?" Biasanya tiap hari hujan dan kemarin seharian gerah banget, jadi perkiraan saya ya akan turun hujan.
Pagi tadi saat Shubuh, pulang dari mesjid suami bilang jika lagi hujan abu. Pikiran kami tertuju pada sang Merapi. Tak lama berselang ada keluarga yang telpon menanyakan kabar sekaligus memberitahu jika Gunung Kelud meletus. Baru deh nyadar, jika yang suara gemuruh seperti geludhuk yang saya dengar semalam merupakan bunyi letusan Gunung Kelud. Langsung meng-ON kan internet dan nyalain TV. Hot news di berbagai media mengabarkan tentang meletusnya gunung Kelud dan sebaran Abunya yang melintasi sampai wilayah Jogya. Secara resmi pun sekolah untuk wilayah Sleman diliburkan tapi instansi tetap masuk seperti biasa. Kata suami [dan senada pula dengan pernyataan teman-teman sesampai di kantor] jika Hujan Abu dari Kelud lebih parah ketimbang saat Merapi meletus.

Al hasil, untuk jarak rumah-kantor yang gak sampai 5 menit, saya minta di antar berangkat kerjanya. Bukan ngalem atau lebay, lha baru sebentar keluar rumah saja debu sudah banyak yang menempel di baju. Pas sudah jalan pun, jarak pandang di jalan raya sekitar 5 meter. Maka, Jika biasanya berpanjangan kalimat dalam membuat postingan, untuk postingan kali ini, biar share foto-foto Hujan abu dari Gunung Kelud ini yang mewakilinya.
Ranting sampai melengkung menahan debu
Rerumputan bermandikan debu
Jejak - jejak[ku] di lapisan debu  
Belum dua menit keluar kandangnya [nunggu penumpangnya lagi moto-2]
Ruas jalan Paramsamya - Sleman
Model dadakan: Nyengir ngibasin Dust Coat-nya


Silahkan di tebak berapa ketebalan hasil hujan abunya
Kalau wilayah yang berada jauuuh dari lokasi gunung kelud mendaptkan imbas hujan Abu yang cukup rapat seperti turun gerimis, analog saya…bagaimana yang di sekitar Kediri-Blitar-Malang? Menutup postingan ini, semoga letusan Gunung Kelud tidak ada susulan lagi dan dampaknya segera mereda. 

Teriring doa, semoga semua yang terkena dampak Letusan Gunung Kelud serta bencana alam di kota lainnya [banjir di Jakarta dll serta Gunung Sinabung] diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapinya.


Noted:  
Semua foto di ambil sekira jam 08.00 - 09.00 dan saat publish tulisan ini, hujan abu tambah rapat seperti gerimis.







16
Share
Sejak tahu tentang GA Ikutan Menulis Tentang Pemanis Sehat Yuuuk…, saya langsung tertarik untuk ikut berpartisipasi. Jadi, meski sudah at last day…tepatnya last minutes, Bismillahirrahmaanirrahiim berusaha untuk PeDe tetap menuliskan tentang Palm Sugar: Pemanisnya Hidup Sehat. Yang namanya Pemanis tentu tak bisa dipisahkan dari olahan makanan dan minuman. Beberapa waktu lalu sempat mengikuti kegiatan Keamanan Pangan dan Bahan Tambahan Pangan Berbahaya Bagi Industri Makanan dan Minuman yang bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dini dan mencegah terjadinya keracunan pangan serta mengurangi meluasnya penyakit akibat pangan  (food borne disease], sehingga target yang ditetapkan sebagai critical control point [CCP] dalam industri olahan makanan dan minuman adalah terdapatnya bahan tambahan pangan yang berbahaya khususnya penggunaan bahan tambahan berbahaya berupa: pengawet, pewarna dan PEMANIS buatan. 

Dari beberapa hasil monitoring terhadap olahan makanan dan minuman, terutama yang berasa MANIS, nyatanya memang terdapat pemakaian pemanis buatan atau sintetis. Jika menilik dari asas hukumnya, penggunaan zat tambahan berupa pemanis buatan memang diperbolehkan selama bahan yang dipakai masih dibawah ambang batas maksimal dan BUKAN bahan tambahan makanan yang dilarang karena membahayakan kesehatan. Terkait dengan hal ini, Instansi pemerintah yang memiliki tugas utama dalam menjawab isu keamanan pangan (Food Safety) memprogramkan pengawasan mulai dari pre-market hingga post-market control yang disertai dengan penegakan hukum dan pemberdayaan masyarakat. Akan tetapi, penegakan hukum berupa pemberian sanksi terhadap produsen makanan dan minuman tidak selalu menyelesaikan masalah. Masih dibutuhkan langkah persuasif kepada produsen makanan dan minuman tersebut berupa edukasi tentang good manafucturing process [GMP] sehingga menghasilkan olahan makanan dan minuman yang aman dan sehat. Hal ini didasarkan bahwa pelaku usaha olahan makanan dan minuman yang berskala IRT/IKM jumlahnya cukup mendominasi dengan tingkat wawasan yang masih perlu adjustment secara kontinyu.

Menggarisbawahi pada Pemanis [buatan],
Pemanis Buatan merupakan zat tambahan makanan sintetis atau buatan yang ditambahkan pada makanan atau minuman untuk menciptakan rasa manis, dimana. zat pemanis buatan ini sama sekali tidak mempunyai nilai gizi. Pemanis buatan yang banyak digunakan dalam industri olahan makanan dan minuman adalah SAKARIN, SIKLAMAT, ASPARTAM dan beberapa jenis lainnya. Fakta dan data empiris menunjukkan bahwa jumlah IRT/IKM yang memproduksi makanan dan minuman menggunakan pemanis buatan. Alasan pencapaian margin keumtungan minimal BEP dan tentu saja sangat mungkin mereka BELUM FAMILIAR  bahaya pemakaian Zat Pemanis buatan dalam kurun waktu yang lama. Sehingga Penyebaran dan sosialisasi secara kontinyu untuk mengenalkan jenis-jenis pemanis buatan dan resiko pemakaiannya dalam jangka panjang yang berpotensi menyebabkan berbagai penyakit.  Secara sekilas, Beberapa resiko penggunaan pemanis buatan antara lain:
  1. Obesitas secara siginificant banyak dialami manakala konsumsi minuman yang mengandung pemanis buatan dalam jangka panjang.
  2. Sakarin meningkatkan resiko terjadinya kanker kandung kemih pada manusia kira-kira 60% lebih tinggi pada para pemakai, khususnya pada kaum laki-laki.
  3. Siklamat memiliki sifat karsinogenik, berarti ada potensi bahwa pemanis buatan ini bisa memicu tumbuhnya kanker pada tubuh kita.
  4. Terjadinya Hipertensi dan penyakit kardiovaskular, resiko yang lebih tinggi khususnya pada wanita yang mengonsusmi makanan/minuman berpemanis buatan.
Gula Alami; Gula Aren
Efek penggunaan pemanis buatan ternyata sangat merugikan bagi kesehatan dan bertolak dari serangkaian resiko tersebut semakin menguatkan alasan untuk meggelorakan pemanis sehat yang alami. Sedangkan sosialisasi mengenai keberbahayaan pemanis sintetis TANPA rekomendasi apa saja jenis pemanis berbahan alami yang aman tentunya akan kurang efektif hasilnya. Untuk membuat user yang sebelumnya aktif menggunakan pemanis sintetis MAU secara suka rela beralih hati pada pemanis alami, maka perlu ada alternatif pemanis alami yang lebih aman bahkan untuk dikonsumsi orang yang mempunyai pantangan terhadap gula karena masalah kesehatan.

Sepertinya pendahuluan untuk menuju PALM SUGAR: Pemanisnya hidup sehat ini terlalu berkepanjangan ya?  

Dan... What Palm Sugar Is?
SStt…Nyontek bahasanya turis yang saya temui saat melintas di kawasan Malioboro. Serius lho, saat awal dengar istilah Palm Sugar saya sempat katrok dan blank. Apaan sih itu? Eh, ada clue yang mengarahkan ke Beda Palm Sugar dan Gula Semut di http://www.palmsugarindonesia.com/. Langsung deh dapat pencerahan yang sangat mencerahkan tentang Palm Sugar.

“…… Secara umum nama tersebut diberikan kepada semua pemanis yang berasal dari tanaman palma. Entah itu gula aren, gula lontar atau gula kelapa. Sementara yang berlaku di Indonesia adalah penyebutan palm sugar cenderung di alamatkan pada gula merah yang sudah mengalami pembutiran seperti gula semut itu. Dan kita juga menyebutnya sebagai gula palem….”

Berarti dan ternyata, sejak kecil pun saya sudah akrab dengan beberapa varian gula alami ini dunk? Tak salah lagi jika sebenarnya beberapa varian Palm Sugar sudah menjadi bagian pemanis yang memaniskan hari-hari saya, bahkan sangat mungkin sejak nenek moyang saya kan?

Jenis Palm Sugar yang sudah saya kenali dari dulu antara lain [dalam sebutan nama Jawa]:  Gulo Abang, Gulo Bathok, Gulo Batu. Beberapa jenis kue ndeso yang trending di masa lalu untuk melengkapi moment-moment istimewa seperti lebaran, acara nikahan, sunatan atau seremonial lainnya, seperti: kucur [cucur], ketan salak, wajik, gulo klopo, madu mongso, jenang, rengginang, buat isi koci-koci dan onde-onde, maka gula kelapa dan gula merah merupakan bahan pokok yang tidak bisa di subtitusi karena alasan: Kekhasan rasa dan Performance hasil akhirnya.
Gula Bati; Pemanis alami
Palm Sugar di rumah: Gulo Aren & Gulo Klopo
Selain untuk keperluan bikin kue-kue ala orang ndeso, masih ada lagi kemanisan Palm Sugar yang meromantiskan kebersahajaan hidup. Saya masih ingat, dulu harga gula pasir masih relatif mahal bagi sebagian banyak orang [termasuk bagi ortu saya], sedangkan kebutuhan akan pemanis tak mungkin dihindari, setidaknya untuk menyuguhkan secangkir kopi untuk Bapak setiap pagi. Juga untuk bikin kolak singkong atau ketela kala musim panen umbi-umbian melimpah. Sehingga memilih produk gula merah atau gula kelapa merupakan alternatif yang menyelesaikan masalah dengan sangat manis. Gimana tidak manis, jika tujuan Ibu saya membeli gula merah atau gula kelapa tersebut demi menghidangkan wedhang kopi untuk sang suami [Bapak], tapi secara sembunyi-sembunyi saya pun berkesempatan untuk mengambil bongkahan-bongkahan kecil yang sebesaran biji asam untuk saya emut…emm..apa ya istilahnya…saya jadikan [pengganti] permen yang juga merupakan jajanan ‘mahal’ bagi anak yang tidak punya uang untuk beli jajan.

Jadi saya bisa menikmati manisnya permen, gak kalah  deh dari teman-teman yang bisa beli kembang gula sesuka hati. Saat bermain petak umpet, lompat tali, bekel, juga ketika  nungguin kambing merumput di lapangan sambil main layang-layang. Oh, manisnya menghisap “permen” gula merah betapa kenangan yang memaniskan masa kecil saya.

Dalam Sekilas pandang diatas, beberapa jenis palm sugar ternyata sudah menjadi pemanisnya hari-hari kala saya masih jadi anak rumahan di LA tercinta. Lantas, apakah saya masih menghadirkan Palm Sugar saat ini? Untuk jenis Gula Aren dan Gula kelapa di pasar dan toko tradisional wilayah Sleman ini sangat mudah didapatkan. Ketersediaannya juga equivalent dengan stock gula pasir yang diperdagangkan. Maka untuk penggunaan saat ini, varian yang saya beli memang masih gula kelapa dan gula aren. Terus saya pakai untuk apakah? Sampai saat ini, saya belum ada feel untuk trial and eror bikin kue, kecuali bikin puding dan agar. Al hasil, konsumsi Palm sugar, khususnya Gula Aren dan gula kelapa baru seputar untuk memaniskan minuman: Jus, Teh dan Kopi. Untuk menu yang sifatnya berat, Gula aren atau gula kelapa untuk membuat: kolak dan agar-agar/puding.

Manakala Gula Aren atau Gula merah saya tambahkan ke minuman, komentar manis pun menghangatkan suasana " Rasa manisnya lebih sedep ya Nda..."

Nah, saat saya mixing ke adonan agar-agar atau puding, terucaplah apresiasi " Kok rasanya gini ya Bund....?" Menurut saya pernyataan ini sangat wajar. It's very okay, sesuatu yang baru tentu awal-awalnya masih asing, jadi perlu pembiasaan dan waktu agar sensasi kekhasan aroma Palm Sugar bisa melting dengan manis di lidah semua anggota keluarga.
Makanan favorit; Sehat; alami
Jadi ingat….kapan-kapan kalau bikin wingko pengen coba akai gula merah atau gula kelapa.  Ehmmm….sepertinya akan menghasilkan cita rasa wingko dengan aroma dan rasanya khas manis-manis gurih sedep getu kali ya?
Kue tradisonal
Manisnya Wingko Aseli Tlanak..
Epilog.
Dari informasi teman-teman di Sleman ini yang kebetulan terlibat langsung dengan tumbuh kembang industri kecil dan rumah tangga- khususnya untuk produk Palm Sugar, saya berkesimpulan mengenai perkembangan produk palm sugar saat ini sungguh sangat progresif, antara lain:
  1. Pengolahannya secara bertahap mengacu pada tata cara berproses produksi untuk makanan/minuman yang hygiene [ mengacu pada GMP].
  2. Teknologi pengemasannya compatible untuk menghasilkan produk akhir dengan self life lama dan desain kemasan menarik,
  3. Harganya mampu berkompetisi dengan pemanis buatan, sehingga sangat berpeluang meningkatkan daya tarik pembeli  untuk beralih menggunakan Palm Sugar.
  4. Saat ini, market-market modern sudah mulai bersikap cooperative memberi fasilitas jalur khusus [melalui rekomendasi instansi terkait] bagi produk-produk IKM/IRT termasuk palm sugar sehingga bisa tayang sejajar dengan produk olahan makanan dari Industri yang berskala besar.
  5. Dengan Kelebihan Palm sugar yang menyehatkan, alami, cita rasa yang unik, harga terjangkau, diversifikasi produk, maka pemanis alami ini merupakan salah satu yang bisa mendukung gerakan Food safety for healthy life.






Palm Sugar: Pemanisnya Hidup Sehat untuk Ikutan Menulis Tentang Pemanis Sehat Yuuuk…menuju Food Safety For Healthy Life


Alhamdulillah, jadi pemenang ketiga di http://eviindrawanto.com/2014/02/pengumuman-pemenang-lomba-blog-peduli-pemanis-sehat/



12
Share
Saya memang Bismillahirrahmaanirrahiim Memiliki akun di beberapa socmed tapi tidak begitu aktif, terutama dalam dua tahun belakangan ini. Bahkan parahnya lagi, sebagian  akun sudah lupa jika saya pernah register. Nyetatus Facebook ya jarang,  gunain LINE baru dalam hitungan jari. WA juga sesekali ikutan nimbrung. Tak terkecuali dengan Twitter, paling sering bikin tweet ya share jika ada ketentuan lomba yang mewajibkan untuk ditayangkan di twitter kemudian di skrinsut dan dipasang dalam postingan. Iya sih, kadang-kadang nyautin kalau ada yang mention di twitter.
Most Popular Tweets Kopi Jawa
Mungkin karena demikian kupdetnya mengakses SocMed,  saya dibuat terkagum sekaligus excited mana kala dapat notice [email] dari twitter yang isinya “ See which of your Tweets helped you make connections, got people excited, and started your friends talking” dilengkapi tweet yang saya pajang dengan tingkat view paling tinggi dalam kurun sepekan.

Nah, sudah dua kali saya mendaptkan imel mesra yang tak kalah surprissenya jika dibandingkan dengan hadiah valentine #lha gak ngerayain ValDay kok mbahas kado valentin yang memberitahukan tweet mendapatkan most view dalam kurun seminggu.
Most Popular Tweets Pindang Patin
Pada most view yang pertama, Kopi Jawa….saat bikin postingan pengen saja share di WeBe…eh ternyata mendapatkan atensi yang spektakuler #baca ala Tulang Togu ya?

Kalau Most view yang kedua, Reka Resep Pindang Ikan Patin memang sengaja saya pajang di twitter sesuai persyaratan yang ngadain lomba. Nah, terus apa istimewanya dari most view untuk tweet saya tersebut? Ya istimewa, jika mendapat most view artinya kan sekira itu viewr yang mbaca ketikan saya tersebut dan syukur-syukur ada yang bersedia klik linknya sehingga mampir kan di blog?.

6
Share
Pindang ikan patin, sudah sejak lama menghipnotis saya. Bismillahirrahmaanirrahiim adalah Kota Palembang karena ada  kakak ipar yang aslinya dari Palembang sehingga bisa didaulat jadi konsultan gratisan untuk belajar masak spesial khas Palembang.  Setelah menginterview awal Mbakyu Ipar mengenai ragam kuliner yang khas Palembang, dengan pertimbangan capability dan skill saya mengotak-atik resep masakan yang masih level pre-basic, sekaligus memperhitungkan ketersediaan bahan baku utama, maka Pindang Patin-lah yang saya pilih untuk jadi model trial-eror olah resep. Alasan lain kenapa saya pilih jenis kuliner yang menggunakan ikan patin adalah karena saya pecinta Ikan baik dari hasil tangkap maupun budidaya.

Sangat wajar jika ikan patin merupakan salah satu ikon kuliner di Palembang karena habitatnya di alam adalah  perairan umum yang banyak terdapat di Kalimantan dan Sumatra Selatan. Dengan teknologi budidaya, perkembangbiakan ikan patin saat ini sudah bisa dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk wilayah Yogyakarta. Ikan yang memiliki ciri utama berkumis [Siluriformes] dan licin ini sepintas dilihat ada kemiripannya dengan ikan Lele ini, termasuk dalam genus Pangasius dan merupakan famili Pangasiidae, memiliki beberapa keistimewaan antara lain ukurannya cukup besar, merupakan jenis ikan yang omnivora, termasuk pakan buatan juga disantap dengan lahap.  Kelebihan lainnya yang juga ada kemiripan dengan Ikan Lele yaitu mampu bertahan hidup pada kondisi perairan yang jumlah oksigen terlarut relatif lebih rendah dengan PH air yang berkisar pada pH 3-4. Oleh karena itu, Bahan baku utama olah resep pindang ikan patin ini relatif mudah didapatkan di pasar modern maupun tradisional.
Kuliner Nusantara; Masakan Tradisional; Sea Food
Siap-siap masak yukkk....
Jadi, tidak perlu tak perlu jauh-jauh datang sampai ke Pulau Sumatra untuk menyantap nikmatnya kuliner pindang Ikan Patin ini. Bagi yang belum mahir masak pun sangat bisa  mencoba berkreasi sendiri di rumah untuk disajikan buat keluarga tercinta, seperti yang saya uji coba dengan racikan resep berikut ini:
Kuliner Nusantara; Masakan Tradisional; Sea Food
 Adapun cara memasaknya adalah sebagai berikut:
  1. Ikan patin  disiangi dan dipotong menjadi 4 bagian kemudian dicuci sampai bersih.
  2. Masing-masing potongan dilumuri dengan 1 sdm air jeruk nipis dan biarkan sekitar  10 - 15 menit kemudian tiriskan, tujuannya untuk membuat ikan patin jadi kesat [tidak licin lagi]
  3. Bumbu yang dihaluskan disangrai hingga mengeluarkan bau yang harum, kemudian masukkan daun salam, serai, jahe, lengkuas ke  dalam panci dan tambahkan air  1.250 ml, rebus hingga mendidih dengan api yang nyala sedang saja.
  4. Setelah mendidih, nyala kompor dikecilkan lagi kemudian masukkan ikan dan bumbu lainnya. Tambahkan air asam jawa, gula, garam dan kecap hingga terasa asam, manis, dan pedas yang sesuai selera.
  5. Dengan api yang dijaga tetap kecil, masak hingga matang dan bumbu meresap ke dalam daging ikan.
Kuliner Nusantara; Masakan Tradisional; Sea Food
Pandang Patin siap disantap....
Dan setelah saya uji coba, yang membuat Kuliner Pindang Patin ini khas adalah merupakan jenis olahan lauk pauk yang berkuah dan keunikannya diperkuat dengan adanya kombinasi daun salam, serai dan daun kemangi yang memberikan aroma segar yang khas sekali.
Ada beberapa bahan yang sifatnya variable [sesuai bocoran rahasia dari Mbakyu ipar saya] yaitu:
  • Perasan Asam Jawa bisa digantikan oleh belimbing wuluh atau yang sejenisnya yang bisa memberikan rasa asam untuk olahan sayur berkuah.
  • Kecap juga bisa dihilangkan jika ingin pindang ikan patin berwarna terang [tidak kecoklatan oleh bauran warna kecap]
  • Pada saat potongan ikan patin sudah dimasukkan, api harap benar-benar diperhatikan agar nyalanya tetap kecil karena tujuannya untuk membuat bumbu meresap ke daging ikan dan meminimalkan terjadinya denaturasi [kerusakan zat gizi ikan patin]
Jadi, tidak sulit kan untuk mencoba Reka Resep keunikan pindang Ikan Patin ini karena Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan olah Reka Resep keunikan pindang Ikan Patin relatif singkat yaitu sekitar 1 jam [setelah ikan patin selesai dibersihkan] dan sangat bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan yang belum terbiasa meracik bumbu karena jenis bumbu yang digunakan pun mudah untuk dikenali.

Selain itu, ada lagi plus point yang sangat direkomendasikan terkait dengan keunggulan ikan patin ini untuk kesehatan yaitu:  kandungan gizi yang berupa lemak tak jenuh (USFA sebesar 50 %) yang bermanfaat untuk mencegah resiko penyakit Kardiovaskular. Dimana Lemak tak jenuh ini juga berguna untuk menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL di dalam darah sehingga dapat mencegah dan mengurangi resiko terkena penyakit jantung koroner. Rendahnya kadar kolesterol yang terkandung dalam daging ikan patin yaitu berkisar 21-39mg/100 gram, maka ikan patin tentu sangat mendukung bagi anda yang sedang menjalankan program diet karena bisa mengurangi jumlah kolesterol di dalam menu makanan yang kita santap sehari-hari.

Nah Kan, makin komplitlah daya tarik untuk mencoba Reka Resep keunikan pindang Ikan Patin ini: Bahan-bahannya mudah diperoleh dengan harga terjangkau, tidak sulit cara memasaknya, waktunya relatif singkat dan kandungan Ikan Patin sangat menyehatkan.

Hayyyoo...siapa yang mau mencoba untuk memasak sendiri pindang Ikan patin ini?
Link Publish di VivaLog: http://log.viva.co.id/news/read/478828-reka-resep-keunikan-pindang-ikan-patin.




References:
1. http://www.kkp.go.id
2. Wikipedia





78
Share
Fantastisnya aroma dan suara hujan Bismillahirrahmaanirrahiim jadi lebih komplit manakala ditemani dengan segelas kopi panas dan singkong rebus yang masih hangat. Maklum, saya lebih suka singkong yang direbus daripada di goreng.....so healthy choice kan? Tapi kalau kopi Jawa, adakah yang punya imaji seperti apakah itu? Saya sendiri kalau minum kopi lebih suka kopi tubruk dimana kopi bubuknya aseli bawa dari Rumah Lamongan sono. Sudah track record sejaka masih kuliah dan Alhamdulillah masih terlestarikan sampai sekarang. #EH?

Skip pembahasan soal kopi tubruk made In Ndeso-nya dan kembali pada Kopi Jawa, yang ini sih judul sebuah puisi karya Agus R. Sarjono.

Bijih-bijih legenda
Ada dan tiada
Seperti mutiara hitam
Tersulam di jubah malam

Berlayar ke manca negara
Menjelma lagu dan seduhan rindu
Mengikat kenangan manis
Akan ladang-ladang tropis
Yang subur dibasuh air mata

Di tanah kelahiran
Ia menjelma hari-hari prosa,
Hari-hari politisi, hari-hari berita:
Encer dan sembrono, seperti nasib jelata
Dan secuil penguasa kaya
Yang bersolek
Dengan berkilo gula

Bijih-bijih legenda
Ada dan tiada
Seperti mutiara hitam
Tersulam di jubah malam
Resensi; Review Buku
Buku Kopi Jawa
Kopi Jawa ini merupakan salah satu puisi dalam buku kumpulan puisi yang diberi judul Kopi, Kretek, Cinta. Saya memang penyuka puisi tapi harap maklum tidak banyak tahu tentang para penyair. Buku ini pun saya dapat dari suami. Nah suami saya di kasih oleh seorang temannya, katanya buku ini sengaja diberikan untuk saya. Selidik punya selidik, lha sang teman suami tersebut tahu jika saya suka puisi dan sesekali nulis begaya puitis.

“Kok bisa tahu kalau aku nulis sok puitis, Bi?”
“ Ya kan beberapa kali pernah aku tunjukkin sms yang model puisi itu..?”
“ Hahhh?!”


You Own your story and each story can empower others~ credit dari koran



21
Share
Newer Posts Older Posts Home
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib

My photo
Ririe Khayan
Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com
View my complete profile
  • Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele
    Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti k...
  • Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ?
    Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ? Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan atau lokasinya masih berdampingan al...
  • Brand Susu Untuk Kesehatan
    Jika ada pertanyaan: Sehat ataukah sakit yang mahal harganya? Bismillahirrahmaanirrahiim , kalau menurut saya, secara ‘value’ kondisi se...
  • Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online
    Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online . Sebenarnya persyaratan dan alur pembuatan proses secara langsung ( walk i...
  • Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil
    Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil . Jika Anda sedang berusaha punya anak, menunggu kapan Anda resmi ...
  • Lima Cara Mengaktifkan (Kembali) Google Adsense yang Diblokir
    Sebaiknya dikesampingkan dulu bila ada yang beranggapan Akun GA di Banned, tak bisa diaktifkan.  (Ternyata) Google Adsence Bisa Aktif  Kem...
  • Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster
    P anic attack Ketika Terkena HERPES Zoster . Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu ...
  • Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin
    Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin   .Mungkin kita pernah mendengar peristiwa keracunan sete...
  • Suplemen Madu Untuk Membantu Atasi Anak Yang Susah Makan
    Punya pengalaman menghadapi anak yang susah makan? Ada yang baper karena selera makan putraatau putrinya belum variatif yang berputar seki...
  • Serunya Mudik Naik Kereta Api Probowangi
    Usai long wiken Idhul Adha...jadi ngayal kalau tiap bulan ada long wiken 4 hari gitu pasti indah sekaliiiii...... #Plakkk [digampar klomp...

Blog Archive

  • ▼  2024 (3)
    • ▼  December (1)
      • Manfaat Penting Bermain Untuk Anak-Anak Usia Pra S...
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2023 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (45)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (7)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (6)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2020 (43)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (35)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December (5)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (51)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (7)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (73)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (118)
    • ►  December (12)
    • ►  November (12)
    • ►  October (11)
    • ►  September (11)
    • ►  August (12)
    • ►  July (8)
    • ►  June (8)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2014 (60)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (11)
    • ►  February (10)
    • ►  January (8)
  • ►  2013 (90)
    • ►  December (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ►  March (13)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2012 (126)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (14)
    • ►  September (10)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (11)
    • ►  May (12)
    • ►  April (12)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (10)
  • ►  2011 (69)
    • ►  December (11)
    • ►  November (11)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (9)
    • ►  July (7)
    • ►  June (18)
    • ►  May (5)
Ririe Khayan is an Intellifluence Trusted Blogger

Juara LBI 2016

Juara LBI 2016
facebook twitter youtube linkedin Instagram Tiktok

Labels

Advertorial Aneka Kuliner Article Blog Award Book Review Contact Me Disclosure English Version Fashion Fiksi Financial Gadget Give Away Guest Post Info Sehat Informasi Inspiring Lifestyle Lomba Love Story My Diary My Poems Opini PR PerSahabatan Pernik-Pernik Renungan Review Skincare Technology Traveling True Story UMKM Visit Who Am I? Writing For Us banner parenting




Copyright © 2019 Kidung Kinanthi

installed by StuMon