Fantastisnya aroma dan suara hujan Bismillahirrahmaanirrahiim jadi lebih komplit manakala ditemani dengan segelas kopi panas dan singkong rebus yang masih hangat. Maklum, saya lebih suka singkong yang direbus daripada di goreng.....so healthy choice kan? Tapi kalau kopi Jawa, adakah yang punya imaji seperti apakah itu? Saya sendiri kalau minum kopi lebih suka kopi tubruk dimana kopi bubuknya aseli bawa dari Rumah Lamongan sono. Sudah track record sejaka masih kuliah dan Alhamdulillah masih terlestarikan sampai sekarang. #EH?
Skip pembahasan soal kopi tubruk made In Ndeso-nya dan kembali pada Kopi Jawa, yang ini sih judul sebuah puisi karya Agus R. Sarjono.
Bijih-bijih legenda
Ada dan tiada
Seperti mutiara hitam
Tersulam di jubah malam
Berlayar ke manca negara
Menjelma lagu dan seduhan rindu
Mengikat kenangan manis
Akan ladang-ladang tropis
Yang subur dibasuh air mata
Di tanah kelahiran
Ia menjelma hari-hari prosa,
Hari-hari politisi, hari-hari berita:
Encer dan sembrono, seperti nasib jelata
Dan secuil penguasa kaya
Yang bersolek
Dengan berkilo gula
Bijih-bijih legenda
Ada dan tiada
Seperti mutiara hitam
Tersulam di jubah malam
Buku Kopi Jawa |
“Kok bisa tahu kalau aku nulis sok puitis, Bi?”
“ Ya kan beberapa kali pernah aku tunjukkin sms yang model puisi itu..?”
“ Hahhh?!”
You Own your story and each story can empower others~ credit dari koran
Saya jadi penasaran sama rasa kopi Lamongannya Mba Ririe. Hehehe. :-9
ReplyDeleteWheheheh ternyata Lamongan bukan hanya terkenal sama PECEL LELE nya aja ya. KOPI juga ngetop hihihihi
Deletekalo kang asep, bukannya juga asli lamongan? #ngasal
DeleteHe, si Abi pinter juga mempromosiin bakat uminya. Hehe
ReplyDeletehabis ngasih buku,..gantian..sodorin secangkir kopi buat suami....oww...oww.......romantis.....hihihi
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletegue sekarang malahan lagi berhenti minum kopi.. gara2 addict kemaren nih. hehehe
ReplyDeletekopinya nyummyy :D btw, puitis itu penting lho, mba. biar bs ngegombalin. hihi
ReplyDeleteabi pasti bangga dengan bakatmu Ri...
ReplyDeleteterus dikembangkan udah dapat banyak dukungan kan
wah kopi jawa :D
ReplyDeletePenasaran sama buku nya.
ReplyDeleteAnyway, kopi Aceh udah pernah rasa belom mbak? :D
ini cocok banget dengan lagu kamu ketahuan, istri suka nulis puisi...suami diam2 nunjukin sms bergaya puisi dari istrinya kepada temannya...efeknya...ya dapat buku kumpulan puisi...luarbiasa ...keep happy blogging always..salam dari makassar :-)
ReplyDeleteSenikmat itukah kopi lamongan..., diskripsi yang membanggakan produk LA. Salut...
ReplyDeletesemua jenis kopi aku gak suka mbak :)
ReplyDeletekepo dgn kopi tubruk Lamongan mbak :)
ReplyDeleteWah mas, kupikir awalnya membahas tentang jenis tanaman kopi yang digunakan minuman di pulau jawa. eh ternyata kumpulan puisi... terima kasih telah share. Puisinya bagus lho, mungkin mas masih titisan Arya Dwipangga si Pendekar Syair Berdarah...hehehehe
ReplyDeletesaat mengucapkan "hahhh" kebayang kan ekspresinya. kaya abis minum kopi ekspreso lahh
ReplyDeleteTapi kalau kopi Jawa, adakah yang punya imaji seperti apakah itu? Saya sendiri kalau minum kopi lebih suka kopi tubruk dimana kopi bubuknya aseli bawa dari Rumah Lamongan sono.
ReplyDeleteRasa kopinya kaya gimana ya rie, sebagai penggemar kopi dan puisi saya jadi penasaran nih rie...
ReplyDeletePenasaran waktu baca judul postingan di atas. Sebagai orang jawa, saya tidak tahu apa itu kopi jawa. Eh, ternyata cuma puisi.
ReplyDeleteWalahhhh saya pikir postingan mengulik habis tentang kopi jawa :D
ReplyDelete