Ini bukan moment kopdar, juga bukan tentang nama blogger atau daerah. Mungkin ada atau bahkan banyak yang sudah mengenal dengan Pegagan. Bagi yang berasal dari desa atau sudah akrab dengan alam liar…eh maksudnya sering bermain atau menyambangi perkebunan, ladang, atau pematang sawah Bismillahirrahmaanirrahiim tentunya sudah tidak asing lagi dengan perwujudan si Pegagan ini hanya saja beda penamaannya. Sepertinya saya sendiri yang sempat dibuat “gak kenal” ketika di suguhi Kripik Pegagan [=jenis olahan semacam keripik bayam] ketika berkunjung ke daerah Cangkringan namanya Pegagan. Spontan saya pun berkomentar dengan pertanyaan “ Daun Pegagan itu yang seperti apa sih Pak?”. Sang tuan rumah pun menjelaskan ciri-ciri visual tentang Pegagan, tapi saya teuteup blank mlongo gak nyambung seperti apakah rupa Pegagan tersebut.
Suguhan Kripik Pegagan |
Karena tetap merasa “asing” dengan nama Pegagan ini, maka saya pengen lihat penampakan aslinya daun pegagagan. Ternyata si Bapak gak punya stock mentahan Pegagan. Tapi teman saya memberikan angin segar, katanya dia pernah lihat di belakang kantor ada banyak pegagan yang tumbuh berdampingan dengan tumbuhan liar lainnya. Begitu sampai di kantor, saya pun menagih janji minta dipertunjukkan tumbuhan Pegagan yang seperti apa. Namanya belum rejeki, ya ternyata tumbuhan menjalar yang disebut Pegagan oleh warga Sleman ini pun tak saya temukan di belakang kantor.
“Kayaknya Pegagan di sini tidak bisa survive deh bersaing dengan tumbuhan liar lainnya sebagaimana hukum sebab akibat dalam proses evolusi Tho?”
Demi menjawab rasa penasaran, mampirlah saya ke rumah Mbah Gugel agar rasa penasaran saya tidak jadi akut. Setelah beberapa saat mengamati penampakan wajah dan gambar si Pegagan di rumah Mbah Gugel, sepertinya saya memang sudah familiar dengan tanaman yang di sebut ini, tapi memang belum pernah tahu apa namanya.
Pegagan yang memiliki nama ilmiah Centella asiatica ini berasal dari daerah Asia tropik, tersebar di Asia Tenggara [ Indonesia, India, Cina, Jepang] dan Australia yang kemudian menyebar ke berbagai negara-negara lain. Nama tanaman ini selain pegagan adalah daun kaki kuda dan antanan. Pegagan ini Sejak zaman dahulu telah digunakan untuk obat kulit, gangguan saraf dan memperbaiki peredaran darah.
Sedangkan di Jawa Barat akrab dengan tanaman ini sebagai salah satu jenis untuk lalapan. Adapun ciri-ciri umumnya adalah sebagai berikut:- Model batangnya horizontal yang menjalar di permukaan tanah dengan setiap ruas muncul akarnya.
- Pegagan Merupakan tumbuhan tahunan dengan rimpang pendek, lembaran daunnya tunggal, bertangkai panjang antara 5 – 15 cm berbentuk ginjal yang pangkalnya berbentuk pelepah.
- Tepian daun bergerigi dengan penampang 1 – 7 cm yang tersusun dalam roset yang terdiri atas 2 – 10 helai daun, kadang-kadang agak berambut.
- Memiliki Bunga yang berwarna putih atau merah muda, tersusun 3 sampai 5 yang sama-sama keluar dari ketiak daun dengan panjang tangkai bunga 0,5 cm – 5 cm.
- Buahnya kecil bergantung berbentuk lonjong/pipih dengan panjang sekitar 2 – 2,5 mm, yang lebarnya kurang lebih 7 mm dan tingginya + 3 mm, berlekuk 2, berwarna kuning kecoklatan dan berdinding agak tebal, baunya wangi dan rasanya pahit..
Kredit dari Wikipedia |
Kelebihan yang dimiliki Pegagan ini selain enak sebagai lalapan karena berasa manis, juga memiliki manfaat untuk kesehatan antara lain bisa digunakan untuk membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan. Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki, bisa untuk mencegah varises dan salah urat, meningkatkan daya ingat, mental, dan stamina tubuh, serta menurunkan gejala stres dan depresi.
Dengan perkembangan informasi dan teknologi, saat ini Pegagan tidak hanya dikonsumsi sebagai lalapan segar, tetapi ada yang dikeringkan untuk dijadikan teh, diambil ekstraknya untuk dibuat kapsul, diolah menjadi krem, salep, obat jerawat, maupun body lotion. Dari Info teman, katanya ada salah satu kenalannya yang mengolah Pegagan untuk dijadikan kembang Gula.
Kalau di daerah Anda, apa penyebutan untuk tumbuhan Pegagagn ini? Sudahkah dimanfaatkan sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dari sekedar hanya sebagai tanaman liar di tepian jalan dan pematang sawah?
Reference: http://id.wikipedia.org/wiki/Pegagan
Antanan itu Mbak, memang biasa di pakai lalap buat org Sunda. Beberapa org di sini juga biasa mencari ini untuk direbua dgn daun lain & jadi jamu.
ReplyDeleteiya Mbak, bagus utk kecerdasan juga pegagan ini
DeleteDulu jaman sd sampai smp saya banyak banget tanaman ini di sekitar rumah Mba Ririe..
ReplyDeleteterus pas jaman SMA udah gak ada lagi ya?
Deleteiya aku juga sebutnya pegagan,
ReplyDeletedulu banyak di rumah ortu, tumbuh gitu aja..., sering dilalap sama papaku
baru tau ada kripiknya
Pegagan juga sdh ada yg buat permen Mbak,
DeleteModel kapsul sptnya juga sdh ada..
aku pernah lihat daun ini cuma lupa apa nama daun ini di daerahku
ReplyDeletesama pak, saya pas lihat di tegalan jg gak ngeh namanya apa. saya anggap tumbuhan liar biasa deh
DeleteMeskipun orang desa, saya juga baru tahu jenis tumbuhan seperti di atas. jadi kalau ditanya apa namanya, jelas enggak tahu lah. hehe.... Itu rasanya kayak apa ya? Daun kok dibuat kripik?!
ReplyDeletedI OLAH SEMACAM kripik bayam itu loh? dicelupin ke tepung kemudian di goreng, disini dinamakan keripik
Deletekayanya sih belum pernah lihat daun ini mbak.. tapi aku suka beberapa dedaunan yang dibikin keripik kaya bayam.. mestinya sih yang ini juga enak yaah
ReplyDeleteaku suka bikin kripik bayam, modle kaya gini juga mbak
ReplyDeletePegagan yaa, kok saya belum pernah lihat ya di dekat tempat tinggal; kalo kripik bayam dan daun singkong sudah banyak yang dijual. Boleh juga neh pegagan :)
ReplyDelete