Kidung Kinanthi

Life is flowing in its story leaving history

  • Home
  • About
  • Sitemaps
  • Article
    • Opini
    • Story of Me
      • My Diary
      • My Poem
      • True Story
      • Love Story
    • Contact
    • Disclosure
  • UMKN Visit
  • News
" Life is beautiful dan menjadi cantik yang sejati adalah memiliki karakter dan kepribadian yang berlandaskan kemuliaan hati sehingga membawa manfaat bagi sesama"
dan Bismillahirrahmaanirrahiim selain itu dari sedikit pengetahuan yang saya tahu bahwa seiring bertambahnya usia maka kemampuan kulit  untuk regenerasi sel-sel kulit akan menurun. Padahal kulit adalah salah satu yang menjadi perhatian utama karena mendominasi  dalam penampilan. Pada saatnya, kondisi kulit akan berubah dari masa ke masa baik secara fisiologis maupun karena pengaruh berbagai faktor lainnya. Proses menua pada kulit maupun pada organ tubuh lainnya adalah proses alamiah yang akan dialami oleh semua orang. 

Namun demikian, proses tersebut (awal penuaan kulit) pada setiap orang tidak sama. Untuk orang-orang tertentu proses penuaan kulit dimulai sesuai dengan usianya. Sedangkan lainnya, bisa terjadi lebih lambat dari usianya atau malahan lebih awal [penuaan dini]. Mereka yang mengalami proses penuaan lebih lama dari usianya, seringkali digolongkan orang yang awet muda. Proses menua pada kulit  seiring bertambahnya usia adalah proses alamiah yang akan dialami oleh semua orang, proses awal penuaan kulit ini masih bisa dihambat jika kita membiasakan diri untuk memberikan nutrisi yang mendukung untuk proses regenerasi  kulit.

Kulit  yang sehat dan cantik alami memang dambaan semua orang, apalagi bagi kaum hawa. Dengan landasan pemikiran di atas, yaitu mantain attitude dan berkebiasaan hidup yang sehat maka akan diperoleh pancaran kecantikan diri  yang alami dan penuh keanggunan. Saya tumbuh dan besar diantara saudara laki-laki karena kedua saudara perempuan saya sudah merantau sejak saya masih di bangku SD.  Sedikit banyak, life style saya pun terpengaruhi oleh saudara laki-laki, sehingga saya terbiasa untuk berpenampilan natural alias lebih suka tampil dengan riasan diri secukupnya yang tidak pakai ribet. Maka saya sangat tidak sependapat ketika ada yang bilang: untuk cantik itu butuh biaya mahal ~ beauty is expensive [karena dia menjadi konsumen klinik kecantikan untuk mendapatkan penampilannya yang kinclong]. Saya lebih meyakini bahwa rahasia kulit cantik adalah kemauan untuk membiasakan diri dengan pola hidup yang sehat:
  1. Minum air putih yang cukup (saya minum kira-kira sampai 2liter dalam sehari)
  2. Gemar makan sayur dan buah (sehingga ada yang kurang kalau dalam menu makanan tidak ada sayur dan buah) dan minum susu setiap pagi
  3. Rajin mengkonsumsi multivitamin.
  4. Saya juga tidak suka merokok, gak suka alkohol dan tidak tertarik dengan narkoba.
  5. Dan (mungkin orang lain jarang melakukan) saya suka mengoleskan jeruk nipis atau tomat di wajah.
  6. Juga tak lupa dengan kebiasaan membersihkan wajah dan menggunakan pelembab yang formulanya friendly dan simultan untuk menjaga kesehatan kulit.
Selain pola hidup sehat di atas, saya juga berusaha membiasakan diri untuk melakukan senam setiap hari minggu dan jogging.

Enam formula kecantikan tersebut tak hanya sebuah afirmasi, karena pada kenyataannya performance kulit saya memang memiliki elastisitas yang sangat baik, tampak segar dan banyak  orang masih sering mengira kalau saya masih anak SMA padahal sudah lulus sekolah bertahun-tahun! Dengan kebiasaan pola hidup sehat tersebut yang memberikan kontribusi secara intrinsik terhadap kecantikan dan kesehatan kulit, sehingga keseharian saya hanya perlu berdandan dengan sedikit kosmetik yaitu mengoleskan pelembab merata di permukaan wajah kemudian ditutup dengan bedak tipis-tipis yang penting sudah terlihat lebih segar dan cantik natural tentu saja. Makanya meskipun sudah berkerja dan punya penghasilan sendiri tapi life style saya tetap tidak neko-neko untuk urusan kosmetik.

Hingga suatu kesempatan saya bertemu dengan seorang rekan kerja yang lebih senior [usianya] yang bertugas di kantor Surabaya. Sebenarnya pertemuan [+ 5 tahun lalu] itu sudah biasa, toh hampir setiap bulan saya memang ke Surabaya terkait dengan masalah pekerjaan. Yang menjadikan kebertemuan tersebut memiliki arti penting adalah karena saat itu teman tersebut sedang menjalani treatment medis untuk kasus flek-flek hitam di wajahnya. “Pola hidup sehat memang memegang peran yang confidential terhadap kesehatan kulit, tapi kita juga tidak bisa mengabaikan faktor eksternal dari lingkungan sekitar” ujarnya ketika saya bertanya kenapa sampai jadi pasiennya dokter spesialis kulit.  Dia harus rela mengeluarkan dana ekstra untuk melakukan perawatan kulit karena wajahnya muncul flek-flek hitam yang sangat menggangu penampilannya.

Dari hasil pemerikasaan medis, flek-flek tersebut BUKAN diakibatkan oleh gonta-ganti merek kosmetik, melainkan karena faktor eksternal yaitu kualitas udara dengan pencemaran yang  cenderung meningkat dan ditambah dengan paparan sinar matahari yang terik yang tak bisa dihindari. Dia setiap hari berangkat dan pulang kerja dengan berkendara sepeda motor untuk rute Sidoarjo – Surabaya yang selalu dipadati oleh ratusan kendaraan dari berbagai  jenis, mulai dari angkot, motor, mobil pribadi, bus, dan kendaraan sejenis lainya. Kondisi udara yang terdispersi partikel gas CO dan polutan lainnya, secara significant akan berdampak pada kulit yaitu bisa mempercepat proses produksi melanin di dalam kulit [melanogenesis], dan menyebabkan timbulnya noda hitam pada kulit sehingga kulit terlihat lebih kusam serta warna kulit tidak merata, yang lebih parah bisa terjadi penuaan dini, keriput bahkan kanker kulit!

Pada dasarnya saya juga bukan tipe orang yang suka coba-coba kosmetik, dulu-dulunya juga kalau pilih produk kosmetik ya asal cocok dan comfort saja sudah cukup bagi saya. Indikatornya selain harga terjangkau adalah: kalau pelembab wajah tentu tidak bikin wajah jerawatan, untuk hand body tidak membuat kulit saya bersisik dan untuk lipcare tidak membuat bibir saya pecah-pecah atau malah kering. Tapi sejak bertemu teman yang mengalami flek-flek di wajahnya, saya mulai concern untuk menggunakan kosmetik yang cooperative untuk kesehatan kulit , tepatnya pelembab bibir dan hand body lotion dan pelembab wajah yang ingredientnya bisa secara aktif menekan dan mengunci melanin di bawah permukaan kulit dan bisa memberikan perlindungan maksimal terhadap sinar UVB dan UVA.  Toh kulit cantik itu bukan dilihat dari putih atau tidaknya tapi lebih pada sehat atau tidak. Dan dalam definisi saya kulit cantik adalah kulit yang sehat, yang terjaga kelembabannya dan kebersihannya.

Kecantikan diri tidak hanya dilihat dari dandanan luar karena cantiknya seorang perempuan juga dilihat dari perilaku yang baik, pikiran positif dan pintarnya kita merawat kulit tubuh. Dengan dua arah maintain yaitu secara internal  membiasakan dengan pola hidup sehat dan secara eksternal menggunakan produk kosmetik yang cocok, comfort dan cooperative terhadap kesehatan kulit. 

Dengan dua langkah strategis ini otomatis membuat saya tetap bisa tampil cantik  dengan cara praktis dan kilat. Cukup membersihkan wajah dengan facial foam dan menggunakan pelembab wajah sebelum memoleskan bedak setiap kali memulai aktiftas, menggunakan pelembab bibir karena saya sering beraktifitas dalam ruang laboratorium yang harus berAC sehingga bibir jadi terasa kering dan ini sudah cukup untuk penampilan dalam seharian. Tentu saja juga menggunakan hand body lotion untuk kulit tangan dan kaki. Kalau hari libur [Sabtu/Minggu] menyempatkan untuk memanjakan wajah dengan pembersih dan penyegar sehingga perawatan wajah lebih optimal.

Pada gilirannya saya pun secara tidak sengaja ‘berkenalan’ dengan produk kosmetik Wardah. “ Mbak, temenin cari sabun wajah ya..” ajak Mbak Patmi [sekira 2 tahun lalu]. Dia memiliki jenis kulit yang cenderung kering. Saat itu kami sepakat mendatangi salah satu swalayan di kota Banyuwangi yang sudah terkenal menyediakan aneka produk  kosmetik lebih lengkap dan selalu ada discountnya. Niat awalnya sih mau beli sabun wajah yang jenisnya sama dengan yang dipakai sebelumnya. Ketika melewati stand Wardah terbersitlah rasa ingin [lebih] tahu tentang produk-produk kosmetik yang sudah beberapa kali saya lihat wira-wiri tampil iklannya dengan brand Ambasador Inneke Koesherawati tersebut. 

Tak kenal maka tak sayang, nah kalau belum kenal maka berkenalanlah agar bisa sayang [suka]. Inilah awal pertama saya mulai menggunakan produk Wardah, kala itu saya yang hanya menemani akhirnya ikutan tertarik untuk membeli pelembab bibir kemudian lanjut hand body dan semoga selanjutnya bisa all series menggunakan produk Wardah. Maklum saat ini saya masih user dengan make up minimalis, jadi masih cukup dengan menggunakan pelembab wajah dan bibir, bedak, lipstik serta hand body. Awalnya saya terkesan dengan konsep kosmetik yang mengedepankan unsur halal, kemudian terpana dengan harganya yang relatif terjangkau oleh saya dan menjadi terpikat ketika sudah menggunakan ternyata formulanya cocok, comfort dan cooperative dengan kulit saya. Pelembab bibirnya ringan dan lembut, hand bodynya mudah meresap di kulit dan terasa halus, aroma deodorantnya tidak menyengat karena saya memang tidak tahan dengan bau parfum yang harumnya kuat,
Mbak sales promotion girl Wardah yang kami temui kala itu berpenampilan memakai hijab yang modis dan make up minimalis yang terlihat segar dan natural. Dia memberikan penjelasan yang sangat impressif tentang berbagai produk wardah, kandungannya, serta memberikan contoh cara make over yang benar [karena waktu itu kami yang ‘buta’ tentang merias wajah dengan make up lengkap dan mumpung ada konsultasi gratis jadi ya bertanya tentang cara menggunakan make up secara lengkap]. Dia menjelaskan step by step cara menggunakan make up wajah agar tampak cantik alami seperti riasannya, tak tanggung-tanggung dengan cara mempraktekannya langsung [saya mbatin waktu itu, deuuhh...sabar nian ya si Embak], kurang lebih inilah tutorial make over natural yang masih saya ingat:
  1. Mulai dari persiapan awal yaitu membersihkan wajah sebelum dioleskan pelembab dan disapukan bedak secara merata dengan warna yang senada warna kulit kita.
  2. Kemudian cara merapikan alis, menyapukan perona mata yaitu dengan warna eye shadow sesuai kulit dimana warna muda pada kelopak mata atas dan warna lebih tua pada bagian bawah.
  3. Membuat bingkai mata dengan cara menarik garis dari ujung kelopak mata bagian atas kemudian cara yang sama pada kelopak bagian bawah.
  4. Memoleskan blush on yang senada dengan warna eye shadow yang disapukan pada tulang pipi dan disesuaikan dengan bentuk wajah.
  5. Finishing dengan mengulaskan lipstick. Bentuk bibir menggunakan kuas agar rapi dimana sebelum atau sesuda lipcare agar kelembapan bibir terjaga.
Setelah saya coba-coba sendiri, ternyata yang paling susah adalah membuat bingkai mata dan Alhamdulillah ternyata sampai sekarang saya masih percaya diri berpenampilan minimalis yang kilat dan praktis dengan pelembab wajah, bedak, lipcare, hand body dan deodorant saja. Bolehlah sesekali tampil dengan make over sperti yang telah diajarkan oleh Mbak SPGnya Wardah. Dan point yang disampaikan yang paling MakJLEB adalah logo HALAL  dari MUI pada produk kosmetik  Wardah.

Sejujurnya, sebelumnya saya “terlupakan” jika kosmetik pun harus memenuhi aspek halal seperti halnya makanan. Dari peristiwa perkenalan lebih dekat dengan kosmetik Wardah tersebut, saya jadi belajar untuk “membaca” lagi Surat Al-Maidah ayat 3 “Diharamkan bagimu [memakan] bangkai, darah, daging babi, [daging hewan] yang disembelih atas nama selain Allah, [hewan] yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkan binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan [diharamkan bagimu] yang disembelih untuk berhala”. Berdasarkan konteks ayat tersebut, harusnya memilih kosmetik pun tak hanya aspek kualitas dan safetynya, tapi jaminan “HALAL” harus jadi prioritas utama.

Adanya logo halal MUI merupakan satu langkah jitu dan bisa dijadikan barometer untuk memilih sebuah produk secara comprehensive. MUI sebagai Competent Authority yang mengeluarkan sertifkat halal  pada suatu produk pastinya sudah melalui serangkaian tahapan yang memenuhi kriteria kehalalan yaitu meliputi jaminan quality, safety dan healthy terhadap raw material [bahan baku] yang diformulasikan sesuai International Dermatologist Standart serta penjaminan mulai awal hingga akhir proses produksi dilakukan dengan Good Manufacturing Processing [GMP] yang menjaga ketat dari paparan hal-hal yang berpotensi mencemari kosmetik terkena najis atau menjadi haram.

Semakin meningkatnya ‘obsesi’ kaum hawa untuk tampil cantik menawan dan perkembangan teknologi sehingga beragam jenis kosmetik pun membanjiri pasaran tradisional sampai modern. Baik yang dijual secara door to door hingga secara On line dimana masing-masing produk menonjolkan berbagai keunggulannya untuk mempercantik wajah dan memperindah penampilan. Persaingan bisnis dan profit oriented di satu sisi, dan sisi lainnya adalah impian para wanita untuk memiliki performance putih cantik seperti para selebriti dan bintang iklan, merupakan dua sisi yang berkombinasi secara tak terpisahkan yang nyata-nyata membuat produsen kosmetik menggunakan bahan-bahan yang seringkali mengandung zat berbahaya bagi kesehatan kulit, tidak jelas status kehalalannya, atau bahkan terkontaminasi najis dalam proses pembuatannya. Hal ini tentu sangat merugikan konsumen terlebih lagi konsumen muslimah.

Seperti kita tahu, kosmetik dapat digolongkankan dari sumber bahan bakunya yaitu: tumbuhan, hewan, sintetik kimia, mikroba dan manusia. Dan ada beberapa bahan yang memiliki critical control point [CCP] berbahan haram  atau bahkan memang terbuat dari bahan-bahan kosmetik yang jelas-jelas haram, antara lain: plasenta, cairan amnion, glyserin,  kolagen, gelatin [digunakan sebagai stabilzer vitamin], hormon, senyawa Asam Alfa Hidroksi [AHA] dan masih banyak sumber bahan kimia seperti Mercury dan hidroquinon dalam pembuatan kosmetik, yang semuanya memiliki pengaruh magic untuk kecantikan kulit dan harus dicermati sumber [halal/diharamkan] serta bahayanya bagi kesehatan.

Lembaga MUI memang tidak bekerja sendirian untuk merilis sertifikat halal. MUI bekerja sama lembaga yang terkait dengan jenis produk yang mengajukan proposal halal, baik secara langsung maupun tidak langsung. Yang saya maksud dengan bekerja secara tidak langsung adalah adanya beberapa persyaratan dokumen yang harus dipenuhi dimana dokumen tersebut harus dirilis oleh lembaga independent yang credible. Salah satu contohnya, di tempat saya bekerja [Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan] pernah beberapa kali menerima konsumen  yang mengajukan order uji mutu produknya. Karena daftar order ujinya berbeda dari sampel rutin [produk ikan yang akan diekspor] biasanya, saya pun menyempatkan bertanya pada sang konsumen tersebut apa peruntukannya pengujian mutu yang diminta, katanya untuk memenuhi persayaratan logo halal dari MUI. Dan untuk merilis logo halal pada produk kosmetik MUI telah menggandeng LPPOM yang memiliki kompetensi pengujian mutu terhadap produk kosmetik. Sedangkan untuk memastikan kriteria logo halal, MUI sebagai lembaga yang membawa visi dan misi halalan thoyyiban pastinya memiliki program audit terhadap sumber bahan baku dan alur proses produksi secara menyeluruh.

Jadi menurut saya, adanya logo halal pada kosmetik memiliki arti dan peran yang significant, kalau boleh saya menyebutnya: One for all  karena dengan terdapatnya logo halal maka secara automatically memberikan informasi bahwa produk tersebut memiliki standart mutu yang qualified and very suggested to use it! Dan karena misi yang dikibarkan oleh Wardah salah satunya adalah memasyarakatkan kosmetik halal sehingga tercipta sebuah euforia halal Is My Life, hal ini akan lebih cepat terealisasi dengan memperlebar mata rantai distribusi produk-produk kosmetik Wardah dengan strategi pemasaran yang lebih bisa menjangkau segenap lapisan masyarakat. 

Pengalaman saya pribadi yang tinggal di daerah [tepatnya berdomisili di Banyuwangi], untuk pemakaian pelembab bibir yang lebih cepat habis karena dalam sehari saya perlu beberapa kali melapisi bibir saya dengan pelembab akibat seringnya berada di ruangan berAC sehingga bibir sering terasa kering. Dan beberapa kali saya mengalami kesulitan untuk mendapatkan pelembab bibir Wardah ini karena tidak banyak out let kosmetik yang menjual produk wardah. Sedangkan di swalayan yang sudah saya ketahui menjual produk wardah, stocknya pun tidak selalu tersedia. Jadi akan lebih cepat meluas trend pemakaian kosmetik halal wardah bilamana pemasaran dan mata rantai ditribusi produk-produk wardah bisa diperlebar jangkauannya.

Ingin terlihat cantik alami secara lahir dan bathin, tapi tidak mau memakai kosmetik yang melanggar ajaran Islam? Kosmetik halal adalah jawaban bagi wanita Islam yang ingin tampil cantik secara alami dengan tidak melanggar ajaran agama. Wardah merupakan pioneer kosmetik yang berlabel halal di Indonesia memiliki tingkat keperdulian yang tinggi untuk mendukung setiap wanita menjadi cantik secara alami dan memenuhi nilai syariat Islam. PT. Paragon Technology and Innovation yang merilis brand Wardah setidaknya telah memproduksi kosmetik baik perawatan rambut maupun kulit berjumlah 200 macam dan telah mendapat sertifikasi halal dari lembaga MUI. Sebuah terobosan yang berani untuk memberikan logo halal merupakan bukti nyata bahwa kosmetik Wardah terjamin tidak terkontaminasi oleh hal-hal yang haram, aman untuk kesehatan dan secara linear mensupport kecantikan diri yang alami yaitu dengan memiliki kulit yang terawat, sehat, segar, elastis dan tidak cepat keriput.

Rahasia memiliki kecantikan yang mengagumkan adalah selalu siap untuk mengambil setiap kesempatan dan tantangan yang datang. Cantik itu meliputi pikiran, kemauan dan semangat yang pantang menyerah dengan senantiasa memiliki pola pikir yang up to date dan sanggup untuk up grade capability diri karena setiap orang memiliki kecantikannya masing-masing, hanya saja tidak semua orang mau mengeksplorasi secara optimal dan berkelanjutan.



Postingan Cantik alami dengan Kosmetik Halal ini diikutsertakan lomba Blog 
di BLOGdetik bekerja sama dengan LPPOM MUI dalam rangka memasyarakatkan 
HALAL Is My Life dengan menggandeng WARDAH sebagai pioneer kosmetik 
yang bersertifikat  halal pertama kali di Indonesia.




References:
  1. Al Qur'an.
  2. www.halalmui.org
  3. www.wardahbeauty.com
  4. www.blogdetik.com
91
Share
Moment Idhul fitri yang dinanti-nanti penuh suka cita, menuai kebersamaan dengan segenap keluarga yang sehari-hari terpisah kerana menti jalan takdirnya masing-masing. Libur lebaran beberapa hari untuk mengulang euforia dikala kebersamaan masih melingkari setiap hela nafas kita. One of the special great things saat momentum lebaran adalah bisa menikmati tiap alunan detik bersama orang-orang yang sbeelum-sebelumnya menjalani waktu bersama, tumbuh bersama, bermain bersama dan sesekali bertengkar untuk kemudian akur lagi main di sungai, menggembala, mencari rumput atau main layang dan sekian memory yang terlipat dalam lembaran waktu yang sudah menepi. Dan Bismilllahirrahmaanirrahiim  meski lebaran tahun ini tidak selengkap tahun kemarin, karena alasan yang confidential sehingga 3 kakak saya harus men-delay mudiknya di luar Idhul fitri.   Meski demikian tetap lebaran yang indah dan semarak, terlebih lagi raya masih punya orang tua yang lengkap. Rasa syukur dan harap semoga kedua orang tua saya diberikan panjang umur dan kesehatan untuk bertemu banyak Ramadhan lagi bersama-sama anak –anak beserta cucu-cucunya.

Aroma lebaran rasanya masih pekat, ketupat lebaran pun belum dibikin di rumah saat kemarin sore saya pamitan untuk kembali mencari sesuap nasi dan sebakul berlian. Yang membuat semakin terasa berat untuk bernagkat adalah karena kondisi Bapak yang belum pulih. Ceritanya setelah acara sungkeman, menjelang tengah hari Andri [salah satu cucu] melihat keanehan diwajah Mbah kakungnya yaitu bagian kiri wajahnya mengalami asimetris mirip orang terkena stroke [wajahnya jadi menceng]. Awalnya Bapak saya hanya mengeluhkan sakit pada rahang bawah sebelah kiri yang dikiranya karena giginya yg tinggal beberapa buah sedang sakit gigi. Karena hari H lebaran dan memang lokasi di desa, sehingga yang siaga ya Puskesmas. Akhirnya di bawa ke RS di Babat dan dari hasil diagnosa [sementara] kata dokter Bapak saya terkena Bell’s Palsy atau  idiopathic facial paralysis dan untuk pemeriksaan serta perawatan lebih lanjut minggu depan dengan dokter syaraf. Sangat jelas saya tidak tahu tentang jenis penyakit Bell pesly, bukan hanya karena awam dengan ilmu kedokteran tapi  ini juga kali pertama saya mendengar nama penyakit tersebut.

Pinjam gambar dari SINI
Dari hasil gugling, saya memperoleh informasi tentang apa, kenapa dan bagaimana Bell’s Palsy, berikut ini saya copas dari wikipedia:
“Bell's palsy adalah nama penyakit yang menyerang saraf wajah hingga menyebabkan kelumpuhan otot pada salah satu sisi wajah. Terjadi disfungsi syaraf VII (syaraf fascialis). Berbeda dengan stroke, kelumpuhan pada sisi wajah ditandai dengan kesulitan: menggerakkan sebagian otot wajah, seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dsb. Beberapa ahli menyatakan penyebab Bell's Palsy berupa virus herpes yang membuat syaraf menjadi bengkak akibat infeksi. Metode pengobatan berupa obat-obatan jenissteroid dapat mengurangi pembengkakan. Kata Bell's Palsy diambil dari nama seorang dokter dari abad 19, Sir Charles Bell, orang pertama yang menjelaskan kondisi ini dan menghubungkan dengan kelainan pada sarah wajah". 
Bell’s Palsy bisa menyerang semua usia dan semua jenis kelamin, dimana penyebab pasti serangan Bells Palsy tidak diketahui secara pasti. Dugaan sementara Bells Palsy disebabkan oleh virus, ada juga kajian menyatakan jika Bells Palsy bisa dipicu oleh trauma (stres fisik), dan faktor lingkungan (udara dingin). Sudah banyak yang pernah mengalaminya, catatan medis menunjukkan rata-rata 40.000 orang Amerika terkena Bell’s Pasly. Perempuan hamil berpotensi 3 x lipat dibandingkan wanita yang tidak hamil. Penderita diabetes, perokok, pengguna obat-obatan sejenis stereoid berpeluang 4x lebih mudah terserang Bell’s Palsy dan. Sebagian yang mengalami penyakit ini bisa sembuh total, dan sebagian tidak bisa alias wajahnya tetap menceng. Untuk informasi lebih detail, silahan di gugling artikel terkait dengan Bell’s Palsy ini.

Saat saya berangkat, kondisi Bapak memang belum pulih total tapi Alhamdulillah sudah bisa ditinggal balik anak-anaknya. Besok anak bungsunya [adik saya] yang akan melanjutkan tugas berikutnya, yaitu membawa ke dokter syaraf. Saat Bapak di bawa ke RS, tiba-tiba adik saya telpon Andri [maklum dia sedang di rumah mertuanya jadi tidak bisa merayakan lebaran bersamaan juga]. Makanya Andri pas sampai rumah langsung tanya apa saya ngabari Si Om-nya? Karena saat itu memang belum ada yang ngabari saudara-saudara yang gak bisa mudik lebaran, masih menunggu hasil dari RS. Mungkin itulah vibrasi hubungan anak dan orang tua , saat ada kondisi yang tidak stabil akan ada gelombang ajaib yang mengabarkan pada anak/orang tua. Oh ya, karena Bapak saya itu tipe orang yang ‘cerewet’ saat sakit, maka kemarin saya wanti-wanti: “ njenengan kedah siyam ngomong Pak, menawi kathah ngomong gerahipun lami sarase ~ Bapak harus ‘puasa’ bicara, kalau tetap banyak bicara maka sakitnya bisa lama baru sembuh” Dan selain itu, saat ke dokter pun minta dengan sangat agar memberi ‘ultimatum’ pada Bapak untuk prei merokok dan minum kopi. Adat orang tua kan susah kalau dibilangin oleh anaknya, jadi harus minta bantuan the expert-nya: Dokter!

Semoga kita lebih aware terhadap kesehatan diri, karena bahkan hal-hal yang kita anggap ‘biasa’ pun bisa menjadi penyebab ketidakstabilan bagi kesehatan diri kita. Maaf, saya TIDAK bisa menampilkan kondisi wajah Bapak yang saat ini menceng dan mohon doanya agar kondisi Bapak bisa segera membaik.



Sumber :
www.wikipedia.com
http://kesehatan.kompasiana.com/
http://www.ihnigmuh.com/ [untuk pinjam gambarnya]





52
Share
DanBismillahirrahmaanirrahiim, Puisi Gelombang Mozaik ini sebenarnya rikues dari Jeng Una dan sengaja saya posting di blog ini untuk mengumpulkannya agar terdokumentasi dengan rapi...cieee..cari-cari alasan deh. Dan sekaligus melengkapi puisi ini, saya ambilkan foto-foto how beautiful the sky hasil capture-nya Una.

Gelombang Mozaik

Pada bentang buana yang menghampar
Lukisan langit yang membuncahkan kagumku
Berdispersi dalam pancaran serat-serat biru
Koheren
Menggelombang

Pinjam dari Una
Lalu udara yang hinggap, mengusap keningku penuh mesra
Sedetik mengacak rambutku bergerai masai
Dan awan-awan yang bermozaik-mozaik
Membersihkan jeda yang memasung pesona nirwana
Mendayu-dayu keterpesonaanku menatapi angkasa

Jika sejuk pagi dan hangat mentari mengizinkan embun mengering
Menghampirkan sesore yang menyingkap hangat siang
Menampakkan rerupa angkasa
Bersama tarian kosmis yang menggelombang
Memenuhi atmosfir senja dan kosmosnya

Sinergi ayat-ayatNYA slalu mendulang takjub
Mengetat lekat
Menyentuh pixel-pixel hati
Maka biarlah hidup sewajarnya mengalir
Dan aku pun bersenyawa dalam alur sejarahku 


23
Share
Ramadhan ini pun akhirnya mengalir dan mengantarkan kita menemui 1 Syawal 1433 H, dan sejatinya Idhul Fitri bukan akhir dari Ramadhan karena esensi Ramadhan yang hakiki akan mewarnai setiap hela nafas kita diluar Ramadhan. Dan Bismillahirrahmaanirrahiim semoga hakekat spirit Ramadhan akan selalu hadir pada sel-sel saraf membias di kening jiwa kita sehari-hari.

Nilai sebuah senyum kemenangan sejati
Yang hanya menjadi hak atas para hamba beriman
Yang tunduk oleh satu ikrar, perjanjian abadi,
Dan teguh menjaharkan dalam gerakan-gerakan saraf
Hingga muncul butiran-butiran salju memasuki rongga tubuh
Bercahaya, mengusir tiap gelap yang coba melingkari hati

Sekat-sekat malam masih bersisa di pucuk dedaunan
Sementara orang-orang telah bangun dari lelap tidur
Melipat selimut dan berangkat ke mesjid
Dengan wajah-wajah berseri
Laksana kala pertama terusap udara alam fana
Usap mesra tangan sang kekasih  pun kian meronakan lekuk senyuman
Membasahi garis kekeringan pada bibir-bibir oleh sengatan jihad

Adakah kemenangan yang lebih membanggakan selain mengalahkan diri sendiri?

Titik-titik embun mulai luruh persatu tergores geras sang surya
Yang sebenarnya masih enggan beranjak
Mereka masih  ingin menyaksikan kemeriahan kemenangan
Mereka masih ingin melihat suka cita insan
Kala Idhul Fitri menjelma



Taqobalallahu minna wa minkum wa ja'alanallahu minal aidin wal faidzin
Semoga ALLAH SWT  meridhoi kita kembali kepada fitrah
dan mendapat kemenangan
Semoga masih diberi kesempatan untuk bertemu banyak Ramadhan
dengan umur, kesehatan dan Iman yang lebih baik






77
Share
Beberapa hari menjelang acara mudik, seperti biasa barang-barang yang ‘pasif’ saya sortir untuk disertakan dalam pengiriman paket ke rumah. Mengatasi over load barang bawaan mudik, meskipun untuk rute Banyuwangi-Surabaya bukan merupakan rute arus mudik/balik, tapi tetap saja saya harus menghadapi jalur Surabaya-Babat yang ada sistem ‘sortir’ penumpang di Bungrasih. Kalau musim lonjakan penumpang biasanya penumpang jarak jauh yang disuruh masuk duluan. Setelah penuh baru, penumpang untuk Gresik dan Lamongan dipersilahkan masuk dengan resiko siap dan kuat berdiri sampai tempat tujuan. Mudik rutin saat week end saja sering ngalami seperti itu, apalagi saat libur lebaran? 

Jadi saya mensiasatinya untuk mengirimkan barang yang terkait dengan lebaran melalui jasa expedisi agar perjalanan pulang tinggal membawa barang yang sifatnya tak bisa dikirimkan [harus dibawa sendiri]. Ini pun masih lumayan deh, satu tas cangklong berisi netbook CS plus satu box oleh-oleh makanan dalam kondisi beku. Apalagi mudik lebaran kali ini sepertinya harus siap jika adik tidak bisa jemput karena beberapa waktu lalu Ibu saya cerita kalau Ramadhan tanggal 29 mau ke Madiun. 

Bismillahirrahmaanirrahiim, itu artinya adik saya pun akan berada di Madiun juga. Kalau bisa minta dijemput dari Surabaya sih enak, turun bis di Bungur terus pindah kendaraan dan tidur lagi sampai rumah...hehehehe #kakak yang baik. Sortir barang sudah selesai tinggal mengantar ke tempat ekspedisi besok dan meminjam sebuah tulisan berjudul Doa Imajiner dari sebuah majalah edisi 2009, menarik untuk menjadi bahan bacaan saya pribadi dan semoga saja bagi kita semua.
==========================================
Doa yang kupanjatkan ketika aku maih gadis:
“ YA Alloh beri aku calon suami yang baik, yang sholih.
Beri aku suami yang dapat kujadikan imam dalam keluargaku”

Doa yang kupanjatkan ketika selesai menikah:
“ Ya Alloh beri aku anak yang sholih dan sholihah, agar mereka dapat mendoakanku ketika nanti aku mati dan menjadi salah satu amalanku yang tidak pernah putus”

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku lahir:
” Ya Alloh beri aku kesempatan menyekolahkan mereka di sekolah islami yang baik meskipun mahal, beri aku rizki untuk itu ya Alloh”

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku sudah mulai sekolah:
“ Ya Alloh...jadikan dia murid yang baik sehingga dia dapat bermoral Islami, agar dia bisa khtam Al Qur’an di usia muda”

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku sudah menginjak remaja:
“ Ya Alloh jadikan anakku bukan pengikut arus modernisasi yang mengkhawatirkanku.
Ya Alloh aku tidak ingin ia mengumbar auratnya, karena dia ibarat buah yang sedang ranum”

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku menjadi dewasa:
“ Ya Alloh entengkan jodohnya, berilah jodoh yang sholeh pada mereka, yang bibit, bebet, bobotnya baik dan sesuai setara dengan keluarga kami”

Doa yang kupanjatkan ketika anakku menikha:
“ Ya Alloh jangan kau putuskan tali dan anak ini, aku takut kehilangan perhatiannya dan takut kehilangan dia karena dia akan ikut suaminya”

Doa yang kupanjatkan ketika anakku akan melahirkan:
” Ya Alloh mudah-mudahan cucuku lahir dengan selamat.
Aku ingin nama pemberianku pada cucuku, karen akau ingin memanjangkan teritoria wibawaku sebagai ibu dari ibunya cucuku”


Ketika kupanjatkan doa-doa itu aku membayangkan Allah Taála tersenyum dan berkata.....

“ Engkau ingin suami yang baik dan sholih, sudalah engkau sendiri sholihah?
Engkau ingin suamimu jadi imam, akankah engkau jadi makmum yang baik?”

“ Engkau ingin anak yang sholihah, sdahlah itu ada padamu dan pada suamimu. Jangan egois begitu...masak engkau ingin anak yang sholihah hanya karena engkau ingin mereka mendoakanmu.....tentu mereka menjadi sholihah utama karena-KU, karena aturan yang mereka ikuti haruslah aturan-KU”

“Engkau ingin menyekolahkan anakmu di sekolah Islam, karena apa....?
Prestige?.....atau...mode?.....atau engkau tidak mau direpotkan dengan mendidik Islam padanya? Engkau juga harus belajar, engkau juga harus bermoral Islami, engkau juga harus membaca AL Qur’an dan beruasaha mengkhatamnya”

“Bagaimana engkau dapat menahan anakmu tidak menebarkan pesonanya dengan mengumbar aurat, kalau engkau sebagai ibunya jengah untuk menutup aurat?
Sementara engkau tahu AKU wajibkan itu untuk kehormatan dan keselamatan umat-KU”

“Engkau bicara bibit, bebet, bobot untuk calon menantumu seolah engkau tidak percaya ayat 3 & 26 surat An Nur dalam Al Qur’an-KU. Percayalah kalau anakmu adalah anak yang sholihah maka yang sepadanlah yang dia akan dapatkan”

“Engkau hanya mengandung, melahirkan dan menyusui anakmu. AKU yang memiliki dia saja, AKU bebaskan dia dengan kehendaknya. AKU tetap mencintainya, meskipun dia berpaling dari-KU, bahkan ketika dia melupakan-KU, AKU tetap mencintainya.....”

“Anakmu adalah amanahmu, cucumu adalah amanah dari anakmu, berilah kebebasan untuk melepaskan busur anak panahnya sendiri yang menjadi amanahnya”

Lantas....aku malu...dengan imajinasi do’aku sendiri...
Aku malu akan tuntutanku kepadaNYA....
Maafkan aku ya Alloh....
==========================================
Rangkaian kalimat yang mengalir indah dalam Doa Imajiner yang sarat makna tersebut merupakan tulisan RATIH SANGGARWATI. 




128
Share
Dalam postingan Captcha dan Banned, selain bercerita pengalaman kena banned dalam sebuah forum, tepatnya Tanya Pepsodent. Saya juga menuliskan tentang reward yang akhirnya saya dapatkan yaitu berupa voucher check gigi, jika tidak kena banned saya memang berpeluang mendapatkan 3 voucher karena saat terkena banned posisi saya ada di big four member sedangkan setiap periodenya adalah catur wulan diambil big twenty member. Asli saya tetap bersyukur karena saat kena banned saya sudah yakin tidak mungkin bisa dapetin rewardnya. At least saya sudah mendapatkan pengetahuan baru [lagi] tentang kesehatan gigi dan mulut. Dan Bismillahirrahmaanirrahiim kali saya ingin cerita tentang Saia bertemu dokter gigi dalam rangka menggunakan voucher check gigi tersebut.

Awalnya pihak forum memberitahukan jika tidak bisa mendapatkan channel dokter gigi di wilayah Banyuwangi yang bisa diajak kerja sama dan akan merekomendasikan saya ke dokter gigi di Surabaya. Spontan saya jawab keberatan, lha masak saya jauh-jauh ke Surabaya untuk ‘kencan’ dengan dokter gigi? Mending kopdar atau santai menikmati hiruk- pikuknya Surabaya kan? Sehingga saya diminta untuk mencari dokter gigi yang bersedia untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan gigi dengan cara si dokternya harus mau mengirimkan copy kwitansi plus data-data yang diperlukan, setelah itu dana voucher akan ditransfer ke rekening dokter gigi tersebut.

Maka saya pun bertanya pada teman-teman yang paham peta demografi kota Banyuwangi, dokter gigi yang alat-alat prakteknya bersih dan orangnya friendly. Tak ada maksud SARA atau antipati, alasan saya dengan kriteria tersebut sederhana saja: hal yang ironi jika perlengkapan dokter gigi tidak terjaga kebersihannya bahkan parah banget andai sampai ada yang berkarat [tujuan ke dokter untuk sehat masak alat dentistnya berpotensi menjadi sumber kontaminasi penyakit?]. Atau sikap dokternya yang gak friendly kan bikin suasana gak nyaman banget pokoknya, lha biaya ke dokter gigi masih tidak murah kok dijutekin? [tidak murahnya biaya ke dokter merupakan salah sebab tingkat kesehatan gigi di Indonesia masih buruk]. Dari rekomendasi yang saya peroleh, akhirnya saya datang klinik gigi terdekat dulu dan kebetulan dari kesan luarnya kelihatan bersahabat [gak serem]. Kalau ternyata dokternya gak friendly dan atau perlengkapan prakteknya tidak terawat, saya akan segera cari alternatif dokter lainnya!

Setelah menunggu antrian dan saya masuk ke ruangan dokternya, Alhamdulillah dokternya cantik...ehmm maksud saya wanita usia parobaya yang humble, ramah dan perlengkapan medisnya eligible. Dua perawat yang menemani menangani pasien juga enak diajak ngobrol. Hanya saja perlu sedikit negosiasi dan trik karena dokternya meragukan surat otentik yang saya tunjukkan. Saya sih maklum, memberikan kwitansi bertanda tangan dilengkapi dengan materai ada resiko yuridisnya.  Jadi saya harus mengeluark`n Jurus sakti: ID card saya tinggal sebagai jaminan agar beliau yakin bahwa voucher yang hendak diberikan pada saya bukan skenario penipuan dan sejenisnya.

Seminggu kemudian, tepatnya 2 hari lalu, saya pun membuat janji ‘kencan’ dengan sang dokter gigi tersebut. Sengaja saya milih setelah tarawih karena gak asyik  banget jika saat masih puasa mulut diobrak-abrik kan?
“ Karies dan karang giginya sedikit Mbak...” ujar dokter dari balik masker yang dikenakannya. Dan tentu saja saya gembira dunk, berarti saya gak perlu berlama-lama ‘menikmati’ rasa ngilu saat alat-alat dentistnya menyisir permukaan gigi saya. Syukur-syukur lagi jika sejumlah dana sisanya dalam voucher bisa saya terima dalam bentuk cash...kan bisa buat tambahan angpao lebaran tuh #azaz matre mode ON.
“ Tapi gigi geraham bawah yang kanan ini harus diamputasi Mbak...” sebaris kalimat renyah kembali mengalir merdu tapi bikin saya merah merona spontan. Ampuuun deh, sesi berdarah-darah akan kembali saya hadapi.
“ Giginya bisa membusuk jika tidak segera dicabut...”jelasnya lebih lanjut, sambil menunjukkan penampakan gigi tersebut di layar monitor yang terpampang didepan saya. Dan saya tak bisa berdebat lagi, karena dari forum Tanya Pepsodent pernah ada pembahasan tentang resiko gigi yang mengalami pembusukan y`itu:
" Gigi yang mengalami pembusukan paling banyak menyebabkan osteomyelitis [infeksi pada tulang], dimana infeksi ini  bisa menyebar dari stomatitis, tonsillitis, infeksi sinus, furukolosis hingga infeksi yang hematogen (menyebar melalui aliran darah). Dan Inflamasi yang disebabkan bakteri ini bisa meliputi seluruh struktur yang membentuk tulang, mulai dari medulla, kortex dan periosteum dan akan semakin parah bahkan menyebabkan kematian pada penderita yang daya tahan tubuhnya rendah."
Tuh gigi yang harus saya ikhlaskan awalnya memang seperti kebanyakan orang-orang kalau sakit gigi, diobati dengan obat-obat tradisional kemudian sembuh alias gak ada keluhan sakit gigi, jadi merasa oke-oke saja. Padahal secara SOP harusnya tetap dibawa ke dokter gigi untuk dilakukan tindakan lebih lanjut: dibersihkan dan ditambal agar sedikit ‘cacat’ tersebut tidak menyebabkan figi berlubang lebih lebar dan luas. Selanjutnya rajin dan rutin ‘bersilaturahim’ ke dokter gigi untuk tindakan perawatan dan pemerikasaan secara menyeluruh. Tapi dasar saya yang masih ber-mind set ke dokter gigi ya kalau sakit gigi yang tidak bisa disembuhkan dengan obat-obatan alami yang sudah umum dikenal masyarakat: Bawang putih, bawang merah, Es Batu, Air garam, Cengkeh, belimbing wuluh dan masih banyak lainnya. Saya biasanya menggunakan air garam untuk berkumur jika mengalami gangguan sakit gigi....#nah lho rasain akibatnya... Makanya jangan abaikan sakit gigi ya [ini nasehatin diri sendiri lho.....]

Y` sudahlah, akhirnya saya harus legowo sekaligus macak wani alias memberanikan diri untuk menghadapi cabut gigi. Ini kali pertama saya datang seorang diri  ke dokter gigi dan harus cabut gigi tanpa ada yang menemani/mengantar. Rontgen pun dilakukan terhadap gigi yang akan dicabut, untuk melihat seberapa aman ‘medan’ keberadaan gigi tersebut. Setelah melihat hasil rontgen yang statusnya oke, meski dua perawat dan dokternya friendly dengan mengajak saya tetap ngobrol, tetap saja saya harus men’setting TIDAK MAU TAHU alat dentist yang berlintasan di depan mata saya. Pada edisi-edisi sebelumnya, saya ke klinik dokter gigi di Gresik yang dilengkapi dengan audio visual sehingga pasien bisa mengalihkan perhatiannya dengan menikmati tayangan yang sedang ditampilkan pada layar audio. Lha klinik gigi yang saya datangi sekarang hanya memajang monitor yang menayangkan hasil rekam pemandangan dalam mulut saya lho? Ya sudahlah, Man Jadda wa Jadda...Lhoh? Kok jadi nglantur yaa....

Ya demikianlah ceritanya Saia bertemu Dokter Gigi dengan hasil gigi saya sukses diamputasi dan masih ada beberapa rangkaian perawatan gigi berikutnya. Saya sangat tidak setuju jika ada yang bilang lebih baik sakit gigi daripada sakit hati, tentu saja tetap lebih baik TIDAK sakit hati dan gigi juga sehat tho? 

NOTE: Dan saya menolak tegas jika ada promo cabut gigi satu gratis satu!




                
122
Share
Mengenal Simbol pada Kemasan Plastik. Hal-hal yang kita perhatikan saat berbelanja selain harga adalah expired date pada produk hasil olahan industri. Tak jarang juga saya [kita] membandingkan untuk jenis barang yang sama secara antar brand, baik dari segi harga maupun ingredientnya. Bila perlu bawa kalkulator tuh ke supermarketnya ya...jika gak percaya, silahkan mengamati orang-orang yang sedang belanja parcel lebaran dalam skala besar. 

Bismilllahirrahmaanirrahiim, beberapa diantaranya ada yang bawa kalkulator lho? Demikian antusiasnya saat memilih dan memilah barang belanjaan, apakah sudah menjadi bagian dari kebiasaan kita untuk memperhatikan terhadap simbol-simbol tertentu yang ada dalam kemasan makanan/produk yang berbahan plastik? 

Bahwa simbol-simbol yang sengaja dipasang pada kemasan makanan/produk tersebut tak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan estetika atau pun pelengkap desain kemasan produk. Ketika mengamati minuman air minum dalam kemasan ~ AMDK yang saat ini sudah menjadi trend untuk menyuguhi minuman bagi tamu, termasuk juga salah satu kebiasaan baik di tempat saya bekerja untuk menyediakan AMDK kini di ruang tunggu, yaa...demi memenuhi IKM ~ indek kepuasan pelanggan dunk tentunya. Apalgi menjelang lebaran, tentu selain berbagai makanan ringan, snack dan aneka kue, maka AMDK [termasuk jenis soft drink dalam kemasan siap minum] juga mengalami lonjakan angka penjualan yang drastis.

Menyuguhkan minuman siap saji dalam porsi yang sekali dibuka kemasannya langsung habis memang baik agar tidak ada yang mubadzir. Dan karena pertimbangan menghindari tindakan mubadzir ini, maka tak jarang sebagian kita memanfaatkan bekas kemasan tersebut untuk digunakan sebagai wadah makanan/minuman lagi. 

Sering kita jumpai adalah untuk kemasan yang volume besar, sebut saja misalnya AMDK volume 500 ml ke atas atau yang kemasan kecil banyak dikumpulkan oleh pemulung kembali. Point of viewnya bukan pada air/minumannya, melainkan pada plastik yang digunakan untuk mengemas. 
Senyawa phthalates ~ bahan baku pembuat plastik ~ berbahaya bagi tubuh manusia karena dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker. Karena itulah kita sangat perlu untuk mengetahui masing-masing logo/simbol yang tertera pada kemasan plastik. 
Misalnya plastik jenis PETE pada AMDK, jika sudah terbuka maka hrus habis hari itu juga, tidak boleh sampai besoknya. Dan kemasan tersebut HANYA SEKALI pakai. Sebab senyawa phthalates dapat larut dalam air.Dan berikut ini beberapa simbol yang sering terdapat dalam kemasan berbahan plastik [sumber: http://en.wikipedia.org], semoga bisa jadi wacana bagi kita semua untuk lebih aware saat hendak re-use kemasan plastik di rumah:

PETE= polyethylene Terephthalate digunakan untuk botol air mineral, jus dan botol-botol wrana transparan: satu kali pakai dan dapat menyebabkan kanker

HDPE=high density polyethylene, digunakan untuk botol-botol warna putih susu, tupperware, gelas air minum, kursi lipat: Aman karena mampu mencegah reaksi kimia kemasan plastik denagan makanan/minuman.

PVC atau V = Polyvinyl Chloride digunakan sebagai pembungkus makanan/minuman dan botol-botol PVC : berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.

LDPE = Low density polyethylene digunakan untuk tempat makanan, plastik kemasan dan botol-botol yang lembek: Aman karena mampu mencegah reaksi kimia kemsan plastik dengan makanan, tapi sulit dihancurkan [saat sudah tidak terpakai]

PP = Polyprepelene digunakan untuk susu bayi: jenis plastik terbaik untuk makanan dan minuman, kuat, ringan dan stabil terhadap suhu tinggi

PS= Polystyrene digunakan untuk tempat makan styrofoam, tempat minuman sekali pakai: berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu reproduksi wanita, pertumbuhan tubuh dan sistem saraf. Jenis plastik ini sulit untk di daur ulang

OTHER = Polycarbonate untuk botol minum olah raga, suku cadang mobil, alat elektronik dan komputer: memiliki resistensi tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu udara.

Efek bahaya kemasan tersebut baru dari sudut manakala bahan/senyawa phthalates pada kemasan berbahan plastik yang peruntukannya harus habis/sekali pakai TAPI ternyata karena suatu alasan tertentu bekas kemasan yang harusnya dipossible kemudian dilakukan re-using sehingga berbahaya bagi kesehatan [menyebabkan kanker]. 

Dan secara konteks akumulatif pemakaian, manakala habit kita semakin cenderung meningkat mengkonsumsi AMDK atau makanan dalam kemasan plastik, maka jumlah sampah plastik pun akan meningkat secara ‘mengagumkan’ dan imbasnya ancaman terhadap lingkungan pun meningkat secara linear karena plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa dihancurkan di recycle dalam tanah.


Good habit will bring healthy and happiness life.....
Also will safe the earth



141
Share
Mungkinkah hanya perasaan saja jika Ramadhan ini terasa cepat mengalir, hari demi hari terbingkai pekan dan akhirnya sebulan? Tapi demikian ketentuanNYA, menghadirkan moment super special dengan segala keutamaan dan keberkahan. 

Ketika Ramadhan ini tiba saatnya berlalu, Semoga tak hanya meninggalkan kenangan tentang kemilau euforia aktifitas yang semarak berhias kekhusyukan pada setiap sujud dan munajat, tapi semoga spiritnya akan selalu hadir pada titian hari-hari selanjutnya.

Andai Kau tahu ini Ramadhan Terakhir

Bismillahirrahmaanirrahiim sengaja menampilkan rangkaian puisi yang berjudul Andai [kau tahu] ini Ramadhan Terakhir ini [lupa siapa penulisnya, hanya ingat puisi ini pernah dimuat di majalah donatur OASE 2010], semoga menjadi Puisi Malam Takbir yang bisa membuat spirit menyambut Idhul Fitri yang semakin fitrah. Semoga bisa jadi renungan bagi diri saya pribadi khususnya dan semua yang berkenan singgah di sini.


Andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
Tentu siangnya engkau sibuk berdzikir
Tentu engkau tak akan jemu melagukan syair rindu
Mendayu….merayu…kepadaNYA Tuhan yang Satu

Andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
Tentu sholatmu kau kerjakan di awal waktu
Sholat yang dikerjakan..sungguh khusyu’ dan tawadhlu
Tubuh dan qalbu…bersatu memperhamba diri
Menghadap Rabbul Jalil…menangisi kecurangan janji

( Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku…
Kuserahkan hanya kepada Allah Tuhan seru sekalian alam)

Andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
Tidak akan kau sia-siakan walau sesaat yang berlalu
Setiap masa tak akan dibiarkan begitu saja

Di setiap kesempatan juga masa yang terluang
Alunan Al-Qur’an bakal kau dendang..bakal kau syairkan
Andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
Tentu malammu kau sibukkan dengan bertarawih….
Berqiyamullail..bertahajud…
Mengadu…merintih…meminta belsa kasih
“Sesungguhnya aku tidak layak untuk ke syurgaMU
Tapi aku juga tidak sanggup untuk ke nerakaMU”

Andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
Tentu dirimu tak akan melupakan mereka yang tersayang
Mari kita meriahkan Ramadhan
Kita buru..kita cari..suatu malam idaman
Yang lebih baik dari seribu bulan

Andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
Tentu engkau bakal menyediakan batin dan zahir
Mempersiapkan diri…rohani dan jasmani
Menanti-nanti jemputan Izrail
Di kiri dan kanan….lorong-lorong ridho Ar- Rahman

Duhai Illahi..
Andai ini Ramadhan terakhir buat kami
Jadikanlah ia Ramadhan paling berarti…paling berseri..
Menerangi kegelapan hati kami
Menyeru ke jalan menuju ridho serta kasih sayangMU ya Illahi
Semoga bakal mewarnai kehidupan kami di sana nanti

Namun …
Tak akan ada manusia yang bakal mengetahui
Apakah Ramadhan ini merupakan yang terakhir kali bagi dirinya
Yang mampu bagi seorang hamba hanyalah
Berusaha…bersedia…meminta belasNYA 
Semoga masih diberi banyak kesempatan 
Diri melebur dengan banyak Ramadhan berikutnya
Dengan umur, kesehatan dan iman yang lebih baik.

Keep on spirit with Ramadhan.
semoga suksesnya pencapaian ibadah di bulan Ramadhan akan membias dalam keseharian kita selanjutnya.
                                                                              



105
Share
Newer Posts Older Posts Home
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib

My photo
Ririe Khayan
Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com
View my complete profile
  • Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele
    Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti k...
  • Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ?
    Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ? Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan atau lokasinya masih berdampingan al...
  • Brand Susu Untuk Kesehatan
    Jika ada pertanyaan: Sehat ataukah sakit yang mahal harganya? Bismillahirrahmaanirrahiim , kalau menurut saya, secara ‘value’ kondisi se...
  • Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online
    Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online . Sebenarnya persyaratan dan alur pembuatan proses secara langsung ( walk i...
  • Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil
    Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil . Jika Anda sedang berusaha punya anak, menunggu kapan Anda resmi ...
  • Lima Cara Mengaktifkan (Kembali) Google Adsense yang Diblokir
    Sebaiknya dikesampingkan dulu bila ada yang beranggapan Akun GA di Banned, tak bisa diaktifkan.  (Ternyata) Google Adsence Bisa Aktif  Kem...
  • Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster
    P anic attack Ketika Terkena HERPES Zoster . Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu ...
  • Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin
    Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin   .Mungkin kita pernah mendengar peristiwa keracunan sete...
  • Suplemen Madu Untuk Membantu Atasi Anak Yang Susah Makan
    Punya pengalaman menghadapi anak yang susah makan? Ada yang baper karena selera makan putraatau putrinya belum variatif yang berputar seki...
  • Serunya Mudik Naik Kereta Api Probowangi
    Usai long wiken Idhul Adha...jadi ngayal kalau tiap bulan ada long wiken 4 hari gitu pasti indah sekaliiiii...... #Plakkk [digampar klomp...

Blog Archive

  • ▼  2024 (3)
    • ▼  December (1)
      • Manfaat Penting Bermain Untuk Anak-Anak Usia Pra S...
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2023 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (45)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (7)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (6)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2020 (43)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (35)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December (5)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (51)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (7)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (73)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (118)
    • ►  December (12)
    • ►  November (12)
    • ►  October (11)
    • ►  September (11)
    • ►  August (12)
    • ►  July (8)
    • ►  June (8)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2014 (60)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (11)
    • ►  February (10)
    • ►  January (8)
  • ►  2013 (90)
    • ►  December (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ►  March (13)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2012 (126)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (14)
    • ►  September (10)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (11)
    • ►  May (12)
    • ►  April (12)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (10)
  • ►  2011 (69)
    • ►  December (11)
    • ►  November (11)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (9)
    • ►  July (7)
    • ►  June (18)
    • ►  May (5)
Ririe Khayan is an Intellifluence Trusted Blogger

Juara LBI 2016

Juara LBI 2016
facebook twitter youtube linkedin Instagram Tiktok

Labels

Advertorial Aneka Kuliner Article Blog Award Book Review Contact Me Disclosure English Version Fashion Fiksi Financial Gadget Give Away Guest Post Info Sehat Informasi Inspiring Lifestyle Lomba Love Story My Diary My Poems Opini PR PerSahabatan Pernik-Pernik Renungan Review Skincare Technology Traveling True Story UMKM Visit Who Am I? Writing For Us banner parenting




Copyright © 2019 Kidung Kinanthi

installed by StuMon