Belajar Tafsir Surat Ali Imron Ayat 159

Belajar Tafsir Surat Ali Imron Ayat 159. Belajar Tafsir Surat Ali Imron Ayat 159. Belajar tentang ilmu tafsir Al Quran artinya belajar untuk menyingkap makna yang terkandung dalam nash Al Quran itu sendiri. Saat kecil, saya menganggap kalau tafsir ya sama dengan terjemahan Al Quran. Kemudian mengerti kalau tafsir adalah ilmu yang lebih kompleks, bagaimana kita berusaha menyingkap makna yang terkandung pada setiap ayat Al Quran. Tafsir lebih detail dan dalam dari terjemahan Al Quran.

Bismillahirrahmaanirrahiim ilmu tafsir merupakan salah satu ilmu yang mempelajari Alquran dan mengutip penjelasan dari Wikipedia Tafsir Al-Qur'an adalah ilmu pengetahuan untuk memahami dan menafsirkan yang bersangkutan dengan Al-Qur'an dan isinya yang berfungsi sebagai mubayyin (pemberi penjelasan), yaitu menjelaskan tentang arti dan kandungan Al-Qur'an, khususnya menyangkut ayat-ayat yang tidak di pahami dan samar artinya.

Nah kali ini Alhamdulillah ada guest post yang berisikan sharing belajar Tafsir Surat Ali Imron Ayat 159. Surat Ali Imron ini adalah surat ke tiga yang ada dalam Al-Quran dan terdiri dari 200 ayat. Dari 200 ayat yang ada pada surat ini, dalam Surat Ali Imron ayat 159 di jelaskan salah satu penerapan mengenai konsep musyawarah yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Ini dia bunyi dan Arti dari surat Ali Imran Ayat 159:
“Fa bimā raḥmatim minallāhi linta lahum, walau kunta faẓẓan galīẓal-qalbi lanfaḍḍụ min ḥaulika fa'fu 'an-hum wastagfir lahum wa syāwir-hum fil-amr, fa iżā 'azamta fa tawakkal 'alallāh, innallāha yuḥibbul-mutawakkilīn”
Artinya: "Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal." (QS. Ali Imran: 159).

Berdasarkan tafsir dari Kementrian Agama, surat Ali Imran Ayat 159 ini berlatar belakangkan berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh sebagiann umat muslim ketika keadaan sedang genting pada perang uhud. Pelanggaran yang dilakukan ini bahkan membuat banyak sekali kaum muslim yang jadi menderita.

Tapi Rasulullah masih tetap bersikap lemah lembut dan sama sekali tidak marah kepada umat yang telah melakukan pelanggaran tersebut. Bahkan beliau memaafkan dan juga mohon Ampunan kepada Allah SWT bagi mereka. Selain itu Rasulullah juga tetap melibatkan mereka dalam berbagai musyawarah termasuk dalam urusan perang.

Senada dengan tafsir ini Ibnu Katsi ini menyebutkan bahwa Rasulullah SAW tetap melakukan musyawarah mengenai urusan dalam peperangan. Salah satunya mengenai posisi Rasululah ketika perang. Sampai pada akhirnya Al-Munzir ibnu Amr menyarankan kepada Rasulullah untuk ada di pasukan umat muslim.

Bukan cuma itu Rasulullah juga pernah mengajak umat muslim untuk bermusyawarah sebelum perang uhud.musyawarah ini membahas mengenai pilihan rosulullah untuk tetap ada di Madinah atau beliau harus keluar untuk menyambut datangnya musuh. Dari hasil musyawarah tersebut maka mereka mengusulkan supaya semuanya sama-sama berangkat menghadapi musuh. Lalu Rasulullah pun berangkat ditemani pasukannya mendatangi keberadaan musuhnya.

Musyawarah lain yang dilakukan oleh Rasulullah yaitu terjadi dalam Perang Khandaq. Beliau meminta pendapat dari seluruh kaum muslim mengenai perdamaian dengan golongan musuh. Rasulullah mengusulkan untuk memberikan hasil buah-buahan dari Madinah sebanyak sepertiga bagian.Tapi usulan tersebut di tolah oleh dua orang yaitu Sa'd ibnu Mu'az dan  juga Sa'd ibnu Ubadah.  Kemudian akhirnya Rasulullah pun mengikuti pendapat tersebut.

Musyawarah yang dilakukan tidak berhenti disitu saja tapi berlanjut dalam perjanjian Hudaibiyah. Rasulullah mengajak lagi kaum muslimin untuk melakukan musyawarah. Rasulullah memberikan usul apakah sebaiknya mereka ini melakukan sebuah penyerangan kepada orang yang musyrik.
Lalu Abu Bakar As-Siddiq pun berpendapat, "Sesungguhnya kita datang bukan untuk berperang, melainkan kita datang untuk melakukan ibadah umrah." Dari pendapat tersebut Rasulullah menghargainya. 

Dari berbagai kisah yang telah di jelaskan di atas maka bisa terbukti jika hal itulah yang membuat para kaunya ini tetap setia kepada Rasulullah. Keputusan yang di ambil oleh Rasulullah ini pasti hasil dari musyawarah yang telah mereka lakukan.

Pada Surah Ali Imran ayat 159 Allah SWT juga berfirman untuk selalu bertawakal pada Allah jika sudah tercapai hasil yang mufakat dalam suatu musyawarah. Sama seperti yang dilakukan oleh Rasulullah dan juga kaumnya yang selalu berjuang dan juga berjihad di jalan Allah. Semoga kita semua bisa lebih baik dalam iman taqwa, hingga akhir husnul khatimah, aamiin

Sekian dulu ya edisi belajar Tafsir Surat Ali Imron Ayat 159, semoga bermanfaat.

Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

1 comment:

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.