BUKU adalah jendela dunia, yang membuat kita bisa melihat dunia di luar diri kita. “Dunia” yang memiliki makna tidak sekedar bagian wilayah dari permukaan planet bumi ini. Tapi lebih luas lagi yaitu dunia ide, pendapat, informasi, pengalaman, kisah sukses, catatan peristiwa, fenomena alam dan sosial, serta yang lebih luas lagi adalah kita bisa mendapatkan pembelajaran kehidupan dari buku.
Dan Bismillahirrahmaanirrahiim buku yang berisikan kumpulan surat dengan kalimat yang sederhana, lugu, jujur dan tulus dalam mengungkapkan suara hati, pendapat, harapan dari anak-anak Palestina yang sehari-hari harus ‘akrab’ dengan konflik, penggusuran, pembantaian, penangkapan, kelaparan, teror, kedinginan dan ancaman bom yang setiap saat menghujani mereka. Buku berisikan kumpulan surat-surat yang mampu menggugah hati nurani, empati, keperdulian, friksi emosi lainnya ini adalah:
Judul buku : Masihkah ada harapan Buat Kami
Penyusun : Ketua Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KKNRP)
Penerjemah : Ali ghufron
Penerbit : PT. era Adicitra Intermedia
Tebal Buku : 225 Halaman
No ISBN : 978-979-8340-16-1
“ Kalau besar
nanti aku bercita-cita menjadi guru untuk mendidik
anak-anak di negaraku….” ~ Muhammad Ramiz Nasman, 8 tahun (P.207) ~ |
Melalui buku ini, siapa saja bisa mengambil peran untuk membantu anak-anak yang layak dan memang perlu untuk dibantu untuk mendapatkan hak mereka meraih cita-citanya. Iyah, anak-anak tak melulu soal anak yang bertautan darah secara langsung ataupun kedekatan hubungan suku dan kebangsaan. Anak-anak di Palestina adalah bagian anak-anak di dunia yang membutuhkan “gandengan” tangan saudara-saudaranya dari segala penjuru dunia.
Sekilas info, buku ini merupakan kumpulan 90 surat yang ditulis tangan oleh anak-anak Palestina yang berusia 7 – 18 tahun. Mereka mengungkapkan tentang suara hati, harapan, cita-cita dan pendapat tentang Yahudi/Israel yang tiada henti melakukan aksi teror fisik dan non fisik.
Surat-surat yang tertuang dalam buku Masihkah ada harapan Buat Kami diklasifikasikan dalam 4 kategori yaitu:
- Kondisi akibat serangan bom yang menghancurkan tempat tinggal mereka, meratakan gedung sekolah, masjid, rumah sakit dan fasilitas umum lainnya yang membuat mereka berada dalam situasi yang dilematis dan penuh pressure.
- PERASAAN yang berisikan curahan hati mengenai aksi teror dan kekerasan yang dihadapi/dialami oleh anak-anak (penduduk) Palestina. Melihat keluarganya menjadi korban bom, teman sebayanya terluka parah, menahan miris tiap kali korban berlumuran darah akibat aksi-aksi yang dilancarkan oleh Israel/Yahudi.
- HARAPAN anak-anak Gaza setelah mereka kehilangan rumah, sekolahnya hancur lebur, kehilangan anggota keluarga. Harapan-harapan yang penuh rasa optimis untuk mendapatkan hari esok yang lebih baik meskipun dalam situasi yang sangat sulit. Juga cita-cita mereka untuk mebangun bangsa Palestina yang berdaulat penuh. Serta ada pula doa agar Yahudi menjadi baik, yang menunjukkan betapa kemurnian jiwa anak-anak Palestina dengan hati seluas samudera, masih mendokan kebaikan bagi pihak yang telah memusuhinya selama ini.
“ Kalau besar
nanti aku ingin jadi mujahid dan dokter, agar dapat membela negara dan
mengobati saudara-saudaraku yang sakit dan cedera “
~ Imaduddin Abdul Qadir Samur, 11 tahun (P. 67) ~ |
Sebanyak 90 surat yang yang dikumpulkan oleh para relawan KNRP, versi aslinya ditulis dalam bahasa Arab dan sudah diterjemahkan menjadi buku “Masihkah ada harapan Buat Kami “ ini merupakan catatan sejarah bagi Palestina dan visualisasi bagi dunia diluar tentang tentang konflik , perjuangan, rasa takut, gelisah, sakit, semangat juang masih mengakrabi jalur Gaza dan Palestina pada umumnya.
Tidak ada fasilitas yang memadai, kondisi yang tidak aman dan situasi nyaman yang bagai cerita dongeng bagi anak-anak di Palestina. Tapi mereka tetap optimis, semangat untuk menjadi dokter, politikus, artsitek, guru, tentara, mujahid, penghafal Al qur’an dan ragam cita-cita anak Palestina lainnya.
“ Aku bercita-cita hafal Al-Qur’an dan bisa sholat di Masjidil Aqsa.” ~ Saifuddin Muhammad Abdurrauf Ridwan, 11 tahun (P.163) ~ |
Tidakkah buku Masihkah ada harapan Buat Kami ini memiliki nilai sebuah buku yang sebenarnya? Sebagai jendela, pengkayaan hati, suluh solidaritas bagi anak-anak kita buat saudara-saudara mereka nun jauh di Palestina yang hak-haknya direnggut dengan semena-mena?
Semoga semangat juang, rasa optimis, nilai-nilai kemanusiaan yang terdapat dalam buku ini bisa menjadi sarana pendidikan bagi anak-anak kita khususnya dan kita semua tentunya.
pertama ngelihat judulnya , tadinya saya berpikir 'masihkah ada harapan untuk kami'. akan membahas seputar harapan sahabat kita yang kena musibah asap :)
ReplyDeletepertama ngelihat judulnya , tadinya saya berpikir 'masihkah ada harapan untuk kami'. akan membahas seputar harapan sahabat kita yang kena musibah asap :)
ReplyDeleteternyata pembahasan sebuah surat yang tergabung dalam 'masihkah ada harapan untuk kami' yang diklasifikasikan kedalam 4 kategori :)
DeleteSemoga saudara-saudara kita di Suriah dan Palestina dikuatkan, begitu juga dengan Indonesia. Semoga diberi pemimpin yang taat pada Allah, layaknya para mujahidin.
ReplyDeleteSetiap ada bencana atau konflik pasti anak-anak yang pertama kita fikirkan keselamatannya...
ReplyDeletesemoga seluruh anak-anak dibelahan manapun di dunia selalu dalam lindungan Allah SWT...aamiin..
begitu juga dengan anak-anak Palestina...semoga cita-cita yang mulia itu bisa tercapai dan bisa segera membangun kembali Palestina... :)
Mengharukan nih buku. Coba kalo berlaku kepada kita, tak terkira sedihmya.
ReplyDeleteSuara kanak-kanak yang mendamba damai ya Mbak Ririe, mengetuk setiap hati pembacanya.
ReplyDeleteSalam kinanti
palestina negara yang teraniyaya, adakah saudara-saudara di dunia yang seagama yang mampu membelanya ? coba semua bersatu melawan kekejaman israil yang terkutuk
ReplyDelete