Seorang penulis bukan hanya seorang yang mengatakan sesuatu, tetapi dia juga orang yang tahu cara untuk mengatakannya. Berproses menulis tidak hanya berhubungan dengan diri kita sendiri sebagai pelaku tulisan, tetapi hasil tulisan akan menjalin pertalian dengan banyak orang baik di sekitar kita maupun dari luar lingkaran keberadaan kita. Dengan sebuah tulisan yang bernas, kita bisa menjangkau ribuan orang di luar sana, bahkan lintas generasi dan abad.
(Sekali lagi) mengutip tulisan tersebut (lupa judul buku dan penulisnya), bagi saya ungkapan tersebut relevan dengan semangat peringatan Hari Blogger Nasional yang jatuh pada tanggal 27 Oktober yang sudah sewindu sejak dicanangkan pada 27 Oktober 2007. Dan Bismillahirrahmaanirrahiim, bukan sebuah kebetulan jika pemilihan tanggal tersebut berdampingan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober dan kali ini mengusung tema: Revolusi Mental untuk Kebangkitan Pemuda Menuju Aksi "Satu untuk Bumi” .
Sudah cukup sering mendengar istilah REVOLUSI MENTAL dan beberapa kali sempat curhat-curhatan dengan beberapa teman “ kira-kira seperti apa aksi nyata untuk mewujudkan atau menuju Revolusi Mental tersebut?”.
Rata-rata pada bilang, yang kurang lebih jika boleh saya ringkaskan adalah: menggiatkan aktifitas, event, program dan bentuk-bentuk kegiatan formal-non formal yang diselenggarakan oleh semua stakeholder, elemen masyarakat, komunitas ~ pokoknya apapun aksinya diharapkan memiliki muatan konstruktif untuk membangun mental pemuda – pemudi indonesia menjadi generasi yang tangguh secara paripurna: cerdas, ulet, kreatif, dan produktif.
Nah, sepengamatan saya yang BUKAN seorang pengamat sosial well skilled, terlihat jelas peran dan keterlibatan blogger dalam menyebarkan informasi dan pembentukan opini/persepsi publik menunjukkan grafik peningkatan yang significant. Yang mengagumkan lagi, mayoritas para blogger (berdasarkan pada landing blog yang pernah saya intip-intip) mengutamakan betapa pentingnya untuk menulis di blog yang dilandaskan pada kredibilitas dan dapat dipertanggungjawabkan. Bahwa menulis di blog merupakan media untuk menyampaikan pesan yang berkualitas semakin meningkat. Content is a King, demikian istilah populernya.
Pencanangan Hari Blogger Nasional sejak tanggal 27 Oktober 2007 dan sudah menjadi semacam momentum istimewa bagi komunitas blogger (apapun platformnya) untuk merefresh dan meng-up grade semangat menulis semakin produktif, dan menyebarkan hal-hal positif secara digital. Jadi saya sepakat dengan kode etik blogger yang diuraikan secara lugas, jelas dan cerdas oleh Mbak Afifah Afra (http://www.afifahafra.net/2015/10/arzetti-bilbina-hari-blogger-nasional.htm) yang menyampaikan ajakan buat blogger (dan pelaku jurnalisme secara luas ) untuk: berseriuslah dengan konten, menjadikan blog sebagai sarana untuk menyumbang peran sebagai part of solution, bukan malah part of problem dan berbagi informasi yang baik dan benar secara baik dan benar pula “good news is good news, bad news is bad news”
Terdapatnya linkage antara spirit ngeBLOG secara credible dan bertanggung jawab dengan tema Hari Sumpah Pemuda, menjadi semacam pemantik yang membuat saya “tersipu malu” akan fakta kekinian bloggingnya saya.
Motivasi awal saya saat mendaftar akun blogger semata untuk menuangkan letupan-letupan hasrat ingin menulis dan agar bisa saya baca-baca lagi setiap saat. Kalau menulis di buku kan berkemungkinan ganti-ganti buku, ketlisut bukunya, rusaklah…dll. Sedangkan kalau nulis di blog kan bisa long lasting, kapan saja bisa direvisi dan syukur Alhamdulillah jika ada yang berkenan membaca *happy banget*.
Maka, seperti pepatahnya Mr. Stephen King: Menulislah dengan alasan apapun asal bukan untuk meremehkan. Saya sadari banget, bila kualitas tulisan saya di blog masih belum jauh-jauh dari standar: Menulis tanpa berpikir, artinya saya belajar untuk melepaskan setiap kata yang melintas dalam pikiran, hati dan rasa. Itupun saya lakukan (dua tahun awal ngeBlog) dengan memanfaatkan waktu luang ketika ritme pekerjaan sedang slow down dan dengan nebeng komputer di kantor pula ?!.
Hasil instropeksi saya selama ngeBlog, senyatanya saya:
Hasil instropeksi saya selama ngeBlog, senyatanya saya:
- BELUM bisa keep comitment menulis di blog secara ajeg [ada semacam jadwal yang saya patuhi untuk beraktifitas di blog: posting dan blogwalking].
- Masih blogger yang alay…..ala sempat nulis dan ala jadi tulisannya, alurnya gak jelas dan tak jarang ngglambyar alias out of the topic.
- Awalnya mau nulis apa tapi selanjutnya menyimpang menulis yang lainnya lagi. Bisa memulai, tak bisa meneruskan, itulah yang masih kerap menimpa menggalaukan saya dalam negblog.
Some how,
dalam rangka spirit Hari Sumpah Pemuda dan Hari Blogger Nasional, merupakan sebuah refleksi untuk:
semakin meyakinkan diri saya bahwa jika pilihan kita mau ajeg menulis [tidak sekedar ujug-ujug] dalam melakoni peran blogger akan membawa kita pada pencapaian skill menulis yang lebih baik, lebih sistematis, memiliki ciri khas diri kita, mengandung pesan positif yang hendak dibagikan, maka menjadi blogger yang memiliki visi-misi menuliskan content yang berkualitas+bertanggung jawab sehingga isi blog bisa menjadi media berbagi informasi yang inspiratif, memotivasi serta be a part of solution adalah hal yang sangat mungkin untuk terjadi dan bisa dilakukan oleh siapa saja.
Memiliki Idealisme yang dibangun dalam jiwa, dibangkitkan dalam hidup untuk kemudian dialirkan melalui tulisan dengan:
- Komitmen dan konsisten mencintai dunia “ If you don’t love the work you’re doing, you’ll get sick – physically, mentally or spiritually. Eventually, you’ll make others sick too ~ Lorraine Monroe, sehingga bisa mengemas ide yang ingin disampaikan sehingga enak dibaca.
- Menulis sebaik-baiknya karena tulisan yang baik adalah tulisan yang setelah dibaca masih membuat kita ingin membacanya lagi dan lagi. Tiap kali dibaca akan memberikan manfaat yang semakin baik bagi siapa saja yang membacanya. Dan kalau ada yang mengeluarkan lagi sebagai bahan pelajaran, orang lain [berikutnya] yang membaca masih antusias untuk menikmati karena ruh tulisannya masih memiliki daya tarik.
- Tak pernah berhenti belajar karena dalam hal apapun tak pernah ada yang benar-benar profesional tingkat mahir karena menulis adalah skill yang [idealnya] seperti garis linear yang menaik significant ketika berbanding dengan waktu.
siapa saja yang mau concern menulis dengan dilandasi kekuatan jiwa yang lahir dari niat yang bersih, tujuan yang jelas, visi yang tajam, komitment yang kuat, konsistensi yang dinamis [tak cukup jika hanya sekedar stabil] dan sikap mental yang fight kapanpun, dimanapun dan bagaimanapun untuk menulis, InsyaAllah merupakan salah satu pengejawantahan peran blogger dalam mendukung Revolusi Mental untuk Kebangkitan Menuju Aksi "Satu untuk Bumi” Satu Nusa Satu Bangsa INDONESIA MERDEKA !
Yang penting gimana cara melawan musuh yg ada didalam bangsa sendiri.kata bung Karno
ReplyDeleteMengalahkan diri sendiri itu sangatlah tidak mudah ya, tapi kita yakin kita bisa
Deletemerdekaaaa...komitmen memang paling beraaat ya mak..tapi kita pasti bisa kalau memang diniatkan kok! Selamat hari blogger nasional dan juga sumpah pemuda..
ReplyDeleteSelamat Hari Blogger, semoga kita bisa menjadi blogger yg credible Mbak
Deletetetap semangad dalam berbagi
ReplyDeleteAyoo semangat
DeleteBlog adalah tempat kita berbagi suara untuk sesuatu yang lebih baik ya, Mbak Rie. Tak soal betapapun kecilnya. Selamat Sumpah Pemuda dan Hari Blogger Nasional :)
ReplyDeletekecil pun punya arti dan manfaat jika disuarakan/dilakukan dengan tepat dan pada waktunya
Deletetosss dong blogger alay... :D
ReplyDeleteselamat sumpah pemuda dan blogger nasional \m/
emang ada ya blogger alay? =D
Deleteini, saya blogger alay----ala-ala bisa nulis dan di posting deh
Delete#TOS Mbak Riza (aka Mak Echa)
Kalau menurut bukan blog Alay kok Ririe. Banyak konten yang bermanfaat untuk pembaca, seperti saya.
ReplyDeleteKeep spirit !
Aamiin terima kasihhh
Delete