Mendadak pengen posting tentang terasi udang, salah satu BUMBU dapur yang kerap saya gunakan untuk memantapkan rasa sambel. Padahal dulu sewaktu masih di rumah, hampir tak pernah menggunakan terasi saat membuat sambal. Tapi semenjak di Banyuwangi dan kenal dengan Nasi Tempong, Bismillahirrahmaanirrahiim saya pun jadi jatuh hati dengan sambel berterasi. Terasi yang terbuat dari udang rebon atau bisa juga ikan yang difermentasikan sehingga berbentuk seperti pasta, atau orang luar negeri mengenalnya dengan sebutan shrimp paste atau shrimp sauce ini memang sangat mudah didapati dijual di pasar-pasar, baik pasar tradisional maupun modern.
Iyah, pagi ini dapat (oleh-oleh) Terasi Udang dari Pulau Bangka. Aroma udangnya memperkuatkan keharuman terasi seberat 100 gram tersebut. Salah satu hasil diversifikasi pengolahan hasil perikanan yang sudah diketahui bersama kalau ikan termasuk komoditas yang bisa dimanfaatkan secara zero waste. Olahan terasi merupakan salah satu alternatif peningkatan produksi perikanan dan sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan beserta keluarganya, juga bisa berkontribusi menciptakan lapangan kerja baru karena proses pembuatan terasi ini bisa dilakukan mulai dengan teknologi dan ketrampilan yang sederhana (manual).
(Oleh-Oleh) Terasi Udang |
Terasi udang dibuat dari udang atau rebon segar atau campurannya yang dicampur dengan adonan dan bahan tambahan lainnya kemudian dikeringkan dan difermentasikan. Sebenarnya, tak hanya udang yang bisa digunakan sebagai bahan terasi. Berbagai macam jenis ikan, (biasanya) terutama ikan-ikan yang sudah mengalami kerusakan fisik dan tidak memenuhi grade untuk olahan industri, bisa diolah menjadi terasi juga.
Tetapi karena (Oleh-Oleh) Terasi Udang dari Pulau Bangka yang memiliki penampakan visual , (menurut saya) pembuatannya TIDAK MENGGUNAKAN tambahan bahan pewarna karena gradasi warna merahnya terlihat warna natural.
Nah, saya pun jadi teringat salah satu file materi tempo doeloe untuk disampaikan pada salah satu acara dengan masyarakat nelayan di Muncar. Bahan untuk membuat terasi udang adalah:
1. 0,5 kg udang rebon (ikan)
2. 100 gram garam (bisa di adjust sesuai selera)
3. Pewarna merah food grade (optional sih!)
Untuk proses pembuatan terasi udang termasuk sangat simple kok, yaitu:
- Cuci udang hingga benar-benar bersih, kemudian rebuslah udang bersama dengan 150 gram garam kemudian keringkan dengan cara menjemur dibawah sinar matahari kira-kira satu hari.
- Udang atau rebon yang sudah kering kemudian di tumbuk sampai halus, kemudian jemur kembali hingga kering.
- Tambahkan sisa garam ( +50 gram), kemudian tumbuk kembali hingga benar-benar halus dan liat.
- Cetak adonan terasi dengan bentuk sesuai selera bisa silinder, balok atau bulat (namanya bikin terasi sendiri, bisa suka-suka kan bentuknya?)
- Kemudian dibiarkan hasil tumbukan tersebut sampai beberapa hari sampai terjadi proses fermentasi
- Setelah menimbulkan bau khas terasi yang menandakan telah selesainya fermentasi, dibungkus, diberi label serta siap untuk digunakan untuk BUMBU masak di rumah anda.
Apabila pembuatannya concern menerapkan sanitasi dan hygiene: Bahan baku, peralatan, tempat, SDM dan sarana pendukung lainnya, maka bisa menghasilkan terasi udang yang memiliki standar mutu sesuai SNI 01 –2716 -1992 ( Atau SNI terbaru jika sudah diterbitkan versi revisi terhadap SNI yang lama ini);
• Organoleptik : Minimal nilainya 8 (penilaian menggunakan score sheet uji Organoleptik)
• Kapang : Negatif
• E.coli (MPN/gr), maks : 3
• Salmonella: Negatif
• Vibrio cholerae: Negatif
• St, Aureus : 1 X 103• Kadar Air (%): 30 – 50
• Protein (% ): 20
• Abu tidak larut asam (%, maks) : 1,5
Bagi yang suka berkreasi di dapur, mungkin tertarik untuk membuat Terasi Udang ini di rumah? Kalau saya, baru sebatas konsumen terasi dan itupun masih sebatas untuk tambahan sambel.
Bagaimana dengan di rumah Anda, Untuk BUMBU apa saja Terasi Udang selama ini?
Dibikin sambel mak, enak, sayang banyak terasi palsu yg kandungan rebonnya cuma dikit. Tapi kalo yg asli emang bener2 enak.
ReplyDeleteKudu pinter-pinter pilih Terasi ya MBak.
DeletePAs di pengandaran, sempat beli terasi juga. Tapi kayaknya terasinya kurang maknyus.
Akhirnya beli terasi yg di jual kemasan kecil-kecil itu deh (pabrikan)
wenak iki mbak, kalo dijadikan sambel.
ReplyDeletesepp, sepakat
Deletesaya sudah coba terasi dari bangka ini... memang beda kok dengan terasi de daerah saya. terasi bangka saya akui lebih enak dan tidak menimbulkan alergi yang saya alami selama ini ... mantaf infonya salam sukses
ReplyDeleteDaerahnya mana?
DeleteTerasi bangka ini, pertama kalinya saya tahu.
Sebelumnya yg saya kenal Terasi tuban
kalo sambal terasi, menu wajib di rumah
ReplyDeletemakan nasi hangat, tahu goreng plus sambal terasi aja usah nikmat sekali....
jadi penasaran juga sama terasi bangka
Hahahhaaa...iya banget itu Mbak, sambel terasi dengan nasi hangat atau nasi liwet...mantap poll
DeleteDari doeloe saya juga sangat senang sambel terasi itu, seakan menjadi penambah nafsu makan :)
ReplyDeletekira-kira kalau membuat terasi itu sesudah dicetakpaling berapa hari mba?
jadi pengen eksperimen bikin terasi bentuk love :D
Utk cara pengeringan manual dgn asumsi matahari cerah:
Delete1. untuk mengeringkan rebon menjadi siap giling membutuhkan waktu 2-3 hari
2. Untuk mengeringkan terasi sebelum disimpan membutuhkan waktu 1 hari pengeringan
Pengeringan secara terbuka memiliki resiko bau bahan rebon/ terasi yg menyengat,serta bisa menyebabkan bahan mudah mengalami deteriosasi (kerusakan) sehingga menurunkan kualitas. JAdi perlu ekstra atensi saat penjemuran ini.
wah dikira di cirebon doang adanya terasi ternyata di pulau bangka juga ada toh hehehehe
ReplyDeletenah, saya malah belum tahu Terasi Cirebon neh
Deleteterasi itu yang suka dibakar dulu sebelum dipakai kan ya? hihi
ReplyDeleteDIbakar bisa, di goreng bisa, di kukus juga bisa. Sesuai selera masing-masing
DeleteTiba-tiba jadi galau karena stok terasi yang sudah ludes berbulan lalu nih mbak Rie. Asik juga ya kalau bisa bikin sendiri :D
ReplyDeleteYUkkk mbak, minta di kirimin lagi? Atau mau coba bikin sendiri neh?
Deletesaya pernah makan sambel terasi enak banget yang kata temenku di beli di pasar kudus, saya jadi penasaran bagaimana rasa yang dari ini
ReplyDeleteMonggo di order terasi bangka ini ya Mas?
Deletesaya g bisa masak jadi g tau bumbu-bumbu masak hehe
ReplyDeleteTapi tahu kan bedanya garam sama gula? Hehehee
DeleteWaduhhh mantap bener deh nih,,
ReplyDeletejadi pengen nyoba :D
YUkk ahhh di cobain terasinya
DeleteMamaku suka banget buat sambel terasi. Sampai nasgor pun pakai terasi. :D
ReplyDeleteOiiiaa, nasgor kan mantap pulak neh kalau dikasih terasi ya jenk?
DeleteWah mbak ririe bisa bikin, kalau aku mah beli aja :D
ReplyDeleteWeeeiii, sy mah blm pernah bikin sndiri
ReplyDeleteWaktu kecil ibu saya sering membakar terasi lalu dicampurkan ke sambal, rasa sambal makin mantap.
ReplyDeleteSepertinya terasi dari pulang Bangka ini istimewa nih, secara pulau itu dikelilingi laut, sehingga banyaklah udang dan ikannya.
Perhatian: mba Ririe, tolong kirim alamat sampeyan ke saya via email: alris587 ed gmail dot kom. Mba Ririe terpilih sebagai salah satu pemenang berhadiah novel dari posting saya berjudul "Saya Suka Andrea Hirata" di blog saya http://alrisblog.wordpress.com.
Alhamdulillah, dapat novel lagiii..
DeleteTerima kasiiih sangat lho Mas. Niat sih pengen dapat, tapi bisa terpilih dgn comment terpanjang...ahhh kejutaaann banget.
sambal terasi plus lalapan bikin makan semakin nikmat ya Jeng Ririe. Kami penggemar terasi Sidoarjo.
ReplyDeleteSalam
Ternyata tidak terlalu rumit ya membuat terasi udang, boleh dibilang mudah malah. Makasih banyak ya, Mbak, share caranya. Bisa dicoba neh...
ReplyDelete