Setelah ngobras soal Jadah Tempe makanan tradisional khas Yogya, sekarang jumping ke #latepost oleh-oleh lebaran, Bismillahirrahmaanirrahiim, taraaaa….. [Ayo] Masak Gule Ayam Kampung. Asli. Awalnya Our Mommy (Mbok'e) cerita kalau salah satu ayamnya ada yang sok jagoan, sering ngajak berantem ayam lainnya. Akibat ulah jagoan seekor ayam tersebut terjadi keresahan dan jatuh korban…ehm maksudnya ada ayam yang terluka, ada yang depresi kalau saat sore menjelang dan ogah-ogahan masuk kandang.
Tercetuslah ide dan disepakati secara aklamasi “berkurban” ayam kampung jantan untuk dimasak Gule. Alhamdulillah, saya bisa sekip [lagi dan lagi] untuk sesi membedah tubuh ayam setelah disembelih. Pengakuan: sampai hari ini, saya masih belum pernah mengedel-edel ayam dan jenis hewan potong lainnya (kecuali ikan lho).
Dalam edisi masak gotong – royong Gule Ayam Kampung yang kami praktekkan saat mudik lebaran beberapa waktu lalu sebenarnya tidak ruwet dan cukup simple. Apalagi, kan ada Mbak (kakak) dan mbak Ipar plus istri keponakan. Kesempatan emas lagi untuk menjadi pengamat sejati kan ya? *ajimumpung*.
Gule Ayam Kampung Asli Ndeso |
Secara pengamatan saya, racikan dan komposisi/jenis BUMBU BAHAN DASAR yang digunakan sudah biasa ada di dapur rumah, yaitu:
1. Bawang putih =18 siung (1 bungkul)
2. Bawang merah = 17 siung
3. Cabe rawit = 9 buah
4. Cabe merah besar = 7 buah
5. Lengkuas= 2 ruas jari (+3cm *)
6. Kunir = 3 ruas jari atau 4 cm
7. Ketumbar = 2 sdt
8. Kemiri = 10 butir
9. Jahe = 2 ruas Jari
10. Serai = 2 batang *)
11. Kelapa = 1butir (diambil santanya)
12. Daun jeruk purut = 5 lembar
13. Daun Salam = 5 lembar
14. Minyak goreng secukupnya (untuk menumis)
15. Garam dan Gula pasir = secukupnya
Noted: Asumsi kuantitas bumbu di atas berdasarkan berat ayam yang mencapai sekitar 2 kilogram (berat netto setelah dibersihkan lho?).
Adapun cara memasak gule ayam kampung, yang bisa saya narasikan kira-kira seperti berikut ini:
- Yang pertama dilakukan, pastinya merebus daging ayam yang sudah dipotong-potong hingga dagingnya empuk. Berhubung usia ayam jantan yang dikurbankan sudah “berumur”, salah satu bukti adalah adanya JALU atau taji di kakinya. Oleh karena itu perlu treatment agar dagingnya bisa empuk tidak pakai lama yaitu menggunakan bahan tambahan yang terdapat di pekarangan rumah yaitu buah pepaya yang masih muda (daripada repot-repot ke pasar cari buah nanas) yang disertakan dalam perebusan.
- Sambil menunggu daging ayam empuk, bisa dipersiapkan bumbunya. Menghaluskan Item bumbu 1 s/d 10 serta garam. Sebagian lengkuas dan serai dihaluskan, sisanya dimemarkan saja (opsi ini customize dan kami prefer sebagian dihaluskan dan sebagian dimemarkan).
- Tumis bumbu yang sudah halus bersamaan dengan lengkuas+serai yang dimemarkan, daun salam, daun jeruk hingga tercium aroma harum mewangi bumbu.
- Tuang kaldu ayam pada hasil tumisan bumbu dan tambahkan gula sesuai selera.
- Masukkan daging ayam dan santan, nyala api dijaga sedang-sedang saja dan sesekali diaduk agar snatan tidak menggumpal/pecah. Tunggu hingga mendidih, angkat dan Gule Ayam kampung asli siap disantap bersama.
Racikan Bumbu Gule Ayam (diulek manual di Layah/Cobek) |
Oleh karena, pagi sudah menjelang siang dan belum pada sarapan, yaa….tanpa perlu di plating dan gak pakai garnis-garnisan, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya kandaslah sepanci gule ayam kampung untuk menu sarapan sekaligus makan siang #irit.
Gimana, [Ayo] Masak Gule Ayam Kampung sangat praktis kan?
Apalagi saya yang lebih banyak jadi pengamat, berasa jadi juri lomba memasak banget. Hehehehe…
*Sebenarnya ada foto saat penyembelihan ayam tapi gak dipublish, takutnya nanti menimbulkan efek sadisme
giling pake tangan ya mbak bumbunya, keren.
ReplyDeleteIya Mbak, kalau di rumah ortu masih sangat jarang menggunakan blender utk menghaluskan bumbu. Kecuali kalau ada hajatan, sesekali bumbu di blender dan itu pun ala kakak saya yg berinisiatif buatin bumbu di rumahnya br di bawa pulang.
DeleteWahh enyak, aku biasanya pake bumbu instan #EmakMales
ReplyDeleteKalau saya masak sendiri (semenjak menikah) Untuk masakan yg bumbunya kompleks saya juga beli bumbu instan atau minta Kakak utk buatin (stock) jd saya tinggal pakai. Kalau utk masakan yg simple, ulek sendiri atau cukup di rajang-rajang, hehehe
DeleteTapi utk Gule dan kare, entah kenapa menurut lidah saya taste-nya asing, mgk krn konstruksi rasa terhadap masakan sdh kental dgn cita rasa bumbu yg biasa dibuat sewaktu di rumah dulu.
duh ngiler
ReplyDeletejadi laperrrr,paling suka makan gule ayam pake kulupan hehe
ReplyDeletekarna saya ga bisa masak jadi beli diluar aja deh, gara-gara liat gule ayam kan jadinya pengen keluar nyari. :'(
ReplyDeletengileeer
ReplyDeletesluurrrp sweger abis ni siang siang makan ni ayam mb ri
ReplyDeleteAyo kapan aku diundang makan. Hahaaa.... Anak2ku suka ayam digulai. Maklum lama di Sumatra.
ReplyDeleteMau dong Mbak Rie Gule ayam kampungnya. pastinya enak tuh....
ReplyDeleteberasa pengen pulang kampung lagiiiiiii
ReplyDeleteKucing di rumahku juga sok jagoan Mbak,
ReplyDeletecoba itu ayam bisa ditemuin,
tapi dah meninggal ya
wah enak nih, klo pas pulang kampung bisa coba nih resepnya, terima kasih mbak :)
ReplyDeleteEnak keliatannya. Kalau orang tua saya dulu bikinnya ditambahin kentang, maknyus.
ReplyDeleteIni makanan favorit kalo lagi pulang kampung, dan masakan paling enak selalu masakannya ibu di kampung, huhu, jadi kangen. Pernah juga beberapa kali nyobain rendang ayam (bisa dbaca), uniknya Indonesia resepnya ada macem-macem tiap daerah :D
ReplyDelete