Gelombang Mozaik

DanBismillahirrahmaanirrahiim, Puisi Gelombang Mozaik ini sebenarnya rikues dari Jeng Una dan sengaja saya posting di blog ini untuk mengumpulkannya agar terdokumentasi dengan rapi...cieee..cari-cari alasan deh. Dan sekaligus melengkapi puisi ini, saya ambilkan foto-foto how beautiful the sky hasil capture-nya Una.

Gelombang Mozaik

Pada bentang buana yang menghampar
Lukisan langit yang membuncahkan kagumku
Berdispersi dalam pancaran serat-serat biru
Koheren
Menggelombang

Pinjam dari Una
Lalu udara yang hinggap, mengusap keningku penuh mesra
Sedetik mengacak rambutku bergerai masai
Dan awan-awan yang bermozaik-mozaik
Membersihkan jeda yang memasung pesona nirwana
Mendayu-dayu keterpesonaanku menatapi angkasa

Jika sejuk pagi dan hangat mentari mengizinkan embun mengering
Menghampirkan sesore yang menyingkap hangat siang
Menampakkan rerupa angkasa
Bersama tarian kosmis yang menggelombang
Memenuhi atmosfir senja dan kosmosnya

Sinergi ayat-ayatNYA slalu mendulang takjub
Mengetat lekat
Menyentuh pixel-pixel hati
Maka biarlah hidup sewajarnya mengalir
Dan aku pun bersenyawa dalam alur sejarahku 


Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

23 comments:

  1. bersenyawa dalam alur sejarah menuju cita, sebuah senyawa baru terbentuk dengan indah yang menghentak segala gelombang yang akan menaruh penghargaan atas segala kebaikan yang ada.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiiinn, senyawa yang salit mengaitkan dari masa ke masa...akan mengalir pada titik akhir: bahagia dunia akherat, AMiin:)

      Delete
  2. gambarnya baguuuus, puisinya apalagi. keren deh, mba Rie :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehehe..tuh bakat lamainya Una jd fotografer kayaknya

      Delete
  3. Mozaik...
    Memang indah kata ini dijadikan pilihan kata dalam puisi ya mbak.
    Puisinya bagus mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya terlintas saja kata Mozaik saat Una rikues puisi yg mau aplut dengan foto-foto langit

      Delete
  4. pixel hatiku, yang mula mula redup..
    menjadi terang terkena flash puisinya mbak...*eeaa *wkwkwk.. :D

    ReplyDelete
  5. Kayak pernah baca nih puisi, wkwkwk...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya neh sama, dimana ya pernah baca puisi tersebut?

      Delete
  6. diikut sertakan lomba kayanya bakal jadi juaranya nih, rangkaian kata dan gambarnya pas dan menyentuh banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehee..aklau ikutan lomba puisi yg serius, asli sulit menang sob..secara dr konteks sastra, puisi saya masih asal-asalan

      Delete
  7. 'pixel hati' ..
    wah sampai istilah desain grafis masuk ke puisi ini .. ahahaha :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh ya? Pixel itu istilah desain grafis ya? #Lugu

      Delete
  8. WOW! Juaranya deh kalau masalah puisi ;)

    ReplyDelete
  9. weitss! duet maut antara puisi dan gambar nih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah bisa seirama puisi dan gambar langitnya

      Delete
  10. Banyak pake istilah2 yg ga umum nih, mantab puisinya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehhee...ya harap maklum pujangga gak jelas yg gini ini

      Delete
  11. hmmm..., bagus sekali puisinya mbak
    sungguh...

    ReplyDelete
  12. iseng2 mampir baru kebaca, wah boleh juga,...

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.