Banyak hal
yang membuat rasa ingin tahu dan menimbulkan ketertarikan tersendiri manakala
kita berada di daerah baru atau belum pernah kita singgahi sebelumnya. Tak
terkecuali dengan saya yang menjadi warga pendatang di Banyuwangi. Geografi
wilayah Banyuwangi yang dikenal juga dengan nama Bumi Blambangan ini menawarkan
banyak pesona alam yang membangkitkan gairah adventure seperti Kawah Ijen,
Sukamade, Alas Purwo, Pulau Merah,
Gunung Raung, TN Baluran, G-Land [Pantai Plengkung], Pantai Bama, dan masih banyak tujuan wisata alam
lainnya. Dan Bismillahirrahmaanirrahiim aneka
wisata kuliner di Banyuwangi juga tidak
kalah menggoda karena memiliki cita rasa yang khas dan bisa digolongkan dalam
hot list menu kuliner Nusantara. Beberapa makanan khas Banyuwangi yang berada pada
urutan papan atas atau most wanted
antara lain sego cawuk, sego tempong, rujak soto, dan pecel rawon.
Dari sekian banyak
ragam wisata kuliner yang bertebaran di seantero wilayah Banyuwangi, saya pribadi menilai jika sego
tempong ~ Nasi Tempong yang paling recomended
dari segi keunikan dan nilai kandungan gizinya. Awal mula saya mencoba makan
sego tempong hanya sekedar mencari variasi menu makanan saja, ketika itu diajak
oleh teman.
“Sudah
pernah nyobain sego tempong?” tanya seorang teman, kala itu belum lama saya
tinggal di Banyuwangi.
“Dengar namanya sih sudah beberapa kali, tapi
belum pernah nyobain Mbak. Menu kombinasi seperti Rujak soto atau rawon pecel
juga ya?”
“Kalau Sego tempong lebih ajib deh, mau makan
tiap hari justru bikin sehat lho? Kalau Rujak soto atau Rawon Pecel kan
berbasis daging/jeroan yang rentan bikin kolesterol” jelas teman saya ala
seorang marketing saja layaknya.
“Lha memang tempong itu apa artinya? Nasi tempong....masakan
nasi terus diapain kira-kira?”
“Tempong itu kan bahasa Osing...artinya tamparan, Non!”
“ Hah? Jadi beli makan bonus nampar orang gitu
ya...”
“ Dasar pikiran preman, ya enggak gitu. Maksudnya
adalah sensasi jika makan sego tempong itu berasa kena tamparan karena tingkat
pedesnya yang amat sangat..”
“Oh ya?!”
“Biar lebih jelas, kita buktikan saja
langsung ke Sukowidi ya... ”ajaknya dengan antusias.
Menu sego tempong by request |
Saya tidak
meragukan wawasan kuliner teman saya tersebut, oia..namanya Mbak Patmi [tapi
sekarang dia sudah pindah kerja di Jakarta] karena dia pecinta wisata kuliner. Sebenarnya tempat/warung yang menjual sego tempong yang
sudah jadi legenda bagi para penikmat kuliner ini cukup banyak di Banyuwangi
dan tidak sulit untuk menemukannya. Dan yang menjadi favorite teman saya
tersebut adalah yang berada tidak jauh dari perempatan Sukowidi yang terkenal
dengan nama Warung sego Tempong Sukowidi,
lokasinya cukup strategis yaitu tidak jauh dari lampu merah Sukowidi.
“Nasinya di masak pakai kukusan..jadi taste
nasinya lebih khas” kata Mbak Patmi menjelaskan salah satu nilai plus sego
tempong sukowidi.
Kukusan
adalah alat yang di gunakan menanak nasi yang terbuat dari anyaman bambu. Bagi
orang yang tinggal di desa atau pernah tinggal di pedesaan, tentu sangat
familiar dengan kukusan, saat ini pun masih banyak yang menggunakan alat
kukusan terutama kalau ada hajatan karena harus masak nasi dalam jumlah yang
banyak sehingga lebih cepat kalau pakai kukusan tentunya. Kenapa saya bisa tahu?
Karena di rumah Lamongan masih menggunakan dandang dan kukusan untuk memasak
nasi...Keren kan? Nah lho, kok jadi bahas kukusan ya..
Kembali pada
nasi tempong sukowidi yang biasanya buka sore selepas ashar dan sekitar jam
delapan malam sudah ludes jualannya. Selain ciri khas nasinya di masak dengan
kukusan, ada lagi yang berbeda yaitu terasi yang digunakan juga spesial
menggunakan terasi berbahan dasar teri nasi karena pada umumnya terasi berbahan
udang kering. Terasi tersebut bisa dipesan melalui pedagang di Pasar
Banyuwangi.
Sego tempong buatan sendiri |
Pada umumnya para penjual sego tempong buka pada sore sampai malam hari, tapi ada juga yang buka mulai pagi salah satunya yang cukup terkenal adalah Mbok Wah di daerah Bakungan (Glagah). Jika anda datang, jangan heran kalau harus antri tempat duduk karena yang datang menyantap menu sego tempong siang hari juga banyak yang terdiri dari anak sekolah [penghuni kost] dan para karyawan/pekerja.
Warung Mbok WAh, salah satu penjual Sego Tempong yang laris |
Lantas apakah yang unik, menarik dan nilai plus dari kuliner Sego Tempong ini?
Cita rasa yang yang khas dari jenis kuliner ini adalah dari sajian sambal mentahnya yang aroma dan cita rasanya khas rasa pedasnya yang memberikan sensasi ‘menampar’, diracik dari bahan yang serba mentah: Cabai rawit, tomat ranti (Solanum lycopersicum) yaitu jenis tomat yang permukaannya bergelombang, kemudian gula pasir, terasi, garam dan tidak lupa air jeruk limau (orang-orang disini menyebutnya jeruk sambel) yang bikin menggugah selera. Semua bahan tersebut di ulek kemudian disajikan bersama kulupan (bahasa jawa) yaitu sayur-mayur yang direbus. Ada banyak alternatif saxur yang digunakan, antara lain: genjer, kacang panjang, terong telunjuk [umumnya yang dipilih yag wrana ungu dan masih muda], bayam, sawi, selada, daun singkong bahkan juga ada yang daun pepaya, tidak lupa agar lebih mantap lagi ditambahkan daun kemangi segar dan irisan timun....hemm bikin ngiler kan?. Biasanya para penjual sego tempong menggunakan kulupan minimal 3 jenis sayur [selain daun kemangi]
Paket standar sajian sego tempong adalah : nasi putih, kulupan, lauk gorengan: tahu, tempe, ikan asin dan dadar jagung dan pastinya sambel khasnya sego tempong yang maknyusss dengan harga berkisar empat sampai lima ribu Rupiah. Tapi jangan kuatir, biasanya ada banyak menu pilihan lauk yang bisa ditambahkan sesuai selera: daging ayam, telur asin, telur ceplok, telur dadar, aneka sea food, pepes dll. Untuk paket Advanced tersebut harganya juga masih ramah di kantong yaitu delapan sampai sepuluh ribu Rupiah, namun tentu saja harga akan semakin mahal jika anda semakin banyak mengambil lauk tambahannya...Kalau beli nasi tempong di bawa pulang, biasanya dibagian dalam bungkusnya dikasih daun pisang sehingga aroma nasinya jadi lebih unik deh.
Pada dasarnya sensasi ”tamparan” pada sajian nasi tempong memang pada sambalnya yang super pedas, dimana rasa pedas tersebut baru akan sampai puncaknya saat kita benar-benar berhenti menyantap sego tempong. Untuk warung-warung sego tempong yang jumlah pengunjungnya banyak alias ramai seperti di warungnya Mbok Nah dan Mbok Wah, pembuatan sambalnya langsung dalam skala besar jadi pedas semua. Tapi penjual nasi tempong yang tidak begitu banyak pembeli, kita masih bisa ‘negosiasi’ pada saat memesan sego tempong, tinggal request mau yang pedasnya lunak, sedang, atau superpedas.. karena mereka biasanya baru membuat sambelnya saat pembeli memesan. Keuntungannya kalau sambel yang fresh from the cowek (alat untuk menghaluskan sambel) adalah kita bisa memesan mau pakai cabai berapa buah, pakai gula atau tidak.
Pada dasarnya sensasi ”tamparan” pada sajian nasi tempong memang pada sambalnya yang super pedas, dimana rasa pedas tersebut baru akan sampai puncaknya saat kita benar-benar berhenti menyantap sego tempong. Untuk warung-warung sego tempong yang jumlah pengunjungnya banyak alias ramai seperti di warungnya Mbok Nah dan Mbok Wah, pembuatan sambalnya langsung dalam skala besar jadi pedas semua. Tapi penjual nasi tempong yang tidak begitu banyak pembeli, kita masih bisa ‘negosiasi’ pada saat memesan sego tempong, tinggal request mau yang pedasnya lunak, sedang, atau superpedas.. karena mereka biasanya baru membuat sambelnya saat pembeli memesan. Keuntungannya kalau sambel yang fresh from the cowek (alat untuk menghaluskan sambel) adalah kita bisa memesan mau pakai cabai berapa buah, pakai gula atau tidak.
Kuliner sego tempong akan lebih "nampar" kalau ramai-ramai |
Bagi yang
ingin merasakan sensasi tamparan yang romantis, silahkan datang di warung
lesehan sego tempong yang biasa buka sore hari bersama pasangan anda, dijamin akan
puas oleh ‘tamparan’ romantis setelah menyantap sego tempong. Sekedar tips jika
ingin segera menetralkan tamparan pedasnya sego tempong, pesanlah minuman yang
panas: teh panas, jeruk panas atau air putih panas!
Selamat
mencoba kuliner sego tempong ini kalau kebetulan melintas di Banyuwangi atau silahkan meraciknya sendiri
di rumah masing-masing, tidak sulit untuk menghidangkan sego tempong kok.....