Kenapa Bunga Mawar Tidak Berbau Harum? Varian tanaman hias Bunga Mawar yang identik sebagai simbol romantisme karena kerap dibawakan atau diberikan oleh seorang pria untuk orang yang disayanginya. Setangkai bunga mawar merah, yang membuat hati lumer dan pipi merona bagi yang menerimanya, apalagi jika dibwakannya saat malam minggu atau moment special candle light dinner. How wonderful moment yang tak akan dilupakan deh pokoknya.
Bismillahirrahmaanirrahiim, di rumah memang tidak banyak tanaman bunga. Sebagai orang desa dan berjiwa petani sejati [baca: tulen], maka mayoritas tanaman yang berada di sekitar rumah adalah yang bersifat produktif yaitu yang ada manfaatnya untuk kebutuhan sehari-hari seperi pohon pisang [paling dominan] dan aneka pohon bergenre dikotil: mangga, sirsak, jeruk, jambu, lamtoro, sono, waru, nangka dan masih banyak lagi jenis lainnya.
Dan ada juga jenis tanaman yang digunakan untuk bumbu dapur dan atau apotek hidup: kunir [putih + kuning], kencur, laos, lombok, pepaya, gingseng jawa, dan masih ada lagi beberapa lainnya. Kalau disebutkan semuanya, postingan ini bisa mirip buku absen aneka tanaman di sekitar rumah dimana saya lahir dan dibesarkan tentunya.
Padahal sebenarnya hanya ingin sedikit sharing Kenapa Bunga Mawar Tidak Berbau Harum yang terinspirasi #ciee...keren banget neh pakai istilah inspirasi dari bunga mawar yang setiap kali saya mudik selalu ada yang mekar demikian indahnya dengan semerbak aroma harum mewangi yang menawan. Hanya ada dua jenis mawar yang ada di rumah yaitu mawar merah dan mawar pink.
Nah melihat cantiknya bunga mawar tersebut, saya jadi teringat beberapa waktu lalu (sudah lumayan lama juga juga) melihat betapa menariknya tanaman bunga mawar dengan aneka warna dan ukurannya yang dijual di tempat penjual bunga.
Beberapa kali membaca artikel, konon dengan menanam aneka tetumbuhan bisa menjadi sarana edukasi yang efektif khususnya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tumbuhan sejak dini. Secara luas, dengan memiliki banyak tanaman juga bisa menjadi media pembelajaran agar anak perduli pada lingkungan dan memiliki rasa empati yang tinggi.
Awalnya saya tertarik untuk membelinya tapi saya urungkan karena ternyata bunga-bunga mawar tersebut tidak memilik harum khas bunga mawar. Iya kan saya masih setia sebagai penyuka bunga mawar yang asli dan alami dengan aroma khas yang harum mewangi sepanjang kelopaknya belum rontok.
Tidak hanya bunga mawar, tapi jenis-jenis bunga lainnya ternyata tidak lagi memiliki aroma wangi yang sama seperti jenis bunga awalnya dan bahkan ada yang tidak memiliki aroma sama sekali dibanding dengan bunga sejenis yang tumbuh secara alami [tanpa rekayasa genetika].
Sepertinya fokus penelitian [rekayasa genetik pada tanaman bunga] termasuk mawar hanya terfokus untuk meningkatkan kulitas bunga dari segi bentuk, aneka warna dan ukurannya, dan masih ‘tertinggal’ akan daya tarik bunga yang sebenarnya yaitu harumnya yang khas dan spesifik.
Alan Blowers, kepala bioteknologi kembang untuk Ball Helix, sebuah perusahaan biotek di Chicago Barat, Illionis, mengatakan bahwa warna mendapatkan prioritas utama saat pembiakan dilakukan.
Persilangan selektif telah mengurangi wangi kembang menjadi hampir tidak berbau sama sekali. Kembang-kembang dibiakkan untuk warna, ukuran dan umur panjang tanpa ada perhatian terhadap wangi floranya.
Wangi dihasilkan oleh senyawa-senyawa volatil pada tanaman dan memiliki beberapa kegunaan penting. Wangi tidak hanya menjadikan bunga berbau harum tetapi juga menarik serangga polinator dan menolak hama. Senyawa-senyawa volatil ini juga digunakan untuk memberi sinyal tanaman lain.
“Tanaman menggunakan wangi flora untuk menarik polinator atau untuk menolak serangga berbahaya. Wangi flora mulai terbentuk sebagai minyak yang dihasilkan oleh daun bunga pada kebanyakan tanaman. Karena minyak-minyak ini mudah menguap pada suasana panas, maka para ilmuwan menyebutnya sebagai senyawa volatil. Aroma bunga bisa mengandung antara tujuh sampai sepuluh minyak berbeda, seperti pada bunga snapdragon atau petunia, atau bisa mencapai 100 zat kimia berbeda, seperti pada bunga anggrek,” papar editor ScienceDaily.
Ada beberapa contoh tanaman yang telah terinfeksi dengan sebuah virus dan telah melepaskan senyawa volatil yang mensinyalir tanaman lain untuk memasang sistem pertahanan terhadap virus tersebut. Dengan memahami bagaimana senyawa volatil dihasilkan dan gen-gen apa yang terlibat, Dudareva berharap untuk menghasilkan lebih banyak kembang-kembang yang berbau lebih harum dan bahkan mengontrol saat pelepasan wanginya.
“Industri flora tertarik dalam menghasilkan kembang-kembang yang semerbak mewangi di malam hari, ketika kita berada di rumah saat pulang kerja. Petunia merupakan salah satu jenis kembang yang melespakan aroma wanginya di malam hari, jadi kita tentu dapat meniru ini. Tetapi sebelum kita membuat kembang yang lebih wangi di malam hari, kita perlu mengembalikan aroma wangi sebagian besar bunga yang telah hilang,” papar Dudareva lebih lanjut.
Semoga hasil penelitian lebih lanjut bisa mengembalikan wangi-wangi bunga seperti asalnya dan kemungkinan menghasilkan varian wangi baru yang lebih beragam. Karena masa depan seluruh jenis tanaman tergantung pada polinator serangga yang tertarik terhadap wangi kembang. Tanpa serangga-serangga ini, tanaman-tanaman tidak bisa berkembang biak dan akan mati. Dan daya eksotis sebuah bunga tak akan sempurna jika TAK ADA harum baunya.
Jadi, boleh dong di share apa saja tanaman hias favorit Anda yaa......