Kidung Kinanthi

Life is flowing in its story leaving history

  • Home
  • About
  • Sitemaps
  • Article
    • Opini
    • Story of Me
      • My Diary
      • My Poem
      • True Story
      • Love Story
    • Contact
    • Disclosure
  • UMKN Visit
  • News

Alasan saya Blogging pertama kali adalah untuk memelihara dan meningkatkan kesukaan (hobi) menulis agar lebih baik lagi. Tepatnya agar lebih meningkatkan semangat dan kualitas  menulis.

Satu alasan sederhana kenapa saya memberanikan ngeblog karena memang ingin lebih termotivasi dalam menulis. Sebenarnya Bismillahirrahmaanirrahiim alasan kenapa ngeblog pertama kali ini sudah beberapa kali saya singgung dalam beberapa kali postingan dan secara panjang lebar juga telah saya tuliskan dalam Writer Wannabe.

Kesukaan membaca buku sejak SD, secara pelan dan pasti telah memantik hasrat ingin menulis. Saat duduk di bangku SMP, saya mulai suka nulis puisi-puisi alay gettu deh. Sekedar asal tulis di sobekan kertas atau di lembaran buku tulis dan masih belum begitu intensif. Hobi menulis menjadi lebih kuat Saat SMA kaena saya merasa tertantang untuk mengirimkan tulisan di media cetak atau koran. Beberapa kali kiriman tulisan gagal dan secara tak terduga sebuah cerpen yang saya beri judul Pak Sopir ternyata di muat di koran lokal. Dan beberapa tulisan saya selanjutnya menyusul ditayangkan di Koran Karya Dharma (saat ini sudah tidak terbit).

Merasa makin PeDe, saya pun memberanikan diri untuk mengirimkan tulisan ke media yang lebih keren saat itu seperti Koran Surya, Surabaya Post dan Jawa Pos. Taraaa….. tulisan yang saya tulis dengan pulpen di kertas folio dan kadang di HVS itu pun sukses tanpa status. Iya sih, ada sebagian yang dikembalikan dengan disertai coretan, kritikan dan saran-saran (yang saya gak mudeng implementasinya gimana dalam tulisan).

Some how, saya pun mengalami masa surut asa untuk kirim-kirim tulisan dan total pasif saat jelang akhir masa kuliah. Kemudian masuk dunia kerja, baru mulai tergelitik rasa galau kenapa saya tidak menulis lagi ya? Tapi saya sadar kalau kirim ke media, kualitas tulisan masih jauh dari kriteria layak publish. Tapi saya juga ingin menulis dan ada sesuatu yang bisa membuat saya bersemangat dalam menulis. Kalau saya menulis di buku dan di komputer (kantor), kan sama saja seperti edisi-edisi sebelumnya. Menulis saat ingin menulis saja dan sudah deh menjadi bisu dalam buku atau file di PC.
hobi; passion; menulis
Hingga kemudian, mulai kerap membaca berita tentang fenomena blogging. Tak lantas membuat blog, berbagai ketakutan dan kekuatiran bahwa membuat dan memiliki blog itu sulit menjadi batu pengganjal niat saya untuk melanjutkan bikin blog.

Alhamdulillah, rasa penasaran saya bisa mengalahkan berbagai ketakutan saya untuk ngeblog. Kalau punya blog, akan semakin kuat motivasi saya untuk aktif menulis dan menulis lagi.  Lha kalau postingan di blog ada yang membaca atau bahkan kemudian ada yang mau berkomentar, bukankah itu mirip seperti sorak-sorai penyemangat penonton sepak bola yang memberikan dukungan terhadap sebuah tim sepak bola kan?

Apalagi dengan menulis di blog, kan tak perlu ribet dengan birokrasi redaksional. Yang penting menulis dengan berpedoman rambu-rambu etika:  tidak menulis hal-hal yang berbau SARA, tidak provokatif dan tidak SARU, apa saja yang saya tulis bisa deh tayang. Kapan saja pengen nulis, bisa dipublish di blog. Next time, jika ada kesempatan atau ingin memperbaharuinya, bisa kapan saja di make over atau re-post tho?  Ohh…berasa gimana gettu bisa punya tulisan yang tayang di media internet. Keren-lah pokoknya.

Jangan tanya, seperti apa hasil karya tulisan saya di Fase-fase awal ngeblog. Dan saya akui (kemudian) bahwa skil menulis juga butuh waktu, proses dan praktek. Sekian tahun ngeblog, tak mungkin dong saya terus-terusan merasa oke-oke saja dengan dalil alasan pertama kali blogging: semata demi menyalurkan kesukaan menulis?

By the time, semakin ke kini, semakin banyak kenal dan berinteraksi dengan blogger – blogger yang senior, baik pengalalaman maupun kualitas ngeblognya, saya juga ingin ketularan: punya Tujuan yang jelas dalam ngeblog atau istilah kerennya: visi dan misi dalam menulis di blog. 
Blogging is about being yourself and putting what you have into it.

Sebuah nasehat yang menyejukkan, sekaligus penuh motivasi untuk ngeblog lebih produktif dan berkualitas. Bagaimana menerjemahkan aktifitas blogging untuk menulis dengan alasan apapun asal bukan untuk meremehkan tapi tetap concern untuk memperbaharui ketrampilan menulis.  

Saat ini, keaktifan ngeblog masih kerap kena hempasan moody dan harus dikompromikan kegiatan rutin off line juga karena memang saya setuju dengan semboyan “produktiflah ngeblog, tapi prioritaskan keluargamu”. Artinya, saya harus mengharmonisasikan antara online dan off line kan?

Tetap harus ada yang di prioritaskan. Khususon untuk ngeblog, saya ingin menulis sebaik-baiknya yang lebih baik karena tulisan yang baik adalah tulisan yang setelah dibaca masih membuat kita ingin membacanya lagi dan lagi. Tiap kali dibaca akan memberikan manfaat yang semakin baik bagi siapa saja yang membacanya. Dan kalau ada yang mengeluarkan lagi sebagai bahan pelajaran, orang lain [berikutnya] yang membaca masih antusias untuk menikmati karena ruh tulisannya masih memiliki daya tarik (kebaikan).

Jadi secara sederhana pula, untuk mewujudkan visi ngeblog di atas adalah berusaha menjadikan kegiatan menulis dan membaca menjadi  kegemaran (hobi) satu paket yang terintegrasi (saling melengkapi). Tidak hanya membaca text/buku tapi membaca dinamika sosial, pendapat orang lain, dinamika di sekitar kita. Karena ide menulis bisa tentang apa saja yang saya rasakan,lihat, dengar dan alami pengalaman. 

Untuk pengalaman, kan tak harus menunggu punya pengalaman sendiri, kejadian di sekitar kita termasuk pengalaman yang memilik resources luar biasa untuk dituangkan dalam tulisan yang bermanfaat bagi orang lain.
Bagimana dengan Anda, apa neh alasan  ngeblog  pertama kali?

30
Share
Bismillahirrahmaanirrahiim,

Blog ini: www.ririekhayan.com merupakan blog personal yang saya kelola sendiri sebagai pemilik blog yaitu Ririe Khayan. 

  1. Semua artikel yang dipublish di blog ini sebagian besar merupakan tulisan pemilik blog ini, kecuali guest post dan placement artikel, meskipun penulisnya orang lain tapi tetap melalui proses filter dan penyesuaian secukupnya sehingga memiliki ciri khas dengan blog ini. 
  2. Konten yang berupa review blogger, produk, jasa atau suatu tempat wisata dan atau repostase di blog ini tidak selalu berisi tulisan berbayar. Review dan repostase masih lebih banyak bersifat sharing informasi dan dokumentasi pengalaman pribadi.
  3. Di dalam blog ini memasang iklan Adsence, affiliasi dan digunakan untuk mengikuti kompetisi blog atau pun jenis perlombaan lainnya.  
  4. Blog kidung kinanthi ini juga menerima postingan kerjasama atau advertorial dari pihak lain dengan kompensasi tertentu, bisa berupa sample produk atau review atau penulisan yang bekerjasama dengan pihak lain dengan kesepakatan tertentu dan pemilik blog tetap berusaha membuat opini yang obyektif, seimbang dan berdasarkan pengalaman dari produk tersebut. 
  5. Setiap postingan yang sifatnya sponsor post akan diberi label: Advertorial/Sponsored Post dan atau Review.
  6. Opini dan ulasan terhadap produk barang atau jasa yang direview menggunakan sudut pandang pemilik blog. Untuk klaim, penawaran, pertanyaan dan hal lain yang berkaitan dengan produk atau jasa harus ditujukan kepada pemilik produk, barang atau  jasa tersebut. 
  7. Untuk postingan yang sifatnya sponsor post atau dengan pihak lain, Saya menawarkan opsi link dofollow tidak permanen  dengan masa aktif link dofollow adalah 3  bulan (negotiable). Setelah masa aktif dofollow habis, maka link akan saya ganti menjadi nofollow (artikel tetap tayang di blog) dan akan dilakukan perubahan secukupnya bilamana dipandang perlu untuk menyesuaikan dengan situasi dan aturan yang berlaku. Jumlah link klien dalam satu artikel maksimal 2 link saja yaa plus link internal ke salah satu artikel di blog.
Demikian disclosure ini dibuat mengacu pada  peraturan google sebagai guidance dalam melakukan dan membuat postingan kerjasama yang sifatnya advertorial di blog www.ririekhayan.com dan apabila terdapat point di dalam brief kerjasama yang berbeda  daripada isi disclosure (terutama terkait masa aktif link doffolow), maka bisa disampaikan dan dibahas dalam negosiasi.



Best Regards,

Ririe Khayan
My Blog 
Me on Facebook
Me  on Twitter
Me on Linkedin
Me on Instagram
Email: ririekinanthi8p@gmail.com
Phone: (62)85746557759

0
Share
Bismillahirrahmaanirrahiim, Saling sinambang atau silaturahim ke rumah saudara, sanak kerabat dan ahandai taulan tetap menjadi hal penting. Era digital dan semaraknya fasilitas sosial media, menjadi penghubung jarak yang berjauhan sehingga bisa mendekatkan untuk interaktif lebih intensif. Tapi, yang namanya berkunjung dan bertemu langsung tentu menjadi salah satu kebiasaan baik yang seyogyanya lestari sepanjang masa. 

Masing-masing media dan komunikasi memiliki keunikannya sendiri. Demikian pula dengan beranjang sana. Chemistry dan euforianya tentu tak akan sama dengan say hello via Whatsapp, Telegram, Line, BBM, FB, Twitter atau media-media sosial lainnya berbentuk digital. 

Terlebih bila sanak saudara masih termasuk dalam layer yang tidak atau belum berinteraksi dengan teknologi komunikasi. At least, untuk generasi orang tua saya ke atas (angkatan simbah dan sedulur-dulurnya) mayoritas berdomisili tak berjauhan, maksimal ya beda desa saja. Jadi saling berkunjung ke family  bisa dibilang merupakan bagian dari aktifitas sehari-hari. Apalagi kalau masa musim tanam padi, saat panen atau pekerjaan musiman lainnya di sawah bisa dibilang saling bergantian, lumayan banget bisa ngirit pengeluaran untuk ongkos tenaga kerja di sawah. 
Happy Family
Beginilah penampakan saudara laki-laki saya,
wajar kan jika kerabat Simbah wondering; siapa yang mana?
Ini tentang (Sebuah) Pertanyaan Favorit Saat Berkunjung ke Rumah Kerabat. Saat kami (saya bersaudara) sudah beranjak besar dan meniti garis hidup di luar daerah, moment beranjang sana ke kerabat secara berduyun-duyun biasanya pas lebaran atau ketika ada hajatan mantu. Pada kesempatan berkunjung barengan ke desa kelahiran simbok saya, ada adegan yang sama dan hampir selalu berulang. 

Sebut saja Desa Piyak, asal leluhur dari garis Simbok saya. Bila kami bersilaturahim berbondong-bondong, dengan penampakan kami yang tidak lagi anak-anak, para kerabat simbah yang kami datangi selalu mengabsen kami satu per satu. Yang namanya A, B, C....yang mana, sekarang tinggal dimana, sudah punya anak berapa, bla..bla..bla. Pertanyaan yang kami anggap lumrah, mengingat beliau-beliau kan seumuran orang tua saya dan ada yang lebih tua lagi. Sedangkan kami sudah sangat berubah banget, terlebih kerabat frekuensi kebertemuan dengan kerabat simbah juga trebilang jarang.

Selain pertanyaan terkait identitas tersebut,  ada satu pertanyaan yang menjadi pertanyaan favorit sekaligus sukses bikin wajah Cak No (kakak yang nomer 6) jadi merona merah.
“ Eh…endi sing disik disusui Bulek XY…?”. Pertanyaan satu ini seolah menjadi pertanyaan favorit. 

Iyahh, saat usia Cak No belum genap setahun dan masih minum ASI, Simbok saya sakit cukup serius sehingga harus menjalani rawat inap di Surabaya selama sebulan lebih. Di era 60an akhir, Sufor mungkin sudah ada. Hanya saja ketersediaannya masih langka di pedesaan dan dari segi harga juga gak mungkin kebeli oleh ortu saya. Sementara Simbok saya juga butuh biaya untuk perawatan intensif. 

Jadi, dicarilah strategi agar asupan ASI untuk Cak No tetap stabil. Selain di kasih tajin, Embah saya berinisiatif membawa cucunya ke rumah. Mau tau kenapa? Karena ada bulek dan seorang family yang tinggalnya tak jauh dari rumah simbah, punya anak batita juga. Kalau istilah sekarang donor ASI, itulah yang didapatkan oleh Cak No kala itu. 

Demikianlah asal-muasal pertanyaan favorit terkait aksi donor ASI di masa batita-nya Cak No. Saat ini, simbah saya sudah almarhum semua. Jadi kerabat-kerabat Simbah di Desa Piyak tersebut yang hingga saat ini masih terkesan dengan peristiwa donor Aksi yang dialami oleh Cak No.

Karena sudah akrab dengan pertanyaan “ Endi sing disik disusui oleh si XY..?”, al hasil sesekali saya atau adik saya suka becandain Cak No saat bersilaturahim. Sebelum pertanyaan favorit diucapkan, salah satu dari kami yang ngasih teka-teki ke kerabatnya Simbah. 

“ Mbah, kira-kira siapa hayo yang dulu dapat asupan ASI dari XY…?”. Dan pecahlah tawa khas Embah sambil ngelus-ngelus kepala Cak No.

Nah, pertanyaan tentang donor ASI adalah salah satu hal seru yang saya temui tiap kali berkunjung ke kerabatnya simbah. Anda juga punya cerita  seru saat berkunjung ke rumah saudara juga kan? Boleh dong di ceritain juga yaa.....


11
Share

Wisata, piknik, traveling atau apalah istilah lainnya, saat ini Bismillahirrahmaanirahim sudah menjadi kebutuhan primer bagia sebagian besar masyarakat. Tak hanya saat akhir pekan, liburan sekolah atau long weekend, tapi juga saat week day pun mobilitas untuk berduyung-duyung ke spot-spot wisata di luar daerah (tempat tinggal) tiada hentinya. 

Kalau versi tata bahasa Simbok (Ibuk) saya: koyo gabah diinteri ~ seperti gabah diputer-puter dalam wadah tampah. (Tampah seperti nampan, merupakan anyaman bambu berbentuk bundar yang biasa digunakan untuk membersihkan/memisahkan beras/lainnya dari benda lain yang tak diinginkan). Yang dari pusat Ibu kota berbonding-bondong menuju luar kota, yang dari Yogya menuju destinasi wisata di Jawa Barat, Jawa Timur, atau bahkan luar Jawa atau Luar negeri. Begitu pula sebaliknya. Nah lho, serupa gabah yang di pter-puteri di tampah kan itu?

Jika menilik dari definisi KBBI, wisata memiliki definisi: bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang, dan sebagainya); bertamasya; piknik.  

Wisata Yogyakarta

Batik Khas Sleman

Versi simple ala saya, yang namanya berwisata tentu bisa kemana saja atau melakukan kegiatan apa saja baik out door maupun in door yang penting berbeda dari rutinitas. Artinya, kegiatan berwisata ini tak harus identik mengunjungi obyek wisata nun jauh di luar kota/daerah yang membutuhkan alokasi waktu, bugdet dan tenaga tertentu.

Pusat Tempat Pusat Oleh-oleh Khas dari suatu daerah wisata pun tumbuh subur, menawarkan berbagai jenis oleh-oleh yang siap dipilih dan dibeli untuk dibawa oleh para turis domestik maupun manca negara. 

Lantas, dimana Tempat Pusat Oleh-oleh Khas Yogyakarta? Super banyak pusat oleh-oleh yang ada di seantero Yogyakarta. Untuk cakupan wilayah Sleman, salah satu tempat oleh-oleh wisata yang recommended adalah Show Room UKM yang berada di Dinas Peridustrian, Perdagangan dan Koperasi Kab. Sleman, Jalan Parasamya, Tridadi, Sleman.
Oleh-oleh Wisata Khas Sleman
Tak ada bermaksud aji mumpung untuk nebeng di tantangan tema postingan LBI lho? Show room UKM yang saya sebutkan tersebut tidak ada unsur komersialisme, artinya semua jenis barang yang diperjualbelikan berasal dari para pelau usaha binaan Disperindagkop. Artinya, harga jual yang dibandrol pada masing-masing produk adalah harga dari UKMnya langsung. Kok bisa ? Yups, keberadaan Shoow Room ini memang sebagai fasilitasi penjualan sekaligus promosi produk-produk UKM yang ada di Sleman.

Tidak persyaratan yang njlimet, siapa saja bisa menjual dan mempromosikan produknya di show room. Hanya saja, untuk produk makanan dan minuman, memang dipersayaratkan sudah memiliki P-IRT dan minimal memiliki umur ekonomis 1 minggu.

Sekilas info, aneka oleh-oleh khas yang siap dipilih dan dibawa sebagai buah tangan berwisata ke Yogya yang bisa dibeli di Show room UKM Sleman ini. BATIK merupakan salah satu primadona dan unggulan sebagai merchandise khas Sleman.  Selain aneka Batik Sinom Parijotho Salak yang merupakan motif batik khas andalan Sleman, juga ada produk-produk fashion lainnya: seperti kaos, blus, rok, mukena, dll. 

Yang bersimbiosis mesra dengan perwisataan sebagai oleh-oleh khas daerah yang dikunjungi, selain aneka motif batik, rasanya perjalanan wisata kurang afdhol kalau pulang tanpa buah tangan kan? Maka seiring dengan perkembangan industri pariwisata di Yogyakarta, berkembanglah industri oleh-oleh wisata, baik berupa makanan, minuman, fashion (kaos, baju), aksesoris, dan aneka varian oleh-oleh wisata yang memiliki nilai khas daerah Sleman khususnya, Jogyakarta pada umumnya.



Foto-foto yang saya tampilkan hanya sebagain kecil produk-produk UKM yang saat ini sudah mengiasi Show Room. Hampir setiap hari selalu ada pengunjung sekaligus pembeli yang singgah lho? Secara, biasanya kalau ada kunjungan dinas dari luar dearah, tempat oleh-oleh yang direkomendasikan sebagai Tempat Pusat Oleh-oleh Khas Yogyakarta di Sleman ya ya Show Room UKM ini. 


Penasaran apa saja produk UKM yang siap dipacking untuk oleh-oleh wisata? Silahkan minta guide tour Anda untuk menuju ke Komplek Pemkab Sleman yang tak jauh ar Jalan Magelang KM 11, yakni di Jalan Parasamya, Beran, Tridadi, Sleman. Ancer-ancer lainnya, bisa juga menggunakan clue kantor DPRD atau BAPPEDA Sleman (bersebelahan). Jika beruntung, bisa juga ketemu sama saya di sana lhoh? 



36
Share

Dengan menulis saya seperti mendapat penyaluran energi yang positif. Ada sensasi tersendiri ketika bisa menuliskan sesuatu yang ada dalam pikiran. Saya punya banyak kisah, punya banyak pemikiran, punya banyak opini, hanya dengan bercerita ke keluarga atau teman saja tidak cukup bagi saya. Saya ingin menulis. 

Paragraf yang sarat makna di atas Bismillahirrahmaanirahim saya cuplik dari My Love Note, blog punya Mbak Esti demikian nama panggilan akrabnya. Saya akui, blog yang dikasih tagline “ungkapan rasa dengan kata” pada header cukup merepresentasikan keberadaan Blog personal atau life style yang berisikan postingan-postingan yang bersumberkan dari hal-hal sederhana di sekitar dan atau yang di alami, dilihat dan didengar oleh Mbak Esti. Hal-hal sederhana yang justru seringkali menjadi ide-ide unik dan luar biasa.  
Maka boleh kan jika saya bilang jika blog Mbak Esti: Love Note, NOT Just Love. Kenapa saya katakan Not Just Love? Sebenarnya semua tulisan di landasi oleh rasa cinta Mbak Esti untuk menuliskan apa yang dilihat, dialami dan dirasakan untuk dibagikan ke orang lain. Pengalaman adalah salah satu guru terbaik dan pengalaman yang bisa kita jadikan guru kehidupan, tak harus menunggu menjalani atau mengalaminya sendiri kan?  

Begitulah sekilas terawang mengenai isi tema tulisan yang sudah dikemas dengan santun oleh Mbak Esti, sarat makna ketika diungkapkan dalam tatanan kalimat yang mengalir alami. Kualitas tulisan yang tak diragukan lagi, mengingat beliau adalah jebolan Sastra Inggris lho? Silahkan cekidot pada postingan-postingan Mbak Esti yang rapi diberi label berikut ini: 
Cerita Hati, Keluarga, Kesehatan, My Faith, Indonesiaku, Kala Itu, Pasangan Jiwa, Ramuan, SasDun, Mari Belajar, Perawatan Kecantikan, Kopi Darat, Pertama, Program Kehamilan, Wisata Semarang, Ikutan aaaah. And, We’ll find so many lesson.
Iya, Mbak Esti yang merupakan anak sulung dari tiga bersaudara kelahiran Pontianak, kedua oarang tuanya asli Boyolali, tapi lebih suka memproklamasikan diri sebagai Orang Indonesia karena perjalanan hidupnya mengalami mobilitas beberapa kali berpindah domisili di Indonesia tercinta ini. Mbak Esti saat ini menetap di Semarang bersama Pak Budhi, sang nahkoda bahtera keluarganya dan sang buah hati Andhin, sang buah hati yang dinantikan dengan segenap cinta, perjuangan, doa dan ujian kesabaran. Saya tak akan bisa mengungkapkan secara pasti seperti apa fase penantian anak yang dilalui Mbak Esti bersama sang suami, tapi fase yang sama itu saat ini saya jalani juga. Deeply hope, Semoga samara selalu ya Mbak:) 

Kalau dari segi penampakan blog, sudah terlihat kan jika Mbak Esti paham betul blog seperti apa yang comfort dan cantik serta performance bagus. Selain pilihan templatenya sudah SEO friendly, juga konon katanya para master desain blog dan suhu SEO, template yang ideal ya seplay out yang ideal adalah seperti lay out yang dipilih oleh Mbak Esti itu deh. 
Penataan Blog
Image: Materi Workshop Fun Blogging By Mbak Shintaries
Hal lainnya yang sukses bikin saya iri tingkat akut adalah, aksesoris blog yang anggun banget. Meskipun beliau bilang belum bisa mendesain sendiri, at least Mbak Esti sudah sukses membuat deskripsi sketsa blog yang diinginkannya untuk dirancang oleh sang desainer blog. Karena, ketika kita ingin penampilan blog di make over agar jadi anggun, cantik, maskulin atau apalah-apalah, sang empunya blog yang tetap kudu membuat keputusannya.

Oia, hobi menulis di blog di www.estisulistyawan.com dijalani oleh Mbak Esti berharmonisasi dengan aktifitas sehari-hari yang bekerja di salah satu instansi pendidikan di Semarang. Bisa dikatakan, Working Mommy and Blogger Mom kan? Yang jelas, saya sepakat dengan aklamasinya: 
…saya sedang belajar. Belajar menulis dengan baik, belajar menulis tulisan yang bermanfaat, belajar untuk bisa menulis dan terus menulis…”
Masih ingin tahu lebih banyak tentang Mbak Esti dan Blognya? Atau Penasaran di Instansi apakah Mabk Esti beraktualisasi diri? Bisa juga di kepoin ke akun sosmednya: Ig: @sulistyawanesti, Twitter: @estisulistyawan dan Fb : esti sulistyawan

7
Share
Manfaat Menggunakan Jasa Catering Harian Untuk Working Mommy. Menyiapkan sendiri menu makanan di rumah tentu menjadi dambaan semua perempuan untuk membahagiakan keluarga sekaligus merupakan sebagai kepuasan tersendiri yang tiada tara. Even menunya simple, seperti sayur asem lauk ikan asin dan sambel terasi.

Namun Bismillahirrahmaanirahim, tak jarang sesi masak memasak ini tidak seindah melihat Mbak Farah Quinn memeragakan adegan sebagai chef di layar kaca.  Menyiapakan masakan apa saja tetap terlihat cantik tanpa keringat, hanya butuh waktu yang singkat, dan hasilnya lezat pula. Bagi working Mom, atau yang berkarir di luar rumah dan memiliki aktivitas segudang di luar rumah tanpa adanya ART, menyiapakan menu makanan jadi semrawut. 


Fenomena di atas dan beberapa alasan lain menjadi pendukung bagi sebagian  perempuan memilih untuk melewatkan sarapan atau membeli makanan ready to eat di warung atau restoran. Bagaimana tidak? Untuk memasak sendiri, membutuhkan waktu dan tenaga ekstra seperti bangun lebih awal, mengalihkan waktu beristirahat untuk berbelanja bahan makanan, mengelola biaya belanja dan memperhitungkan gizi, serta beban untuk berpikir kreatif menu apa yang akan disiapkan keesokan harinya, it sounds overwhelming, isn’t it? 
Jika kebiasaan melewatkan sarapan tidak segera diubah, dapat dibayangkan betapa bahayanya untuk kesehatan kalau pola makan tidak teratur menjadi kebiasaan sehari-hari. Belum lagi makanan yang dibeli di warung atau restoran tidak dapat dijamin kebersihan, keamanan serta kandungan gizinya.
Then, Is there any option? Bagi  perempuan karir atau siapa saja yang memiliki permasalahan serupa,  dapat mencoba jasa catering harian untuk membantu kita melewati hari-hari melelahkan. Akhir-akhir ini jasa catering harian semakin merajalela dan memberikan kita berbagai macam pilihan, mulai dari hidangan bergizi tinggi, paket yang murah, menu yang variatif, dan berbagai penawaran menarik lainnya. 

Atau mungkin Anda termasuk dari beberapa orang yang masih ragu menggunakan jasa catering harian karena takut pelayanannya mengecewakan? Tapi ingat! Meminjam konsep untung-rugi, pikirkan lagi apakah jasa catering harian menawarkan lebih banyak keuntungan atau kerugian? Untuk itu, mengapa tidak membuktikannya sendiri dan merasakan manfaat dengan adanya penyedia jasa catering harian ini. Untuk menjawab keragu-raguan terhadap jasa catering, berikut ini beberapa manfaat menggunakan catering harian:

1. Menu makanan bergizi untuk kesehatan

Penyedia jasa catering harian tentu telah memikirkan baik-baik segala kandungan gizi dari menu yang dihidangkan dan memastikan proses memasaknya memenuhi standar. Hal-hal tersebut mungkin “khilaf” dari perhatian kita saat memasak sendiri atau ketika memilih membeli makanan siap santap. Namun, hal ini tidak berlaku bagi penyedia jasa catering harian yang memang tanggung jawab utama setiap harinya adalah menyiapkan menu-menu terbaik untuk konsumennya.

2. Menghemat pengeluaran 

Memasak sendiri akan menekan biaya pengeluaran ketimbang membeli, saya dan kebanyakan emak-emak pun berpikir demikain. Apalagi bila anggota keluarga jumlahnya tidak sedikit. Bagi keluarga kecil yang beranggotakan  2 – 3orang, dimana suami –istri sama-sama bekerja full day, bisa dikatakan akan menghadapi kendala saat berbelanja jumlah bahan pangan cukupnya seberapa. 

Jika tidak mau bahan pangan bersisa dan dibuang, belum lagi ongkos untuk pergi ke pasar terdekat, jangan lupa gas atau minyak untuk memasak. Lain halnya dengan jasa catering harian yang harganya sudah pasti dan kalau dikalkulasi akan lebih murah. Hal ini karena penyedia jasa catering memproduksi makanan dalam jumlah besar, serta tidak akan membuat Anda pusing saat harga makanan naik.


3. Bisa lebih hemat waktu

Catering harian akan memastikan pengantaran tepat waktu pada jam makan Anda. Hal ini tentu menjadi keuntungan bagi Anda yang memiliki kesibukan dengan intensitas tinggi, yang bahkan tidak punya waktu untuk memesan makanan di restoran siap saji. Dari pada melewatkan jam makan, lebih baik berlangganan catering harian. Anda bisa menikmati makan siang, tanpa harus takut melewatkan jam kerja. 


4. Tidak akan bosan karena tersedia pilihan menu yang variatif 

Apabila Anda mengonsumsi bahan makanan yang tersedia di kulkas atau makanan yang ada di restoran dekat kantor yang hanya itu-itu saja, maka Anda dapat menikmati menu yang lebih variatif jika Anda menggunakan jasa catering harian. Menu yang itu-itu saja bisa mengurangi nafsu makan Anda, yang tentunya dapat menyebabkan kesehatan Anda menurun. Untuk itu, menu yang variatif dari jasa catering harian dapat membuat selera makan Anda meningkat sehingga kebutuhan gizi Anda dapat terpenuhi dengan baik.


5.   Bisa fokus melakukan kegiatan lain 

Bagi wanita dengan aktivitas yang membutuhkan perhatian lebih, tentu harus mengurangi beban pikiran. Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia yang mau tidak mau harus diperhatikan. Anda pasti tidak ingin ketika sedang fokus bekerja lalu bertanya, “Nanti makan di mana ya?”

Dengan menggunakan jasa catering harian Anda tidak perlu memikirkan hal semacam ini, karena kebaikan gizi, ketepatan waktu makan, dan kualitasnya sudah dijamin. Sekarang, tinggal Anda yang memutuskan untuk beralih ke jasa catering harian. Jika sudah yakin, jatuhkan pilihan Anda pada penyedia jasa catering yang memang bagus kualitasnya. Anda dapat meminta saran dari orang-orang yang sudah lebih dulu menggunakan jasa catering harian. Bila masih belum yakin dan membutuhkan bantuan, Sejasa.com siap membantu Anda membantu Anda menemukan rekomendasi catering harian lengkap dengan review dari customer sebelumnya. 

Atau untuk variasi menu makan, bisa juga sesekali dicoba menggunakan jasa catering harian ini kan? 

15
Share
Kenal tapi tak saling mengenali saat ketemu, demikian sosok blogger yang jadi bahasan of the month bagi kami yang bergabung dalam KEB Jogja.  Bismillahirrahmaanirahim, “ Heiii…akhirnya kita ketemu ya?” sepotong kalimat yang menjadi pembuka percakapan saya dengan sesosok calmak yang ceria dan enerjik saat Arisan Ilmu di Sego Simbok. Kesengajaan saya untuk menemukan blogger muda yang misterius, selain karena dia menjadi pemenaang arisan blog di putaran kedua, tapi juga karena saya ‘merasa’ belum pernah tahu dengan jelas blogger yang bernama Asri Rahayu. 

Padahal-padahal, saya sudah pernah ke rumahnya yang berlokasi di daerah  Jogja selatan, sempat tanya-tanya alamat dan nyasar-nyasar sedikit dan bingung ketika ditanyain “Asri Rahayu yang mana Mbak?”. Karena saya tidak punya informasi detailnya, nama keluarga atau identitas spesifik selain alamat rumah, beberapa kali bertanya ke orang yang saya jadikan pedoman ya alamat rumah itu saja. Ndilalahnya lagi, ya kok pas banget hapenya Mbak Asri lowbat kemudian off dengan sukses. Alhamdulillah, ketemu juga rumahnya tapi sayangnya tidak ketemu sama beliau. Jadiii, saya masih blank mengenai perwujudan Mak Asri Rahayu secara face to face. 
Scrap Book

Merunut dari obrolan-obrolan di Grup, semestinya kami sudah beberapa kali bertemu. Salah satu buktinya saat Arisan Ilmu di Maple Resto, begitu up load foto-foto CalMak Asri langsung comment “ Lho, Mak Ririe tadi juga datang tho?”. 

Nah lhoh, wes narsis bertubi-tubi tapi saya gak tahu yang mana yang namanya Asri Rahayu. Ngetrace ke masa lalu berikutnya, lha saat arisan ilmu yang ngebahas tentang SEO yang dipaparkan oleh Mas Jauhari di rumah Manda-Panda, tibak’e kami juga sama-sama datang cobak?

Sekilas profil tentang Asri Rahayu yang dibocorkan saat arisan ilmu, Mak Asri ini sehari-harinya bekerja di sebuah perusahaan swasta, jejaknya di kancah perblogeran sudah dimulai sejak tahun 2011. Salutnya lagi, dia bahkan sudah seatle membangun blog dengan niche review buku. Buku-buku yang direview mayoritas adalah novel yang bergenre romance dan misteri. 

Untuk melengkapi postingan sekilas review mengenai blogger muda  yang masih single, sekaligus remind baut diri saya sendiri, saya tempelkan pesan (nyontek dari FB nya Mbak Kurnia Ayu Rahmawati ) yaitu tentang nasehat ‪#‎Istri_Idaman‬‬ yang disampaikan oleh Habib Novel Muhammad Alaydrus pada acara walimatul ursy Mas Edwin dan Mbak Neny (Ar Raudhah- Solo, 11032016) :

"Memang menjadi idaman setiap wanita untuk mendapatkan suami yang shaleh, yang lembut, setia, pengertian, bertutur-kata halus, berilmu, membimbing, bertanggung-jawab dan kriteria-kriteria ideal lainnya.

Namun harus diingat, saat ini kita hidup di DUNIA, BUKAN di SURGA. Dunia adalah negeri UJIAN, bukan negeri PEMBALASAN. Karena itu sebaik-baik suami tentu tetaplah ada celah kekurangannya, dan seburuk-buruk suami, tentu tetaplah ada sisi kebaikannya.

Setiap kali wanita bertemu dengan kondisi tidak ideal di dalam rumah tangga yang menyusahkannya akibat perlakuan suami, maka sebaik-baik sikap adalah SABAR. Kesusahan yang dihadapi dengan sabar karena semata-mata ingin memperoleh ridha Allah, akan menghapuskan dosa dan kesalahan seorang hamba."

MAu tahu lebih banyak, sudah berapa banyak buku dan atau novel yang di review ya? Kunjungi saja http://www.asrirahayu.com yang juga memiliki kategori andalan lainnya yakni guest post yang teuteup related dengan perbukuan dan penulisnya yaitu tiap Hari Selasa, My Scrap Book punyanya Non Asri menayangkan postingan yang berisi Ngobrol Bareng dengan Blogger Buku. Ah...jadi pengen diajak ngobrol cantik oleh Nona humble ini deh.
8
Share
Segala sesuatu (seharusnya) bisa dimaknai secara positif, tergantung sudut pandang dan dari sisi mana kita melihatnya. Pun tentang undangan blogger yang kini semakin semarak dan membentuk pola untuk menggerakkan gelombang influencer secara natural di dunia digital. Bismillahirrahmaanirrahiim, Euforia yang kondusif, artinya eksistensi  para blogger semakin diperhitungkan dan dihargai sebagai profesi yang profesional. Berbagai event yang secara khusus mengundang blogger, bila dikerucutkan memang bertujuan untuk branding dan promosi suatu produk, juga dalam rangka sounding suatu program/gerakan sosial. 

Apa saja keuntungan, kekurangan dan saran-saran (sebaiknya) bagi blogger dan pihak yang menggelar hajatan/event (pengundang), dipaparkan dengan lengkap oleh Mbak Rahmah di postingannya yang berjudul: Blogger dan Fenomena Undangan event. 
(Ternyata) Event Pertama Undangan Blogger,
di selenggarakan di UGM
Bisa dibilang geliat untuk melibatkan blogger pada berbagai kesempatan memiliki efek domino yang sensasional. Semacam hubungan mutualisme bagi blogger dan pihak penyelengara event, at least simbiosis yang terjadi komensalisme alias tak ada yang dirugikan ataupun diuntungkan. Break event point kalau dilihat dari kaca mata hukum ekonomi. 

Berdasarkan Pengalaman sebagai peserta (blogger) yang diundang sebuah acara (melalui komunitas), semua undangan yang pernah saya hadiri diwarnai keseruan. Gimana gak seru, keuntungan minimal yang bisa kita dapatkan saat menerima dan hadir dalam event yang mengundang blogger adalah kesempatan emas untuk bersilaturahim off air dengan orang-orang dibalik "layar" yang sebelumnya baru kita kenal lewat karya tulisanya di blog dan menerapkan aji mumpung untuk  menyalurkan bakat terpendam ber-pose (narsisme) secara berjamaah. 

Tak dipungkiri kalau goodie bag, door prize atau hadiah lomba live tweet bisa memiliki daya tarik dan Sensasi (dibalik) Undangan Event Untuk Blogger pada setiap undangan event. Tapi ini bukan penentu utama untuk membuat keputusan menerima atau skip suatu undangan blogger. Setelah sekian kali merasakan sensasi menghadiri undangan event, rambu-rambu  yang saya gunakan adalah:
  1. Tentu saja bilamana jadwalnya macth, yakni acara diselenggarakan saat hari libur (sabtu-minggu) dan tidak ada engagement acara keluarga atau jadwal mudik.
  2. Lokasi acara bisa saya jangkau, tidak berada di luar kota. Karena saya tinggalnya di Sleman, maka lokasi acara yang masuk zona toleransi adalah  sekitar JogloSemar.
  3. Sanggup berkomitment untuk memenuhi SOP yang sudah disampaikan di dalam undangan. Yang paling umum adalah membuat review atau tweet live. 
  4. Di antara peserta yang (akan) hadir ada yang sudah dikenal. Akan berasa seperti alien manakala berada di suatu acara dan tak ada satupun peserta yang saya kenal sebelumnya. Celingak-celinguk ke kanan-kiri yang terlihat semuanya wajah asing, salting juga buat saya yang tipe rada-rada kurang sumeh ini. 
Dari sekian kali menghadiri undangan event, yang paling sensasional adalah acara launching produk susu di JCM. Boleh bawa anak, disediakan wahana bermain dan konsultasi parenting +gizi dengan ahlinya, di hibur dengan pentas opera anak-anak, seminar parenting yang dipandu oleh Mbak Shanaz Haque, dikaih goodie bag berisi: 2 box besar susu, payung, notes, flashdisc, voucher makan.   
Acara Blogger
So far, seingat saya ALhamdulillah belum pernah ngalamin jadi peserta undangan event yang di anggurin. Tapi jika ada penyelenggara acara yang mengundang blogger tidak menyediakan gudibeg, tidak tersedia konsumsi selayaknya atau hanya menyuguhi air mineral, apakah masih akan membuat review? Kalau penyelenggara berbranded, ya mbatin sih kok ya tega nian sudah siap mengundang tamu kok tidak dijamu dengan semestinya? 

Kalau postingan semacam reportase, walaupun tidak diminta, tak ada kompensasi dan tidak diadakan kontes blog, kalau menurut saya di acara tersebut ada hal yang menarik untuk ditulis (share) di blog, semisal di acara tersebut ketemu seleb blog yang humble, at least masih dapat benefit untuk bikin postingan kan?. Tapi kalau sepanjang acara tidak ada yang menarik, tidak diwajibkan untuk membuat ulasan, ditambah aktifitas sedang so hectic, sepertinya pemantik api untuk menulis   reportase tidak menyala tuh.

Kalau anda, bagaimana bila ada undangan yang fasilitasnya minimalis? Tetap datang, no matter what happen? Atau lihat-lihat dulu, brand di balik acara tersebut?


19
Share
Indahnya #ArisanIlmu KEB di Yogya semakin ke kinian lebih rutin diselenggarakan yakni rata-rata tiap bulan dengan tema-tema yang variatif, dinamis dan aktual. Bismillahirrahmaanirrahiim, Seperti sharing dan edukasi tentang kesehatan yang menjadi topik dalam Arisan Ilmu tanggal 20 Pebruari lalu membahas tentang Aplikasi Medictrust yang sangat bermanfaat  mencatat jurnal kesehatan. Dengan Aplikasi Medictrust ini, sangat membantu dalam menyediakan record keeping kesehatan yang trustable dan traceable, tak hanya untuk diri sendiri tapi juga bisa untuk penyimpan riwayat kesehatan keluarga kita.

Mencatat hasil pemeriksaan dokter sudah merupakan kebutuhan wajib sebagai wujud keperdulian dalam menjaga kesehatan kita. Karena tak mungkin kan kalau kita hanya mengandalkan “hafalan” atas semua history kesehatan yang kita miliki. Belum lagi kalau yang harus diingat tak hanya diri kita sendiri, suami/pasangan, anak-anak juga keluarga terdekat seperti orang tua  kita. Kalau saya sih mengaku tak sanggup untuk mengingat semua semua jenis nama penyakit (yang pernah dialami), bagaimana gejala-gejalanya, pengobatan apa saja yang telah dijalani dan hal terkait lainnya.  
We Love Medictrust.
And You Too, aren't you?
Atau kalau semua hasil medis disimpan secara manual, beberapa resiko yang mungkin terjadi antara lain: data mengalami kerusakan (karena accident atau saking kelamaanya disimpan secara fisik), kesulitan untuk menemukan saat dibutuhkan, juga kerepotan saat akan dibawa ke dokter kalau jumlah rekam medisnya sangat banyak. 

Paparan yang disampaikan oleh Mami Ubii atau yang akrab dengan panggilan Mbak Grace Melia, secara ringkas manfaat mencatat jurnal kesehatan dengan Apliaksi Medictrust adalah:
  1. Untuk keamanan dan kemudahan penyimpanan riwayat kesehatan pasien sendiri secara lengkap, mudah dibawa kemana saja dan kapan saja dibutuhkan bisa diakses dengan cepat.
  2. Menjadi referensi untuk melakukan second opinion yang lebih comprehensive karena bisa menyajikan data medis secara efektif dan efisien (traceable) untuk mengetahui histori treatment kesehatan sebelumnya sehingga internvensi medis selanjutnya lebih tepat sasaran dan meminimalkan terjadinya malpraktek.
  3. Media informasi mengenai alergi, baik alergi terhadap makanan maupun obat tertentu. Karena yang namanya alergi kan biasanya hanya muncul pada kondisi tertentu sehingga bisa saja kita alpha alias tidak ingat lagi, padahal alergi (makanan atau obat) termasuk hal yang sangat urgent untuk kebutuhan medis. 
Riwayat kesehatan keluarga
Fasilitas data yang bisa kita input dan disimpan di Aplikasi Medictrust
Atau mungkin ada yang memiliki pemikiran “ngapain repot mencatat, kalau kita butuh data medis bisa minta ke rumah sakit dimana kita pernah di rawat “. ?
Iya sih, adalah hak pasien untuk bisa mendapatkan informasi mengenai data-data medis yang disimpan di rumah sakit. Tapi faktanya tidaklah sesederhana itu untuk bisa mendapatkan copy atas rekam medis kita,  apalagi bila catatan yang diminta pasien merupakan arsip lama. 

Seperti pengalaman yang disampaikan oleh Mbak Dian Ismyama saat bekerja sebagai apoteker di sebuah Rumah sakit di Jakarta. Mbak Dian pernah menghadapi salah pasien yang memerlukan data medisnya sekian tahun silam. Tetap harus dilayani meskipun untuk itu diperlukan waktu yang tidak singkat karena datanya belum termasuk dalam data base digital. Jadi harus bongkar arsip di gudang dari sekian ribu dokumen yang tersimpan di sana. Jika dilihat dari untung rugi, walaupun pihak medis mengalami kerepotan, tapi tetap yang berada di posisi tidak menguntungkan adalah pasien karena harus menunggu lama kan? Padahal data tersebut dibutuhkan secepatnya? 

Dan fakta lainnya, seperti yang dikisahkan oleh Mbak Noni Rosliyani, bahwa untuk mendapatkan hasil diagnosis yang credible, tak jarang pasien (keluarga pasien) merujuk ke beberapa rumah sakit dan atau dokter. Dimana pasien biasanya pasti ditanya tentang keluhan atas sakit yang dialaminya dan riwayat pengobatan yang sudah dijalaninya sebagai bahan referensi untuk menentukan langkah pemeriksaan yang lebih tepat selanjutnya. Lha jika sudah sekian dokter/rumah sakit, apa iya kita datangi semuanya satu per satu untuk minta copy catatan medis kita? Kalau letak rumah sakit/dokternya berjauhan atau bahkan di luar kota, yang makin kerepotan tentu kita sendiri sebagai pasien kan? 

Senada dengan cerita Mbak Noni, saya sendiri merupakan salah satu contoh pasien yang berganti-ganti klinik dan dokter kandungan untuk melakukan program kehamilan. Terhitung setelah setahun menikah, saya dan suami mulai intens ke dokter kandungan untuk melakukan program hamil. Dan dalam kurun waktu dua tahun, setidaknya kami sudah berganti-ganti klinik/dokter SPOG sebanyak 6 kali. 

Meskipun dokter yang saya datangi sama-sama spesialis kandungan, tapi masing-masing berbeda pengobatan/treatment yang diberikan buat saya. Obat hormon dan vitamin yang diberikan tak ada yang sama. Karena sudah lima kali ganti dokter, tak ayal saya sempat bingung ketika ditanyai oleh Dokter Runi (dokter kandungan saat ini) “Apa sudah pernah ke dokter kandungan sebelumnya? Check laboratorium  yang sudah dilakukan apa saja? Obat yang sudah pernah dikonsumsi terkait program hamil apa saja?” 

Tentu saja saya gagap data untuk memberikan jawaban secara detail obat dan vitamin apa saja yang telah diberikan oleh dokter kandungan sebelumnya.  Kalau hasil USG sih hafal karena hasilnya sama: tidak ada masalah serius dengan rahim, ovarium dan saluran telur. Tapi untuk jenis obat-obatannya, On No….I can’t answer completely. Yang saya ingat dan membekas adalah alasan yang membuat saya berganti dokter ketiga. Karena obat hormon yang diberikan tidak cocok dan si dokternya dengan tenang menjawab complain saya: ooo…berarti dosisnya ketinggian, dihentikan saja obatnya dan saya kasih resep baru.   
Jurnal kesehatan
Salah satu Jenis Obat Hormonal yang sudah masuk
rekam medis di Akun Medictrust saya
Sejak peristiwa tersebut, menjadi titik awal penyadaran akan pentingnya mencatat semua treatment medis yang saya terima. Tapi karena beberapa hal, catatan saya pun masih acak kadut, tidak informatif dan hasil – hasil USG serta test laboratroium juga masih tersimpan secara hard copy.  

Nah, begitu menyimak penjelasan dari Mbak Grace Melia tentang Medictrust, saya pun yakin kalau aplikasi ini sangat cerdas sebagai “bank” untuk menyimpan dan memonitor riwayat kesehatan secara profesional, aman dan bisa diakses baik online dan offline (penyimpanan pada memory smartphone), eligible juga untuk menjadi saksi kesehatan yang akurat, bagi program kehamilan saya maupun history medis keluarga.
Bisa saya katakan: Medictrust Menjawab Kebutuhan saya akan Pentingnya Memiliki Jurnal Kesehatan Yang Trustable dan Traceable
Selain fasilitas perekam data dan riwayat kesehatan, melalui aplikasi medictrust ini kita juga bisa berkonsultasi mengenai permasalahan kesehatan dengan dokter yang sudah bergabung dengan MedicTrust, hanya kita (pasien) dan dokter yang bersangkutan. Jadi no worry kalau isi curhatan kesehatan kita akan jadi wacana publik. Untuk menghindari antrian, kita juga bisa membuat appointment dengan dokter melalui aplikasi medictrust ini, tentu saja bila dokter yang hendak kita datangi sudah join dengan aplikasi ini.

Semoga saja, tak lama lagi semakin banyak dokter di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya yang bergabung dengan medictrust ini. Agar menjadi aplikasi yang user friendly secara lebih luas di kalangan masyarakat, semoga ke depannya aplikasi medictrust ini bisa dikembangkan dengan memberikan pilihan fasilitas Bahasa Indonesia.
Perduli kesehatan
Saya sudah Menggunakan Medictrust.
Saatnya Anda juga Perduli untuk mencatat riwat kesehatan dengan Medictrust 
Anda semakin tertarik untuk menggunakan aplikasi medictrust? Aplikasi ini sudah tersedia secara gratis (Android dan iOS) lho, silahkan download aplikasi Medic Trust dari Google Play atau app store. Registrasinya juga simple, bisa menggunakan akun FB atau email,  kemudian isi profil diri kita (juga emergency contact), and go on untuk melengkapi riwayat kesehatan anda. 

Informasi lebih lengkap, langsung klik saja di Instagram: Medic Trust atau Twitter Medic Trust atau Page Facebook Medic Trust.

29
Share
Newer Posts Older Posts Home
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib

My photo
Ririe Khayan
Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com
View my complete profile
  • Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele
    Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti k...
  • Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ?
    Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ? Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan atau lokasinya masih berdampingan al...
  • Brand Susu Untuk Kesehatan
    Jika ada pertanyaan: Sehat ataukah sakit yang mahal harganya? Bismillahirrahmaanirrahiim , kalau menurut saya, secara ‘value’ kondisi se...
  • Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online
    Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online . Sebenarnya persyaratan dan alur pembuatan proses secara langsung ( walk i...
  • Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil
    Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil . Jika Anda sedang berusaha punya anak, menunggu kapan Anda resmi ...
  • Lima Cara Mengaktifkan (Kembali) Google Adsense yang Diblokir
    Sebaiknya dikesampingkan dulu bila ada yang beranggapan Akun GA di Banned, tak bisa diaktifkan.  (Ternyata) Google Adsence Bisa Aktif  Kem...
  • Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster
    P anic attack Ketika Terkena HERPES Zoster . Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu ...
  • Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin
    Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin   .Mungkin kita pernah mendengar peristiwa keracunan sete...
  • Suplemen Madu Untuk Membantu Atasi Anak Yang Susah Makan
    Punya pengalaman menghadapi anak yang susah makan? Ada yang baper karena selera makan putraatau putrinya belum variatif yang berputar seki...
  • Serunya Mudik Naik Kereta Api Probowangi
    Usai long wiken Idhul Adha...jadi ngayal kalau tiap bulan ada long wiken 4 hari gitu pasti indah sekaliiiii...... #Plakkk [digampar klomp...

Blog Archive

  • ▼  2024 (3)
    • ▼  December (1)
      • Manfaat Penting Bermain Untuk Anak-Anak Usia Pra S...
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2023 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (45)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (7)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (6)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2020 (43)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (35)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December (5)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (51)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (7)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (73)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (118)
    • ►  December (12)
    • ►  November (12)
    • ►  October (11)
    • ►  September (11)
    • ►  August (12)
    • ►  July (8)
    • ►  June (8)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2014 (60)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (11)
    • ►  February (10)
    • ►  January (8)
  • ►  2013 (90)
    • ►  December (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ►  March (13)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2012 (126)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (14)
    • ►  September (10)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (11)
    • ►  May (12)
    • ►  April (12)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (10)
  • ►  2011 (69)
    • ►  December (11)
    • ►  November (11)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (9)
    • ►  July (7)
    • ►  June (18)
    • ►  May (5)
Ririe Khayan is an Intellifluence Trusted Blogger

Juara LBI 2016

Juara LBI 2016
facebook twitter youtube linkedin Instagram Tiktok

Labels

Advertorial Aneka Kuliner Article Blog Award Book Review Contact Me Disclosure English Version Fashion Fiksi Financial Gadget Give Away Guest Post Info Sehat Informasi Inspiring Lifestyle Lomba Love Story My Diary My Poems Opini PR PerSahabatan Pernik-Pernik Renungan Review Skincare Technology Traveling True Story UMKM Visit Who Am I? Writing For Us banner parenting




Copyright © 2019 Kidung Kinanthi

installed by StuMon