Berdamai dengan Pandemi Covid-19: Tetap Produktif Selama Bulan Ramadhan dan Jaga Silaturahmi Setiap Hari Dari Rumah. Menyambut dan menjalani ibadah di Bulan Ramadhan dalam situasi pandemi covid-19, semua aktivitas yang berkaitan dengan Ramadhan tak bisa dilakukan seperti biasanya. Saya berusaha berprasangka bahwa Allah Ta’ala sedang memberi kesempatan hambanya untuk mencoba hal baru, menikmati suasana Ramadhan yang baru, yang lebih intens untuk beribadah secara lebih banyak di rumah saja.
Bismillahirrahmaanirrahiim Tarawih, tadarus, ngabuburit dan pernak-pernik memeriahkan Ramadhan dipusatkan ke rumah. Hal baru yang juga membawa pelajaran baru bagaimana agar kita bisa tetap peduli untuk silaturahmi setiap hari dalam kondisi yang bagaimanapun, Ramai Sepi Bersama dan tetap semangat beraktifitas, do what we can do as well meskipun dari rumah.
![]() |
Image by Mas Ucup (Ar Raudhah Solo) |
Meskipun sempat didera rasa galau sempat karena hampir 4 bulan belum mudik, tidak mengunjungi Ibu dan Bapak di Lamongan dan Gresik. Sejak kesehatan Ibu drop sekitar 3 tahun lalu, beliau dibawa tinggal bersama oleh Kakak di Gresik, tapi Bapak masih keukeuh tinggal di rumah Lamongan saja. Saya yakin, seandainya kondisi Ibu tidak drop, beliau juga akan sekeukeuh Bapak tinggal di rumahnya sendiri. Kami semua bisa memahami keputusan Bapak dan secara rutin bergiliran ada yang mengunjungi Bapak. Selain itu, ada kakak sulung yang sudah pensiun juga tinggal tak jauh dari rumah orang tua kami.
Terakhir kali mudik di pertengahan Januari. Bulan Februari memang dua kali mudik, tapi hanya ke Bojonegoro karena Ibu masuk ke HCU dan beberapa hari kemudian setelah kami bali Yogya, kami mudik lagi karena Ibu Mertua kapundhut (meninggal). Bulan Maret, isu corona sudah semakin serius. Berharap itu hanya isu sementara dan semuanya akan segera membaik.
Deeply, rindu mudik. Honestly, kangen banget pulang kampung. Meski teknologi digital sudah mampu melipat jarak dan ruang melalui Video Call, webinar dan sejenis. Tapi romansa bertemu, memeluk dan mencium tangan orang tua, tak akan pernah bisa diwakilkan melalui kecanggihan teknologi.
Biasanya sebulan sekali, kadang bisa lebih dari sekali mudik ke Gresik menyambangi Ibu, kemudian Lamongan nengok Bapak dan ke Mertua di Bojonegoro. Rute yang biasa kami tempuh sejak 3 tahun lalu seperti itu, perjalanan mudik Yogyakarta – Jawa Timur yang selalu dipenuhi energi cinta.
Yapp, belum pernah selama ini tak mudik. Belum pernah serindu ini ingin pulang kampung. Belum pernah harus se-xtra ini untuk bertahan tak mudik. Rasanya pas banget dengan lirik-lirik lagu Ramai Sepi Bersama yang diluncurkan IM3 Ooredoo beberapa waktu lalu. Awal melihat tayangan lagu tersebut di Televisi, rasanya mewakili isi perasaan saya banget. Terus penasaran pengen tahu lirik lengkapnya, saya pun dengerin di TVC IM3 Ooredoo , duh rasanya maknyess.
Sukses bikin mewek, apalagi ketika sampai pada bait kedua, ada lapisan bening yang mulai menyelimuti kelopak mata, dan pas sampai pada lirik ini:
Keseluruhan lirik lagu Ramai Sepi Bersama ini berhasil merepersentasikan perasaan saya dan sangat mungkin kita semua yang kini harus menjalani Ramadhan dengan cara yang baru.
Ramadhan tahun ini memang (sedikit) berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. lebih syahdu tapi hangat dan semangatnya semoga tak berkurang. Dan pastinya tetap di syukuri masih diberikan berlimpah nikmat yang tak akan pernah tuntas dikalkulasi. Alhamdulillah masih diberikan kesehatan, usia, dan kemampuan bertemu serta menikmati jamuan Ramadhan ini. Lakukan ikhtiar dengan sebaik-sebaiknya apa yang bisa dilakukan.
Menjalani Aktivitas Selama Bulan Ramadhan Versi The New Normal Kini.
Selalu ada hal baik yang bisa diambil dan dinikmati. Dengan pandemi covid-19 yang mensyaratkan untuk lebih banyak di rumah saja ini, saya berusaha melihatnya dari sisi yang konstruktif yaitu peluang untuk memiliki lebih banyak waktu di rumah. Tak perlu ribet mengajukan cuti kerja tapi saya bisa menjalani peran sebagai istri dan ibu secara lebih leluasa tanpa terburu-buru harus ke kantor. Alhamdulillah sejak pertengahan Maret jam kerja diberlakukan secara work from home secara selang-seling. Intinya ya telat melaksanakan pekerjaan, tapi bisa dimanage sebagian dikerjakan dari rumah dan sebagian tetap dari kantor saat jadwal saya masuk kantor.
How to conduct Work From Home and Work From Office
Melaksanakan ritme pekerjaan secara work from home dan work from office (normal), inilah perubahan irama pekerjaan saya selama masa pandemic covid-19. Setiap bidang pekerjaan tentu memiliki tantangannya masing-masing. Demikian juga dengan bidang pekerjaan saya di Metrologi Legal. Semenjak diberlakukan jadwal On/Off, sehari masuk kantor dan bekerja seperti biasa. Jadi secara official, sebenarnya kantor tetap melaksanakan operasional public service secara normal hanya saja personilnya yang bergantian.
Untuk beberapa pekerjaan teknis di lapangan yang harus di sesuaikan. Demi keamanan dan keselamatan Bersama, pekerjaan yang sekiranya berada di lokasi zona merah, kami lakukan secara daring dengan prosedur yang berbeda dari biasanya.
Sedangkan saat work from home adalah melanjutkan atau menyelesaikan pekerjaan yang di kantor , pekerjaan yang sifatnya administratif dan belum selesai di kantor, bisa dilanjutkan dari rumah. Kondisi ini kerap kali butuh koordinasi dengan tim secara daring.
Terlebih jika pekerjaan tersebut terkait pengambilan keputusan terkait pekerjaan teknis yang sebelumnya dikerjakan secara team work. Biasanya komunikasi yang kami lakukan melalui 3 jalur: chat WA, telepon dan video call.
Unlock keterampilan baru sebagai Ibu
Hubungan ibu dan anak yang terbentuk sejak 2013, dengan Ramadhan yang harus lebih banyak di rumah, yang didukung dengan sistem kerja WFH, ini menjadi momentum yang istimewa bagi saya. Seperti drama yang dialami oleh ibu bekerja di luar rumah pada umumnya, volume kebersamaan dengan anak-anak adalah saat pagi hari sebelum mereka berangkat sekolah, sore hari sepulang kerja hingga malam hari menjelang istirahat.
Sungguh benar, bahwa selalu ada hal baik yang kita ambil dari setiap kejadian. Dengan WFH ini saya jadi lebih banyak waktu untuk di rumah, Bersama anak-anak yang menjalani learning distancing.
Saya yang masih gagap masak, jadi lebih sering browsing resep-resep menu masakan. Tapi masih level standar menu yang mudah, enak, sehat dan tentunya disukai oleh suami dan anak-anak, seperti menu sup jagung ini, aslinya gak ada niat bikin menu ini lho. Karena si anak lanang missed persepsi saat diminta mengupas jagung manis tapi malah dipipil sekalian. Ya sudah capcus cari resep di internet, adacadabra dibuatkan sup jagung.
Jadinya, selama Ramadhan ini sudah beberapa kali nyobain resep baru. Meski sebagian hasilnya masih ambyar, tapi so far we have fun time together karena proses pembuatannya dikerjakan secara gotong-royong. Ketawa bareng kalau hasil masakanya ambyar dan mulai lagi nyari-nyari resep baru yang bisa dipraktekkan berikutnya, seperti bubur jagung ini yang jadi wishlist anak-anak.
Honestly, Alhamdulillah dengan Ramadhan yang berbeda ini membawa berkah tersendiri. Saya merasa mendapatkan kesempatan emas untuk memupuk bounding hubungan ibu dan anak yang dimulai 7 tahun lalu secara lebih intensif.
Mengikuti tausiyah secara streaming di channel Youtube
Semenjak isu corona meningkat jadi Pandemi covid-19, praktis kegiatan ngaji secara offline pun terhenti. Biasanya seminggu sekali ngaji Ke Solo pun harus diliburkan untuk rentang waktu yang belum jelas sampai kapan. Rasanya ada ruang di hati yang kosong, ada siraman rohani yang terjeda.
Tapi Alhamdulillah, guru ngaji saya Habib Novel Alaydrus sudah sejak lama aktif bikin konten pengajian di channel youtube, dan semua kegiatan pengajian yang biasanya dilakukan secara offline pun kini di kemas secara online.
Meningkatkan Aktualisasi diri dari rumah
Dua hal yang ingin banget saya tingkatkan selama masa WFH ini: membaca buku dan lebih produktif bikin konten blog. Dua kegiatan yang saling mengisi dan melengkapi, tapi belakangan ini keteteran. Kadang untuk menyelesaikan satu buku saja, butuh waktu lebih dari satu bulan.
Demikian juga ritme ngeblog, harapannya bisa bikin stock tulisan di blog yang nantinya bisa saya tayangkan secara terjadwal.
Semoga saja, fisik, mood, Kesehatan dan ide berada pada frekuensi yang sama agar produktif bikin konten blog dan semakin banyak buku yang bisa saya baca (dan dipraktekkan pesan baiknya). Oia, saya juga ingin lebih fokus belajar edit video dan bikin infografis agar sesi WFH ini lebih manfaat, aamiin
Menikmati Ngabuburit dengan Silaturahmi
Siapa yang tidak tahu tradisi ngabuburit ini? Atau siapa yang tidak suka berngabuburit? Aktifitas satu ini banyak dinantikan, kegiatan menjelang buka puasa yang selalu menghipnotis. Biasanya ngabuburit dilakukan di luar rumah, dengan berbagai kegiatan seperti olahraga ringan, hunting menu takjil, mengikuti kajian singkat jelang buka puasa di masjid, dll.
Tapi Ramadhan kali ngabuburitnya harus dimaksimalkan di rumah saja. Ngabuburit ala saya, setelah selesai masak dan jika masih ada waktu cukup selow sebelum kumandang adzan Maghrib, ngabuburitnya silaturahmi dengan keluarga melalui grup WA keluarga. Mengingat jam dan kesibukan yang berbeda, setiap hari intensitas komunikasi bersama keluarga yang tersebar di penjuru tanah air ya dengan ngobrol santai di WA. Selain ngobrol melalui WAG keluarga, juga ngobrol dengan video call, terutama sama kakak yang merawat Ibu dan Bapak.
Dengan Freedom Kuota Harian, Kuy Nikmati #SilaturahmiSetiapHari
Apalagi setelah menyimak isi tausiyah Habib Novel yang bertemakan Amalan Utama Rasul di Bulan Ramadhan, dimana Habib menggaris bawahi dengan kalimat berikut ini:
Ramadhanmu akan sia-sia kalau tak kau perhatikan orang tua.Ramadhanmu akan sia-sia kalau tak kau perhatikan orang tuaMaka perhatikan orang tua kita, bahagiakan, senangkan,dengan apapun yang kita miliki, ridho Allah bersama kita, insyaAllah
Rasanya makdeg. Ini cambukan yang sangat mengena banget. Semoga silaturahmi dengan orang tua lebih baik lagi, dan tetap jalan meski kondisi pandemic saat ini yang tak memungkinkan untuk mudik lebaran (sampai disini kok saya jadi pengen mewek lagi).
Bulan yang penuh berkah, dimana perbuatan baik sekecil apapun bakal diganjar dengan berlipat kebaikan. “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya”.
Apalagi menjaga silaturahmi dengan orang tua, keluarga, sanak saudara dan teman adalah salah satu bentuk perbuatan baik yang sangat mulia. Untuk memenuhi kebutuhan silaturahmi ini, meski merentang jarak ribuan mil dan kondisi yang belum memungkinkan untuk berkunjung langsung sebagai ikhtiar untuk mencegah penyebaran covid-19 dengan physical distancing.
Dalam rangka memberi solusi terbaik akan kebutuhan silaturahmi di masa pandemic covid-19, IM3 Ooredoo mengeluarkan kampanye Ramadhan dengan tema “ tidak ada yang lebih penting dari silaturahmi ”.
Adem rasanya menikmati TVC Ramai Sepi Bersama secara full versionnya di Youtube IM3 Ooredoo, dengan iringan musik yang rancak dan suara 4 musisi muda berbakat: Baskara Putra (Hindia), Kunto Aji, Sal Priadi dan Yura Yunita dengan karakter suaranya yang khas. Pesan yang disampaikan juga pas dan mudah dipahami, terlebih semua proses pengerjaan lagu ini dilakukan dari rumah masing-masing musisi tersebut. Jadi KLOP dan menjiwai banget.
Mulai talent, kru produksi hingga materi komunikasi, hingga music yang dilakukan secara remote, sebagai contoh konkrit praktek Physical Distancing. Dengan kuota dan koneksi internet Freedom Kuota Harian dengan kuota 1GB setiap harinya dari IM3 Ooredoo, semua proses produksi dilakukan via platform chat, video call, dan email. sebuah proses bermusik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ciamiiik abis kan?
Lagu Ramai Sepi Bersama ini pas banget untuk melengkapi kampanye ramadan di rumah saja, sekaligus menjadikan inspirasi bagi pengguna IM3 Ooredoo untuk struggle and try to enjoy all the moment, meskipun pandemi bukan alasan untuk mandeg berkarya dan berkolaborasi menciptakan karya positif di rumah saja.
Lagu Ramai Sepi Bersama ini juga motivasi diri, meski banyak kegiatan di luar rumah yang harus dibatasi tapi masih banyak hal positif yang bisa kita lakukan. Lagu ini juga menjadi soft reminder dan mengena banget bagi saya dan kita semua. Apapun yang terjadi, tidak ada yang lebih penting dari silaturahmi, apalagi silaturahmi dengan orang tua.
Pandemi ini justru mengajarkan hal baru bagaimana kita, apapun yang terjadi tapi silaturahmi harus jalan terus, serta pesan moral bahwa kita bisa semakin mendekatkan diri dengan keluarga tercinta melalui berbagai media komunikasi: sms, telepon, chat juga video call yang akan membuat jarak sejauh apapun tetap akan terasa dekat dengan keluarga dan orang-orang tersayang.
Dalam rangka menjaga silaturahmi setiap hari dan mendukung aktivitas internet harian, kini hadir Paket Freedom Kuota Harian dari IM3 Ooredoo dengan banyak keuntungan yang bisa kita manfaatkan, khususnya untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan aktivitas harian agar tetap jalan secara lancar serta tetap produktif. Dengan Freedom Kuota Harian ini memberikan kuota dengan harga yang lebih ramah dan bersahabat untuk kebutuhan internet di semua jaringan selama 24 jam.
Jadinya, kita tidak perlu khawatir hubungan silaturahmi terganggu karena ada kuota setiap harinya. Beberapa keunggulan paket Freedom Kuota Harian IM3 Ooredoo ini adalah Pulsa safe yang memungkinkan untuk mengakses internet dengan kecepatan hingga 64 Kbps tanpa memotong pulsa meskipun paket kuota utama sudah habis paket internet selama 24 jam di semua jaringan 2G, 3G dan 4G.
Paket Freedom Kuota harian ini tersedia dalam beberapa paket, yaitu:
- Freedom kuota 7GB dengan masa aktif 7 hari, dengan penggunaan kuota harian 1 GB cukup bayar Rp. 19.900
- Freedom kuota 14GB dengan masa aktif 14 hari dengan penggunaan kuota harian 1 GB bisa dibeli harga Rp 39.900,- dan
- Freedom kuota 28GB dengan masa aktif 28 hari dengan penggunaan kuota harian 1 GB, dibandrol harga Rp.74.900,-
Dengan ragam paket yang ditawarkan Freedom kuota Harian ini memberikan keleluasaan bagi pelanggan untuk menggunakan kuota harian sebesar 1 GB, tak perlu khawatir pulsa terpotong. Paket Freedom Kuota Harian ini jelas sangat mendukung aktivitas dan tetap bisa produktif selama Ramadhan meskipun di rumah saja.
Untuk mendukung WFH dan work from office selama Ramadhan dan selama pandemic covid-19 ini, saya lebih memilih Freedom kuota 28GB untuk aktivitas meeting, browsing resep masakan, video call sama keluarga, aktivitas ngeblog, mengikuti kajian secara streaming dan berbagi jaringan internet dengan anak-anak selama learning distancing ini tentunya. 1 paket freedom kuota harian 28 GB untuk pemakaian bersama anak-anak. Indahnya berbagi (sssttt yang ini rahasia, jadinya saya kan bisa memanage kuota anak-anak nge-game dan nge-drakor. )
Tertarik dong untuk menggunakan paket Freedom Kuota Harian ini? Cus dipilih paket yang sesuai dan bersiaplah menikmati manfaat yang berlipat dari mulai harga yang jauh lebih ramah a.k.a murah parah pokoknya, bisa silaturahmi setiap hari, aktivitas berinternet lancar jaya, hingga ikut berdonasi juga karena IM3 Ooredoo melawan Covid-19.
FYI ya, tiap pembelian paket Freedom Kuota Harian dan Paket Obrol, IM3 Ooredoo membuat gebrakan dengan program donasi Rp. 2000,- untuk membantu penanganan Covid-19.
Kuy ah, Freedom Kuota Harian juga cukup mudah, bisa langsung cek MyIM3 atau ketik *123#.
Tak ada kesulitan ataupun kebahagiaan yang abadi, kecuali bagi yang selalu berusaha bersyukur karena karena bersyukur adalah ketrampilan hati dalam mengolah rasa terhadap segala jenis keadaan/peristiwa sebagai hal terindah dari Sang Pemberi Nikmat.
Badai pandemi ini InsyaAllah akan berlalu, dan semoga saat badai sudah berlalu kita masih diberi kesehatan dan kekuatan untuk berdiri dan melanjutkan kehidupan. Kebiasaan positif yang kita unduh saat pandemi ini bisa lestari dan ditingkatkan.
Langitkan doa terbaik dan pasrah kersaning Gusti Allah SWT. Semoga kita diberikan kekuatan dan bisa ikhlas terhadap semua ketentuanNYA yang tak pernah keliru, karena semua hal terjadi untuk alasan terbaik. Selalu ada hikmah dan semoga kita bisa mengambil hikmah dari Pandemi Covid ini.