Kidung Kinanthi

Life is flowing in its story leaving history

  • Home
  • About
  • Sitemaps
  • Article
    • Opini
    • Story of Me
      • My Diary
      • My Poem
      • True Story
      • Love Story
    • Contact
    • Disclosure
  • UMKN Visit
  • News
Sedikiiiit yang masih saya ingat kalau ada dua kata, jika dilihat dari susunannya maka bisa ada dua kategori yaitu: Diterangkan–Menerangkan ( DM )  atau Menerangkan-Diterangkan ( MD ). Maka Bismillahirrahmaanirrahiim mohon dimaafkan plus dimaklumi jika penelaahan saya terhadap istilah Fashion Blogger ini kan sebenarnya mengikuti struktur ejaan Bahasa Inggris, yang artinya mengikuti susunan MD ~ Menerangkan – Diterangkan. 

Nah, berhubung konteks [sepertinya] istilah Fashion Blogger ini diadopsi ke dalam ranah Bahasa Indonesia sehingga polanya mengikuti aturan: Diterangkan-Menerangkan [DM].# Nah kan ini mulai jadi nglantur kemana-mana 

Boleh dunk #jawab:boleeehhhh jika saya terjemahkan dalam tiga definisi berikut ini: 
  • Yang pertama: merujuk pada kata blogger yaitu orang yang punya blog dengan stylish yang fashion dalam penampilan dirinya #pastinya bukan kayak Saia! 
  • Yang Kedua: Sama dengan penafsiran pertama yang merujuk pada subyek ‘blogger’ yang mendesain blog-nya sedemikian rupa sehingga tampilan [desain] blognya memiliki style yang kereeeeen, widget unik menarik tertata dengan cantiknya, periodically melakukan re-design baik template maupun lay out blog dan pastinya tetap concern agar loading blognya teuteup ringan bagai kapas kering dengan kadar air 0,0001% getuu deh. 
  • Yang Ketiga: Saya mengacu dalam definisi peng-kamus-an ala Ririe yang BELUM pintar Bahasa Inggris ini ( semoga gak kejauhan neh bikin penafsiran bebas dari makna yang seharusnya] yaitu Fashion Blogger saya artikan sebagai: pemilik/admin blog yang [orangnya] secara spesifik membuat content blognya tentang seluk beluk [dunia] fashion. 
Dari ketiga rekayasa yang sengaja saya buat definisi tentang Fashion blogger jadi pengen saya refleksikan pada diri saya sendiri [edisi mengaca untuk melihat diri sendiri saja]. Untuk definisi pertama, dari gaya acak akdut jaman sekolah-kuliah memang perlahan Alhamdulillah bisalah saya perbaharui dengan mendengarkan kritik - saran dari teman-teman serta bertanya-tanya saat membeli-beli untuk pilihan warna, model dan aksesorisnya. 

Tapiiiii....secara general saya masih BUKAN orang yang selalu mengikuti trend fashion secara up to date. Saya masih lebih nyaman menggunakan padu padan berbusana yang casual/simple atau model yang bersifat long term, jadi gak perlu deh tiap lebaran beli baju baru #LHOH?! 

Kalau view of point Fashion Blogger saya cenderungkan pada design blog, semua juga pada bisa tahu kalau desain blog saya ini hasil bala bantuan dari teman-teman blogger. Sedikit-sedikit bisa sih nempel widget, edit HTML, tapi kalau yang njlimet dan perlu ketelitian tingkat dewa, misalnya neh bikin penampakan header blog....sepertinya saya harus cuti kerja seminggu dan harus fokus belajar bikin desain header! Dan dijamin harus ikut remedy kayaknya kalau ada ujian kompetensi lho?? #DDR dipelihara sih! 

Then, definisi yang ketiga ini sepertinya yang bisa menjadikan sebuah blog spesifik pada satu field tertentu, misalnya Fashion. Ketertarikan, kesukaan, dan rasa ingin tahu yang deeply terhadap detail fashion dan perkembangannya yang dituangkan dalam postingan blog tentu akan menjadi poin index khusus bagi mbah gugel. Seperti kita tahu, perkembangan trend fashion mungkin kalau ada rumus yang bisa digunakan untuk membuat skala perbandingan, maka percepatan perkembangan IT dan fashion [life style] akan beda tipis sekali. 

Dalam perkembangannya, tampil fashionable tidak lagi merupakan dominasi orang dewasa, bahkan mulai bayi juga sudah ada trend fashionnya. Fashionable juga TIDAK lagi identik dengan sosok manusia yang bergender perempuan, tapi kaum laki-laki pun secara significant sudah merambah detail penampilan yang looking fashionable. Dengan perkembangan media komunikasi dan IT, bergaya fashionable pun bergerak bebas sampai menuju daerah terpencil dan ke seluruh penjuru dunia tentunya. 

So, Saia pengen jadi Fashion Blogger merupakan salah satu trend dalam nge-blog yang punya prospek cerah ceria. Selain ‘mengabadikan’ diri kita dalam rekaman sejarah lewat karya tulis [dengan aneka model dan genre-nya], maka dengan memilih fokus dalam segmen Fashion Blogger memberikan peluang side benefit yang bisa mendukung aliran income tho?. 

Seperti kata pepatah yang sering kita dengar “ Do your best and the victory only time matter, it will come to you”, masih seperti biasa kan endingnya GAK NYAMBUNG ?! 

132
Share
Ketika saya membuat postingan tentang Komunitas Blogger di tahun 2013, secara sengaja saya memang berencana mencantumkan tentang Blogger KPK, tapi menjelang publish kok muncul ilham ide rasanya akan lebih asyik jika saya buat postingan tersendiri #bukan cari-cari alasan lho?. 

Bismillahirrahmaanirrahiim, saya percaya semua yang punya blog pasti sepakat mufakat dan setuju tanpa komplain  bahwa nge-blog memiliki daya tarik yang super magic, semakin hari kian digemari berbagai kalangan dan lapisan masyarakat dunia.  Mengalir sesuai iramanya bagai bola salju yang semakin lama semakin besar lingkarannya dan secara alamiah bermunculan  aneka Komunitas di Blogsphere.
Apapun nama, saya meyakini alasan dan tujuan terbentuknya komunitas blogger memiliki satu kesamaan yaitu sarana yang semakin efektif untuk mengakrabkan pertemanan yang berbasis virtual khususnya sesama blogger. Secara konkret, hal ini ak yang tentunya akan berdampak kondusif pada jejak humanity dan circumtances. Saya lebih suka untuk meyakini bahwa tak ada istilah mantan teman dalam persahabatan, maka saya pun yakin bahwa persahabatan itu bersifat universal yang bisa berawal dan datang dari buanyaaakk cara.
Trending-Topic-Blogger-KPK-Community
Design by Rudy Arra
Salah satu komunitas blogger yang baru terbentuk secara spontanitas adalah Blogger KPK. Saya sebut spontanitas dan sukarela bin ikhlas 1000% karena komunitas ini muncul ke peprmukaan ya hasil dari aksi-reaksi saling berbalas komentar yang seru abis. Kalau pas mampir di blog-blog yang pemiliknya merupakan salah satu anggota KPK, maka dijamin akan tersenyum-senyum plus ketawa-ketiwi sendiri. Dan jangan heran jika kolom komentarnya pun berjumlah ratusan. 

Berkomentar disana berasa ngobrol kayak dengan teman sepermaianan, teman sekolah/kuliah, bisa saling ledek dan mau nulis ke semua penjuru mata angin bahkan mat angin pun diijabah sah. Keseruannya hampir miirp ketika saya di grup FB teman SMP. Satu apdet status bisa jadi bahan saling komentar bahkan mencapai dua ribu lebih sehingga loadingpun jadi kemayu. Kalau sudah terjadi lemot ria getu, baru deh salah satu akan bikin status baru untuk jadi topik nggedabrus berikutnya.

Waduhh, kok saya malah nglantur nyritain acara ngrumpi di FB grup SMP ya? Langsung kembali pada judul postingan Blogger KPK lagi deh. Saya sendiri kurang tahu kapan pastinya hari lahir komunitas blogger nyleneh dan nyentrik tersebut. Yang saya tahu salah satu awal-awal proses penggodokan dalam panci seriuosly, dari hasil penyelidikan detective conan eh...dari blogwalking ding...mencuatnya Blogger KPK yang disahkan dengan kepanjangan [menurut para foundernya] adalah Komisi Penghancur Komen. 

Unik dan menarik, apalagi jika membaca ‘kinerja’ mereka yang identik menggunakan istilah-istilah planet luar angkasa seperti  bubur, panci, jus lele, klepon, jurus kodok, mati menahan nafsu dan masih ada beberapa lagi istilah srampang srandal yang digunakan. Pada penasaran siapa saja anggota istimewanya kan....? Here they are: The leader Asep Haryono dan Zachronisampurno, dengan anggotanya antara lain A. Y. Indrayana, Rudy Arra, Ay Sagira, Reo Adam, Budy Shinichi, Budi Os 19, Rawins dan sepertinya masih ada beberapa lagi blogger yang aktif lainnya di komunikas unik tersebut.

Dan jangan salah, bahkan logo Blogger KPK ini pun sudah di desain dengan sangat serius lhoh? Silahkan mengintip di rumahnya Mas Rudy Arra jika ingin melihat bagaimana beliau dengan sangat kreatif telah menyiapkan beberapa alternatif logonya, tidak tanggung-tanggung 4 logo sudah beliau desain dengan penuh semangat ’45 lho? Salah satunya saya ‘pinjam’ buat mewarnai postingan ini. 

Bagaimana saya sendiri? Saya sendiri pengennya juga aktif nimbrung bersama mereka, tapi saia saja muncul blog walking masih nyendhat-nyedhat gini. Bagi yang pengen kenal lebih dekat dan lebih akrab, langsung saja ambil jurus langkah seribu ke salah satu nama yang saya sebutkan di atas dan selamat menikmati how funtastic they are dan indahnya silaturahim di blogspere pastinya......




203
Share
Perhelatan misteri di balik layar yang merupakan juudl dalam salah satu pertunjukan prime show kesenian wayang Orang di BlogCamp, namun tiba-tiba dikejutkan dengan peristiwa terjadi pembunuhan disana. Bismillahirrahmaanirrahiim Giveaway yang baru saja usai digelar oleh Pakdhe Cholic dengan genre detective ini pada akhirnya saya absen untuk mengikutinya #padahal sudah niat untuk cari pangsit hampir sebulan agar bisa ikut meramaikan pencarian sang aktor pembunuh sebenarnya. Jadi ketahuan deh kalau saya gak berani ikut Inspektur Suzana mengurai benang kusut misteri pembunuhan Mudhoiso [57 tahun] yang pada malam kejadian memerankan peran sebagai Cakil, dengan tersangka utama adalah Rikmo sadhepo, yang pada cerita wayang tersebut memerankan Arjuno.

Daripada saya berpanjang ria menuliskan beragam alasan dan alibi kenapa absen dalam Giveaway Pakdhe, mendingan saya pamerin berbagi info tentang big project Pakdhe yang saat ini in procces release sebuah buku yang diberi judul “Rahasia Menjadi Manusia Kaya Arti”. Semoga Pakdhe tidak keberatan saya membuka sceret rencana rilis buku ini yaaaa? #sekaligus permintaan ijin neh.  Dari judulnya sudah sedemikian menarik untuk menikmatinya dan menyerap aneka inspirasi yang tersaji di dalamnya kan? Dan memang di dalam buku perdana Pakdhe Cholic ini sarat dengan nilai-nilai motivasi, inspirasi dan religi yang disampaikan secara humble ala Pakdhe yang sudah kita kenal selama ini.

Dan sebuah kebahagiaan serta kebanggaan tersendiri ketika Pakdhe memberi saya [yang anak bawang dalam menelaah dan membuat review buku] kesempatan untuk turut menuliskan endorsement. Sejujurnya saya merasa sungkan, tapi juga terlalu berat hati jika melewatkan kesempatan istimewa yang ditawarkan pakdhe. Jadi si Ririe ini pun memberanikan diri dan dengan gaya  sok PeDe getu deh untuk kali kedua membuat Endorsement yang ala kadarnya lagi [endorsement pertama Selingan [hanya] semusim]. Nah sementara menunggu edisi perdana buku tersebut rilis, dengan sengaja saya ingin membuat makin penasaran terhadap buku tersebut dengan mempublish endorsement seperti biasanya ala Ririe khayan yang sederhana, then here is the Endorsement:


Endorsement: Rahasia Menjadi Manusia Kaya Arti
Menjadi Manusia Kaya Arti sebenarnya adalah pilihan, setiap dari kita sangat bisa untuk bermetamorfosa menjadi sosok insan yang lebih baik dan penuh arti. Akan tetapi seringkali kita dengan mudah bersembunyi dibalik perisai “takdir” atau “jalannya sudah seperti ini kok” padahal belum melakukan apa-apa atau usahanya belum maksimal untuk memperbaiki keadaan. Maka inilah buku yang memaparkan betapa setiap saat, setiap peristiwa dan setiap diri sebenarnya mempunyai nilai dan arti yang mentakjubkan.

Pakdhe Cholik merangkum dan menyajikan peristiwa yang ditemui dan dialaminya, disajikan dalam sebuah buku yang bertabur nilai-nilai makna kehidupan “ Rahasia Menjadi Manusia Kaya Arti”. Dalam rangkaian kalimat dan kisahnya yang dirangkai dengan tatanan bahasa yang humble dan membumi, tanpa sadar akan ‘membawa’ kita serasa menjadi bagian kisahnya, terlibat dalam penyelaman hikmahnya. Tak hanya jejak di dunia nyata yang disarikan, namun juga aneka cerita yang ditemuinya sejak menjejakkan diri di blogspere.

Buku yang seluruh ragam ceritanya dikelompokkan dalam 5 chapter: Integritas Yang Pas, Anak Emak, Jalan Pintas Yang Tak Pantas, Sorotan dan Akal Budi ini menawarkan siraman ruhani yang akan membekali nurani kita dalam me-redesign banyak hal yang sangat mungkin masih memiliki sisi-sisi yang kental dengan pola egois dan skeptis. 

Buku ini layak dibaca oleh semua orang dari berbagai usia, gender, dan lapisan masyarakat. Dan bersiaplah menjadi bagian dari Manusia yang kaya arti di atas panggung sandiwara kehidupan yang fana ini. “Jika hari ini kamu hanya mampu maju selangkah , majulah, tetapi jangan sampai mundur”


Semoga semakin Pada penasaran dan gak sabaran menunggu launching “Rahasia Menjadi Manusia Kaya Arti”  karya Pakdhe Cholic yaaaa......MERDEKA!



69
Share
Sebagai orang yang tidak berkecimpung di dunia jurnalistik, maka saya mengakui jika secara detail tidak bisa memberikan penjabaran yang komprehensif apa dan bagaimana seluk beluk  Kode Etik Jurnalistik. Tapi saat saya kuliah memang pernah mengikuti workshop tentang jurnalistik yang diadakan salah satu sie kegiatan di Manarul Ilmi yang bekerjasama dengan Jawa Pos, kala itu Pak Dahlan Iskan sendiri yang jadi pematerinya, ya pastinya saat itu beliau masih aktif di Jawa Pos. Bismillahirrahmaanirrahiim, masih bisa saya ingat dengan baik koridor standar yang harus ditaati dalam membuat karya tulis.

Sebagaimana saya, para blogger dan semua pelaku literasi serta siapa saja yang aktif menyukai karya tulis menulis tentu sedikit-sedikit sudah tahu bagaimana membuat judul yang eye catching, cara menarasikan sebuah ide/tema dengan diksi, penokohan, alur dan setting yang memikat sehingga menjadi tulisan yang enak dibaca. Juga pastinya mengerti dengan aturan dasar yang harus dipegang dalam menghasilkan tulisan, yaitu standar minimal yang secara automatically sudah harus dipahami, dimengerti dan diaplikasikan manakala membuat tulisan, seperti misalnya saat menggunakan/mengutip tulisan karya orang lain ya mencantumkan sumber referensinya, di dalam karya tulisnya tidak mengandung unsur SARA, dst yang lebih dikenal dengan istilah kode etik jurnalistik.
Ada dua pilar utama dalam Kode Etik Jurnalistik, yaitu penggabungan makna Etika dalam [kegiatan] Jurnalistik. Dimana Etika bisa diterjemahkan sebagai nilai, norma moral atau yang lebih dekat dengan keseharian kita sering kita lafalkan sebagai sopan-santun/tata krama yang seyogyanya dipegang dan diterapkan sebagai kebiasaan oleh seseorang atau kelompok dalam bertingkah laku serta bertutur kata [lisan maupun tulisan]. Sedangkan untuk penerjemahan Jurnalistik, meminjam salah satu definisi Jurnalistik yaitu yang dirumuskan oleh Roland E. Wesley dimana beliau menjabarkan Jurnalistik adalah serangkaian kegiatan pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, penyebaran informasi umum, Pendapat pemerintah, dan atau hiburan umum yang secara sistematis dan dapat dipercaya diterbitkan pada surat kabar majalah dan disiarkan di stasiun siaran.

Mengacu pada definisi tersebut, maka menurut saya kegiatan tulis – menulis dalam blog yang berpijak pada media on line pun bisa dikategorikan dalam jurnalisme #ini menurut saya lho ya? Karena tak bisa dipungkiri jika internet sebagai pendatang baru pada perkembangannya telah mengakomodir user ‘pewarta’ dengan kapasitas universal. Jadi semua user yang berliterasi aktif di internet pun [blogger juga pastinya] harus ber-kode etik jurnalistik. Sehingga yang berkewajiban mematuhi Kode Etik Jurnalistik tidak hanya mereka yang secara formal terdaftar berprofesi sebagai wartawan baik untuk media massa cetak [koran, majalah, tabloid, buletin, jurnal], penyiaran [televisi dan radio] atau on line [internet].

Untuk uraian detail plus lengkap tentang kode etik jurnalistik ini, silahkan bersilaturahim ke http://pwi.or.id/index.php/pd-prt ada 17 pasal yang dilengkapi dengan penafsiran untuk masing-masing pasalnya lho?. Semoga dengan semakin tahu tentang kode etik jurnalistik ini, saya sendiri khususnya dan kita semua bisa menerapkan etika jurnalistik dalam acara ber-blogging ria dan dalam berkarya tulis lainnya.





References:
  1. http://pwi.or.id
  2. http://id.wikisource.org/




123
Share
Sebenarnya saya termasuk orang yang sulit untuk bisa terkesan pada pandangan pertama. Yang sering kejadian adalah saya ngalami amnesia partial terhadap seseorang yang saya temui di suatu moment/acara dan ketemu lagi sekian waktu kemudian. Tak jarang saya harus pasang gaya SKSD≈Sok kenal sok dekat dulu baru kemudian mengajukan pertanyaan “maaf, namanya siapa ya? atau lha sebenarnya apa kita sudah pernah ketemu dimana/kapan ya?” Tapi ada satu moment [sampai saat ini belum pernah ngalami lagi get impression at the first sight] yang bisa membuat saya spontan terkesan dan simpatik, Bismillahirrahmaanirrahiim, akhirnya ini sekilas cerita pada Pandangan Pertama terhadap seseorang yang so cool guy di pandangan [pertama] saya.

Cerita ini adalah direntang masa saya kuliah yang masih pemalu serta pendiam [kalau gak ada temannya]. Ketika itu di UPT Bahasa mulai menjalin kerja sama dengan British Council untuk membuka les Bahasa Inggris dengan biaya murah meriah serta jadwal masuk kelas yang flexible = open schedule, dimana setiap peserta les bisa ambil kelas yang bisa disesuaikan dengan jadwal kuliah/kegiatannya. Jadi dalam seminggu ada beberapa kali jadwal les untuk setiap grade-nya dengan ketentuan dalam 1 paket les yang diambil dijatah maksimal masuk kelas les adalah 24 kali tatap muka.

Nah singkatnya saya pun mendaftar, saat selesai proses administrasi pendaftaran itulah muncul sesosok makhluk yang membuat saya terpana...eh terkagum-kagum langsung pada detik pertama melihatnya. Dia tidak tampan tapi tutur kata sapaanya pada petugas administrasi demikian tertata baik dari susunan kalimatnya maupun intonasinya, penampilannya santai  tapi gak acak kadut kayak seperti pada umumnya mahasiswa teknik di tempat saya kuliah kala itu. Postur tubuh lumayan tinggi sehingga saya memberinya sebutan Cowok tinggi semampai. Ya memang sih gak atletis tapi good looking meski kata teman-teman ketika beberapa waktu kemudian saya tunjukkan penampakannnya, mereka kompak bilang: BUKAN tipe sosok idola!].  

Tapi ...ehmm gimana ya menguraikannya? Hedew, lha malah saya jadi bingung sisi apanya dari dia yang membuat saya langsung terpesona pada pandangan pertama? Ya sudah deh, intinya pada pandangan pertama itu saya langsung bersimpatik, terkesan dan menurut saya he’s really So cool guy. Maka saya yang tadinya sudah siap beranjak meninggalkan tempat pendaftaran, jadi terpaku di tempat berdiri yang tak jauh darinya hingga dia selesai melakukan pendaftaran les juga. Girangnya saya bukan main dan berharap sangat semoga hasil placement test kami bisa berada pada level class yang sama sehingga ada peluang untuk berada dalam satu jadwal les.

Doaku harapanku dikabulkan, pada les jadwal ketiga saya mendapati tuh cowok sudah berada di dalam kelas saat saya masuk ruangan les. WOUW.....ternyata hasil placement test kami sama dan terjadilah beberapa kali jadwal les saya berkebetulan bersamanya. We’re so close, bahkan pada session debat antar kelompok, sempat sekali kelompok saya VS kelompok si Cool Guy tersebut. Dan tebak, bahkan sampai jadwal les saya full 24 kali masuk kelas dan beberapa kali berkesempatan berada di dalam kelas yang sama, tak sekalipun saya punya nyali untuk say hello? Apalagi ngajak kenalan dia? 

Secara kebetulan ketemu di perpustakaan atau halaman parkir pun, saya tak berani menampakkan senyum manis saya padanya Parno tingkat parah. Jika toh masih ada record-nya ya di modul les [yang masih saya simpan hingga sekarang] ada bookmark pada materi yang kebetulan kami berada dalam kelas yang bersamaan. Sampai kali terakhir melihat pesonanya dia di Graha ketika saya jadi suporter wisuda teman kost, saya tetap tidak tahu namanya, dari jurusan apa, angkatan tahun berapa, de-el-el, nah lho apalagi fotonya???....Blank totally ONLY the nick name as I mention him: Si Cool Guy Tinggi Semampai !

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kita bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kita harus melepaskannya. Yes.. life is about making the "right" choice. Horeeee...endingnya gak nyambung !




“ Pandangan Pertama: So Cool Guy diikutkan dalam Giveaway
Pandangan Pertama Special Untuk Langkah Catatanku”

* Alhamdulillah Juara ke-3 kategori Pandangan Pertama di https://idahceris.wordpress.com/2013/02/08/pemenang-give-away-langkah-catatanku/


112
Share
Membuat review sederhana sebuah buku, merupakan salah satu niche atau tema blog yang saya inginkan sejak awal mengenal media blog. Namun realitanya, masih sangat jarang saya menulis bertema review buku. 

Nah kebetulan, beberapa waktu lalu ada kesempatan untuk membuat review buku yang berjudul Selingan Semusim. Some how, sebenarnya buku ini bergenre buku dewasa lho? Tentunya, kesempatan istimewa dong membuat review untuk sebuah buku perdana yang ditulis oleh  Mbak Alaika Abdullah atau yang akrab saya sapa Mbak Al. Beliau yang secara langsung memberi tawaran tersebut. Secara skill saya dalam menulis review kan masih sangat amat amatir (ambil taplak meja buat tutup muka ahh). So, tersanjung banget dong saya. 

Setelah membaca draft soft file kisah Selingan Semusim ini rangkaian kisah romantis yang diberi title Selingan Semusim ini sudah publish di salah satu blognya Mbak AL. Tidak ada alasan untuk escape dari rikues yang bergenre endorsement tersebut, ya itung-itung belajar membuat endorsement kan? Maka Bismillahirrahmaanirrahiim inilah sekelumit review sederhana ala Ririe khayan:

Menyimak rangkaian cerita Selingan Semusim, sebuah drama keluarga dimana rangkaian peristiwanya mengalir secara slowly but sure dalam main stream terjadinya affairs selingan semusim. Bagaimana affairs terjadi karena adanya kesempatan dan kemauan kedua pihak, dengan pertemuan-pertemuan romantic berduaan, performance (baca:penampilan) diri masing-masing yang memunculkan daya ‘aksi~reaksi’ hingga kemudian muncul tuntutan yang dalam bahasa ekonomi “demand and order”
Secara tatanan kalimat, cerita, dan deskripsi, keselurahan cerita ini tersaji dengan halus serta hidup karena latar, personal dan peristiwa/konflik dipaparkan dengan ritme yang mengalir mengikuti alur ‘soul’nya sebuah frame affair. Cerita bermula dari sebuah moment training yang diikuti oleh Novita yang mempertemukannya dengan sang Fajar: trainer muda, kharismatik, simpatik, charming dan smart. 

Dari situ terjalinlah hubungan persahabatan yang akrab dan semakin dekat seiring intensitas komunikasi via sms/chatting. Chemistry yang muncul di sajikan dalam rangkaian peristiwa yang mengalir natural dengan munculnya rasa simpatik, kagum kemudian teranyamnya zona comfort each other sehingga hadir “getar-getar” indah serta perasaan rindu yang terlarang pada keping hati dua insan tersebut. Konflik batin pun dimunculkan dengan seimbang, pertentangan antara akal sehat dan bisikan nafsu yang silih berganti. Betapa mereka menyadari bahwa kediriannya adalah istri/suami dari seseorang juga pemahaman jika selingkuh tidak pernah ada pembenarannya oleh sebab musabab apapun.

Membaca kisah ini, memberikan wacana bahwa perselingkuhan tidak hanya ‘mengancam’ bagi pasangan yang bermasalah. Bahkan pasangan yang memiliki kehidupan rumah tangga yang harmonis pun bisa terjebak dalam drama selingan semusim. Bisa jadi kisah ini ada di sekitar kita, karena akrabnya persahabatn di antara dua orang makhluk dewasa berbeda jenis sehingga menimbulkan anggapan wajar  untuk mendiskusikan berbagai hal tak terkecuali tentang personal life hubungan suami istri. Dan ketika terjadi friksi yang sepele saja dengan pasangan maka dengan mudahnya menjadi katalisator untuk merasa ‘dekat’ dan tanpa di sadari hadirnya pihak ‘ketiga’ yang mengambil peran sebagai provokator  terjadinya selingan semusim

Bagi yang penasaran bagaimana seorang Mbak Alaika Abdullah menyajikan cerita ini dengan berbagai konfliknya, silahkan ramai-ramai untuk menjadikan ikut ‘larut’ dalam deskripsi Selingan Semusim dan selamat terpesona dengan detail ceritanya yang.....hem kasih tahu gak ya....??


Ada yang bilang selingkuh ~ selingan indah keluarga utuh? Is it true?
Tottally I’m personally disagree and Completely, I don’t think so.




 
80
Share
Bahkan makhluk hidup bersel tunggal [amoeba] pun memiliki sifat dasar untuk membentuk koloni/kelompok/komunitas dan atau pun populasi. Maka Bismillahirrahmaanirrahiim, dimanapun manusia berada tentu sudah menjadi salah satu fitrahnya jika memiliki kecenderungan [spontan] untuk berkelompok atau membentuk komunitas. 

Life is about interdependence each other, manusia dengan lingkungannya dan manusia antar manusia. No one can live witout others. Hal ini tentu sangat selaras dengan konteks bahwa segala sesuatu diciptakan secara berpasang-pasangan #eh, kok nyambungnya ke dalil yang ini ya? Dan matching dengan ciri-ciri utama manusia sebagai makhluk sosial yang tak mungkin bisa hidup tanpa kehadiran orang lain.

Terbentuknya sebuah kelompok umumnya berangkat dari adanya [minimal satu] kesamaan, semisal berdasarkan RT, RW, kelurahan, sifat, hobi, suku, kesukaan, almamater dan masih banyak lagi alasan awal yang jadi dasar hukum untuk berkelompok. 

Saya yakin tentunya ide awal pembentukan sebuah kelompok tersebut TANPA ada tendensi hendak perform dalam label exclusive. Saya percaya, pada saat beberapa orang  berkelompok untuk kemudian seiring berjalannya waktu akan terjadi auto selection yaitu orang-orang yang mampu dan mau mengharmonisasikan kediriannya yang secara nyata memiliki banyak perbedaan [daripada persamaannya] untuk secara bersama-sama berkolaborasi dalam satu bentuk kegiatan/aktifitas dengan tujuan yang disepakati secara mufakat.

Kelompok atau yang ngetrend dengan istilah KOMUNITAS [community], baik yang sifatnya serius sampai yang just for fun, atau yang profit oriented maupun social networking.  Ada sangat banyak kelompok yang terbentuk dan mampu mengeksiskan keberadaannya, beberapa komunitas yang bisa saya sebutkan antara lain: Hijabers [dengan ragam spesifikasinya], fun bike, chef, almamater, lokalitas [bagi para perantau] dan seterusnya selanjutnya sebagainya #maap, gak bisa nge-list disini semuanya. Masing-masing tentu memiliki program andalan dan strategi agar bisa survive for long term.

Dengan perkembangan teknologi informatika dimana jarak dan waktu bisa diringkas oleh hadirnya internet sehingga pembentukan komunitas pun mengalami revolusi, yaitu  siapapun dan dimanapun [anda] menjadi memiliki peluang besar untuk membentuk komunitas secara lintas ruang dan waktu. Dan selaras dengan perkembangan internet, salah satu trend baru yang muncul adalah komunitas yang berbasis blogging. Iyahh, tak bisa dipungkiri bahwa nge-blog memiliki daya tarik yang super magic, semakin hari semakin digemari berbagai kalangan dan lapisan masyarakat dunia.  Tak ada central command yang menggerakkan, semuanya mengalir sesuai iramanya manakala aktifitas yang berbasis jejak on line system ini pun kemudian melahirkan banyak Komunitas Blogger.

Sejak mengenal blogging hingga sekarang, ada beberapa komunitas blogger yang saya ketahui dan ikutan bergabung pada beberapa komunitas blogger tersebut. Saya sendiri belum begitu aktif dalam komunitas blogger dan saya akui jika keberadaan komunitas tersebut memiliki peran yang cukup strategis tidak hanya untuk para membernya  tapi user internet yang mencari informasi di dari jelajah internet. 

Dari yang saya ketahui, umumnya komunitas blogger hadir untuk saling sharing informasi dan mendukung para anggotanya untuk mengembangkan kemampuan dalam menuliskan apa-apa yang dikerjakan dan mengerjakan [aplikasi/praktek riil] apa-apa yang baik dari tulisan yang sudah ada di jejaring blogger. Beberapa komunitas blogger yang bisa saya sebutkan antara lain: KEB, WeBe, Bloofers dan masih banyak lagi komunitas blogger lainnya. Fenomena ini tentu akan bertambah lagi jumlah Komunitas Blogger di Tahun 2013 ini serta di masa-masa mendatang.

Apapun namanya, semoga lahirnya komunitas blogger di tahun 2013 ini menjadi sarana yang semakin efektif untuk mengakrabkan pertemanan yang berbasis virtual. Silaturahim dan persahabatan pun tak terkotak lagi oleh jarak serta tidak terkendala oleh waktu untuk berinteraksi aktif. 

Berbekal komunitas yang solid maka akan melahirkan ide-ide kreatif untuk berkegiatan secara riil yang tentunya akan berdampak kondusif pada jejak humanity dan circumtances. Saya lebih suka untuk meyakini bahwa tak ada istilah mantan teman dalam persahabatan, maka saya pun yakin bahwa persahabatan itu bersifat universal yang bisa berawal dan datang dari buanyaaakk cara. 

So, happy blogging for all.....



96
Share
“ Anak-anak, kakek-nenek moyang kita telah menanam pohon Kelengkeng ini meski sangat tahu kelak mereka tak akan sempat menikmatinya. Mereka tetap bersemangat menanamnya demi anak cucunya kelak. Nah, tanaman apakah yang sudah kita tanam untuk anak cucu kita nanti? #efek lagi jalan-jalan di Agrowisata” demikian sms yang saya terima. Sekilas memang sms biasa, sekedar berbagi kabar-kabari layaknya ketika saya lagi pengen up date status di FB atau twitter tentang hal-hal yang sedang saya lakukan. 

Setelah beberapa waktu berlalu, kok saya jadi teringat lagi dengan sms tersebut. Bismillahirrahmaanirrahiim poin of view saya pada jenis kegiatannya yaitu mengajak anak-anak berwisata ke area perkebunan, menikmati manis buah kelengkeng dengan mengalami metik langsung dari pohonnya. Kalau ditelaah sedikit lebih serius, bukankah acara mengajak anak-anak untuk jalan-jalan ke Agrowisata tersebut bisa menjadi salah satu media edukasi untuk menumbuhkan rasa cinta pada tumbuhan sejak dini? #edisi belajar jadi orang tua MODE ON!

Seperti kita tahu bahwa pemanasan global, siklus alam yang mengalami pergeseran/tidak menentu dimana dampaknya banyak terjadi bencana alam yang silih berganti. Dimana ‘kisruh’ ketidakseimbangan alam tersebut merupakan salah satu faktor yang menyebabkannya adalah punahnya flora dalam jumlah yang besar. Untuk mengembalikan pada kondisi semula dibutuhkan gerakan/revolusi yang luar biasa secara global tentunya.  Dan kegiatan tersebut harus didasari oleh good will dan mind set keperdulian dan kesadaran bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat.
Menumbuhkan Cinta Tumbuhan Pada Anak sejak dini

Menumbuhkan rasa cinta pada tumbuhan sebagai gerakan yang bisa memperbaiki [kondisi] bumi memang tidak bisa serta merta dilakukan. Dengan mengacu pada kondisi empirik yang demikian maka memulai dengan gerakan dari unit masyarakat terkecil yaitu KELUARGA akan memberikan kontribusi terwujudnya pelestarian flora. Menumbuhkan rasa cinta pada tumbuhan sejak dini dengan dimulai dari keluarga, jika hal ini sudah menjadi kesadaran dan bisa mendunia maka ancaman global warming secara perlahan akan bisa direduksi level kekritisannya. 
Bukankah terwujudnya tatanan sosial yang kondusif dimulai dari unit terkecil dari bagian masyarakatnya yaitu Keluarga?
Untuk starting step, bisa dimulai dengan menanam jenis tanaman yang disukai oleh semua anggota keluarga sehingga secara bersama-sama akan terbentuk kebiasaan memelihara tanaman di rumah. Masing-masing kleuarga tentu memiliki trending topic yang spesifik yang bisa lebih aplicable bagi semua anggota keluarganya, terutama bagi anak-anak sebagai agent perubahan masa depan. 
Terciptanya intensitas dan interaktif antara anak dan tumbuhan sejak dini bisa menjadi media training natural dalam rangka memberikan pondasi yang kuat terbentuknya karakter seseorang [anak] yang memiliki kepekaan, ketelatenan dan empati yang tinggi pada orang lain. 

Dengan demikian akan membentuk perilaku yang lebih sabar, bijaksana dan relatif bisa mengendalikan diri serta berjiwa sosial yang tinggi. Kemampuan bersosialisasi juga bisa dibiasakan dengan merawat tumbuhan karena pada saat proses merawat: menanam, memupuk, membersihkan dari gulma/hama lainnya secara invisible bisa menumbuhkan rasa percaya diri. 

Selain itu, mengajak dan membiasakan anak-anak “bercengkerama” dengan aneka tumbuhan juga akan melatih mereka lebih perduli dengan lingkungan sekitarnya. Jika setiap keluarga memiliki awareness untuk membiasakan anak-anaknya akrab dengan tumbuhan maka dalam skala populasi masyarakat yang lebih luas akan berpengaruh terhadap perbaikan kondisi alam [yang kian memburuk ini]

Wah, gara-gara sms berwisata di kebun kelengkeng kok membuat saya mendadak begaya sok orang tua gini ya? #Maaf nglantur jadinya neh. Padahal saya sendiri belum punya banyak tanaman di tempat tinggal yang terkini. Iya kalau di rumah orang tua memang tanaman [tampak cuplikan gambar di atas] sekitar rumah lumayan rimbun, mulai dari pohon pisang [paling dominan], mangga, sirsak, jeruk, jambu, lamtoro, sono, waru, nangka, jambu monyet, kunir [putih + kuning], kencur, laos, lombok, pepaya, gingseng jawa, dan bahkan rimbun pohon bambu serta masih ada beberapa lagi lainnya. Sejak kecil pun saya bersaudara pun sudah terkondisikan menjalin hubungan mesra mutualisme dengan tetumbuhan, baik yang ada di sekitar rumah maupun aneka tanaman di sawah.  

Dan ijinkan saya memiliki impian jika kelak memiliki keluarga sendiri, semoga ada sisa lahan yang bisa dijadikan “sekolah” untuk menumbuhkan Cinta pada Tumbuhan sejak dini pada agent perubahan masa depan.  At least, if finally lahannya terlalu banyak huruf “S”-nya alias Sempit Sekali Sisa lahanya Sehingga Sangat Susah  [gak bersisa lahannya sama sekali] untuk bercocok tanam, maka semoga muncul kekreatifan diri ini dengan bercocok tanam secara VERTIKULTUR  tentu hal yang sangat menarik banget deh. Tak hanya bisa jadi media edukasi pragmatis bagi anak-anak, tapi juga bisa jadi sarana olah raga serta wisata hati dan pikiran bagi semua anggota keluarga. Hehehe....



89
Share
Mengikuti kompetisi, baik yang penyelenggaranya oleh sesama teman bloger yang terkenal dengan istilah Giveaway ataupun kompetisi yang diadakan oleh non bloger, bagi saya apapun hasilnya tetap seru habis pokoknya Apalagi kalau bisa menang....WOW banget. 

Bismillahirrahmaanirrahiim inilah salah satu hadiah yang saya dapatkan dari kompetiblog yang di adakan VOA. Publish cerita ini sebenarnya sangat terlambat, karena hadiah berupa IPOD Shuffle sudah saya terima di awal bulan Nopember 2012. Tapi gak ada kata terlambat banget #cari-cari pembenaran untuk sekedar berbagi cerita bahagia ini kan? 

Event yang diselenggarakan sepanjang tahun 2012 tersebut formatnya memang lebih flexible karena tulisan yang bisa diikutsertakan tergantung pilihan yang kita ambil dari salah satu news yang dirilis di web VOA. Pada periode bulan April saya sudah mendaftarkan http://www.ririekhayan.com/2012/04/dampak-pertambahan-penduduk-terhadap.html dan hasilnya ‘lewat’ dengan sukses dari seleksi!. Dan pada dasarnya saya pun sangat menyadari jika skill writing saya masih ecek-ecek alias acak kadut, jadi ya Alhamdulillah dengan ikhlas tetap legowo kalau belum bisa menang. Setidaknya sudah bisa berpartisipasi as the best...soal hasil, kan minimal sudah mengambil kesempatan untuk meng-explore skill writting tho? 

Nah, karena periode kompetiblog di VOA kala itu sampai akhir tahun 2012 dan kebetulan saya merasa menemukan lagi salah satu news VOA yang menurut saya menarik, maka dengan PeDe over dosis saya pun mengabaikan rasa jera untuk ikut lagi, tentu saja dengan berusaha memperbaiki tulisan berikutnya. Dan Alhamdulillah di postingan untuk kompetiblog VOA yang kedua ini saya termasuk dalam pemenangnya http://www.voaindonesia.com/info/voa_blogging_contest/2173.html. Adapun postingan yang berhasil terpilih sebagai pemenang kedua dengan hadiah IPOD Shuffle 4 G S ini adalah http://www.ririekhayan.com/2012/07/budidaya-ikan-solusi-untuk-musim.html ini. 

Alhamdulillah, seorang Saia yang orientasi pemilikan gadget MASIH dalam kerangka my basic needs yaitu : KEBUTUHAN dan KEMAMPUAN mendapatkan kesempatan untuk memiliki IPOD gratis. Gadget IPOD yang bagi skala ukur my basic needs belum akan masuk dalam list barang yang wajib ada dalam daftar prioritas untuk dibeli tentunya. Konteks kriteria “KEBUTUHAN dan KEMAMPUAN” bagi saya adalah ketika saya membutuhkan suatu barang haruslah memenuhi kedua poin tersebut. 

Yaitu jika saya MAMPU membeli namun benda/barang tersebut masih belum saya BUTUHkan maka saya akan mendelay untuk membelinya. Demikian juga ketika saya merasa membutuhkan suatu jenis barang namun dalam kenyataan budgetnya belum MAMPU, ya harus menyabarkan diri untuk menunggu sampai dananya bisa tersedia untuk membeli barang tersebut. Maka dengan mendapatkan Ipod ini, artinya gadget ini bagi saya masih dalam kelas fashion properti, jadilah saya perlu explore aplikasinya lagi agar nilai kemanfaatannya lebih optimal tak sekadar player duang. 

Demikian postingan perdana di edisi 2013 ini, yang isinya sebenarnya bukan berita baru, semoga bisa jadi motivasi kita bersama untuk lebih bersemangat dalam mengikuti event-event yang berbasis tulis – menulis khususnya. Secara general coverege, hadiah adalah [hanya] salah salah benefit/side efect dan kemenangan yang lebih besar adalah ketika kita telah berani mengambil peran dan tidak takut mencoba serta tetap excited jikalau hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan. 

Yaaa..wajar sih kalau ada selintas rasa kecewa memercik di hati manakala kenyataan masih belum seramah yang ditargetkan, karena paket lengkap sesosok makhluk manusia adalah adanya dinamika emosi. Yang tidak wajar justru ketika kita tidak punya rasa apa-apa terhadap aneka perubahan dan kondisi yang terjadi.


Noted: Image konten ini menghilang (raib)
119
Share
Newer Posts Older Posts Home
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib

My photo
Ririe Khayan
Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com
View my complete profile
  • Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele
    Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti k...
  • Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ?
    Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ? Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan atau lokasinya masih berdampingan al...
  • Brand Susu Untuk Kesehatan
    Jika ada pertanyaan: Sehat ataukah sakit yang mahal harganya? Bismillahirrahmaanirrahiim , kalau menurut saya, secara ‘value’ kondisi se...
  • Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online
    Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online . Sebenarnya persyaratan dan alur pembuatan proses secara langsung ( walk i...
  • Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil
    Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil . Jika Anda sedang berusaha punya anak, menunggu kapan Anda resmi ...
  • Lima Cara Mengaktifkan (Kembali) Google Adsense yang Diblokir
    Sebaiknya dikesampingkan dulu bila ada yang beranggapan Akun GA di Banned, tak bisa diaktifkan.  (Ternyata) Google Adsence Bisa Aktif  Kem...
  • Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster
    P anic attack Ketika Terkena HERPES Zoster . Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu ...
  • Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin
    Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin   .Mungkin kita pernah mendengar peristiwa keracunan sete...
  • Suplemen Madu Untuk Membantu Atasi Anak Yang Susah Makan
    Punya pengalaman menghadapi anak yang susah makan? Ada yang baper karena selera makan putraatau putrinya belum variatif yang berputar seki...
  • Serunya Mudik Naik Kereta Api Probowangi
    Usai long wiken Idhul Adha...jadi ngayal kalau tiap bulan ada long wiken 4 hari gitu pasti indah sekaliiiii...... #Plakkk [digampar klomp...

Blog Archive

  • ▼  2024 (3)
    • ▼  December (1)
      • Manfaat Penting Bermain Untuk Anak-Anak Usia Pra S...
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2023 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (45)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (7)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (6)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2020 (43)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (35)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December (5)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (51)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (7)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (73)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (118)
    • ►  December (12)
    • ►  November (12)
    • ►  October (11)
    • ►  September (11)
    • ►  August (12)
    • ►  July (8)
    • ►  June (8)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2014 (60)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (11)
    • ►  February (10)
    • ►  January (8)
  • ►  2013 (90)
    • ►  December (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ►  March (13)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2012 (126)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (14)
    • ►  September (10)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (11)
    • ►  May (12)
    • ►  April (12)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (10)
  • ►  2011 (69)
    • ►  December (11)
    • ►  November (11)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (9)
    • ►  July (7)
    • ►  June (18)
    • ►  May (5)
Ririe Khayan is an Intellifluence Trusted Blogger

Juara LBI 2016

Juara LBI 2016
facebook twitter youtube linkedin Instagram Tiktok

Labels

Advertorial Aneka Kuliner Article Blog Award Book Review Contact Me Disclosure English Version Fashion Fiksi Financial Gadget Give Away Guest Post Info Sehat Informasi Inspiring Lifestyle Lomba Love Story My Diary My Poems Opini PR PerSahabatan Pernik-Pernik Renungan Review Skincare Technology Traveling True Story UMKM Visit Who Am I? Writing For Us banner parenting




Copyright © 2019 Kidung Kinanthi

installed by StuMon