Kuliner Murah dan Nyaman di Yogyakarta dengan budget maksimal sepuluh ribu? Maka (salah satu) yang recommended adalah Kopi Klothok di Pakem yang memenuhi kriteria ini. Meski namanya Kopi Klothok, tak berarti ini identik dengan tempat ngopi ala warung kopi karena kopi klothok sudah bisa disebut semacam café atau resto karena tempatnya luas dan nyaman dengan sajian menu yang best seller semua.
Setelah nulis tentang
Beauty and the Beast, tiba-tiba
Bismillahirrahmaanirrahiim ngelompat bikin
review tempat wisata kuliner. Ya masih masuk kewajaran kan ada
engaging antara nonton film dan wisata kuliner, hanya saja tempat kuliner yang saya tulis kali ini tidak sejalan dengan gedung bioskop. Kalau nonton film dan kuliner identiknya pilih tempat yang tak jauh-jauh atau searah dengan tempat nonton.
Lha Kopi Klothok ini berada di kawasan pedesaan, tepatnya di Jalan Kaliurang Km.17 Desa Pakembinagun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman – Jogjakarta. Sudah kebayang kan dimana lokasi Kopi Klothok ini? Yups, bisa dibilang di kaki Gunung Merapi lah.
Untuk kuliner dengan alokasi dana Rp. 10.000,- sebenarnya di Yogya masih sangat banyak, sebut saja angkringan-angkringan dengan sajian utama sego kucing yang di bandrol harga antara 3 ribu – 5 ribu per bungkus. Hanya saja saya belum pernah nyobain kuliner di angkringan. Untuk ukuran porsi makan, sego kucing untuk cocoknya bagi orang yang diet karena rata-rata yang makan di angkringan itu habisnya lebih dari 1 bungkus kok.
Sudah lama juga tidak bikin postingan yang berbau ala-ala kulineran. Kebetulan LBI memberikan tantangan untuk mereview tempat makan disekitar tempat tinggal peserta dengan ketentuan wajib mencoba dengan harga maksimal harga kuliner maksimal 10 ribu rupiah. Alhamdulillah, ada stock cerita kuliner yang sesuai ketentuan tersebut, yaitu Kopi Klothok, sehingga postingan ini pun hadir dengan judul: 5 Sensasi wisata kulineran di warung Kopi Klothok yang murah dan nyaman di Yogyakarta:
- Menu ndeso yang selaras dengan suasananya yang berada di kawasan pedesaan dan menyatu dengan hamparan persawahan.
- Paket makan sepuasnya di tempat dengan harga sepuluh ribuan.
- Konsep self service yang memanjakan pengunjung sehingga sesara makan di rumah sendiri .
- Paket makan gratis bagi ibu hamil
- Tempat yang nyaman, tenang dan mempesona ala cafe atau resto lho?
Berikut ini sekilas pandang yang mendasari kesimpulan mengenai kopi klothok yang saya buat di atas.
Totally, menu makannya adalah masakan resep ndeso, tak ada satu pun jenis menu makan yang berbau kekinian. Bagi generasi yang lahir di kota apalagi di generasi mileneal, dijamin tak akan kenal dengan menu-menu best seller yang ada di Warung Klothok.
So far, semua menu
best seller sih, walaupun pengunjungnya bervariasi usia, cukup banyak kok yang muda-muda. Termasuk para wisatawan yang sedang berlibur menikmati
obyek wisata di Yogyakarta yang
hits semuanya dong.
|
Sego Megono dan sayur lodeh terong |
Layaknya warung lainnya, di Kopi Klothok juga tersedia lumayan banyak menu. Secara garis besarnya, dikelompokkan dalam kategori: Makanan, Minuman, Lauk, dan jajanan. Terdapat dua pilihan jenis paket istimewa di warung klothok (noted. Nama paket A dan B itu versi penyebutan versi saya saja lhoh):
Paket A per orang makan sepuasnya di tempat, yaitu cukup dengan uang sepuluh ribu saja Anda bisa makan secara feel free no worry, yaitu: Nasi putih (Rp. 3.500,-) dan ragam sayur lodeh tempe lombok ijo, lodeh kluwih, lodeh terong, sayur asem ( Rp. 6.500,-), dan -
Paket B, sistemnya sama dengan paket A hanya beda harga dan variasi menu, yaitu Lodeh tempe lombok ijo, lodeh kluwih, lodeh terong, gereh layur, sambel dadak dan sego megono, pengunjung bisa tertawa bahagia karena hanya suruh bayar Rp. 11.500,- Info harga dari menu lainnya, silahkan cekodit daftar menu di bawah ini.
Keunikan lainnya di warung klothok ini adalah tidak melayani pembelian untuk dibawa pulang! Semua pengunjung bisa makan sepuasnya tapi jika ingin beli untuk dibawa pulang ?. On no, nanti dulu ya…. Anda harus bisa bernegosiasi dengan alasan yang bisa meyakinkan pegawai (kasir) jika ingin membungkus menu makanan di Kopi Klothok untuk dibawa pulang *pengalaman pribadi*.
Percaya kan kalau di Kopi Klothok bisa wisata kuliner sepuasnya dengan anggaran sepuluh ribu, atau bahkan kurang dari sepuluh ribu. Cekidot daftar harga menu di bawah ini deh:
Dua kali saya ke Kopi klothok, saya masih saja suka pilih sego megono. Sebenarnya sego megono ini merupakan salah satu menu yang khusus dimasak ketika prosesi hendak panen apdi yang namanya ‘wiwit”, hanya beda cara penyajiannya. Kalau di desa saya, antara nasi dengan sayur lodeh dan pernik lainnya racik secara terpisah. Tapi kalau versi sego megono dicampur baur jadi satu. Info sekilas tentang apa dan bagaimana sego megono itu, saya sempat motret potongan koran yang sudah berwarna kecoklatan di salah satu dinding ruangan kopi klothok:
Tak hanya membandrol tarif harga yang renyah bikin sumringah, kopi klothok juga memberlakukan makan gratis sepuasnya bagi wanita/ibu-ibu yang sedang hamil. Fitur harga ini saya ketahui ketika ke kopi klothok Bulan Nopember 2016 lalu. Antara percaya dan nggumun, saya pun nanyak langsung pada kasirnya, apa betul jika pemeblinya adalah wanita yang sedang hamil bisa gratis?
Adacadabraaa…..benar sekali dan kebetulan pula saat itu salah satu diantara kami ada yang hamil muda. Embak kasirnya pun langsung nanyain menu apa saja yang tadi makan oleh si bumil dan dikurangilah nominal yang harus kami bayarkan kala itu. Unik plus keren kan konsep marketingnya?
Dari segi penyajian menu, warung kopi klothok ini menerapkan konsep self service, dimana pembeli dipersilahkan mengambi menu makan apa saja yang diinginkannya dan totalan bayarnya berdasarkan kejujuran pembeli.
|
Info harga istimewa bagi Ibu hami yang terdapat di zona ruang makan dekat dapur |
Pencatatan dilakukan hanya pada orderan jajanan dan minuman, untuk makanan, lauk dan sayuran, pembelilah yang diharapkan “merekam” sendiri apa saja yang telah disantap habis dan menginformasikan pada saat bayar di kasir.
Hari libur atau work day, setiap hari kopi klothok bejubel pengunjung. Jadi jangan heran jika Anda ke sana siang bolong dan bukan hari libur tapi Anda harus siap antri tempat duduk atau kesana-kemari dulu demi mendapatkan meja yang kosong.
Yups, meski kopi klothok ini baru operasional akhir 2015 tapi ketenarannya tak kalah deh dengan café-café yang lebih senior usianya. Selain daya tarik menu dan rate harganya yang murah ceria, daya tarik kopi klothok ini bisa juga karena tempatnya yang nyaman, tenang, dan santai.
|
Inilah penampakan segelas kopi klothok dan pisang goreng yang nge-hits |
Warung kopi klothok ini sipp pokoknya, sebuah warung setara café yang berada di lokasi yang sejuk, dengan dikeliling pemndangan persawahan yang memanjakan mata, apalagi yang hobi photography dan atau at least suka pepotoan, segelas kopi klothok panas siap memenuhi hasrat untuk cekrek-cekrek sepuasnya lho.
Lebih-lebih terdapat penampakan Gunung Merapi, rasanya menyeruput segelas kopi klothok yang ditemani sepiring pisang goreng di sana semakin gayeng saja. Suasana pun bakal kian hangat dan asyik kala ke kopi klothok bersama dengan keluarga atau komunitas atau teman. Kalau mau alone, tetap oke kok. Suasanaynya mendukung banget untuk cari inspirasi menulis, melukis, dan kreatifitas lainnya.
|
Tampak depan warung kopi klothok dari jalan desa Pakembinangun |
|
Tampak depan warung kopi klothok (yang menghadap ke sawah) |
Untuk bangunan warung kopi klothok ini juga terbilang unik dan artistik, sebuah rumah berbentuk joglo limasan (bangunan rumah ala orang Jawa tempo deoloe) tertata dengan apik dihiasi hiasan benda-benda unik/antik semacam setrika arang, radio transistor, furniture kayu lama, ada lesung, dan sederet benda-benda yang sepertinya memang hasil perburuan dari desa-desa karena sebagian besar benda yang dipajang merupakan benda-benda yang saya akrabi saat masih kecil. Lay out warung kopi klothok terdiri dari 3 zona yaitu:
- zona terbuka yaitu di luar warung kopi klothok di teras atau halaman (kalau cuaca tidak hujan);
- ruang utama rumah joglo, dan
- ruang yang menyatu dengan dapur sehingga bisa menikmati pemandangan memasak menggunakan tungku kayu persis seperti belum ada alat memasak yang disebut kompor.
|
Suasana di bagian luar kopi klothok yang asri dan ciamiks |
Biasanya, di zona ruang utama bangunan joglo dan dapur hampir selalu penuh pengunjung. Terlebih jika hari libur dan jam-jam istirahat, kudu siap mondar-mandir cari meja yang kosong deh. Jadi harus legowo bagi yang pengen makan di dapur sambil menikmati aroma masakan serta kemebul asap dapur tapi terpaksanya harus makan di luar.
Sebenarnya, di depan bangungan Joglo ada satu bangunan berkonsep modern, tapi saya belum pernah melongok bagian di dalamnya ada apa. Dua kali ke Kopi Klothok, saya baru sukses mendapatkan meja makannya di ruang utama rumah joglo dan yang terbaru malah kebagian di halaman. Lumayan, menikmati sajian kopi dan pisang goreng ditemani angin semilir dan aroma padi menguning.
Meski masih no wifi ( saya ke kopi klothok edisi kedua di Bulan Nopember 2016 lalu), Warung Kopi Klothok ini secara umum sangat representatif untuk dijadikan pilihan tempat Wisata Kuliner Murah dan Nyaman di Yogyakarta.