Kehadiran Fintech agar lebih mudah mengakses produk-produk keuangan, mempercepat transaksi dan meningkatkan literasi keuangan. Perusahaan Fintech di Indonesia banyak di dominasi oleh start up.
Sejujurnya, tema untuk membuat postingan bertemakan Financial Technology atau Fintech ini terbilang “berat” bagi saya yang awam tentang ilmu perekonomian dan keuangan. Bahkan istilahnya juga baru kenal gegara LBI melemparkan tema tersebut.
Tak apalah, ada sisi baiknya kok. Artinya, Bismillahirrahmaanirrahiim bisa membuka literasi (pengetahuan) saya mengenai Fintech ini, minimal jadi tahu kalau Fintech itu sebenarnya merupakan Cakupan Bisnis Teknologi finansial di Indonesia sangat banyak dan sebagian dari masyarakat kita sepertinya sudah akrab dengan berbagai produknya, juga menggunakannya, hanya saja penamaannya saja yang terdengar sebagai hal baru.
Secara singkatnya, Fintech atau financial technology didefinisikan sebagai (salah satu) inovasi dalam layanan keuangan (mengutip definisi dari National Digital Research Centre, Irlandia).
Setidaknya bagi saya, istilah Fintech ini termasuk baru dan kekinian, maksudnya kini saya baru tahu kalau sederet startup pembayaran, peminjaman, personal finance, investasi ritel, dan bisnis di sektor keuangan lainnya merupakan bentuk-bentuk dari Fintech.
- Pembayaran, antara lain: Perusahaan Pembayaran (contohnya Truemoney, Paytren, Firstpay, IPAymu, Veritrans, Kartuku, iPay88, , Easypay, dll), Mobile payments company (Dompetku Indosat Ooredoo, Sakuku BCA, Dimo, Uangku SmartFren, dsb), Mobile payments company, (contohnya Dompetku Indosat Ooredoo, Sakuku BCA, Dimo, Uangku SmartFren, dsb), Electronic Money (misalnya Kudo, GoPay, Ayopop), Bebas transfer, ada Kliring.co.id, Flip, Sudah Transfer).
- Investasi, contohnya Marketplace Reksa Dana, Ipotfund, Xdana.com
- Perencanaan Keuangan: online-pajak.com, jurnal.id dll yang fokus pada edukasi keuangan dan perencanaan keuangan.
- Pembiayaan, baik yang berbentuk pinjaman (tanihub.com, temanusaha.com, dll), Pembiayaan berbasis patungan (kitabisa.com, wecare.id, ayopeduli.com), dan beberapa jenis startup pembiayaann lainnya.
- Website pembanding produk keuangan, contohnya: cermati.com, cekaja.com, rajapremi.com, pasarpolis.com, cekpremi.com dll
- Riset keuangan, ada dua di Indonesia (saat ini) yaitu produk keuangan secara umum ( halomoney.com, aturduit.com, cermati.com) dan Khusus asuransi (rajapremi.com, pasarpolis.com, cekpremi.com)
- Masih lagi jenis-jenis Fintech lainnya yang sudah berkembang maupun masih startup.
Dari sederet nama pelaku usaha/bisnis yang tertahbiskan sebagai Bisnis Fintech di Indonesia tersebut, jika ditanya apakah saya sudah memanfaatkannya salah satu atau salah duanya?
Saat ini, saya mengggunakan aplikasi uber dan menggunakan produk investasi yang lebih cenderung ke investasinya. Untuk fintech yang pembayaran, ikut paytren tapi saat ini sedang dorman karena merasa kebutuhan untuk menggunakannya tidak banyak (jarang), jadi rasanya kurang efektif saja meski untuk keperluan pribadi (keluarga). Pak suami mendaftar truemoney, tapi saat ini tidak aktif lagi (tidak digunakan karena alasan yang sama dengan pasifnya akun paytren saya). Bagi siapa saja yang bisa mengembangkan jaringan usaha, paytren maupun truemoney memang memberikan bisa menjadi peluang usaha dan bisa menjadi pasif income bagi skala perseorangan karena menjalankannya relatif mudah.
No comments:
Post a Comment
Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.
Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.
So, be wise and stay friendly.