Era Kolaborasi sebenarnya bukan hal baru, pada prakteknya kolaborasi ini sudah dibumikan oleh nenek moyang kita dengan nama gotong royong. Kalau ditelusuri lebih jauh lagi, sebenarnya kolaborasi ini sudah mulai ada seiring terjadinya peradaban manusia, karena manusia adalah makhluk sosial, yang perlu dan butuh bekerja sama dengan orang lain.
Ada banyak bentuk-bentuk permodelan kolaborasi ini, Bismillahirrahmaanirrahiim, bisa dalam bentuk formal maupun non formal. Kalau dalam bentuk formal, bisa dalam bentuk usaha bersama seperti koperasi itu kan? Atau mendirikan perusahaan dengan modal patungan, bisa juga pengelolaan management yang dikerjakan secara gabungan antara dua orang atau lebih yang memiliki skill berbeda yang salaing mendukung dan melengkapi sesuai kebutuhan.
Kolaborasi juga bisa diibaratkan sapu lidi, ketika sebatang lidi dikumpulkan menjadi sebentuk sapu maka akan bisa digunakan untuk menyapu dengan lebih bersih. Juga cocok pula dengan peribahasa, bersatu kita teguh bercerai berai kita tidak bisa melakukan banyak hal yang lebih besar (lebih baik).
Akan halnya dengan blogging dan dunai menulis, sejak internet menjadi penghubung network yang multi manfaat, mulailah lahir komunitas-komunitas yang memiliki kesamaan passion, visi, tujuan dst, dalam hal ini tentunya menulis. Banyak komunitas menulis dan blogger yang pada intinya membentuk kebersamaan untuk meningkatkan kualitas dalam menulis baik yang nantinya menghasilkan karya tlis berupa buka, ataupun membuat konten bersama. Dari dunia blogging, sebuat saja ada komunitas Emak Blogger (KEB), Blogger Perempuan (BP, WArung Blogger (WB), Indonesian Food Blogger, dll. Tak ketinggalan pula dengan komunitas menulis: ada Warung Revolution (WR), Warung Antologi, dsb.
Banyak Penerbit yang juga membuka peluang menerbitkan buku secara antologi, dengan mengadakan audisi sesuai event yang lagi kekinian misalnya. Salah satunya adalah buku Antologi When Broke Up, adalah project menerbitkan buku secara gabungan yang pertama kali saya ikuti, diadakan oleh penerbit Leutikaprio. Atau pengarang yang sudah mumpuni di dunia literasi, sebut Jonru juga menggandeng penulis-penulis pemula untuk menerbitkan buku. Kalau tidak salah, Mbak Asma NAdia juga pernah (setahu saya dan semoga tidak salah ingat), pernah mengadakan project bersama untuk menerbitkan buku.
Banyak Penerbit yang juga membuka peluang menerbitkan buku secara antologi, dengan mengadakan audisi sesuai event yang lagi kekinian misalnya. Salah satunya adalah buku Antologi When Broke Up, adalah project menerbitkan buku secara gabungan yang pertama kali saya ikuti, diadakan oleh penerbit Leutikaprio. Atau pengarang yang sudah mumpuni di dunia literasi, sebut Jonru juga menggandeng penulis-penulis pemula untuk menerbitkan buku. Kalau tidak salah, Mbak Asma NAdia juga pernah (setahu saya dan semoga tidak salah ingat), pernah mengadakan project bersama untuk menerbitkan buku.
Bagi saya pribadi, Alhamdulillah sangat merasakan manfaatnya dengan lahirnya komunitas-komunitas blogger maupun kepenulisan. At least dari komunitas menulis, saya dengan skill menulis yang masih pas-pasan hanya PeDe untuk posting di blog, akhirnya bisa ikutan project gabungan dalam menerbitkan buku.
Beberapa buku Antologi yang sudah saya ikuti antara lain: Antologi Pejoba, Perindu Surga, Sang Juara, My Re-engineering When I broke Up [ Leutikaprio], Teraphy menulis [menerbitkan buku bersama Jonru], Penantang Mimpi, Sayap-Sayap Cupid, Ironi Strip dua, Kami [Tak Butuh] Kartini Indonesia.
Tapi meski berupa antologi, tetap ada sistem seleksi kok, jadi tetap ada semacam kendali mutu untuk bisa ikut menulis dalam proyek bersama.
Banyak hal baik yang bisa diambil dan didapatkan dengan kolaborasi dan pastinya minimal kita bisa mendapatkan Manfaat dari Kolaborasi: Bersama Kita Bisa Tambah Percaya Diri. Ah menulis tentang Antologi, jadi bikin saya kangen pengen ikutan proyek menulis secara bersama-sama lagi.
Bagaimana dengan Anda, sudah banyak juga kan karya kolaborasinya?
Dengan bersatu, kita akan lebih mantap dalam melangkah.
ReplyDeleteSeperti guyonan yang kerap kita dengar, saat dua orang penakut bersama-sama (berkolaborasi), maka tak ada lagi orang penakut. Yang ada dua orang yang berani dan lebih percaya diri.
DeleteInternet mempermudah untuk kolaborasi dan menemukan komunitas yang sesuai dengan passion ya mba :) nah iya, walaupun antologi tapi tetap diseleksi :)
ReplyDeleteSuka ikutan project antologi juga ya Mbak?
DeleteAh, kerennya Mbak Ririe. Udah banyak bukunya. Kolaborasi pula.
ReplyDeleteSudah lama nggak berkolaborasi buat antologi.
ReplyDeleteSemua orang sibuk akhir-akhir ini hahaha
Semoga kedepannya ada yang ngajak kolaborasi antologi lagi
keren, kliatannya projeknya dmna mna ni mbak..
ReplyDeletemanusia di ciptakan membutuhkan satu sama lain atau bisa juga disebut manusia sosial
ReplyDeletekolaborasi bisa juga dibilang kerja sama, gotong royong, bantu membantu, dan yang lainnya
kalau bisa saya mau juga berkolaborasi ni mbak, tapi kolaborasi masalah apa yah hehehee