Kenapa Perempuan Perlu melakukan Pap Smear Secara Rutin?

Happy Mother, Happy Blogger, Happy Me, bagaimana menjadi diri yang selalu bahagia dengan beragam peran dan aktifitasnya: sebagai ibu, blogger, editor buku (working mom).

Tagline blog tersebut adalah kepunyaan Mak Noni Rosliyani, Emak Muda dengan 1 balita cantik yang akrab dengan panggilan Luna ini sudah menjejak dunia blogging mulai tahun 2010. Postingan-postingan di blognya tertata dengan apiknya dalam beberapa label yaitu: life as editor, book/product review, kesehatan, traveling, parenting / motherhood, juga tak ketinggalan tentang finance lho? Kalau dibaca tiap postingannya, terasa bedanya antara tulisan seorang editor dan bukan editor semacam saya ini. Susunan kalimat dan pilihan katanya pas dan mengalir gettu deh.

Dan Bismillahirrahmaanirrahiim dari sekian label tulisan, saya terhenti cukup lama di postingan yang bertajuk kesehatan dengan judul “Pengalaman Pap Smear Pertama”. Seperti diketahui bahwa pap smear bisa dipakai untuk Pemeriksaan leher rahim dan diagnosis.
Kenapa Perempuan Perlu Melakukan Pemeriksaan Pap smear secara rutin?

Ya karena dengan hasil pap Smear bisa digunakan untuk menemukan perubahan sel abnormal pada contoh sel yang diuji tersebut. Oleh sebab itu, pap smear termasuk daftar pemeriksaan rutin yang disarankan bagi perempuan dalam rangka pencegahan penyakit leher rahim. Berdasarkan dari hasil test pap smear, maka setiap kelainan yang ditemukan dalam contoh-contoh sel serta apa penyebabnya akan dapat diobati lebih awal. Lebih cepat tahu tentu akan lebih baik untuk bisa dilakukan penanganan medis lebih lanjut sehingga bisa mengurangi peluang perempaun terkena kanker leher rahim yang disebabkan oleh human papillomavirus atau HPV. 

Pemeriksaan pap smear adalah prosedur pengambilan sampel sel dari leher rahim untuk memastikan ada atau tidak adanya ketidaknormalan yang dapat mengarah kepada kanker serviks pada wanita.

Tuh kan, makanya penting banget dan sangat disaranan bagi semua perempuan agar melakukan pemeriksaan pap smear ini mulai usia 21 tahun jika sudah menikah (sudah memiliki aktifitas seksual) setiap 2 tahun sekali, tepatnya selang 3 tahun setelah menikah. Dan lebih perlu lagi saat usia menginjak 30 tahun ke atas, Pap Smear harus dilakukan 3 tahun sekali (tak terkecuali bagi perempuan yang sudah menopause).

Selain karena alasan diatas, dokter juga dapat meresepkan untuk dilakukan tes pap smear jika pasien mengalami salah satu gejala pada organ vital (dan sekitarnya), antara lain: Gatal-gatal pada vagina, Kemerahan, nyeri pada waktu buang air kecil atau saat melakukan hubungan intim, terdapat luka/benjolan/ruam/lecet/kutil, pembengkakan, bau yang tidak biasa, perubahan pada keputihan (seperti warna, bau, atau tekstur yang berbeda dari apa yang biasanya dialami) serta keputihan yang berlebihan.

Nah, ke-kepo-an saya terhadap sharing cerita Mak Noni tersebut bukan lantaran pemberitaan yang baru-baru ini cukup hits terkait seorang artis yang saat ini sedang berjuang melawan kanker serviks. Tapi lebih karena  rasa takut untuk melakukan medical check up yang dinamakan pap smear itu.

Iyap, saya super penasaran, kira-kira bagaimana caranya Mak Noni mengatasi dan memanage rasa takutnya untuk melakukan pap smear. Tidak sedikit perempuan yang menunda-nunda untuk melakukan pap smear dengan ini dan itu alasannya, padahal alasan sesungguhnya ya karena takut itu lho?

Menurut pengalaman yang dituliskan oleh Mamanya Luna ini, pap smear itu tidak sakit sama sekali, gak sampai 5 menit dan tida sesakit seperti yang dibayangkan sebelumnya. Konon, rasa sakit yang kadang dialami bisa berasal karena mind set awalnya sudah dihinggapi ketakutan akibat dengar cerita sehingga akan menyebabkan otot rahim tegang sehingga akan menimbulkan rasa sakit ketika paramedis memasukkan speculum atau alat untuk mengambil sample dari cervix.

Dengan dilakukannya uji pap smear ini sebagai prosedur pengambilan sampel sel dari leher rahim untuk memastikan ada atau tidak adanya ketidaknormalan yang dapat mengarah kepada kanker serviks pada perempuan.

Masih takut melakukan pap smear padahal sudah masuk kriteria golongan usia perempuan yang PERLU Pap Smear, kuncinya hanya satu: jangan takut untuk hal pap smear yang hanya 5  menit yang merupakan fase penting untuk mengetahui kondisi kesehatan diri sendiri.

Saran mujarab yang saya peroleh dari postingan Emak Noni adalah:
sakit atau tidak sakitnya proses pap smear tergantung pada diri kita sendiri. Jalani pap smear dengan lebih rileks dan buang jauh-jauh segala paranoid terbukti efektif menganulir rasa sakit saat pap smear. Hal ini sangat logis karena ketegangan yang terpatri otak dan perasaan akan berpengaruh pada ketegangan otot rahim. Kalau kita bisa rileks, otot rahim juga akan rileks sehingga prosesi pap smear pun berjalan mulus tanpa rasa sakit. 
Masih galau dan pengen dapat motivasi keberanian dari Mak Noni lalngsung? Jelajahi saja blognya di http://nonirosliyani.com atau kontak Mak Noni via akun twitter @nonirosliyani atau FBnya di https://t.co/J8mFjK4xnO

Tapi jika masih tidak percaya dan takut untuk melakukan pap semar, 
ya satu-satunya cara adalah buktikan sendiri ya? 

Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

2 comments:

  1. aku masih takut2 mau papsmear, padahal memang penting ya...

    ReplyDelete
  2. dulu pernah ditawarin tetangga... tapi karena belum tau manfaatnya aku tolak.... :(

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.