Jika ada yang bertanya [saia tanya sendiri saja karena kenyataannya belum ada yang tanya kok....] sejak kapan saya iseng corat-coret nulis
puisi ngawur ala saya? Ingat saya sejak SMP tapi hanya sekedar nulis di lembar-lembar
buku tulis saat jenuh mendengarkan guru memberikan penjelasan yang berdurasi
lama #maafkan saya yaa para guruku. Makanya saat SMP saya tidak punya dokumentasi coretan puisi alay yang saya buat. Bahkan saat SMA
pun, saya masih suka-suka nulis puisinya di lembaran kertas kemudian dibuang. Baru saat kelas 3 SMA, secara sengaja
saya menuliskan dalam buku tersendiri.
Dan Bismillahirrahmaanirrahiim tentu saja model
kalimatnya lebih acak kadut dari sekarang. Bertepatan dengan Bulan Nopember
dimana terdapat moment bersejarah yaitu hari Pahlawan yang sebentar lagi kita
peringati, ternyata dari koleksi puisi lama tersebut, saya pernah membuat puisi
yang ber’ide tentang pahlawan. Mau tahu seperti apa puisi saya di jaman
SMA...inilah salah satunya yang saya beri judul : Darimu...
Dari jasamu,
Dari pengorbanan tanpa pamrihmu
Untuk cucumu
Kebahagiaan yang kunikmati kini
Udara kemerdekaan yang mengisi rongga
dadaku
Adalah buah perjuanganmu
Semua tulus kau relakan
Demi ibu pertiwi tanah tumpah darah
dan generasi keturunan, anak cucu
bangsa
Kini
Kau terbaring beku
Kau telah tiada lagi
Namun semangat ksatriamu
Merupakan selubung ‘kan terus menyala
Adalah warisan tiada ternilai buat
kami
“ Merdeka atau Mati !”
Nah,
itulah hasil karya puisi saya saat SMA. Tatanan kalimat dan diksinya lugu kan?
Tapi tulisan saya bagus kan? Iyalah bagus, wong saat SMA jabatan prestisus di
kelas sebagai sekretaris yang artinya siap rebonding
jari jemari karena tiap kali pelajaran yang banyak teorinya, kan sering ditulis
di papan.
Dan hasilnya saya menuliskannya dua kali, di depan kelas dan
menyalinnya lagi di buku tulis saya sendiri. Kira-kira, sekolah sekarang masih
ada gak ya muridnya di suruh nulis di papan tulis kayak dulu? Semoga gak ada, terutama
di daerah yang sudah melek teknologi, masak era digital begini masih nyuruh
muridnya mencatat? Maaf, jadi nglantur jauh amat yaaa....
Oke deh, selamat
menyambut Hari Pahlawan dan semoga jangan ada tawuran lagi yaaa...Jangan biarkan Indonesia
terkenal sebagai negara yang generasinya hobi tawuran.