Tips Mengatur Belanja Dan Keuangan Keluarga Agar Tetap Eksis Saat Krisis

Tips Mengatur Belanja Dan Keuangan Keluarga Agar Tetap Eksis Saat Krisis. Semua orang tentu mendambakan cash flow keuangan yang stabil tak goyah meski terjadi pandemi ataupun krisis ekonomi lainnyaSatu tahun lebih setelah pandemi covid diberlakukan di Indonesia khususnya,  hingga saat ini belum  ada pihak, lembaga atau institusi dari negara manapun yang bisa memastikan kapan penyebaran virus corona akan berakhir, secara regional maupun global. Meskipun program vaksinasi covid-19 sudah dilaksanakan, namun untuk mengatasi dampak akibat pandemi covid-19 ini akan membutuhkan waktu beberapa tahun untuk memulihkan dampak krisis yang terjadi. 

Bismillahirrahmaanirrahiim, Saat membaca salah satu tayangan di BBC Indonesia tentang Krisis Ekonomi Akibat Covid-19, dimana  IMF memperkirakan 'luka ekonomi' karena krisis global akibat pandemi virus corona lebih buruk dari perkiraan. Peristiwa pandemi ini tak hanya berdampak pada kesehatan yang mengancam nyawa manusia tapi juga membawa dampak pada  hampir seluruh sektor ekonomi. Terjadinya krisis yang lebih kompleks dan dampaknya melebar ke berbagai sektor mulai dari kesehatan hingga mengancam stabilitas sistem keuangan dan tidak ada yang tahu pasti kapan berhenti. 

Penerapan protocol kesehatan dan anjuran agar masyarakat melakukan aktivitas lebih banyak dari rumah, seperti bekerja, sekolah, dan ibadah sebagai langkah untuk mengurangi risiko penularan virus corona, akibatnya aktivitas ekonomi terganggu. Penurunan pendapatan (gaji) hingga ancaman PHK massal merupakan masalah serius yang dihadapi oleh banyak keluarga. Di sisi lain, kebutuhan yang harus dipenuhi malah mengalami kenaikan, beberapa kebutuhan tak terduga yang membutuhkan dana tidak sedikit pun bermunculan. Jika kondisi ini berkepanjangan, menurut prediksi para ahli sangat mungkin akan memicu resesi ekonomi dunia.
Para ahli ekonomi  dunia memiliki pendapat yang hampir sama, Pandemi COVID-19 yang terjadi di dunia menyebabkan perekonomian tertekan dan menimbulkan krisis finansial yang lebih berat dibandingkan krisis ekonomi 2007-2008 lalu. Sebab, saat itu hanya sektor keuangan yang terkena dampak dari krisis ekonomi yang terjadi. 
Honestly, saya dan kita semua tentu tidak ingin prediksi resesi ekonomi global tersebut terjadi kan? Maka sangat penting bagi setiap keluarga memiliki ketahanan ekonomi  ditengah pandemi covid dan ancaman kemungkinan terjadinya resesi ekonomi.  Artinya, keluarga sebagai  unit masyarakat terkecil sebagai penopang ekonomi dari sebuah Negara harus memiliki imunitas atau ketahanan ekonomi. Lalu apa yang bisa kita persiapkan terkait kemungkinan terjadinya krisis ekonomi akibat wabah pandemi covid ini?

Tips-mengatur-keuangan-keluarga-saat-krisis-pandemi

5 tips mengatur belanja dan keuangan keluarga ini bisa kita lakukan saat ini, sekarang juga dan seterusnya untuk mengelola keuangan keluarga agar survive dari krisis ekonomi yang diakibatkan  pandemi covid-19.

 Evalusi pengeluaran dan melakukan pemangkasan   pengeluaran yang sifatnya tidak penting. Analisa (lagi) Daftar Kebutuhan ! 

Serius deh, point pertama ini wajib banget diperhitungkan karena kebutuhan tiap orang berbeda-beda. Jadi, yang tahu persisi mengenai kebutuhan kita ya diri kita sendiri. Bedakan antara kebutuhan pokok dan kebutuhan ‘nafsu’ ya. 

Eittsss, serius ini sekaligus ngomongin sama diri sendiri, soalnya saya pun kadang masih suka khilaf membeli barang yang sebetulnya nggak dibutuhkan banget dan sekadar mupeng doang. Iya sih memang sesekali it's oke untuk membeli sesuatu yang kita inginkan, tapi kalau setiap saat kita mengikuti keinginan kita, ya repot kan yaaaa....?

Kudu benar-benar menyadari seberapa besar kemampuan kita, jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang. 

Bagaimana peta keuangan saat ini? 
Apakah ada biaya-biaya yang bisa dihemat atau bahkan dihentikan ?
Apakah ada sumber daya lain yang bisa dioptimalkan (lagi) untuk dijadikan sumber pendapatan tambahan ?
Berapa banyak pengeluaran setiap bulan? 
Beli barang ini memang dibutuhkan apa hanya karena ingin atau tertarik karena sedang ada diskonan, flash sale...or what?  

Dan serangkain pertanyaan lainnya yang lebih detail untuk internal audit kondisi keuangan keluarga kita. Harus benar-benar menyadari seberapa besar kemampuan kita, jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang.

Be Creative  Mencari Penghasilan Tambahan 

Mencari penghasilan tambahan bisa menjadi salah satu cara yang ampuh dalam memastikan pendapatan kita tidak berkurang dan cicilan kita bisa tetap dibayar tepat waktu. Beberapa pekerjaan freelance yang marak dibutuhkan di kala pandemi ini, semisal admin media sosial, berjualan tanaman, makanan, atau menjadi re-seller. Intinya, siapa saja bisa mendapatkan penghasilan tambahan selama mau berusaha dan mengambil peluang yang ada.

It's Time Untuk Melakukan Restrukturisasi Hutang 

Cari tahu program keringanan cicilan dari bank atau lembaga keuangan lainnya, seperti penurunan bunga atau penambahan periode cicilan. Pertimbangkan untuk menutup cicilan yang sifatnya konsumtif. Misalnya bila saat ini masih lebih banyak bekerja dari rumah, akan lebih bijak jika dipertimangkan untuk menghentikan cicilan mobil. Jadi kan kita bisa mendapat uang tambahan dari over kredit atau penjualan mobil tersebut.

Hindari Menggunakan Kartu Kredit dan Pay Later  

Well, belanja menggunakan kartu kredit atau sistem pay later memang enak sih. Beli ini dan itu gak erlu pusing untuk langsung bayar. Tapi kan tetap jatuhnya hutang dan kewajiban bayar tetap harus dilunasi tuh. 

Makanya, penting banget untuk mulai bijak menggunakan kartu kredit atau belanja online yang dibayar kemudian hari karena hal ini bisa membuat nafsu belanja meningkat (merasa santuy untuk beli ini dan itu ). Membuat catatan  semua pengeluaran yang terjadi, baik pengeluaran besar maupun kecil. Meskipun ada diskon besar-besaran, tetap tahan diri jika barang diskonan tersebut sifatnya barang sekunder atau bukan kebutuhan pokok.

Mengalokasikan Emergency Fund ( Dana Darurat ) Dan Dana Proteksi 

Seyogyanya kita selalu bersiap untuk mengamankan keuangan di kemudian hari. Meski dalam kondisi krisis, sebisa mungkin jangan menghapus pos-pos untuk kepentingan jangka panjang. Iyesss, it's easy to say but hard to do. Yang kita butuhkan adalah kemauan untuk "memaksa" diri menyiapkan dana darurat secukupnya, 3x - 6x pendapatan bulanan.  
Memiliki produk investasi jangka panjang menjadi sangat penting, di saat kita dituntut untuk tetap produktif di tengah pandemi ini. Apalagi bila ada keluarga yang bergantung secara finansial kepada kita. Entah itu pasangan, anak, orangtua, atau saudara. 
Emergency fund atau dana darurat harus di perbesar.  investasi atau produk keuangan yang bisa di akses atau dicairkan dengan mudah. Dana darurat ini bisa dalam bentuk tabungan, logam mulia dan produk keuangan lainnya yang sifatnya mudah dan cepat dicairkan saat kita membutuhkan. 

Terkait dengan penyediaan emergency fund, bagaimana cara dan strategi untuk menyediakan dana darurat ini bisa dibaca langsung di Forbes. Bahkan jika saat ini belum punya alokasi dana darurat, kita bisa sesegera mulai untuk menyimpan sebagian uang yang dimiliki saat ini, meskipun mungkin jumlahnya masih kecil. 
Jika ada penghasilan terduga, seperti menerima bonus, dapat THR, gaji ke-13, atau pendapatan lainnya yang sifatnya tidak terduga, kita bisa menempatkan uang tersebut ke rekening emergency fund dong.

Selain 5 tips tersebut, saya yakin masih banyak cara cerdas lainnya untuk mengelola keuangan agar survive saat krisis akibat pandemi covid-19 yang terjadi sekarang ini. Tiap keluarga tentu memiliki strategi yang didesain sedemikian rupa sehingga flexible untuk dipilih dan digunakan, sesuai dengan kondisi masing-masing. 

Naaaahh, untuk lebih mempermudah penerapan strategi pengelolaan keuangan keluarga, sangat direkomendasikan menggunakan alat bantu KALKULATOR agar perhitungan dan maping perencanaan keuangan bisa lebih optimal dan maksimal hasilnya.

Berbicara tentang kalkulator yang saya maksudkan disini sudah pernah saya tulis secara ringkas, salah satu aplikasi kalkulator investasi yang recommended Pigly dot com. Agar kita bisa mengatur keuangan keluarga secara lebih sistematis, sehingga bisa mengalokasikan dana untuk emergency (menabung atau investasi), perhitungan cash flow keuangan harus cermat dan teliti.

Apapun strategi yang dilakukan untuk Mengelola keuangan agar survive saat terjadi krisis ekonomi,  memiliki kunci yang sama yaitu kemauan  yang kuat, fokus dan disiplin untuk menerapkan strategi yang sudah kita desain agar kondisi finansial kita memiliki ketahanan yang solid saat terjadi krisis.


Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

7 comments:

  1. Manajemen keuangan emang penting banget sih saat pemasukan berkurang. cash flow musti terjaga supaya tidak terlihat hidup susah, untung ada kalkulatornya sehingga jadi lebih mudah

    ReplyDelete
  2. Makasih tipsnya kak. Bener banget sih pandemi ini keuangan pasti jungkir balik banget, kita harus pinter ngatur pengeluaran dan jago cari pemasukan. -@Yudichu

    ReplyDelete
  3. Bener nih kita tetap harus punya dana cadangan agar saat krisis kita ga kelabakan. Cara memanajemen keuangan seperti cara2 di atas wajib banget dipraktekkin.

    ReplyDelete
  4. Sunggug menata keuangan ini gak nunggu kita punya rejeki berlimpah yaa..
    Tapi dimulai dari mengatur pengeluaran dan pemasukan setiap bulannya.
    Bagus banget ini kalau alokasinya bisa strict.

    ReplyDelete
  5. Memang perlu membatasi diri untuk membeli barang yang bukan kebutuhan. Bijak dalam konsumsi, selain itu juga perlu diiringi dengan mencari peluang penghasilan tambahan juga.

    ReplyDelete
  6. Aku sudah pernah coba pake pigly ini mayan membantu dalam perhitungan keuangan ya. Aku sendiri memang sdh sejak lama gak mau pake kartu kredit lagi

    ReplyDelete
  7. Mengetahui kebutuhan dan keinginan, ini salah satu kunci finansial yang sangat penting agar bisa memperbaiki kondisi keuangan kita. Saya coba pakai paylater dengan ketat dan langsung bayar. Lumayan, sebenarnya, tapi memang butuh disiplin banget.
    Masa krisis ini memang kita perlu belajar lebih banyak tentang finansial ya

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.