Dua Tahapan Penentu Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Di Indonesia

Dua Tahapan Penentu Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Di Indonesia. Meskipun pelaksanaan vaksinasi secara bertahap sudah berlangsung sejak awal tahun 2021, akan tetapi Kepatuhan untuk menerapkan protocol kesehatan sebagai bagian new normal tetap menjadi concern semenjak terjadinya pandemi covid-19. 
Seperti kita ketahui bahwa target Indonesia untuk memvaksinasi penduduknya adalah sebanyak 181 juta orang, Dengan target orang yang tervaksinasi tersebut, diharapkan bisa terbentuk herd immunity terhadap virus corona.
Dengan Bismillahirrahmaanirrahiim, target 181 juta orang Indonesia bisa diimunisasi covid-19, dalam pelaksanaannya memang dilakukan dengan skala prioritas mulai dari tenaga kesehatan, pekerja garis depan, lansia dan populasi rentan. Setelahnya baru dilakukan vaksin covid-19 untuk kelompok umum, dengan batasan usia 18 tahun ke atas. Semoga proses vaksinasi berjalan lancar dan target 181 juta masyarakat tervaksinasi bisa segera terwujud. 

Sebagai lanjutan sharing session berdasarkan pelaksanaan vaksin covid-19 tahap 1 dan 2 yang sudah saya terima beberapa waktu lalu, kali ini saya ingin berbagi kisi-kisi pertanyaan yang harus kita jawab pada saat pelaksanaan vaksin covid-19 tersebut.
proses-vaksin-covid19-untuk-lansia-dan-umum

 DUA TAHAPAN PENENTU VAKSINASI COVID-19 

Pada saat pelaksanaan vaksin covid-19, ( based on my experience ) bisa saya simpulkan bahwa secara garis besar terdapat dua tahapan yang bisa dikatakan sebagai tahap filtering (critical step) apakah bisa lanjut dilakukan vaksinasi atau harus reschedule

Dua tahapan penentu (critical steppelaksanaan vaksinasi Covid-19 adalah sebagai berikut:

 Tahapan Penentu Pertama 

Tahapan penentu yang pertama adalah pada saat Pra Vaksin covid-19, yaitu saat dilakukan pengukuran tensi dan check suhu tubuh dengan ketentuan:
  • Suhu Suhu > 37,5 0C vaksinasi ditunda sampai yang bersangkutan ( yang akan divaksin) dinayatakan sembuh. 
  • Dan Tekanan darah jika tekanan darah >180/110 mmHg pengukuran tekanan darah diulang 5 (lima) sampai 10 (sepuluh) menit kemudian. Jika masih tinggi maka vaksin covid-19 ditunda sampai kondisi tensi bisa terkontrol ( berada pada level aman antara 90/60 mmHg sampai dengan 180/120 mmHg ).
 Tahapan Penentu yang kedua 
Tahapan penentu yang kedua apakah pemberian vaksin covid-19 bisa dilakukan atau ditunda adalah pada saat di meja dua. Pada tahapan ini akan diberikan sederet pertanyaan untuk mengetahui kondisi actual kesehatan diri kita. Berdasarkan jawaban-jawaban yang kita berikan adalah informasi penting apakah proses vaksin bisa dilakukan pada hari itu atau perlu ditunda.

Sebagai bahan internal evaluasi dan bahan persiapan jika hendak mengikuti vaksin covid-19, berikut saya share kisi-kisi pertanyaan yang diberikan. 

DISCLAIMER: 
Daftar pertanyaan di bawah ini tidak bersifat persis secara mutlak, sangat mungkin pertanyaan yang diberikan pada tiap orang akan berbeda atau dimodifikasi dengan menyesuaikan terhadap masing-masing calon penerima vaksin covid-19.
At least, daftar pertanyaan yang saya share berikut ini saya peroleh dari kantor untuk digunakan (disetorkan) ke petugas medis pada saat pelaksanaan vaksin tahap kedua. Tujuannya untuk mempercepat proses filtering, dan pada prakteknya kami tetap di “interogasi” lagi secara langsung dengan sederet pertanyaan terkait kondisi kesehatan actual pada saat tersebut.
Tahapan-Pelaksanaan-Vaksinasi-Covid-19-DiIndonesia
Semoga list pertanyaan berikut ini bisa bermanfaat agar lebih siap saat hendak mengikuti imunisasi covid-19. Baiklah, kuy kita simak (SOP) kisi-kisi pertanyaan atau QnA di bawah ini:

Pertanyaan Khsusus untuk vaksinasi covid-19  ke-1
Apakah Anda memiliki riwayat alergi berat seperti sesak napas, bengkak dan urtikaria seluruh badan atau reaksi berat lainnya karena vaksin? Jika Ya: vaksinasi diberikan di Rumah Sakit 
FYI, jeda waktu antara vaksin 1 dan vaksin kedua adalah 14 – 28 hari berikutnya.

Pertanyaan khusus untuk vaksinasi covid-19 ke-2
Apakah Anda memiliki riwayat alergi berat atau mengalami gejala sesak napas, bengkak dan urtikaria seluruh badan setelah divaksinasi COVID-19 sebelumnya? Jika Ya: tidak diberikan lagi untuk vaksinasi ke-2


Selain kedua pertanyaan tersebut, daftar pertanyaan lainnya yang diberikan adalah sebagai berikut:

  • Q 1. Apakah ada kontak dengan orang yang sedang dalam pemeriksaan/terkonfirmasi/sedang dalam perawatan karena penyakit COVID-19 dalam waktu 14 hari terakhir? Jika Ya lihat pertanyaan nomor 2 (dua)
  • Q 2. Jika pertanyaan nomor 1 (satu) Ya, apakah mengalami gejala demam batuk/pilek/sesak napas dalam 7 hari terakhir? Jika Ya: vaksinasi ditunda sampai 14 hari setelah gejala muncul
  • Q 3. Apakah Anda pernah terkonfirmasi menderita COVID-19? Jika Ya: Vaksinasi ditunda sampai tiga (3) bulan sejak terkonfirmasi COVID-19 dapat diberikan vaksinasi.
  • Q 3. Apakah Anda sedang hamil ? Jika sedang hamil vaksinasi ditunda sampai melahirkan
  • Q 4. Apakah anda sedang menyusui? Ibu menyusui boleh divaksinasi covid-19
  • Q 5. Apakah Anda mengidap penyakit kronik (seperti penyakit paru obstruktif kronis dan asma, penyakit jantung, gangguan ginjal, dan penyakit hati/liver) yang sedang dalam kondisi akut atau yang belum terkendali? Jika Ya, maka vaksinasi tidak dapat diberikan
  • Q 6. Apakah Anda dalam pengobatan TBC lebih dari dua minggu? Jika Ya: vaksinasi dapat diberikan
  • Q 7. Apakah Anda menyandang dan sedang mendapat pengobatan penyakit kanker? Jika Ya: vaksinasi tidak dapat diberikan, kecuali ada surat rekomendasi dari dokter yang merawat
  • Q 8. Apakah Anda sedang mendapat pengobatan untuk gangguan pembekuan darah, defisiensi imun dan penerima produk darah/transfusi? Jika Ya: vaksinasi ditunda dan dirujuk
  • Q 9. Apakah Anda memiliki riwayat penyakit epilepsi? Jika Ya: vaksinasi dapat diberikan jika dalam keadaan terkontrol
  • Q 10. Apakah Anda sedang mengidap penyakit autoimun sistemik? Jika Ya : vaksinasi ditunda dan dikonsultasikan kepada Dokter yang merawat
  • Q 11. Apakah Anda penyandang penyakit Diabetes Melitus yang minum obat teratur? Jika Ya: vaksinasi dapat diberikan
  • Q 12. Apakah Anda Orang dengan HIV yang minum obat teratur? Jika Ya: vaksinasi dapat diberikan
  • Q 13. Apakah Anda mendapatkan vaksinasi lain selain vaksin Covid-19 kurang dari satu bulan terakhir? Jika Ya: vaksinasi ditunda sampai satu bulan setelah vaksinasi sebelumnya.

  • Q 14. Pertanyaan tambahan bagi sasaran vaksinasi covid lansia ( ≥60 tahun ) :
  1. Apakah Anda mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga?
  2. Apakah Anda sering merasa kelelahan?
  3. Apakah Anda memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit (Hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)?
  4. Apakah Anda mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 sampai 200 meter?
  5. Apakah Anda mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir?
Jika Q 14 ini terdapat jawaban IYA sebanyak 3 atau lebih, maka vaksin covid-19 tidak dapat diberikan. 
Bagi yang phobia jarum suntik (seperti saya), gak perlu was-was, apalagi dag-dig-der karena jarum suntiknya keciiil kok dan nyaris tidak terasa. Semakin kita rileks, maka akan semakin baik proses penyuntikannya. 

Demikian kisi-kisi pertanyaan yang diberikan pada tahaan vaksinasi covid-19 saat kita berada di meja kedua. Semoga dengan sharing ini bisa menjadi motivasi untuk mempersiapkan diri secara lebih baik. Harapannya, target 181 juta warga +62 yang divaksinasi covid-19 bisa segera terlaksana agar kondisi herd immunity bisa segera terwujud dan kita bisa lebih sehat wal afiat serta produktif lagi. Juga semoga drama obesitas gain weight during pandemi covid-19 ( bagi yang ngalamin kenaikan berat badan akibat porsi ngemil yang meningkat ) ini bisa teratasi. 

Tapi teuteup jaga kesehatan dan imunitas setiap saat ya? Karena sehat jasmani dan ruhani adalah bentuk ikhtiar yang berkelanjutan.


Ririe Khayan

Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com

17 comments:

  1. Waakks, ternyataa bener2 super lengkaapp ini mba artikelnya
    daku jadi paham ttg tata laksana vaksin covid
    semogaa banyak yg juga jadi ngerti ya

    ReplyDelete
  2. Barusan aku ikut vaksin yang kedua. Biasanya yang menghambat proses vaksin itu di tahap pengecekan tekanan darah. Beberapa ada yang tekanan darahnya tinggi karena deg2an akan divaksin.

    ReplyDelete
  3. Lengkap sekali penjelasan tahapan vaksinasi. Saya dapat lebih memahami, ada serangkaian proses yang perlu dilalui.

    ReplyDelete
  4. Ternyata untuk mendapatkan vaksin harus melalui beberapa tahap pemeriksaan ya, tidak hanya keadaan tekanan darah aja.

    ReplyDelete
  5. Ternyata tahapannya lumayan panjang ya. Saya jadi lebih tahu. Dan sempat kepikiran juga kenapa saya lupaaaa terus mau daftar ke dinas kesehatan setempat agar dapat jatah vaksin.

    ReplyDelete
  6. Kayanya Ibuku perlu kukasih tahu soal kisi-kisi ini. Rencananya mau ada pendaftaran kan buat vaksin covid-19 lansia. Bapakku gak bisa divaksin sih, makanya aku nyaranin Ibu buat ikut aja

    ReplyDelete
  7. Detail juga yah ka buat tahapan proses vaksin ini, Eny masih nunggu nih moga cepat yah biar gak was-was lagi

    ReplyDelete
  8. Ooh.. ternyata panjang gitu ya Mbak daftar perntanyaannya. Sebagai orang yang belum divaksin aku jadi kudu bersiap-siap nih menjawab semua pertanyaan itu. Btw pantes ya ada beberapa yang tensinya naik, soalnya deg-degan akibat jawab soal-soal mungkin ya :)

    ReplyDelete
  9. Targetnya banyak sekali ya sampai 181 jt, kalau gak salah yang divaksin masih di bawah 10 juta.
    Aku deg2an kalau ada org euforia vaksin trus jadi jumawa.
    Moga2 tak banyak org kyk begitu dan moga vaksin yang dibeli lancar semua masuk Indoensia dan segera tercapai targetnya aamiin

    ReplyDelete
  10. Wah lengkap dan menarik banget ini infonya soalnya aku sendiri belum vaksin, jadi ada bayangan dikit2 nih

    ReplyDelete
  11. Perlu dishare ke ibuk nih buat persiapan vaksin, kalau si bapak si udah Alhamdulillah. Perihal kesehatan fisik dan keadaan tubuh ini yang mayoritas menjadi pertanyaan sebelum vaksin ya

    ReplyDelete
  12. Ternyata semua WNI memiliki gak yang sama dan seimbang yaa...perihal vaksin.
    Bahkan bagi penderita HIV sekalipun. Semoga pandemi ini segera berakhir dan kita semua sehat dalam lindungan Allah subhanahu wa ta'ala.

    ReplyDelete
  13. Ooh gitu ya
    Pertanyaan2 dasar tapi cukup penting ya
    Karena riwayat kesehatan bisa berpengaruh kepada tubuh saat diberi vaksin

    ReplyDelete
  14. Sebenarnya kalau pakai istilah Herd Immunity itu justru dibiarkan "apa adanya" alias seleksi alam sih. Karena sudah banyak yg terkena, lama-lama adaptasi dan kebal sendiri bagi sisa yang ngga kena, dia akan jadi kebal, bertahan. Kalau di Vaksin berarti tidak melalui mekanisme mengerikan seperti herd immunity..

    ReplyDelete
  15. Papaku udah vaksin 1 dan 2 sih cuma ini nih aku ga tau kapan dapat giliran vaksin huhu padahal pengen banget divaksin.

    ReplyDelete
  16. Blm vaksin aku mba...ibu2 di rumah entah kapan dapat. Tapi semoga segera dapat giliran...biar ngerasa lebih aman aja klo udah dapat vaksinasi

    ReplyDelete
  17. Saya masih nunggu divaksin neh Kak, semoga segera supaya lebih nyaman saat beraktivitas. Tentunya meski nanti sudah divaksin, protokol kesehatan tetap dijalankan

    ReplyDelete

Leave a comment or just be silent reader, still thank you so much.
Terima kasih telah singgah di Kidung Kinanthi.
Mohon maaf, atas ketidaknyamanan MODERASI Komentar.

Maaf ya, komentar yang terindikasi SPAM atau mengandung link hidup tidak akan dipublikasikan.

So, be wise and stay friendly.