Kidung Kinanthi

Life is flowing in its story leaving history

  • Home
  • About
  • Sitemaps
  • Article
    • Opini
    • Story of Me
      • My Diary
      • My Poem
      • True Story
      • Love Story
    • Contact
    • Disclosure
  • UMKN Visit
  • News

Internet Membuat Bisa Gaya Dan Lebih Maju. Perkembangan teknologi IT yang demikian pesat membawa kita pada era digital, idealnya memang diharapkan masyarakat bisa menjadi pengguna yang bijak. Menutup diri dari perkembangan teknologi (apalagi internet) justru akan menjauhkan kita dari dinamika peradaban sehingga kita menjadi sosok yang tidak up to date. 

Bismillahirrahmaanirrahiim, semarak social networking sebagai salah satu bagian sayap dunia internet yang menghipnotis ratusan juta (atau milyaran?) penghuni planet bumi ini dalam dunia digital. Facebook, twitter, blogger, Friendster, Messenger etc, sudah menjadi kebutuhan untuk menjalin komunikasi dengan keluarga, teman dan partner bisnis, bahkan juga untuk mendukung pekerjaan.

Internet telah banyak mengubah life style dan bergerak bebas tak ada batasan ruang dan waktu, dimana dampaknya sangat heterogen. Segala sesuatu tentu memiliki dua sisi yang berbeda, tinggal bagaimana kita memilih sisi mana yg hendak kita explore dan optimalkan. 
Memperdebatkan dan mempermasalahkan sisi negative internet tidak akan menghentikan kecepatan perkembangan teknologi sebagai hasil kreatifitas akal dan tuntutan kebutuhan manusia seiring perkembangan jaman. 
Saya lebih setuju jika internet di posisikan sebagai salah satu sarana informasi yang XLangkah lebih maju untuk mengakses kebutuhan informasi, berkomunikasi dan berinteraksi secara tanpa batasan ruang dan waktu. Dengan potensi internet yang memiliki kelebihan tingkat kecepatan dan penggunaan yang besifat flexible, maka sangat membuka kesempatan bagi kita untuk men’download’ point plus yang terdapat dalam media cyber ini sehingga XLalu gaya XLangkah lebih maju

Saya lebih suka menganggap internet dalam konteks Membuatku XLalu gaya XLangkah lebih maju dalam cakupan penerjemahan dan segmentasi aspek yang comprehensive, yaitu dalam rangka peningkatan kualitas dan capability diri untuk eksistensi di era global ini secara lebih progress. 

Bahwa dengan karakeristik internet sebagai sumber informasi yang menjangkau seluruh dunia dengan beragam informasi yang bisa di akses secara cepat, mudah dan murah adalah sangat potensial untuk menjadi ‘literature’ meraih kesuksesan dengan akselerasi yang XLangkah lebih maju. 

5 hal ini bisa dioptimalkan dengan internet agar lebih maju dan memantapkan aktualisasi diri karena: 
  • Kemudahan untuk mengakses berbagai dukungan informasi dengan lebih cepat dan sesuai kebutuhan terkait dengan pekerjaan yang seringkali butuh data dan informasi dalam waktu yang relative singkat. Dan melalui Internet, saya belajar banyak hal (positive dan edukatif) sehingga bisa saya sebut internet sebagai "sekolah dan perpustakaan" terbesar di dunia.
  • Meningkatkan 'nilai' Social Networking lebih dinamis tanpa kendala ruang dan waktu serta tanpa mengganggu aktifitas utama. Silaturahim dengan teman-teman lama yang sebelumnya lost contact pun kembali sambung menyambung setelah membuminya fasilitas internet.
  • Hobby menulis yang dulu sempat stag dan vacuum cukup lama, sekarang mulai bisa di salurkan kembali melalui blogging dan menemukan teman-teman baru dari segala penjuru tanah air/manca negara yang asyik dan cool untuk berkorespondensi meskipun secara cyber dengan berbagai background sehingga bisa saling transfer ilmu dan pengalaman yang bisa mengkayakan diri. 
  • Tersedianya space waktu untuk expand pada hal-hal lain (daripada berjam-jam antri membayar taguhan listrik, air, telpon, asuransi dll yang sekarang bisa dilakukan lewat internet).
  • Sebagai media refreshing saat stress atau untuk memanfaatkan space waktu luang dengan melakukan browsing berbagai hal yang bisa menambah wawasan dan pengetahuan seperti kesehatan, traveling, kuliner, music, film dll dalam hitungan detik bisa di peroleh. 
Jadi menurut saya kalau era sekarang tidak ada internet bisa membuat mati gaya. Maka, daripada kita menghabiskan waktu dan energy memperdebatkan sisi negative internet atau bahkan mengambil sikap antipati terhadap perkembangan dunia IT, hanya akan wasting time. 

Toh faktanya, perkembangan teknologi muncul karena tuntutan kebutuhan hidup manusia itu sendiri? Toh masih ada pilihan sisi baik dari internet yang bisa kita ambil manfaatnya secara maksimal demi menuju derajat hidup yang lebih baik. 

Bahwasanya internet sehat dengan segala daya magisnya, semua itu pada intinya kembali pada diri kita sendiri akan meng’klik’ pada pilihan XLalu gaya XLangkah lebih maju atau sebaliknya?


Tulisan ini diikutsertakan dalam :
#XLangkahLebihMajuBlog Writing Competition

57
Share

Penerimaan terhadap ODHA  untuk hidup sehat  dan bisa terus berkarya. Realitas bahwa HIV/AIDS penyakit yang fatal dimana penderita biasanya ‘merasa’ hidup sehat dan dari performance juga looking so healthy. Namun yang sebenarnya merupakan carrier virus yang asimtomatik dan bisa menularkan HIV pada orang lain dan sampai sekarang belum ada obatnya.

Peningkatan jumlah penyitas HIV/AID menyebabkan keresahan psikososial yang complicated dimana dampaknya menjadi lebih complicated pada ODHA ( Orang dengan HIV/AIDS) oleh karena stigma dan justifikasi serta diskriminasi oleh lingkungan social.

Bismillahirrahmaanirrahiim, meningkatnya penderita HIV/AIDS tentu merupakan keprihatinan tersendiri dan membutuhkan langkah simultan secara riil untuk menekan angka pertumbuhannya. Perhatian dan berbagai langkah yang ditempuh untuk menekan angka penderita HIV/AIDS (termasuk langkah-langkah preventive), seyogyanya juga equal dengan perhatian terhadap penderita HIV/AIDS karena tidak hanya jumlah mereka yang relative banyak (saat ini), akan tetapi range usia mereka dominan masih produktif. 
ODHA, mereka tidak hanya merupakan bagian dari kita, tapi mereka juga tetap seperti manusia lainnya yang ingin dan punya hak serta kebutuhan untuk bersosialisasi dan diterima eksistensi karya,kreatifitas dan kinerjanya sebagai bagian dari social masyarakat. Being ODHA is not ending of life yet !
Image: Credit

Terlepas dari perdebatan dan justifikasi sebab dan asal-asul terinfeksinya virus mematikan tersebut, setiap ODHA tetap punya hak untuk melanjutkan hidupnya dengan optimal sesuai capability dan skillnya masing-masing. Untuk menciptakan kondisi kondusive tersebut, maka yang perlu di re-engineering, antara lain:

Pertama: Mereduksi stigma negatif dan phobia masyarakat terhadap ODHA. 

Untuk mereduksi stigma negatif dan phobia terhadap ODHA agar tidak menganggap mereka sebagai alien yaitu dengan distribusi informasi yang representative serta komunikatif mengenai cara-cara penularan HIV/AIDS sehingga masyarakat lebih terbuka pemahamannya agar bisa welcome terhadap ODHA. Masih minimnya informasi tentang cara penularan HIV/AIDS membuat lingkungan di sekitar penderita HIV/AIDS menganggap mereka enemies. 

Padahal reaksi penolakan dari lingkungan sekitar (terdekat) akan menjadi sumber stress terbesar. Seperti yang kita tahu stress merupakan respon terhadap stressor (sumber stress) yang mengandung 2 komponen yaitu: psikologis (perilaku, pola pikir, emosi dan perasaan tertekan) dan fisiologis (rangsangan fisik yang meningkat untuk melakukan tindakan apatis/desperate action). 

Lingkungan atau komunitas di sekitar ODHA yang bersikap ‘alergi’ jelas akan membuat ODHA resah,  tidak bahagia, tidak nyaman dan depresi yang pada akhirnya akan menjadikan ODHA ‘mati’ semangat hidupnya padahal sebenarnya dia masih punya potensi untuk berkarya secara maksimal. 

Kedua: Integritas di kalangan internal ODHA sendiri perlu di fasilitasi.

Integiritas dan sikap positif orang-orang terdekat menjadi lingkungan yang comprehensive/kondusif dalam meningkatkan semangat hidup ODHA. Jadi keberadaan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) punya peran yang sangat penting untuk memberikan dukungan emosional karena adanya suasana yang nyaman dan terjaganya kerahasiaan anggota agar mereka bisa mendapatkan kesempatan untuk bersosialisai, mengemukakan pendapat secara terbuka untuk didengarkan dan mendapatkan dukungan. Dengan demikian keberadaan KDS bisa mengakomodasi anggotanya:
  • Agar tidak merasa di asingkan dan sendiri dalam menghadapi setiap masalahnya.
  • Bisa bertemu orang-orang lain sehingga mendapatkan teman
  • Mempunyai rasa percaya diri dalam rangka proses aktualisasi diri
  • Mendapatkan akses informasi dan distribusi material yang diperlukan oleh para penderita HIV/AIDS. 
Kebersamaan mereka akan menjadi media untuk mendapatkan kenyamanan, rasa aman dan saling tukar informasi secara lebih open mind. 

Walaupun mereka berasal dari background yang berbeda-beda, namun persamaan nasib yaitu mengidap HIV/AIDS membuat mereka bisa solid dan lebih bersemangat. Selain itu, kebersamaan mereka dalam KDS bisa meningkatkan pemberdayaan kompetensi mereka secara lebih terarah. Mengingat nilai lebih KDS adalah berangggotakan para ODHA itu sendiri sehingga bisa menumbuhkan rasa saling percaya, saling memberikan dukungan/motivasi, mampu berinteraksi secara lebih komunikatif. 

Dengan adanya Kelompok Dukungan Sebaya yang solid maka kenisbian bahwa ODHA bisa mandiri dan berdaya guna bisa di minimalisir. Karena mereka memiliki tingkat empati yang lebih tinggi (memahami secara langsung kondisi masing-masing karena sama-sama mengidap HIV/AIDS), bersikap lebih sabar serta rasa solidaritas yang idak diragukan lagi. 

Kesimpulan: Penerimaan (acceptance) dari lingkungan terdekat (keluarga dan sekitarnya) adalah stimulator sekaligus katalisator bagi ODHA untuk mempunyai keyakinan dan semangat/motivasi melanjutkan hidupnya secara maksimal dalam mengekspresikan segenap kemampuan dan potensi dirinya sebagai orang yang produktif.


Postingan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog tentang Remaja dan HIV/AIDS


Link Artikel Yang di muat di VIVAnews : http://ureport.vivanews.com/news/read/268480-penerimaan-sangat-penting-terhadap-odha












37
Share

Kenapa (seperti) Bunglon? Postingan ini adalah sebagai ‘oleh-oleh’ saat saya mengambil cuti beberapa waktu lalu, selain being present for my best friend wedding. Sebagian besar day off saya memang stay @home bersama keluarga yang super besar maklum 9 saudara yang 7 orang sudah menikah dan beranak pinak, hehehee…

Moment bisa berkumpul lengkap adalah hal langka semenjak di antara kami sudah ada yang ‘keluar’ dari rumah guna mencari sesuap nasi dan sebakul berlian (yang belum dapat-dapat sampai sekarang). Meskipun moment lebaran, belum tentu kami bisa berkumpul di rumah at the same day, as usual others do yaitu berbagi tujuan mudik juga dengan mertua. 

Bahkan untuk kakak yang mertuanya luar Jawa mudik lebaran gantian, kalau tahun ini mudik ke mertua maka jatah mudik ke kampung halaman sendiri di delay jadi Idhul Adha, demikian pula sebaliknya untuk tahun berikutnya. Tapi seribet dan seruwet apapun prosesi mudik, tetap sesuatu yang amazing moment….Ini foto 3 keponakan yang termuda (sengaja hanya ditampilkan 3 wajah balita yang lujtu-lutju biar gak pindah jadi album keluarga postingan ini).

Nah, behalf on 11-11-11 kemarin (tepatnya tanggal 16-11-11) ada salah satu Pak Lik (paman: adik dari Ibu) yang punya hajat menikahkan putri bungsunya maka kami sebagai para keponakan yang baik mengalokasikan waktu untuk bisa datang. Karena saya mengambil jatah cuti sehingga sayalah yang pertama check ini @wonderful “hotel” our home sweet home, sekaligus being the last do check out. 

Enaknya ya punya waktu menikmati suasana di rumah lebih lama dari yang lain, karena setiap berada kembali di rumah semua kenangan ketika kami masih jadi anak-anak serasa ‘hidup’ kembali, feel never live apart from home. Dan yang jelas karena kali terakhir yang check out tentunya dapat jobdesc tak tertulis clean up rumah yang berantakan bak kapal pecah setelah semuanya balik ke jalan hidupnya masing – masing.  
pohon hijau; tanaman; reboisasi
Tanaman model tumpang sari di pekarangan rumah

Rentang waktu last check out, iseng-iseng saya motret sekitar rumah yang Alhamdulillah masih hijau seperti ketika masa kecil dulu (tentunya dengan tanaman yang tidak sama). Dan ini merupakan pemahaman system tumpangsari ala Ayah saya (kalau saya ingat-ingat lagi, sebenarnya ayah saya juga kebanyakan petani lainnya sudah menerapkan sistem tumpang sari meski tak paham teorinya). Untuk musim kemarau (tidak tanam padi), biasanya di antara tanaman utama (jagung/tembakau yang sering di tanam di musim kemarau) di tanamai bayam, tomat, cabe, terong, singkong, dsb.

Tanaman kelapa yang jadi perdebatan kecil bagi Ayah dan Ibu saya. Ibu Protes dengan point karena lokasi tanamnya dekat rumah (jadi kalau sudah besar maka akar serabut dan buahnya akan berimbas pada rumah). Sedangkan Ayah saya pada prinsipnya menanam pohon itu gak masalah jika kelak tidak bisa menikmati buahnya, toh tetap bisa di nikmati anak-cucu…..nah Lhoh, gimana tuh? Salah satu keunikan orang tua saya, sebentar beradu argument (debat) dan tak berapa lama kemudian sudah ngobrol akur lagi.

Ketika motret buah sirsak (nangka Belanda), saya di kagetkan oleh binatang yang melompat (sepertinya dia juga kaget kena lighting camera), untungnya binatang tersebut tidak melompat kearah saya, bisa histeris total kalau sampai kejadian seperti itu. Beberapa waktu setelah reda dari rasa kaget, saya coba mengamati binatang tersebut yang masih berhenti pada sebuah dahan…olalalalaaa ternyata BUNGLON. Tapi sayang saya missed mengambil gambarnya (mungkin si bunglon nyadar bakal di masukin blog fotonya…xixixiiiii).


Kopdar dengan bunglon tersebut membuat saya teringat akan pelajaran biologi tentang sub bab adaptasi di mana bunglon memiliki kemampuan untuk mengubah warna kulitnya menyesuaikan dengan lingkungan dimana dia berada sebagai ‘weapon to survive’ mengaburkan diri dari incaran pemangsanya. Yang jadi pikiran saya, terus kenapa kalau di pelajaran Bahasa Indonesia jadi ada istilah “seperti bunglon” untuk mengibaratkan sikap seseorang yang tidak teguh pendirian (pada prinsip yang baik dan benar) alias plin plan atau save position dalam konteks yang negative? Padahal bunglon sendiri mengubah warnanya bukan untuk tujuan ‘licik/jahat’ dan itu pun sudah default/Sunatullah.
Lha kalau manusia kan di beri keleluasaan untuk memilih seperti kalimat bijak yang sering saya baca : Life is about how to make right choice.
Bunglon hanya salah satu binatang yang jadi label ‘kurang baik’ untuk memberi istilah pada sikap kurang simpatik manusia. Masih banyak nama binatang yang lain yang sering kita dengar digunakan untuk mempresentasikan seseorang yang sedang “khilaf”, misalnya: Tupai/bajing+an, Kadal, buaya (darat), ular, kambing (hitam), kucing (garong)…hehehe jadi mengabsen isi kebun binatang neh jadinya ya…

Btw, ini lanjutan dari rasa penasaran saya setelah ‘ketemu’ dengan sang bunglon (yang tidak mau di foto), jalan – jalan di mbah gugel hingga singgah di Harun Yahya dan membawa sebagian isinya sebagai berikut :

Buku-buku teks zoologi menjelaskan bahwa lidah balistik bunglon diperkuat oleh seutas otot pemercepat (akselerator). Otot ini memanjang ketika menekan ke bawah pada tulang lidah, yang berupa tulang rawan kaku di tengah lidah, yang membungkusnya. 

Akan tetapi, dalam sebuah penelitian yang telah disetujui untuk diterbitkan oleh majalah ilmiah Proceedings of the Royal Society of London (Series B), dua ahli morfologi yang memelajari kebiasaan makan bunglon menemukan unsur-unsur lain yang terkait dengan gerakan cepat lidah binatang ini. 

Kedua peneliti Belanda ini, Jurriaan de Groot dari Universitas Leiden, dan Johan van Leeuwen dari Universitas Wageningen, mengambil film-film sinar X berkecepatan tinggi, yakni 500 bingkai per detik, dalam rangka menyelidiki bagaimana lidah bunglon bekerja ketika menangkap mangsa. Film-film ini menunjukkan bahwa ujung lidah bunglon mengalami percepatan 50 g (g = konstanta gravitasi). Percepatan ini lima kali lebih besar daripada yang dapat dicapai oleh sebuah jet tempur “

Untuk edisi lengkapnya silahkan mampir ke rumah Pak Harun Yahya, selamat menikmati oleh-oleh dari cuti saya. Maaf bagi yang kurang berkenan dengan tulisan ini, tiada maksud untuk SARA ataupun menyinggung siapapun, suerr…







34
Share
Waktu berlalu bagai untaian benang menghilang dalam anyaman kain.

Hari-hari yang lewat tercetak dalam lembaran-lembaran album kehidupan.

Menatap lekat permukaan air sungai, memandangi butiran hujan yang memercik…

Melamun…

Untuk membangkitkan apa-apa yang tak bisa di sentuh oleh kenyataan

Melepaskan pikiran terstimulasi dalam simpul-simpul simulakrum

Mengurai rasa kehilangan seperti ruang yang kehilangan cahaya



Adalah tawa dan tangis yang bercumbu mesra

Bukankah itu suatu warna biru mengharu?

Angan-angan bukan bunga hidup, melainkan hiasan mimpi

Duka itu sebenarnya ada dimana-mana

Dan sunyi itu ada disini

Di palung hati yang terdalam



Sementara antara ada dan tiada

Dalam penat mencari

Ketika ketulusan bisa menjadi teramat konyol

Biar kunikmati setiap intensitas luka kehidupan

Dengan tawa yang masih tersisa

Dan aku berdiri hari ini dan esok karena ada hari kemarin

Bahwa dalam kepingan rasa sakit , sel-sel bahagia akan bertunas dan bertumbuh





'1 Muharam 1433 H'


Note: Judulnya 'instant' karena sudah siap posting masih belum dapat judul yang klik
42
Share
Tentang November (Rain). PR (persahabatan) estafet sebagai aktifitas blogging yang “sesuatu’ banget dalam jalinan ukhuwah diantara teman blogger. Jaman sekolah dulu kalau ada PR seringnya SKS bahkan last minute sebelum bel pagi berdentang (special case karena malamnya lupa jika ada PR: PARAH.COM). 

Setelah PR (pengalaman) SD akhirnya bisa saya selesaikan, meski butuh waktu hampir seminggu ( ternyata day off seminggu justru membuat saya tidak bisa OL dan Blogwalking dengan leluasa). 

Sekarang Bismillahirrahmaanirrahiim waktunya menyelesaikan PR dari Mas Kahfi “ ada PR untuk dirimu, dikerjain ya…” langsung ke TKP dan ternyata PR yang serba 11an (jadi ingat Liga Italia seri A deh). Nah, karena PR dari Mas Kahfi (yang di peroleh dari mbak Fanny) judulnya serba 11an di bulan November Rain, Jadi sebelum senandung November Rain berlalu PR harus selesai neh.... 

Here the answer, menjawab 11 hal (Alhamdulillah hanya 11 saja) tentang saya as the way I am:
  1. Menyukai pemandangan: Laut dan Langit. Rekreasi Murah meriah kan? (suka juga pemandangan gunung dan hutan tapi butuh space waktu khusus kalau mau ke gunung/hutan). Tidak perlu dana yang banyak, sudah bisa beriwisata hati dan pikiran. Hehehe…ketahuan jika belum bisa traveling yang jauh-jauh ya? Tapi setuju kan jika melihat Laut dan Langit membawa pada wisata hati dan pikiran sehingga lebih ‘tunduk’ betapa kecilnya diri (saya) di hadapanNYA.
  2. Suka buah dan sayuran. Meski yang rasanya pahit seperti daun pepaya, pare, sawi yang jenis rasanya pahit pahit). Saya bisa makan sayur tanpa nasi, tapi kalau makan nasi (ada lauknya) tidak ada sayurnya jadi garing dan selera menguap rasanya. Hampir semua jenis buah saya suka dan pastinya saya tidak suka buah simalakama lho? Pernah ada teman yang tanya kok saya enjoy saja makan sayur (yang berasa pahit) seperti pare/daun pepaya, saya jawab: karena rasanya masih pahit kehidupan termasuk cinta bertepuk sebelah tangan *pegang jidat: suhunya masih normal kok*
  3. Phobia jarum suntik. Pertama kali aware jika phobia jarum suntik waktu di SD ada imunisasi, saking takutnya saya tidak mau masuk kelas saat acara imunisasi di mulai. Jika terpaksa pergi ke dokter, kalimat pertama yang saya sampaikan ke Dokter adalah: saya tidak mau di suntik. Jadinya sampai sekarang belum kesampaian keinginan untuk bisa donor darah.
  4. BELUM bisa berenang. Meski tidak bisa renang dan pernah tenggelam waktu kecil, tapi saya tidak takut untuk rafting, parasailing, naik banana boat. Gimana gak berani lha ada guide/instrukstur dan rescue Team serta safety tool’nya lengkap…
  5. Suka warna biru dan pink. Saya sendiri tidak ingat sejak kapan suka dengan warna biru, tapi kalau warna pink sekitar 3 tahun belakangan ini.
  6. Tidak minded pada suatu jenis lagu / film/ buku. Bagi saya lagu/buku/film, yang penting bisa saya nikmati isinya tidak masalah itu jaman bahula atau new rilis. Tapi saya ( paktanya) kurang familiar dengan lagu-lagu yang baru. Seperti Justin Bieber saya tidak tahu lagunya apa yg nge’hits. Jadi kesimpulannya…. Kalau lagu lebih connect ‘90an ke atas deh. Kalau Film masih Lord of the Rings yang gak membosankan untuk ditonton berulang kali, kalau buku La Tahzan yang belum habis-habis membacanya…hiks 
  7. Lebih suka penampilan yang casual. Penampilan sehari-hari seringnya pakai celana panjang plus kaos/atasan lengan panjang (bukan tidak suka bergaya feminine). Tapi karena aktifitas dan mobilitas sehari-hari, rasanya lebih comfort jika pakai celana panjang. Tapi kalau situasinya mendukung, dengan excited saya berusaha bisa tampil feminine juga meski ada saja yang comment “ tumben bla bla bla…..” Aslinya (menurut teman-teman) saya stylish tomboy tapi ‘tersamarkan’ oleh keputusan saya menggunakan jilbab, jadi tomboynya jadi samar-samar memudar.
  8. Susah bilang ‘tidak’ (meski mungkin saya sendiri unwell condition) jika ada yang butuh bantuan. Bisa membantu orang lain adalah kebahagiaan tersendiri, dan saya yakin ketika saya bisa memberikan bantuan sekecil apapun pada dasarnya itu untuk diri saya sendiri. Kata Ayah saya, apa yang kita lakukan saat ini adalah ibarat menanam tanaman yang kelak akan kita panen hasilnya. Selain itu, saya selalu ingat ketika saat dulu Orang tua harus gali lubang tutup lubang (demi membesarkan dan membiayai sekolah anak-anaknya) dan selalu ada orang baik hati yang bersedia mengulurkan tangan.
  9. No Drug dan tidak suka merokok. Asli tidak tertarik dengan aneka Drug (biarpun dibayari) dan tidak ada rencana untuk jadi orang yang hobby merokok. Waterholic yang jelas, hampir tiap pagi minum teh panas, minum susu (sebelum berangkat kerja jika gak males), sesekali minum kopi untuk dopping jika mata tidak bisa di aja kompromi sampai middle of the night. Beside minum kopi kan ada manfaatnya untuk kesehatan selama dalam batas yang wajar-wajar saja kan? So, still enjoy for a cup of hot coffee while do blogging…yuksss..
  10. Suka modifikasi (baca: acak-acak) resep masakan kalau lagi mudik. Utamanya untuk jenis masakan sea food dan sayur-mayur, maklum kalau di rumah apalagi pas lebaran kan lagi pada ngumpul 3 generasi di jamin pasti laris manis ( gak ada pilihan lain soale…wkwkwkkkk)
  11. Pernah ngalami Love at first sight. peristiwanya long time ago, gak kenal orangnya juga gak berani ngajak kenalan meskipun sebenarnya kami satu kampus. Maka jadilah cinta dalam hati saja saat itu…Selanjutnya love is verb and by process….
Yessss, lanjut pada next question: 11 pertanyaan dari alkahfi untuk 11 orang blogger yang dapat dipercaya:
  1. Apa yang tidak di sukai dari blog saya? Waktu belum ada ‘popup window’ sehingga gak bias posting comment jika koneksi modem tidak support padahal aktifitas On Line dominan menggunakan koneksi by modem yang ‘nyentrik’ kayak orangnya ini ( ssstt, padahal punya saya sendiri ini embedded below’nya juga hilang setelah kapan hari trial ganti template)
  2. Apa pendapat kamu tentang warna biru? Warna biru itu menenangkan perasaan, menyejukkan jika dilihat dan memberikan kenyamanan. Biru itu salah satu warna favorite saya, biru itu warna baju bikinan kakak yang dibuat dengan jahitan tangan (khusus untuk saya) waktu saya kelas 3SD, biru itu warna aura mas kahfi (lantas apa warna aura saya ya…?), biru itu bukan hijau (upss, just kidding yang ini…)
  3. Kalau kamu ngeblog pakai media apa? Awal ngeblog pakai notebook tapi something happen: terjadi proses ‘pindah tangan’ tak terduga, jadi saya kemudian memutuskan untuk ganti pakai netbook dengan pertimbangan safety dan compatibility di ajak mobiling anywhere and any time.
  4. Sebelum ngeblog kamu awali berdoa apa tidak (hayo jujur ya?) Wah ini dia…kayaknya jarang (apa gak pernah) neh? Tapi kalau nyalain Netbook biasanya baca Bismillah (tapi sering lupa juga sey). Pas lanjut aktifitas ngeblog udah deh ‘khilaf’ tidak berdoa lagi.
  5. Apa kegiatan kamu di jam 8 malam sampai 12 malam? Berhubung saya masih live by myself, maka aktifitas pada interval waktu tersebut masih seputar pada acara: seterika, nulis-nulis, ngerjain kerjaan kantor (some times if necessary condition), baca buku, browsing dengan aneka panjang gelombang: FB, BW, ..de el el dengan tidak lupa ditemani alunan lagu/music dari winamp atau radio. Tapi kalau lagi drop alias kecapekan ya bye..bye…zzzzzz sejak selepas Isya..
  6. Blog siapa yang menurut kamu paling oke dan menarik? Setiap blog punya keunikan dan power point yang berbeda-beda, sehingga bagi saya setiap blog memiliki daya tarik tersendiri. Dan saat ini pengen banget ‘menata’ setting blog ini agar lebih ramping (seperti empunya), maka kalau sedang BW spending time khusus untuk mencari ilmu tentang mendesain blog (tapi belum juga sukses sampai sekarang)
  7. Dalam menjalani hidup kamu pernah tidak seperti merasa sendiri? Beri alasannya. Absolutely pernah, apalagi kalau lagi ‘moody season ’ biarpun di antara banyak orang namun from the bottom of my heart feel so lonely. Alasannya: ada deh..RAHASIA. hehehe…
  8. Pernah mengalami tidak punya uangkah kamu bahkan Rp.100.- pun, terus apa yang kamu lakukan? Ya kalau ini gak hanya pernah tapi sering (hampir tiap hari) waktu jaman SD sampai SMA. Kalau saat kuliah jika gak punya uang yang saya lakukan ya nambah kuota puasa dan cari pinjaman (uang) lunak karena biasanya mengembalikan anytime jika honor freelance cair. Berikutnya cari side job part time lagi deh..Alhamdulillah, seringnya dipertemukan dengan temna-teman yang baik hati, tidak sombong, suka menolong dan ringan tangan ngasih pinjaman: uang, buku, mesin ketik, computer, printer, motor, helm….hemm apa lagi ya?
  9. Apa pendapat kamu tentang malam sunyi dan bulan purnama? Keheningan malam merupakan suasana yang bias ‘mendinginkan’ segala kegelisahan hati dan meredakan ‘kekacauan’ pikiran sehingga membawa pada kejernihan rasa dan nalar dalam dimensi muhasabah. Sedangkan (memandang jauh diangkasa malam) bulan purnama akan memancarkan pesona kelembutan yang membawa pada perasaan syahdu (romantic). Dan boleh percaya atau tidak bahwasanya suasana bulan purnama akan memicu banyak irama alami (siklus berkembang biak makhluk hidup).
  10. Berapa kali kamu makan satu harinya? Seringnya dua kali, kadang hanya sekali (jarang makan sampai tiga kali): Sarapan sekitar jam 8-9 pagi, kemudian makan siang jam 2-3an gitu deh. Makan siang bias ‘absen’ tapi kalau sarapan hukumnya wajib.
  11. Yang terakhir ini di jawab dengan jujur ya, kamu suka tidak sama saya? Sebentar yaaa, menghitung kancing baju dulu: suka.., tidak.., suka.., tidak.., suka…Nah jawabannya: SUKAAAA ….ini salah satu buktinya PR dikerjain dengan penuh semangat kan? Hehehe.
Horeeee *jingkrak-jingkrak*, PRnya selesai. Belum terlambat kan ngumpulinnya? Tapi minta dispensasi ya…escape untuk last question: 11 pertanyaan untuk 11 teman blogger. Kan November rain’nya bentar lagi ganti Desember ceria, nanti bisa jadi salah musim kalau tetap di estafetkan (ASli: cari-cari alasan biar gak kena hukuman karena PRnya gak dikerjain semua). 

Adalah rangkuman detik yang berlari menepi
Yang meninggalkan jejak kisah dan cerita
adalah muhasabah diri di batas pergantian tahun
“ Selamat tahun Baru 1 Muharam 1433 H"


Note : PR ini sekaligus ngrapel dari Mbak Risah icha az-zahra yang datang menyusul, maaf ya mbak ? Lha 11 pertanyaannya di TKP belum ada jadi saya mention saja…

20
Share
Dalam menjalin jejak silaturahim dengan sesama teman bloggers, tiap OL menyempatkan Blogwalking seringnya saat sudah di rumah sehingga seringnya pula hanya bisa meninggalkan jejak di chat box setelah baca postingan karena koneksi modem saya tidak support untuk beberapa type comment box.

Jalan-jalan dari beberapa istana teman blogger (yang masih saya ingat : Yan Muhtadi Arba Naya Elbetawi, Keven) saya baca pada ramai mengerjakan PR. Duh senangnya jadi “penonton” teman-teman lagi dapat PR ( pengakuan jujur 100%: kebiasaan jaman sekolah happy cheerful jika tidak ada PR ). Setelah beberapa waktu merasa merdeka, datang juga jadwal saya mengerjakan PR dari Mbak Ananda Mutiara yang dapat PRnya dari Abi Sabila *mikir MODE ON* bukan karena keberatan ( wong dapat tema untuk new entry honestly senang ) tapi flash back kembali ke jaman SD? 

Wouw, jadi pengen pinjam mesin waktunya Doraemon deh…
Setelah bertapa dan semedi beberap waktu ( untung Gurunya sabar jadi gak kena teguran kelamaan ngerjain PRnya). Sebelumnya mohon di maklumi kalau hasilnya jauh dari prakiraan cuaca karena sudah lama tutup buku SD. 

Langsung saya mulai membuka catatan masa silam, ini beberapa pengalaman saat SD yang impressing adalah:

Yang Pertama, Saya pernah tidak naik kelas dan di situ saya malah merasa bahagia.
Saya bersorak gembira ketika menerima raport dan ternyata TIDAK Naik kelas waktu kelas 1 SD. Nah Lhoh, “keren” kan anak tidak naik kelas malah merayakannya dengan gendongan punggung gantian sesama teman yang tidak naik kelas, namanya Astutik. 

Al kisah kala itu saya memang jumping langsung ke SD karena pas TK maunya di tungguin setiap hari. Padahal ortu saya tiap hari harus ke sawah, kakak-kakak pada sekolah semua. Finally, diputuskan saya langsung transfer masuk SD (jaman saya dulu kan lagi gencar-gencarnya gerakan bebas buta aksara di desa-desa, jadi longgar syarat dan ketentuannya unttuk masuk SD, gak ribet njlimet seperti sekarang). Pertimbangannya adalah di SD sudah ada kakak-kakak saya sehingga tidak perlu ada acara nungguin saya sekolah seperti di TK. Please….jangan di bully ya karena saya pernah tidak naik kelas ( bisa nangis bawang bombay lho kalau di bully…xixixiiii).

Yang Kedua adalah Saya baru bisa membaca buku saat di kelas 2 SD lho?
Jadi waktu saya naik kelas sebenarnya saya belum bisa baca (nulis sih bisa kan tinggal ngikutin yang ada di papan tulis). Kala itu saya juga heran kok bisa saya naik kelas padahal belum bisa baca buku? Guru saya ( BU Tatik) kasihan atau bisa ‘membaca’ kalau setelah naik kelas saya akan bisa membaca?. Apapun alasannya, yang jelas finally saya tidak mengecewakan beliau karena telah berbijaksana dan baik hati memberi saya kesempatan naik kelas 2.

Yang Ketiga, rangking saya stabil pada posisi pertama mulai kelas 3 sampai lulus SD. 
Bisa ditebak dong kalau ada lomba-lomba bisa dipastikan saya masuk nominasi sebagai duta sekolah dalam ajang kompetisi kala itu, Alhamdulillah. Sebenarnya saya bukan tipe murid yang biasa tiap hari belajar ( open another my secret: kebiasaan buruk dari SD sampai di bangku kuliah: belajar kalau ada tugas dan ujian). Warning: Jangan di tiru yang ini ya anak-anak *menirukan gaya Guru di depan kelas*. 

Yang Keempat : Selain rangking 1, beberapa hal yang juga angkanya 1 adalah: sepatu,tas baju seragam saya jumlahnya 1 pasang/setel sampai lulus SD. 
Bisa membayangkan ya bagaimana saya menggunakannya? Ya sudah tidak perlu di bayangkan, sebagai gambaran ya kira-kira ada miriplah seperti Laskar Pelangi the movie tapi beda setting dan cerita serta sedikit lebih baik karena jarak SD ke rumah tidak sejauh para laskar Pelangi. Dan yang lebih baik lagi, saya berangkat pakai sepatu tapi kalau pulang sepatu dilepas (biar awet), tempat tinggal saya juga jauh dari laut tapi ke sawah bisa di bilang ‘kebiasaan’ yang sudah di tanamkan sejak dini.

Dan yang Kelima, saya tidak takut dengan teman cowok. 
Kalau ada yang ngledekin atau usil sama saya, jika terjangkau langsung saya tonjok. Kalau lari saya kejar, nah kalau gak bisa ngejar maka jurus andalan saya adalah saya lempar dengan kerikil sampai kena. Jadi sebenarnya saya ada bakat terpendam jadi murid bandel tapi under control gitu deh. 

Pernah suatu kali saya bikin keributan di kelas (waktu kelas 6) tapi yang kena lempar penghapus papan tulis teman kelas cowok yang memang aslinya dia super bandel. Guru killer gak ada, teman mbolos juga gak ada ( saya lebih suka masuk sekolah karena kalau mbolos itu artinya saya on duty ke sawah ). Jajanan favorite gak ada karena uang sakunya juga gak ada. 

Apapun wewarna masa dan peristiwa yang saya jalani kala SD, bagi saya tetap bagian hidup yang bisa saya kenang dengan segenap kerinduan. Kala itu saya tetap bisa bermain dengan riang gembira dengan aneka permainan yang sekarang sudah langka saya lihat, tak ada rasa minder meski sekolah serba 'pas'. Dan sekian cerita dan kisah yang menghiasinya, bisa bikin novel bosen nanti yang membaca kalau saya tulis semua di sini. 

Bagi saya, apapun warna masa lalu yang penting bagaimana kita sekarang memaknainya. Toh, saat sekarang jika ada moment-moment reuni isinya selalu gelak tawa tiap kali diantara kami refresh kejadian-kejadian konyol kala SD ( sekolah ) dulu. Jadi cukup sekian PRnya ( horeeee kelar deh, semoga masih bisa di nilai… )

Ini dia yang harus mikir-mikir lagi, estafet PR pada teman blogger yang lainnya demi persahabatan dan keakraban bersama. Katanya ngasihnya ke 5 teman, baiklah Bismillah semoga yang saya sebutin di bawah ini berkenan menerima PR persahabatan ini. 
  • My sista Mutiara devi ( hayoo, kerjain Tugas kuliahnya sekalian ngerjain PR ini ya…) 
  • Mbak Lidia Artati ( Boleh kan ngasih PR pada Mbak Bu guru ? ) 
  • Nurul Khaqiqi ( Biar gak butek mulu, ini aku kasih PR ya) 
  • Mbak Dewi ( maaf ya baru kenal udah ngasih PR neh) 
Nah, mohon maaf jika yang saya mention di atas kurang berkenan atau tidak sempat untuk mengerjakan PRnya. Ini PR open mind kok, Syukur Alhamdulillah jika semua pada berkenan dengan PR tersebut. Semakin banyak kan lebih baik sehingga jalinan ukhuwah dan persahabatannya juga tambah luas …


Selamat mengerjakan PR dan happy blogging semuanya, Cheers :)


Maaf, semua link blog di dalam list blog yang menerima PR persahabatan berubah jadi broken link. (edited 9 Juni 2020)

59
Share
"Barakallahulaka wabaraka’alayka wajama’a baynakuma fikhairihi. Semoga Allah memberkatimu dan memberkati pernikahan ini serta mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan"
Jika surga memiliki banyak pintu,
maka menikah adalah salah satu pintu untuk memasukinya.
Semoga mencapai sebuah pernikahan yang sakinah dan mawaddah
sehingga selalu mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT.
Penuh semangat November rain mengambil cuti, the main reason untuk ‘libur’ sejenak dari rutinitas kerja dengan segala pernik friksi dan polemiknya. Feel free for while, tentu akan membuat fresh hati dan pikiran. Tapi harapan tinggal harapan, ternyata urusan kerjaan tidak bisa benar-benar cut off for while (mestinya planning cutinya going somewhere jadi tak akan ‘tersentuh’ oleh command by phone from my office: nun jauh di luar sana jadinya kan gak mungkin untuk nyuruh ini itu lagi). 

Daripada nglantur curcol tidak jelas, langsung deh kembali pada topic utama. Meski pada akhirnya tidak bisa spending time to go ‘somewhere’, sedikit reschedule agar masa cuti worthful yaitu nge’pas’kan (salah satunya) dengan moment my best friend wedding on 11-11-2011 (minjam judul sebuah film tapi kisahnya totally beda kok), dia juga salah satu teman mbonek waktu ke Bromo.

10 Nopember sepulang kerja (seperti biasa tidak bisa start on time like I wish it), untuk pembukaan masa cuti mulai dengan ke TKP teman yang getting merried. Bukannya dia ngarep.co.id untuk nikah di tanggal keramat, tapi begitulah scenario jodoh. Hubungan yamg berawal 2 tahun lalu sebenarnya sudah lama ingin diresmikan namun tertunda (karena beberapa alasan), dan sekitar sebulan lalu si Pria menyatakan secara bulat tekadnya untuk melamar. Maka dengan responsive temanku (sebut saja namanya Lili) langsung memberikan opsi tanggal pernikahan 11-11-11: Deal or gone. 

Terinspirasi oleh kisah-kisah di novelnya Kang Abik tuh kayaknya but two thumbs up for her great decision. Dalam sebulan prepare untuk menikah sudah sangat cukup, apalagi Pak Lurahnya cooperative dengan meyakinkan pihak KUA (yang listnya sudah penuh) agar meng’ACC permohonan nikah teman saya pada tanggal tersebut. Win-win solution yang di tawarkan penghulu: pilih jadwal pertama jam 6.00 atau terakhir jam 21.00. The final answer is, 11-11-11 at 06.00 am.

Dan yang (masih) mengherankan, tiap perlu perjalanan yang cepat hasilnya malah jadi lambat jaya out of prediction, 12 jam untuk jarak Banyuwangi-Gresik. Never mind, tetap bersyukur karena bisa sampai dengan selamat dan yang penting the precious moment ‘akad nikah’ belum dimulai. Suasana dirumahnya memang terlihat sedang ada special moment, tapi sederhana “ Yang penting kan memenuhi syarat dan rukun sahnya menikah secara hukum (agama dan Negara) ” demikan cetus Lili saat memberitahu kalau akan menikah sebulan lagi. 

Yah, dia mengambil keputusan tidak hanya karena dia anak tertua bagi ketiga adiknya tapi juga hasil proses bermetamorfosa yang luar biasa menjadi orang tua semenjak kedua orangtuanya meninggal sekitar 10 tahun lalu. 

Kilas balik singkat tentang Lili, Sosok yang sebelumnya hidup dengan kondisi serba beres dan tercukupi, namun kisah hidupnya kemudian 180 derajat berubah ketika pertengahan kuliah tiba-tiba Ibunya meninggal karena serangan jantung dan 100 hari kemudian ayahnya pun dipanggil yang Maha Kuasa. Situasi yang absolutely hard and complicated : di saat kuliah belum selesai, dia harus ‘menyulap’ dirinya jadi orang tua bagi ketiga adiknya (yang bungsu saat itu masih usia sekitar 3tahun). Lili bilang “ Inilah resikonya jika Ayah dan Ibuku cintanya sehidup semati..” 

Seperti yang aku yakini bahwa pada dasarnya setiap orang terlahir dengan dilengkapi kemampuan beradaptasi untuk survive dan Lili telah membuktikannya. Bisa di bilang Lili memang strong and fightful, bahkan dia tidak pernah menitikan air mata di depan orang lain. 

“My personal problem butuh penyelesaian, aku tak bisa share hal yang sifatnya personal dengan nulis di wall FB atau lainnya "Aneh saja rasanya, kok kesannya aku orang yang paling menderita di dunia” ujarnya sambil tertawa dengan khas “ Kalau aku ingin curhat dengan orang lain, kan sudah ada kamu…it’s enough, kan tidak perlu semua orang harus tahu my personal case ? “. 

Untuk pencarian sang belahan hati, aneka ragam model kegagalan cinta dia alami. “ Kalau alasannya sesuatu yang hakiki, substantial atau soal prinsip masih sedikit lebih mudah untuk healing karena case’nya sudah berada di luar kemampuan kita. Jika aku tidak ingat bahwa hidup sudah ada yang Maha Mengatur dan ANDAI putus asa itu diperbolehkan, Kadang aku ingin berhenti dengan pencarian jodoh ini, kadang aku merasa lelah dan jenuh dengan semua kegagalan hubungan yang berulang kali kuhadapi”. 

Aku sangat paham maksud kalimat Lili, karena sekian kali hubungannya dengan seseorang ‘gagal’ oleh sebab yang semestinya masih bisa di adjust JIKA keduanya sama-sama pada mind frame yang sama. Tapi itulah mungkin yang disebut proses jodoh, sebiasa atau sekecil apapun bisa jadi excusing untuk break up jika memang belum berjodoh. Hingga kemudian pencarian itu bertemu pada sosok yang siap mengikrarkan Ijab padanya. Adiknya yang bungsu sempat menunjukkan reaksi jelous dan rasa takut dikesampingkan jika Lili menikah (bagi adik-adiknya, Lili adalah Bunda mereka dan demikian pula mereka memanggil Lili sehari-hari). 

Kembali pada cerita jelang akad nikah. Aku sangat bersyukur, Allah SWT mengijinkan saya bisa hadir di saat paling penting dalam kehidupan my best friend, meski ini bisa dibilang menghadiri pesta pernikahan yang mbonek karena baru selesai sholat shubuh Pak penghulu sudah datang padahal saya baru bersiap mau mandi? Wah ini sih tidak hanya on time, tapi super rajin tim akad nikahnya. 

Ya sudah, dengan berbekal hasil wudhlu ( belum sempat mandi dan gosok gigi…sssttt ini rahasaia ya) aku langsung bergegas untuk ganti baju dan sedikit make over ala kadarnya. Karena memang hanya acara akad nikah, jadi tak ada tenda biru dan pelaminan, dengan di hadiri oleh keluarga dekat, beberapa tetangga dan ketiga adiknya, prosesi akad nikah dengan wali adik kandungnya Alhamdulillah berjalan lancar. 

Suasana yang mengharu biru masih berlanjut ketika para tamu yang datang silih berganti seharian. “ Sebenarnya skenarioku ya hanya akad nikah kemudian selamatan/kenduri pada malam harinya…Nanti biar adhikku kalau ingin menggelar acara resepsi” ungkapnya ketika melihatku terheran-heran melihat banyaknya tamu yang datang. Padahal kalau dia mau ‘sedikit’ egois bisa juga menyelenggarakan acara resepsi, batinku. 

Kabar tentang pernikahan Lili toh tetap menyebar secara estafet, sehingga semua tetangga dan orang-oranng yang kenal dengan Lili dan Ortunya pun datang ke rumah meski tidak di undang. Disaat persiapan acara kenduri masih berlangsung namun tamu mengalir tiada henti. Dan semua ‘kesibukan’ porosnya tetap pada Lili meskipun sudah ada yang di daulat untuk menghandle segala urusan dapur dan tamu toh tetap saja urusan dapur, menu, tamu, de el el..semuanya kembali pada Lili. 

Sempat kukatakan pada Lili “ meski konsep acara sederhana tapi kalau seperti ini, rasanya kalau aku jadi dirimu bisa stress deh. Di hari pernikahan tetap saja harus take over everything”. Lili tersenyum dan menjawab “ beginilah kalau pengantin lincah, hehehe…”. 

Dan para tamu (yang umumnya ibu-ibu) sudah paham jika yang punya hajat masih ‘arek’. Mungkin lelah dan capek bisa dia abaikan, namun tidak untuk rasa haru manakala kenalan-kenalan ortunya menyalami dan memeluknya serta mendokannya. I knew, she miss her parents….If her parents was there at the glorious moment’s daughter…Sempat beberapa kali kulihat matanya berkaca-kaca dan suaranya menjadi serak (hendak menangis), namun semua itu tak dibiarkan mengalir, dalam waktu beberapa detik dia mampu tersenyum ramah menyambut ucapan dan peluk doa dari para tamu. 

Aku yang hadir dan berada dalam lingkaran suasana itu (Lili memintaku menginap sekalian menunggu kedatangan teman dari Jakarta yang mengkhususkan untuk datang keesokannya), sesekali pula jadi ikut ‘melow’ tapi sekaligus kagum akan ketegaran Lili. 

Penguatan karakter diri dan sikapnya adalah bukti bahwa Hidup belum berakhir ketika kenyataan memaksanya harus perform jadi orang tua di usia yang sangat belia, mengalami dan mengatasi rasa sakit dan keadaan sulit bisa menghadiahkan kedalaman emosi dan perspektif yang tanpa kita sadari sudah tersimpan selama ini dalam diri. Menerima rasa sakit memang menakutkan. 
Jika kita berada pada situasi yang sulit, sebenarnya adalah jalan bagi pendewasaan diri kita, tempaan yang akan membuat kita lebih kuat. Just remember this too shall pass, nothing last forever, even pain. And happiness is around the corner!

“Bismillah. Saat berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku benar benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Hud: 41)


*** Specially posting for My best friend ***


Note: Ucapannya pinjam dari teman ( Dokumentasinya raib dari postingan ini, 9 Juni 2020)
44
Share
Hampir dua minggu (bisa dibilang) 'vacuum' dari ritme blogging, mencoba Re-post lagi entry lama. Hanya sedikit editing saja (first post: untuk ikutan lomba di blogging). 

Kembali tentang tema makan memakan, Salah satu kuliner yang menurut saya khas dan unik banget sehingga layak masuk dalam Kuliner Nusantara yang menggugah selera dan cita rasa yaitu Rujak Soto. Sebagai warga pendatang atau istilah kerennya ekspatriat (lebay yaa...), tentu tertarik untuk mengenal dan mengunjungi tempat-tempat wisatanya, termasuk wisata kulinernya juga. Banyuwangi yang dikenal dengan sebutan Bumi Blambangan memiliki beberapa makanan khas yang tidak kalah bersaing dengan daerah lain. Ada sego cawuk, sego tempong, rujak soto, pecel rawon, dan masih banyak lagi. Dan yang membuatku penasaran adalah Rujak Soto. Pertama dengar namanya, sudah memberikan kesan yang sangat unik karena makanan tersebut disajikan dalam satu kesatuan. 


Kuliner menu unik di Banyuwangi
Rujak Soto siap di santap 
Kalau melihat sekilas saat disajikan bisa jadi kurang mengudang selera, namun begitu disantap.. rasanya alamaak mantab abiss .....makanya ada pepatah: Don’t judge the book by the cover.  Rujak Soto adalah kombinasi rujak dengan soto daging atau jerohan. Di sinilah yang memberikan cita rasa uniknya, rujak  petis dicampur dengan kuah soto. Dijamin deh rasanya jadi khas banget, jadi tidak heran rujak soto merupakan salah satu trade mark kuliner Banyuwangi. Bagi para pecinta Legenda Kuliner Nusantara yang tertarik untuk mencobanya sendiri di rumah untuk disajikan buat keluarga tercinta, berikut ini bahan dan cara membuat rujak soto:

Bahan – Bahan yang dibutuhkan:
  • Tahu putih di goreng,  potong-potong
  • Tempe di goreng, potong-potong
  • Kangkung (untuk jenis sayurannya bisa juga ditambah Kancang panjang, genjer, taoge),  potong-potong, rebus
  • Cingur sapi direbus, potong-potong
  • Mentimun segar, potong-potong
  • Lontong (potong-potong) atau juga bisa di ganti dengan nasi putih. 
Bumbu Rujak (dihaluskan):cabai merah, cabai rawit,  pisang kluthuk ( potong-potong dulu saat akan dihaluskan), kacang tanah (goreng), gula merah, garam, petis, air asam jawa  atau asam kawak (an).

Bahan Untuk Kuah Soto:

  • babat rebus, usus sapi, tetelan sapi (rebus dan dipotong-potong) atau daging sapi (rebus dan di potong-potong)
  • serai dimemarkan
  • Daun jeruk, potong-potong
  • Garam
  • gula pasir
  • daun bawang, potong-potong
  • minyak untuk menumis
  • Bumbu soto yang dihaluskan: bawang merah, bawang putih, kunyit bakar, kemiri sangrai, jahe, lada, ketumbar.
Cara membuat Rujak Soto :
  • Buat kuah soto: rebus tetelan sampai lunak, angkat.
  • Tumis bumbu halus, serai, dan daun jeruk sampai matang. Tuang ke dalam kaldu. Tambahkan babat, usus, dan tetelan. Rebus sampai matang, bumbui gula dan garam, taburi irisan daun bawang.
  • Aduk bumbu rujak, tambahkan tahu, tempe, kangkung, taoge, cingur, mentimun. Aduk rata.
  • Sajikan nasi panas atau lontong, tambahkan bumbu rujak, siram dengan kuah soto.
  • Beri bawang goreng  dan kecap secukupnya dan nikmati dengan tambahan kerupuk renyah.      
Tidak terlalu sulit kan cara meraciknya , sama seperti membuat rujak petis dimana semua bumbu rujak diuleg hingga halus  kemudian ditambah sayur-mayur dan irisan lontong selanjutnya di masukkan ke mangkok dan di siram dengan kuah soto (babat, jeroan atau daging)  dalam keadaan hangat. Untuk lebih lengkap jadi sajian yang lebih bergizi bisa di tambah irisan telur asin, semakin mantap citarasa rujak soto ini dengan kecap bango. Untuk harga jual rata-rata rujak soto di Banyuwangi sangatlah ramah dengan kantong, untuk rujak soto yang jeroan (babat, usus) berkisar lima sampai enam ribu Rupiah. Sedangkan yang rujak soto daging sekitar Rp. 8.000,-  
Kuliner Khas Banyuwangi
Salah satu warung rujak soto favorit saya (dekat kantor dan mantap)
Kalau kebetulan melintas di Banyuwangi jangan lupa nikmati rujak soto, sangat mudah untuk menemukannya dari warung-warung di pinggir jalan sampai Restoran bahkan menu hotelpun telah menjadikan rujak soto sebagai menu utama.Belum ke Banyuwangi kalau belum menikmati rujak soto, salah satu kuliner yang layak dimasukkan dalam kuliner nusantara.....at least, menurutku demikian dan semoga demikian adanya



46
Share
Event Giveaway, sebenarnya selalu menarik untuk diikuti. Apalagi untuk Blogger seperti saya yang masih *tiarap* karena belum teratur membuat new entry.  The point of giveaway bisa untuk “mengasah” pena, berinteraksi dengan sesama Blogger, motivasi untuk “ ayo-ayo buruan bikin postingan…!” dll. Kalau menang ya itu surprise dan bonus, jika gak dapat hadiahnya toh sudah bisa menambah postingan biar Blog’nya gak hibernasi seperti kisah para pemuda Al Kahfi yang mengalami ‘hibernasi’ sekitar 309 tahun (hitungan tahun Hijriyah). Lhoh…kok malah nyambungnya ke hibernasi ya, ssstt…jangan ngedumel dulu arugdjfkblevltkskznowp, maksudnya mau menuju pada sang punya hajat GA yaitu “ Give Away Al Kahfi Man and the moon “


Daripada kembali pada laptop muter-muter (curhat) kenapa ikutan GA nanti malah keluar dari term&condition yang dipersyaratkan sehingga berakibat dibumihanguskan (Hedeww…. kebawa suasana Nopember sampai pakai istilah perang 10 Nopember  deh)  posting yang saya ikutkan GAnya mas  Al Kahfi ini, maka dengan mengucap Bismillahirrohim, mulai menuliskan pada nucleus tema yang telah ditentukan.

Point Paragrap pertama harus menceritakan sosok Mas Al Kahfi, menceritakan yang bagaimana ya? Padahal (salah satu kekurangan) saya sering kesulitan untuk membuat deskripsi secara definitive terhadap seseorang. Tapi baiklah, sebelumnya minta maaf pada hadirin dan hadhirat peserta yang sudah posting duluan jika isi al kisah saya tentang penghuni man and the moon ini banyak kesamaannya.. (Lhah orangnya yang diceritakan sama sey…hehehe). Menurut saya Mas Al Kahfi itu:
  1. Orangnya baik hati (bikin GA hadiahnya pilih sendiri tank, pesawat tempur, kapal keruk judul novelnya)
  2. Gak tegaan (lihat saja kesabaranku tertipu) dan orang gak tegaan biasanya otomatis sabar serta penyayang (analogi saya bahwa orang yang punya sifat gak tegaan, semoga tidak meleset ya Mas?).
  3. Jeli (tuh postingannya tentang pengetahuan umum kan isinya hal-hal yang sering ‘luput’ dari perhatian kita)
  4. Teliti (harus itu karena dunia Forex yang ditekuninya dan arsitek butuh ketelitian tingkat tinggi untuk menggambar/bikin sketsa)
  5. Saya yakin dia juga hobi melukis (kan arsitek kerjaannya bikin gambar, hehehee..)
  6. Suka menulis (pastinya dong, kalau gak suka menulis gak bakalan dia bikin blog yang demikian impresive content’nya kan?)
  7. Apalagi ya *mikir MODE ON*, Peka (bukan sensitive lho?) sehingga identik dengan romantic (menurut saya peka ~ romantic).
Cukup sekian saja untuk Point pertamanya, kalau diterusin bisa sampe DL event ini gak kelar bikin tulisannya nanti. Kalau ada yang kurang sependapat, silahkan angkat kaki tangan ya…hehehehee…

Lanjut pada second point: mereview salah satu posting yang ada di blog man and the moon (sempat kepikiran mau ta kopyok kayak arisan tuh, abis semuanya  menarik untuk di review).  Kalau direview secara menyeluruh, semua postingan yang ada memiliki point interestnya masing-masing, ada setting dan background yang melatarbelakangi sehingga mas Kahfi bisa menarasikannya dengan penuh hikmat dan diksi yang mengalir khas man and the moon. JIka menyimak pada postingan awal-awal, secara umum memang dominasi seputar curhat beliau (tentang apapun dan bagaimanpun memang sepenuhnya hak Mas Kahfi). 

Saya melihatnya (mungkin) pada saat itu, pada situasi hidup yang dijalaninya..itulah dispersi yang terbaik (kala itu) untuk menggores kata pada entry blognya. But everything is changing… warna awal blognya, apapun istilahnya ( dulu saya suka protes dengan istilah mellow yang kemudian di jawab dengan lugas oleh mas kahfi : “Ok dech kalau begitu cemen/cengeng akan saya tendang jauh2 dari hidupku…” Al kahfi lagi badmood) adalah awal/start dari proses penguatan karakter (blog) yang kemudian mengalir dengan ritmenya mengantar sampai pada fase metamorfosa kepompong jadi kupu-kupu hingga menemukan pada ‘identitas’ blog yang sekarang semakin kaya warna, inspiratif dan impressive.

Beberapa tanda-tanda mulai terjadinya metamorfosa bisa dilihat pada Dream of shadows:
“…..Hidup kan tidak sekedar mencari kesenangan. Gak cuman untuk urusan makan. Gak cuman urusan cinta-cintaan. Hidup itu juga bukan masalah pengorbanan. Hidup ya hidup… jalani sajalah. Yang namanya cita-cita, obsesi, mimpi, passion, prestasi, kemuliaan, harga diri, kebanggaan… adalah tipuan. Semuanya bikin pusing kepala. saya punya target.. punya batasan…”

Kemudian bisa juga di simak pada Hanya curahan hati :
Setiap orang pasti punya asa tersendiri di setiap kehidupannya. Apapun itu, semoga hidup kita semakin bermakna, semakin positif, semakin mengedepankan hati nurani, dan tetap dapat memberi yang terbaik dalam hidup. aku harus sadari benar bahwa kebermaknaan hidup bukan semata-mata ada dalam diri , melainkan ada pada orang-orang di sekitar

Fatamorgana oh fatamorgana yang mulai membangkitkan diri untuk menjejak  dengan penuh  keyakinan:
Mencoba untuk tdk mendramatisir pikiran dari otak. Yg bisa berakibat persoalan jadi tampak gawat, darurat, dan merasa tdk ada harapan.tidak ingin  membuat raga terpuruk dan menjadi hina, bila kita putus asa menghadapinya. karena Putus asa lahir dari lemahnya ilmu dan keyakinan pada sang pencipta

Kalau dibahas per entry bisa-bisa postingan ini mendapat kategori bertele-tele terpanjang sehingga bikin Mas Kahfi bingung nyediain hadiah kategori baru lagi ( hahahhaa…maunya ngarep.com). Maka setelah melalui perenungan panjang bertapa dan semedi, pilihan entry favorite saya adalah Hujan sampaikan salamku padanya, ”… sosok aku kecil berlari bersama teman-teman kecilku dalam hujan, kita masih amatlah muda, berlari dalam balutan tanah lumpur mengejar perginya air hujan…“. 

Pada kenyataannya saya suka lagu November Rain  melihat hujan, mendengar suara hujan, mencium harum aroma tanah kala hujan dan kadang masih suka hujan-hujanan (kalau terpaksa sudah dalam perjalanan).
Potongan-potongan akan kenangan hujan saat kecil sampai sekarang pun ketika duduk di beranda rumah (kala mudik) jika turun hujan, ibu masih suka mengenang saat-saat kehujanan di sawah bersama anak-anaknya, atau saat dimana ayah saya menyusul ke Surau dengan membawakan daun pisang untuk melindungi kami dari basah kuyup tempias hujan sambil berjalan dalam gelapnya malam (waktu itu belum ada listrik).
Atau keheranan tetanggaku yang disampaikan ke ibu tiap kali melihat saya pulang sekolah saat turun hujan namun tetap berjalan dengan tenang meski hujan mulai menderas. 

Juga sepotong kenangan saat ku tatap butiran-butiran hujan menetes di permukaan sungai pada suatu hari menjelang sore…


Nuansa hujan memang magis, membawa kita pada kenangan-kenangan (bahkan kisah yang tidak ingin di kenang pun kadang muncul di permukaan ingatan kita). Saat sendiri suasana hujan memang sangat mendukung untuk (tanpa di sadari) menghitung kegagalan dan jatuh bangun yang kita bukukan dalam masa silam. 

Hujan, selain menawarkan suasana yang syahdu mengharu masih ada keajaibannya yang jauh menakjubkan jika kita mau meresapi dengan nurani, getarnya mampu membangkitkan inspirasi dan hasrat jiwa untuk menemukan pelangi saat hujan menepi. Karena saat hujan bisa m’inspirasi untuk proses kreatifitas diri sehingga bisa productive dalam berkarya dan bersinergis dengan  variable-variable kehidupan yang kita jalani.

Dari luar jendela, suara rintik hujan mengalun renyai
Menyiram  pucuk-pucuk dedaunan dalam kasih mesra
Tiap episode hujan yang menyapa
Iramanya bagai syair cinta sang pujangga
Tiap butirnya menghadirkan terawang
Ada nada kenangan mengalun
Ada kisah yang terhapus
Ada urai harap menghias
Pada sungai kehidupan yang masih terus mengalir

Bukankah saat hujan turun adalah salah satu waktu yang di anjurkan untuk berdo’a karena pada saat itu sedang turun Rahmat Allah SWT khususnya curahan hujan? 
Semoga kita tidak larut dalam melodi nestapa dan nelangsa saat hujan turun, karena bisa jadi itu akan jadi do’a (yang dikabulkan).
Hujan itu menyejukkan hati, menumbuhkan asa, menyuburkan semangat, mendamaikan gundah….
Hujan Sampaikan harap (doa) ku padaNYA......



Entry ini diikutsertakan dalam
Give Away man and the moon by Al kahfi


Notes:
Sejujurnya saya tidak berani menyebut tulisan ini sebagai “ Review ” karena saya sangat tahu jika belum cukup mampu untuk memberikan review secara obyektif dan comprehensive. Tulisan ini sebagai bentuk apresiasi pada Mas Al kahfi yang sudah berproses dalam kebermaknaan hidup dengan segala lika-liku serta pahit getirnya.  Semoga dengan man and the moon  semakin memancarkan Enlightmentnya pada garis edar Sang Purnama akhir Zaman……

62
Share
Newer Posts Older Posts Home
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib

My photo
Ririe Khayan
Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com
View my complete profile
  • Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele
    Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti k...
  • Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ?
    Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ? Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan atau lokasinya masih berdampingan al...
  • Brand Susu Untuk Kesehatan
    Jika ada pertanyaan: Sehat ataukah sakit yang mahal harganya? Bismillahirrahmaanirrahiim , kalau menurut saya, secara ‘value’ kondisi se...
  • Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online
    Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online . Sebenarnya persyaratan dan alur pembuatan proses secara langsung ( walk i...
  • Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil
    Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil . Jika Anda sedang berusaha punya anak, menunggu kapan Anda resmi ...
  • Lima Cara Mengaktifkan (Kembali) Google Adsense yang Diblokir
    Sebaiknya dikesampingkan dulu bila ada yang beranggapan Akun GA di Banned, tak bisa diaktifkan.  (Ternyata) Google Adsence Bisa Aktif  Kem...
  • Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster
    P anic attack Ketika Terkena HERPES Zoster . Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu ...
  • Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin
    Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin   .Mungkin kita pernah mendengar peristiwa keracunan sete...
  • Suplemen Madu Untuk Membantu Atasi Anak Yang Susah Makan
    Punya pengalaman menghadapi anak yang susah makan? Ada yang baper karena selera makan putraatau putrinya belum variatif yang berputar seki...
  • Serunya Mudik Naik Kereta Api Probowangi
    Usai long wiken Idhul Adha...jadi ngayal kalau tiap bulan ada long wiken 4 hari gitu pasti indah sekaliiiii...... #Plakkk [digampar klomp...

Blog Archive

  • ►  2024 (3)
    • ►  December (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2023 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (45)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (7)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (6)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2020 (43)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (35)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December (5)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (51)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (7)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (73)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (118)
    • ►  December (12)
    • ►  November (12)
    • ►  October (11)
    • ►  September (11)
    • ►  August (12)
    • ►  July (8)
    • ►  June (8)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2014 (60)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (11)
    • ►  February (10)
    • ►  January (8)
  • ►  2013 (90)
    • ►  December (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ►  March (13)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2012 (126)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (14)
    • ►  September (10)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (11)
    • ►  May (12)
    • ►  April (12)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (10)
  • ▼  2011 (69)
    • ►  December (11)
    • ▼  November (11)
      • Internet Membuat Bisa Gaya Dan Lebih Maju
      • Penerimaan terhadap ODHA untuk hidup sehat dan b...
      • Kenapa (seperti) Bunglon?
      • Bahagia akan Bertunas
      • Tentang November (Rain)
      • PR Blogwalking: Apa Saja Sih Pengalaman Saat SD Ya...
      • The Story Of My Best Friend Wedding
      • Uniknya Menu Kuliner Rujak dan Soto di Banyuwangi
      • The Rain, A man & The Moon
      • Gema Takbir Kumandang Kerinduan
      • Pengalaman Pertama Nekad Ke Gunung Bromo
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (9)
    • ►  July (7)
    • ►  June (18)
    • ►  May (5)
Ririe Khayan is an Intellifluence Trusted Blogger

Juara LBI 2016

Juara LBI 2016
facebook twitter youtube linkedin Instagram Tiktok

Labels

Advertorial Aneka Kuliner Article Blog Award Book Review Contact Me Disclosure English Version Fashion Fiksi Financial Gadget Give Away Guest Post Info Sehat Informasi Inspiring Lifestyle Lomba Love Story My Diary My Poems Opini PR PerSahabatan Pernik-Pernik Renungan Review Skincare Technology Traveling True Story UMKM Visit Who Am I? Writing For Us banner parenting




Copyright © 2019 Kidung Kinanthi

installed by StuMon