Mendidik anak untuk perduli terhadap lingkungan dan alam sekitarnya sejak dini merupakan PR semua orang tua dan bisa dimulai dari rumah. Anak-anak adalah the actor masa depan, terlebih lagi isu pemanasan global atau global warming kian mengkhawatirkan dan mengancam kelestarian peradaban di planet bumi. Oleh sebab itu, Bismillahirrahmaanirrahiim salah satu cara antisipasinya untuk jangka panjang yaitu dengan membekali anak-anak untuk mulai perduli terhadap lingkungan dan alam sekitar serta dimana pun mereka berada sangat strategis untuk dibiasakan sedini mungkin.
Ada banyak sekali cara mengajarkan anak mau dan bisa mencintai lingkungan sejak dini, namun perlu diingat bahwa bimbingan orang tua sangat berperan besar dalam membentuk karakter seorang anak agar cinta terhadap lingkungan sekitar. Cara praktis dalam mendidik sang anak bisa dimulai dari lingkungan rumah, baik itu dengan cara mengajarkan kepada mereka untuk buang sampah ke tempatnya, mengajak untuk menanam pohon ataupun dengan memanfaatkan barang-barang bekas untuk didaur ulang, pilah dan pilih penggunaan barang konsumsi yang berkemasan ramah lingkungan, dan hal –hal iannya. Berikut ini beberapa cara praktis yang bisa diajarkan pada Anak-anak Agar Perduli Dengan Lingkungan seperti yang dilansir oleh parents and child, Ohio.
Let's Love Earth |
1. Menggunakan air sesuai kebutuhan dan secukupnya .
Masalah ketersediaan air di masa-masa selanjutnya secara global sudah tidak cukup dipecahkan dengan pemecahan persoalan-persoalan yang sudah ada. Karena Permasalahan air di seluruh dunia ini sebenarnya berakar dari hubungan fundamental manusia dengan alam yang seiring dengan masalah-masalah ekonomi, sosial dan ekosistem yang menyertainya sehingga berdampak (salah satunya) pada kelestarian sumber air. Maka mengajari anak untuk bertanggung jawab dalam memakai air merupakan cara efektif dalam mendidik anak agar cinta terhadap lingkungan. Mengajari si kecil untuk berlaku bijak dalam menggunakan air tentu tak akan efektif bila hanya sebatas penjelasan secara verbal. Anak-anak akan lebih cepat mengerti dan mau mengikuti bila orang-orang dewasa di sekitarnya secara ajeg dan konsisten memberikan contoh melalui perbuatan sehari-hari dan disertai narasi yang bisa mereka pahami tentunya. Matikan kran air bila tidak digunakan, mencuci sepeda dengan membawa air di ember, menyiram tanaman dengan bekas air cucuian beras, menggosok gigi dengan air segelas ataupun saat mencuci mainan mereka yang kotor.
2. Ajak Anak Untuk Berkebun
Agar rumah anda tidak gersang saat musim kemarau tiba maka cara efektif dalam mensiasatinya ialah dengan membuat taman di samping atau rumah anda, nah sembari membuat taman atau kebun kecil di rumah mungkin tidak ada salahnya jika anda mengajak si kecil agar membantu anda dalam berkebun, dengan cara ini maka anak-anak anda akan lebih peduli dengan menjaga dan merawat tanaman yang ada di lingkungan mereka
Edukasi Berkebun dan menanam bunga di salah satu sudut sekolah Azka |
3. Mendaur ulang barang atau memanfaatkan barang bekas
Mengajarkan anak untuk mendaur ulang barang-barang bekas, misalnya dengan menggunakan botol plastik untuk keperluan lainnya, untuk pot-pot bunga, untuk hiasan (sekaligus mengajari anak untuk kreatif). Penangangan sampah untuk dijadikan barang-barang yang berguna dengan fungsi yang berbeda, setidaknya akan memberikan manfaat ekonomis yang lebih lama juga merupakan ide bagus dalam mengurangi jumlah sampah plastik yang terbuang .
4. Pilah-pilih barang konsumsi yang berkemasan ramah lingkungan.
Saat ini sudah mulai banyak produk kemasan plastik yang terdapat tanda ramah lingkungan semacam tanda recycle, yakni ketika kemasan sudah dibuang akan bisa rusak dalam waktu yang lebih singkat. Dengan membiasakan untuk mulai memilih barang keperluan sehari-hari yang kemasannya ramah lingkungan, sekaligus mewacanakan agar anak-anak bisa membedakan mana barang yang harus diminimalkan penggunaannya demi menjaga kelestarian alam.
5. Meminimalkan menggunakan produk yang kemasan sachet (plastik). Biasanya anak-anak lebih mudah tertarik untuk membeli makanan/minuman yang kemasan sachet karena merak pikir itu lebih asyik, tidak perlu repot-repot menyimpan sisanya. Sepintas memang terlihat praktis dan menarik bila membei barang yang kemasa sachet. Tapi bila diakumulasikan dalam sebulan saja, bila pemakaian yang intensitasnya tinggi seperti deterjen, susu, snack, sampah bungkus (plastik) tersebut tak akan cukup diwadahi dalam satu keranjang untuk satu unit rumah tangga. Kebayang kan jika satu RT, satu kampung, apalagi satu dunia? Yang ada, bumi ini akan tertimbun oleh tumpukan kemasan plastik sachet. Jika penggunaan skala intensif, akanlebih hemat sekaligus bisa berperan mengurangi jumlah sampah plastik yang harus ditanggung oleh planet bumi.
Perduli sampah: Pilah-Pilah Jenis sampah |
6. Membiasakan Untuk Buang Sampah Pada Tempatnya
Mengajarkan anak untuk buang sampah pada tempatnya juga dapat memberikan wawasan kepada si kecil agar mengerti akan bahaya sampah jika dibuang di sembarang tempat, jelaskan kepada mereka bahwa membuang sampah sembarangan tempat bisa menjadi penyebab pencemaran lingkungan dan juga banjir, nah untuk melatih mereka agar membuang sampah pada tempatnya sediakan tempat sampah yang bisa menampung sampah di tempat bermain mereka. Termasuk juga, contohkan untuk memungut sampah yang tercecer sembarangan dan membuangnya ke tempat sampah sesuai jenis sampah: kertas; plastik dan botol/kaleng; plastik (bila di public area tersedia bak sampah berkategari)
7. Mengajarkan Anak untuk Hemat Listrik
Nyalakan listrik yang diperlukan dan matikan listrik yang tidak diperlukan merupakan salah satu cara Mengajarkan Anak Agar Cinta Lingkungan. Mengajarkan anak-anak agar bertanggung jawab saat menggunakan listrik, saat mereka menghidupkan lampu di kamar mereka atau sesudah memakai peralatan listrik seperti komputer ataupun laptop maka tidak ada salahnya jika anda mengajarkan mereka untuk hemat listrik yaitu dengan cara mematikan listrik jika sudah selesai digunakan.