S
|
ejenak melihat kalender, terbersitlah the flash memory ternyata sudah sebulan saya belum mudik. Dan ketika spending time ketimbang bengong mlongo, membaca sebuah buku, ajaibnya juga kok ada salah satu judul yang ‘menyindir’ banget. Jadi dengan sengaja muncullah ide untuk membuatnya sebagai postingan dan Bismilllahirrahmaanirrahiim minimal sebagai wacana diri saya pribadi. Biar tidak lebih banyak lagi prolognya, inilah ‘dialog’ dengan TUHAN dalam buku yang saya baca:
Seorang bayi yang siap lahir bertanya pada Tuhan, “ Ya Tuhan, Engkau akan mengirimkanku ke bumi, tapi aku takut. Aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungiku di sana?”
Tuhan menjawab, “ Malaikatmu akan selalu menyenandungkan lagu untukmu dan dia kan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cnta dan kasih sayang dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia.”
Namun si kecil bertanya lagi, “ Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai?”
Tuhan pun menjawab, “ Malaikatmu itu akan membisikkan kata-kata yang paling indah. Dia akan selalu sabar ada di sampingmu dan dengan kasihnya dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia.”
Si kecil bertanya lagi, “ Lalu bagaimana jika aku ingin berbicara pada-MU ya Tuhan?”
Tuhan pun kembali menjawab, “ Malakaitmu itu akan membimbingmu. Dia akan menengadahkan tangannya bersamamu dan mengajarkanmu untuk berdoa.”
Lagi-lagi si kecil menyelidik, “ Namun, aku mendengar di sana ada banyak sekali orang jahat. Siapakah nanti yang akan melindungiku?”
Tuhan pun menjawab, “ Tenang, malaikatmu akan terus melindungimu walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia sering akan melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmu.”
Namun, si kecil malah sedih. “ Ya Tuhan, tentu aku akan sedih tak melihat-MU lagi.”
Tuhan menjawab lagi, “ Malaikatmu akan selalu mengajarkanmu keagungan-KU dan dia akan mendidikmu bagaimana agar selalu patuh dan taat pada-KU. Dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingat-KU. Walau begitu, AKU akan selalu ada di sisimu.”
Sayup-sayup panggilan dari bumi pun terdengar, “ Ya Tuhan, aku kana pergi sekarang. Tolong sebutkan nama malaikat yang akan melindungiku?”
Tuhan pun kembali menjawab, “ Nama malakaitmu tak begitu penting. Kamu akan memanggilnya dengan sebutan ‘IBU’. ”
Terima kasih Ya Allah, Engkau telah mengizinkan aku terlahir dari rahim seorang wanita terbaik pilihan-MU.
Dari seorang ibu yang tidak hanya mau mengorbankan waktunya,
tapi juga jiwanya untuk bisa menjaga dan merawatku hingga dewasa. Merengkuh dan menikmati kasih sayangnya,
akan menjadi saat-saat terindah yang tak pernah terlupakan…
Note: Adopted from ‘ Mendengarkan Suara HAti”