Kidung Kinanthi

Life is flowing in its story leaving history

  • Home
  • About
  • Sitemaps
  • Article
    • Opini
    • Story of Me
      • My Diary
      • My Poem
      • True Story
      • Love Story
    • Contact
    • Disclosure
  • UMKN Visit
  • News
10 Cara Mudah Mencegah Penyakit Diabetes Melitus Sejak Usia Dini. Penderita penyakit diabetes tak lagi di dominasi oleh kelompok usia (menjelang) separuh abad atau orang dewasa, masih anak-anak juga bisa mengidap diabetes dan jumlahnya semakin meningkat. 

Pernyataan dan kenyataan tersebut tentu sangat mencengangkan, bukan? Setidaknya Bismillahirrahmaanirrahiim saya terkesima mengetahui kalau penyakit yang lebih umum dikenal dengan nama Penyakit gula atau kencing manis ini sekarang tak sungkan lagi untuk menyerang anak-anak.  

Secara habit, tubuh kita sudah mengakrabi 4 rasa dasar: manis, pahit, asam dan asin. Bila ditelusuri lebih jauh lagi ke masa anak-anak usia 1 – 5 tahun, bukankah rasa manis merupakan rasa pertama (umumnya) yang diperkenalkan oleh orang tua pada anak-anak. 

Dengan berbagai alasan entah sebagai hadiah, oleh-oleh atau sekedar selingan jajanan, makanan atau minuman manis dianggap wajar dan memang memiliki daya tarik yang manis bagi anak-anak. Permen, coklat, kue tart, minuman kotak, wajar dong jika anak-anak menjadi akrab dengan makanan dan minuman yang berasa manis-manis. 
Mengkonsumsi makanan dan minuman manis pada dasarnya tidak berbahaya. Yang berbahaya adalah manakala hal tersebut menjadi kebiasaan dan tidak ingin makan makanan – minuman lain yang lebih sehat (over dosis) sehingga jumlah asupan gula melebihi kebutuhan takar yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai usia.

Masalah datang ketika anak ingin selalu makan makanan manis dan tidak ingin makan makanan lain yang lebih sehat. Konsumsi makanan dan minuman manis berhubungan dengan penurunan asupan zat gizi lain. Hal ini terjadi karena anak enggan untuk makan makanan lain, mereka hanya ingin makan makanan manis. Gula atau rasa manis bisa merangsang pengeluaran zat endorphin yang menghasilkan rasa tenang, rileks dan sejenisnya. 

Apabila hal ini tidak dikelola dengan baik, keadaan ini bisa menyebabkan anak menjadi addict untuk memilih makanan/minuman yang manis dan denial terhadap rasa tawar. Pada jangka waktu yang pendek, akibat yang mungkinterjadi adalah karies gigi dan obesitas (overweight) yang bisa memicu terjadinya penyakit diabetes melitus (tipe 2). 

Andai pun bila si anak tidak mengalami obesitas, gak ngaruh pada giginya dan tidak terindikasi terkena diabetes. Bukankah kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman yang serba manis akan menjadi kebiasaan yang tidak sehat untuk jangka panjang? Bisa dikatakan, kebiasaan tersebut bisa menjadi bom waktu di kemudian hari. 

Saya punya teman yang mengakui kalau tersiksa untuk minum air putih. Konon, katanya sudah terbiasa sejak kecil sehingga setiap hari, dia tidak bisa kalau tidak minum minuman manis: kopi, teh, sirup atau minuman botol. Di usia 30an, gula darahnya sudah tinggi (masuk zona bahaya diabetes) dan giginya mulai mengalami kerusakan. Mau tidak mau, dia pun memaksa untuk mengurangi konsumsi gula. “ Tersiksa banget tapi harus bisa neh”, demikian tuturnya. 

Pendek kata, konsumsi gula berlebihan tak kalah berbahayanya dengan kebiasaan merokok ! It’s just time matter.

Memang iya, belum ada ilmuwan yang sepenuhnya memahami mengapa sebagian orang bisa mengalami peningkatan resiko diabetes atau kencing manis tapi sebagian lagi tidak. Yang jelas, ada beberapa hal yang mungkin menjadi katalisator peningkaan faktor resiko diabetes melitus (tipe 2) antara lain:
  1. Pola makan yang tidak seimbang sehingga menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas, artinya jumlah lemak semakin banyak sehingga membuat tubuh kesulitan menggunakan insulin dengan benar. Kelebihan berat badan ini merupakan faktor resiko utama terjadinya diabetes melitus. 
  2. Distribusi lemak yang cenderung pada bagian perut. Jika tubuh menyimpan lemak lebih banyak pada bagian perut, mulailah care untuk menguranginya karena memiliki resiko lebih besar mengalami diabetes dibandingkan jika penyimpanan lemak di bagian tubuh yang lain, seperti pinggul atau paha.
  3. Tidak suka berolah raga fisik. Semakin nihil berolahraga akan meningkatkan resiko mengalami diabetes melitus karena aktivitas fisik akan membantu untuk mengontrol berat badan, mengkonversikan glukosa sebagai energi dan membuat sel-sel tubuh menjadi semakin sensitif terhadap insulin.
  4. Medical history of family. Diabetes bisa diwariskan, itu bukan hoax. Resiko mengalami diabetes sangat mungkin ketika pada silsilah keluarga atau orangtua atau saudara ada yang terkena diabetes melitus atau kencing manis.
  5. Usia ( dewasa sampai dengan manula). Bertambahnya usia memiliki peran untuk terjadinya resiko diabetes yang dikarenakan beberapa sebab seperti kurang aktif (olah fisik), menurunya massa otot dan sekali lagi bertambahnya berat badan.
gu;a batu
Gula Batu sebagai alternatif untuk gula pasir

Berbagai sebab tersebut, jika ditarik simpul intinya adalah pola makan, pola makan dan pola pikir. Pola dan pola hidup sudah jelas memang tak hanya menjadi pemicu terjadinya diabetes. Tapi bagaimana dengan pola pikir? Iyap, mind set atau pola pikir yang sejatinya menjadi penyebab utama meningkatnya jumlah penderita diabetes. Banyak Pola Pikir yang perlu dikoreksi, beberapa diantaranya adalah:
  • Menganggap hal biasa jika masih anak-anak banyak makan dan minuman yang berasa manis-manis, kan usia anak-anak masih masa pertumbuhan dimana asupan gula akan terbakar menjadi energi untuk keperluan aktifitas sehari-harinya yang terbilang super aktif (dibandingkan orang dewasa). Hal ini perlu dikoreksi, memberikan porsi asupan gula tanpa adanya pengendalian bisa menjadi habit, bila konsumsinya berlebih akan tertimbun dan akan menjadi eksplosive di kemudian hari. 
  • Banyak pendapat yang membuat orang merasa just fine karena tidak gemuk, yaitu kalau orang kurus tidak bisa terdampak diabetes, terlebit jika si orang kurus tersebut memiliki perut yang buncit atau disebut juga obesitas sentral. Menurut Public Health England 2014, seseorang yang perutnya buncit, apakah kurus atau gemuk jika lingkar pinggangnya melebihi 80 centimeter untuk wanita dan lebih dari 90 centimeter untuk kaum pria maka akan memiliki tingkat resiko 7 kali lebih besar terkena diabetes daripada yang tidak buncit. Nah lho? Ayo deh, buruan check lingkar pinggangnya masing-masing. Lebih cepat tahu kondisi sebenarnya akan lebih baik karena bisa sesegera mungkin melakukan tindakan pencegahan (corrective action) agar peluang diabetes bisa diminimalisir kan?
  • Nanti-nanti saja kelola asupan jumlah gula saat usia sudah memasuki tigapuluhan tahun? Oh dear, bukankah kita juga tahu kalau menghentikan atau mengubah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan itu membutuhkan daya upaya yang tidak mudah, tidak cepat dan bagaimana jumlah gula yang berada dalam darah bisa seketika didistraksi? Kalau manis makanan dan minuman bisa dikelola mulai sekarang, kenapa masih menunggu nanti kan?
Karena itulah, tak mengherankan jika diabetes tipe 2 dewasa ini semakin meningkat secara significant pada anak-anak, remaja, dan masa awal dewasa. Seperti pelajaran yang saya peroleh dari postingan sahabat blogger Mbak Ardiba pada salah satu postingannya yang berjudul Cara mencegah diabetes dengan cepat.

Berdasarakan sharing tulisan Mbak Diba, dimana penulis sangat aware akan potensi dan resiko diabetes yang diwarisi dari eyangnya, Si Emak yang akrab dengan sapaan Mak Diba ini share langkah-langkah preventif yang dilakukannya untuk mengurangi resiko diabetes melitus tipe 2. Yups, cara-cara jitu yang diterapkannya menurut saya sangat bisa saya adopsi untuk saya dan keluarga, terlebih saya juga paham jika anak-anak kami memiliki situasi yang mirip dengan mak Diba yaitu mewarisi (resiko) diabetes dari kedua orang tua kandungnya. Salah satu saudara dari ayahnya ada yang terkena diabetes, demikian pula dari garis keluarga ibu kandungnya (ayah). 

Setelah menyimak experience yang dilakukan oleh Ibuknya Ais alias Mak Ardiba untuk mencegah diabetes, saya mencoba membuat modifikasi menjadi 10 Cara Mudah Mencegah Penyakit Diabetes Melitus Sejak Dini, melalui cara-cara antara lain:
  1. Setiap ada kesempatan dan suasananya bisa diajak kompromi, kami suka bilang bahwa yang namanya makan itu tak melulu harus nasi (beras). Istilahnya diversifikasi pangan yakni sumber karbohidrat lain yang bisa difungsikan sebagai “nasi” seperti: Ssngkong, ketela, talas, kentang, jagung atau komoditas lainnya. Bagi saya pribadi, pola diversifikasi makanan pokok (karbohidrat) ini sudah dibiasakan oleh orang tua sejak kecil. Kala itu, situasinya mendukung yaitu harga beras itu mahal. Jadi untuk berhemat, ibu membuat rekayasa dengan sesuai musim tanaman yang bisa dipanen diluar musim tanam padi, antara lain jagung, singkong, ketela, Uwi, Gembili, Ganyong,  gaplek (bentuk kering singkong), bulgur, juga ada Jagung Cakul. Khusus untuk varietas yang saya kenal dengan nama jagung cakul ini, setelah dewasa saya belum pernah menemuinya lagi. Orang tua saya dan semua warga di desa saya juga sudah lama tak menanamnya. Dulu, jagung cakul tak memiliki nilai jual sehingga hasil panen dihabiskan untuk makanan sehari-hari.
  2. Membuat porsi makan sayuran dan buah lebih banyak. “ Kalau makan sayuran dan atau buah sudah bisa merasa kenyang, sebenarnya sudah bisa dianggap makan meski belum makan nasi “. Poin ini jelas tak mudah, khususnya bagi Azka yang pola makannya belum variatif. Tapi sAlhamdulillah, ada Lothek (beberapa jenis sayuran rebus yang dikasih bumbu semacam bumbu pecel) yang sudah bisa diterima oleh Azka. 
  3. Membuat skenario (atau drama?) agar anak-anak suka beraktivitas fisik dan di luar rumah. Gadget, game online dan nonton sepak bola adalah 3 magnet yang memiliki daya magis luar biasa yang bisa membuat anak-anak bertapa di dalam rumah. Oleh karena itu, saya suka “kreatif” membiarkan battery gadgetnya menipis dan tidak mengcharge. Atau gadgetnya saya bawa ke kerja sehingga sepulang sekolah dia bingung ngapain di dalam rumah kan? Dan saya yakin, masih banyak drama lain yang bisa dibuatkan skenario agar anak-anak terpaksa tertarik untuk beraktifitas fisik yang cukup untuk membakar gula di dalam tubuhnya menjadi energi.
  4. Jangan ragu-ragu untuk menghitung berapa banyak porsi gula yang secara langsung dikonsusmi dalam sehari. Ini biasa saya lakukan jika anak-anak minta minta minuman yang berasa manis. Saya akan mulai menghitung mulai dari pagi yakni segelas susu, minuman manis yang dibawa ke sekolah, sumber rasa manis dari makanan yang dimakannya dalam hari itu. Saya akan lantang bilang kalau jatah mengkonsumsi gula adalah sekian sendok makan sesuai usiamu. 
  5. Minuman manis jenis soft drink juga harus saya waspadai, apalagi sekarang ini produsen minuman ringan mengandung gula seperti soda dan minuman jus dalam kemasan semakin ngelunjak dengan memproduksi massal dalam kemasan ekonomis dan harga yang lebih murah sehingga menjangkau level uang saku anak-anak. Salah satu cara agar anak-anak memiliki komitment untuk tidak sering membeli sendiri minuman manis adalah ajak mereka untuk membaca komposisi pada label kemasan. Sebutkan ada berapa jenis bahan kimia yang akna masuk dalam tubuh dan tidak dapat diuraikan melainkan ditimbun. Cara ini cukup ada hasilnya karena di sekolah juga sudah ada penjelasan terkait bahan kimia dalam makanan yang bisa membahayakan kesehatan jika sering dikonsumsi.
    Lebih Baik Jus daripada Soft Drink atau minuman kemasan lainnya
  6. Saya tidak membiasakan menyediakan camilan atau kue manis (coklat) dalam kaleng, toples atau kemasan lainnya.  Sesekali saja saat mengajaknya dan Azka minta kue/roti/es krim, cukup sekali makan habis. Juga sudah lama saya meminimalkan kembang gula, permen dan sejenisnya. Jarang banget ada sesi ngemut permen.
  7. Selalu tersedia buah, terutama yang memang sudah disukai seperti pisang, peer, pepaya, jambu biji, semangka, melon. Demikian juga dengan ketersediaan sayuran, meskipun masih sebatas dipandangi, saya yakin lama-lama akan “meracuni” pikirannya hingga suka rela makan sayuran. At least, sudah doyan kan makan lothek yang isinya serba sayuran direbus.
  8. Tidak pandai masak dan bikin kue bukan penghalan untuk memberikan anak makanan manis yang dibuat sendiri di rumah untuk mengantisipasi mereka beli makanan manis (instan) kemasan. Bikin puding, agar-agar, jus kombinasi buah dan sayur, so far ini yang saya lakukan untuk menyediakan makanan camilan di rumah. 
  9. Menggunakan gula batu untuk mengurangi penggunaan gula pasir dalam keseharian. Iya sih, harga gula batu terbilang lebih mahal, tapi akan lebih mahal lagi jika terkena diabetes kan ya?
  10. Never give up to assure everyone that mineral water is still the best one! Kalau di rumah, ingatkan selalu untuk minum air putih lebih banyak daripada minuman manis. Maklum, sampai dengan sekarang minuman yang dibawa Azka masih dominan minuman manis dan masih sesekali saja mau dibawain air putih. Juga saat bepergian selalu sedia membawa air putih yang cukup untuk persediaan dalam perjalanan atau selama di luar rumah. 
Demikian sekilas modifikasi tips dan cara-cara yang saya modifikasikan untuk mengurangi resiko bahaya bagi anak-anak. Sebagian sudah saya terapkan dengan hasil yang cukup baik dan sebagian lagi  masih trial – eror dan perlu pengembangan lebih lanjut agar lebih efektif dan bisa diterima oleh anak-anak dengan suka rela. 

Anda juga punya cerita menarik atau jurus sakti menjaga diri dan keluarga dari resiko penyakit Diabetes Melitus atau penyakit kencing manis juga kan? Boleh dong di sharing seprti yang dilakukan oleh sang pemilik blog www.ardiba.com


Reff: https://id.wikipedia.org/

5
Share
Penerapan Internet Security pada gadget Agar Anak berinternet secara Aman dan Nyaman. Demikian magisnya daya sebuah content di internet. Tapi Bismillahirrahmaanirrahiim kita juga wajib hati-hati dengan “ingredient” yang terkadung di dalam konten, karena semua informasi yang masuk ke otak dari panca indera secara berulang-ulang akan (mempengaruhi) membentuk pola pikir. 

Pola pikir merubah kerangka otak dan kerangka otak membentuk pola kepribadian. Artinya, jika informasi yang masuk ke otak kita kebanyakan yang tidak baik, semisal perilaku kasar, hal ini bisa memicu pola kepribadian yang kasar, rendah toleransi, kurang respect pada orang lain dan sejenisnya.

Dengan sebuah komputer dan tablet, seseoang dapat mendidik dunia ! Bahkan lebih baik, konten tidak pernah (akan) lenyap. Siapapun dapat belajar dari video yang sama ! ~ Salman Khan, pendiri Khan Academy.

Demikian magisnya daya sebuah content di internet. Tapi kita juga wajib hati-hati dengan “ingredient” yang terkadung  di dalam konten, karena semua informasi yang masuk ke otak dari panca indera secara berulang-ulang akan (mempengaruhi) membentuk pola pikir. Pola pikir merubah kerangka otak dan kerangka otak membentuk pola kepribadian. Artinya, jika informasi yang masuk ke otak kita kebanyakan yang tidak baik, semisal perilaku kasar, hal ini bisa memicu pola kepribadian yang kasar, rendah toleransi, kurang respect pada orang lain dan sejenisnya.

Kita semua tentu sepaham dan sepakat bahwa produk (barang/jasa) yang dihasilkan oleh kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi semestinya digunakan secara positif oleh dan untuk semua kalangan. Salah satu produk IPTEK tersebut adalah internet yang memiliki laju perkembangan sangat pesat, begitu pula penggunanya sehingga muncullah istilah ekosistem digital.  

Salah satu Pondasi utama yang mendukung ekosistem digital ini adalah karakter (integrity) penggunanya. #InternetBAIK merupakan salah satu upaya yang komprehensive agar penggunaan internet secara Bertanggung jawab, Aman, Inspiratif dan Kreatif.

internet baik

Yups, dari #ArisanIlmuJogya yang saya ikuti beberapa waktu lalu, memberikan banyak pencerahan mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang seharusnya menjadi pedoman bagi para orang tua/dewasa dalam memanage pemakaian internet, terutama bagi putra-putri yang masih belum dewasa (dalam pengertian mampu menggunakan internet dengan baik dan benar sesuai kebutuhan).
Kalau terkait implementasi bagaimana mengelola penggunaan gadget dan internet bagi anak-anak, saya sudah pernah menceritakan tips sederhana mengelola penggunaan gadget untuk anak-anak.
Tapi setidaknya, penting diketahui oleh setiap orang tua mengenai hal-hal dasar yang menjadi acuan dalam menerapkan penggunaan InternetBAIK. Karena suka atau tidak, internet berkembang dan sudah bersenyawa dalam berbagai lini kehidupan dan mengalir ke segala arah. 

Kita tak mungkin otoriter melarang dan secara sarkasme "mengharamkan" internet bagi anak-anak. Kita juga tidak akan bisa stand by 24 jam, 7 hari seminggu, untuk menjadi “body Guard” bagi anak-anak  terhadap internet. Juga kita pasti tak mungkin hidup sepanjang masa sehingga bisa memastikan anak-anak menjauh dari dunia digital ini.  

Internet aman untuk anak-anak
Yang dibutuhkan oleh anak-anak adalah bimbingan dan membekali mereka agar konsisten menggunakan internet secara Bertanggung jawab, Aman, inspiratif dan kreatif. 
Baiklah, sebelum semakin berkepanjangan sehingga keluar dari topik, berikut ini ILMU DASAR yang bisa dijadikan landasan yang penting untuk diketahui, dipahami dan diterapkan dalam merancang kebijakan, pedoman ataupun tata cara/langkah. #internetBAIK, untuk kata B-A-I-K disini adalah akronim dari Bertanggung jawab, Aman, Inspiratif dan Kreatif.  
  • Bertanggung jawab dalam menggunakan internet dan semua diferensiasinya secara tepat, sesuai dengan norma dan etika. 
  • Aman dari segala potensi kejahatan dan dampak buruk dari internet, dapat menyeimbangkan antara dunia maya (internet) dan dunia nyata. 
  • Inspiratif yaitu memanfaatkan internet untuk hal-hal positif, mengelola akses informasi yang lebih luas unutk meningkatkan kualitas hidup sendiri dan orang lain. 
  • Kreatif- Menciptakan ekosistem digital yang produktif sebagai wadah pengembangan daya cipta dan kreasi (exs. membuat konten positif) yang memiliki nilai manfaat bagi orang melalui kegiatan online tersebut.
internet untuk keluarga
Hal Pertama yang wajib dipahami adalah 3 Point penting antara orang tua dan anak mengenai Internet adalah:
  1. KEBUTUHAN. Diskusikan dengan anak saat meminta diizinkan mengakses internet. Ini merupakan moment penting untuk mengajarinya bahwa memiliki dan menggunakan sesuatu harus berdasarkan KEBUTUHAN (termasuk dalam berinternet).
  2. TANGGUNG JAWAB. Pastikan telah menjalin kesepakatan dengan anak mengenai aturan penggunaan internet dan konsekuensi. Perlu ditegaskan juga konsekuensinya apabila anak menyalahgunakan penggunaan internet.
  3. RESIKO. HArus dipahami bersama (antara orang tua dan anak) akan potensi resiko yang sangat mungkin bisa terjadi akibat mengakses internet.Beritahukan pada pada anak bagaimana cara mencegah dan menghindari apabila terjadi hal yang tidak baik (negatif).
Kenapa ketiga point di atas sangat-sangat ditekankan untuk diketahui dimengerti dan dapat diterapkan dalam pola asuh di era digital ini? Yoiiii, karena pada dasarnya anak-anak suka bermain game karena beberapa alasan berikut ini:
  1. It’s funtastic dan anak-anak memangberada pada masa usia bermain. Tumbuh dan berkembang secara fisik dan psikologis dengan bermain.
  2. Sedang bereksplorasi dengan rasa ingin tahu (couriousity) yang tinggi, senang bergaul, ingin dan suka berkompetisi.
  3. Ingin meningkatkan keterampilan: bahasa, logika, motorik, dan sebagainya.
  4. Merasa berat dengan kebiasaan/aktifitas sehari-hari sehingga ingin melepaskan stress, ketegangan, kejenuhan dan lain-lain. (Kondisi BLAST = Bored, Lonely, Afraid, Angry, Stress, Tired).
Sepintas, alasan-alasan di atas sepertinya biasa-biasa saja, bahkan tampak tak berbahaya ya? Lantas, mengapa anak bisa sampai kecanduan games (online)? Beberapa kondisi di bawah inilah yang memungkinkan games berpotensi menjadi candu akut bagi anak-anak:
  • Terkadang anak merasa dengan “games” mereka lebih dihargai, diperhatikan, dirindukan, dihormati dan berbagai perasaan positif lainnya, dibandingkan di dunia nyata. 
  • Hubungan yang kurang harmonis dengan orang tua, antara lain orang tua yang sering menggunakan gaya komunikasi yang menyimang: memarahi, memrintah, menyalahkan, memanding-bandingkan, menjugde, membohongi, meremehkan kemampuan anak, mengancam, dsb.
  • Main game dengan tantangan (level) yang semakin meningkat sehingga anak-anak merasa tertantang untuk melakukannya secara berulang-ulang, membuat dopamin si zat kimia yang menimbulkan rasa senang ini akan memenuhi otak.
  • Fungsi berpikir terpotong menjadi fungsi Habituasi (kebiasaan) yang sulit dikendalikan.
  • Hal-hal yang dilakukan secara berulang dan menyenangkan akan menyebabkan adiksi atau kecanduan, dimana adiksi ini adalah semacam penyakit kronis yang ditandai dengan rusaknya kontrol terhadap penggunaan sesuatu.

“Bak pisau atau gunting di rumah kita, internet bermata dua. Manfaatnya tak terbantahkan. Namun jika kita tenggelam di dalamnya, lalu bertemu hal buruk dan kita tidak punya bekal yang cukup untuk menghadapinya, akibatnya tak tertanggungkan”

Resiko/akibat yang harus kita waspadai ketika anak terpapar over time saat mengakses internet/game antara lain:
akibat kebanyakan main game
otak yang terdampak game online

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, begitu pula menghadapi daya magnet gadget, internet dan aneka turunanya. Agar bisa tercipta kondisi pemakaian internet secara BAIK, berikut ini beberapa tips untuk menghindari hal-hal negatif di internet yang perlu dilakukan oleh para orang tua:
  1. Sadari bahwa anak kita adalah generai digital native, belum bisa baca tulis dan tanpa ada yang mengajari saja sudah piawai menggunakan gadget untuk nge-game. Setuju atau tidak, yang jelas setidaknya karakter digital native, yaitu generasi yang lahir di era internet, mereka akan memiliki beberapa tipikal antara lain menolak terkekang, ekspresif,  Bermain (bukan hanya bekerja), enggan menunggu (suka hal-hal yang cepat), suka mencari (bukan menunggu instruksi), gemar men-upload (tidak sekedar mendowload), Komunikasi yang interaktif (bukan sekadar searah) dan berkolaborasi. 
  2. Berikan penjelasan kepada anak dengan bahasa/kalimat yang mudah dicerna oleh anak-anak mengenai  KEBUTUHAN, TANGGUNG JAWAB dan RESIKO mengunakan internet. Durasi bermain game yang baik untuk anak-anak adalah: Usia 0 - 2 tahun: tidak boleh main HP; Usia 3 - 5 tahun : maksimal 1 jam per hari; Usia 6 - 12 tahun : maksimal 2 jam per hari.
  3. Hargai pikiran dan perasaannya, jadi jangan langsung mengatakan “ DON’T DO IT !” Perlu disepakati bersama terkait makna perangkat elektronik (gadget) bagi anak-anak. Prinsip Gadget dan Internet: Anak-Anak menggunakan gadget dan internet dari orang yang bisa menggunakannya dengan baik dan benar. Ajari Mereka mengenal kebaikan dan keburukan internet. Ajak mereka memanfaatkan internet untuk kebaikan. 
  4. Perhatikan sistem rating pada game dan cara Memilih Game yang baik dan  di bawah ini:  
  5. Harus ada aturan yang jelas dan tegas  dan apa saja konsekuensi jika terjadi penyalahgunaan internet. Secara rutin dan aktif lakukan KONTROL terhadap game (dan semua media lainnya) sebelum membeli, sedang bermain, dan pantau ‘efek samping’nya.
  6. Menerapkan PARENTAL CONTROL yaitu memasang security gadget di HP dan Komputer yang dipakai oleh anak-anak untuk memproteksi dari konten yang tidak baik. Beberapa parental Control yang direkomendasikan untuk dipasang antara lain: 
Untuk penerapan PARENTAL CONTROL atau Security Gadget, maka setidaknya ada 4 gate yang perlu diwaspadai dan dibuatkan filter/saringan untuk meminimalkan kemunculan content yang tidak sesuai usia anak. At least,  sangat penting bagi orang tua untuk melakukan tindakan pengamanan melalui channel-channel berikut ini:

A.  Youtube Filtering, dengan tujuan agar content-content dewasa dan yang tidak sepatutnya dilihat oleh anak-anak tidak serta merta bermunculan saat anak-anak melihat game atau video permainan melalui streaming di Youtube. Adapun cara untuk membuat akun youtube minimalis dari content yang tidak diharapkan adalah:
Yang Pertama Cara membuat pengaturan youtube melalui PC (laptop atau komputer).

  1. bisa dilakukan dengan cara: Buka akun  youtube pada www.youtube.com, kemudian arahkan kursor menuju bagian bawah page (footer) pada halaman youtube tersebut. 
  2. Pada Mode Terbatas pilihlah AKTIF dimana dengan Mode Terbatas akan diterapkan pada browser ini. 
  3. Kemudian klik= Simpan.
Yang Kedua Cara membuat pengaturan youtube melalui gadget (HP atau Android).
  1. Klik icon youtube, kemudian arahkan jari untuk menuju bagian atas pada sisi sebelah kanan (simbol orang atau foto profil) pada halaman beranda youtube tersebut. 
  2. Pada tampilan yang muncul (setelah klik gambar orang/foto profil) arahkan pilihan Anda pada tulisan SETTING atau SETELAN
  3. Pada opsi "UMUM" ===> Mode Terbatas pilihlah AKTIF dimana dengan Mode Terbatas akan diterapkan pada browser ini. Kemudian klik= Simpan.
  4. Pada opsi "AUTOPLAY"===> pilih non aktif untuk meminimalkan pemutaran video secara otomatis.
Cara Setting Gadget, HP dan Android agar Internet Agar terlindung dari konten negatif


B. PlayStore Filtering agar game-game yang dimunculkan pada Play Store/aplikasi pengunduh lainnya merupakan game yang sesuai untuk usia anak-anak yang bersangkutan.


Berikut ini cara singkat untuk melakukan pengaturan pada Play Store pada gadget yang sering digunakan oleh anak-anak:
  1. Buka aplikasi unduhan (Google Play) pada gadget, klik terlebih dahulu pada bagian kiri atas.
  2. Pilihlah menu setting/pengaturan yang berada di bagian bawah (menu) tampilan.
  3. Kenudian klik menu Kontrol Orang Tua (Parental Controls), pilih mode ON (aktif)
  4. Silahkan buat PIN sebagai sebagai kunci untuk membuka/menutup pintu pengaturan game. 
  5. Silahkan klik rating atau batasan maksimal umur anak anda yang akan memungkinkan mendownload aplikasi.
C. Pengaturan Google Safe Search atau penelusuran secara aman yang akan memblokir gambar yang tidak pantas dari hasil penelusuran di Google, sehingga bisa membantu untuk meminimalkan konten-konten dewasa. 

Untuk mengaktifkannya, bisa klik link support yang sudah disediakan oleh Tim google: https://support.google.com/websearch/answer/510? Dari situ, kita bisa melakukan pengaturan (filtering) pada perangkat Komputer, Android, Iphone dan Ipad.

D. Memasang Aplikasi Parental Control. Selain pengaturan pada tiga channel di atas, gadget/HP yang sering dugunakan oleh anak-anak juga bisa dipasang aplikasi pengamanan sehingga menu yang muncul pada layar gadget sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Saat ini sudah ada aplikasi-aplikasi yang bisa dugunakan, antara lain : Kakatu, Kids Place, Kids ZOne, Secure Teen, dll, bisa serach langsung dengan nama aplikasi tersebut dari Play Store atau Google Play.

Dari sekian langkah preventif diatas, harapannya tentu agar penggunaan internet bisa ke arah yang positif dan produktif, yaitu ketika kita bijak memakainya sebagai CARA BARU untuk:
1. mengeksplorasi banyak hal: pengetahuan, berita perkembangan teknologi, hobi, dll
2. mem’branding’ diri secara efektif dan efiesien
3. bekerja dan meningkatkan income (penghasilan)
4. belajar (mendukung pelajaran di sekolah dan mata kuliah).
5. menyimpan file secara on line; DRpbox, Google DRive, Cloud.
6. terkoneksi dan memperkuat networking
7. melakukan transaksi online secara cepat dan aman.
8. menggalang dana sosial bagi kemanusiaan secara lintas teritorial
9. menerjemahkan BAhasa asing
10. memasarkan produk melalui e-marketing.
11. BERBAGI PENGALAMAN positif dengan menjadi BLOGER, VLOGER, YOUTUBER.
Segala sesuai memiliki dua sisi, demikkian juga terkait penerapan #InternetBAIK ini. Program ini tentu tidak akan berjalan optimal kalau kita hanya concern pada sisi anak-anak, karena dari posisi kita sebagai orang tua (dewasa) harus memiliki komitment yang solid agar bisa menciptakan ekosistem keluarga yang kondusif dalam menggunakan gadget dan internet.
At least but Not the Last, kita bisa resapi epilog yang saya kutip dari salah satu pembicara yang memberikan sharing tentang penggunaan internet sehat berikut ini:
Teknologi itu seperti sungai yang mengalir di depan rumah kita. Orang tua yang penyayang akan membangun tembok di depan rumah agar anak-anak tidak menuju sungai, bahkan kalau perlu pasang pagar tinggi, kawat berduri atau dialiri listrik. Tetapi orang tua yang bijak akan mengajari anak-anaknya berenang agar mereka bisa mengarungi sungai dengan selamat menuju laut lepas dan tetap aman mengarungi samudera menuju dermaga.


Tulisan ini saya narasikan dari materi #arisanIlmuJogya tentang Internet#BAIK yang disampaikan oleh Manda pemilik blog http://www.tamasyaku.com/ dan Mak Irul yang empunya http://www.catatansiemak.com/,  dan buku saku sosialisai internet#BAIK. Untuk lebih jelas dan gamblang, apa dan bagaimana menkondisikan internet sehat yang bermanfaat bagi keluarga, bisa download Buku Panduan untuk berinternet yang Bertanggung Jawab, Aman, Inspiratif dan Kreatif dari PLAY STORE dengan keyword 17 rumus internet BAIK.

19
Share
Apakah Anda ingin berpenampilan menarik dengan item yang berbau khas tradisional namun tetap modern? Tenang saja! Anda sekarang sudah bisa menambah penampilan menjadi lebih fashionable dan stylish dengan item rajutan yang indah. Dari segala hal yang dibuat, bisa dari baju, jaket, tas, selimut, topi, dan lain sebagainya. Dari sederet produk berbasis seni merajut, yang paling diminati pasar adalah tas rajut.

Tak heran jika Bismillahirrahmaanirrahiim, tas rajut sangat diminati oleh berbagai kalangan di Indonesia, bahkan sudah menembus ekspor dengan harga yang fantastis. Pasalnya hasil tas dari rajutan, modelnya sangat unik, tradisional, menarik mata, dan tahan lama (awet). Biasanya bahan rajutan lebih tahan lama dibandingkan dengan tas yang berbahan kain kanvas atau kain parasut. Rajutan yang kuat biasanya dibuat dari hasil kerajinan tangan (hadn made) dan hasil konveksi. 

Pada umumnya produk rajutan terbagi menjadi 2 jenis proses pembuatan, yaitu berdasarkan pesanan khusus dan dibuat tanpa ada pesanan dan dijual secara massal seperti di pusat oleh-oleh, toko, gallery dengan sistem penjualan ala consignment.
Tas Hand Made, Tas Rajut Wanita
Aneka (model) Tas Rajut
Pada beberapa produsen, ada yang sengaja memproduksi tas rajut secara limited edition atau memang hanya melayani pembuatan tas by order, mulai dari bahan, model, pola rajutan dan modifikasi lainnya sesuai permintaan pembeli. Artinya, harga tas rajut tergantung dari kualitas, harga, dan pesanan.

Fenomena Tas rajut yang kian populer, bukan hanya karena keunikannya sebaga pendukung penampilan yang elegan. Kenyataannya, tas rajut memang memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan tas-tas jenis lainnya. Beberapa keistimewaan tas rajut adalah sebagai berikut  :
  • Memiliki ketahanan (strength) yang  lebih lama walaupun kelihatannya barang (tas) yang terbuat dari rajutan benang-benang nylon.
  • Untuk penggunaan keseharian atau dijadikan teman akrab aktifitas sehari-hari, tas rajut memberikan unjuk kinerja yang lebih awet.
  • Memiliki ciri khas ketradisionalan namun sangat berkelas  dalam hal bentuk dan bahan.
  • Warna-warna tas rajut tersedia tersedia sangat banyak, variatif dan friendly banget untuk di mix and match dengan bahan lain sehingga sangat cerah dan memancarkan pesona yang fantastis.
  • Motif yang dimiliki tas rajut unik karena pola-pola rajutan menyesuaikan dengan imajinasi sang kreator/perajin/pemesan.
  • Susah untuk dicopet karena sulit untuk merusak benang-benang sudah dirajut. At least, butuh waktu pebih lama bagi tangan-tangan jahil untuk bisa mengoprek isi tas rajut Anda.
Untuk memelihara keawetan dan kecantikan tas berbahan rajut. Sama seperti yang lainnya, tas ini perlu dicuci agar debu dan kotoran yang menempel bisa hilang. Apabila tas tidak dibersihkan, kotoran yang menempel akan mempengaruhi warna rajutan. Dan pastinya tas model rajutan menjadi kotor, jelek, dan tak menawan lagi. Untuk itu alangkah lebih baiknya apabila kita membersihkan dengan baik dan benar. 

Berikut ini beberapa tips merawat tas berbahan rajut adalah: 
  1. Mencuci secukupnya dengan air hangat, jangan terlalu lama dan asal kotoran, debu atau noda di tas rajut hilang saja langsung terus bilas tapiii harap diingat jangan di peras tas rajutnya ya? Jangan menyuci tas rajut menggunakan mesin cuci dan jangan pula menggunakan dry cleaning. Akan sangat fatal akibatnya bila mencuci menggunakan mesin cuci dan atau dry cleaning karena akan merusak benang nilon tas rajut.
  2. Jika Tas Rajut Anda sangat kotor maka perlu direndam, pastikan untuk seluruh badan tas telah terendam dan menjadi basah. Dan usahakan untuk mencuci dengan menggunakan tangan alias hand washing dan minimalisir menggunakan detergen. Jika memang diperlukan,  gunakan soft detergent secukupnya saja agar nilon tetap kuat. Usahakan jangan terlalu lama merendam, sekitar 15 menit dan  hindari untuk mengucek tas rajut. Oh iya, bisa menggunakan pelembut pakaian agar tas harum dan teksturnya tetap lembut lhoh.
  3. Setelah direndam, bilas tas dengan air bersih atau direndam kembali dalam ember yang berisi air bersih, celupkan hingga berkali-kali. Setelah itu jemur tas di jemuran, yang tak langsung terkena paparan sinar matahari karena apabila terkena paparan, warna tas akan berubah. Perlu diingat, posisi penjemuran jangan digantung karena bisa menyebabkan benang-benang tas rajut menjadi molor.
  4. Apabila dalam 1 hari kurang kering, keringkan menggunakan hair drier namun dengan skala normal (jangan terlalu panas). 
  5. Pada prinsipnya, tas rajut tidak perlu sering dicuci. Kalau level kekotorannya belum kritis dan masih bisa dibersihkan tanpa dicuci, why not kan ya? Karena jika terlalu sering dicuci maka tas rajut akan mudah rusak/prothol benang ranjutan dan terlihat kusam. Jangan terlalu lama menjemur langsung di bawah siraman terik sinar matahari, 3 – 4 jam cukuplah  karena bisa mempercepat pudarnya corak/warna benang. 
Tas Rajut, Tas Unik
Tas Rajut Modifikasi Sulam Pita
Fakta menarik lainnya tentang Tas Rajut adalah bagi si pembuat kerajinan tersebut. Bagi yang bisa membuat tas rajut, selain bisa mengoptimalkan waktu yang masih luang, bisa menambah Take Home Pay dan ternyata membuat rajutan tas dapat mendatangkan banyak benefit non material yang tak kalah berharganya. 

Beberapa manfaat baik dari kerajinan membuat tas rajut antara lain:
• Dapat melatih koordinasi mata dengan tangan.
• Dapat meningkatkan kesehatan tubuh.
• Dapat digunakan untuk terapi mental.
• Bisa mengurangi tingkat stress pada seseorang.
• Dapat mengurangi perasaan emosional seseorang.
• Bisa mencegah penuaan dini pada otak kita.
• Dapat menyeimbangkan kerja otak.
• Dapat meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam diri kita.
• Bisa membuat kita mudah dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
• Dapat menunjang pemikiran dalam hal interaksi sosial.
• Dan pastinya mendapatkan hasil rajutan yang menawan.
Kegiatan pelatihan rajut, Perempuan membuat rajut
Workshop Ketrampilan Merajut
Anda tertarik untuk membuat Tas Rajut sendiri? Anda bisa membuatnya sendiri dirumah dengan bahan-bahan sewajarnya yang bisa ditemukan di toko pernak-pernik jahitan. Setau saya, membuat tas rajut tidak rumit dan hampir semua orang bisa melakukannya asal mau belajar kok. Ya iyalah, kebanyakan dari kita kan enggan mencobanya. Di era kakak-kakak saya sekolah dulu, ada salah satu mata pelajaran ketrampilan yang mengajari para siswanya untuk merajut. 

Bagaimana, tertarik untuk belajar atau menambah keterampilan tangan dengan merajut?  Ataukah, Anda suka juga dengan tas rajut atau benda-benda yang terbuat dari rajutan? 






Noted: Sponsor Post

17
Share

Memutuskan untuk menggunakan hijab sebagai penampilan tak terpisahkan sehari-hari merupakan salah satu langkah besar dalam hidup. Sementara di sisi lain, sebuah fitrah juga bagi wanita untuk bisa tampil cantik dan menarik. 

Tetapi Bismillahirrahmaanirrahiim, kita yang sudah memutuskan hal tersebut tidak perlu khawatir. Sebab keputusan untuk berhijab kini tetap bisa membuat kita tampil gaya. Ada banyak sekali referensi gaya hijab menarik yang siap membuat penampilan jadi lebih istimewa dan tetap memenuhi ketentuan untuk menutup aurat dengan sebaik-baiknya.

Asalkan bisa menghindari beberapa kesalahan dalam berhujab ini, pasti penampilan kita akan kelihatan elegan dan berkelas dengan hijab kesayangan dan tidak Tabarruj (perbuatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menonjolkan kecantikan dan menarik perhatian lawan jenis).  
Fashion, Muslimah, Trend Fashion
Berikut ini beberapa kesalahan dalam Berbusana yang Patut Dihindari Wanita Berhijab:
  1. Dress yang Tangannya Terlalu Pendek. Dress yang tangannya terlalu pendek membuat penampilan wanita berhijab jadi kelihatan kurang sopan. Demi menghindari kesan yang kurang baik ini, dapatkan variasi dress yang tepat di https://fashion.mataharimall.com/p-235/dress. Aneka dress muslim yang menarik dan syar’i di MatahariMall akan melengkapi gaya penampilan kita. Tak perlu khawatir soal harganya, sebab MatahariMall selalu punya penawaran harga istimewa untuk pelanggan se-Indonesia.
  2. Menggunakan Hijab yang Kekecilan dan Berantakan. Ukuran hijab yang terlalu kecil dan berantakan dapat membuat rambut tidak tertutup dengan rapi. Oleh karena itu, hal ini wajib dihindari dengan cara memiliki ukuran hijab yang tepat. Jangan lupa untuk mencoba hijab tersebut untuk memperkirakan perbandingan ukurannya dengan ukuran kepala kita.
  3. Baju yang Terlalu Tipis dan Memperlihatkan Lekuk Tubuh. Meski sudah mengenakan baju muslim yang panjang, bukan berarti bentuk tubuh wanita bisa tertutupi sempurna. Ada pula wanita berhijab yang lalai menggunakan baju dengan tekstur tipis. Akibatnya, lekuk tubuh pun tampak menerawang atau terlihat menonjol sewaktu mengenakan baju tipis tersebut.
  4. Tidak berlebihan mengenakan aksesoris dan make up. Memadu padankan warna dan corak kain merah, ungu, pink, hijau, coklat, biru, berbunga-bunga, batik ataupun jenis motif lainnya memang menarik selama dalam batas yang proporsional. Termasuk juga penggunaan aksesoris seperti cincin, gelang, jam tangan, bros, dan make up yang berlebihan tak hanya akan membuat penampilan kita semacam toko (manekin) berjalan, juga akan membuat penampilan terlihat sangat jauh dari menarik. 
  5. Celana Jeans yang Ketat. Sah-sah saja bila wanita berhijab ingin mengenakan celana jeans. Namun sebaiknya wanita berhijab memilih celana jeans yang tidak ketat sehingga bentuk tubuh bagian bawah dapat tersamarkan dengan baik. Pilihlah bahan denim yang gelap dan nyaman sehingga tetap leluasa beraktivitas. Lengkapi pula penggunaan celana jeans dengan baju atasan yang melewati bagian pesak atau menutup aurat bagian bawah.
Sudah siap tampil modis sekaligus syar’i dengan baju muslim yang tepat? Mari membenahi penampilan kita secara perlahan-lahan sehingga kita bisa menjadi muslimah yang sopan sekaligus kelihatan menarik dan yang paling penting semoga cantik kelak di hadapan Allah SWT.

Note: Sponsored Post

21
Share

Salah satu tokoh legendaris yang bikin saya ngefans banget adalah Mr. Thomas Alva Edison, bagi saya beliau adalah sosok inspiratif untuk paham ANTI GAGAL. Beliau lebih MEMILIH menamakan keberhasilan ( ketimbang gagal ) untuk apapun pencapaian yang diraihnya, entah sesuai harapan ataupun jauh dari target yang diinginkan. Contohnya penemuan bola lampu pijar, dengan percaya diri beliau mengklaim bahwa sebanyak 9.955 kali BERHASIL menemukan lampu yang tidak menyala, hingga akhirnya BERHASIL menemukan bola lampu yang berpijar.

Artinya, Mr. Thomas Alva Edison tidak mengenal istilah gagal dalam setiap jenis usaha yang dilakukannya. Beliau sangat memahami bahwa kebanyakan orang mengalami kegagalan dalam hidupnya karena mereka tidak menyadari betapa dekatnya pintu keberhasilan (akan terbuka) saat mereka memilih menyerah.
Keberhasilan dan kegagalan adalah bagian dari dinamika kehidupan. Orang bilang, life is never flat. Karena itulah Bismillahirrahmaanirrahiim, ada yang namanya sukses (berhasil),  gagal, menang dan kalah. Sebanyak apa kita bisa merengkuh sukses dan kemenangan, semestinya kita juga bisa menerima dan mendapatkan pembelajaran dari kegagalan atau kekalahan yang terjadi. 
Dengan kekalahan, kita diharapkan bisa bangkit lagi. Dengan kekalahan kita bisa membangun pondasi mental juara, ketika berada dipuncak kejayaan akan membuat menjadi pribadi yang sangat bersyukur, peka dan membangun tepa slira pada pihak/orang lain yang mengalami fase belum berhasil. 

Pada heran kan, kok tetiba saya berMODE ON ala-ala motivator begini? Iyahhh, sebenarnya postingan ini pun merupakan hasil termotivasi dari postingan Mama Arifah Wulansari yang kerap jadi jawara lomba-lomba menulis (kompetisi blog). Faktanya, ternyata beliau pun tidak serta merta serba menang-menang melulu saat mengikuti ajang perlombaan menulis. Mau tahu kan apa sih rahasia Mak Arifah ini hingga cemerlang mengukir jejak juara dalam berbagai kompetisi blog?
Motivasi Meraih Keberhasilan Sepanjang masa
Berikut ini 7 cara re-engineering kegagalan menjadi (Mood Booster) keberhasilan yang sangat ajaib untuk mengubah kekalahan dalam event lomba tulis-menulis dan seharusnya sih bisa diterapkan untuk berbagai bentuk aspek kehidupan, sehingga bisa menjadi trigger keberhasilan dan kesuksesan: 
  1. Terima kegagalan sebagai proses pembelajaran bahwa segala sesuatu yang terjadi memiliki alasan dan tujuan. Bahwa apapun hasil yang kita peroleh merupakan hal terbaik untuk di saat itu. Ikhlas menerima kegagalan sebagai skenario terindah bahwa saat mengalami kegagalan, perlu kita pahami bahwa kita sedang belajar hal baru. Seperti Mr. Thomas Alva Edison yang menginjeksi mindset bahwa kegagalan percobaannya membuat lampu pijar  tak lain merupakan penemuan hal-hal baru yang sebelumnya belum diketahui.  Seorang legenda juara terlahir oleh hasil kerja keras yang pantang menyerah. Kota Roma tidak dibangun dalam waktu semalam, Candi Borobudur yang megah menantang masa juga merupakan proses panjang jatuh dan bangun para pembuatnya. 
  2. Salurkan gejolak emosi “perasaan” sewajarnya saja. Siapa sih orangnya yang tidak down, sedih, kecewa, galau wal baper ketika dihadapkan pada kekalahan, kegagalan dan atau ketidakberhasilan atas usaha yang dilakukannya?  Maka, berilah waktu bagi perasaan kita untuk "mengungkapkan" kebaperannya tapi secara wajar saja. Jika menangis itu bisa membantu, jangan ragu untuk menangis (secukupnya). Atau bisa juga, lampiaskan dengan me time makan coklat, jalan-jalan, atau apalah yang dapat menghibur diri sehingga aura negatif dari kekalahan bisa cepat dinetralkan. *seperti reaksi asam-basa*. Yang jelas, jangan terlalu lama membiarkan diri terbawa “aliran arus” negatif kekalahan.
  3. Jangan menghubungkan kekalahan dengan ketidakmampuan diri. Berhenti menyalahkan diri sendiri, karena sikap tersebut adalah tindakan konyol yang mendistraksi rasa percaya diri. Dan putuskan segera berhenti menghimpun alasan untuk membenarkan diri jika “sudah kalah ya sudahlah, nothing can do anymore”. Yakinlah bahwa kekalahan yang sesungguhnya adalah manakala kita putus asa dan menyerah (tanpa mau berusaha bangkit dan move one).
  4. Be Sportif! Dengan mengalami kekalahan, secara fitrah semestinya akan membentuk sikap sportif, mengakui dan memberikan apresiasi terhadap keberhasilan orang lain dan menyadari jika kemampuan kita perlu ditingkatkan. Saya sendiri tiap kali mengikuti lomba menulis biasanya saya tanamkan demi menguji kemampuan diri sendiri dan itung-itung menambahkan content blog dengan target tematik (yang dilombakan), al hasil ketika tidak menang ya tidak begitu baper. Bagi saya, ikut kompetisi itu semacam media untuk mengasah ketajaman “pena” untuk menulis. Semakin sering ikut perlombaan, tentunya akan semakin baik pengaruhnya bagi diri saya pribadi dong. 
  5. Mempelajari Tulisan Pemenang (pencapaian prestasi orang lain). Sejujurnya, saya setuju bonus sepakat dan menerapkannya. Ibarat kata, saya tak mungkin berkutat dalam tempurung jika ingin memperbaiki kualitas tulisan saya. Dengan membaca tulisan para juara lomba, kita bisa membuat semacam comparative degree terhadap tulisan kita sendiri. Kita akan menemukan aspek-aspek yang (ternyata) kita lewatkan atau tidak terpikirkan sehingga gegerget tulisan yang buat terasa mengambang, tidak jelas alurnya atau bahkan ala kadarnya.   Saya biasanya suka mengoleksi karya tulis para pemenang untuk jadai bahan referensi dan bacaan juga kala blank ide mewabah sehingga mandul memposting tulisan di blog. 
  6. Meng-audit karya milik sendiri atau corecctive action. Iya dong,  setelah wira-wiri mencermati tulisan para pemenang, next step ya melakukan “audit” terhadap tulisan yang kita ikutkan lomba. Mulai dari diksi, alur, kedalaman ulasan, data pendukung, bahkan EYD yang kita gunakan sudah sesuai standar ataukah cenderung alay. 
  7. Jangan ragu-ragu untuk ikut lomba lagi (dan lagi). Practices make perfect, more challenge more confidence. Untuk melihat seberapa jauh progress yang telah kita peroleh, tentu salah satu caranya ya ikutan lomba lagi. Karena kita tidak bisa melihat gajah di depan pelupuk mata tak terlihat, sedangkan semut di seberang samudera bisa bisa dilihat. Intinya, kita perlu penilaian obyektif dari orang lain dan itu adalah melalui perlombaan.     

Sudah menerapkan  7 cara re-engineering kegagalan menjadi keberhasilan tapi kok masih jadi langganan kekalahan? 

Oh No, it’s not the end of the world. Jangan berhenti untuk konsisten menerapkan langkah-langkah di atas secara kontinyu (istiqomah).  Karena dalam kekalahan, tidak berarti kita kalah selama mau menerima kenyataan tersebut dan berusaha tetap menghargai kinerja (proses) yang dilakukan. Orang sudah berani mencoba, apapun hasilnya, tidak bisa disebut kalah ataupun gagal. Setidaknya, minimal kita mendapatkan manfaat Menulis untuk therapy hati dong.
Setiap orang yang berani mengambil langkah untuk mencoba dan berusaha, sejatinya tidak bisa disebut mengalami kekalahan bila hasilnya belum sesuai harapan. Dengan mengalami kekalahan, banyak hal baik yang masih bisa kita nikmati. dengan kekalahan kita ditempa untuk lebih giat berusaha. 
Dengan kekalahan kita bisa membuka mata terhadap kemenangan orang lain. Dengan kekalahan, kita bisa belajaruntuk legowo dan rendah hati. Dengan kekalahan, kita diharapkan bisa bangkit lagi. Dengan kekalahan kita bisa membangun pondasi mental juara, ketika berada dipuncak kejayaan sejatinya merupakan kesempatan untuk peka dan penuh tepa slira pada pihak/orang lain. 
Kelemahan terbesar adalah berputusasa.

Cara yang paling jitu untuk meraih keberhasilan adalah dengan mencobanya satu kali lagi (dan lagi). Tidak ada yang sia-sia meskipun apa yang kita kerjakan tidak memberikan hasil yang diharapkan.

Artinya postingan ini merupakan hasil kompilasi dari rahasia sukses yang telah dibuktikan oleh sahabat blogger kita, Emak Blogger Arifah Wulansari. Silahkan kunjungi blognya untuk melakukan riset dan comparative degree terhadap tulisan-tulisan beliau yang sudah terbukukan dalam daftar juara lomba di www.arifahwulansari.com

9
Share

Intisari berpikir positif terletak pada kemampuan kita untuk tetap berpikir positif meskipun kita sama sekali tidak menemukan hal positif dalam situasi yang kita hadapi. Caranya bagaimana? Suka atau tidak, kita  harus mau kembali pada pedoman: apapun yang terjadi, adalah yang terbaik (pada saat tersebut). 

Kurang lebih demikian point hikmah yang makjleb banget hasil aksi intip-mengintip blog yang dimiliki oleh seorang Ibu rumah tangga dengan 5 buah hati yang merangkap Penulis, Blogger dan Dosen, Mbak Nunung Nurlaela. Dari sekian banyak postingan yang yang tak sekedar curhat, terdapat banyak sharing pengalaman, ilmu, reportase kegiatan, lomba-lomba dan masih banyak kategori lainnya. 

Dan kisah dibalik keberhasilan beliau memiliki 5 buah hati menjadi pengobar semangat saya yang hingga kini masih berada pada fase ikhtiar dan doa untuk memiliki keturunan. Kehamilan Ektopik yang pernah di alaminya menghantarkan sebuah kenyataan jika ovarium harus diangkat satu. Perempuan mana yang tak akan gundah gulana, ketika harapannya untuk memiliki keturunan lagi dan ovariumnya tinggal satu, yang artinya kemungkinan untuk bisa hamil lagi menjadi lebih kecil?
Positive Thinking
Hati yang senantiasa bersyukur akan semua karuniaNya, akan membuat kita selalu bahagia dan merasa cukup. Dan insya Allah aku akan terus mensyukurinya walau hidup dengan ovarium satu, tidak membuatku  berputus asa untuk mempunyai anak lagi. Ikhtiyar dan doa serta tawakkal harus kita canangkan dan selaraskan dalam hidup, sebagai wujud syukur kita pada apa yang dianugerahkanNya.
Demikian Bu Dosen ini memantapkan diri untuk berpikir positif dengan senantiasa bersyukur dengan apapun keadaan yang dihadapinya. Memiliki satu ovarium BUKAN hambatan untuk bisa memiliki keturunan.  Hasilnya, anugerah 4 buah hati yang lahir dengan sehat dan normal di saat ovariumnya tinggal satu. Subhanallah.

Bahwa untuk mendapatkan keturunan, masing-masing orang diberikan model penantian yang berbeda-beda. Tak ada yang benar-benar menjalani proses kehidupan tanpa sebentuk penantian sekalipun. Dan tak ada penantian yang tak bertepi, hanya saja dalam jeda masa penantian tersebut kadang terdapat friksi yang sedemikian hebatnya hingga membuat diri merasa berada di titik nadzir. Atau mungkin, bisa jadi sebuah penantian sebenarnya sudah selesai  tapi ego kita yang terpaku “harus seperti ini” hasil yang diharapkan, sehingga  masih enggan untuk mulai persiapkan diri untuk penantian berikutnya. Penantian akan selalu ada, hadir bersamaan dengan adanya harapan dan cita-cita yang datang silih berganti. 

Dalam proses pembelajaran diri, saya pun belajar dari melihat dan menerimanya. Bahwa tak ada penantian yang benar-benar usai, karena akan ada bentuk penantian baru berikutnya. 

Dan berpikir positif adalah syarat terbaik untuk mengaktifkan pelepasan hormon kebahagiaan. Pada kenyataannya, melakukan hal ini memang tidak semudah mengatakannya. Dalam situasi yang menggembirakan, memang mudah untuk berpikir positif. Akan tetapi, bagaimana kita bisa berpikir positif saat menghadapi kegagalan atau situasi yang tidak nyaman? Pertanyaan penting ini menjadi sangat penting apapbila kita ingin mencapai “revolusi besar dalam otak”. 

Dari kisah nyata Mbak Nunung Nurlela yang bisa memiliki 4 orang anak dengan satu ovarium, mengajarkan saya bahwa BAGAIMANA CARA KITA bereaksi atau menyikapi situasi (tertentu) yang terjadi, secara sadar menerima peristiwa yang tidak menyenangkan ( tidak diharapkan) dengan sikap positif, kita dapat MEMPROGRAM ULANG REAKSI kita agar jiwa dan raga menjadi lebih baik. Dengan bereaksi secara positif dan bersyukur, otak akan melepaskan zat-zat baik yang kerap diistilahkan dengan sebutan HORMON KEBAHAGIAAN yang akan membuat tubuh kita sehat dan hal-hal baik berikutnya pun akan bermunculan secara simultan.
Let's cheers up this life!
Dengan menerima dan mengatasi tahap hidup yang sulit (tidak diharapkan), berpikir positif dan mengkondisikan diri bersyukur, hormon kebahagiaanlah yang akan mengalir di dalam tubuh kita karena di dalam otak manusia dilepaskan senyawa-senyawa yang mirip morfin. Selain bisa meningkatkan suasana hati, kerja farmaseitikalnya antara lain membantu memperlambat proses penuaan dan memperkuat penyembuhan diri sendiri.

Penyakit berasal dari jiwa. Bahwa Pikiran dan emosi berpengaruh kuat terhadap otak. Ketika otak kita menerima stimulus yang tepat, muncullah (perasaan) hormon-hormon kebahagiaan. 

Memang bukan hal mudah untuk mulai berpikir positif. Setidaknya, Emak blogger yang sekaligus dosen ini sudah memberikan contoh bagaimana langkah yang bisa kita lakukan untuk bisa berpikir positif. Some how, saya banyak belajar lagi tentang:
  1. Berpikir bukanlah berkutat dengan konsep-konsep abstrak. Pikiran kita “dimaterikan” dan berdampak pada jasmani.
  2. Tidak sulit untuk mulai berpikir positif yaitu dengan  menerima peristiwa sebagai kenyataan (takdir), kemudian memahaminya dalam sikap positif bahwa hal sulit (kegagalan) sejatinya adalah jalan lain yang akan mengantarkan pada pendewasaan diri, tempaan yang akan membuat diri lebih kuat.
  3. Yang Mempengaruhi kita bukan peristiwa di luar semata, tapi juga rekasi kita: tipe dan cara kita menerimanya, Cara kita memandangnya, cara kita menilainya.
  4. Kita bereaksi dengan pikiran positif maupun negatif terhadap stress/kejadian atau situasi yang anggap tidak menyennagkan. PILIHAN kita akan membawa ke arah yang benar-benar berbeda.
  5. Rasa sakit, kecewa, sedih adalah bagian dari kehidupan. Dengan menerima, intensitasnya akan berkurang. Jangan tolak rasa-rasa sakit. Penolakan akan rasa sakit malah membuat kita lebih gelisah dan bisa berakibat pada rasa takut. Takut akan rasa sakit lebih buruk dibanding rasa sakit tersebut. Hadapi dengan afirmasi “This pain will pass and everything gonna be better”.
  6. Ketika kita menerima segala peristiwa secara positif, hormon kebahagiaan yang akan dikeluarkan, yang bermanfaat untuk mempertahankan kegembiraan dan suasana hati sehingga bisa menjadi “morfin” baik untuk derajat kesehatan kita.
  7. Salah satu cara sederhana untuk membiasakan berpikir positif adalah mengucapkan kata-kata yang menggembirakan kepada pantulan diri kita di cermin. Jika kita terus- menerus memuji diri sendiri, otak akan bereaksi dengan suasana hati yang positif.

Demikian pelajaran mengenai Kekuatan Berpikir Positif dan Hormon Kebahagiaan yang saya peroleh dari sosok Mak Blogger Nunung Nurlaela yang sudah aktif dalam komunitas kepenulisan, ngeblog dan komunitas literasi lainnya sejak tahun 2012. 

Ingin tahu lebih dekat dengan beliau, silahkan kunjungi http://www.nunungnurlaela.com. 

22
Share
Time flies so fast, Bismillaahirrahmaanirrahiim rasanya baru beberapa hari lalu Spektrum Ramadhan datang. Rentang waktu sebulan terasa demikian cepat berlalu atau mungkin karena saya yang sedemikian sibuk dengan urusan duniawi sehingga tidak maksimal “menikmati” jamuan di Bulan Ramadhan? Dan puisi *Maafkan Kami Ramadhan* karya  Umar Zain Assegaf  dan pesan penting yang recomended untuk menjadi amalan 11 bulan selanjutnya yang saya ambil dari sharing di grup WA, semoga menjadi semacam tadabbur (bagi saya khususnya).

MAAFKAN KAMI RAMADHAN 

Seakan baru kemarin kami mempersiapkan mau masuk Ramadhan
Dalam sekejap, kami terhenyak sudah dipenghujung Ramadhan
Sungguh, tidak pernah ada yang namanya Bulan
Bisa sedemikian memikat seperti Ramadhan

Tidak seperti bulan yang lainnya
Yang berjalan lurus tanpa menengok
Engkau menghampiri kami, tidur bersama kami, makan bersama kami, bermain bersama kami, duduk bercanda bersama kami
Hingga kami merasa nyaman dengan mu, merasa hangat dengan kehadiran mu 

Bukan hanya itu.. 
Engkau temani kami Sholat, hingga kami merasa nyaman dengan Sholat
Bukan karena Sholat nya, tapi karena ada engkau bersama kami
Engkau temani kami membaca Al Qur'an, hingga kami menikmati nya
Bukan karena Al Qur'an nya, tapi karena ada Engkau yang menemani kami
Engkau selalu menggandeng kami ke Masjid, hingga kami jatuh hati kepada Masjid
Bukan karena Masjid nya, tapi karena Engaku mendampingi kami 

Diri kami terlalu kotor untuk menikmati semua itu
Hati kami penuh dengan cinta dunia, hingga nikmat ibadah tak pernah terasa
Semua Ibadah kami, hanyalah menjalankan kewajiban
Jauh dari "merasakan" 

Tapi dengan mu Ya Ramadhan, semua jadi beda
Engkau telah membuat semua nya jadi bermakna
Engkau berusaha mengenalkan pada kami "rasa" yang semestinya kami cari
Seakan Engkau berkata kepada kami, "mari ikut aku, coba rasakan ini, lezatnya Sholat, lezatnya Al Qur'an, lezatnya Masjid, gimana nikmat kan?"
Dan, benar lama-lama kami jadi sedikit merasakannya

Tapi... 
Sebentar lagi Engkau akan pergi
Waktu kunjungan mu sudah hampir habis
Disaat kami sedang mulai faham petuah mu
Engkau akan meninggalkan kami

Ramadhan... 
Siapakah kiranya yang bisa menahan dirimu ?
Kami belum siap Engkau tinggal
Bisakah Engkau berhenti sejenak ?
Duduk sebentar, agar kami bisa menikmati sepuasnya dirimu, sebelum Engkau Pergi
Kenapa Engkau malah lari begitu kencang?
Kenapa kami baru tercengang saat Engkau akan menghilang?
Dimana diri kami kemarin saat Engkau datang? 

Ramadhan... 
Bisakah Engkau berjanji akan mengunjungi kami lagi?
Akankah Dirimu akan kembali?
Sungguh, seandainya mampu
Akan aku ikat dirimu dipagar rumahku.

Maafkan kami Ramadhan.. 
Kami baru mengerti tentang arti kehilangan
Saat Dirimu berkemas hendak pulang
Sedang kemarin, terlalu lama engkau kami terlantarkan
Satu hal yang kami takutkan...
Engkau tersinggung dan pulang dengan penuh kemarahan
Hingga tidak mau kembali kunjungi kami lagi ditahun depan.

Renungan Ramadhan

Rentang sebulan Ramadhan yang kini telah berlalu dan andai Ramadhan bisa berpesan pada kita, maka inilah yang mungkin akan disampaikannya:

Pesan pertama: 
Setelah aku pergi, jangan kau lupakan aku (puasa) karena aku akan datang kembali menghampirimu selama 6 hari di bulan Syawal itu tiada lain agar aku dan kamu senantiasa dekat, aku akan lebih dekat lagi ketika kau melaksanakan puasa Senin dan Kamis, atau puasa ayyâmul baidh (tanggal 13,14, dan 15 setiap bulan qamariyah), puasa Arafah, puasa Asyura, bahkan Rasulullah SAW menganjurkan untuk melaksanakan puasa Daud  (sehari berpuasa sehari berbuka). Itu semua tiada lain agar kau selalu mengingatku, sehingga aku pasti menunggumu di pintu ar Rayyân.

Pesan kedua: 
Setelah aku pergi, jangan kau biarkan kitab suci Alquran bersampulkan debu, buatlah jadwal agar kamu bisa tetap membacanya seperti sediakala ketika aku ada bersamamu. Ketahuilah bahwa Alquran itu salah satu gizi hatimu, dan Alquran merupakan salah satu yang dapat memberimu syafaat kelak. Sebagaimana sabda Rasululloh SAW : 

Puasa dan Alquran itu akan memberikan syafa’at kepada hamba di hari kiamat. Puasa akan berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah menghalanginya dari makan dan syahwat, maka perkenankanlah aku memberikan syafa’at untuknya.’ Sedangkan Al quran akan berkata, ‘Ya Rabbi, aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka perkenankanlah aku memberikan syafa’at untuknya.’ Maka Alloh SWT memperkenankan keduanya memberikan syafa’at.” (HR Imam Ahmad dan Ath-Thabrani).

Pesan ketiga: 
Setelah aku pergi, jangan kau tinggalkan shalat malam walaupun kamu sanggup hanya melakukan beberapa rakaat saja, sungguh shalat malam mampu mendekatkanmu dengan Allah Ta’ala.

Pesan keempat: 
Setelah aku pergi, jangan kau tinggalkan kebaikan-kebaikan yang sudah kamu lakukan di saat aku ada di sisimu, ketahuilah bahwasanya Allah senantiasa mencintai satu amalan kebaikan yang dilakukan tanpa henti walaupun itu sedikit. Sebagaimana sebuah hadis dari ’Aisyah RA, beliau mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda ”Amalan yang paling dicintai oleh Alloh Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR Muslim).

Pesan kelima: 
Saat aku pergi, duhai kasihku Muslimah jangan kau lepaskan kembali jilbabmu, karena di situ kehormatan dan kemuliaanmu terjaga, jangan kau memakainya karena aku, tapi pakailah ia karena Allah Azza Wa Jalla.

Pesan  keenam: 
Kun Rabbâniyyan walâ takun Ramadhâniyyan, jadilah kau insan yang senantiasa beribadah kepada Alloh, jangan kau beribadah hanya dibulan Ramadhan saja, karena sungguh Alloh itu Tuhan di seluruh waktu dan seluruh ciptaanNya.
Robbana Taqobbal Minna. Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami). Aamiin
Semoga Bermanfaat agar hari-hari kita di 11 bulan berikutnya senantiasa  bertaburan “ruh” Ramadhan hingga dipertemukan dengan Ramadhan-Ramadhan berikutnya dalam keimanan dan ketaqwaan yang lebih baik.

5
Share
Newer Posts Older Posts Home
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib

My photo
Ririe Khayan
Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com
View my complete profile
  • Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele
    Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti k...
  • Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ?
    Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ? Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan atau lokasinya masih berdampingan al...
  • Brand Susu Untuk Kesehatan
    Jika ada pertanyaan: Sehat ataukah sakit yang mahal harganya? Bismillahirrahmaanirrahiim , kalau menurut saya, secara ‘value’ kondisi se...
  • Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online
    Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online . Sebenarnya persyaratan dan alur pembuatan proses secara langsung ( walk i...
  • Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil
    Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil . Jika Anda sedang berusaha punya anak, menunggu kapan Anda resmi ...
  • Lima Cara Mengaktifkan (Kembali) Google Adsense yang Diblokir
    Sebaiknya dikesampingkan dulu bila ada yang beranggapan Akun GA di Banned, tak bisa diaktifkan.  (Ternyata) Google Adsence Bisa Aktif  Kem...
  • Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster
    P anic attack Ketika Terkena HERPES Zoster . Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu ...
  • Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin
    Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin   .Mungkin kita pernah mendengar peristiwa keracunan sete...
  • Suplemen Madu Untuk Membantu Atasi Anak Yang Susah Makan
    Punya pengalaman menghadapi anak yang susah makan? Ada yang baper karena selera makan putraatau putrinya belum variatif yang berputar seki...
  • Serunya Mudik Naik Kereta Api Probowangi
    Usai long wiken Idhul Adha...jadi ngayal kalau tiap bulan ada long wiken 4 hari gitu pasti indah sekaliiiii...... #Plakkk [digampar klomp...

Blog Archive

  • ▼  2024 (3)
    • ▼  December (1)
      • Manfaat Penting Bermain Untuk Anak-Anak Usia Pra S...
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2023 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (45)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (7)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (6)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2020 (43)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (35)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December (5)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (51)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (7)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (73)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (118)
    • ►  December (12)
    • ►  November (12)
    • ►  October (11)
    • ►  September (11)
    • ►  August (12)
    • ►  July (8)
    • ►  June (8)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2014 (60)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (11)
    • ►  February (10)
    • ►  January (8)
  • ►  2013 (90)
    • ►  December (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ►  March (13)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2012 (126)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (14)
    • ►  September (10)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (11)
    • ►  May (12)
    • ►  April (12)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (10)
  • ►  2011 (69)
    • ►  December (11)
    • ►  November (11)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (9)
    • ►  July (7)
    • ►  June (18)
    • ►  May (5)
Ririe Khayan is an Intellifluence Trusted Blogger

Juara LBI 2016

Juara LBI 2016
facebook twitter youtube linkedin Instagram Tiktok

Labels

Advertorial Aneka Kuliner Article Blog Award Book Review Contact Me Disclosure English Version Fashion Fiksi Financial Gadget Give Away Guest Post Info Sehat Informasi Inspiring Lifestyle Lomba Love Story My Diary My Poems Opini PR PerSahabatan Pernik-Pernik Renungan Review Skincare Technology Traveling True Story UMKM Visit Who Am I? Writing For Us banner parenting




Copyright © 2019 Kidung Kinanthi

installed by StuMon