Kidung Kinanthi

Life is flowing in its story leaving history

  • Home
  • About
  • Sitemaps
  • Article
    • Opini
    • Story of Me
      • My Diary
      • My Poem
      • True Story
      • Love Story
    • Contact
    • Disclosure
  • UMKN Visit
  • News

Akhir-akhir ini konsep pesta kebun semakin digandrungi di Indonesia. Banyak sekali tempat yang menyediakan lokasi pesta kebun dengan panorama indah di kota-kota besar. Tren pesta kebun juga membawa perubahan bagi gaya berbusana dan make up ketika menghadiri pesta.

Jangan sampai salah gaya ketika menghadiri pesta kebun, ya. Bismillahirrahmaanirrahiim, mengingat pesta kebun dilaksanakan secara out door dan tidak mungkin malam hari, jadi perlu kita perhatikan apa dan bagaimana persiapan yang kita perlukan sehingga kita bisa tampil gaya dan elegan tanpa perlu ribet. Sebut saja gaya busana Putri Kate Middleton setiap menhgadiri pesta kebun yang simple tapi terkesan elegan bangettttt. Siapa cobak yang gak pengen tampil sederhana tapi hasilnya seanggun sang Putri Inggris tersebut?
Persiapan Garden party yang Asyik
Noted: Foto Kate Middleton dari www.suara.com
Nah, supaya penampilan kita lebih menarik dan fashionable pastinya, beberapa tips bergaya di pesta kebun berikut ini bisa jadi pedoman untuk  Persiapan Menghadiri Undangan Pesta Kebun Agar Tetap Tampil Gaya:

1. Make Up yang Minimalis

Tidak seperti pesta biasa yang membutuhkan make up lebih stunning, menghadiri pesta kebun hanya membutuhkan make up minimalis yang terkesan natural. Tak perlu mengenakan lipstik atau riasna mata yang mencolok. Usahakan agar wajah tampak mulus bebas jerawat sehingga penampilan terkesan lebih natural. Kamu tentu tidak mau kan make up tebalmu mudah luntur karena suasana pesta kebun yang agak panas.

2. Memilih Dress untuk Pesta Kebun

Dress simpel dengan potongan selutut merupakan pilihan terbaik untuk pesta kebun. Jika kamu belum memiliki koleksi dress selutut yang menarik, coba manfaatkan diskon dress wanita murah dari MatahariMall. Ada banyak sekali pilihan dress menarik di MatahariMall. Butuh dress bergaya santai untuk pesta kebun atau dress yang lebih formal, semuanya ada di MatahariMall. Harga dress di MatahariMall dijamin tidak membuat kantong bolong.

Yang jelas, pilihlah dress dari bahan yang menyerap bisa keringat. Bila akan mengenakan busana yang sama untuk beberapa kesempatan, setidaknya modifikasikan dengan assesories yang beda-beda, semisalnya mengganti sepatu, tas tangan atau  scarf yang akan dikenakan.

Sekarang soal model dress, sebaiknya kenali dulu dengan baik bentuk tubuh kita sendiri, apakah berbentuk lurus, buah apel, buah pir, atau jam pasir. Karena model baju yang sama bisa jadi tampak sangat berbeda saat dikenakan oleh wanita lain dengan bentuk tubuh berbeda.

  • Bentuk tubuh lurus, bisa dipilih model dress  yang fit di bagian atas tapi mengembang di bagian bawah untuk membuat kesan tubuh berlekuk. 
  • Bagi yang  bertubuh ala jam pasir, dress model apapun akan cocok karena bentuk tubuh ini adalah ideal. 
  • Untuk mereka yang bentuk tubuhnya seperti buah pir dengan bagian pinggul lebih besar dibandingkan bagian atas, sebaiknya kenakan model dress tanpa tali di bagian pinggang karena akan semakin membuatnya terlihat besar.
  • Sedangkan tubuh yang berbentuk buah apel dimana bagian atas lebih besar daripada bagian bawah, akan lebih cocok jika mengenakan model dress dengan kerah V.

3. Bagaimana dengan Cara Memilih Sepatu?

Jangan mengambil risiko dengan mengenakan stiletto atau jenis high heels lainnya ketika menghadiri pesta kebun. Siapa tahu lokasi pesta kebun terdiri dari bagian dasar beralaskan tanah. Mengenakan wedges atau flat shoes sudah cukup membuat penampilan jadi lebih menarik.

4. Pakai Fedora Juga Keren Lho

Mengenakan topi dengan bentuk yang tepat juga bisa bikin kamu makin gaya di pesta kebun. Pilih saja fedora yang warnanya senada dengan pakaianmu. Selain membuat kamu jadi makin gaya, topi juga berfungsi menghalau panas ketika menghadiri pesta kebun pada siang atau sore hari.

5.  Jangan lupa pakai deodorant yang cukup

Dengan mengikuti ulasan tips kali ini, semua orang pasti memandangmu dengan takjub di pesta kebun. At least but not the last, jangan lupa pakai deodorant yang cukup dengan aroma yang soft karena pancaran sinar matahari yang cerah (saat pesta kebun) bisa membuat kita lebih berkeringat.

Mari bersiap untuk tampil menarik di setiap kesempatan, termasuk pada acara pesta kebun yang menyenangkan. Anda sudah pernah menghadiri undangan pesta kebun juga kah? Boleh dong di share tips persiapannya agar tampil dengan gaya dan percaya diri.




16
Share

Penulis, blogger dan seorang  ibu dari enam orang anak yang luar biasa. There’s wonderful  Mother beside amazing children, karena Ibu adalah madrasah pertama dan berkelanjutan bagi setiap anak. Pola asuh, pola didik, pola pergaulan dan pola-pola hidup lainnya yang di kemudian hari menjadi kebiasaan baik anak-anak, tak dipungkiri bahwa ada campur tangan lembut seorang Ibu. 

Setelah mengulik sekilas tentang Mbak Esti Sulistyawan, sekarang lanjut lagi menampilkan profil blogger berikutnya, Kini tentang Adalah Mbak Liza Permasih yang Bismillahirrahmaanirrahiim, sosok Ibu dari 6 orang anak yang memiliki dedikasi luar biasa dalam menerapkan pola asuh pada ke-6 buah hatinya. Memiliki banyak anak (lebih dari dua anak) di era sekarang termasuk  luar biasa, berbanding terbalik dengan jaman orang tua saya yang menganggap punya banyak anak adalah hal biasa, bahkan berkembang sugesti: Banyak anak banyak rejeki. Sugesti yang benar, lha kalau banyak anak kan memang harus rajin bekerja untuk mencari rejeki yang banyak pula. 
Blogger Momaliza
Sebenarnya, my point of view adalah keluarbiasaan multiplier yang dilakukan oleh Mbak Liza yaitu komitmnet pola asuh yang diterapkan dalam mendidik dan membesarkan anak-anak. Kok bisa tahu? Pengalamannya  sebagai ibu telah banyak asam dan garam serta paham benar bagaimana memanage diri dan emosi untuk  menghadapi berbagai karakter anak. Dalam postingannya tentang perlunya memanage emosi anak, jika dibaca pada sisi yang lain mengandung nilai pembelajaran bagi setiap ibu bahwa ketika berkreasi untuk memanage emosi anak, tentu sudah dimulai dengan mengelola emosi diri sendiri sebagai ibu/orang tua. 

Beberapa buku hasil karya tulis beliau yang sudah terbit dan beredar secara nasional, di dominasi oleh buku parenting. Tulisan-tulisan yang dihasilkan dan terbit di media nasional, juga banyak berlatar dari pengalamananya dalam mendidik dan membesarkan buah hatinya.Ibu yang luar biasa ini tinggal di Bekasi, tapi bingung jika ditanya aslinya orang mana karena lahir di Riau, besar di Bandung dan Menua di Bekasi. Sedangkan Orangtua campuran Riau-Kalimantan-Bandung. 

Bila dirunut dari awal mulai beliau aktif menulis, sebenarnya tak jauh beda dengan permulaan saya mengenal dunia blog, yakni sekitar tahun 2010. Tapi pencapaian Momaliza lebih jauh lompatannya. 
Kesuksesannya menulis di berbagai media cetak nasional dan menerbitkan buku, kemudian mengilhaminya untuk merambah dunia blogging, selain berbagi kisah inspiratif dan parenting, juga sebagai dokumentasi time less untuk catatan tinta emasnya. 
Saya mulai membenahi blog dan masuk dalam komunitas blogger, belajar pada teman-teman Blogger yang keren-keren dan baik hati dan menyerap semangat dan kegigihan teman-teman blogger. Belajar bersaing sehat dan memacu diri, ini luar biasa buat saya karena tak bisa ditukar dengan uang…”
Sungguh low profile kan sosok Mbak Liza? 
Bagi saya setiap blogger  memiliki nilai inspiring, mereka unik dan khas dengan kelebihan masing-masing dalam setiap postingannya. Dan Mbak Liza Permasih, memasuki dunia blogger ketika kehandalannya menulis sudah teruji. Point ini tentu menjadi nilai lebih dalam mengkayakan dunia blogging dengan content-content edukasi, parenting dan jenis-jenis postingan meaning full lainnya yang tak sekedar curhatan galau kayak saya. #tutup muka pakai panci.
anak di era digital

“ Menulis membuat semua yang terbaca, oleh indera dan terperangkap dalam batin, menjadi abadi” 

Quote di atas senada kan dengan prolog yang ditampilakan pada profile Mbak Liza: 
Membaca peristiwa terjadi dalam keseharian,
membaca tingkah laku anak-anak,
membaca segala hal yang disentuh dan didengar,
memiliki sisi-sisi menakjubkan yang tak akan pernah bosan untuk dikaji.
Menulis membuat semua yang terbaca,
oleh indera dan terperangkap dalam batin, menjadi abadi.

Ah iya, ada lagi yang saya ingin pamerkan dari hasil ngeronda di akun Mbak Liza:

Kadang, bahagia itu sukar dicari rumusannya
Terlebih bila itu kaitannya dengan urusan jatuh cinta... Hemmm
Tapi, sebenarnya kebahagiaan bukanlah hal yang terlampau sulit untuk dicari.
Kebahagiaan itu seperti udara,
Mengalir 
Dan tanpa syarat...

Bahagia hanya perlu dipilih,
Maka pilihlah ia, untuk memenuhi hari-harimu,
Pilihlah,
Untuk memenuhi hatimu
Kebahagiaan itu seperti udara,
Mengalir 
Di sekitar kita
Dan tanpa syarat...

Masih penasaran lagi tentang figure Momwriter, MomBlogger yang inspiratif ini ya? 
Cekidot saja di MOMALIZA , akun  @liza-arjanto atau FB: Liza P. Arjanto. Kalau mau kontak langsung bisa menghubungi via email liza.arjanto@gmail.com. Kalau melalui saya juga bisa, tapi kena biaya roaming lho? Hehehehe....

25
Share

Saya, Ibu Bekerja yang Butuh Berinternet Secara Multitasking, Butuh Koneksi Prima tapi Harga Yang Ramah. Anda juga menggunakan media internet secara multitasking kan? Provider apa yang mensupport kebutuhan akan layanan internet yang bisa diajak bermultitaskin ria tersebut? 

Saya bukan pecandu game online. Saya tidak sering streaming secara online. Kebutuhan saya menggunakan mengakses internet ‘hanya’  untuk chatting ( WA, BBM, Telegram, Line), bersocial media ( Instagram, FB, Twitter, Linkedin), Blogging (composing, publish, blogwalking), Youtube (upload content), browsing (artikel, berita, materi tugas sekolah anak dalam mengerjakan PR). Bismillahirrahmaanirrahiim, aktifitas internetan yang selama ini saya anggap “hanya” karena merasa normal-normal saja melakukannya secara multi tasking. Walaupun secara akumulasi total waktu yang saya habiskan untuk semua aktiiftas yang berbasis internet tersebut bisa mencapai 8-12 jam setiap hari. 

Gambaran singkat di atas merupakan bagian pola hidup yang saya jalani semenjak kenal dan menjadi akrab dengan internet, dulu sebelum menikah lho?. 

Saat masih single, sepulang kerja tak ada aktfitas selain me time dengan kegiatan yang saya sukai ya internet.  Karena saya tidak suka spending time dengan jalan-jalan tanpa tujuan yang jelas dan jalan-jalan sendirian lagi. Saya juga memutuskan untuk hidup tanpa Televisi di rumah. Otomatis, saya berinternetan secara multitasking menjadi kegiatan yang saya anggap lebih bermanfaat karena keakraban dengan internet bersamaan dengan pertemuan saya dengan media blog. 
Mbak Haya sedang memperkenalkan IM3 Ooredo
(Fun Blogging 10)
Sepulang kerja, istirahat sebentar hingga masuk waktu Maghrib. Selepas isya, saya merdeka menyibukan diri menjejalah dunia digital untuk sosmed, chatting, blogging, browsing sambil membuat draft tulisan serta menikmati alunan musik. Alhasil, multi tasking yang saya lakukan “masih” bisa dibilang homogen. Mau internetan sampai ketiduran karena sudah kecapekan atau karena jaringan yang galau sehingga naik-turun, nyaris tidak menjadi pokok persoalan bagi saya. Living as single and live alone,  semuanya suka-suka saya sendiri kan?

Time Is Flowing……..

Tapi setelah memutuskan menikah dan langsung menjadi Ibu dengan tiga orang anak, saya sempat dihempas shock. BUKAN PENYESALAN tapi lebih pada proses adaptasi bagaimana waktu saya yang durasinya tetap 24 jam, my me time di dunia digital tidak terhenti, peran sebagai istri dan Ibu bisa berjalan semendekati mungkin ke acuan harmonis. Padahal saya adalah seorang ibu yang bekerja full day dari jam 07.30 – 16.30 WIB (rata-rata), sementara di rumah tak ada ART.

Sekilas, saya seperti orang yang tidak mau menerima resiko atas pilihan menikah yang saya ambil ya? The Point of view, bukan saya rakus atau egois. Saya hanya ingin menjadi pribadi, perempuan bekerja yang menikah tapi masih bisa menjalani hal-hal yang saya sukai, yaitu beraktualisasi di dunia digital. Apa salah, jika saya tetap ingin bisa ngeblog, aktif berinteraksi di komunitas, bisa berjejaring dengan teman-teman yang berada di luar sana?
Apalagi jika dicermati lebih detail, kebutuhan berinternet tak melulu demi memenuhi kebutuhan My Me Time saja. Saya akui, bangun pagi  yang pertama dicari HP, baterrynya perlu diisi apa gak sebelum berangkat kerja,  kemudian melihat  pesan dari siapa atau grup apa saja yang masuk, cek email atau melihat notice dari akun sosmed. 

Tapi dengan berinternet juga saya mencari resep-resep masakan, artikel kesehatan keluarga, ilmu parenting, tips hubungan sehat suami-istri, mengakses berita, mencari referensi harga-harga barang kebutuhan rumah tangga dan kadang lanjut belanja online. Juga banyak hal lain yang saya lakukan secara multitasking untuk mengerjakan urusan rumah, mulai dari menyiapkan menu makanan, memilah baju kotor untuk didelegasikan ke laundry, dan pernak-pernik urusan kerumahtanggaan lainnya, tentunya bergotong – royong dengan suami. 

Dan senyatanya, suami di era digital juga memiliki kebutuhan berinternet tak kalah banyaknya dengan istri kan? 

Pada prakteknya, aksi berinternet yang sudah terpola secara multitasking tersebut tidak kami lakukan secara kontinu. Tapi menyelaraskan dengan situasi dan kondisi, karena saya dan suami tak ingin terjebak oleh candu internet yang konon bisa menjauhkan diri dari orang-orang yang ada di dekat kita.  

Some how, saya  harus berusaha berdamai agar waktu untuk kebersamaan di rumah tersedia secukupnya. Saya memang tak mungkin menjauhkan diri dari dunia digital, tapi juga tak mungkin bergaya ala masih seperti single happy ketika berinternetan. 

Berinternetan secara multitasking dan di dukung oleh kualitas koneksi ineternet yang excellent, merupakan piihan strategis  buat Saya, Ibu Bekerja yang ingint Berinternet Secara Multitasking agar tersedia waktu yang cukup untuk keluarga. Itu komitment yang ingin saya penuhi.
Tersedia banyak pilihan paket, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan budget
Komitment tersebut sepertinya bukan pungguk yang merindukan rembulan, terutama ketika saya mengetahui kehadiran IM3 Ooredoo, yang menawarkan  kesempatan asyiknya internetan dengan banyak pilihan paket. Salah satunya Double Kuota tanpa harus bayar ekstra dan menghadirkan solusi agar bisa streaming sesering tanpa pakai kuota. Juga Paket Freedom Combo memberikan solusi untuk semua yang dibutuhkan ada dalam satu paket, artinya bisa akses internet secara multitasking dengan jaringan berkualitas prima dan harga yang bersahabat bagi Ibu itungan-itungan semacam saya.

IM3 Ooredoo, Indosat menjadi Indosat oredoo sering lihat banner, baliho. iklan di televisi  dan media online lainya. Saya pikir “ Indosat mengeluarkan simcard baru”. Saya tidak tertarik ganti simcard, wong sudah pakai IM3 kok. Ruwet kalau nomer sudah go publik kemudian harus ganti nomer, bisa lost contact seluruh dunia deh.

Hingga kemudian saat ikut acara Fun Blogging 10 yang diselenggarakan di Yogyakarta, 20 Maret 2016. Selain tiga materi utama yang berkaitan langusung bagaimana ngeblog yang fun ang bring benefit (material and non material), ada satu sesi commercial break tentang apa dan bagaimana IM3 Ooredoo. 

Secara ringkas dijelaskan keistimewaan IM3 Ooredoo yaitu kebebasan bernternetan dari HP.  Dengan menggunakan Ooredoo IM3 ini tak ada tarif yang berbeda pada interval-interval jam tertentu dalam sehari. Juta tak ada expense untuk nelpon dan SMS ke sesama operator. Intinya, tak ada udang dibalik batu. Tidak ada istilah Paket data/kuota/telpon yang riweuh dengan biaya tersembunyi atau aturan yang memberikan batasan-batasan waktu dalam menggunakan data pada produk IM3 Ooredoo yang diluncurkan oleh Indosat. 
Dalam kesempatan Fun Blogging tersebut, juga dibagi-bagikan simcard baru IM3 Ooredoo agar semua peserta workshop bisa langsung membuktikan penawaran kuota dengan harga tetap seharian, sehingga bisa bebas blogging, streaming, browsing, update status, sampai tweet-an dan kebutuhan berinternet lainnya secara sesuka-suka hati. Tak  perlu galau  untuk internetan dengan leluasa  atau panik karena pulsa lenyap tanpa sebab.

IM3 Ooredo: Stop kehabisan kuota. Double Kuota hanya di Freedom Combo. Jaringan 4G tercepat di Indonesia dalam genggaman. 

Sesampai di rumah, rasa penasaran dan ingin mencari tahu kebenarannya seperti apa jangkauan 4G dengan pilihan-pilihan paket yang diklaim  DOUBLE KUOTA TANPA HARUS BAYAR EKSTRA?
Cara mudah pembelian paket IM3 4Gplus
Saya pun mengaktifkan simcard baru tersebut di Hpnya Ifa, kebetulan paket data internet dan pulsa sedang habis total. Begitu ON, sinyal bagus dan koneksinya lancar. BBM, WA, Liene, FB, koneksi seketika. Saya coba gunakan untuk ngeblog pun hasilnya excellent! Padahal itu HP kan  bukan smartphone yang 4G? Padahal sekilas info yang saya dengar, untuk simcard 4G harus menggunakan device harus 4G juga?

Noted: Memakai IM3 Ooredoo 4G TIDAK HARUS menggunakan smartphone yang 4G !

Sepertinya IM3 Ooredoo memang recommended bagi Saya, Ibu Bekerja yang Butuh Berinternet Secara Multitasking agar tersedia waktu yang cukup untuk keluarga. Itu komitment yang ingin saya penuhi: urusan pekerjaan, internetan dan keluarga bisa seimbang. 
  • Tapi saya masih galau lho?
  • Tahu kenapa saya masih galau akan kehadiran IM3 Ooredoo? 
  • Padahal saya sudah membuktikan kalau IM3 Ooredoo memiliki jaringan 4G LTE tercepat di Indonesia ?
  • Lha masak saya harus ganti nomer baru? 
  • Secara de facto dan de jure, nomer IM3 yang saya gunakan selama lebih dari 6 tahun ini kan sudah go publik?
  • Yang namanya nomer HP kan secara tidak langsung bagian dari identitas diri ? 
Akhirnya galau saya tak perlu berlarut karena untuk bisa menikmati fasilitas-fasilitas IM3 Ooredoo 4Gplus kita tak perlu beli simcard dengan nomer baru.
internet bebas hambatan
Saya dan Mbak Ambarkusuma (Indosat - Yogya)
Internet kuota unlimited

Apapun Gadgetnya, Simcardnya IM3 Ooredo 4Gplus

Yessss, ada program ganti kartu yang sudah available di 41 kota.  Saya dan Anda semua yang sudah setia menggunakan nomer Indosat bisa mengganti kartu tanpa mengubah nomer, tidak mengurangi pulsa dan tidak menghilangkan paket internet/data lainnya yang masih ada di nomer HP/smartphone kita. Semua proses up garde simcard tersebut disediakan secara Gratis.
Tak hanya secara gratis, Indosat juga membuat terobosan baru: jemput pelanggan untuk ganti simcard menjadi IM3 Ooredoo.

Seperti proses penggantian IM3 saya. Secara tak disangka, ada petugas dari Indosat yang datang ke kantor dan memfasilitasi penggantian kartu indosat secara gratis dan tanpa perlu repot-repot ke kantor Gallery Indosat. Dalam waktu tak sampai 5 menit, proses penggantian simcard saya pun sukses. Dan bergantian dengan teman-teman kantor yang sesama pengguna kartu Indosat, ikut antusias mengupgrade kartu HP mereka meskipun smartphonenya tidak 4G. Karena sudah semakin sore dan waktunya pulang kerja, sementara yang berminat upgrade simcard masih banyak, akhirnya si Mbak Ambarkusuma bersedia untuk datang lagi keesokan harinya.
Antusias mengupgrade simcard
Antusiasme Upgrade Simcard menjadi IM3 Ooredoo 4Gplus

Sipiriliiiii……demikian cerita Saya, Ibu Bekerja yang Butuh Berinternet Secara Multitasking, yang sudah up grade simcard ke IM3 Ooredoo 4Gplus. Bagaimana dengan Anda? Masih penasaran dengan IM3 Ooredo, buruan di lihat  di sini ya?








23
Share
12 Cara Jitu Untuk Atasi Kejenuhan NgeBlog. Tidak perlu merasa bersalah bila mengalami jenuh blogging. Kejenuhan dalam negblog bukan sesuatu yang kronis. Kejenuhan ngeblog justru bisa menjadi masa re-engineering agar aktifitas menulis di blog menjadi sustainable. Jenuh dan re-engineering blogging? Dimana benang merahnya ya?
Seperti halnya aktifitas lain pada umumnya, sesuatu (kegiatan) yang dilakukan secara berulang sehingga menjadi kebiasaan dengan ritme rutin, maka akan terjadi apa yang dinamai jenuh, bosen atau merasa stag.
Bismillahirrahmaanirrahiim, demikian pula kejenuhan dalam ngeblog, adalah hal yang jamak terjadi dan tak jarang dialami oleh blogger, termasuk saya tentunya. Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk healing dari kejenuhan tersebut? Berikut ini Cara Nge-Hit versi saya untuk move on dari kejenuhan ngeblog.
Cara Pertama yang harus kita lakukan adalah ambil CUTI ngeblog! 

Iyalah, orang sedang jenuh itu kan bosen dan males banget, berarti perlu CUTI! Semangat untuk ngeblog sedang berada di fase jenuh atau pekat. Ibarat larutan garam misalnya, ketika sudah berada di titik jenuh dan masih akan ditambahi lagi kuantitas zat garamnya, yang terjadi bukan garam akan melarut dalam air tapi tetap berupa butiran/kristal-kristal garam.

Kita kalau sudah jenuh, ide sehebat atau sesederhana apapun ya akan mandeg jegrek seperti sebutir kelereng yang membentur sebongkah batu, berhenti ngglundhung kan? Kalau dipaksain terus ngeblog, yang ada justru ide jadi mengkristal dan kitanya pun semakin eneg sendiri. 

Jangan takut untuk CUTI dan menjauh dari aktfitas ngeblog untuk beberapa waktu, tapi jangan sampai bertahun-tahun break ngeblognya ya?. Ambil cuti seminggu, atau parah-parahnya sebulan deh untuk jaga jarak dari aktifitas ngeblog. Kalau kelamaan vacuum ngeblog, bukan cuti namanya tapi resign kan?

Cara-Jitu-Atasi-Kejenuhan-menulis

Yang ke-2, injeksi pengetahuan dan wawasan dengan menambah volume MEMBACA

Yang biasanya ‘hanya’ suka baca novel romance, coba deh baca novel detektif, atau science ficition. Pokoknya, usahakan untuk sebanyak-banyaknya membaca yang tak hanya terbatas pada buku, tapi juga file-file hasil download artukel (ini salah satu kesukaan saya saat “males” ngeblog, yaitu mengumpulkan artikel-artikel dari internet di sela-sela kerjaan kantor). 

Atau bisa juga membaca majalah, tabloid, koran atau dengan genre buku yang belum pernah dibaca sebelumnya. Termasuk juga MEMBACA DINAMIKA SOSIAL.  Dengan  membaca akan menjadi sumber magma yang siap mengalirkan lava ide-ide fresh yang siap dituangkan menjadi rangkaian tulisan. Semakin rajin membaca, secara simultan mencairkan kadar kejenuhan ngeblog.

Cara ke-3, rajin mengambil kesempatan atau mencari peluang-peluang pelatihan, workshop, seminar dan sosialisasi apalah yang memungkinkan untuk diikuti  

Bisa yang bertemakan tentang kepenulisan atau skill di bidang lain seperti fotografi, memasak, melukis, merajut, crafting, dan lain sebagainya. Dengan mengikuti kurus ketrampilan dan pelatihan yang baru, kita bisa re-charge “power bank” data dan perspektif baru untuk ngeblog yang lebih bergairah.

Ke-4, jangan segan-segan untuk mencoba hal baru sebagai penyaluran ide ke dalam “wadah” yang berbeda  

Hal-hal baru seperti: bikin sketsa, info grafis, hingga rekaman video dengan menyanyi atau orasi. Cara-cara ini bisa menjadi alternatif  yang bisa membuat kita berpikir dan declare “Bravo, I’ve Got many new ideas !”

Cara ke-5, lengkapi cara-cara yang dilakukan di atas sambil mendengarkan musik yang bisa dinikmati tentunya  

Gak usah bergaya mendoktrin diri untuk mendengarkan musik klasik jika hal itu justru bikin kita tidak nyaman. Mendengar lagu keroncong atau sinoman, tapi membuat kita bisa terlibat dalam setiap alunan nada, kenapa tidak kita coba sesekali mendengarkan jenis musik yang berbeda tersebut kan?

Cara ke-6, kembangkan jejaring persahabatan. Ikut Kopdar, gathering, kampanye-kampanye gerakan sosial, aktif di komunitas baik off line maupun online 

Yang jelas jangan ragu untuk menghadirkan diri di berbagai sarana/media yang bisa mempertemukan kita menambah teman dari berbagai latar belakang, profesi, usia, pendidikan dan atribut sosial lainnya. Kita akan mendapatkan dan mempelajari bagaimana orang lain mensikapi suatu persoalan dan berusaha mencari penyelesaiannya. Kita juga tak pernah tahu dari arah mana dan dari siapa kita bisa memperoleh pelajaran kehidupan yang akan memperkaya warna blog kita.

Yang ke-7, jika waktu dan kondisi finansial bisa diajak kompromi, why not take a trip and enjoy traveling for few days?  

Opsi jalan-jalan ini, selain efektif mencairkan kejenuhan juga bisa menjadi resources ide baru lho. Rute perjalanan, sensasi kuliner daerah yang dikunjungi, kekayaan budaya lokal, pesona alam dan pernak-pernik perjalanan wisata lainnya yang kita lihat, sentuh dan didengar, memiliki sisi-sisi menakjubkan yang akan menjadi kekayaan dikaji.

Cara ke-8, Sepekat apapun kejenuhan ngeblog, sempatkan untuk Blogwalking meskipun silent reader 

Karena bersilaturahim ke blog orang lain merupakan salah satu obor yang pontesial untuk melelehkan titik jenuh blogging. Strategi ini saya akui sangat membantu untuk menetralisir kejenuhan ngeblog. Apalagi bila blog yang kita singgahi itu langganan jawara kompetiblog atau lomba menulis lainnya. Singgah dan membaca tulisan demi tulisan, minimal akan menggugat hati nurani: Teman-teman pada semangat ngeBLOG, kenapa aku jadi letoy geboy ya ngeblognya?. Ayoooo…sisingkan lengan baju, rawe-rawe rantas….berantas kejenuhan ngeblog.

Cara ke-9, Biasakan kebiasaan membawa notes kecil dan pena/pulpen/spidol [pokok’e alat tulis] untuk merekam ide yang tiba-tiba mencungul agar tidak menguap  

Ingat, meskipun daya ingat kita kuat tapi setiap saat menghadapi peristiwa, terkadang apa yang kita anggap ide di ketika itu, akan mengalami pemuaian dan menguap bersama angin deh.  Kalau sepengalaman saya, tak jarang ide tersebut terlupakan bila tidak tertuang dalam tulisan. Ide pun tersublimasi karena peristiwa-peristiwa yang bermunculan selanjutnya. Cara ini, cukup bermanfaat sebagai bank ide di saat jari-jemari kita tidak sinkron dengan isi hati dan pikiran (jenuh).

Cara ke-10, jenuh ngeblog bisa diganti dengan  memilah-pilah foto dan file-file hasil browsing di harddisk  

Saya belum pinter motret, tapi sejak sebelum mengenal blog saya sudah lebih dulu suka memotret  apa saja yang saya temui dan terlihat menarik. Koleksi foto-foto ini, selain menjadi investasi untuk image postingan di blog, juga (ternyata) memiliki daya ungkit untuk menghalau kejenuhan ngeblog. Sapa tahu, ada foto-foto jaman bahelu yang tiba-tiba bikin gregetan untuk dijadikan bahan postingan karena memiliki nilai nostalgia yang romantis atau kisah historical banget kan?

Cara-Jitu-Atasi-Kejenuhan-menulis

Cara ke-11, Ice Breaking atau Menulis tanpa berpikir 

Menulis tanpa berpikir (ice breaking) artinya melepaskan setiap lintasan pikiran hati dan rasa (saat sedang STAG/jenuh)  melalui kata-kata yang dirangkai menjadi kalimat. Asal menulis  atau yang biasa dilakukan untuk memecahkan writer block. 

Ketika mengalami kejenuhan untuk menulis: blank, embuh ora weruh arep nulis opo maneh, adalah salah satu gejala kita mengalami fase ngedrop semangat secara tragis *drama kali ya*. Jadi, membebaskan gerak jemari untuk menulis/mengetik secara continue tanpa berpikir, Just write no matter what, bisa selama 5 menit, 10 menit, berkhasiat untuk meminimalkan trejadinya kejenuhan dalam menulis di blog.

Cara ke-12, please never forget: Ingat dan camkan dengan segenap ketenangan hati nurani: Alasan kenapa dan untuk apa kita (ingin) ngeblog 

Alasan dan tujuan ngeBLOG sangat-sangat–sangat penting untuk dijaga kelestariannya. Adanya alasan dan tujuan tersebut merupakan trigger yang sustainable untuk ngeblog dengan happy.  Jika kita memiliki alasan yang kuat dan tujuan yang jelas untuk dicapai, kita akan mendapatkan energi untuk survive ngeBLOG. Beruasaha kembali dan kembali lagi untuk menulis hal-hal yang kita suka dan kuasai di BLOG, no matter what happen pokoknya.
Anggap saja, kejenuhan itu seperti ulat yang menjadi kepompong: diam (bertapa) tapi berproses untuk berubah jadi kupu-kupu yang cantik. 
Demikian 12 Cara Jitu Untuk Atasi Kejenuhan NgeBlog versi saya. Tentunya, ada selaksa cara dan tips jitu lainnya yang bisa dijadikan mantra ajaib untuk membuat re-formulasi senyawa kimia kejenuhan ngeblog menjadi senyawa lain yang memijarkan SPIRIT untuk ngeblog.

Tentunya, anda juga punya cara sakti tersendiri untuk mengatasi kejenuhan ngeblog atau aktifitas (rutin) lainnya agar tidak berkepanjangan kan? Ayooo, buka-bukaan rahasia mengatasi kejenuhan ngeblog….
40
Share

Alasan saya Blogging pertama kali adalah untuk memelihara dan meningkatkan kesukaan (hobi) menulis agar lebih baik lagi. Tepatnya agar lebih meningkatkan semangat dan kualitas  menulis.

Satu alasan sederhana kenapa saya memberanikan ngeblog karena memang ingin lebih termotivasi dalam menulis. Sebenarnya Bismillahirrahmaanirrahiim alasan kenapa ngeblog pertama kali ini sudah beberapa kali saya singgung dalam beberapa kali postingan dan secara panjang lebar juga telah saya tuliskan dalam Writer Wannabe.

Kesukaan membaca buku sejak SD, secara pelan dan pasti telah memantik hasrat ingin menulis. Saat duduk di bangku SMP, saya mulai suka nulis puisi-puisi alay gettu deh. Sekedar asal tulis di sobekan kertas atau di lembaran buku tulis dan masih belum begitu intensif. Hobi menulis menjadi lebih kuat Saat SMA kaena saya merasa tertantang untuk mengirimkan tulisan di media cetak atau koran. Beberapa kali kiriman tulisan gagal dan secara tak terduga sebuah cerpen yang saya beri judul Pak Sopir ternyata di muat di koran lokal. Dan beberapa tulisan saya selanjutnya menyusul ditayangkan di Koran Karya Dharma (saat ini sudah tidak terbit).

Merasa makin PeDe, saya pun memberanikan diri untuk mengirimkan tulisan ke media yang lebih keren saat itu seperti Koran Surya, Surabaya Post dan Jawa Pos. Taraaa….. tulisan yang saya tulis dengan pulpen di kertas folio dan kadang di HVS itu pun sukses tanpa status. Iya sih, ada sebagian yang dikembalikan dengan disertai coretan, kritikan dan saran-saran (yang saya gak mudeng implementasinya gimana dalam tulisan).

Some how, saya pun mengalami masa surut asa untuk kirim-kirim tulisan dan total pasif saat jelang akhir masa kuliah. Kemudian masuk dunia kerja, baru mulai tergelitik rasa galau kenapa saya tidak menulis lagi ya? Tapi saya sadar kalau kirim ke media, kualitas tulisan masih jauh dari kriteria layak publish. Tapi saya juga ingin menulis dan ada sesuatu yang bisa membuat saya bersemangat dalam menulis. Kalau saya menulis di buku dan di komputer (kantor), kan sama saja seperti edisi-edisi sebelumnya. Menulis saat ingin menulis saja dan sudah deh menjadi bisu dalam buku atau file di PC.
hobi; passion; menulis
Hingga kemudian, mulai kerap membaca berita tentang fenomena blogging. Tak lantas membuat blog, berbagai ketakutan dan kekuatiran bahwa membuat dan memiliki blog itu sulit menjadi batu pengganjal niat saya untuk melanjutkan bikin blog.

Alhamdulillah, rasa penasaran saya bisa mengalahkan berbagai ketakutan saya untuk ngeblog. Kalau punya blog, akan semakin kuat motivasi saya untuk aktif menulis dan menulis lagi.  Lha kalau postingan di blog ada yang membaca atau bahkan kemudian ada yang mau berkomentar, bukankah itu mirip seperti sorak-sorai penyemangat penonton sepak bola yang memberikan dukungan terhadap sebuah tim sepak bola kan?

Apalagi dengan menulis di blog, kan tak perlu ribet dengan birokrasi redaksional. Yang penting menulis dengan berpedoman rambu-rambu etika:  tidak menulis hal-hal yang berbau SARA, tidak provokatif dan tidak SARU, apa saja yang saya tulis bisa deh tayang. Kapan saja pengen nulis, bisa dipublish di blog. Next time, jika ada kesempatan atau ingin memperbaharuinya, bisa kapan saja di make over atau re-post tho?  Ohh…berasa gimana gettu bisa punya tulisan yang tayang di media internet. Keren-lah pokoknya.

Jangan tanya, seperti apa hasil karya tulisan saya di Fase-fase awal ngeblog. Dan saya akui (kemudian) bahwa skil menulis juga butuh waktu, proses dan praktek. Sekian tahun ngeblog, tak mungkin dong saya terus-terusan merasa oke-oke saja dengan dalil alasan pertama kali blogging: semata demi menyalurkan kesukaan menulis?

By the time, semakin ke kini, semakin banyak kenal dan berinteraksi dengan blogger – blogger yang senior, baik pengalalaman maupun kualitas ngeblognya, saya juga ingin ketularan: punya Tujuan yang jelas dalam ngeblog atau istilah kerennya: visi dan misi dalam menulis di blog. 
Blogging is about being yourself and putting what you have into it.

Sebuah nasehat yang menyejukkan, sekaligus penuh motivasi untuk ngeblog lebih produktif dan berkualitas. Bagaimana menerjemahkan aktifitas blogging untuk menulis dengan alasan apapun asal bukan untuk meremehkan tapi tetap concern untuk memperbaharui ketrampilan menulis.  

Saat ini, keaktifan ngeblog masih kerap kena hempasan moody dan harus dikompromikan kegiatan rutin off line juga karena memang saya setuju dengan semboyan “produktiflah ngeblog, tapi prioritaskan keluargamu”. Artinya, saya harus mengharmonisasikan antara online dan off line kan?

Tetap harus ada yang di prioritaskan. Khususon untuk ngeblog, saya ingin menulis sebaik-baiknya yang lebih baik karena tulisan yang baik adalah tulisan yang setelah dibaca masih membuat kita ingin membacanya lagi dan lagi. Tiap kali dibaca akan memberikan manfaat yang semakin baik bagi siapa saja yang membacanya. Dan kalau ada yang mengeluarkan lagi sebagai bahan pelajaran, orang lain [berikutnya] yang membaca masih antusias untuk menikmati karena ruh tulisannya masih memiliki daya tarik (kebaikan).

Jadi secara sederhana pula, untuk mewujudkan visi ngeblog di atas adalah berusaha menjadikan kegiatan menulis dan membaca menjadi  kegemaran (hobi) satu paket yang terintegrasi (saling melengkapi). Tidak hanya membaca text/buku tapi membaca dinamika sosial, pendapat orang lain, dinamika di sekitar kita. Karena ide menulis bisa tentang apa saja yang saya rasakan,lihat, dengar dan alami pengalaman. 

Untuk pengalaman, kan tak harus menunggu punya pengalaman sendiri, kejadian di sekitar kita termasuk pengalaman yang memilik resources luar biasa untuk dituangkan dalam tulisan yang bermanfaat bagi orang lain.
Bagimana dengan Anda, apa neh alasan  ngeblog  pertama kali?

30
Share
Bismillahirrahmaanirrahiim,

Blog ini: www.ririekhayan.com merupakan blog personal yang saya kelola sendiri sebagai pemilik blog yaitu Ririe Khayan. 

  1. Semua artikel yang dipublish di blog ini sebagian besar merupakan tulisan pemilik blog ini, kecuali guest post dan placement artikel, meskipun penulisnya orang lain tapi tetap melalui proses filter dan penyesuaian secukupnya sehingga memiliki ciri khas dengan blog ini. 
  2. Konten yang berupa review blogger, produk, jasa atau suatu tempat wisata dan atau repostase di blog ini tidak selalu berisi tulisan berbayar. Review dan repostase masih lebih banyak bersifat sharing informasi dan dokumentasi pengalaman pribadi.
  3. Di dalam blog ini memasang iklan Adsence, affiliasi dan digunakan untuk mengikuti kompetisi blog atau pun jenis perlombaan lainnya.  
  4. Blog kidung kinanthi ini juga menerima postingan kerjasama atau advertorial dari pihak lain dengan kompensasi tertentu, bisa berupa sample produk atau review atau penulisan yang bekerjasama dengan pihak lain dengan kesepakatan tertentu dan pemilik blog tetap berusaha membuat opini yang obyektif, seimbang dan berdasarkan pengalaman dari produk tersebut. 
  5. Setiap postingan yang sifatnya sponsor post akan diberi label: Advertorial/Sponsored Post dan atau Review.
  6. Opini dan ulasan terhadap produk barang atau jasa yang direview menggunakan sudut pandang pemilik blog. Untuk klaim, penawaran, pertanyaan dan hal lain yang berkaitan dengan produk atau jasa harus ditujukan kepada pemilik produk, barang atau  jasa tersebut. 
  7. Untuk postingan yang sifatnya sponsor post atau dengan pihak lain, Saya menawarkan opsi link dofollow tidak permanen  dengan masa aktif link dofollow adalah 3  bulan (negotiable). Setelah masa aktif dofollow habis, maka link akan saya ganti menjadi nofollow (artikel tetap tayang di blog) dan akan dilakukan perubahan secukupnya bilamana dipandang perlu untuk menyesuaikan dengan situasi dan aturan yang berlaku. Jumlah link klien dalam satu artikel maksimal 2 link saja yaa plus link internal ke salah satu artikel di blog.
Demikian disclosure ini dibuat mengacu pada  peraturan google sebagai guidance dalam melakukan dan membuat postingan kerjasama yang sifatnya advertorial di blog www.ririekhayan.com dan apabila terdapat point di dalam brief kerjasama yang berbeda  daripada isi disclosure (terutama terkait masa aktif link doffolow), maka bisa disampaikan dan dibahas dalam negosiasi.



Best Regards,

Ririe Khayan
My Blog 
Me on Facebook
Me  on Twitter
Me on Linkedin
Me on Instagram
Email: ririekinanthi8p@gmail.com
Phone: (62)85746557759

0
Share
Bismillahirrahmaanirrahiim, Saling sinambang atau silaturahim ke rumah saudara, sanak kerabat dan ahandai taulan tetap menjadi hal penting. Era digital dan semaraknya fasilitas sosial media, menjadi penghubung jarak yang berjauhan sehingga bisa mendekatkan untuk interaktif lebih intensif. Tapi, yang namanya berkunjung dan bertemu langsung tentu menjadi salah satu kebiasaan baik yang seyogyanya lestari sepanjang masa. 

Masing-masing media dan komunikasi memiliki keunikannya sendiri. Demikian pula dengan beranjang sana. Chemistry dan euforianya tentu tak akan sama dengan say hello via Whatsapp, Telegram, Line, BBM, FB, Twitter atau media-media sosial lainnya berbentuk digital. 

Terlebih bila sanak saudara masih termasuk dalam layer yang tidak atau belum berinteraksi dengan teknologi komunikasi. At least, untuk generasi orang tua saya ke atas (angkatan simbah dan sedulur-dulurnya) mayoritas berdomisili tak berjauhan, maksimal ya beda desa saja. Jadi saling berkunjung ke family  bisa dibilang merupakan bagian dari aktifitas sehari-hari. Apalagi kalau masa musim tanam padi, saat panen atau pekerjaan musiman lainnya di sawah bisa dibilang saling bergantian, lumayan banget bisa ngirit pengeluaran untuk ongkos tenaga kerja di sawah. 
Happy Family
Beginilah penampakan saudara laki-laki saya,
wajar kan jika kerabat Simbah wondering; siapa yang mana?
Ini tentang (Sebuah) Pertanyaan Favorit Saat Berkunjung ke Rumah Kerabat. Saat kami (saya bersaudara) sudah beranjak besar dan meniti garis hidup di luar daerah, moment beranjang sana ke kerabat secara berduyun-duyun biasanya pas lebaran atau ketika ada hajatan mantu. Pada kesempatan berkunjung barengan ke desa kelahiran simbok saya, ada adegan yang sama dan hampir selalu berulang. 

Sebut saja Desa Piyak, asal leluhur dari garis Simbok saya. Bila kami bersilaturahim berbondong-bondong, dengan penampakan kami yang tidak lagi anak-anak, para kerabat simbah yang kami datangi selalu mengabsen kami satu per satu. Yang namanya A, B, C....yang mana, sekarang tinggal dimana, sudah punya anak berapa, bla..bla..bla. Pertanyaan yang kami anggap lumrah, mengingat beliau-beliau kan seumuran orang tua saya dan ada yang lebih tua lagi. Sedangkan kami sudah sangat berubah banget, terlebih kerabat frekuensi kebertemuan dengan kerabat simbah juga trebilang jarang.

Selain pertanyaan terkait identitas tersebut,  ada satu pertanyaan yang menjadi pertanyaan favorit sekaligus sukses bikin wajah Cak No (kakak yang nomer 6) jadi merona merah.
“ Eh…endi sing disik disusui Bulek XY…?”. Pertanyaan satu ini seolah menjadi pertanyaan favorit. 

Iyahh, saat usia Cak No belum genap setahun dan masih minum ASI, Simbok saya sakit cukup serius sehingga harus menjalani rawat inap di Surabaya selama sebulan lebih. Di era 60an akhir, Sufor mungkin sudah ada. Hanya saja ketersediaannya masih langka di pedesaan dan dari segi harga juga gak mungkin kebeli oleh ortu saya. Sementara Simbok saya juga butuh biaya untuk perawatan intensif. 

Jadi, dicarilah strategi agar asupan ASI untuk Cak No tetap stabil. Selain di kasih tajin, Embah saya berinisiatif membawa cucunya ke rumah. Mau tau kenapa? Karena ada bulek dan seorang family yang tinggalnya tak jauh dari rumah simbah, punya anak batita juga. Kalau istilah sekarang donor ASI, itulah yang didapatkan oleh Cak No kala itu. 

Demikianlah asal-muasal pertanyaan favorit terkait aksi donor ASI di masa batita-nya Cak No. Saat ini, simbah saya sudah almarhum semua. Jadi kerabat-kerabat Simbah di Desa Piyak tersebut yang hingga saat ini masih terkesan dengan peristiwa donor Aksi yang dialami oleh Cak No.

Karena sudah akrab dengan pertanyaan “ Endi sing disik disusui oleh si XY..?”, al hasil sesekali saya atau adik saya suka becandain Cak No saat bersilaturahim. Sebelum pertanyaan favorit diucapkan, salah satu dari kami yang ngasih teka-teki ke kerabatnya Simbah. 

“ Mbah, kira-kira siapa hayo yang dulu dapat asupan ASI dari XY…?”. Dan pecahlah tawa khas Embah sambil ngelus-ngelus kepala Cak No.

Nah, pertanyaan tentang donor ASI adalah salah satu hal seru yang saya temui tiap kali berkunjung ke kerabatnya simbah. Anda juga punya cerita  seru saat berkunjung ke rumah saudara juga kan? Boleh dong di ceritain juga yaa.....


11
Share

Wisata, piknik, traveling atau apalah istilah lainnya, saat ini Bismillahirrahmaanirahim sudah menjadi kebutuhan primer bagia sebagian besar masyarakat. Tak hanya saat akhir pekan, liburan sekolah atau long weekend, tapi juga saat week day pun mobilitas untuk berduyung-duyung ke spot-spot wisata di luar daerah (tempat tinggal) tiada hentinya. 

Kalau versi tata bahasa Simbok (Ibuk) saya: koyo gabah diinteri ~ seperti gabah diputer-puter dalam wadah tampah. (Tampah seperti nampan, merupakan anyaman bambu berbentuk bundar yang biasa digunakan untuk membersihkan/memisahkan beras/lainnya dari benda lain yang tak diinginkan). Yang dari pusat Ibu kota berbonding-bondong menuju luar kota, yang dari Yogya menuju destinasi wisata di Jawa Barat, Jawa Timur, atau bahkan luar Jawa atau Luar negeri. Begitu pula sebaliknya. Nah lho, serupa gabah yang di pter-puteri di tampah kan itu?

Jika menilik dari definisi KBBI, wisata memiliki definisi: bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang, dan sebagainya); bertamasya; piknik.  

Wisata Yogyakarta

Batik Khas Sleman

Versi simple ala saya, yang namanya berwisata tentu bisa kemana saja atau melakukan kegiatan apa saja baik out door maupun in door yang penting berbeda dari rutinitas. Artinya, kegiatan berwisata ini tak harus identik mengunjungi obyek wisata nun jauh di luar kota/daerah yang membutuhkan alokasi waktu, bugdet dan tenaga tertentu.

Pusat Tempat Pusat Oleh-oleh Khas dari suatu daerah wisata pun tumbuh subur, menawarkan berbagai jenis oleh-oleh yang siap dipilih dan dibeli untuk dibawa oleh para turis domestik maupun manca negara. 

Lantas, dimana Tempat Pusat Oleh-oleh Khas Yogyakarta? Super banyak pusat oleh-oleh yang ada di seantero Yogyakarta. Untuk cakupan wilayah Sleman, salah satu tempat oleh-oleh wisata yang recommended adalah Show Room UKM yang berada di Dinas Peridustrian, Perdagangan dan Koperasi Kab. Sleman, Jalan Parasamya, Tridadi, Sleman.
Oleh-oleh Wisata Khas Sleman
Tak ada bermaksud aji mumpung untuk nebeng di tantangan tema postingan LBI lho? Show room UKM yang saya sebutkan tersebut tidak ada unsur komersialisme, artinya semua jenis barang yang diperjualbelikan berasal dari para pelau usaha binaan Disperindagkop. Artinya, harga jual yang dibandrol pada masing-masing produk adalah harga dari UKMnya langsung. Kok bisa ? Yups, keberadaan Shoow Room ini memang sebagai fasilitasi penjualan sekaligus promosi produk-produk UKM yang ada di Sleman.

Tidak persyaratan yang njlimet, siapa saja bisa menjual dan mempromosikan produknya di show room. Hanya saja, untuk produk makanan dan minuman, memang dipersayaratkan sudah memiliki P-IRT dan minimal memiliki umur ekonomis 1 minggu.

Sekilas info, aneka oleh-oleh khas yang siap dipilih dan dibawa sebagai buah tangan berwisata ke Yogya yang bisa dibeli di Show room UKM Sleman ini. BATIK merupakan salah satu primadona dan unggulan sebagai merchandise khas Sleman.  Selain aneka Batik Sinom Parijotho Salak yang merupakan motif batik khas andalan Sleman, juga ada produk-produk fashion lainnya: seperti kaos, blus, rok, mukena, dll. 

Yang bersimbiosis mesra dengan perwisataan sebagai oleh-oleh khas daerah yang dikunjungi, selain aneka motif batik, rasanya perjalanan wisata kurang afdhol kalau pulang tanpa buah tangan kan? Maka seiring dengan perkembangan industri pariwisata di Yogyakarta, berkembanglah industri oleh-oleh wisata, baik berupa makanan, minuman, fashion (kaos, baju), aksesoris, dan aneka varian oleh-oleh wisata yang memiliki nilai khas daerah Sleman khususnya, Jogyakarta pada umumnya.



Foto-foto yang saya tampilkan hanya sebagain kecil produk-produk UKM yang saat ini sudah mengiasi Show Room. Hampir setiap hari selalu ada pengunjung sekaligus pembeli yang singgah lho? Secara, biasanya kalau ada kunjungan dinas dari luar dearah, tempat oleh-oleh yang direkomendasikan sebagai Tempat Pusat Oleh-oleh Khas Yogyakarta di Sleman ya ya Show Room UKM ini. 


Penasaran apa saja produk UKM yang siap dipacking untuk oleh-oleh wisata? Silahkan minta guide tour Anda untuk menuju ke Komplek Pemkab Sleman yang tak jauh ar Jalan Magelang KM 11, yakni di Jalan Parasamya, Beran, Tridadi, Sleman. Ancer-ancer lainnya, bisa juga menggunakan clue kantor DPRD atau BAPPEDA Sleman (bersebelahan). Jika beruntung, bisa juga ketemu sama saya di sana lhoh? 



36
Share

Dengan menulis saya seperti mendapat penyaluran energi yang positif. Ada sensasi tersendiri ketika bisa menuliskan sesuatu yang ada dalam pikiran. Saya punya banyak kisah, punya banyak pemikiran, punya banyak opini, hanya dengan bercerita ke keluarga atau teman saja tidak cukup bagi saya. Saya ingin menulis. 

Paragraf yang sarat makna di atas Bismillahirrahmaanirahim saya cuplik dari My Love Note, blog punya Mbak Esti demikian nama panggilan akrabnya. Saya akui, blog yang dikasih tagline “ungkapan rasa dengan kata” pada header cukup merepresentasikan keberadaan Blog personal atau life style yang berisikan postingan-postingan yang bersumberkan dari hal-hal sederhana di sekitar dan atau yang di alami, dilihat dan didengar oleh Mbak Esti. Hal-hal sederhana yang justru seringkali menjadi ide-ide unik dan luar biasa.  
Maka boleh kan jika saya bilang jika blog Mbak Esti: Love Note, NOT Just Love. Kenapa saya katakan Not Just Love? Sebenarnya semua tulisan di landasi oleh rasa cinta Mbak Esti untuk menuliskan apa yang dilihat, dialami dan dirasakan untuk dibagikan ke orang lain. Pengalaman adalah salah satu guru terbaik dan pengalaman yang bisa kita jadikan guru kehidupan, tak harus menunggu menjalani atau mengalaminya sendiri kan?  

Begitulah sekilas terawang mengenai isi tema tulisan yang sudah dikemas dengan santun oleh Mbak Esti, sarat makna ketika diungkapkan dalam tatanan kalimat yang mengalir alami. Kualitas tulisan yang tak diragukan lagi, mengingat beliau adalah jebolan Sastra Inggris lho? Silahkan cekidot pada postingan-postingan Mbak Esti yang rapi diberi label berikut ini: 
Cerita Hati, Keluarga, Kesehatan, My Faith, Indonesiaku, Kala Itu, Pasangan Jiwa, Ramuan, SasDun, Mari Belajar, Perawatan Kecantikan, Kopi Darat, Pertama, Program Kehamilan, Wisata Semarang, Ikutan aaaah. And, We’ll find so many lesson.
Iya, Mbak Esti yang merupakan anak sulung dari tiga bersaudara kelahiran Pontianak, kedua oarang tuanya asli Boyolali, tapi lebih suka memproklamasikan diri sebagai Orang Indonesia karena perjalanan hidupnya mengalami mobilitas beberapa kali berpindah domisili di Indonesia tercinta ini. Mbak Esti saat ini menetap di Semarang bersama Pak Budhi, sang nahkoda bahtera keluarganya dan sang buah hati Andhin, sang buah hati yang dinantikan dengan segenap cinta, perjuangan, doa dan ujian kesabaran. Saya tak akan bisa mengungkapkan secara pasti seperti apa fase penantian anak yang dilalui Mbak Esti bersama sang suami, tapi fase yang sama itu saat ini saya jalani juga. Deeply hope, Semoga samara selalu ya Mbak:) 

Kalau dari segi penampakan blog, sudah terlihat kan jika Mbak Esti paham betul blog seperti apa yang comfort dan cantik serta performance bagus. Selain pilihan templatenya sudah SEO friendly, juga konon katanya para master desain blog dan suhu SEO, template yang ideal ya seplay out yang ideal adalah seperti lay out yang dipilih oleh Mbak Esti itu deh. 
Penataan Blog
Image: Materi Workshop Fun Blogging By Mbak Shintaries
Hal lainnya yang sukses bikin saya iri tingkat akut adalah, aksesoris blog yang anggun banget. Meskipun beliau bilang belum bisa mendesain sendiri, at least Mbak Esti sudah sukses membuat deskripsi sketsa blog yang diinginkannya untuk dirancang oleh sang desainer blog. Karena, ketika kita ingin penampilan blog di make over agar jadi anggun, cantik, maskulin atau apalah-apalah, sang empunya blog yang tetap kudu membuat keputusannya.

Oia, hobi menulis di blog di www.estisulistyawan.com dijalani oleh Mbak Esti berharmonisasi dengan aktifitas sehari-hari yang bekerja di salah satu instansi pendidikan di Semarang. Bisa dikatakan, Working Mommy and Blogger Mom kan? Yang jelas, saya sepakat dengan aklamasinya: 
…saya sedang belajar. Belajar menulis dengan baik, belajar menulis tulisan yang bermanfaat, belajar untuk bisa menulis dan terus menulis…”
Masih ingin tahu lebih banyak tentang Mbak Esti dan Blognya? Atau Penasaran di Instansi apakah Mabk Esti beraktualisasi diri? Bisa juga di kepoin ke akun sosmednya: Ig: @sulistyawanesti, Twitter: @estisulistyawan dan Fb : esti sulistyawan

7
Share
Newer Posts Older Posts Home
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib

My photo
Ririe Khayan
Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com
View my complete profile
  • Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele
    Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti k...
  • Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ?
    Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ? Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan atau lokasinya masih berdampingan al...
  • Brand Susu Untuk Kesehatan
    Jika ada pertanyaan: Sehat ataukah sakit yang mahal harganya? Bismillahirrahmaanirrahiim , kalau menurut saya, secara ‘value’ kondisi se...
  • Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online
    Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online . Sebenarnya persyaratan dan alur pembuatan proses secara langsung ( walk i...
  • Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil
    Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil . Jika Anda sedang berusaha punya anak, menunggu kapan Anda resmi ...
  • Lima Cara Mengaktifkan (Kembali) Google Adsense yang Diblokir
    Sebaiknya dikesampingkan dulu bila ada yang beranggapan Akun GA di Banned, tak bisa diaktifkan.  (Ternyata) Google Adsence Bisa Aktif  Kem...
  • Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster
    P anic attack Ketika Terkena HERPES Zoster . Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu ...
  • Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin
    Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin   .Mungkin kita pernah mendengar peristiwa keracunan sete...
  • Suplemen Madu Untuk Membantu Atasi Anak Yang Susah Makan
    Punya pengalaman menghadapi anak yang susah makan? Ada yang baper karena selera makan putraatau putrinya belum variatif yang berputar seki...
  • Serunya Mudik Naik Kereta Api Probowangi
    Usai long wiken Idhul Adha...jadi ngayal kalau tiap bulan ada long wiken 4 hari gitu pasti indah sekaliiiii...... #Plakkk [digampar klomp...

Blog Archive

  • ▼  2024 (3)
    • ▼  December (1)
      • Manfaat Penting Bermain Untuk Anak-Anak Usia Pra S...
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2023 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (45)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (7)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (6)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2020 (43)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (35)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December (5)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (51)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (7)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (73)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (118)
    • ►  December (12)
    • ►  November (12)
    • ►  October (11)
    • ►  September (11)
    • ►  August (12)
    • ►  July (8)
    • ►  June (8)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2014 (60)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (11)
    • ►  February (10)
    • ►  January (8)
  • ►  2013 (90)
    • ►  December (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ►  March (13)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2012 (126)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (14)
    • ►  September (10)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (11)
    • ►  May (12)
    • ►  April (12)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (10)
  • ►  2011 (69)
    • ►  December (11)
    • ►  November (11)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (9)
    • ►  July (7)
    • ►  June (18)
    • ►  May (5)
Ririe Khayan is an Intellifluence Trusted Blogger

Juara LBI 2016

Juara LBI 2016
facebook twitter youtube linkedin Instagram Tiktok

Labels

Advertorial Aneka Kuliner Article Blog Award Book Review Contact Me Disclosure English Version Fashion Fiksi Financial Gadget Give Away Guest Post Info Sehat Informasi Inspiring Lifestyle Lomba Love Story My Diary My Poems Opini PR PerSahabatan Pernik-Pernik Renungan Review Skincare Technology Traveling True Story UMKM Visit Who Am I? Writing For Us banner parenting




Copyright © 2019 Kidung Kinanthi

installed by StuMon