Kidung Kinanthi

Life is flowing in its story leaving history

  • Home
  • About
  • Sitemaps
  • Article
    • Opini
    • Story of Me
      • My Diary
      • My Poem
      • True Story
      • Love Story
    • Contact
    • Disclosure
  • UMKN Visit
  • News
Dalam postingan ini, Bismillahirrahmaanirrahiim saya ingin bagi-bagi oleh kopdar perdana saya yang bertajuk " Kopdar Galaxi 17 Mei Bersemi". Bertempat di rumah Pakdhe Cholik yang dihadiri oleh: Mbak Yuni, mas Rinaldy [suami mbak Yuni], Niar, Mas Budi yang datang bersama Mas Ridwan dan saya sendiri Ririe [yang nodong keponakan untuk jadi sopir gratis seharian kemarin]. 
Narsis RiNiNi (Riri, Yuni, NIar) sebelum menunya ludes
Sebenarnya sudah sejak lama saya ingin bisa kopdar dan Alhamdulillah akhirnya terwujud juga impian mulia tersebut yang dicomblangi oleh Mbak Niar dan difasilitasi oleh Blogger senior yang orangnya sangat bijak, supel dan ramah buanget yaitu yang sudah kita kenal yaitu Pakdhe Cholik. 
Untuk cerita detailnya bisa disimak pada postingannya Media Robbani (http://www.mediarobbani.com/2012/05/kopdar-galaxi.html) yang sudah terposting tak berselang lama dari acara kopdar tersebut.  Saya hanya ingin menambahkan beberapa dokumentasinya sebagai oleh-oleh kopdar perdana saya tersebut. 
Kopdar perdana di Rumah Pakdhe Cholik (Perum Galaxy ~ Surabaya)
Hayooo...sapa neh yang kopdar berikutnya dengan saya? #berasa artis saja bakalan ada yang mau ngajakin kopdar! Kalau pakdhe yang jelas sudah memberikan lampu hijau untuk kopdar lho kalau saya berada di Surabaya lagi...whahahahahaha, PeDe Over dosis MODE ON!

Sekira jam 14.00 WIB kami membubarkan diri dari rumah Pakdhe, biasa style SMP ~ Setelah Makan Pulang. Selanjutnya saya bersama Ika [sang joki gratis] dan Mbak Niar menuju Tunjungan Plasa dan membaur diantara ramainya suasana SSF hingga jam 17.00. Kata Niar, Kopdar sekuel kedua berlangsung di TP deh sambil jalan-jalan.

Dan, Berikutnya [akhirnya] kena juga lemparan twelve balls hit dengan telak karena saya memang tidak bisa main bola sehingga tidak bisa menghindar dari lemparan bola dari extrem, spritual, student, ecosystem Kendal dengan SK No. 12/PR/2012. Dan sebelum menjawab 12 pertanyaan tingkat tinggi tersebut, saya menyampaikan permintaan maaf dan harap pemaklumannya karena sekarang untuk komentar yang masuk ke blog ini memakai moderasi dulu [semoga tidak selamanya] karena beberapa hari belakangan ini muncul komentar yang tipically spam.

Dan sekarang saatnya mendribel Twelve balls hit yang ada dalam Mata Rantai yang sudah dilemparkan oleh Mas Eksak. Kata beliau sih “Sengaja yang gue pilih elo-elo yang gue kira punya banyak waktu luang, gak sibuk atau sok sibuk. Seneng dapet beginian, gak nunda-nunda atau gak terlalu terpaksa [dikit gak papa] ;-)” Jiaahhh, berasa tersanjung apa kesandung neh jadinya ya? Oke deh, saya tidak terpaksa lho menerima 12 pertanyaan tingakt tinggi, tapi harap maklum karena daftar pustakanya tidak available jadi ya terpaksa deh dijawab sebisanya yang bisa dijawab. Yang sulit banget ya di skip saja deh, biarin deh gak dapat nilai 100 yang penting Hukmul maqosid li wasa'il... [apa artinya ini ya?]. Let's check my answers are:

1. ASL pliss...! (Age, Sex, Location) Gue 18, Male, Kendal! Elo?
17 [sekian tahun lalu tentunya !], Female, Surabaya [saat menulis jawaban ini saya berada di Surabaya]

2. Ibaratin hidup ini kayak sesuatu versi elo dan jelasin perumpamaannya! [misal, hidup tuh kaya roda muter karna...bla... Bla...bla...]
Hidup itu rasanya lebih lengkap dari permen nano-nano, lebih berwarna dari pelangi, lebih terjal dari mendaki gunung, lebih misterius dari hutan amazon....Life is gift !

3. Elo tau gak ±5000 kali jantung berdetak dalam sejam? Menurut angka itu, coba elo itung berapa kali jantung berdetak pas umur elo nginjek 60 tahun!
5000 x 24 x 365 x12x 60 =.... ?. ngitungnya pinjam kalkultornya warung saja? #bo’ong! Saya belum pernah menghitung detak jantung dalam sejam [secara langsung]
4. Apakah elo termasuk orang jujur dan bisa dipercaya?
InsyaAllah saya termasuk orang jujur dan bisa dipercaya [Lha yang jawab saya sendiri ya di jawab dengan sejujurnya dan bisa dipercaya deh jawabannya]


5. Masih jadi TT di berbagai media. Setuju gak elo ama konser Lady Gaga di Indonesia? Kenapa?
GAK, mending uangnya buat menyumbang sekolah-sekolah yang masih banyak butuh bantuan untuk opersionalnya. Atau untuk yayasan pendidikan lainnya yang masih banyak kesulitan untuk mendapatkan dana bagi pengembangan sarana prasarana yang appropriate untuk terselenggaranya pendidikan yang kompetitif. Atau buat mbayari saya keliling Indonesia saja masih lebih baik kan? # Huuuu...maunya?!
6. Banyak blogger ngangkat tema ini di post mereka. Tentang evolusi manusia dan konsepsi Islam. Ada yang nanya di mana letak Nabi Adam dalam teori Darwin? Gimana menurut elo?
Ya tidak apa-apa bertanya di mana letak Nabi Adam dalam teori Darwin. Sah-sah saja kan orang mau bertanya apa? Kalau menurut saya yang awam, Nabi adam tidak ada dalam evolusi Darwin dan saya tidak sependapat dengan teori tersebut. #no more opinion.


7. Ada juga pendapat, jangan mencampur adukkan science ama agama. Karna keduanya harus jadi bipolar yang gak bisa bersatu. Gimana pendapat elo?

Ilmu dan agama itu tidak bipolar. Ilmu akan selalu selaras dengan agama, jadi merupakan kesatuan yang integralistik. Salah satu contoh keterkaitan antara agama dengan ilmu pengetahuan tersebut adalah pada teori relativitas. Dalam surat al Hajj: 47  ”... Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” Dan hal ini bisa dilihat dalam teori relativitasnya sang maestro Fisika Modern Albert Einstein ”Titik terdekat dengan pusat bumi akan berjalan lebih lambat. Sedangkan, titik terjauh dari pusat bumi akan berjalan lebih cepat. Karena, lingkaran yang dijalani oleh titik terdekat lebih kecil dari lingkaran yang dijalani oleh lingkaran terjauh pada waktu yang sama.” 

8. Kayaknya ini termasuk fenomena. Gugling. Gue, elo, gugling! Cari hukum agama, referensi, ilmu pengetahuan, belajar, ngaji, semua bisa pake gugel. Setuju gak lo? Kenapa?
TIDAK SETUJU, kenapa? Karena Mas Eksak bertanya tuh....hehehehe, ya karena tidak semua hukum agama, referensi, ilmu pengetahuan, belajar, ngaji, diambil begitu saja dari hasil gugel. Karena siapa saja bisa mengunggah artikel, tulisan dll ke jalur gugel. Jadi ketika mencari referensi terhadap hal apapun tetap harus dipelajari lagi atau di cross check pada sumber lain yang lebih eligible dibidangnya.
9. Hwoaaaamm... Pusing ama pertanyaan di atas? Ganti topik ringan dulu, ya... Pernah ngerebus telor? Pengalaman gue satu telor bisa mateng dalam 6,5 menit. Coba berapa waktu yang elo butuhin buat ngerebus 1 kg telor?
Gak tahu ! Saya belum pernah merebus telur 1 Kg yeee...

10. Tolong dong, tulisin lirik lagu yang paling elo benci!
Gak ada lagu yang saya benci, jadi tidak perlu menulis lirik lagu apa-apa kan? Whahahaha...
11. Belajar akting, ya! Coba deh maki-maki gue, gara-gara gue ngejiplak tulisan elo tanpa ijin!
Gimana-mana mau maki-maki, kenyataanya Mas Eksak kan tidak pernah ngejiplak tulisan saya? Hayoo....?!
12. Daripada elo gue minta buat kasih nilai lapak gue dan elo cuma bisa liat baeknya aja, mending elo kasih saran dan kritik buat lapak gue ini!
Saran: pasang banner saya dunk? #buruan tiarap sebelum dilempar sandal.


Hohoho...Akhirnya kelar juga deh menjawab pertanyaan dari sang eksak dengan pertanyaannya yang super eksak juga sehingga saya harus bertapa dan tetap saja jawabannya ala kadarnya begini. Jadi kalau ada pertanyaan dan sanggahan langsung saja inbox pada yang bikin SK No. 12/PR/2012: EKSAK!

115
Share
Setelah sukses melenceng dan salah jalur dari niat awal untuk membuat postingan puisi, sehingga jadi tulisan nglantur Menafsir Equilibrium, maka demi mengobati hasrat yang tertunda untuk posting puisi, meng’oprek-oprek file di netbook dan menemukan serangkaian puisi yang entah kapan saya menulisnya. Dan Bismillahirrahmaanirrahiim, seperti biasa inilah puisi saya yang kesekian kalinya yang terangkai karena rasa over dosis PeDe saya yang suka menyebut beberapa paragraf tulisan [dengan maksud, makna dan inti membingungkan bagi yang membacanya] dalam kategori ‘puisi’. Jadi harap maklum kalau tulisan ini terkesan memaksakan kata-kata demi katanya saling bertemu dan berkolaborasi dalam kalimat yang akhirnya bermakna absurd alias ‘geje’.
Gunung Ijen [capture dari kantor]
Bergeming dalam  arus Asa

Rencana, berlapiskan selubung hasrat dan impian
Indahnya lembaran hari esok, hampar asa dan cinta…
Bilakah masanya tiba menyapa
Untaian harap bertakbir nyata
Terengkuh segenap senandung hati

Kemana langkah diayun
Hingga kapan ketidakmenentuan berganti babak
Ataukah pudar di tikam ketidakberdayaan
Yang kutau
Ayun busur waktu tak pernah menunggu dan tak mungkin dihentikan
Nan melaju diatas titian garis kehidupan
           
Manakala letih mengikat sendi-sendi
Anyam  rasa dalam bingkai lelah, namun...
Rencana yang  dikrarkan
Ibarat layar perahu mengembang sudah
Ku hanya punya pilihan untuk  menapak terus
Apapun rintangan di samudera hidup
Harus bergeming dalam arus asa





“ Kenali dirimu sendiri dan kenali musuhmu 
maka kemenanganmu tak akan terancam.
Kenali medan, kenali iklim, maka kemenanganmu akan lengkap. ~ Sun Tzu”






123
Share
Hujan kembali menyapa setelah sekian waktu mengentah dan cukup lama tak mendengar gemericik suara hujan dengan iringan sesekali enlighment guntur menggemuruh diantara rapatnya partikel udara. Hohoho...kalimatnya jadi terbawa untuk menjiwai suasana hujan yang sudah memercik sejak semalam deh #cari alasan! Dan Bismillahirrahmaanirrahiim,  sebelumnya harap maklum kalau judulnya text book banget dan tentunya kata Equilibrium sudah kita kenal sejak bangku sekolah [mungkin sekarang sudah masuk kurikulum SD kah?]. Tapi saya juga tak hendak menguraikannya dalam format ilmu kimia karena saya juga bukan ahli kimia. Bagi para ahli filsafat, tentunya istilah Equilibrium akan mempunyai makna yang luas dan dalam saat direfleksikan dalam hakekat kemanusiaan dan kehidupan. Seperti halnya enlightment [pencerahan] yang bukan semata pengalaman mistik beberapa insan, melainkan merupakan realitas sehari-hari yang dapat diolah oleh banyak orang. Dan enlightment itu merupakan pilihan dan disiplin serta tindakan untuk menemukan true self  yang bebas dari rasa: cemas, takut, serakah, pesimis, dan sejenisnya.
Dan dalam hal Menafsir Equilibrium atau keseimbangan ini [kebetulan terbersit dalam pemahaman saya yang serba sederhana] membuat saya tertarik untuk meminjam sebagai judul postingan. Menurut orang bijak, dalam hidup ini diperlukan semacam keseimbangan. Sesudah sibuk bekerja, perlu kegiatan yang berbeda sebagai imbangan. DI sekolah, perlu ada waktu jeda yang digunakan untuk bermain melepas ketegangan. Sepulang dari bekerja, selepas aktifitas rutin, kita memrlukan semacam selingan/variasi/intermezo untuk keluar dari kejenuhan. Selain membaca buku, jalan-jalan, nonton, windows shopping, fishing, tentu masih diperlukan juga laku, aksi dan tindakan yang lebih aktif untuk mencapai keseimbangan.
Ririe: equilibrium itu apa menurutmu? selain istilah kimia?
Sitti Rasuna Wibawa: ketika tidak ada insentif mengurangi/menambah kuantitas masing-2 pihak
Ririe: dan equilibrium itu sebenarnya titik acuan kan?
Sitti Rasuna Wibawa: iya kalo buat harga jualan mah, heh kenapa lo mbak, mendadak abege lagi?
Ririe: gak hny hrga jualan, dlm hidup pun...org yg bisa berada di titik tersebut tentunya pny kematangan emosi yg luar biasa.
Sitti Rasuna Wibawa: kayaknya aku udah, yoyoi, buktinya aku bisa menstabilkan emosiku hanya dengan lihat si shirley

Nah itu tadi salah satu manifestasi equilibrium dalam konteks chatting dengan si Una [ sorry Na, gak ada royalty-nya untuk pengutipan kalimatmu ya ]. Jika Una bisa menstabilkan emosi hanya dengan lihat si shirley, Bagaimana dengan Anda dalam menuju titik keseimbangan?.


Notes: awalnya hasrat hati mau nulis puisi, jadinya tulisan begini ini...#nglantur


116
Share
Melanjutkan edisi postingan [Reportase] Trip on Rajegwesi-Teluk Hijau dan sengaja memilih judul “One Night Stand @Sukamade” karena memang demikian adanya: saya menginap semalam di Sukamade bersama teman-teman yang baru saja saya kenal dalam acara mbolang ini. Di postingan sebelumnya sudah saya resume mulai keberangkatan hingga perjalanan off road menuju Pantai Sukamade yang menyeberangi beberapa sungai plus adegan salah satu navigator ada yang kecebur sungai. 

Maka Bismillahirrahmaanirrahiim, menjelang jam 3 sore sampailah kami di guest house area konservasi penyu [Taman Nasional Meru Betiri]. Sebagai ‘tamu’ yang sopan, kami segera menemui penanggungjawab lokasi konservasi penyu: Pak Didin dan Mas Avian [boleh dunk dipanggil ‘Mas’ karena orangnya BeTi gitu usianya dengan kami dan sudah adat baik kami yang biasa menggunakan panggilan ‘Mas’ untuk konteks informal pada makhluk berkromosom XY]. Alhamdulillah masih ada satu kamar kosong yang bisa kami tempati dengan harga sewa seratus ribu semalam yang fasilitasnya: 4 kasur busa saja tanpa dipan/ranjang.
Merubetiri Banyuwangi

Kamar yang lebih comfort sudah full booked oleh rombongan Club TAFT Surabaya [dari info yang kami dapat, ada 60 orang dalam rombongan tersebut]. Tetap bersyukur setidaknya yang 7 cewek [cantik] tak perlu tidur di hall terbuka [semacam balai desa]. Cukup 4 bapak dari tim’nya Land Rover dan satu teman cowok saja yang tidur di mobil.

Setelah merapikan ala kadarnya kamar, menumpuk semua barang bawaan jadi satu, mandi bergantian [ada 2 kamar mandi di guest house yang kami tempati] dan lainnya menyerbu kantin. Rasa lapar yang lumayan menyangat membuat menu serba ‘instant’ yang available di kantin terasa sangat nikmat. 
Tempat Penetasan telur-telur penyu secara semi alami
Pak Didin Sedang Menjelaskan mengenai sifat Tukik
Usai menyantap makanan kami pun diajak oleh Pak Didin dan Mas Avian untuk melihat-lihat area pembiakan penyu yaitu telur-telur penyu yang dikondisikan agar bisa menetas untuk kemudian anak-anak penyu [disebut tukik] dilepaskan ke laut untuk menjalani takdir hidupnya secara bebas. 
Bersama Mas Avian, saalah satu petugas penjaga gawang penetasan telur penyu

Rumah untuk melakukan proses penetasan telur penyu (Tak jauh dari Guest House)
Tukik yang baru keluar dari dalam cangkang telur penyu
Sambil melihat tukik-tukik yang lucu, kami pun membuat sebutan untuk Mas Avian sebagai Bapaknya Tukik [karena perannya dalam membiakan telur penyu] dan gelar ‘bujangan lokal’ yang kami anugerahkan padanya [anak dan istrinya tinggal di Jember].  Setelah acara ‘kencan’ dengan tukik puas, kami pun segera menuju pantai yang berjarak tempuh jalan kaki hampir 1 KM untuk menikmati sunset. 
Jalur menuju Pantai Sukamade [setelah puas bermain-main dengan tukik] 
Walaupun cuaca berawan, tapi view sunset tetap menawan dan eksotis. Dan selalu saja kami excited jika berada di pantai dan suasana semakin heboh seru ketika kami bertemu/kenalan dengan rombongan club motor CB [4orang] dari Surabaya. Dan inilah beberapa hasil capture cantiknya sunset [meski berselimut awan] di pantai Sukamade: 



Jadi mereka naik motor CB dari Surabaya ala backpacker, truely backpacker menurut saya. Mereka juga bawa tenda, jadi all out deh persiapan mbolangnya. “Kalau gak dapat tempat untuk menginap, ya kami mendirikan tenda deh”, demikian penjelasannya dan mereka memang sudah sering melakukan touring ke banyak lokasi adveture ala backpacker jika long week end.

Setelah sunset tenggelam dengan sempurna, kami pun kembali ke base camp dan balik lagi ke pantai sekitar jam 8 malam untuk ‘nge-date’ dengan Ibunya penyu yang bertelur [hanya penyu betina yang naik ke darat untuk bertelur dan hanya terjadi jika tidak bulan purnama]. 

Kalau saat sunset kami bisa bebas bertingkah dan berteriak, maka moment untuk ‘bertemu’ dengan bundanya tukik, kami harus siap dengan syarat dan ketentuan: tidak boleh berisik dan tidak boleh menyalakan cahaya! 

Padahal cuaca lagi mendung dan tanpa penampakan bulan. Sesampai di pantai, kami diminta menunggu dulu. Mas Avian [as tour guide] dan Pak Didin melakukan trace keberadaan penyu yang [akan] bertelur. Kalau sudah menemukan lokasi penyu yang bertelur, maka akan diberikan ‘tanda’ dengan kilatan cahaya sekilas agar kami segera menuju ke arah tersebut. Hampir sejam menikmati hembusan angin pantai dan gigitan nyamuk serta sesekali ‘berisik’ dengan volume rendah akibat ada yang iseng/usil bikin kejutan ‘menakuti’, maklum pantainya berbatasan dengan hutan. Dan tanda kilatan cahaya pun akhirnya muncul, kami bergegas menuju arah datangnya cahaya tersebut. 

Begitu bergegasnya sampai gerak langkah kami mirip orang yang bergegas menyusul dukun bayi! Oia, dalam rombongan yang hendak melihat penyu bertelur ini bertambah dengan satu keluarga tapi kami tidak berinteraksi dengan mereka karena sikapnya agak kurang friendly. Setelah acara jalan cepat hampir 2 KM, kami bertemu dengan Mas Avian dan diminta menunggu aba-aba dari Pak Didin yang berada dekat dengan seekor induk penyu. Jadi kami baru bisa mendekat saat penyu tersebut sudah mulai bertelur. Saat menunggu tersebut, kami isi dengan ngobrol santai dengan Mas Avian. 

Banyak pertanyaan kami ajukan padanya, dan pertanyaan-pertanyaan dari Zha [miss hygiene] yang paling sering membuat kami tertawa. Inilah beberapa pertanyaannya yang berciri khas pengulangan kata awal: 
Mas..mas..mas..siapa yang pertama kali menemukan penyu?; Mas..mas..mas..penyu cowok dan cewek apa bedanya?; Mas..mas..mas..kenapa penyu cowok gak mau naik ke darat?; Mas..mas..mas..tau umurnya penyu dari mana?; Mas..mas..mas..apa penyu gak tersesat di laut untuk balik ke daratnya?; Mas...mas..mas..kalau penyu sakit sapa yang merawat?; Mas..mas..mas..kok ibunya penyu tega sih ninggalin telurnya begitu saja?; ....” 
Dan mungkin Mas Avian jadi gemes dengan pertanyaannya Zha, kemudian dengan becanda dia bilang “ Kalau mau nanya nama pak dukuh juga boleh lho?”. Dan dilanjutkan juga oleh Ning  dengan pertanyaan becanda pula“ Mas..mas..mas...kok penyu gak ikutan KB sih?”. Hahahhaaa...
Al hasil ternyata si penyu tersebut tidak jadi bertelur dan menurut penjelasan Mas Avian, secara alami penyu memiliki sensor untuk mengetahui kelembapan udara dan temperatur yang tepat untuk bertelur. Karena penyunya tidak jadi bertelur, kami pun segera mendekat sebelum dia balik nyemplung ke laut. Moment langka itu pun membuat kami antusias untuk mengabadikannya. 

Yang bikin kami kurang respect pada 1 keluarga [yang kurang friendly] adalah anaknya tuh dengan berat badannya sekitar 20-25Kg lha kok di suruh naik ke punggung penyu yang 'pending' mau bertelur?! Daripada bikin emosi melihat tingkah ‘mereka’ yang tidak berperikehewanan, kami pun segera beranjak dari lokasi dan balik ke base camp.

Tiba di base camp, suasana makin ramai karena rombongan club TAFT sudah datang ditambah 1 truck siswa SMK [nginepnya di hall]. Sekitar jam 11an kami sampai, ngobrol-ngobrol dan transfer foto ke netbook [meski tidak terjangkau sinyal seluler dan internet tetap ada teman yang bawa netbook] karena kapasitas simcard camera sudah hampir full.  Sempat mau bikin mie tapi heaternya rusak, lupa gak dicheck waktu mau dibawa. Akhirnya pesan kopi dan teh dari kantin untuk melengkapi suasana begadang bareng teman-teman [baru] club CB sehingga tidur hanya beberapa jam [dengan style tidur 7 orang yang beragam dan posisi ala pemindangan dalam kamar ukuran 3x3 meter plus diisi barang bawaan yang bejibun], jadi sinkron jika postingan reportase kali ini saya beri judul Serunya Menikmati Petualangan di Pulau Penyu Sukamade.
Saat paginya kami mendapat berita bahwa sekitar jam 2 dini hari Mas Avian dan Pak Didin akhirnya berhasil menemukan telur penyu untuk ditetaskan. Salut dengan mereka yang tiap malam ronda di pantai untuk mengumpulkan telur-telur penyu! 

Tapi dengan terpaksa kami memilih melewatkan moment pelepasan tukik ke laut karena memutuskan untuk berangkat lebih dulu mengingat target/ tujuan kami masih banyak. Namun crowded masalah stock BBM ternyata masih berlanjut sehingga membuat kami ‘parkir’ tak jauh dari lokasi penyeberangan yang menggunakan rakit. 

Yups, mobil kami kehabisan BBM dan terpaksa menunggu orang yang membelikan BBM datang. Mantap deh, kami jadi penunggu dan pengamat lalu lintas penyeberangan via rakit tersebut sampai jam 10! 

Padahal kami menyegerakan berangkat dari base camp tanpa sarapan demi kejar tayang menuju: Pulau Merah (tergantung situasi dan kondisi),TN Alas Purwo--> sadengan (savannah), Pancur--> pantai plengkung (sewa mobil lokal),Trianggulasri dan Kawasan konservasi hutan mangrove Bedul. 

Ya sudahlah, mau nggrundhel toh tak akan memperbaiki keadaan. Pilihan terbaik adalah menikmati apa yang ada di dekat kami: ikutan menyeberang bolak-balik jika ada penumpang yang hendak di angkut.  Kami pun bertemu kembali dengan Club CB yang akan melanjutkan touringnya ke TN alas Purwo. Dengan riangnya mereka bilang : 7 bidadari turun dari Land Rover yang kehabisan bensin! 

Asemprit, padahal kami dengan PeDe meninggalkan mereka, ternyata malah kami yang terlantar di tepian sungai dan menyantap mie instant hingga ludes dengan sukses [snack gak mempan untuk mendiamkan demonstrasi perut].

“ Habis makan mie instant keringan terus minum air putih nanti diproses pemasakannya di perut” demikian seloroh kami. Hohoho...scene adventure yang ‘arsenik’ tapi tetap amazing Sob!

Sampai di sini dulu reportase [naratif] saat di Sukamade: bertemu dengan Bapaknya Tukik, nge’date sama Ibunya Tukik, begadang di area pesisir namun ramai banget karena suasana long week end ternyata justru menjadi daya tarik orang-orang metropolitan Surabaya untuk menempuh off road. So, don’t worry and please have enjoy to read next story regarding this adventure....keep smile:)

Cerita tentang penetasan telur penyu bisa disimak di http://www.ririekhayan.com/2012/06/konservasi-penyu-di-meru-betiri.html

♠♠♠ Kisah sebelumnya [Reportase] Trip on Rajegwesi-Teluk Hijau ♠♠♠

102
Share
Kenapa Bunga Mawar Tidak Berbau Harum? Varian tanaman hias Bunga Mawar yang identik sebagai simbol romantisme karena kerap dibawakan atau diberikan oleh seorang pria untuk orang yang disayanginya. Setangkai bunga mawar merah, yang membuat hati lumer dan pipi merona bagi yang menerimanya, apalagi jika dibwakannya saat malam minggu atau moment special candle light dinner. How wonderful moment yang tak akan dilupakan deh pokoknya.

Bismillahirrahmaanirrahiim, di rumah memang tidak banyak tanaman bunga. Sebagai orang desa dan berjiwa petani sejati [baca: tulen], maka mayoritas tanaman yang berada di sekitar rumah adalah yang bersifat produktif yaitu yang ada manfaatnya untuk kebutuhan sehari-hari seperi pohon pisang [paling dominan] dan aneka pohon bergenre dikotil: mangga, sirsak, jeruk, jambu, lamtoro, sono, waru, nangka dan masih banyak lagi jenis lainnya.

Dan ada juga jenis tanaman yang digunakan untuk bumbu dapur dan atau apotek hidup: kunir [putih + kuning], kencur, laos, lombok, pepaya, gingseng jawa, dan masih ada lagi beberapa lainnya. Kalau disebutkan semuanya, postingan ini bisa mirip buku absen aneka tanaman di sekitar rumah dimana saya lahir dan dibesarkan tentunya. 

Padahal sebenarnya hanya ingin sedikit sharing Kenapa Bunga Mawar Tidak Berbau Harum yang terinspirasi #ciee...keren banget neh pakai istilah inspirasi dari bunga mawar yang setiap kali saya mudik selalu ada yang mekar demikian indahnya dengan semerbak aroma harum mewangi yang menawan. Hanya ada dua jenis mawar yang ada di rumah yaitu mawar merah dan mawar pink.

Nah melihat cantiknya bunga mawar tersebut, saya jadi teringat beberapa waktu lalu (sudah lumayan lama juga juga) melihat betapa menariknya tanaman bunga mawar dengan aneka warna dan ukurannya yang dijual di tempat penjual bunga. 

Beberapa kali membaca artikel, konon dengan menanam aneka tetumbuhan bisa menjadi sarana edukasi yang efektif  khususnya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tumbuhan sejak dini. Secara luas, dengan memiliki banyak tanaman juga bisa menjadi media pembelajaran agar anak perduli pada lingkungan dan memiliki rasa empati yang tinggi.

Bunga-Mawar-Tidak-Berbau-Harum
Awalnya saya tertarik untuk membelinya tapi saya urungkan karena ternyata bunga-bunga mawar  tersebut tidak memilik harum khas bunga mawar. Iya kan saya masih setia sebagai penyuka bunga mawar yang asli dan alami dengan aroma khas yang harum mewangi sepanjang kelopaknya belum rontok.
Tidak hanya bunga mawar, tapi jenis-jenis bunga lainnya ternyata tidak lagi memiliki aroma wangi yang sama seperti jenis bunga awalnya dan bahkan ada yang tidak memiliki aroma sama sekali dibanding dengan bunga sejenis yang tumbuh secara alami [tanpa rekayasa genetika]. 

Sepertinya fokus penelitian [rekayasa genetik pada tanaman bunga] termasuk mawar hanya terfokus untuk meningkatkan kulitas bunga dari segi bentuk, aneka warna dan ukurannya, dan masih ‘tertinggal’ akan daya tarik bunga yang sebenarnya yaitu harumnya yang khas dan spesifik.

Alan Blowers, kepala bioteknologi kembang untuk Ball Helix, sebuah perusahaan biotek di Chicago Barat, Illionis, mengatakan bahwa warna mendapatkan prioritas utama saat pembiakan dilakukan. 
Persilangan selektif telah mengurangi wangi kembang menjadi hampir tidak berbau sama sekali. Kembang-kembang dibiakkan untuk warna, ukuran dan umur panjang tanpa ada perhatian terhadap wangi floranya.
Wangi dihasilkan oleh senyawa-senyawa volatil pada tanaman dan memiliki beberapa kegunaan penting. Wangi tidak hanya menjadikan bunga berbau harum tetapi juga menarik serangga polinator dan menolak hama. Senyawa-senyawa volatil ini juga digunakan untuk memberi sinyal tanaman lain.

“Tanaman menggunakan wangi flora untuk menarik polinator atau untuk menolak serangga berbahaya. Wangi flora mulai terbentuk sebagai minyak yang dihasilkan oleh daun bunga pada kebanyakan tanaman. Karena minyak-minyak ini mudah menguap pada suasana panas, maka para ilmuwan menyebutnya sebagai senyawa volatil. Aroma bunga bisa mengandung antara tujuh sampai sepuluh minyak berbeda, seperti pada bunga snapdragon atau petunia, atau bisa mencapai 100 zat kimia berbeda, seperti pada bunga anggrek,” papar editor ScienceDaily.

Ada beberapa contoh tanaman yang telah terinfeksi dengan sebuah virus dan telah melepaskan senyawa volatil yang mensinyalir tanaman lain untuk memasang sistem pertahanan terhadap virus tersebut. Dengan memahami bagaimana senyawa volatil dihasilkan dan gen-gen apa yang terlibat, Dudareva berharap untuk menghasilkan lebih banyak kembang-kembang yang berbau lebih harum dan bahkan mengontrol saat pelepasan wanginya.

Bunga-Mawar-Asli-Berbau-Harum

“Industri flora tertarik dalam menghasilkan kembang-kembang yang semerbak mewangi di malam hari, ketika kita berada di rumah saat pulang kerja. Petunia merupakan salah satu jenis kembang yang melespakan aroma wanginya di malam hari, jadi kita tentu dapat meniru ini. Tetapi sebelum kita membuat kembang yang lebih wangi di malam hari, kita perlu mengembalikan aroma wangi sebagian besar bunga yang telah hilang,” papar Dudareva lebih lanjut.

Semoga hasil penelitian lebih lanjut bisa mengembalikan wangi-wangi bunga seperti asalnya dan kemungkinan menghasilkan varian wangi baru yang lebih beragam. Karena masa depan seluruh jenis tanaman tergantung pada polinator serangga yang tertarik terhadap wangi kembang. Tanpa serangga-serangga ini, tanaman-tanaman tidak bisa berkembang biak dan akan mati. Dan daya eksotis sebuah bunga tak akan sempurna jika TAK ADA harum baunya.

Jadi, boleh dong di share apa saja tanaman hias favorit Anda yaa......



Reference: chem-is-try.org
187
Share
“ Hakikat puisi adalah pemberi kabar tentang nilai-nilai hakiki kemanusiaan. Kebenaran yang dipersepsikan penyair, karenanya, bertumpu pada nilai-nilai itu: sensitivitas terhadap nilai-nilai kemanusiaan menjadi titik pusat orientasi“. Dan Bismilllahirrahmaanirrahiim salah satu timeline di blog ini yaitu “ My Poems ” yang terdiri dari entry puisi-puisi yang saya buat [sebagian adalah karya orang lain yang merupakan sebagian dari puisi favorit saya].  Saat membaca puisi karya para penyair dan pujangga, saya menangkap kesan mendalam betapa setiap kata memiliki beribu makna yang menggugah nurani. Dengan pilihan kata-kata yang membiaskan pelangi yang merangkai spektrum perbedaan dalam harmoni yang bisa dihayati dan dinikmati segenap insan dari beragam penjuru.  Saat menikmati karya puisi pun terasa refleksinya dari diorama kehidupan dan rangkuman cerita hidup sehari-hari, yang memaparkan banyak kisah dalam serangkum untaian kalimat, membawa langkah jelajahi ruang dan waktu dalam ragam rasa tak bersuara....


Nah adapun sebenarnya saya sangat BELUM bisa membuat dan merangkai puisi meski hanya sedikiiit mirip dengan karya penyair sejati. Jika mengacu pada hakikat puisi [yang saya kutip di atas], maka yang saya sebut ‘puisi’ dalam entry blog ini adalah kata dan kalimat yang saya  rangkaikan semata berdasarkan feel subyektifitas pribadi, entah karena habis membaca buku, koran atau pun saat di jalan ‘mendapatkan’ satu frase kalimat yang menarik untuk diexpansikan dalam beberapa paragraf. Saya membuat puisi  karena faktor mood ‘ingin’ dan kebetulan menemukan beberapa istilah yang ketika diresapi memiliki sense yang puitis [lagi-lagi menurut subyektifitas personal saya]. Dan selain itu, senyatanya puisi-puisi yang saya tulis juga tidak mengikuti tatanan baku penulisan puisi yang seharusnya. 

Maka bisa di bilang saya membuat rangkaian kalimat semau saya yang kemudian saya beri nama 'puisi’.  Jadi harap maklum jika ternyata hampir semua tulisan puisi saya, arti dan maknanya SANGAT MEMBINGUNGKAN. Kalau masih penasaran seperti apa MEMBINGUNGKAN-nya tulisan ‘puisi’ saya, silahkan klik saja label postingan “ My Poems ”. So, don’t worry be confuse after read my poems....feel free to enjoy it:)

24
Share
Sering kita dengar kalimat yang menyatakan bahwa cinta itu dari mata turun ke hati, sekilas kita menangkap ‘kesan’ betapa sederhananya proses jatuh cinta itu? Tapi apa benar demikian? Yang sebenarnya terjadi adalah sebelum turun ke hati, aliran cinta akan transit dulu di otak untuk melewati proses-proses kimiawi, dengan beberapa tahapannya sehingga sehingga aliran kimiawi cinta tidak sesederhana ‘dari mata turun ke hati’. Karena penasaran tentang istilah chemistry  yang yang dikaitkan dengan terjadinya [rasa] cinta, maka saya pun mengunjungi perpustakaan ini untuk mencari tahu reaksi kimia terjadinya cinta [dalam segala bentuknya]. 
 
Dan Bismillahirrahmaanirrahiim  ternyata jika dilihat rangkaian reaksi kimianya sungguh sangat luar biasa. Berawal dari  terkesan [terjadi dari kontak antara dua orang melalui alat indera] yang berlanjut pada ketertarikan. Pada tahap ini otak akan terangsang untuk menghasilkan tiga senyawa cinta, yaitu: Phenyletilamine (PEA), Dopamine dan Nenopinephrine.
 
Dari ketiga senyawa tersebut, senyawa PEA-lah yang paling berperan dalam proses kimiawi cinta. Dan ternyata senyawa PEA banyak terkandung dalam makanan yang berbahan coklat sehingga mungkin inilah sebabnya dari dulu sampai sekarang orang-orang suka memberi coklat pada seseorang yang dicintainya.
 
Dari terkesan, ketertarikan, selanjutnya adalah Pengikatan dimana pada tahap ini tubuh akan memproduksi senyawa Endropin  yang akan menimbulkan perasaan aman, damai, dan tentram. Dan tahap terakhir adalah Persekutuan Kimia yaitu ketika senyawa Oxyrocin yang dihasilkan oleh otak kecil mempunyai peranan dalam hal membuat rasa cinta itu menjadi lebih rukun dan mesra antara keduanya. Demikian tahapan aliran chemistry cinta dan tentu saja hal ini terpersepsikan untuk dimensi cinta secara luas, bukan hanya untuk lawan jenis, tetapi perasaan cinta seseorang kepada suami/istrinya, anak, teman, adik, serta saudara yang lain.
 
Ringkasan chemistry cinta tdi atas cukup menjelaskan secara ilmiah berbagai kisah romantis yang dikemas dalam antologi yang berjudul Sayap-sayap Cupid. Dan inilah review tentang kumpulan cerpen tersebut:

Judul                : Sayap-sayap cupid
Penulis             : Ririe Khayan, Novela Nian, Suyatna Erpas, Imania Eka D, dkk
Penerbit           : Pustaka Jingga
ISBN                : 978-602-18081-0-8
Tebal               : 266 hlm 14x21
Harga              : 36.000 [ Belum Ongkir ]

Melalui kumpulan cerpen ini kita dapat meresapi bagaimana sayap-sayap cinta membuat kita percaya akan adanya kesejatian cinta itu sendiri. Cinta yang sejati akan memberi kita sayap dan cinta yang penuh dusta akan membuat tersesat. Laksana sayap-sayap Cupid yang menerbangkan ke lapis tertinggi langit lazuardi. 
 
Cinta itu agung, cinta itu sayap, cinta itu pijar cahaya yang menerangi jalan. Memberikan cinta yang tulus kepada seseorang yang kita sayangi sama artinya meninggikan diri kita sendiri, dan bukan cinta yang penuh dusta. Dan kepada mereka dua insan manusia yang percaya akan kekuatan cinta yang agung. Temukanlah kebahagiaan di altar suci pernikahan yang sakral. Di situlah segala pengejawantahan cinta sejati, tak akan pernah mati walau sampai akhir dunia ini.
 
Cerita yang dipaparkan dalam antologi Sayap-sayap cupid yang semoga menjadi wacana tentang bagaimana mencintai seseorang yang akan menghadapkan kiblat hati atas nama cinta Ilahi. Cinta seorang ayah/ibu yang tak mungkin dikalkulasikan dalam numeric, penerimaan seorang istri yang penuh maaf, keteguhan sikap seorang menantu yang memilih untuk membalas air tuba dengan air susu, ekspresi cinta seorang anak untuk orang tuanya. 
 
Beragam kisah tentang cinta yang penuh warna dan yang melengkapi menariknya antologi ini adalah karena ada satu judul tulisan saya Bayang – Bayang Sutra : Dan aku harus bisa mengambil keputusan, memberikan jawaban yang paling baik untuk kebahagiaan semua orang tanpa mengabaikan kebahagiaanku sendiri. Hidup memang penuh kejutan, setidaknya bagiku. Maka dengan segenap rasa yang teraduk di relung hati, aku pun menuliskan jawabanku melalui email. Aku tak akan bisa menyampaikan dengan bibir berhias senyum dan wajah tenang jika mengatakan langsung.
 
Bismillah… Sejenak kutenangkan diri karena aku tahu, ini berat. Bukan hanya untukku, tapi juga untuknya.
 
Pada saat Mas Teddy membaca ini, aku harap rasa sakit yang kedua ini sudah memudar dan semoga aku tak perlu lagi merasakan sakit yang sama ini lagi dengan alasan yang sama seperti sekarang dan dua tahun lalu. Mas Teddy tentu tahu rasa  sakitnya seperti apa. Aku pernah merasakannya dan kini ternyata aku harus merasakannya lagi. Tidak apa Mas, aku tetap masih ada doa demi kebahagiaanmu. Demi rasa sayang yang pernah kita miliki, tolong jangan menguatirkan aku lagi karena rasa sakit ini pasti berlalu.



Breathe to renew cell in your blood. Breathe to renew the depths of consciousness.
Breathe and you dwell in the here and now ~ Annabel Laity 




Notes:
Buku ini bisa dipesan melalui sms 0856 4545 9192
Cara pesan Pesan SSC#nama lengkap#alamat lengkap#jumlah buku#no hp





Nama Kontributor:
*Yayah Nur Asyani *Ririe Khayan *Ens Asci Doci * DeAnnita *Tommy Alexander Tambunan * Riskaninda Maharani *Awiek Libra *Ari Jaztiva *Nia Annisa * Novela Nian *Rizki Kiky Suci *Rizal Dzikri *Nadia Halim *Zulfa Yulia *Nunu Nugraha *Nyna Liana *Nenny *Makmun * Suyatna Erpa *Unggul Triaji *Heryka *Imania Eka Diyanti * Abd. Sholeh *Risty Arvel As * Sauqi * Airin *Iffah Elhasan *Dedi Prestiadi

129
Share
Newer Posts Older Posts Home
Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang membuat kita sulit. Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan JANGAN PERNAH MENYERAH UNTUK MENCOBA. ~ Ali Bin Abi Thalib

My photo
Ririe Khayan
Assalamulaikum. Hi I am Ririe Khayan a Lifestyle Blogger and live in Jogya. I’m the Author Of Kidung Kinanthi, a Personal Blog about my random thought, parenting, traveling, lifestyle, & other activity as well as Personal & Working Mom Story. Kindly feel free to contact me at: ririekhayan(at)gmail(dot)com
View my complete profile
  • Cara Cepat dan Aman Mematikan Ikan Lele
    Ikan dan Belalang (berdasarkan ajaran agama yang saya anut) termasuk jenis [bangkai] hewan yang halal untuk dimakan. Tapi tidak berarti k...
  • Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ?
    Kenapa dan Bagaimana Ular Masuk Rumah ? Bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan atau lokasinya masih berdampingan al...
  • Brand Susu Untuk Kesehatan
    Jika ada pertanyaan: Sehat ataukah sakit yang mahal harganya? Bismillahirrahmaanirrahiim , kalau menurut saya, secara ‘value’ kondisi se...
  • Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online
    Cara Membuat Paspor untuk Anak di bawah 17 tahun Secara Online . Sebenarnya persyaratan dan alur pembuatan proses secara langsung ( walk i...
  • Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil
    Waspadai Terjadinya Perdarahan Implantasi yang Dikira Haid Ternyata Hamil . Jika Anda sedang berusaha punya anak, menunggu kapan Anda resmi ...
  • Lima Cara Mengaktifkan (Kembali) Google Adsense yang Diblokir
    Sebaiknya dikesampingkan dulu bila ada yang beranggapan Akun GA di Banned, tak bisa diaktifkan.  (Ternyata) Google Adsence Bisa Aktif  Kem...
  • Panic attack Ketika Terkena HERPES Zoster
    P anic attack Ketika Terkena HERPES Zoster . Mendengar kata HERPES, bisa jadi sebagian orang langsung tertuju pada nama penyakit yang satu ...
  • Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin
    Keracunan Ikan, Alergi Makan Ikan Laut dan Hubungannya Dengan Kandungan Histamin   .Mungkin kita pernah mendengar peristiwa keracunan sete...
  • Suplemen Madu Untuk Membantu Atasi Anak Yang Susah Makan
    Punya pengalaman menghadapi anak yang susah makan? Ada yang baper karena selera makan putraatau putrinya belum variatif yang berputar seki...
  • Serunya Mudik Naik Kereta Api Probowangi
    Usai long wiken Idhul Adha...jadi ngayal kalau tiap bulan ada long wiken 4 hari gitu pasti indah sekaliiiii...... #Plakkk [digampar klomp...

Blog Archive

  • ▼  2024 (3)
    • ▼  December (1)
      • Manfaat Penting Bermain Untuk Anak-Anak Usia Pra S...
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2023 (5)
    • ►  November (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2022 (19)
    • ►  December (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2021 (45)
    • ►  December (2)
    • ►  November (3)
    • ►  October (7)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (6)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2020 (43)
    • ►  December (4)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (4)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2019 (35)
    • ►  December (2)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (4)
    • ►  April (2)
    • ►  March (7)
  • ►  2018 (49)
    • ►  December (5)
    • ►  November (11)
    • ►  October (1)
    • ►  September (6)
    • ►  August (5)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (51)
    • ►  December (2)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (5)
    • ►  May (5)
    • ►  April (7)
    • ►  March (6)
    • ►  February (7)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (73)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (6)
    • ►  April (10)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (118)
    • ►  December (12)
    • ►  November (12)
    • ►  October (11)
    • ►  September (11)
    • ►  August (12)
    • ►  July (8)
    • ►  June (8)
    • ►  May (3)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2014 (60)
    • ►  December (1)
    • ►  November (4)
    • ►  October (6)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (4)
    • ►  April (4)
    • ►  March (11)
    • ►  February (10)
    • ►  January (8)
  • ►  2013 (90)
    • ►  December (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (9)
    • ►  July (5)
    • ►  June (8)
    • ►  May (9)
    • ►  April (5)
    • ►  March (13)
    • ►  February (12)
    • ►  January (11)
  • ►  2012 (126)
    • ►  December (6)
    • ►  November (5)
    • ►  October (14)
    • ►  September (10)
    • ►  August (10)
    • ►  July (12)
    • ►  June (11)
    • ►  May (12)
    • ►  April (12)
    • ►  March (12)
    • ►  February (12)
    • ►  January (10)
  • ►  2011 (69)
    • ►  December (11)
    • ►  November (11)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (9)
    • ►  July (7)
    • ►  June (18)
    • ►  May (5)
Ririe Khayan is an Intellifluence Trusted Blogger

Juara LBI 2016

Juara LBI 2016
facebook twitter youtube linkedin Instagram Tiktok

Labels

Advertorial Aneka Kuliner Article Blog Award Book Review Contact Me Disclosure English Version Fashion Fiksi Financial Gadget Give Away Guest Post Info Sehat Informasi Inspiring Lifestyle Lomba Love Story My Diary My Poems Opini PR PerSahabatan Pernik-Pernik Renungan Review Skincare Technology Traveling True Story UMKM Visit Who Am I? Writing For Us banner parenting




Copyright © 2019 Kidung Kinanthi

installed by StuMon