Anak-anak dengan dunianya yang Bismillahirrahmaanirrahiim, penuh keceriaan dan membawa potensi bakat yang acap kali terlewatkan. Padahal, masa anak-anak adalah ladang yang subur untuk menumbuhkan berbagai potensi anak-anak yang bisa dikembangkan menjadi aktifitas positif. Salah satu yang identik dengan dunia anak-anak adalah warna mewarnai.
Tak bisa dipungkiri jika pada umumnya anak-anak menyukai kegiatan yang berbasis pada warna-warna atau menggambar. Masih terkait dengan euforia tersebut, sudahkah pada tahu kalau ternyata ada Hari Seni Anak Indonesia? Alhamdulillah, saya juga baru tahu beberapa hari lalu, tepatnya saat diajak suami untuk menghadiri pameran lukisan anak-anak dimana salah satu anak yang ikut memajang karya lukisnya adalah anak dari teman suami saya.
Tak bisa dipungkiri jika pada umumnya anak-anak menyukai kegiatan yang berbasis pada warna-warna atau menggambar. Masih terkait dengan euforia tersebut, sudahkah pada tahu kalau ternyata ada Hari Seni Anak Indonesia? Alhamdulillah, saya juga baru tahu beberapa hari lalu, tepatnya saat diajak suami untuk menghadiri pameran lukisan anak-anak dimana salah satu anak yang ikut memajang karya lukisnya adalah anak dari teman suami saya.
Hari Seni Anak Indonesia |
Pameran lukisan ini sekaligus bertepatan dengan pencanangan Hari Seni Anak Indonesia yang jatuh pada tanggal 8 Maret secara resmi dibuka oleh GKR Pembayun dengan pelepasan balon bersama anak-anak yang hadir. Selain pidato sambutan dari GKR Pembayun yang menyambut antusias diadakannya pameran seni lukis anak-anak dan berharap kegiatan serupa ini bisa terselenggara agar bisa mengakomodasi bakat anak-anak yang sangat beragam.
Sambutan dan Pelepasan balon oleh GKR Pembayun |
Pada sesi pembukaan pameran yang diberi judul UNPREDICTABLE KIDS EXHIBITION tersebut juga menghadirkan Dr. Indira L. Gamayanti M.Si [Psikolog Anak]. Bahwa masa anak-anak merupakan golden age sehingga peran aktif orang tua sangat diperlukan untuk membimbing dan mengarahkan sehingga bakat anak-anak bisa ditumbuhkembangkan dengan optimal. Dalam Exhibition ini berhasil memamerkan karya lukis dari 4 anak, yaitu:
- Muhammad Ahnaf Mumtaza [Sleman, 6 Juni 1999] yang sudah aktif melukis sejak tahun 2001 dengan prestasinya yang berhasil diraih tak hanya di bidang seni lukis, Beberapa kali memenangkan lomba tartil al Qur’an, kompetisi drum, futsal dan untuk bidang lukis ini, peraihan prestasi yang baru-baru ini di dapat adalah Juara I poster Gizi seimbang, Juara II lomba melukis wajah pahlawan, Juara III lomba lukis Padmanaba. Khusus untuk pameran lukisan yang sedang dihelat saat ini, Ahnaf menampilkan 3 karya lukis yang masing-masing diberi title: Semua lenyap Tersapu traktor, Menjelang malam di rumah Impian Masa Kecil, Hanya tersisa sebuah rumah dan sebatang pohon.
Cuplikan karya Ahnaf dan Bintang [katalog] - Bintang Tanatimur [Yogyakarta, 18 Agustus 2005]. Aktif melukis sejak usia 4 tahun dengan modus awal corat-coret saja. Ratusan karya lukis sudah berhasil dibuat oleh Bintang, dari yang berbasis kertas, kanvas, kaca sampai membuat karya wayang dari karton. Dalam event ini Bintang menampilkan karyanya yang diberi judul: Bulan Bintang bertaburan dan “untitled”
- Rozzan Favian Jiwani [Yogyakarta, 5 November 2005] yang sudah mulai suka corat-coret sejak usia 2 tahun yang selalu dilakukannya di atas kertas [tidak pernah melakukan corat-coretnya di tembok]. Sejak usia 3 tahun, Rozzan mengidolakan penyanyi Michael Jackson dan selain menggemari seni lukis dia juga suka musik yang tercatat sejak kelas 1 SD Rozzan mulai mengikuti kegiatan Karawitan di sekolahnya hngga sekarang. Dalam pameran ini, Rozzan menampilkan karya lukisnya yang di beri judul: Superman adalah Soekarno dan Michael Jackson Idolaku.
Cuplikan karya Rozzan dan Shafa [katalog] - Shafa selimanorita [Jakarta, 25 Agustus 2002], sudah wara-wiri menjuarai berbagai even dan perlombaan di bidang seni lukis sejak tahun 2004. Prestasi yang diraihnya juga melebar sampai ke dunia fashion. Bagi Shafa, pameran kali merupakan pameran lukis yang ketiga kalinya, dengan menampilkan karya lukisnya: Lanskap Satwa #1, Lanskap Satwa #2, Matematika Galau.
Dan mengutip ulasan dari Kurator Rusnoto Susanto [katalog pameran], Penyelenggaraan pameran ini didasari pada keprihatinan masyarakat sekarang dengan proses kreasi anak yang dibentuk secara LATEN oleh sebuah konsep pembelajaran stereotype yang berusaha membentuk karakter anak sesuai dengan yang dikonsepsikan oleh orang dewasa. Sehingga kreativitas anak muncul sebagai proses penerjemahan kembali imajinasi dan instruksi serta paradigma yang didogmatiskan oleh orang dewasa [guru, orang tua dan lingkungannya]. Anak tak lagi memperoleh pendampingan yang ideal karena orang tua cenderung menitipkan aspirasi kreatif sampai ideologi masa depan anak menurut kacamata ideal orang tuanya. Kita tak lagi peduli dengan potensi dasar anak sehingga melakukan treatment secara membabi buta untuk mencapai target dan impian orang tua tanpa memperdulikan hasrat keatif sang anak itu sendiri.
Dalam pameran ini juga hendak menyajikan proses kreatif anak-anak yang ‘unpredictable’ dan memberi ruang yang cukup untuk mengembangkan hasrat estetiknya melalui keleluasaan proses kreativitas mengembangkan imajinasi tanpa batas. Hal ini semacam perenungan bagi orang tua untuk kembali melakukan pendekatan yang ideal untuk proses pendampingan kreativitas anak. Sehingga ruang ini dapat dijadikan inspirasi yang berkelanjutan mengenai kesadaran menumbuhkan, memupuk dan mengembangkan kretaivitas anak sejalan dengan tingkat perkembangan psikologis anak maupun fisiknya.
Dua wanita beda generasi dengan suguhan hasil bumi |
Acara yang digagas sebagai wadah kreasi anak-anak berbakat dalam bidang seni lukis ini akan berlangsung dari tanggal 8 Maret – 8 April 2014 berlokasi Sellie Coffee Jln. Gerilya 822, Prawirotaman II Yogyakarta, Telp 0274-384916. Pembukaan acara yang dimulai jam 16.30 WIB berjalan sangat meriah, dipenuhi oleh keceriaan anak-anak yang hadir didampingi para orang tua. Suasana semakin semarak oleh aneka dolanan anak-anak yang dibagikan secara gratis pada saat registrasi tamu yang hadir. Suguhan yang dihidangkan juga membumi, maksudnya hasil bumi seperti jagung rebus, singkong goreng. Ada juga popcorn dan es krim.
Aneka dolanan tradisional yang dibagikan |
Tak hanya anak-anak beserta para orang tua yang menghebohkan acara pembukaan tersebut, tapi juga seorang ibu tua yang sangat antusias hadir karena memang ingin bertemu dan ngobrol langsung dengan GKR Pembayun. Pembicaraan di antara mereka berlangsung lumayan lama dan gayeng, sesekali terlihat garis senyum menghias di wajah dua wanita beda generasi tersebut.
Me with: Fam, GKR, Ahnaf |
Bagi yang berdomisili di Yogyakarta dan sekitarnya, mumpung waktu pameran masih lama, barangkali berminat untuk melihat sekaligus mewacanai Unpredictable Kids Exhibition ini, bahwa:
- Kreativitas merupakan bentuk nyata kemampuan individu untuk memupuk, menggali, menumbuhkan dan mengembangkan kekuatan imajinasi.
- Setiap orang dapat belajar untuk mengembangkan berpikir kreatif dan mengintegrasikan kemampuan tersebut dengan ketrampilan-ketrampilan berpikir tingkat tinggi lain sehingga mampu menyelesaikan berbagai masalah.
- Belajar mengeksplorasi mimpi dan berbagai kemungkinan dengan mengembangkan kepekaan terhadap petualangan, kejutan, kenyamanan, dan kesenangan sehingga memfasilitasi ide-ide baru dan pemecahan masalah secara inovatif sesuai kebutuhan
Selamat menikmati pameran, semoga semakin memicu kreativitas dan inspirasi!